Anda di halaman 1dari 3

4.

Melakukan penilaian kritis terhadap bukti-bukti


1. Apakah hasil penelitian tersebut valid?
a. Apakah penelitian tersebut menggunakan metodologi penelitian yang baik?
Setelah penelusuran bukti, pada penelitian yang dilakukan oleh
Vicha Vloricha, dkk (2023) dengan judul Efektifitas Senam Yoga dan
Kompres Hangat terhadap Penurunan Nyeri Dismenorea pada Remaja
Putri di SMP Negeri 19 Kota Ambon, dilakukan dengan metode kualitatif
dalam studi eksperimen dan menggunakan rumus Slovin untuk
pengambilan sampel. Selain itu, hasil penelitian ini juga didasarkan pada
teori dan penelitian terkait yang ada. Oleh karena itu, dapat diasumsikan
bahwa penelitian ini dilakukan dengan metode yang valid dan dapat
dipercaya. Namun, untuk memastikan validitas hasil penelitian, perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode yang lebih canggih dan
lebih banyak sampel.

Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Diajeng Prasasti


dkk (2021) dengan judul Pengaruh Pemberian Kompres Hangat terhadap
Intensitas Nyeri pada Dismenore, dilakukan dengan menggunakan
metode- teknik simple random sampling, uji chi square, regresi logistik,
uji Wilcoxon, dan uji Whitney Mann. Selain itu, penelitian ini juga
dilakukan dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Oleh
karena itu, dapat diasumsikan bahwa penelitian ini dilakukan dengan
metode yang valid dan dapat dipercaya.

2. Apakah hasil penelitian tersebut reliable?

a. Apakah intervensinya berjalan dengan baik?

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Vicha Vloricha,


dkk (2023), hasil penelitian yang dilakukan tentang hubungan efektivitas
senam yoga dan kompres hangat terhadap penurunan tingkat dismenorea
pada remaja di SMP Negeri 19 Kota Ambon, dapat dibuat kesimpulan
bahwa senam yoga memberikan pengaruh terhadap nyeri haid pada
kelompok eksperimen. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa
sebagian besar responden pada kelompok eksperimen mengalami
menarche atau usia awal haid berusia 13 tahun dengan jumlah 11
responden (18%). Pada kelompok kontrol sebagian besar responden
mengalami menarche atau usia awal haid berusia <13tahun dengan jumlah
19 responden (32%). Berdasarkan karakteristik lama haid sebagian besar
responden pada kelompok eksperimen lama haid yaitu 1-5 hari dengan
berjumlah 22 responden (25%).

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Diajeng dkk


(2021), intervensi pemberian kompres hangat pada dismenore terbukti
efektif dalam mengurangi intensitas nyeri. Hasil penelitian yang
dilaporkan dalam PDF ini menunjukkan bahwa pemberian kompres hangat
pada dismenore terbukti efektif dalam mengurangi intensitas nyeri.
Beberapa literatur yang telah direview menunjukkan bahwa kompresi
hangat dengan suhu 38.5 ᴼc - 40 ᴼC selama 20 – 30 menit berpengaruh
terhadap penurunan intensitas dismenore atau sesuai intensitas nyeri, dapat
meredakan nyeri dengan mengurangi produk inflamasi yang menyebabkan
nyeri lokal (seperti bradikinin, histamin, dan prostaglandin). Selain itu,
penelitian lain yang dilakukan pada mahasiswi tingkat IV Program Studi
Fisioterapi Poltekes Makassar juga menunjukkan adanya pengaruh
kompres hangat terhadap intensitas nyeri dismenore.

b. Aapakah keuntunganya lebih besar daripada resikonya ?


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Vicha Vloricha,
dkk (2023), bahwa senam yoga dan kompres hangat dapat diterapkan
sebagai salah satu alternatif dalam menangani dismenorea. Selain itu,
senam yoga dan kompres hangat merupakan metode non-invasif dan
relatif aman untuk mengurangi nyeri haid.

Tetapi jika dilakukan perbandingan antara kompres hangat dan


senam yoga, hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa terhadap kompres
hangat mempunyai pengaruh terhadap nyeri haid dibandingkan dengan
Senam yoga. Dengan Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig 0,03 lebih
kecil dari 0,05 (taraf kesalahan 5%), maka dapat disimpulkan bahwa
kompres hangat lebih efetif dibandingkan dengan senam yoga. Dari hasil
penelitiaan ini pemberiaan Kompes Hangat lebih efektif dengan nilai uji
wilcoxon adalah 0,03 < dari 0,05 sehingga mempunyai pengaruh dalam
meredakan rasa nyeri. Senam Yoga hal ini dapat dilihat dari nilai sig pada
uji wilcoxon dengan nilai 0,04 > dari 0,05 maka memiliki pengaruh
secara langsung terhadap nyeri haid. Sehingga senam yoga dan kompres
hangat dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif dalam menangani
dismenorea. Akan tetapi dalam segi efektif adalah dengan kompres
hangat.

Anda mungkin juga menyukai