Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CANDIROTO
Jalan Pesanggrahan No.2 Candiroto Kodepos 56257 Telp(0293) 5921484
Email:puskescdrt@gmail.com

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pembangunan kesehatan yang belum merata terutama dalam hal pemerataan


prasarana dan fasilitas penunjang bagi stakeholder kesehatan yang ada di daerah
maka diperlukan tindakan rujukan dari stakeholder kesehatan yang memiliki fasilitas
kurang ke stakeholder yang memiliki sarana lebih maju
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau
masyarakat.
Pelayanan kesehatan perorangan terdiri dari 3 (tiga) tingkatan yaitu: tingkat
pertama, kedua dan ketiga. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan terjadi
keterbatasan dalam pelayanan sehingga dilakukan rujukan ke tingkat fasilitas
pelayanan kesehatan selanjutnya.
Rujukan dapat dilakukan secara vertikal dan horizontal. Rujukan vertikal
merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan. Rujukan
horizontal merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan.

B.Tujuan Pedoman

Tujuan pedoman ini terbagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan Umum
Mengetahui dan memetakan segala aspek-aspek sistem rujukan yang
mencakup sarana prasarana dan pelaksanaan rujukan yang ada di Puskesmas
Candiroto, Kota Temanggung untuk kemudian dielaborasi dan diintegrasikan sejalan
dengan pelaksanaan sistem rujukan yang sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional.

Tujuan Khusus
a. Mengetahui tentang pelaksanaan rujuan di Puskesmas Candiroto
b. Mengetahui tentang prosedur sistem rujukan yang berlangsung di Puskesmas
Candiroto
c. Mengetahui tentang kelengkapan sarana prasarana dalam kaitan
pelaksanaan rujukan yang berlangsung di Puskesmas Candiroto
d. Mengetahui tentang pemanfaatan sumber daya yang terdapat di Puskesmas
dalam kaitan pelaksanaan rujukan yang berlangsung di Puskesmas Candiroto

C. Sasaran Pedoman
Sasaran dari pedoman ini adalah semua penyelengara pelayanan klinis baik
itu staf medis (dokter/dokter gigi), paramedis (perawat, bidan).

D. Ruang Lingkup Pedoman


Ruang lingkup pedoman rujukan ini adalah rawat jalan tingkat pertama.
Rawat jalan tingkat pertama ini meliputi pelayanan kesehatan perorangan di
Puskesmas Candiroto mencakup pelayanan umum, gigi dan mulut,
kegawatdaruratan serta kebidanan.

E.Batasan Operasional
Rujukan adalah sarana dan prasarana yang digunakan sebagai alat untuk
memberikan informasi, untuk menyokong atau memperkuat pernyataan dengan
tegas. Rujukan dapat berwujud alat bukti, nilai-nilai, dan/atau kredibilitas. Sumber
materi rujukan adalah tempat materi tersebut ditemukan.
Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan
kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal. Pelayanan kesehatan
dilaksanakan secara berjenjang, sesuai kebutuhan medis dimulai dari pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Ketentuan rujukan berjenjang ini dikecualikan pada
keadaaan gawat darurat, bencana, kekhususan permasalahan kesehatan pasien,
dan pertimbangan geografis.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A.Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di pelayanan klinis puskesmas
adalah :
1. Tenaga Medis (dokter/dokter gigi)
Tenaga medis yang ada di pelayanaan klinis adalah tenaga medis yang
bersertifikat,dan berkompeten di bidangnya dalam arti sudah lulus dari
pendidikan kedokteran umum sebagai dokter umum atau lulus dari
pendidikan kedokteran gigi sebagai dokter gigi.
2. Tenaga Perawat atau perawat gigi
Untuk menunjang pelayanan klinis di puskesmas harus di dukung oleh
tenaga perawat yang memiliki keterampilan, pendidikan dan pelatihan
yang mendukung dalam pelayanan klinis.
3. Tenaga Bidan
Untuk menunjang pelayanan klinis di puskesmas harus di dukung oleh
tenaga bidan yang memiliki keterampilan, pendidikan dan pelatihan yang
mendukung dalam pelayanan klinis.

B.Distribusi Ketenagaan
NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH
1 Dokter umum 2
2 Dokter gigi 2
3 Perawat 9
4 Perawat gigi 1
5 Bidan 26

C.Jadwal Kegiatan
Puskesmas Candiroto melakukan pelayanan setiap hari senin sampai dengan
sabtu. Jam buka loket pelayanan Puskesmas Candiroto yaitu:
o Senin-Kamis : 08.00 - 12.00 WIB
o Jumat : 08.00 – 10.00 WIB
o Sabtu : 08.00 – 11.00 WIB
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
Meliputi ruang tindakan dan ruang pelayanan umum dan persalinan sebagai ruangan
untuk persiapan pasien yang akan dirujuk,

RUANG PERIKSA RUANG TINDAKAN


RUANG PERSALINAN

RUANG
PELAYANAN UMUM

B. Standar Fasilitas
Fasilitas rujukan rawat jalan berupa komputer, printer, kertas untuk rujukan.

Fasilitas ambulans beserta isinya untuk rujukan emergensi.


BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A.Lingkup Kegiatan
Rujukan di Puskesmas Candiroto terbagi menjadi 2, yaitu rujukan
nonemergensi dan rujukan emergensi. Rujukan nonemergensi terbagi menjadi
rujukan eksternal dan rujukan internal. Rujukan eksternal adalah rujukan keluar dari
Puskesmas yang bersifat horizontal atau vertikal. Horizontal adalah rujukan sesama
tingkatan Puskesmas sedangkan vertical adalah rujukan ke fasilitas kesehatan
tingkat lanjut seperti Rumah Sakit.
Rujukan internal adalah rujukan antar unit layanan di Puskesmas.
Lingkup kegiatan rujukan Puskesmas Candiroto, yaitu:
1. Rujukan nonemergensi rawat jalan terdiri dari rujukan BPJS
2. Rujukan gawat darurat atau emergensi.

B.Metode
Rujukan ini menggunakan metode rujukan vertikal dan horizontal.
Rujukan horizontal dilakukan setara antar Puskesmas di Wilayah Kota Temanggung
berupa rujukan program Puskesmas atau rujukan laboratorium untuk pemeriksaan
darah kimia klinik serta urine.
Rujukan horizontal dilakukan ke Fasilitas kesehatan layanan lanjut atau
sekunder. Rujukan berupa rawat jalan ke Poli Rumah Sakit di Kota Temanggung
yang telah ditentukan oleh Sistem Rujukan JKN.
Rujukan gawat darurat terdapat pengecualian dalam hal rujukan berjenjang.
Dapat dilakukan ke seluruh Rumah Sakit di Kota Temanggung.

C.Langkah Kegiatan
Rujukan Non emergensi
Rujukan eksternal
1. Dokter menentukan pasien dirujuk.
2. Petugas memberi penjelasan atau informasi kepada pasien/keluarganya atas
alasan rujukan, fasilitas rujukan yang dituju, kapan rujukan akan dilakukan.
3. Petugas memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan dan memastikan bahwa
unit pelayanan tujuan dapat menerima pasien, dengan melihat jadwal
pelayanan di rumah sakit/klinik.
4. Petugas membuat surat rujukan.
5. Petugas membuat surat rujukan memuat identitas pasien dan diagnosis
pasien untuk pasien JKN.
6. Petugas membuat resume klinis pasien tentang kondisi pasien, prosedur dan
tindakan yang telah dilakukan serta kebutuhan pasien akan tindak lanjut
untuk pasien umum.
7. Petugas membuat catatan di rekam medis.
8. Petugas memberikan surat rujukan kepada pasien sesuai poliklinik di rumah
sakit/klinik yang bisa menangani.

Rujukan internal
1. Dokter menentukan pasien dirujuk interna.
2. Petugas menuliskan keterangan di rekam medis bahwa pasien akan dirujuk
ke ruangan yang bersangkutan.
3. Petugas merujuk ke ruangan lain yang terkait dengan keluhan lain dari
pasien tersebut.
4. Petugas ruangan bersangkutan mengantar rekam medis ke ruangan yang
akan dituju.

Rujukan emergensi
1. Dokter menentukan pasien dirujuk.
2. Petugas melakukan pertolongan pertama dan atau melakukan tindakan
stabilisasi keadaan umum pasien sebelum dirujuk.
3. Petugas memberi penjelasan atau informasi kepada pasien/keluarganya atas
alasan rujukan, fasilitas rujukan yang dituju, kapan rujukan akan dilakukan.
4. Petugas menghubungi ke tempat rujukan untuk meminta konfirmasi dan
memastikan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan tujuan rujukan.
5. Petugas membuat surat rujukan.
6. Petugas membuat resume klinis pasien tentang kondisi pasien, prosedur dan
tindakan yang telah dilakukan serta kebutuhan pasien akan tindak lanjut.
7. Petugas melakukan pencatatan pada buku register rujukan.
8. Petugas menyiapkan alat, ambulans dan perawat pendamping.
9. Perawat pendamping melakukan monitoring pasien dan memastikan
stabilitas pasien dipertahankan selama perjalanan ke tempat rujukan.
10. Perawat pendamping pasien menyerahkan surat rujukan dan melakukan
serah terima pasien kepada petugas (dokter/paramedis) di tempat rujukan.

BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan rujukan berdasarkan unit terkait,


berupa form rujukan BPJS, Form rujukan umum, surat persetujuan rujukan, ceklist
persiapan pasien rujukan, lembar monitoring selama rujukan serta umpan balik
dari FKRTL.
Untuk rujukan ekternal vertikal ke rumah sakit dengan BPJS
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN / PASIEN
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien
lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Sasaran keselamatan pasien dalam proses rujukan meliputi
1. Identifikasi pasien dengan benar.
Identifikasi ini sesuai dengan identitas pasien yang mau dirujuk.
2. Komunikasi yang efektif
Komunikasi meliputi proses pemberian informasi diagnosis penyakit pasien,
alasan dan tujuan dirujuk, risiko penyakit, transportasi rujukan serta risiko atau
penyulit selama perjalanan.
3. Pengurangan risiko infeksi akibat perawatan kesehatan dengan menggunakan
APD sesuai standar dengan penyakit yang diderita pasien.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Sarana pelayanan wajib memberikan jaminan keamanan kesehatan baik bagi


tenaga kesehatan baik bagi tenaga kesehatan maupun masyarakat yang dilayani.
Penyebaran penyakit menular telah meningkatkan kekhawatiran masyarakat maupun
petugas kesehatan dalam beberapa dekade terakhir akibat munculnya infeksi
mematikan seperti infeksi HIV dan HBV.
Untuk melindungi operator dan pasien, maka operator harus memakai alat
pelindung diri (APD). APD adalah pakaian khusus atau alat yang digunakan petugas
untuk melindungi diri dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak
dengan bahaya di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik,
mekanik, dan lainnya (Occupational Safety and Health Administration).
Dalam proses rujukan terutama rujukan emergensi, petugas medis harus
terlindungi, baik dari paparan penyakit maupun paparan fisik.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu dilakukan dengan analisis risiko saat terjadinya proses
rujukan seperti:
1. Kemungkinan terjadi kesalahan identifikasi pasien
2. Tidak ada komunikasi mengenai proses rujukan antara dokter dengan
pasien atau keluarga pasiennya sehingga terjadi kesalahan seperti tujuan
rujukan pasien pada kasus rawat jalan
3. Terjadi nya paparan risiko infeksi pada petugas kesehatan dari pasien
karena ketidaktepatan penggunaan APD.

Kinerja pelaksanaan rujukan dimonitor dan dievaluasi dengan


menggunakan indikator daftar tilik SOP pelayanan Klinis dan Audit Internal secara
periodik.
BAB IX
PENUTUP

Rujukan pasien merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan


kesehatan Puskesmas Candiroto. Dalam proses tersebut saat penting adanya pedoman
pelaksanaannya, sehingga pelayanan kesehatan dapat terlaksana secara
berkesinambungan dan bermutu.

Ditetapkan di : Candiroto
Pada tanggal : 7 Januari 2022
Kepala Puskesmas Candiroto

Didik Poncobudiantoro, SKM


NIP 196404231986111001

Anda mungkin juga menyukai