Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PEMBIAYAAN KESEHATAN

Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
pasal 170 menyebutkan pembiayaan kesehatan bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang
berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan.

A. Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Sejak 1 Januari 2014 Pemerintah memberlakukan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. JKN adalah jaminan berupa perlindungan
kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran/iurannya
dibayar oleh Pemerintah.

Jaminan kesehatan merupakan bagian dari prioritas reformasi pembangunan kesehatan. Adanya
regulasi yang mengatur tentang penatalaksanaan JKN adalah UU No. 4 Tahun 2004 tentang SJSN, UU No.
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PP No.101/2012 tentang PBI
dan Perpres No.12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.

Tahun 2018, jumlah peserta JKN di Kabupaten Buton Tengah sebanyak 58.521 jiwa, yang terdiri dari
50.710 jiwa penerima bantuan iuran (PBI) dan 7.811 jiwa non penerima bantuan iuran (non PBI). Sejak
tahun 2016, Jamkesda di Kabupaten Buton Tengah sudah berintegrasi dengan JKN. Tahun 2018 untuk
Pekerja penerima upah sebanyak 4.837 jiwa dan pekerja bukan penerima upah/ mandiri sebanyak 2.495
jiwa dan bukan pekerja sebesar 479 jiwa. Yang termasuk dalam kelompok pekerja penerima upah adalah
PNS, Polri, ASABRI, perusahaan dan swasta. (lihat lampiran profil tabel 17)

B. Desa yang Memanfaatkan Dana Desa untuk Kesehatan

Lahirnya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang desa diharapkan menjadi ajang pembuktian
bagi pemerintahan sejauh mana mampu mengimplementasikan alokasi dana desa (ADD) untuk percepatan
pembangunan. Demikian juga pemerintah desa diharapkan mampu memanfaatkan ADD tersebut minimal
10% untuk program kesehatan di masyarakat desa. Perhatian Pemerintah Pusat terhadap
pembangunan daerah semakin diperkuat dengan adanya Dana Desa yang dibagikan ke seluruh
desa di Indonesia. Dana Desa tersebut terus dioptimalkan penyerapannya melalui Peraturan
Menteri No. 16 Tahun 2018 yang mencakup tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa sehingga
meminimalisir adanya penyelewengan.

Sedangkan Prioritas Penggunaan Dana Desa sebagai usaha untuk apenngkatan pelayanan publik
di tingkat desa dijelaskan lebih lanjut pada Pasal 6 Permen No. 16 Tahun 2018 yang menjelaskan beberapa
kegiatan di bidang kesehatan yang meliputi penyediaan air bersih dan sanitasi, pemberian makan tambahan
untuk bayi dan balita, hingga pelatihan pemantauan perkembanguan kesehatan ibu hamil atau ibu
menyusui serta beberapa kegiatan lainnya.

Dari 67 desa di Kabupaten Buton Tengah Tahun 2018 telah memanfaatkan Dana Desa untuk
Kesehatan sebesar 100%. (lihat lampiran profil Tabel 18)

Profil Kesehatan Kab. Buton Tengah Tahun 2018

20
C. Persentase Anggaran Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Tengah

Pembiayaan Kesehatan Kabupaten Buton Tengah bersumber dari APBD Kabupaten Buton Tengah,
APBN dan Hibah luar negeri. APBD Kabupaten Buton Tengah tahun 2018 adalah Rp
620.342.393.400,00,-.Adapun anggaran kesehatan tahun 2018 dari APBD Buton Tengah adalah sebesar
Rp 53.072.177.453,00- dengan rincian Belanja Langsung sebesar Rp. 12.800.992.034,00,- dan Belanja
Tidak Langsung sebesar Rp. 19.248.930.410,00. Sedang dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp
21.022.255.000,00,- yang dari DAK Fisik sebesar Rp. 9.789.000.000,- dan DAK Non Fisik sebesar Rp.
11.233.255.000,00. Dengan demikian persentase APBD kesehatan terhadap APBD Kabupaten Buton
Tengah sebesar 8,56%. Angka ini masih rendah bila mengacu pada amanat UU No.36 Tahun 2009 tentang
kesehatan yang menyatakan bahwa 10% APBD Kab/Kota di luar gaji merupakan anggaran kesehatan. (lihat
lampiran profil tabel 19)

Sementara itu anggaran kesehatan tahun 2017 adalah Rp. 47.346.956.856,00,- atau 7,28% dari total
APBD.Trend presentase Anggaran APBD Kesehatan terhadap APBD Kabupaten Buton Tengah dari tahun
2015-2018 adalah sebagi berikut:

Gambar 5.1
Trend Anggaran APBD Kesehatan terhadap APBD Kabupaten Buton Tengah
Dari tahun 2016-2018

14

12

10

8
%
6

0
2016 2017 2018

Sumber : Subbag Keuangan dan perlengkapan Dinkes Buteng tahun 2018

Profil Kesehatan Kab. Buton Tengah Tahun 2018

20

Anda mungkin juga menyukai