Penanganan Pascapanen
Komoditas Hortikultura
WIDYAISWARA
2 081224224121
3 rivviolet@yahoo.com
TUJUAN PEMBELAJARAN
TANAMAN TANAMAN
OBAT FLORIKULTURA
TANAMAN
BUAH
TANAMAN
SAYUR
PERMENTAN RI NOMOR 73/Permentan/OT.140/7/2013 tentang Pedoman
Panen, Pascapanen dan Pengelolaan Bangsal Pascapanen Hortikultura
yang Baik
PRINSIP DASAR
Rangkaian kegiatan setelah panen yang dilakukan dalam tahapan
dan waktu sesingkat mungkin untuk menghantarkan produk 1
hortikultura dari lahan produksi ke tangan konsumen dalam
keadaan segar dan baik.
UPAYA
Di samping itu diupayakan agar produk sesedikit mungkin 2
kontak fisik atau dipindahtangankan.
Tujuan Penanganan Pascapanen
Meningkatkan
dan/atau
mempertahankan sifat- Dapat mengurangi
sifat mutu dari produk kehilangan dan
hortikultura mencakup kerusakan serta
karakteristik tampilan meningkatkan nilai
(bentuk, ukuran, warna
tambah dan daya
dan bebas dari cacat-
cela), tekstur, cita rasa, saing produk
nilai nutrisi dan hortikultura yang
keamanan pangan. bersangkutan.
PASCA PANEN/PASCA PRODUKSI/
POSTPRODUCTION
1
Transpirasi dan respirasi
Jaringan hidup:
merupakan penyebab
menjalankan
utama kerusakan pada
aktifitas fisiologis
komoditas hortikultura
yaitu transpirasi
setelah dipanen
2 dan respirasi.
Respirasi: 5
menyebabkan
berkurangnya cadangan Transpirasi:
makanan (dalam bentuk menyebabkan hilangnya
pati, gula, dll) dalam 3 air dari komoditas,
komoditas, mengurangi 4 berpengaruh terhadap
rasa dari komoditas kesegaran/kerenyahan
(terasa hambar), komoditas.
memacu pembusukkan
PASCA PANEN
Pasca panen
(postharvest)/ Pengolahan (processing) /
secondary processing
pengolahan primer
(primary processing) :
Hortikultura
1. Menekan tingkat susut hasil panen dan pasca panen < 10%
2. Memperpanjang usia kesegaran dan keutuhan sayuran, buah-
buahan dan biofarmaka unggulan
3. Penyediaan sarana dan teknologi pasca panen tepat guna
4. Peningkatan kemitraan usaha
5. Meningkatkan kualitas hasil
6. Optimalisasi bantuan alat mesin pasca panen
7. Pengawalan dan pendampingan
Prosedur penanganan pasca panen berbeda untuk
berbagai bidang kajian antara lain:
1. Komoditas perkebunan yang ditanam dalam skala luas : kopi, teh, tembakau dll., sering disebut
pengolahan primer, bertujuan menyiapkan hasil tanaman untuk industri pengolahan, perlakuannya
berupa :
Pelayuan
Penjemuran
Pengupasan
Pencucian dll.
2. Produksi benih : tujuan, mendapatkan benih yang baik, mempertahankan daya kecambah benih
dan vigornya sampai waktu penanaman. Teknologi benih meliputi :
Pemilihan buah
Pengambilan biji
Pembersihan
Penjemuran
Sortasi
Pengemasan
Penyimpanan, dll.
3. Tanaman pangan yang berupa biji-bijian (cereal/grains), ubi-ubian dan kacangan yang
umumnya dapat tahan agak lama disimpan, tujuan mempertahankan komoditas yang
telah dipanen dalam kondisi baik serta layak dan tetap enak dikonsumsi. Penanganannya
berupa :
- pemipilan/perontokan,
- Pengupasan
- Pembersihan
- Pengeringan (curing / drying)
- Pengemasan
- Penyimpanan
- Pencegahan serangan hama dan penyakit, dll.
4. hortikultura yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah “rusak” (perishable), tujuan,
mempertahankan kesegaran dan mencegah perubahan2 yang tidak dikehendaki selama
penyimpanan,seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, buah keriput, polong alot,
ubi berwarna hijau (greening), terlalu matang, dll. Perlakuan dapat berupa: pembersihan,
pencucian, pengikatan, curing, sortasi, grading, pengemasan, penyimpanan dingin,
pelilinan, dll.
Risiko kegagalan lebih
kecil. Input yang
diberikan pada Jumlah pangan yang dapat
peningkatan produksi 1 dikonsumsi lebih banyak
bila gagal bisa berarti
6 gagal panen. Pada
Lebih murah
penanganan pasca
melakukan
panen, bila gagal
penanganan pasca
umumnya tidak
panen (misal dengan
menambah
penangan yang hati-
“kehilangan”.
2 hati, pengemasan)
Menghemat energi. Keun dibanding
Energi yang tu peningkatan produksi
digunakan untuk yang membutuhkan
5 memproduksi hasil ngan input tambahan (misal
yang kemudian pestisida, pupuk, dll).
“hilang” dapat
dihemat. 3 Meningkatkan nutrisi
Bongkar muat
Pre cooling
Curing
Trimming
Rangkaian Kegiatan Penanganan Pascapanen
Degreening
Penyortiran
Pembersihan
Rangkaian Kegiatan Penanganan Pascapanen
Pengeringan
Grading
Treatment
Packaging
Rangkaian Kegiatan Penanganan Pascapanen
Pelabelan
Penyimpanan
Distribusi
Pascapanen
• Sortasi,
• Pengepakan,
• Pengangkutan
• Penyimpanan
Pascapanen
1 Penerimaan
hasil 6 Waxing /
Pelilinan
2 Sortasi /
Pemilahan 7 Packaging /
Pengepakan
3 Pembersihan /
Pencucian 8 Labeling /
Pelabelan
4 Grading /
Pengkelasan 9 Perlakuan
tambahan
Perlakuan Penyimpanan
5 dengan 10 sebelum
fungisida pendistribusian
ISU STRATEGIS HORTIKULTURA
2020 – 2024 – 2045
INTERNASIONAL
PASAR
INDUSTRY 4.0
DUNIA
STABILITAS PASOKAN YANG
ALIH FUNGSI RENTAN
LAHAN
/PERSAINGAN PASAR DINAMIS
KOMODITAS PERUBAHAN
REGULASI IKLIM
PERDAGANGAN NASIONAL
INTERNASIONAL
RANTAI PASOK
* tentatif
Ekstensifikasi
kawasan di Intensifikasi
Perluasan luar jawa teknologi
Ekspor hulu-hilir di
sentra Pulau
Jawa
Teknologi 1 Peningkatan
penyimpanan 10 2 kapasitas
dan
SDM petani
pengawetan
9 3 di Luar Jawa.
produk segar
10 JURUS
Pengembangan
10 1 Penggunaan
industri olahan 2 Benih
dg baku buah- Bermutu
buahan 9 10 JURUS
3
Pengemb. Buah- Perbaikan
Teknologi
Pascapanen
8 Buahan 4 Teknologi
dan Sarana
dan
penyimpanan 7 5 Budidaya
(GHP) 6 (GAP/SOP)
Pembentukan Pengendalian
Permodalan dan Penguatan OPT Ramah
Kelembagaan Lingkungan
petani/
Kelompoktani
RANCANGAN PENINGKATAN PRODUKSI
SAYURAN DAN TANAMAN OBAT 2020
Benih Buah
Benih Jeruk Sertifikasi Benih
Lainnya
500.000 Hortikultura
500.000
Batang 3.000 Unit
Batang
Sarana
Prasarana
Benih
Hortikultura
35 Unit
RANCANGAN PENGOLAHAN DAN
PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
2020
Fasilitas Pasca
Pengembangan
GHP panen dan
Mutu dan
Hortikultura Pengolahan Cabai
Standarisasi
100 Kelompok dan Bawang Merah
120 Unit
250 Unit
UNIT PEMASARAN
Budi daya
Pertanian Pasar
Penanganan Pengolahan
Pascapanen hasil
Produksi Distribusi
Pertanian
100,000 83,664
62,222
80,000 59,008
49,573
60,000 46,393
38,957
28,851
21,052 12,295 15,766
20,295
40,000 17,630
12,339 14,749
20,73317,313 21,150
16,893
15,419
20,000
-
1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013 2015
Produksi (ton)
Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura
35
FLUKTUASI HARGA BAWANG MERAH DAN ANEKA
CABAI
LEBARAN 2017 & 2018 LEBIH STABIL DIBANDING 2016
2016-2019
Pemantapan
Kawasan
2015 PRODUKSI 16,2 rb ton
Produksi
ribu ton
551,6
Proyeksi Awal
Kebutuhan 479,8 rb on Kebutuhan 625,9
(Baseline) Impor 479,9 rb ton ribu ton
Impor 113,2
Swasembada
ribu ton
37
KAWASAN HORTIKULTURA KOMERSIAL
TERINTEGRASI
Jeruk
Pisang
Bawang
merah
Cabai SWASTA
Rawit
Lengkeng
Cabai
Merah
KEBUN Mangga
INTI
Embung
Supervisor/ KEBUN
Pembina PETANI
Pemerintah
3
8
PENGEMBANGAN KAWASAN BUAH
STAKEHOLDE POLA
RS
KEGIATAN SASARAN
KAWASAN
1. Pengembangan
KEMENTAN kawasan buah
reguler dan 1.Meningkat
KEMEN organik
BUMN nyaproduk
2. Pengembangan
Kebun Buah
si/produkti
KEMENPAR
Komersial pola vitas dan
KEMENKOP & inti plasma mutu
UKM dengan 2.Meningkat
swasta/afalis
KEMEN LH&K 3. Pengembangan nya daya
Buah skala saing
KEMENDES- orchard 3.Meningkat Buah-buahan
PDT-TRANS pendampingan dikembangkan pada:
intensif dari PT,
nya ekspor
• Desa yang
BPTP, dll dan berdekatan
KEMENDAG
4. Pengembangan substitusi • Kecamatan yang
buah di kawasan berdekatan
KEMENPERIN impor • Kabupaten yang
transmigrasi /
4.Meningkat berdekatan
perbatasan • Provinsi yang
PERGURUAN 5. Ekstensifikasi nya berdekatan
TINGGI 6. Intensifikasi
PEMDA/DISTAN
Kesejahter
7. Rehabilitasi
PROV,
8. Registrasi Kebun /
aan petani
KAB/KOTA
Lahan Usaha
SWASTA
KOMPONEN KEGIATAN
PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA
PASCAPANEN
• Mengurangi resiko kehilangan hasil hortikultura pada kegiatan
panen hingga pascapanen
• Meningkatkan umur simpan produk hortikultura dengan
penerapan teknologi pengemasan dan penyimpanan
PENGOLAHAN HASIL
• Mendukung hilirisasi kawasan cabai, bawang merah & jeruk
serta komoditas unggulan lainnya
• Mendukung Pengembangan Agroindustri berbasis Pedesaan
• Pemberdayaan pelaku usaha pengolahan hasil