PT ISA
INTI SEMPURNA ALAMI
KELOMPOK 15 :
PARASTIKA AYUNINGTYAS 130319187 / 48
ANNISA AMALIA PUTRI 130319197 / 52
ALBERT WIDJAJA 130319118 /34
AUDIT MANAJEMEN - KP C
LEMBAR ORISINALITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas ini merupakan karya
kami sendiri. Kami berani menjamin bahwa tidak ada bagian di dalam tugas ini yang
merupakan plagiat dari karya orang lain. Atas pernyataan ini, kami siap menanggung risiko
ataupun sanksi yang akan dijatuhkan kepada kelompok apabila di kemudian hari ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam laporan tugas yang telah kami susun ini.
Ketua Kelompok,
Parastika Ayuningtyas
(NRP: 130319187)
i
DAFTAR ISI
BAB I..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................................. 10
BAB IV ............................................................................................................................................... 32
BAB V ................................................................................................................................................. 38
ii
BAB VI ............................................................................................................................................... 55
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Gambar 1
❖ Siklus Pemasaran
Materi promosi dari perusahaan yang diberikan sebagai bentuk dukungan untuk
pelanggan tidak dipungut biaya sekali. Namun ketika terdapat event, salesman akan
dibantu oleh sales promotion girl (outsource), dimana nantinya akan melakukan
penjualan berupa merchandise. Dalam hal ini proses dilakukan dengan bon
pengambilan dan pengembalian materi promosi terlebih dahulu sesuai persetujuan
supervisor, dan ketika event telah selesai salesman akan melakukan penyelesaian di
gudang dan membuat nota penjualan materi promosi serta melakukan penyelesaian
keuangan di admin marketing. Supervisor admin marketing juga akan selalu memantau
atas bon pengambilan dan pengembalian materi promosi beserta nota penjualan materi
promosi.
Budgeting terkait dengan materi promosi ataupun berbagai program yang
dijalankan di tahun berjalan sudah ditentukan secara fix pada akhir tahun sebelumnya
dan akan dilakukan oleh area marketing manager pada masing-masing area dengan
persetujuan direksi. Pemesanan maupun pembelian materi promosi dapat dilakukan
secara langsung oleh principal, pusat maupun regional. Hal ini yaitu untuk efisiensi
cost yang akan dibutuhkan nantinya terkait dengan besarnya kebutuhan atau letak
3
vendor, sehingga perusahaan dapat memperoleh harga terbaik dan materi promosi telah
tersedia sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Tabel 1
GUDANG ROKOK
PENGURANGAN / AKTIVITAS
PENAMBAHAN
4
PENAMBAHAN Pembelian dari principal
STOK
Menerima transfer persediaan dari area lain
Tabel 2
PENGURANGAN AKTIVITAS
/ PENAMBAHAN
5
wilayah tersebut dipimpin oleh General Manager Operasional dan terbagi dalam beberapa
regional yang mayoritas dalam batasan provinsi. Selain itu, masing-masing kantor regional
tersebut dipimpin oleh Regional Manager dan terbagi lagi dalam beberapa kantor
operasional area/kota yang dipimpin oleh Area Manager.
Gambar 2
6
2) Horecatainment
Channel distribusi retail yang memiliki ciri khusus, yaitu bisnis utamanya terpusat
pada hospitality (pelayanan) seperti hotel, restoran, cafe, dan tempat entertainment
lainnya.
3) Retail Tradisional
Channel distribusi yang memiliki peran penting dalam mendistribusikan rokok
sebagai pengecer untuk consumer. Retail tradisional terbagi menjadi 2 berdasarkan
ukuran penjualannya, yaitu grosir kecil dan retailer. Pada channel ini, jumlah
salesman menjadi yang paling banyak karena outlet yang harus di-cover kurang
lebih sebanyak 15.000 di seluruh Indonesia.
c. End Consumer
Konsumen rokok, dimana hal ini PT ISA hanya dapat melakukan penjualan kepada
konsumen secara langsung (direct selling) ketika sedang terdapat event atau program
tertentu saja. Apabila tidak ada kegiatan event atau program, manajemen dilarang untuk
menjual produk secara langsung kepada consumer.
Job description
● Direktur Operasional
○ Menentukan target penjualan secara keseluruhan berdasarkan data penjualan
historis.
○ Mengawasi aktivitas operasional penjualan dan pemasaran.
○ Melakukan otorisasi atas perjanjian (MoU) penjualan dengan pelanggan sub agen
dan retail.
● General Manager Operasional
○ Menentukan target penjualan untuk masing-masing regional berdasarkan target
dari Direktur Operasional.
○ Memantau dan melakukan evaluasi terhadap kinerja masing-masing regional.
○ Menentukan strategi penjualan dan pemasaran untuk masing-masing regional.
● Regional Sub Agen Manager
○ Memantau dan melakukan evaluasi kinerja penjualan ke sub agen masing-masing
area.
○ Bertanggung jawab atas kinerja penjualan ke sub agen di tingkat regional.
○ Menentukan target penjualan ke sub agen untuk masing-masing area.
● Regional Retail Manager
7
○ Menentukan target penjualan retail untuk masing-masing area.
○ Bertanggung jawab atas kinerja penjualan retail di tingkat regional.
○ Memantau dan melakukan evaluasi kinerja penjualan retail masing-masing area.
● Regional Marketing Manager
○ Memantau dan melakukan evaluasi pelaksanaan program pemasaran masing-
masing area.
○ Menentukan target pemasaran untuk masing-masing area.
○ Merancang program pemasaran berdasarkan strategi dan target yang telah
ditetapkan.
● Area Sub Agen Manager
○ Menentukan target penjualan untuk masing-masing Supervisor.
○ Bertanggungjawab atas kinerja penjualan ke sub agen area.
○ Mengkoordinir, memantau, dan mengevaluasi kinerja Supervisor, Eksekutor, dan
Tim Support.
● Area Retail Manager
○ Mengkoordinir, memantau dan mengevaluasi kinerja Supervisor, Eksekutor, dan
Tim Support.
○ Bertanggungjawab atas kinerja penjualan retail area.
○ Menentukan target penjualan untuk masing-masing Supervisor.
○ Berkoordinasi dengan manajemen pelanggan retail terkait distribusi barang.
● Area Marketing Manager
○ Bertanggungjawab atas kinerja pemasaran area.
○ Memantau dan melakukan evaluasi pelaksanaan program pemasaran masing-
masing tim.
○ Berkoordinasi dengan vendor terkait pengadaan materi promosi.
○ Mengkoordinasikan Supervisor, Eksekutor, dan Tim Support untuk menjalankan
program pemasaran.
● Area Modern Trade Manager
○ Mengkoordinasikan Supervisor, Eksekutor, dan Tim Support untuk menjalankan
program pemasaran pada Retail Modern.
○ Mengkoordinasikan pelaksanaan program pemasaran dengan manajemen
pelanggan Retail Modern.
○ Memantau dan melakukan evaluasi pelaksanaan program pemasaran Retail
Modern masing-masing tim.
8
○ Bertanggungjawab atas pelaksanaan program pemasaran pada Retail Modern.
● Salesman
○ Melayani pesanan dari pelanggan sesuai dengan prosedur administrasi yang
berlaku.
○ Memperbarui Call Sheet setiap hari.
○ Memaintain hubungan dengan pelanggan setiap hari melalui kunjungan.
● Eksekutor
○ Melaporkan hasil pelaksanaan program pemasaran yang telah dijalankan kepada
Supervisor.
○ Menjalankan program pemasaran yang telah ditetapkan.
● Tim Support dan Admin
○ Membantu mempersiapkan barang yang akan dikirim dan materi promosi yang
akan didistribusikan.
○ Menginput seluruh data call sheet, penjualan, dan pelaksanaan program pemasaran
pada database.
9
BAB II
AUDIT PLAN
10
2.3 TIM AUDIT
Tim audit yang terlibat dalam proses audit manajemen pada PT ISA terdiri dari 3 orang
auditor dengan susunan jabatan dan peran sebagai berikut:
11
2.4 JADWAL AUDIT DAN BIAYA AUDIT
a) Jadwal Audit
Preliminary Survey
Mereview working papers dan audit finding yang
terdahulu, mempelajari bagan organisasi auditee
yang akan diperiksa dan mempelajari audit
subject.
Perencanaan Audit
Proses penetapan tujuan dan ruang lingkup audit,
mereview atas file audit, melakukan seleksi pada
tim audit, melakukan komunikasi pendahuluan
dengan auditee dan pihak lain yang
berkepentingan, mempersiapkan program audit
pendahuluan, merencanakan laporan audit,
melakukan persetujuan atau program audit dari
kepala bagian audit internal.
Kunjungan ke Lapangan
Melakukan observasi, menguji kepatuhan klien
terkait dengan pencatatan dan pelaporan keuangan
yang sesuai dengan PSAK, serta mengumpulkan
data yang diperlukan, seperti melakukan
wawancara dengan pihak manajemen, internal
auditor, dan audit committee dari auditee.
12
untuk membahas mengenai ruang lingkup audit
(audit scope), lama waktu pelaksanaan audit, dan
permasalahan lain terkait pelaksanaan audit.
b) Biaya Audit
TOTAL Rp 37.000.000
13
BAB III
14
karena tindakan karyawan
dapat menimbulkan
adanya tindakan fraud
yang mungkin terjadi.
15
tidak terdapat tugas atau
job description supervisor
yang dijelaskan.
16
penjualan dan
pemasaran pada
masing-masing manajer
setiap seminggu sekali.
Manager akan
melaporkan kinerjanya
pada General Manager
setiap 2 minggu sekali
dan general manager
akan melaporkan
kinerjanya kepada
direktur operasional
setiap sebulan sekali.
17
yang tidak dapat marketing, dan persediaan
dikendalikan. yang dapat memberikan
dampak cukup signifikan
pada kegiatan operasional
perusahaan.
18
dilakukan pada masing- channel retail yang
masing area, baik yang seringkali ditemukan oleh
terkait dengan kinerja supervisor saat kunjungan
penjualan maupun di lapangan. Hal ini yaitu
program pemasaran. terkait dengan pelanggan
Dalam ini yang tidak akan menerima
memungkinkan bahwa bonus produk rokok atau
atas pemantauan dan materi promosi saat
pengevaluasian tersebut membeli brand produk
akan memiliki pengaruh yang sedang
yang cukup signifikan diprogramkan.
terhadap sistem
pengendalian internal
perusahaan.
19
general terhadap teknologi menunjukkan adanya
controls over informasinya. kontrol terhadap teknologi
technology informasi yang digunakan
oleh perusahaan.
20
serta admin mulai bekerja.
Komunikasi yang
dilakukan berupa rapat
setiap awal minggu antara
Regional Manager, Area
Manager, dan Supervisor.
Sedangkan Regional
Manager dan General
Manager melakukan rapat
secara rutin setiap 2
minggu sekali. Selain itu,
General Manager dan
Direktur Operasional
melakukan rapat evaluasi
kinerja setiap satu bulan
sekali.
21
ongoing departemen audit Departemen audit internal
and/or internal dalam menjalankan
separate program audit
evaluations menggunakan metode
sampling, karena terlalu
besarnya skala bisnis
perusahaan, serta adanya
keterbatasan sumber daya
manusia dalam tim audit
internal PT ISA, sehingga
proses audit hanya dapat
dilakukan setahun sekali.
22
waktu penitipan
barang yang dapat
dititipkan pelanggan
melalui MoU.
23
dengan semua area atas
menjual produk-produknya
produk pada dan melakukan
harga pasar pencatatan atas
yang lebih produk mana saja
rendah yang sudah terjual
daripada harga atau belum. Hal ini
WBP. bertujuan untuk
mengetahui produk
mana saja yang
perlu ditambahkan
stocknya atau tidak
untuk mencegah
adanya overstock.
● PT ISA juga dapat
melakukan
research pasar
terlebih dahulu
pada area-area
yang menjual
produknya, hal ini
untuk melihat
seberapa besar
keminatan atau
kebutuhan
pelanggan terhadap
produk, dan agar
tidak lagi
menyebabkan
adanya overstock.
24
beberapa titik yang Operasional secara rutin oleh
sudah sesuai memantau dan perusahaan agar tidak
dengan kriteria Sub melakukan ada yang terlewat
Agen kelas 4 dan 5, evaluasi hingga tidak
tetapi belum langsung terdeteksi.
terdeteksi oleh terhadap
perusahaan. kinerja masing-
masing
regional.
25
sheet dan mendekati tanggal
melaporkan kadaluarsa tidak dapat
nya ke dilakukan retur.
Supervisor Perusahaan perlu
untuk mengecek dan
mengecek stok memastikan barang
di outlet. yang diretur tidak
cacat.
26
Likelihood Description
(Skala 1-5)
Rare (1) Kurang dari 0.1% (Terjadi sekali atau lebih dari sekali dalam 15
tahun)
Unlikely (2) 0.1% - 10.0% (Terjadi sekali atau lebih dari sekali dalam 10 tahun)
Possible (3) 10.1% - 20.0% (Terjadi sekali atau lebih dari sekali dalam 7 tahun)
Likely (4) 20.1% - 50.0% (Terjadi sekali atau lebih dari sekali dalam 5 tahun)
Almost Certain (5) >50.0% (Terjadi sekali atau lebih dari sekali dalam 2 tahun)
Insignificant (1) Kerugian financial <1% laba operasional (30%) atau terhambatnya
kegiatan operasional kurang dari 1 jam (70%)
Minor (2) 1% <= kerugian financial < 5% laba operasional (40%) atau
terhambatnya kegiatan operasional antara 1-24 jam (60%)
Moderate (3) 5% <= kerugian financial < 10% laba operasional (50%) atau
terhambatnya kegiatan operasional antara 25-48 jam (50%)
Major (4) 10% <= kerugian financial < 15% laba operasional (60%)atau
terhambatnya kegiatan operasional 49 - 72 jam (40%)
Extreme (5) Kerugian financial >= 15% (70%) atau terhambatnya kegiatan
operasional lebih dari 72 jam (30%)
27
menyebabkan kapasitas gudang PT ISA tidak mencukupi untuk menampung barang
titipan pelanggan. Risiko ini mendapatkan skala likelihood 2 dan impact 2, karena jika
gudang sudah penuh oleh barang-barang pelanggan, maka barang baru yang datang
tidak bisa mendapatkan penyimpanan yang layak. Hal ini tentu akan mempengaruhi
kualitas barang dan berpengaruh terhadap kegiatan operasional perusahaan. Semakin
banyak barang yang disimpan di gudang, maka semakin besar biaya yang akan
dikeluarkan perusahaan. PT ISA dapat mengatasi risiko ini dengan memberikan diskon
pada barang yang menumpuk di gudang, sehingga dapat mengurangi penumpukan stok
barang.
2. Risk 2: Jumlah kredit limit yang nilainya tidak proporsional, disebabkan oleh
perusahaan yang meningkatkan limit seasonal
Risiko ini mendapatkan skala likelihood 2 dan impact 5. Apabila PT ISA tidak
memiliki ketentuan yang jelas mengenai kredit limit, maka risiko ini dapat
mempengaruhi piutang pelanggan yang menyebabkan risiko piutang menjadi tidak
pasti, dimana hal ini juga akan berdampak terhadap laba PT ISA.
3. Risk 3: Prinsip kerja “pay for performance” membuat salesman berupaya untuk
memperoleh penilaian KPI yang baik dengan cara yang tidak benar
Risiko ini mendapatkan skala likelihood 4 dan impact 2. Penerapan prinsip kerja
“pay for performance” memberikan peluang bagi salesman untuk memanipulasi data
penjualan. Contohnya adalah adanya nota fiktif terhadap transaksi penjualan beberapa
brand, dikarenakan salesman menunjukkan data distribusi di rute tertentu yang terjual
di 10 outlet, tetapi kenyataannya di lapangan hanya terjual di 1 outlet. Prinsip kerja ini
menuntut salesman untuk memiliki penilaian KPI yang baik, karena perusahaan
menerapkan sistem reward bagi yang memenuhi target dan punishment bagi yang tidak
memenuhi target. Sehingga, kemungkinan besar salesman akan melakukan berbagai
cara untuk memenuhi target hingga memanipulasi data penjualannya.
5. Risk 5: Terdapat beberapa grosir kecil di beberapa titik yang sudah sesuai dengan
kriteria Sub Agen kelas 4 dan 5, tetapi belum terdeteksi oleh perusahaan
Pada risiko ini skala likelihood-nya yaitu 2 dan impact 1. Hal ini dikarenakan
risiko yang terjadi tidak akan memberikan pengaruh atau dampak yang cukup besar
pada perusahaan, dimana hanya terjadi pada beberapa area grosir kecil saja dan
permasalahannya yaitu perusahaan belum bisa mendeteksi atas hal tersebut. Perusahaan
dapat menangani permasalahan ini dengan melakukan update data secara rutin,
sehingga dapat memastikan bahwa semua data terkait dapat terdeteksi dengan mudah.
6. Risk 6: Terdapat program skema penjualan yang tidak diterima oleh pelanggan
di channel retail
Risiko ini skala likelihood-nya yaitu 5 dan impact sebesar 2. Skala likelihood
sebesar 5 yaitu karena hal ini seringkali terjadi dan ditemukan oleh supervisor ketika
melakukan kunjungan di lapangan. Selain itu, penyalahgunaan program skema
penjualan pada channel retail ini juga sangat memungkinkan terjadi pada area lain
mengingat banyaknya jumlah retail. Impact 2, karena meski hal ini berpengaruh pada
pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan program promosi, namun
tidak akan terlalu memberikan dampak yang cukup besar pada keuangan perusahaan.
29
8. Risk 8: Stok kadaluarsa yang ada di outlet tidak dapat di kontrol
Risiko ini kami beri skala likelihood 3 dan impact 4, karena hal ini terjadi akibat
pelanggan atau retailer yang menimbun stok rokok mereka sampai melewati tanggal
kadaluarsa. Hal ini dapat berpengaruh buruk bagi perusahaan apabila barang yang
kadaluarsa tersebut dijual ke konsumen yang dapat memberi citra buruk bagi produk
dan perusahaan.
9. Risk 9: Tingkat length of stay (product LoS) pada gudang materi promosi sangat
tinggi.
Kami memberi risiko ini skala likelihood 3 dan impact 3 juga, karena tingkat
LoS yang cukup tinggi dapat mempengaruhi keuangan perusahaan pada bidang
eksekusi program, karena dengan pihak manajemen dan eksekutor yang tidak disiplin
dalam menjalankan tugasnya, maka biaya yang harus dikeluarkan menjadi lebih banyak
untuk mencapai target di bidang eksekusi program.
10. Risk 10: Banyaknya jenis materi promosi (2000 kode item) dan tingkat transaksi.
Risiko ini mendapatkan skala likelihood 4 dan impact 3, karena perusahaan
belum menerapkan upaya untuk meningkatkan “keamanan” di bidang promosi. Hal ini
tentu akan mempersulit perusahaan dalam memastikan apakah kegiatan promosi yang
dilakukan sudah efektif atau belum. Selain itu, banyaknya materi promosi sebesar 2000
kode item, memberikan peluang bagi karyawan untuk memanfaatkan materi promosi
dan menggunakannya di luar aktivitas perusahaan. Sehingga, kemungkinan
penyalahgunaan materi promosi ini dapat berdampak terhadap kerugian perusahaan,
karena perusahaan sudah mengeluarkan biaya yang besar untuk promosi, namun
kenyataannya materi promosi tersebut tidak semuanya tersampaikan ke sasaran
pelanggan yang dituju.
Risk Matrix
Likelihood Impact
Rare
30
Unlikely Risk 5 Risk 1
31
BAB IV
AUDIT PROGRAM
Audit Segment: Persediaan, Kredit Limit, Penjualan Objective of Operation: Memastikan setiap produk yang terjual sudah
Audit Budget: 3 minggu memenuhi kualitas untuk mengurangi tingkat retur.
Notes: Huruf-huruf dalam tanda kurung menunjukkan tingkat risiko mulai dari risiko tinggi (A) hingga rendah (G)
1. Terjadi overstock di area Menjual produk pada harga - Periksa apakah PT ISA 004 -
tertentu yang berdampak pasar yang lebih rendah telah melakukan research
pada tingginya tingkat daripada harga WBP. pasar pada area-area
retur, dimana produk yang tertentu untuk mencari tahu
dijual sudah kadaluarsa. kebutuhan pelanggan.
Hal ini akan mengurangi - Lakukan pengecekan pada
kepercayaan pelanggan divisi gudang untuk
terhadap perusahaan. (A) mengecek apakah telah
dilakukan pencatatan atas
32
semua pemasukan dan
pengeluaran barang.
2. Tidak ada kebijakan Belum ada kebijakan tertentu - Periksa apakah PT ISA 002 Fokus pada pelanggan yang
mengenai pemberian untuk menetapkan jumlah telah menetapkan dan sebelumnya pernah melanggar batas
kredit limit pada kredit limit pada pelanggan. menjalankan kebijakan maksimal kredit limit yang ditetapkan
pelanggan yang dapat mengenai kredit limit dan PT ISA untuk memeriksa setelah
menyebabkan kerugian pelunasan piutang pada dilakukan pelunasan, kedua pelanggan
pada perusahaan. (B) pelanggan. tersebut tidak melanggar batas
- Lakukan pengecekan maksimal kredit limit lagi.
kembali untuk melihat
apakah masih ditemukan
jumlah kredit limit yang
nilainya masih tidak
proporsional.
3. Stok kadaluarsa yang ada Salesman rutin melakukan Periksa apakah perusahaan 008 Fokus pada barang-barang yang
di outlet tidak dapat di update terhadap call sheet dan telah membuat dan menerapkan diretur oleh pelanggan. Pastikan
kontrol. (C) melaporkannya ke Supervisor kebijakan untuk barang yang barang yang diretur sudah memenuhi
untuk mengecek stok di kadaluarsa atau mendekati kriteria.
outlet. tanggal kadaluarsa tidak dapat
dilakukan retur.
33
4. Adanya ketidaksesuaian Melakukan briefing setiap Lakukan observasi langsung ke 003 -
data yang diisikan oleh hari dan melakukan lapangan dan melakukan
salesman di call sheet kunjungan ke lapangan untuk evaluasi terhadap kinerja
dengan transaksi aktual melakukan sampling audit. salesman.
yang terjadi. Hal ini dapat
berisiko terhadap
kesalahan pada analisa
dan pengambilan
keputusan yang dapat
merugikan PT ISA. (E)
5. Kapasitas gudang area Melakukan perjanjian (MoU) Periksa apakah PT ISA telah 001 Fokus pada pelanggan yang
yang tidak memadai untuk dengan pelanggan sub agen menetapkan dan menjalankan sebelumnya juga telah menitipkan
menampung barang titipan dan retail. ketentuan atau prosedur yang barang pada gudang, untuk
pelanggan, karena adanya dibuat dalam perjanjian (MoU), memastikan bahwa tidak adanya
peningkatan jumlah seperti batasan jumlah barang tumpukan barang titipan yang terjadi.
pembelian disaat terjadi dan masa waktu penitipan Saat melakukan pemeriksaan, amati
kenaikan harga. Hal ini barang yang dapat dititipkan kembali hasil perhitungan fisik
akan menghambat pelanggan, serta melakukan persediaan fisik (stock opname) yang
perputaran inventory dan observasi secara langsung ke dilakukan dan cek final inventory list.
menambah biaya PT ISA. gudang area.
34
(G)
6. Adanya beberapa grosir General Manager Operasional Periksa apakah pada PT ISA 005 -
kecil di beberapa titik memantau dan melakukan terdapat sistem yang telah
yang sudah sesuai dengan evaluasi langsung terhadap terupdate serta melakukan
kriteria Sub Agen kelas 4 kinerja masing-masing pengecekan langsung pada
dan 5, tetapi belum regional. masing-masing channel Sub
terdeteksi oleh Agen tersebut.
perusahaan. (G)
Audit Segment: Pemasaran Produk dan Materi Promosi Objective of Operation: Memberikan informasi mengenai pemasaran produk
Audit Budget: 3 minggu agar tidak terjadi adanya penyalahgunaan.
Notes: Huruf-huruf dalam tanda kurung menunjukkan tingkat risiko mulai dari risiko tinggi (A) hingga rendah (G)
35
ISA yang belum mencapai pengawasan dan rotasi brand apakah telah benar-benar
tahap maturity. Hal ini ke lokasi yang berpotensi melakukan rotasi pada tiap
karena brand pada besar menjual brand tersebut. brand di setiap area yang
beberapa area tidak laku menjual brand tersebut.
terjual dan karena segmen
yang tidak sesuai sehingga
dapat menyebabkan
adanya dead stock. (B)
2. Banyaknya jenis materi Belum ada upaya perusahaan Periksa apakah perusahaan 010 -
promosi (2000 kode item) untuk meningkatkan telah melakukan pengelolaan
dan tingkat transaksi. (C) “keamanan” di bidang materi promosi dengan baik dan
promosi meningkatkan “keamanan” di
bidang materi promosi agar
perusahaan tidak kesulitan
untuk memastikan penggunaan
materi produk sesuai dengan
tujuan penggunaan.
3. Adanya program skema Belum ada upaya dalam Periksa apakah perusahaan 006 Fokus pada program skema penjualan
penjualan yang tidak perubahan atau update skema telah melakukan update data dan materi promosi pelanggan pada
diterima oleh pelanggan di penjualan oleh pihak secara rutin untuk mengetahui channel retail yang kemungkinan
36
channel retail yang sering perusahaan. apakah adanya peningkatan diperjualbelikan untuk keuntungan
ditemukan oleh supervisor atau penurunan pelanggan pada pribadi.
saat melakukan kunjungan channel retail.
di lapangan. Adanya
penyalahgunaan program
skema ini juga dapat
berdampak pada area lain.
(D)
4. Tingkat length of stay Belum ada upaya perbaikan Periksa apakah PT. ISA telah 009 -
(product LoS) pada dari pihak manajemen dan melakukan evaluasi eksekutor
gudang materi promosi eksekutor untuk melakukan program untuk mengurangi
sangat tinggi. (E) eksekusi program dengan tingkat LoS yang tinggi.
baik.
37
BAB V
WORKING PAPER
Source of Information:
- Hasil Observasi
- Laporan keluar dan masuk barang
- Daftar persediaan
- Laporan posisi keuangan
Audit Procedure:
1. Melakukan observasi dan wawancara terhadap aktivitas di gudang.
2. Meminta daftar persediaan kepada kepala gudang.
3. Melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang yang ada di gudang untuk melihat
apakah ada barang yang rusak atau cacat, serta mengecek tanggal kadaluarsanya.
4. Mengecek dan memastikan perhitungan dari daftar persediaan sudah sesuai dengan
laporan.
5. Mencocokkan daftar persediaan di laporan posisi keuangan dengan buku besar.
6. Memastikan kebijakan atau prosedur terkait pengambilan dan penitipan barang telah
dijalankan dengan benar.
7. Mengkomunikasikan hasil temuan kepada manajemen perusahaan.
Notes:
Tidak adanya kebijakan yang jelas terkait batas maksimal barang yang dapat dititipkan di
gudang, sehingga menyebabkan kapasitas gudang tidak memadai. Ditemukan pada tanggal
38
8 Februari, PT ISA mengumumkan akan menaikkan harga barang selama tiga hari, yaitu
tanggal 14-16 Februari 2022. Namun, ditemukan banyak pelanggan yang menitipkan
barangnya dalam jumlah besar dan memenuhi kapasitas gudang, sehingga banyak barang
yang ditumpuk dalam waktu yang cukup lama. Hal ini berisiko terhadap rusaknya barang
yang dapat menurunkan kualitas produk.
Source of Information:
- Kebijakan perusahaan terkait batas pemberian kredit limit.
- Perjanjian (MoU) dengan pelanggan agen dan retail terkait batas kredit.
- Jurnal khusus
- Buku besar pembantu piutang
- Laporan keuangan
39
- Dokumen sales invoice
- Dokumen cash receipts
Audit Procedure:
1. Melakukan wawancara dengan pihak manajemen PT ISA.
2. Meminta data dan dokumen terkait piutang penjual, serta daftar pelanggan dan kredit
limit pelanggan.
3. Memastikan PT ISA telah menetapkan kredit limit pelanggan, serta memastikan
semua karyawan telah menyampaikan informasi kepada pelanggan sesuai dengan
kebijakan yang telah ditentukan perusahaan terkait dengan kredit limit pelanggan.
4. melakukan pengecekan kembali untuk melihat apakah masih ditemukan jumlah
kredit limit yang nilainya masih tidak proporsional.
5. Memastikan sales invoice dan sales receipt sudah dicatat sesuai dengan saat
terjadinya transaksi.
6. Mengkomunikasikan hasil temuan kepada manajemen perusahaan.
Notes:
- Ditemukan 2 pelanggan yang melanggar batas maksimum kredit limit.
- Ditemukan beberapa channel Sub Agen yang jumlah kredit limit dan jaminan bank
garansi nilainya sudah tidak proporsional. Hal ini dikarenakan adanya
upgrade/downgrade kelas, serta persetujuan peningkatan limit seasonal oleh General
Manager Operasional yang mengakibatkan risiko piutang menjadi tidak pasti.
40
(Regional Sub Agen Manajer)
41
Tim Support dan Admin
Source of Information:
- Standard Operating Procedure (SOP) - Salesman
- Daftar karyawan - Salesman
- Call sheet
- Laporan penjualan
- Buku besar
- Dokumen invoice
- Dokumen cash receipt
Audit Procedure:
1. Meminta data dan dokumen terkait laporan penjualan, buku besar, call sheet,
dokumen invoice, dokumen cash receipt, call sheet.
2. Mempelajari Standard Operating Procedure (SOP) yang berhubungan dengan
salesman, dan memastikan perusahaan telah menyampaikan kebijakan atau SOP
tersebut dengan baik dan jelas ke seluruh karyawan, serta apakah ada kebijakan
terkait reward dan punishment.
3. Meminta daftar karyawan salesman untuk memastikan salesman telah menjalankan
tugas sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
4. Melakukan observasi dan memeriksa data di call sheet dengan transaksi aktual yang
terjadi.
5. Melakukan wawancara dengan salesman jika ditemukan adanya indikasi tindakan
kecurangan.
6. Mengkomunikasikan hasil temuan kepada manajemen perusahaan.
Notes:
Ditemukan adanya nota fiktif terhadap transaksi penjualan brand tertentu dikarenakan
salesman berupaya untuk memperoleh penilaian KPI yang baik sehingga data yang
ditampilkan tidak sesuai dengan transaksi aktual yang terjadi.
42
PA (inisial) AW (inisial) (General Manager Operasional)
(Salesman)
43
Auditee Involved: Kepala Gudang
Regional Sub Agen Manager
Regional Retail Manager
Area Sub Agen Manager
Area Retail Manager
Source of Information:
- Laporan penjualan
- Laporan retur penjualan
- Laporan keluar dan masuk barang
- Daftar persediaan
Audit Procedure:
1. Melakukan wawancara dan observasi terhadap aktivitas gudang dan penjualan.
2. Meminta data dan dokumen yang dibutuhkan terkait penjualan, retur penjualan, dan
daftar persediaan.
3. Meminta daftar barang terutama yang mengalami dead stock pada setiap cabang
operasional perusahaan.
4. Memeriksa apakah PT ISA telah melakukan research pasar pada area-area tertentu
untuk mencari tahu kebutuhan pelanggan.
5. Melakukan pemeriksaan terhadap keluar masuknya barang, serta memeriksa barang-
barang yang ada di gudang untuk melihat apakah ada barang yang rusak atau cacat,
serta mengecek tanggal kadaluarsanya.
6. Mengkomunikasikan hasil temuan kepada manajemen perusahaan.
Notes:
- Terjadi overstock pada area tertentu, sehingga terjadi transaksi jual rugi lintas area
maupun regional yang dilakukan oleh pasar (terutama channel Sub Agen), sehingga
terjadi beberapa retur barang dari pelanggan karena barang yang dijual sudah
kadaluarsa.
- Ditemukan 20 barang rusak atau cacat karena barang tertimbun akibat dari overstock.
44
PA (inisial) AP (inisial) (Regional Retail Manager)
(Kepala Gudang)
Source of Information:
- Laporan Penjualan
- Perjanjian (MoU) penjualan antara pelanggan sub agen dan retail dengan
45
perusahaan
Audit Procedure:
1. Memeriksa dan menganalisis perjanjian (MoU) penjualan pada perusahaan dengan
customer.
2. Memastikan bahwa perjanjian (MoU) telah benar-benar disetujui oleh Direktur
operasional.
3. Memberikan konfirmasi atas perjanjian (MoU) yang telah disetujui kepada Direktur
Operasional.
4. Melakukan pemeriksaan terhadap setiap laporan penjualan Channel Sub Agen
dengan dibandingkan oleh laporan penjualannya periode sebelumnya.
5. Memberikan konfirmasi atas pemeriksaan pada laporan penjualan yang telah
dilakukan kepada Sub Agen.
6. Menyampaikan hasil temuan audit pada pihak manajemen perusahaan.
Notes:
Kurangnya pemeriksaan rutin, sehingga menyebabkan adanya beberapa grosir kecil di
beberapa titik seharusnya telah sesuai dengan kriteria Sub Agen kelas 4 maupun 5, tetapi
masih belum dapat dideteksi oleh perusahaan.
46
(Area Sub Agen Manager)
Source of Information:
- Skema Penjualan
- Perjanjian (MoU) penjualan
Audit Procedure:
1. Mengumpulkan informasi atas skema penjualan perusahaan.
2. Meminta catatan atas skema dan target penjualan pada Regional Retail Manager.
3. Melakukan evaluasi atas skema dan target penjualan perusahaan (jika benar-benar
diperlukan)
4. Memastikan bahwa skema dan target penjualan sesuai dengan permintaan pelanggan.
5. Memberikan konfirmasi kepada Area Retail Manager
6. Menyampaikan temuan audit kepada pihak manajemen jika tidak adanya kesesuaian
atas permintaan pelanggan.
Notes:
Adanya program skema penjualan yang tidak diterima oleh pelanggan di channel retail
karena kurangnya evaluasi atas kesesuaian permintaan pelanggan.
47
AP (inisial) AW (inisial) (General Manager Operasional)
Source of Information:
- Laporan Persediaan Barang
- Daftar Produk yang dijual
- Laporan keluar masuknya persediaan
Audit Procedure:
1. Mencari tahu dan mengumpulkan berbagai informasi mengenai produk apa saja yang
dijual oleh perusahaan.
2. Meminta atas pencatatan keluar masuknya persediaan dan laporan atas persediaan
barang yang tersedia dari Kepala Gudang
48
3. Meminta dan melakukan pemeriksaan atas pencatatan laporan persediaan barang
yang telah mengalami dead stock dengan total persediaan saat ini.
4. Melakukan pemeriksaan dengan kunjungan lapangan dengan pihak gudang untuk
memastikan dengan benar atas persediaannya.
5. Menghitung dan mencatat atas perolehan data persediaan setelah melakukan
kunjungan lapangan
6. Menyampaikan hasil temuan audit kepada pihak manajemen
7. Menyusun laporan akhir audit atas persediaan perusahaan dan menyampaikannya
pada pihak manajemen perusahaan.
Notes: -
(Kepala Gudang)
(Eksekutor)
49
Regional Sub Agen Manager
Area Sub Agen Manager
Admin Stok
Source of Information:
- Laporan Penjualan Sub agen
- Daftar persediaan
- Laporan keluar masuknya persediaan
Audit Procedure:
1. Melakukan observasi terhadap stok di sub agen.
2. Meminta laporan penjualan sub agen dan laporan keluar masuknya persediaan.
3. Memeriksa apakah perusahaan telah membuat dan menerapkan kebijakan untuk
barang yang kadaluarsa atau mendekati tanggal kadaluarsa tidak dapat dilakukan
retur.
4. Memastikan barang yang diretur pelanggan tidak kadaluarsa atau cacat.
5. Menyampaikan hasil temuan audit kepada pihak sub agen dan manajemen
perusahaan.
Notes:
Ditemukan beberapa pelanggan yang melakukan retur barang yang usianya lebih dari 1
tahun. Barang (rokok) yang diretur adalah barang yang sudah kadaluarsa.
(Direktur Operasional)
50
(General Manager Operasional)
(Admin Stok)
Source of Information:
- Hasil observasi pihak auditor
- Laporan penjualan
Audit Procedure:
51
1. Melakukan observasi tingkat LoS di gudang.
2. Mengevaluasi eksekutor atau pelaksana program.
3. Memeriksa pengelolaan terhadap materi promosi untuk menghindari tingkat LoS
yang tinggi.
4. Memberikan konfirmasi atas pemeriksaan materi promosi kepada kepala dan admin
gudang.
5. Menyampaikan hasil temuan audit kepada pihak manajemen perusahaan.
Notes: -
(Kepala Gudang)
(Pelaksana Program)
52
Admin Gudang
General Manager Operasional
Program Manager
Source of Information:
- Hasil wawancara dan observasi
- Laporan materi promosi
- Laporan pelaksanaan pemasaran
- Laporan budget pemasaran
Audit Procedure:
1. Melakukan wawancara dan observasi terhadap materi promosi.
2. Meminta data dan dokumen yang dibutuhkan terkait program pemasaran.
3. Melakukan pengelompokan materi promosi untuk mempermudah auditor dalam
melakukan pemeriksaan.
4. Memeriksa kebijakan dan keamanan pada materi promosi perusahaan.
5. Memeriksa budget atau pengeluaran terkait materi promosi sudah sesuai atau belum.
6. Memberikan konfirmasi atas pemeriksaan materi promosi kepada kepala gudang.
7. Menyampaikan hasil temuan audit pada pihak manajemen perusahaan.
Notes: -
(Admin Gudang)
53
(General Manager Operasional)
(Program Manager)
54
BAB VI
AUDIT FINDING
55
mudah dilakukan retur oleh supplier. Sehingga,
terkadang pelanggan sengaja menyimpan stok lebih.
Hal ini ditemukan pada tanggal 26 Februari 2022,
dimana salah satu pelanggan melakukan retur produk
Signature 12 yang sudah kadaluarsa.
56
penitipan menjadi 75%. Hal ini menyebabkan biaya perawatan
dan penyimpanan perusahaan semakin besar. Selain itu,
kapasitas penyimpanan barang (rokok) PT ISA juga berkurang,
karena gudang sudah terpenuhi oleh barang-barang titipan dan
retur dari pelanggan.
57
kesulitan dalam memastikan apakah saat menggunakan
materi promosi tersebut telah sesuai dengan tujuan
penggunaan ataukah tidak, dan apakah tidak adanya
penyalahgunaan penjualan materi promosi di luar aktivitas
perusahaan.
58
penyalahgunaan materi promosi.
59
upgrade/downgrade kelas, serta persetujuan
peningkatan limit seasonal oleh General Manager
Operasional yang mengakibatkan risiko piutang
menjadi tidak pasti.
60
banyak program skema penjualan yang tidak diterima oleh
pelanggan di channel retail, sehingga pelanggan tidak
mendapatkan bonus produk maupun materi promosi saat
melakukan pembelian produk brand yang diprogramkan
tersebut.
● Pada beberapa area terhadap brand yang belum mencapai
tahap maturity, sehingga mengakibatkan adanya deadstock
karena brand tidak laku terjual.
61
hingga melewati batas kadaluarsanya.
62
Recommendation : Perlu adanya update data yang dilakukan secara rutin oleh PT
ISA agar tidak ada data penjualan yang terlewat hingga tidak
terdeteksi.
63
BAB VII
AUDIT REPORT
EXECUTIVE SUMMARY
1. Audit Scope
a) Tujuan Audit
Kami fokus pada aktivitas penjualan dan aktivitas pemasaran, yaitu kami menetapkan
program audit yang terkait dengan aktivitas keduanya.
Aktivitas Penjualan :
● Memastikan semua data transaksi yang tercatat dalam call sheet sudah sesuai
dengan transaksi aktual yang terjadi.
● Memastikan PT ISA menetapkan jumlah maksimum dari total pembelian setiap
pelanggan yang menitipkan barangnya di gudang.
● Menemukan penyebab terjadinya kredit limit dan jaminan bank garansi yang
nilainya sudah tidak proporsional, yang dapat menimbulkan risiko piutang menjadi
tidak pasti.
● Memastikan PT ISA telah melakukan pengawasan terhadap kadaluarsa setiap
produk untuk meminimalkan tingkat retur.
Aktivitas Pemasaran :
● Memastikan tidak adanya penyalahgunaan materi promosi yang dilakukan di luar
aktivitas perusahaan.
● Memastikan program promosi yang telah dilakukan PT ISA sudah efektif atau
belum.
b) Audit Scope
Batasan ruang lingkup audit manajemen yang akan dilakukan pada PT ISA adalah
sebagai berikut:
• Memastikan ketepatan antara aktivitas atau program yang dilaksanakan dengan
kebijakan, tujuan, dan nilai-nilai perusahaan.
• Memberikan penilaian atas efektivitas dan keekonomisan dalam penggunaan
sumber daya.
64
• Melakukan pengamatan kebijakan keuangan dan pengawasan terhadap aktivitas
distribusi, produksi, penjualan, pemasaran, serta bagian fungsional lain dalam
perusahaan.
d) Jadwal Audit
1. Preliminary Survey (1-3 minggu)
2. Perencanaan Audit (1-3 minggu)
3. Kunjungan Lapangan (4-6 minggu)
4. Pelaksanaan Teknik Audit (10-13 minggu)
5. Meeting dengan klien (1-3 minggu)
6. Membuat Laporan Audit (7-9 minggu)
2. Source of Information
Pada proses pemeriksaan audit yang dilakukan oleh tim auditor, sumber informasi
yang didapatkan yaitu dokumen yang berasal dari tiap divisi yang memegang kendali atas
berbagai dokumen atau laporan terkait. Sumber informasi yang didapatkan diantaranya
seperti dari hasil observasi, laporan keluar dan masuk barang, daftar persediaan, laporan
posisi keuangan, kebijakan perusahaan terkait batas pemberian kredit limit, perjanjian
(MoU) dengan pelanggan agen dan retail terkait batas kredit, jurnal khusus, buku besar
pembantu piutang, dokumen sales invoice, dokumen cash receipts, SOP - salesman, daftar
karyawan - salesman, call sheet, laporan penjualan, buku besar, dokumen invoice, laporan
retur penjualan, daftar persediaan, perjanjian (MoU) antara pelanggan sub agen dan retail
dengan perusahaan, skema penjualan, perjanjian (MoU) penjualan, laporan persediaan
barang, daftar produk yang dijual, laporan penjualan sub agen, laporan keluar masuknya
persediaan, hasil wawancara dan observasi, laporan materi promosi, laporan pelaksanaan
pemasaran, dan laporan budget pemasaran. Dari sumber informasi atas dokumen-dokumen
tersebut akan digunakan sebagai bukti keakuratan untuk auditor selama melakukan audit
hingga pernyataan hasil audit.
65
3. Summary of Audit Programs
Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh tim auditor menemukan bahwa terdapat 10
risiko yang telah ditemukan, yang diantaranya yaitu terdiri dari 6 risiko mengenai aktivitas
penjualan dan 4 risiko mengenai aktivitas pemasaran pada perusahaan. Pada audit program
aktivitas penjualan dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa setiap produk yang
terjual apakah telah benar-benar memenuhi kualitas untuk mengurangi tingkat retur yang
terjadi. Selain itu, pada audit program aktivitas pemasaran yaitu untuk memberikan
informasi mengenai pemasaran produk agar tidak terjadi adanya penyalahgunaan.
5. Conclusions
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, beberapa kegiatan pada PT
ISA sudah memiliki pengendalian di setiap aktivitasnya. Namun, dapat dilihat bahwa
masih ditemukan beberapa risiko pengendalian yang masih belum terkontrol. Kurangnya
pengawasan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan lemahnya pengendalian internal
perusahaan, sehingga kegiatan operasional perusahaan menjadi tidak efisien dan
menyebabkan kerugian yang cukup signifikan. Oleh karena itu, PT ISA perlu melakukan
evaluasi strategi dan beberapa perbaikan terhadap pengendalian kegiatan operasional
perusahaan. Perusahaan harus memastikan bahwa seluruh kegiatan perusahaan sudah
sesuai dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan. Selain itu, PT ISA juga perlu
meningkatkan sistem pengawasan internal dan memperkuat kebijakan dan prosedur untuk
meminimalisir tindakan kecurangan.
67
6. Appreciations
Kami selaku tim auditor mengucapkan terimakasih kepada pihak manajemen dan
anggota PT ISA yang sudah terlibat dalam proses audit dari awal hingga akhir serta
memberikan informasi yang dapat membantu tim kami dalam melaksanakan proses audit
ini sehingga proses berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil audit yang dapat
membantu kami memperbaiki kekurangan dari sistem internal PT ISA.
Albert Widjaja
Auditor Manager
68
DETAILED AUDIT FINDINGS
A. Temuan 1
69
terkadang pelanggan sengaja menyimpan stok lebih.
Hal ini ditemukan pada tanggal 26 Februari 2022,
dimana salah satu pelanggan melakukan retur produk
Signature 12 yang sudah kadaluarsa.
70
dan penyimpanan perusahaan semakin besar. Selain itu,
kapasitas penyimpanan barang (rokok) PT ISA juga berkurang,
karena gudang sudah terpenuhi oleh barang-barang titipan dan
retur dari pelanggan.
Due Date : PT ISA harus melakukan rekomendasi yang diberikan oleh tim
auditor maksimal 1 minggu setelah auditor memberikan
laporan audit.
B. Temuan 2
71
sebagai eksekutor dalam melakukan eksekusi program
dengan baik.
● Banyaknya jenis materi promosi yaitu sekitar 2000 kode
item yang memungkinkan perusahaan dapat mengalami
kesulitan dalam memastikan apakah saat menggunakan
materi promosi tersebut telah sesuai dengan tujuan
penggunaan ataukah tidak, dan apakah tidak adanya
penyalahgunaan penjualan materi promosi di luar aktivitas
perusahaan.
72
perusahaan.
● Kesulitan dalam memastikan apakah penggunaan materi
promosi telah digunakan sesuai tujuan. Selain itu, juga
memungkinkan adanya tindakan fraud karena
penyalahgunaan materi promosi.
C. Temuan 3
73
Cause : Belum adanya kebijakan mengenai pemberian jumlah kredit
limit dan pelunasan piutang menyebabkan jumlah kredit limit
nilainya tidak proporsional.
D. Temuan 4
74
supervisor.
E. Temuan 5
75
melakukan pengecekan terhadap tiap brand produk, agar
tidak terjadi adanya deadstock karena brand tidak terjual.
76
terhadap brand produknya yang akan dijual pada tiap area
serta meminta laporan penjualan pada tiap area tersebut agar
dapat benar-benar mengetahui apakah produk telah benar-
benar terjual atau belum.
F. Temuan 6
Recommendation : Perlu adanya update data yang dilakukan secara rutin oleh
perusahaan agar tidak ada data penjualan yang terlewat hingga
tidak terdeteksi.
77