Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PANCASILSA
NILAI RELIGIUS PANCASILA DAN
IMPLEMENTASI

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Nurlaila Mahareza 2212010089
Andika Putra 2212010097
Faizah Syadida 2212010101
Deju harpenda 2212010080

Dosen Pengampuh
Drs. Damri Tanjung MA
KELAS B

PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN IMAM BONJOL PADANG
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................... II
KATA PENGANTAR................................................................ III
BAB I PENDAHULUAN........................................................... 1
1.1 latar belakang.................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah........................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................ 3
2.1 Pengertian Nilai Religius Dan Religiusitas .................... 3
2.2 Dimensi Religiusitas....................................................... 3
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Religiusitas....................... 5
2.4 Fundamentalisme Pasar Dan Agama Sebagai Ancaman
Nilai Religiusitas............................................................ 5
2.5 Analisa Pemakalah.......................................................... 6
BAB III PENUTUP..................................................................... 7
3.1 Kesimpulan..................................................................... 7
3.2 Saran................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 8

ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur atas kehadirat allah swt yang
telah memberikan petunjuk, rahmat, hidayah serta karunia-nya kepada seluruh
hambanya, serta tidaklupa shalawat serta salam kita hadiahkan kepada nabi
muhammad saw, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Pengantar
Ilmu Dakwah Dengan Judul Nilai Religus Pancasila Dan Implementasi . dalam
penyusunan makalah ini penulis tentu menghadapi hambatan dan rintangan.
Kami menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak dalam pembuatan
makalah ini, mungkin kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.  Semoga Allah SWT
memberikan pahala yang setimpal da menjadikan amal sholeh bagi semua pihak
yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini. Dengan adanya
makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal’alamin.
Oleh karena itu, penulis tidak menutup diri dari para pembaca akan saran
dan kritik yang sifatnyamembangun, demi perbaikan dan peningkatan kualitas
penyusunan makalah dimasa yangakandatang. penulis berharap semoga makalah
ini dapat memberikan sejumlah manfaat bagi penulispada khususnya dan para
pembaca pada umumnya.

Padang, 30 Agustus 2022


Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi Indonesia yang berperan
sebagai dasar kehidupan serta pedoman hidup bersama bagi seluruh warga
Indonesia karena Pancasila merupakan perwujudan cita-cita luhur serta tujuan
utama bangsa Indonesia.
Dasar kehidupan sangatlah berperan penting demi membuat
keberlangsungan hidup manusia menjadi teratur dan terarah dengan baik. Apalagi
dengan zaman yang semakin canggih dan globalisasi yang semakin berkembang
pesat mengundang banyak godaan dalam hidup manusia yang dapat dengan
mudahnya mengubah prinsip dan tata kehidupan yang dimiliki. Oleh karena itu,
diperlukanlah suatu dasar kehidupan yang dapat memandu kehidupan-kehidupan
manusia agar memiliki tujuan dan dapat berlangsung dengan baik.
Pancasila yang merupakan ideologi dan dasar negara Indonesia
membuat nilai nilai yang terkandung didalamnya wajib dijadikan dasar
kehidupan demi kelangsungan hidup yang baik bagi seluruh warga negara
Indonesia. Keberadaan Pancasila sebagai ideologi, rumusan cita-cita bangsa, dan
dasar negara serta kehidupan di negara Indonesia wajib untuk disadari oleh
seluruh warga Indonesia terutama pada zaman sekarang dimana warga Indonesia
mudah untuk dipengaruhi dan mengubah dasar kehidupannya dengan budaya-
budaya serta kepercayaan asing yang masuk, hal itu tentunya dapat
menggoyahkan dasar kehidupan mereka sejak awal yang merupakan cita-cita
luhur dan tujuan utama bangsa Indonesia yaitu Pancasila.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa Saja Pengertian Nilai Religius Dan Religiusitas?
2. Apa saja Dimensi Religiusitas?
3. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Religiusitas?
4. Apa Saja Fundamentalisme Pasar Dan Agama Sebagai Ancaman Nilai
Religiusitas?

iv
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Nilai Religius Dan Religiusitas?
2. Untuk Mengetahui Dimensi Religiusitas?
3. Untuk Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Religiusitas?
4. Untuk Mengetahui Fundamentalisme Pasar Dan Agama Sebagai
Ancaman Nilai Religiusitas?

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nilai Religius dan religiusitas

Nilai kerohanian atau nilai religius adalah salah satu nilai yang begitu
penting dalam kehidupan manusia. Bahkan, dalam Pancasila tepatnya sila
kesatu juga memiliki makna yang berhubungan dengan nilai religius.
Nilai religius secara sederhana merupakan suatu nilai yang berhubungan
dengan kehidupan keagamaan serta memiliki sifat suci dan dapat dijadikan
suatu pedoman untuk tingkah laku dalam ranah agama untuk pihak yang
bersangkutan. Ada sekitar 4 nilai yang kerap dijadikan patokan hidup
manusia dalam perilaku kehidupan bermasyarakat, salah satunya adalah nilai
kerohanian atau nilai religius. Dimana nilai religius adalah segala sesuatu
yang berhubungan atau bisa berguna bagi batin dan rohani manusia. Sebagai
contohnya adalah dalam kegiatan beribadah.
Religiusitas adalah penghayatan agama seseorang yang menyangkut
simbol, keyakinan, nilai dan perilaku yang didorong oleh kekuatan spiritual.
Religiusitas menurut Suhardiyanto (2001) adalah hubungan pribadi dengan
pribadi ilahi Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang
(Tuhan) yang berkonsekuensi hasrat untuk berkenan kepada pribadi yang
ilahi itu dengan melaksanakan kehendak-Nya dan menjauhi yang tidak
dikehendaki/larangan-Nya

2.2 Dimensi Religiusitas


lima dimensi tersebut dapat dijelaskan sebagi berikut :
1. Dimensi Ritual; yaitu aspek yang mengukur sejauh mana seseorang
melakukan kewajiban ritualnya dalam agama yang dianut. Misalnya;
pergi ke tempat ibadah, berdoa pribadi, berpuasa, dan lainlain.Dimensi
ritual ini merupakan perilaku keberagamaan yang berupa peribadatan
yang berbentuk upacara keagamaan.

vi
2. Dimensi Ideologis; yang mengukur tingkatan sejauh mana seseorang
menerima hal-hal yang bersifar dogmatis dalam agamanya.Misalnya;
menerima keberadaan Tuhan, malaikat dan setan, surga dan neraka, dan
lainlain. Dalam konteks ajaran Islam, dimensi ideologis ini menyangkut
kepercayaan seseorang terhadap kebenaran agama-agamanya. Semua
ajaran yang bermuara dari Al quran dan hadits harus menjadi pedoman
bagi segala bidang kehidupan. Keberagaman ditinjau dari segi ini
misalnya mendarma baktikan diri terhadap masyarakat yang
menyampaikan amar ma’ruf nahi mungkar dan amaliah lainnya dilakukan
dengan ikhlas berdasarkan keimanan yang tinggi.
3. Dimensi Intelektual; yaitu tentang seberapa jauh seseorang mengetahui,
mengerti, dan paham tentang ajaran agamanya, dan sejauh mana
seseorang itu mau melakukan aktivitas untuk semakin menambah
pemahamannya dalam hal keagamaan yang berkaitan dengan agamanya.
Secara lebih luas, Dimensi intelektual ini menunjukkan tingkat
pemahaman seseorang terhadap doktrin-doktrin agama tentang kedalaman
ajaran agama yang dipeluknya. Ilmu yang dimiliki seseorang akan
menjadikannya lebih luas wawasan berfikirnya sehingga perilaku
keberagamaan akan lebih terarah.
4. Dimensi Pengalaman; berkaitan dengan seberapa jauh tingkat Muslim
dalam merasakan dan mengalami perasaan-perasaan dan pengalaman
religius. Dalam Islam dimensi ini terwujud dalam perasaan dekat dengan
Allah, perasaan doa-doanya sering terkabul, perasaan tentram bahagia
karena menuhankan Allah, perasaan bertawakkal, perasaan khusuk ketika
melaksanakan sholat, perasaan tergetar ketika mendengar adzan atau ayat-
ayat al-qur’an, perasaan syukur kepada Allah, perasaan mendapat
peringatan atau pertolongan dari Allah.
5. Dimensi Konsekuensi; Dalam hal ini berkaitan dengan sejauh mana
seseorang itu mau berkomitmen dengan ajaran agamanya dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya; menolong orang lain, bersikap jujur,
mau berbagi, tidak mencuri, dan lain-lain. Aspek ini berbeda dengan
aspek ritual. Aspek ritual lebih pada perilaku keagamaan yang bersifat

vii
penyembahan/adorasi sedangkan aspek komitmen lebih mengarah pada
hubungan manusia tersebut dengan sesamanya dalam kerangka agama
yang dianut. Pada hakekatnya, dimensi konsekuensi ini lebih dekat
dengan aspek social.
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Religiusitas
Jalaludin membagi faktor-faktor yang mempengaruhi religiusitas
seseorang menjadi 2 bagian, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Kedua
faktor tersebut memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan jiwa
religiusitas seseorang. Berikut penjelasanya:
1. Faktor Intern disini merupakan faktor yang ada dalam diri kita sendiri.
Jalaludin membagi faktor intern menjadi 4 bagian penting, yaitu faktor
hereditas, hubungan emosional antara orang tua terutama ibu yang
mengandung terhadap anaknya sangat berpengaruh terhadap religiusitas
anak. tingkat usia, perkembangan agama pada anak-anak ditentukan oleh
tingkat usia karena dengan berkembangnya usia anak, maka akan
mempengaruhi perkembangan berfikir mereka. kepribadian, kepribadian
sering disebut sebagai identitas diri seseorang yang sedikit banyak
menampilkan ciri-ciri pembeda dari individu lain diluar dirinya.
Perbedaan itulah diperkirakan berpengaruh terhadap perkembangan jiwa
keagamaan (religiusitas).
2. Faktor Ekstern dinilai berpengaruh dalam perkembangan jiwa keagamaan
dapat dilihat dari lingkungan dimana seseorang itu hidup. Umumnya
lingkungan tersebut dibagi menjadi 3, yaitu lingkungan keluarga, keluarga
merupakan satuan sosial yang paling sederhana dalam kehidupan
manusia. Sehingga keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang
dikenal anak dan menjadi fase sosialisasi awal bagi pembentukan jiwa
keagamaan anak. lingkungan institusional, dalam hal ini berupa institusi
formal seperti sekolah ataupun non formal seperti organisasi, dll.
2.4 Fundamentalisme Pasar Dan Agama Sebagai Ancaman Nilai

Religiusitas
Dalam fundamentalisme keyakina ini menghasilkan dua bentuk
kelompok sosial berbasis fundamentalisme pasar dan fundamentalisme

viii
agama. Fundamentalisme pasar berpusat pada determinisme ekonomi
sebagai rangkaian dampak inheren arus globalisasi ekonomi politik dunia
ketika perang dingin merobohkan dirinya dalam jajaran tembok berlin 1989
yang kemudian disusul dengan gelombang euforia perestroika dan glasnost
uni soviet. Fundamentalisme pasar berusaha mendetermenismekan struktur
kehidupan masyarakat melalui berbagai motivasi pengejaran kepntingan
ekonomi individual berdasrkan hukum permintaan dan penawaran yang
memaksimalkan peran kebutuhan dan keinginan dengan melegimatisikan
radikalisasi prinsip daya beli.
Neoliberalisme merupakan basis ideologi paling penting yang memberi
legitimasi bagi kapitalisme global. Fundamentalisme agama merupakan
gejalan atau upaya programatik menjadikan doktrin agama tertentu sebagai
satu satunya dasar dan prisip penganturan seluruh bidang kehidupan
masyarakat. Ketika agama berhadapan dengan kenyataan2 emperis yang
bertolak belakang dari tujuan horizontal ideal agama maka agama justru
menjadi landasan pembebaran radikal ideologis dan simbolis. Kondisi yang
terjadi ini sebenarnya tidak jauh berbeda dri strukturasi tindakan sosial yang
dijelaskan Antonio Gidens sebagai interksi yang berulang dan berpola dalam
jangka waktu tertentu dan dalam ruang tertentuakan menghasilka struktur.
2.5 Analisa Pemakalah
Berikut beberapa analisa pemakalah terkait materi dan makalah
tersebut:
1. Keakuratan Makalah memberikan fakta secara akurat, dan membahas
permasalahannya secara lengkap dan tuntas lewat keterangan- keterangannya
2. Sumber Makalah ini menggunakan sumber informasi yang beragam . Namun
untuk semua fakta dan gagasan yang bukan merupakan karya asli penulis
3. Nilai-nilai Pancasila dari tingkah laku bangsa Indonesia sehari hari. Nilai
tersebut dapat ditunjukan secara langsung melalui sila-sila dalam pancasila.
4. Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari Pancasila
sebagai ideologi nasional adalah pandangan hidup bangsa dan negara
Republik Indonesia yang juga merupakan landasan dalam berkehidupan di
tengah masyarakat, bangsa dan negara Republik Indonesia.

ix
5. Implemetasi Pancasila dalam Kehidupan Bangsa Hakikat ideologi Pancasila
sebagai dasar negara dan landasan idil bangsa Indonesia, telah
menyelamatkan bangsa Indonesia sebagai upaya menjaga keutuhan NKRI
dan juga agar membentengi dari ancaman disintegrasi bangsa selama lebih
dari setengah abad lamanya.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan menjadi beberapa poin
sebagai berikut :
1. Nilai Religius adalah salah satu nilai yang begitu penting dalam
kehidupan manusia.
2. Terdapat lima demensi yaitu dimensi ritual, dmensi ideologis, dimensi
intelektual,dimensi pengalaman dan dimensi konsekuensi.
3. Jalaludin membagi faktor-faktor yang mempengaruhi religiusitas
seseorang menjadi 2 bagian, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
4. fundamentalisme keyakinan ini menghasilkan dua bentuk kelompok
sosial berbasis fundamentalisme pasar dan fundamentalisme agama.

3.1 Saran
Pokok pembahasan tulisan ini sudah di paparkan di depan. Besar
harapanpenulissemoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Karena
keterbaatasan pengetahuan dan bah an kajian, pemakalah menyadari bahwa
tulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, di mohonkan
saran dan kritiknya agar tulisan ini dapat disajikan dengan lebih sempurna
lagi kedepannya

x
DAFTAR PUSTAKA

Nani Handayani, Korelasi Antara Tingkat Religiusitas terhadap Perilaku Sosial


Pekerja Malam di Executive Club Yogjakarta, Skripsi, UIN Sunan
Kalijaga, 2013, Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2005.
Putu Aditya Ferdian Ariawantara. 2016. Implementasi Pancasila Dalam
KehidupanBerbangsa dan Bernegara
https://www.gramedia.com/products/pancasila?
utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm
_content=LiterasiRekomendasi
https://www.academia.edu/resource/work/43676836
http://afi.unida.gontor.ac.id/2019/09/04/nilai-nilai-religius-dalam-pancasila-
sebagai-dasar-negara/

xi

Anda mungkin juga menyukai