Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 7. No.

2 April 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
Terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

Penerapan Asas Batas Minimal Pembuktian Dalam Perkara Hukum Perdata


(Studi Putusan Pengadilan Negeri Selong Nomor : 55/Pdt.G/2020/Pn.Sel)
1
Risdiana, 2Habibul Umam Taqiuddin
Universitas 45 Mataram, Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Abstrak. Dalam suatu proses peradilan perdata, salah satu tugas hakim adalah untuk menyelidiki apakah
suatu hubungan hukum yang menjadi dasar gugatan benar-benar ada atau tidak. Adanya hubungan hukum inilah
yang harus terbukti apabila penggugat menginginkan kemenangan didalam suatu perkara. Apabila penggugat tidak
berhasil membuktikan dalil-dalil yang menjadi dasar gugatnya, maka gugatannya tersebut akan ditolak, sedangkan
apabila berhasil, maka gugatannya tersebut akan dikabulkan. Dalam perkara Nomor. 55/Pdt. G/2020 alat-alat bukti
yang diajukan oleh Para Penggugat untuk membuktikan seluruh dalil gugatannya baik bukti surat maupun surat
tidak ada satu pun yang bersesuaian satu dengan lain, sehingga tidak mencapai batas minimal pembuktian.
Sebaliknya alat-bukti-bukti yang diajukan oleh Kuasa Hukum Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 untuk
membuktikan seluruh dalil bantahannya telah bersesuaian satu dengan lainnya dan telah mencapai batas minimal
pembuktian. Oleh karena itu Putusan Judex Factie Pengadilan Negeri Selong dalam perkara a-quo adalah sah dan
benar berdasarkan hukum karena berdasarkan fakta-fakta persidangan Para Penggugat tidak dapat membuktikan
seluruh dalil gugatannya dan Kuasa Hukum Para Tergugat (Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3) telah mampu
membuktikan seluruh dalil bantahannya. Dengan demikian dalam pembuktian suatu perkara yang menentukan di
persidangan adalah apakah alat-alat bukti yang diajukan oleh para pihak telah mencapai batas minimal pembuktian
untuk membuktikan dalil-dalil baik dalam gugatan maupun eksepsi dan jawaban sesuai dengan adagium hukum
pembuktian yang tersirat dalam ketentuan pasal 163 HIR jo. pasal 283 RBg jo. pasal 1865 KUHPerdata yang
berbunyi “Barangsiapa yang mengaku mempunyai hak atau mendasarkan pada suatu peristiwa untuk menguatkan
haknya itu atau untuk menyangkal hak orang lain, harus membuktikan adanya hak atau peristiwa itu”

Kata Kunci : Penerapan Asas Batas Minimal Pembuktian, Perkara Hukum Perdata

PENDAHULUAN Dengan perkataan lain bagaimanakah hakim


Dalam suatu perkara hukum perdata membagi beban pembuktian antara pihak?
hakim bersifat pasif, oleh karena itu pembuktian Penggugat atau tergugatkah yang harus
dilakukan oleh para pihak dan bukan oleh membuktikan?. Mengenai hal tersebut dapat
hakim. Hakimlah yang memerintahkan kepada disimak asas pembagian beban pembuktian yang
para pihak untuk mengajukan buktinya. tercantum dalam pasal 163 HIR jo. pasal 283
Hakimlah yang membebani para pihak RBg jo. pasal 1865 KUHPerdata yang berbunyi
mengenai peristiwa apa yang menjadi pokok “Barangsiapa yang mengaku mempunyai hak
sengketa dengan pembuktian (bewijslast burden atau mendasarkan pada suatu peristiwa untuk
of proof). Tentang hukumnya tidak perlu menguatkan haknya itu atau untuk menyangkal
diberitahukan kepada hakim oleh para pihak, hak orang lain, harus membuktikan adanya hak
dan tidak perlu dibuktikan. Hakim dianggap tahu atau peristiwa itu”.
akan hukumnya (ius curia novit). Jadi hakim Dalam suatu proses peradilan perdata,
dalam proses hukum acara perdata terutama salah satu tugas hakim adalah untuk menyelidiki
harus menemukan dan menentukan peristiwanya apakah suatu hubungan hukum yang menjadi
atau hubunan hukumnya dan kemudian dasar gugatan benar-benar ada atau tidak.
memperlakukan atau menerapkan hukumnya Adanya hubungan hukum inilah yang harus
terhadap peristiwa yang telah ditetapkannya itu. terbukti apabila penggugat menginginkan
Kepada siapakah pembuktian itu oleh kemenangan didalam suatu perkara. Apabila
hakim dibebankan atau siapakah di antara kedua penggugat tidak berhasil membuktikan dalil-
belah pihak yang diharuskan membuktikan? dalil yang menjadi dasar gugatnya, maka

Jurnal Ilmiah Mandala Education 267


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 7. No. 2 April 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
Terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

gugatannya tersebut akan ditolak, sedangkan “pengetahuan hakim”. Yang dimaksud dengan
apabila berhasil, maka gugatanya tersebut akan “pengetahuan hakim” adalah atau hal yang
dikabulkan. keadaan yang diketahuinya sendiri oleh hakim
Hal ini berarti kedua bahwa kedua belah dalam sidang. Misalnya hakim melihat sendiri
pihak, baik penggugat maupun tergugat d/apat pada waktu pemeriksaan setempat bahwa benar
dibebani dengan pembuktian. Terutama ada barang-barang penggugat yang dirusak oleh
penggugat wajib membuktikan peristiwa yang tergugat dan sampai seberapa jauh kerusakannya
diajukannya, sedang tergugat ber-kewajiban itu.
membuktikan bantahannya. Penggugat tidak Perihal pengetahuan hakim tesebut di
diwajibkan membuktikan kebenaran bantahan atas, Mahkamah Agung dengan keputusannya
tergugat, demikian pula sebaliknya tergugat tertanggal 10 April 1957 No. 213 K/Sip/1955
tidak diwajibkan untuk membuktikan kebenaran telah memberi pendapatnya sebagai berikut:
peristiwa yang diajukan oleh penggugat. Kalau “Hakim-hakim berdasarkan pasal 138 ayat 1
penggugat tidak dapat membuktikan peristiwa bersambung dengan pasal 164 Herziene
yang diajukan ia harus dikalahkan. Sedang kalau Indonesisch Reglement tidak ada keharusan
tergugat tidak dapat membuktikan bantahannya mendengar penerangan seorang ahli, sedang
ia harus pula dikalahkan. Jadi kalau salah satu penglihatan hakim itu sebagai pengetahuan
pihak dibebani dengan pembuktian dan ia tidak sendiri di dalam usaha pembuktian’ (termuat
dapat membuktikan, maka ia akan dikalahkan dalam Hukum, Majalah Pahi 1958 No. 1-2,
(resiko pembuktian). halaman 63-64). Dari putusan tersebut di atas
Kaitannya dengan pembuktian tersebut, nampak jelas, bahwa “pengetahuan hakim”,
maka pembuktian di dalam perkara perdata para merupakan alat bukti. Dalam perkara tersebut di
pihak harus membuktikan kebenaran dalilnya. atas, hakim yang bersangkutan
Karena di dalam hukum acara perdata, mempertimbangkan dan menetapkan sendiri
kebenaran yang dicari adalah kebenaran yang perihal perbedaan yang menurut penglihatannya
bersifat formal artinya bahwa hakim tidak boleh nampak antara tandatangan yang terdapat di atas
melampaui batas-batas yang diajukan oleh sehelai surat bukti dan tandatangan yang
pihak-pihak yang berperkara. Pasal 178 ayat (3) bersangkutan yang terdapat pada surat kuasa
HIR secara tegas menyatakan bahwa “Ia kepada kuasanya.
dilarang menjatuhkan keputusan atas perkara Agar alat bukti yang diajukan di
yang tak dituntut, atau meluluskan lebih dari apa persidangan sah bernilai sebagai alat bukti yang
yang dituntut”. Hakim hanya cukup mempunyai nilai kekuatan pembuktian
membuktikan dengan memutus berdasarkan (bewijskracht), harus mencapai batas minimal
bukti yang cukup. Dalam memeriksa suatu pembuktian. Jika, alat bukti yang diajukan
perkara perdata hakim setidaknya harus dalam persidangan harus dikesampingkan dalam
melakukan tiga tindakan secara bertahap penilaian pembuktian. Namun tidak jarang
yakni: mengkonstantir yakni melihat benar putusan pengadilan berbeda dari fakta
tidaknya peristiwa yang diajukan sebagai dasar persidangan dan pembuktian di persidangan,
gugatan, mengkualifisir peristiwa, mengkonstitu sehingga banyak pihak pencari keadilan yang
ir yakni memberi hukumnya. mempertanyakan mengenai proses pemeriksaan
Mengenai alat bukti yang diakui dalam perkara di persidangan.
hukum acara perdata secara enumeratif diatur Sebagai contoh Putusan Pengadilan
dalam Pasal 1866 KUHPerdata, Pasal 164 HIR Negeri Selong Nomor 55/Pdt.G/2020/PN. Sel
yang terdiri dari bukti tulisan, bukti dengan tanggal 24 November 2020 dimana dalam surat
saksi, persangkaan, pengakuan, dan sumpah. gugatan penggugat yaitu Ibu Tuniah, Nurimin,
Dalam praktek masih terdapat satu macam alat dan Gazali mendalilkan bahwa tanah warisan
bukti lagi yang sering dipergunakan, ialah keluarga alm. Inaq Masiah alias Pq. Meka
Jurnal Ilmiah Mandala Education 268
Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 7. No. 2 April 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
Terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

berupa sebidang tanah sawah terletak di Subak mengambil judul “Penerapan Asas Batas
Orong Otak Aik Dusun Tuntang, Desa Teros Minimum Pembuktian Dalam Perkara Hukum
Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Perdata (Studi Putusan Pengadilan Negeri
Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat dikuasai Selong Nomor : 55/Pdt.G/2020/PN.Sel)”.
secara melawan hukum oleh para tergugat yaitu Rumusan Masalah
Inak Yul alias Mislun (Tergugat I), Heri Hadi Berdasarkan uraian latar belakang masalah
Kusuma (Tergugat II), dan Amaq Ir (Tergugat di atas, maka yang menjadi rumusan masalah ini
III). Dalam pemeriksaan perkara eksepsi dan adalah :
jawaban dari Tergugat I, Tergugat II, dan 1. Apakah alat-alat bukti yang diajukan para
Tergugat III yang dalam eksepsinya menyatakan pihak dalam perkara perdata nomor :
bahwa gugatan para penggugat masuk dalam 55/Pdt.G/2020/PN.Sel telah mencapai batas
kategori ne bis in idem, karena pihak dan obyek minimal pembuktian ?
perkara dalam perkara a-quo pernah diputus 2. Apakah pertimbangan hukum Putusan
sebelumnua dalam perkara nomor Pengadilan Negeri Selong Nomor :
9/Pdt.G/1989/PN.Sel dan putusan Nomor 55/Pdt.G/2020/PN.Sel tanggal 24
22/Pdt.G/1994/PN. Sel. Dalam amar putusannya November 2020 adalah sah dan benar
dalam eksepsi Judex Factie Pengadilan Negeri berdasarkan hukum acara perdata ?
Selong menolak eksepsi Para Tergugat C. Analisa penerapan asas batas minimal
(Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III) pembuktian dari alat-alat bukti yang
dengan pertimbangan hukum bahwa pihak diajukan para pihak dalam perkara Nomor :
maupun obyek perkara yang terdapat dalam 55/Pdt.G/2020/PN.Sel
Putusan Nomor 9/Pdt.G/1989/PN. Sel dan Dalam perkara Nomor : 55/Pdt,
putusan Nomor 22/Pdt.G/1994/PN. Sel dengan G/2020/PN. Sel Para pPnggugat mendalilkan
pihak dan obyek dalam perkara a-quo berbeda, dalam surat gugatannya bahwa Tergugat 1,
sehingga Judex Factie Pengadilan Negeri Tergugat 2, Tergugat 3, dan Tergugat 4 telah
Selong berpendapat bahwa gugatan para melakukan perbuatan melawan hukum dengan
Penggugat bukanlah termasuk ke dalam perkara cara menguasai harta warisan para penggugat.
ne bis in idem. Namun dalam amar putusannya Untuk itu Judex Factie Pengadilan Negeri
dalam pokok perkara Judex Factie Pengadilan Selong memeriksa apakah gugatan tersebut
Negeri Selong menolak gugatan para penggugat benar-benar merupakan gugatan perbuatan
untuk seluruhnya dan menghukum para melawan hukum atau tidak. Pengertian
penggugat untuk membayar biaya yang timbul perbuatan melawan hukum dirumuskan dalam
dalam perkara ini sejumlah Rp. 1.946.000,- (satu ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata yang
juta Sembilan ratus empat puluh enam ribu meny/atakan bahwa “Tiap perbuatan yang
rupiah). melanggar hukum lain, mewajibkan orang yang
Berangkat dari fenomena kasus tersebut, menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya
maka Putusan Pengadilan Negeri Selong Nomor untuk menggantikan kerugian tersebut”. Sesuai
55/Pdt.G/2020/PN. Sel tanggal 24 November dengan ketentuan dalam Pasal 1365
2020 sangat janggal karena seharusnya jika KUHPerdata, maka suatu perbuatan melawan
eksepsi Tergugat ditolak, maka amar putusannya hukum haruslah mengandung unsur-unsur
dalam pokok perkara seharusnya juga sebagai berikut:
menyatakan menolak eksepsi tergugat bukan 1. Adanya suatu perbuatan.
menolak gugatan para penggugat untuk 2. Perbuatan tersebut melawan hukum.
seluruhnya dan menghukum para penggugat 3. Adanya kesalahan dari pihak pelaku.
untuk membayar biaya yang timbul. 4. Adanya kerugian bagi korban
5. Adanya hubungan kausal antara perbuatan
Berdasarkan fakta tersebut, penuli tertarik untuk
dengan kerugian.
mengkaji dan meneliti putusan tersebut dengan
Jurnal Ilmiah Mandala Education 269
Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 7. No. 2 April 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
Terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

yang diterbitkan Pemerintah Desa Teros


Untuk membuktikan dalil-dalil tertanggal 25 April 2020, diberi tanda P-10;
gugatannya Penggugat telah mengajukan Bukti P-1 berupa fotocopy Tanda
bukti surat yang telah diberi materai Pendaftaran Sementara Milik Indonesia atas
secukupnya dan telah pula dicocokkan nama INAQ MASIAHdi Desa Teros Kecamatan
dengan aslinya di persidangan antara lain Selong Pipil Nomor 403 Persil Nomor 132, yang
ditandatangani oleh Kepala Kantor Tjabang
sebagai berikut:
1. Fotocopy Tanda Pendaftaran Sementara Milik
Djawatan Pendaftaran dan Padjak Penghasilan
Indonesia atas nama INAQ MASIAHdi Desa Tanah Milik Indonesia di Mataram sehingga
Teros Kecamatan Selong Pipil Nomor 403 bukti tersebut jelas merupakan bukti
Persil Nomor 132, diberi tanda P-1; pembayaran pajak dan bukan bukti hak milik.
2. Fotocopy Surat Pernyataan Perdamaian Berdasarkan fakta sejarah hukum agraria bahwa
tertanggal 23 September 2013 antara H. : “Mengenai tanah-tanah hak milik adat di
MUKSIN dengan SAHID’N/AQ. ADER, Jawa, Madura, Bali, Lombok dan beberapa
SANAAH, ALIMUDIN, MININ dan daerah lainnya juga ada kegiatan
TUNIAH, diberi tanda P-2; pendaftaran tanah, tetapi bukan untuk
3. Fotocopy Silsilah Waris INAQ MASIAH memberikan jaminan kepastian hukum di
Alias PAPUQ MEKA tertanggal 27 Juli 2020,
bidang pertanahan, melainkan
yang dibuat dan ditandatangani oleh
TUNIAH, diberi tanda P-3;
diselenggarakan untuk keperluan
4. Fotocopy Surat Keterangan Kematian atas pemungutan pajak tanah, yaitu “Landrete”
nama INAQ MASIAH Alias PAPUQ MEKA atau “Pajak Bumi” dan “Verponding
Nomor 143/VII/E/2020, yang diterbitkan Indonesia” (Fiscal Cadastre)”.
Pemerintah Desa Teros tertanggal 25 April Sesuai dengan kaidah hukum dalam
2020, diberi tanda P-4; Yurisprudensi Putusan MARI No. 34
5. Fotocopy Surat Keterangan Kematian atas K/Sip/1960 tanggal 10 Februari 1960 yang
nama AMAQ MASIAH Alias PAPUQ MEKA menyatakan : “Surat Petuk Pajak Bumi
Nomor 142/VII/E/2020, yang diterbitkan bukan merupakan suatu bukti mutlak,
Pemerintah Desa Teros tertanggal 25 April bahwa sawah sengketa adalah milik orang
2020, diberi tanda P-5;
yang namanya tercantum dalam petuk pajak
6. Fotocopy Surat Keterangan Kematian atas
nama AMAQ UDIN Nomor 144/VII/E/2020,
bumi tersebut, akan tetapi petuk itu hanya
yang diterbitkan Pemerintah Desa Teros merupakan suatu tanda siapakah yang harus
tertanggal 25 April 2020, diberi tanda P-6; membayar pajak dari tanah yang
7. Fotocopy Surat Keterangan Kematian atas bersangkutan”, maka pertimbangan hukum
nama AMAQ TUNIAH Nomor Judex Factie Pengadilan Negeri Selong yang
145/VII/E/2020, yang diterbitkan Pemerintah memeriksa perkara nomor 55/Pdt.G/2020/PN.
Desa Teros tertanggal 25 April 2020, diberi Sel pada halaman 28 adalah benar dan sangat
tanda P-7; beralasan hukum yang menyatakan sebagai
8. Fotocopy Surat Keterangan Kematian atas berikut:
nama AMAQ MAHDI Nomor “ Menimbang, bahwa kemudin mengenai alat bukti
146/VII/E/2020, yang diterbitkan Pemerintah surat berupa tanda pendaftaran sementara tanah milik
Desa Teros tertanggal 25 April 2020, diberi Indonesia atas tanah obyek sengketa sebagaimana
tanda P-8; alat bukti surat bertanda P-1 telah diketahui bahwa
9. Fotocopy Surat Keterangan Kematian atas terhadap alat bukti surat wajib pajak atas tanah telah
nama/ SAMAD Nomor 147/VII/E/2020, yang ditegaskan dalam Yurisprudensi tetap Putusan
diterbitkan Pemerintah Desa Teros tertanggal Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
25 April 2020, diberi tanda P-9; 34K/Sip/1960, pada pokoknya menegaskan bahwa
10. Fotocopy Surat Keterangan Kematian atas Surat Pajak Bumi bukanlah merupakan surat bukti
nama DAHMAN Nomor 148/VII/E/2020, mutlak bahwa bidang tanah tersebut adalah

Jurnal Ilmiah Mandala Education 270


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 7. No. 2 April 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
Terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

merupakan pendaftaran sementara tanah milik - Bahwa saksi menjelaskan tanah obyek sengketa
Indonesia yang diajukan di muka persidangan adalah INAQ MASIAH Alias PAPUQ MEKA,
tersebut hanyalah merupakan suatu tanda untuk dan para penggugat adalah ahli warisnya*
menentukan siapa yang harus membayar pajak dari - Bahwa saksi menjelaskan sekarang ini tanah
suatu bidang tanah dan bukan menjamin bahwa obyek sengketa dikua6sai dan digarap oleh
orang yang namanya tercantum di dalam surat tanda AMAQ IR;
pembayaran pajak tersebut adalah juga pemilik tanah - Bahwa saksi menjelaskan INAQ YUL Alias
dan untuk dapat dinyatakan sebagai pemilik tanah MISLUN mendapatkan obyek sengketa dari
diperlukan adanya bukti-bukti lainnya…”. HAJI MUKSIN;
Sedangkan bukti surat lain yang diajukan - Bahwa saksi tidak tahu darimana HAJI
oleh Para Penggugat P-2, P-3, P-4, P-5, P-6, P- MUKSIN mendapatkan tanah obyek sengketa;
7, P-8, P-9, dan P-10 tidak berkualifikasi sebagai - Bahwa saksi menjelaskan para penggugat pernah
alat bukti dan tidak membuktikan dalil gugatan meminta tanah obyek sengketa dikembalikan
para penggugat karena bukti-bukti tersebut akan tetapi tidak diserahkan oleh INAQ YUL
Alias MISLUN
hanya menerangkan mengenai kematian
seseorang dan tidak dapat membuktikan
Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang
peruatan melawan hukum yang dilakukan oleh
diajukan oleh Para Penggugat di bawah sumpah
Tergugat 1, 2, dan 3. Bukti-bukti surat tersebut
di persidangan yaitu saksi Suriadi dan saksi
jelas berkualifikasi sebagai alat bukti surat
dalam perkara gugatan waris yang merupakan Saprudin tidak ada satu pun yang bersesuaian
dengan bukti-bukti surat yang diajukan para
kompetensi absolut pengadilan agama.
penggugat sehingga jelas seluruh alat bukti yang
Selain mengajukan bukti-bukti surat,
diajukan oleh Para Penggugat tidak memiliki
Para Penggugat juga mengajukan alat bukti 2
nilai kekuatan pembuktian sempurna dan tidak
(dua) orang saksi di persidangan antara lain
sebagai berikut: mencapai batas minimum pembuktian.
1. Saksi Supriadi di bawah sumpah menerangkan di Untuk membuktikan seluruh dalil
persidangan sebagai berikut: bantahannya, Kuasa Hukum Para Tergugat
- Bahwa saksi menjelaskan sekarang ini tanah (Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3)
obyek sengketa dikuasai dan digarap oleh mengajukan alat bukti surat di persidangan
anak dan para ahli waris MUHRIM dan antara lain sebagai berikut:
HAJI MUKSIN; 1. Fotokopi Surat Perdamaian tertanggal 17 April
- Bahwa saksi menjelaskan tanah obyek 1990 antara INAQ SERIPUDIN dengan AMAQ
sengketa adalah milik INAQ MASIAH Alias IRPAN, HAJI MUKSIN, dan INAQ MUKSIN
PAPUQ MEKA; yang diterbitkan oleh Kepala Desa Teros, diberi
- Bahwa saksi mengatakan setelah meninggal tanda T-1;
dunia maka tanah obyek sengketa dikuasai 2. Fotokopi Surat Keterangan Jual Sawah Nomor
oleh MUHRIM dan HAJI MUKSIN, namun 185/1951 tertanggal 25 Mei 1951, diberi tanda T-
pada tahun 2013 tanah obyek sengketa 2;
dikembalikan oleh HAJI MUKSIN kepada 3. Fotokopi Sertifikat Hak Milik Nomor 257 Desa
keturunan INAQ MASIAH; Teros Kecamatan Selong atas nama MUHRIM,
- Bahwa saksi menjelaskan pernah membuat diberi tanda T-3;
surat pernyataan perdamaian di Kantor Desa 4. Fotokopi Putusan Pengadilan Negeri Selong
Teros tahun 2013; Nomor 22/Pdt.G/1994/PN. Sel, diberi tanda T-4.
- Bahwa setelah HAJI MUKSIN meninggal Selain bukti-bukti surat, kuasa hukum
dunia maka tanah obyek sengketa sampai Para Tergugat (Tergugat 1, Tergugat 2, dan
sekarang telah dikuasai dan digarap oleh Tergugat 3) juga mengajukan saksi-saksi di
MISLUN; bawah sumpah di persidangan antara lain
2. Saksi Saprudin di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:
di persidangan sebagi berikut :

Jurnal Ilmiah Mandala Education 271


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 7. No. 2 April 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
Terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

1. Saksi Sulaiman di bawah sumpah pada pokoknya tindak pidana selalu menyingkiri adanya suatu
menerangkan di persidangan sebagai berikut: bukti sehingga bukti yang harus dicari dari
- Bahwa tanah obyek sengketa sekarang keterangan orang-orang yang secara kebetulan
dikuasai oleh Tergugat I dan kemudian melihat atau mengalami kejadian-kejadian yang
dijual tahunan kepada Tergugat III;
merupakan tindak pidana tersebut. Sebaliknya
- Bahwa saksi menjelaskan Tergugat I
dalam lalu-lintas keperdataan, yaitu dalam jual-
mendapatkan tanah obyek sengketa dari
orang tuanya yang bernama AMAQ YUL; beli, utang-piutang, sewa-menyewa dan lain
- Baha saksi menjelaskan pernah sebagainya, orang-orang itu memang dengan
menandatangani surat pernyataan sengaja membuat alat-alat bukti berhubung
perdamaian antara HAJI MUKSIN dan dengan kemungkinan diperlukannya bukti-bukti
TUNIAH di Kantor Desa Teros; itu di kemudian hari. Orang-orang membayar
2. Saksi Haji Khairil Anwar di bawah sumpah utangnya minta diberikan tanda pembayaran,
pada pokoknya menerangkan di persidangan orang yang membuat suatu perjanjian piutang
sebagai berikut: dengan orang lain, minta dibuatnya perjanjian
- Bahwa saksi menjelaskan saat ini tanah itu hitam di atas putih, dan lain sebagainya. Dan
obyek sengketa dikuasai dan digarap oleh
dengan sendirinya, dalam suatu masyarakat
INAQ YUL dan disewakan per tahun kepada
yang sudah maju, tanda-tanda atau bukti-bukti
AMAQ IR sebesar Rp. 6.000.000,- (enam
juta rupiah); yang paling tepat memanglah tulisan.
- Bahwa saksi mengatakan INAQ YUL Di antara keempat alat bukti surat yang
mendapatkan tanah obyek sengketa karena diajukan oleh Kuasa Hukum Para Tergugat
mendapat warisan dari suaminya yang (Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3) hanya
bernama AMAQ SUBUR; ada dua bukti surat berkualifikasi sebagai akta
- Bahwa saksi mengatakan AMAQ SUBUR otentik yaitu bukti surat T-3 dan bukti surat T-4.
mendapatkan tanah obyek sengketa karena Bahwa bukti surat T-3 dan bukti surat T-4 jelas
pemberian orang tuanya yang bernama merupakan alat bukti akta otentik sebagaimana
AMAQ RAKMAH, dan AMAQ RAKMAH yang ditegaskan dalam Pasal 1868 KUPerdata
mendapatkan tanah obyek sengketa dari
yang menyatakan bahwa “Suatu akta otentik
orang tuanya yang bernama AMAQ
ialah suatu akta yang didalam bentuk yang
SAMAH;
Meskipun keterangan saksi-saksi yang ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh atau
diajukan oleh Kuasa Hukum Para Tergugat di hadapan pegawai-pegawai umum yang
(Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3) yaitu berkuasa untuk itu di tempat dimana akta
saksi SULAIMAN dan saksi HAJI KHAIRIL di dibuatnya”. Berdasarkan Pasal 165 HIR Jo.
bawah sumpah di persidangan telah bersesuaian Pasal 1870 KUHPerdata Jo. Pasal 314 RBg nilai
satu dengan lainnya yang pada pokoknya kekuatan pembuktian akta oktentik adalah
menerangkan bahwa tanah obyek sengketa kini sempurna, akan tetapi hal itu sepanjang tidak
telah dikuasai dan digarap oleh INAQ YUL diajukan bukti lawan (tegen bewijs).
Alias MISLUN yang didapatkan karena Dalam pemeriksaan di persidangan bukti
pemberian orang tuanya, dan kemudian INAQ surat T-3 berupa Fotokopi Sertifikat Hak Milik
YUL Alias MISLUN menjual tahunan tanah Nomor 257 Desa Teros Kecamatan Selong atas
obyek sengketa kepada AMAQ IR, namun nama MUHRIM dan bukti surat T-4 berupa
dalam perkara perdata alat bukti (alat Fotokopi Putusan Pengadilan Negeri Selong
pembuktian) yang utama adalah tulisan, Nomor 22/Pdt.G/1994/PN. Sel telah bersesuaian
sedangkan dalam suatu perkara pidana satu dengan lainnya yang membuktikan AMAQ
kesaksian. MUHRIM orang tua dari Tergugat 2
Keadaan yang demikian dapat memperoleh tanah tersebut dari LOQ TIMUN
dimengerti. Seorang yang melakukan suatu berdasarkan waris, dan telah termuat secara sah
dan meyakinkan dalam amar putusan Pengadilan
Jurnal Ilmiah Mandala Education 272
Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 7. No. 2 April 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
Terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

Negeri Selong Nomor : 22 /Pdt.G/1994 dan “surat pernyataan yang merupakan pernyataan atau
tanah obyek sengketa tersebut pada awalnya keterangan belaka dari orang-orang yang memberi
bersertifikat atas nama LOQ TIMUN. pernyataan tanpa diperiksa di persidangan, tidak
Meskipun keterangan saksi-saksi yang mempunyai kekuatan pembuktian apa-apa (tidak
dapat disamakan dengan kesaksian), dengan kata lain
diajukan oleh Kuasa Hukum Para Tergugat
bahwa bilamana pihak-pihak yang membuat surat
(Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3) tidak pernyataan atau surat keterangan tersebut dapat
ada satu pun yang memperkuat bukti surat T-3 dihadirkan di persidangan dan memberi keterangan
dan bukti surat T-4, namun mengingat nilai bahwa benar surat pernyataan tersebut mempunyai
kekuatan pembuktian akta otentik adalah kekuatan pembuktian”,
sempurna dan Para Penggugat tidak dapat Oleh karena dalam pemeriksaan di
membantah dengan mengajukan alat bukti surat persidangan tidak ada satu pun keterangan saksi
tersebut maka secara yuridis kedua bukti surat yang diajukan oleh Kuasa Hukum Para Tergugat
tersebut yaitu bukti surat T-3 dan bukti surat T- (Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3) yang
4 mempunyai nilai kekuatan pembuktian dan memperkuat bukti surat T-1 dan bukti surat T-2
bersesuaian satu dengan lainnya sehingga telah sehingga kedua bukti surat tersebut tidak
mencapai batas minimal pembuktian. mempunyai nilai kekuatan pembuktian yang
Sedangkan alat bukti yang diajukan oleh sempurna. Dengan demikian bukti surat T-1 dan
Kuasa Hukum Para Tergugat (Tergugat 1, bukti T-2 tidak memiliki nilai kekuatan
Tergugat 2, dan Tergugat 3) di persidangan pembuktian dan tidak mencapai batas minimal
berupa bukti surat bertanda T-1 berupa Fotokopi pembuktian, oleh karena itu sangat beralasan
Surat Perdamaian tertanggal 17 April 1990 hukum bukti surat T-1 dan bukti surat T-2
antara INAQ SERIPUDIN dengan AMAQ dikesampingkan karena bukti surat T-1 dan
IRPAN, HAJI MUKSIN, dan INAQ MUKSIN bukti surat T-2 tidak memiliki nilai kekuatan
yang diterbitkan oleh Kepala Desa Teros telah pembuktian dan mencapai batas minimal
bersesuaian dengn keterangan saksi Sulaiman di pembuktian.
bawah sumpah di persidangan yang pada Berdasarkan seluruh uraian di atas, alat-
pokoknya menerangkan “bahwa saksi alat bukti yang diajukan oleh Para Penggugat
menjelaskan pernah menandatangani surat untuk membuktikan seluruh dail gugatannya
pernyataan perdamaian antara HAJI MUKSIN baik bukti surat maupun surat tidak ada satu pun
dan TUNIAH di Kantor Desa Teros”. Namun yang bersesuaian satu dengan lain, sehingga
karena tidak diperkuat dengan keterangan saksi tidak mencapai batas minimal pembuktian.
lain yang diajukan oleh Kuasa Hukum Para Sebaliknya alat-bukti-bukti yang diajukan oleh
Tergugat (Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tegugat Kuasa Hukum Tergugat 1, Tergugat 2, dan
3), maka keterangan saksi Sulaiman merupakan Tergugat 3 untuk membuktikan seluruh dalil
keterangan satu saksi bukan saksi (unus testis bantahannya telah bersesuaian satu dengan
nullus testis) sebagaimana yang telah ditegaskan lainnya dan telah mencapai batas minimal
dalam Pasal 169 HIR, 306 Rbg, dan Pasal 1905 pembuktian.
KUHPerdata. A. Analisa Hukum Putusan Pengadilan
Selain itu bukti surat T-2 berupa Negeri Selong Nomor :
Fotokopi Surat Keterangan Jual Sawah Nomor 55/Pdt.G/2020/PN.Sel tanggal 24
185/1951 tertangal 25 Mei 1951 bukan November 2020
merupakan akta otentik melainkan hanya Untuk menganalisis apakah putusan
merupakan surat pernyataan. Sesuai dengan hakim itu benar atau tidak, maka yang harus
kaidah hukum Yurisprudensi tetap Putusan dianalisis adalah pertimbangan hukum putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor hakim. Pertimbangan hukum merupakan jiwa
3901 K/Pdt/1985 tertanggal 29 November 1988 dan intisari putusan. Pertimbangan berisi
yang pada pokoknya menegaskan bahwa:
Jurnal Ilmiah Mandala Education 273
Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 7. No. 2 April 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
Terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

analisis, argumentasi, pendapat, atau kesimpulan Sudikno Mertokusumo memberikan


hukum dari hakim yang memeriksa perkara. beberapa pengertian membuktikan antara lain
Dalam pertimbangan hukum dikemukakan sebagai berikut:
analisis yang jelas berdasarkan hukum 1. Kata membuktikan dikenal dalam arti logis atau
pembuktian mengenai : ilmiah. Membuktikan di sini berarti memberi
1. Apakah alat bukti yang diajukan penggugat dan kepastian yang bersifat mutlak, karena berlaku
tergugat memenuhi syarat formil dan materiil, bagi setiap orang dan tidak memungkinkan
2. Alat bukti pihak mana yang mencapai batas adanya bukti lawan. Berdasarkan suatu axsioma,
minimal pembuktian. yaitu asas-asas umum yang dikenal dalam ilmu
3. Dalil gugat apa saja dan dalil bantahan apa saja pengetahuan, dimungkinkan adanya pembuktian
yang terbukti, yang bersifat mutlak yang tidak memungkinkan
4. Sejauh mana nilai kekuatan pembuktian yang adanya pembuktian yang bersifat mutlak yang
dimiliki para pihak. tidak dimungkinkan adanya pembuktian yang
Selanjutnya diikuti analisis, hukum apa bersifat mutlak yang tidak memungkinkan
yang diterapkan menyelesaikan perkara tersebut. adanya bukti lawan. Berdasarkan suatu axioma
bahwa dua garis yang sejajar tidak mungkin
Bertitik tolak dari analisis itu, pertimbangan
bersilang dapat dibuktikan bahwa dua kaki dari
melakukan argumentasi yang objektif dan
sebuah segitiga tidak mungkin sejajar. Terhadap
rasional, pihak mana yang mampu membuktikan pembuktian ini tidak dimungkinkan adanya bukti
dalil gugat atau dalil bantahan sesuai dengan lawan, kecuali itu pembuktian itu berlaku bagi
ketentuan hukum yang diterapkan. Dari setiap orang. Di sini axioma dihubungkan
argumentasi itulah hakim menjelaskan menurut ketentuan-ketentuan logika dengan
pendapatnya apa saja yang diikuti dan yang pengamatan-pengamatan yang diperoleh dari
tidak, dirumuskan menjadi kesimpulan hukum pengalaman, sehingga diperoleh kesimpulan-
sebagai dasar alasan landasan penyelesaian kesimpulan yang memberi kepastian yang
perjara yang akan dituangkan dalam diktum bersifat mutlak.
putusan. Apabila putusan tidak lengkap dan 2. Kata membuktikan dikenal juga dalam arti
konvensionil. Di sinipun membuktikan berarti
saksama mendeskripsikan dan
juga memberi kepastian, hanya saja bukan
mempertimbangkan alat dan nilai kekuatan kepastian mutlak, melainkan kepastian nisbi atau
pembuktian, mengakibatkan putusan dianggap relatif sifatnya yang mempunyai tingkatan-
tidak cukup pertimbangan hukumnya atau tingkatan
onvoldoende gemotiveerd, dan putusan tersebut a. Kepastian yang didasakan atas perasaan
bertentangan dengan Pasal 178 ayat (1) HIR, belaka. Karena didasarkan atas perasaan
Pasal 189 RBG. maka kepastian ini bersifat intuitif dan
Untuk mengkonstantir peristiwa, maka disebut conviction intime.
peristiwa itu harus dibuktikan kebenarannya. b. Kepastian yang didasarkan atas
Apa yang dimaksud dengan “membuktikan”. pertimbangan akal, maka oleh karena itu
Soepomo menerangkan bahwa pembuktian disebut conviction raisonnance
3. Membuktikan dalam hukum acara mempunyai
mempunyai arti luas dan arti terbatas. Di dalam
arti yuridis. Di dalam ilmu hukum tidak
arti luas membuktikan berarti memperkuat dimungkinkan adanya pembuktian yang logis
kesimpulan hakim dengan syarat-syarat bukti dan mutlak yang berlaku bagi setiap orang serta
yang sah. Di dalam arti yang terbatas menutup segala kemungkinan akan bukti lawan,
membuktikan hanya diperlukan apabila yang akan tetapi merupakan pembuktian yang
dikemukakan oleh penggugat itu dibantah oleh konvensionil yang bersifat khusus. Pembuktian
tergugat. Apabila yang tidak dibantah itu tidak dalam arti yuridis ini hanya berlaku bagi pihak-
perlu dibuktikan. Kebenaran dari apa yang tidak pihak yang berperkara atau yang memperoleh
dibantah tidak perlu dibuktikan. hak dari mereka. Dengan demikian pembuktian
dalam arti yuridis tidak menuju kepada
kebenaran mutlak. Ada kemungkinannya bahwa

Jurnal Ilmiah Mandala Education 274


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 7. No. 2 April 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
Terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

pengakuan, kesaksian, atau surat-surat itu tidak Bukti kepemilikan itu pada dasarnya terdiri dari
benar atau palsu atau dipalsukan. Maka dalam bukti kepemilikan atas nama pemegang hak pada
hal ini dimungkinkan adanya bukti lawan. waktu berlakunya UUPA dan apabila hak tersebut
Berdasarkan fakta-fakta persidangan yang kemudian beralih, bukti peralihan hak berturut-turut
terungkap dalam pemeriksaan perkara a-quo sampai ke tangan pemegang hak pada waktu
tidak ada satupun alat-alat bukti baik bukti surat dilakukan pembukuan hak. Alat-alat bukti tertulis
maupun saksi yang diajukan oleh Para yang dimaksudkan dapat berupa :
a. grosse akta hak eigendom yang diterbitkan
Penggugat di persidangan yang mampu
berdasarkan Overschrijvings Ordonnantie
membuktikan dalil gugatannya bahwa Para (S.1834-27), yang telah dibubuhi catatan, bahwa
Tergugat (Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat hak eigendom yang bersangkutan dikonversi
3) memperoleh tanah obyek sengketa perkara a- menjadi hak milik; atau
quo dengan cara melawan hukum dan alat bukti b. grosse akta hak eigendom yang diterbitkan
Para Penggugat tidak mencapai batas minimal berdasarkan Overschrijvings Ordonnantie
pembuktian. Sebaliknya Kuasa Hukum Para (S.1834-27) sejak berlakunya UUPA sampai
Tergugat (Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat tanggal pendaftaran tanah dilaksanakan menurut
3) telah mampu membuktikan dalil bantahannya Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 di
dengan alat bukti baik bukti surat maupun saksi daerah yang bersangkutan; atau
yang diajukan di persidangan dan telah mampu c. surat tanda bukti hak milik yang diterbitkan
berdasarkan Peraturan Swapraja yang
mencapai batas minimal pembuktian.
bersangkutan; atau
Dalam pembuktian di persidangan, Kuasa d. sertipikat hak milik yang diterbitkan
Hukum Para Tergugat (Tergugat 1, Tergugat 2, berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Nomor
Tergugat 3) telah mampu membantah dalil 9 Tahun 1959; atau
gugatan para penggugat dengan bukti surat T-3 e. surat keputusan pemberian hak milik dari
berupa Fotokopi Sertifikat Hak Milik Nomor Pejabat yang berwenang, baik sebelum ataupun
257 Desa Teros Kecamatan Selong atas nama sejak berlakunya UUPA, yang tidak disertai
MUHRIM dan bukti surat T-4 berupa Fotokopi kewajiban untuk mendaftarkan hak yang
Putusan Pengadilan Negeri Selong Nomor diberikan, tetapi telah dipenuhi semua
22/Pdt.G/1994/PN. Sel. Kedua bukti surat yang kewajiban yang disebut di dalamnya; atau
diajukan oleh Kuasa Hukum Para Tergugat f. akta pemindahan hak yang dibuat di bawah
tangan yang dibubuhi tanda kesaksian oleh
(Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3) telah
Kepala Adat/Kepala Desa/Kelurahan yang
bersesuaian satu dengan lainya yang dibuat sebelum berlakunya Peraturan
membuktikan AMAQ MUHRIM orang tua dari Pemerintah ini; atau g. akta pemindahan hak
Tergugat 2 memperoleh tanah tersebut dari LOQ atas tanah yang dibuat oleh PPAT, yang
TIMUN berdasarkan waris, dan telah termuat tanahnya belum dibukukan; atau
secara sah dan meyakinkan dalam amar putusan h. akta ikrar wakaf/surat ikrar wakaf yang dibuat
Pengadilan Negeri Selong Nomor : 22 sebelum atau sejak mulai dilaksanakan
/Pdt.G/1994 dan tanah obyek sengketa tersebut Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977;
pada awalnya bersertifikat atas nama LOQ atau
TIMUN yang kemudian beralih kepada AMAQ i. risalah lelang yang dibuat oleh Pejabat Lelang
MUHRIM orang tua dari Tergugat II selaku ahli yang berwenang, yang tanahnya belum
dibukukan; atau j. surat penunjukan atau
waris dari LOQ TIMUN.
pembelian kaveling tanah pengganti tanah yang
Mengenai bukti kepemilikan hak atas diambil oleh Pemerintah atau Pemerintah
tanah dapat dilihat dalam Penjelasan Pasal 24 Daerah; atau
ayat (1) PP. Nomor. 24 Tahun 1997 Tentang k. petuk Pajak Bumi/Landrente, girik, pipil, kekitir
Pendaftaran Tanah yang menyatakan sebagai dan Verponding Indonesia sebelum berlakunya
berikut: Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961;
atau

Jurnal Ilmiah Mandala Education 275


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 7. No. 2 April 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
Terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

l. surat keterangan riwayat tanah yang pernah Berdasarkan fakta-fakta persidangan, Para
dibuat oleh Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Penggugat telah gagal untuk membuktikan
Bangunan; atau m. lain-lain bentuk alat seluruh dalil gugatannya dengan alat bukti yang
pembuktian tertulis dengan nama apapun juga diajukan baik bukti surat dan saksi di
sebagaimana dimaksud dalam Pasal II, VI dan
persidangan yang mana alat bukti Para
VII Ketentuan-ketentuan Konversi UUPA.
Penggugat tidak mencapai batas minimal
Dalam hal bukti tertulis tersebut tidak lengkap
atau tidak ada lagi, pembuktian kepemilikan itu dapat pembuktian. Sebaliknya Kuasa Hukum Para
dilakukan dengan keterangan saksi atau pernyataan Terggugat (Tergugat 1, Tergugat 2, dan
yang bersangkutan yang dapat dipercaya Tergugat 3) telah mampu membuktikan seluruh
kebenarannya menurut pendapat Panitia Ajudikasi dalil bantahan dan alat bukti yang diajukan oleh
dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau oleh Kuasa Hukum Para Tergugat (Tergugat 1,
Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah Tergugat 2, dan Tergugat 3) bersesuaian satu
secara sporadik. Yang dimaksud dengan saksi adalah dengan lain dan telah mampu mencapai batas
orang cakap memberi kesaksian dan mengetahui minimal pembuktian.
kepemilikan tersebut. 5 Bukti kepemilikan hak Sesuai kaidah hukum yurisprudensi
atas tanah yang disebutkan dalam Penjelasan Putusan Mahkamah Agung No. 1574
Pasal 24 ayat (2) PP Nomor 24 Tahun 1997 K/Pdt/1983 yang menyatakan bahwa
Tentang Pendaftaran Tanah tersebut adalah “Penggugat tidak dapat membuktikan dalil
bukti kepemilikan ha katas tanah sebelum gugatan berdasar alat bukti yang sah,
diberlakukan UU No. 5 Tahun 1960 Tentang sedangkan tergugat berhasil
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Setelah mempertahankan dalil bantahannya, dengan
diberlakukannya UU No. 5 Tahun 1960 Tentang demikian gugatan ditolak”, maka
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria maka pertimbangan hukum putusan Judex Factie
bukti kepemilikan hak atas tanah adalah Pengadilan Negeri Selong dalam perkara a-quo
sertifikat hak milik atas tanah sebagaimana yang yang mengesampingkan bukti-bukti dari Para
ditegaskan dalam ketentuan Pasal 1 angka 20 Penggugat adalah sah dan benar berdasarkan
PP. No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran hukum karena berdasarkan fakta-fakta
Tanah yang menyatakan “Sertifikat adalah surat persidangan Para Penggugat tidak dapat
tanda bukti sebagaimana dalam Pasal 19 ayat (2) membuktikan seluruh dalil gugatannya dan
huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak atas Kuasa Hukum Para Tergugat (Tergugat 1,
pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan Tergugat 2, dan Tergugat 3) telah mampu
rumah susun dan hak tanggungan yang masing- membuktikan seluruh dalil bantahannya.
masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang
bersangkutan”. KESIMPULAN
Dengan demikian pertimbangan hukum Berdasarkan seluruh uraian pembahasan
Putusan Judex Factie Pengadilan Negeri Selong di atas dapat disimpulkan bahwa alat-alat bukti
yang menyatakan bahwa “ Menimbang, bahwa yang diajukan oleh Para Penggugat untuk
berdasarkan pertimbangan hukum sebagaimana membuktikan seluruh dalil gugatannya baik
telah dijelaskan sebelumnya, maka dengan bukti surat maupun surat tidak ada satu pun yang
demikian maka Majelis Hakim berpendapat bersesuaian satu dengan lain, sehingga tidak
bahwa para Tergugat adalah pihak yang mencapai batas minimal pembuktian.
mempunyai alas hak yang kuat untuk dapat Sebaliknya alat-bukti-bukti yang diajukan oleh
menguasai, mengelola, dam mengolah tanah Kuasa Hukum Tergugat 1, Tergugat 2, dan
obyek sengketa telah dikuasai” adalah sah dan Tergugat 3 untuk membuktikan seluruh dalil
benar berdasarkan ketentuan hukum yang bantahannya telah bersesuaian satu dengan
berlaku. lainnya dan telah mencapai batas minimal
pembuktian.
Jurnal Ilmiah Mandala Education 276
Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 7. No. 2 April 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
Terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)

Berdasarkan kaidah hukum Mertokusumo, Sudikno Mertokusumo, Hukum


Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. Acara Perdata Indonesia, Edisi
1574 K/Pdt/1983 yang menyatakan bahwa Ketujuh, Yogyakarta: Liberty, 2006
“Penggugat tidak dapat membuktikan dalil Ny. Retnowulan Sutantio dan Iskandar
gugatan berdasar alat bukti yang sah, Oeripkartawina, Hukum Acara Perdata
sedangkan tergugat berhasil dalam Teori dan Praktek, Bandung:
mempertahankan dalil bantahannya, dengan Mandar Maju, 2005
demikian gugatan ditolak”, maka Putusan R. Subekti, Hukum Pembuktian, Jakarta: PT.
Judex Factie Pengadilan Negeri Selong dalam Pradnya Paramita, 2005
perkara a-quo adalah sah dan benar berdasarkan Soepomo, Hukum Acara Perdata Pengadilan
hukum karena berdasarkan fakta-fakta Negeri, Jakarta: Bina Aksara, 1983
persidangan Para Penggugat tidak dapat B. Peraturan Perundang-undangan
membuktikan seluruh dalil gugatannya dan HIR
Kuasa Hukum Para Tergugat (Tergugat 1, RBg
Tergugat 2, dan Tergugat 3) telah mampu KUHPerdata
membuktikan seluruh dalil bantahannya. UU No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar
Dengan demikian dalam pembuktian Pokok-Pokok Agraria
suatu perkara yang menentukan adalah apakah PP. No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran
alat-alat bukti yang diajukan oleh para pihak Tanah
yang berperkara telah memenuhi syarat formil C. Putusan Pengadilan dan Yurisprudensi
dan materiil serta telah mencapai batas minimal Putusan Pengadilan Negeri Selong Nomor
pembuktian untuk membuktikan dalil-dalil baik 55/Pdt.G/2020/PN. Sel tanggal 24
dalam gugatan maupun eksepsi dan jawaban November 2020
sesuai dengan adagium hukum pembuktian yang Yurisprudensi Putusan MARI No. 34
tersirat dalam ketentuan pasal 163 HIR jo. pasal K/Sip/1960 tanggal 10 Februari 1960
283 RBg jo. pasal 1865 KUHPerdata yang
berbunyi “Barangsiapa yang mengaku Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No.
mempunyai hak atau mendasarkan pada suatu 1574 K/Pdt/1983
peristiwa untuk menguatkan haknya itu atau
untuk menyangkal hak orang lain, harus Yurisprudensi tetap Putusan Mahkamah Agung
membuktikan adanya hak atau peristiwa itu”. Republik Indonesia Nomor 3901 K/
Pdt/1985 tertanggal 29 November 1988
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Fuady, Munir, Perbuatan Melawan Hukum
(Pendekatan Kontemporer), Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti, 2020
Harahap, M. Yahya, Hukum Acara Perdata,
Gugatan, Persidangan, Penyitaan,
Pembuktian, dan Putusan Pengadilan,
Jakarta: Sinar Grafika, 2005
Harsono, Boedi. Hukum Agraria Indonesia :
Sejarah Pembentukan UU Agraria, Isi
dan Pelaksananya, Cet. 12, Jakarta :
Djambatan, 2008.

Jurnal Ilmiah Mandala Education 277

Anda mungkin juga menyukai