1. Apakah hasil penelitian tersebut valid? a. Apakah penelitian tersebut menggunakan metodologi penelitian yang baik? Setelah penelusuran bukti, pada penelitian yang dilakukan oleh Vicha Vloricha, dkk (2023) dengan judul Efektifitas Senam Yoga dan Kompres Hangat terhadap Penurunan Nyeri Dismenorea pada Remaja Putri di SMP Negeri 19 Kota Ambon, dilakukan dengan metode kualitatif dalam studi eksperimen dan menggunakan rumus Slovin untuk pengambilan sampel. Selain itu, hasil penelitian ini juga didasarkan pada teori dan penelitian terkait yang ada. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa penelitian ini dilakukan dengan metode yang valid dan dapat dipercaya. Namun, untuk memastikan validitas hasil penelitian, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode yang lebih canggih dan lebih banyak sampel.
Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Diajeng Prasasti
dkk (2021) dengan judul Pengaruh Pemberian Kompres Hangat terhadap Intensitas Nyeri pada Dismenore, dilakukan dengan menggunakan metode- teknik simple random sampling, uji chi square, regresi logistik, uji Wilcoxon, dan uji Whitney Mann. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa penelitian ini dilakukan dengan metode yang valid dan dapat dipercaya.
2. Apakah hasil penelitian tersebut reliable?
a. Apakah intervensinya berjalan dengan baik?
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Vicha Vloricha,
dkk (2023), hasil penelitian yang dilakukan tentang hubungan efektivitas senam yoga dan kompres hangat terhadap penurunan tingkat dismenorea pada remaja di SMP Negeri 19 Kota Ambon, dapat dibuat kesimpulan bahwa senam yoga memberikan pengaruh terhadap nyeri haid pada kelompok eksperimen. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden pada kelompok eksperimen mengalami menarche atau usia awal haid berusia 13 tahun dengan jumlah 11 responden (18%). Pada kelompok kontrol sebagian besar responden mengalami menarche atau usia awal haid berusia <13tahun dengan jumlah 19 responden (32%). Berdasarkan karakteristik lama haid sebagian besar responden pada kelompok eksperimen lama haid yaitu 1-5 hari dengan berjumlah 22 responden (25%).
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Diajeng dkk
(2021), intervensi pemberian kompres hangat pada dismenore terbukti efektif dalam mengurangi intensitas nyeri. Hasil penelitian yang dilaporkan dalam PDF ini menunjukkan bahwa pemberian kompres hangat pada dismenore terbukti efektif dalam mengurangi intensitas nyeri. Beberapa literatur yang telah direview menunjukkan bahwa kompresi hangat dengan suhu 38.5 ᴼc - 40 ᴼC selama 20 – 30 menit berpengaruh terhadap penurunan intensitas dismenore atau sesuai intensitas nyeri, dapat meredakan nyeri dengan mengurangi produk inflamasi yang menyebabkan nyeri lokal (seperti bradikinin, histamin, dan prostaglandin). Selain itu, penelitian lain yang dilakukan pada mahasiswi tingkat IV Program Studi Fisioterapi Poltekes Makassar juga menunjukkan adanya pengaruh kompres hangat terhadap intensitas nyeri dismenore.
b. Aapakah keuntunganya lebih besar daripada resikonya ?
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Vicha Vloricha, dkk (2023), bahwa senam yoga dan kompres hangat dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif dalam menangani dismenorea. Selain itu, senam yoga dan kompres hangat merupakan metode non-invasif dan relatif aman untuk mengurangi nyeri haid.
Tetapi jika dilakukan perbandingan antara kompres hangat dan
senam yoga, hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa terhadap kompres hangat mempunyai pengaruh terhadap nyeri haid dibandingkan dengan Senam yoga. Dengan Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig 0,03 lebih kecil dari 0,05 (taraf kesalahan 5%), maka dapat disimpulkan bahwa kompres hangat lebih efetif dibandingkan dengan senam yoga. Dari hasil penelitiaan ini pemberiaan Kompes Hangat lebih efektif dengan nilai uji wilcoxon adalah 0,03 < dari 0,05 sehingga mempunyai pengaruh dalam meredakan rasa nyeri. Senam Yoga hal ini dapat dilihat dari nilai sig pada uji wilcoxon dengan nilai 0,04 > dari 0,05 maka memiliki pengaruh secara langsung terhadap nyeri haid. Sehingga senam yoga dan kompres hangat dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif dalam menangani dismenorea. Akan tetapi dalam segi efektif adalah dengan kompres hangat.