Anda di halaman 1dari 32

Tata Laksana Umum

Gizi Buruk pada Balita

Direktorat Gizi Masyarakat


Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk
1
pada Balita
Prinsip Perencanaan upaya penanggulangan gizi buruk pada balita

Manajerial
Koordinasi sektor terkait, Mitra
Pembangunan, akademisi, OP, LSM,
Pusat dll
• Kajian
• Pihak • Kajian: besaran masalah, target
terlibat cakupan, lokus
• Peningkatan kualitas layanan
• Sumber Provinsi
• Pemantauan dan evaluasi program
daya • Dukungan untuk kecamatan
• Peran • Sosialisasi informasi strategis dan
serta Kabupaten/Kot advokasi
aktif a
Pelayanan
masyara
kat • Kajian: kasus, logistik, tenaga
Puskesmas • Layanan faskes dan kunjungan
rumah
• Peningkatan kualitas layanan
• Pemantauan
• Advokasi pemantapan kerjasama
• Tata
Pencegahan dan Peran
Laksanaserta masyarakat
Gizi Buruk
2
pada Balita
Klasifikasi Status Gizi Menurut WHO

Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk


3
pada Balita
STATUS GIZI BALITA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2021

BB/U TB/U BB/TB


No Puskesmas Sangat Jlh Sangat Gizi Jlh %
Sasaran % inputan Kurang Jlh Gikur % Gibur Pendek Stunting % Stunting Gizi Buruk
Kurang Inputan Pendek Kurang Wasting Wasting
1. MEUREUDU 1498 78,1 19 107 126 1170 10,8 27 73 100 8,7 3 48 51 4,7
2. MEURAH DUA 993 71,9 20 101 121 714 16,9 50 150 200 25,2 11 43 54 8,3
3. BANDAR DUA 951 96,4 32 130 162 917 17,7 13 36 49 6,1 20 89 109 12,6
4. KUTA KRUENG 413 90,3 3 31 34 373 9,1 5 44 49 12,7 2 17 19 5,1
5. BLANG KUTA 417 37,6 0 12 12 157 7,6 1 19 20 12,1 2 4 6 4,0
6. JANGKA BUYA 983 120,1 56 214 270 1181 22,9 112 213 325 27,1 32 92 124 12,5
7. ULIM 1252 100,2 12 136 148 1255 11,8 13 62 75 6,4 13 94 107 8,8
8. TRIENGGADENG 1574 65,3 34 173 207 1028 20,1 18 76 94 10,3 26 92 118 12,6
9. PANTE RAJA 479 39,9 7 17 24 191 12,6 4 11 15 8,3 6 14 20 10,7
10. BANDAR BARU 615 59,0 8 58 66 363 18,2 25 74 99 25,0 4 22 26 8,0
11. CUBO 637 100,0 13 89 102 637 16,0 32 139 171 24,3 2 32 34 6,0
12. NJONG 475 22,3 3 19 22 106 20,8 22 28 50 37,3 1 3 4 4,5
JUMLAH 10287 78,7 207 1087 1294 8092 16,0 322 925 1247 15,6 122 550 672 9,0
Empat
komponen
pengelolaan
gizi buruk
terintegrasi

Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk


5
pada Balita
Alur
penapisan
balita
gizi buruk/
kurang

Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk 6


pada Balita
Kelompok Khusus

Balita > 6 bulan


dengan berat badan
< 4 kg
10 (SEPULUH) LANGKAH TATA LAKSANA GIZI BURUK

Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk


9
pada Balita
Cara Membuat ReSoMal dengan Penambahan Larutan Mineral
Mix

Komposisi Mineral Mix


Satu bungkus
Mineral Mix
ditambah air
matang menjadi
larutan elektrolit
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk 20 ml 10
pada Balita
Cara Membuat ReSoMal tanpa Larutan Mineral Mix

Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk


11
pada Balita
Langkah 7: Memberikan makanan
untuk fase stabilisasi dan transisi

Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk


12
pada Balita
Langkah 7: FASE STABILISASI DAN TRANSISI
Pada anak usia 6 – 59 bulan

Fase Stabilisasi
Mulai pemberian formula rendah natrium, rendah protein dan tinggi
karbohidrat (F75 – 75 kkal per 100 ml).
Mulai pemberian dengan jumlah kecil namun sering – setiap 2 jam (siang
dan malam), untuk tidak membebani usus, hati dan ginjal.
• Energi : 80 – 100 Kkal/kgBB/hari
• Protein : 1 – 1,5 g/kgBB/hari
• Cairan: 130 ml/kgBB/hari atau
100 ml/kgBB/hari (bila edema +++)
• Bila asupan < 80 % dalam dua kali pemberian makan → gunakan
NGT

Fase stabilisasi bertujuan untuk menstabilkan kondisi


anak dan bukan untuk menaikkan berat badan.
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk
13
pada Balita
Langkah 7: FASE STABILISASI DAN TRANSISI
Pada anak usia 6 – 59 bulan

Fase transisi
Makanan tumbuh kejar yang tinggi kalori dan protein (F100)
diberikan secara bertahap.
– Energi: 100 – 150 Kkal/kgBB/hari
– Protein: 2 – 3 g/kgBB/hari
– Cairan: 150 ml/kgBB/hari

Proses transisi harus dilakukan secara perlahan karena bila


terlalu cepat dapat menyebabkan gagal jantung.

Fase transisi bertujuan memberi kesempatan tubuh untuk


beradaptasi terhadap pemberian energi dan protein yang
semakin meningkat.

Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk


14
pada Balita
FASE STABILISASI  TRANSISI
 Tahap Akhir Stabilisasi / awal fase transisi
o F 75 interval 4 jam (bila dpt dihabiskan)  diganti dgn
F100 dgn jumlah sama sesuai BB (tabel F75), berikan
selama 2 hari
 Pada Hari ke 3 dan seterusnya:
o F100 dgn jumlah cairan dinaikkan 10 ml setiap hari 
sampai tercapai 150 kkal/kgBB/jam = akhir fase transisi
 Fase transisi berakhir saat mencapai 150 Kal/kg/h

 selanjutnya masuk ke fase


rehabilitasi.

Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada


15
Balita
Langkah 8: Memberikan makanan untuk
tumbuh kejar anak usia 6 – 59 bulan

Fase Rehabilitasi
Pada fase rehabilitasi terjadi replesi (pemulihan) jaringan
tubuh sehingga diperlukan energi dan protein yang cukup,
sbb:
 Energi : 150 – 220 Kkal/kgBB/hari
 Protein : 4 – 6 g/kgBB/hari
 Cairan : 150 – 200 ml/kgBB/hari
 lemak minimal 40 % total energi
Fase rehabilitasi dapat dilakukan di rawat jalan atau tetap
rawat inap.
Bila masih menyusui, ASI tetap diberikan sebagai tambahan.

Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk


16
pada Balita
FASE REHABILITASI
• Pada fase rehabilitasi dapat diberikan RUTF atau F100
• Pada tahap awal, balita dengan BB < 7 kg hanya diberi F100.
Bila BB ≥ 7 kg, maka dapat diberikan 2/3 dari total kebutuhan
kalori berupa F100, sisanya diberikan berupa makanan yang
mengandung tinggi protein hewani dan tinggi energi/minyak.
• Pemberian RUTF sbb:
Berat badan Paket per Paket per Kkal per
balita (kg) hari minggu hari
3,5 – 3,9 1½ 11 750
4,0 – 5,4 2 14 1.000
5,5 – 6,9 2½ 18 1.250
7,0 – 8,4 3 21 1.500
8,5 – 9,4 3½ 25 1.750
9,5 – 10,4 4 28 2.000
10,5 – 11,9 4½ 32 2.250
≥ 12 5 35 2500
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk
17
pada Balita
Ready to Use Therapeutic
Food (RUTF)

Setiap bungkus mengandung 90 g - 500 kcal

Orientasi PGBT 18
Rawat Jalan
3. Ready to Use Therapeutic Food
(RUTF)
• Siap dimakan
• Padat energi – setara dengan F-100
• Difortifikasi dengan mineral dan vitamin, termasuk zat besi.
• Tidak perlu disimpan di kulkas dan risiko kontaminasi rendah.

• Direkomendasikan sebagai
makanan terapi gizi untuk
balita gizi buruk ≥ 6 bulan oleh
WHO
• Komposisi energi dan zat gizi
sesuai dengan rekomendasi
WHO untuk RUTF

Orientasi PGBT Rawat Jalan 19


3. Ready to Use Therapeutic Food (RUTF)

Terapi Gizi F-75 F-100 RUTF


Kalori 75 Kcal/100 ml 100 Kcal/100 ml 500 Kcal/92 g
Penggunaan Rawat inap – Rawat inap – Rawat jalan
fase transisi dan
stabilisasi rehabilitasi
Kandungan Formula berbasis Formula berbasis Produk berbasis
susu susu lemak
Formulasi Cair Cair Pasta (padat)
Target 0 – 59 bulan 0 – 59 bulan (bayi ≥6 bulan
<6 months –
diberikan F-100
yang diencerkan)

Orientasi PGBT Rawat Jalan 20


3. Ready to Use Therapeutic Food (RUTF)
REKOMENDASI WHO UNTUK KANDUNGAN RUTF

Orientasi PGBT 21
Rawat Jalan
3. Ready to Use Therapeutic Food (RUTF)

RUTF YANG SAAT INI TERSEDIA


DI NTB – eeZeePasteTMNUT

Orientasi PGBT 22
Rawat Jalan
Dosis RUTF rasio per hari dan minggu
Berat badan balita Paket per hari Paket per minggu Kkal per
(kg) hari

4,0 – 4,9 1½ 10 750

5,0 – 6,9 2 15 1.000

7,0 – 9,9 3 20 1.500

10,0 – 14,9 4 30 2.000

Anak membutuhkan 150 - 220 kcal/kg/day


Saat BB naik, kebutuhan RUTF meningkat
Source: WHO (2013) Training Course on Inpatient Management of Severe Acute Malnturition,
Module 4 Feeding
Orientasi PGBT 23
Rawat Jalan
RUTF – Informasi Penting

RUTF adalah obat dan BUKAN makanan tambahan


RUTF digunakan untuk mengobati anak usia 6-59 bulan
yang gizi buruk, memiliki nafsu makan yang baik dan tidak
ada komplikasi medis
RUTF tidak direkomendasikan untuk anak usia <6 bulan:
mereka harus masuk ke rawat inap dimana ASI
eksklusif menjadi prioritas utama.
RUTF BUKAN untuk anak-anak sehat dan tidak untuk
dibagi-bagi dengan anggota keluarga lain

Orientasi PGBT 24
Rawat Jalan
RUTF – Important Information
RUTF mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk mengobati anak
kurang gizi
Vitamin dan mineral tambahan tidak perlu diberikan
RUTF siap untuk dimakan dan tidak membutuhkan pemasakan
RUTF aman dari mikroorganisme dan tidak membutuhkan disimpan dalam
lemari pendingin
Jangan campur RUTF dengan air atau makanan lain RUTF
sudah mendapatkan sertifikasi halal
Penting untuk memberikan konseling kepada setiap ibu tentang
bagaimana memberikan RUTF kepada anaknya ketika anak masuk rawat
jalan dan setiap kunjungan lanjutan

Orientasi PGBT 25
Rawat Jalan
Urutan pemberian makan-
pengingat
Pertama
ASI, jika anak masih disusui
Kedua
RUTF
Ketiga
Makanan keluarga yang
bergizi dapat diberikan, jika
anak telah makan semua
rasio RUTF hari itu
Orientasi PGBT 26
Rawat Jalan
Informasi dan konseling saat
penerimaan di rawat jalan
Tiga komponen
1. Dukungan untuk orangtua/pengasuh
2. Informasi dan konseling mengenai perawatan balita
gizi buruk dan RUTF
3. Informasi dan konseling mengenai PMBA atau
pemberian makan sesuai umur

Orientasi PGBT 44
Rawat Jalan
2. RUTF – informasi dan konseling
Pesan kunci untuk pengasuh (lanjutan):
◦ Pastikan kemasan RUTF bersih sebelum memberikan RUTF kepada
anak.
◦ Cuci tangan dan muka anak dengan sabun sebelum anak makan RUTF
◦ Selalu berikan air minum yang bersih dan direbus dalam jumlah banyak
ketika anak makan RUTF – anak mungkin membutuhkan
minum lebih banyak dari biasanya
◦ Bujuk anak untuk makan RUTF dalam jumlah sedikit dan sering (sampai 8
kali perhari)
◦ Remas-remas kemasan sebelum digunakan. Buka kemasan, tekan
dan makan
◦ Berikan RUTF langsung dari kemasan
◦ Gunakan RUTF dalam waktu 24 jam setelah membuka kemasan

47
2. RUTF – informasi dan konseling
Pesan kunci
◦ Simpan RUTF di wadah yang bersih dan tertutup, hindari sinar
matahari langsung
◦ Kembalikan kemasan RUTF kosong ke rawat jalan pada setiap
kunjungan
◦ Jika anak kehilangan nafsu makan atau menderita penyakit lain,
segera bawa anak ke fasilitas kesehatan
◦ Jika anak diare jangan hentikan pemberian makanan: teruskan
pemberian RUTF, ASI (jika masih menyusui) dan air minum bersih
yang telah direbus.
◦ Anak gizi buruk harus selalu dalam keadaan hangat (pastikan anak
memakai pakaian yang tebal/baju hangat)
◦ Selalu minta pengasuh untuk mengulang cara pemberian RUTF
dan obat lain untuk anak dirumah
Orientasi PGBT 48
Rawat Jalan
3. Informasi dan konseling PMBA
Pada saat penerimaan
Lengkapi penilaian PMBA menurut umur
Jika anak masih menyusu,
◦ Beri semangat ibu untuk terus menyusui
◦ Ingatkan ibu agar menyusui anak sebelum memberikan RUTF
◦ Bicarakan kesulitan dalam menyusui
Diskusikan mengenai pemberian makan secara aktif untuk
RUTF
Jangan membicarakan makanan pendamping pada saat anak
masuk rawat jalan karena dapat mempengaruhi konsumsi
RUTF – pesan utama harus mengenai menyusui dan
konsumsi RUTF
Orientasi PGBT 49
Rawat Jalan
Jadwal kunjungan lanjutan
Minggu ke Jenis kunjungan
Minggu 1 Masuk 1
Minggu 2 Kunjungan lanjutan 2
Minggu 3 Kunjungan lanjutan 3
Minggu 4 Kunjungan lanjutan 4
Minggu 5 Kunjungan lanjutan 5
Minggu 10 Kunjungan lanjutan 10
Minggu 12 dll.. Kunjungan lanjutan 12 dll..
Tidak ada waktu minimal balita gizi buruk dirawat di layanan rawat jalan
Proses penyembuhan berbeda untuk setiap anak (rata-rata 2 sampai 4 bulan)
Setelah 3 bulan tidak sembuh, anak dinyatakan tidak ada respon terhadap
pengobatan
Orientasi PGBT 50
Rawat Jalan
Terimakasih

Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk


32
pada Balita

Anda mungkin juga menyukai