Anda di halaman 1dari 5

PEMANFAATAN Catharanthus roseus SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA

SMP DAN BIOLOGI SMA

Adnan*, Nani Kurnia, Sitti Saenab


Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Makassar
Jln. Daeng Tata Raya, Parangtambung, Makassar 90224
*email: adnanunm@yahoo.co.id

Abstract: The Utilitasion of Catharanthus roseus as Science Learning Resource for High
School.This study aimed to describe the diversity and the utilization of Catharanthus roseus as a
learning resource IPA in junior high school and biology in high school. Found 10 cultivars /
varieties Catharanthus roseus are distinguished by the color of flowers, among others: the
varieties rosea and alba, cultivars Heatwave Burgundy, Heatwave Red, Heatwave Grape,
Heatwave Peppermint, Cobra Peach, Cora Cascade Polka Dot, Sun Devil Extreme Blush, and
Mediteranean pink, with one type was not identified. Catharanthus roseus diversity of varieties
can be used as a learning resource that bridges science and education, in particular the concept of
classification of living things. Relevant learning approach used is a scientific approach that
involves five main activities: (1) observe, (2) ask, (3) collecting data, (4) associates, and (5)
concluded as a form of curriculum implementation in 2013

Abstrak: Pemanfaatan Catharanthus roseus sebagai Sumber Belajar IPA SMP dan Biologi
SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keanekaragaman dan pemanfaatan
Catharanthus roseus sebagai sumber belajar IPA SMP dan Biologi SMA. Ditemukan 10
kultivar/varietas tapak dara Catharanthus roseus yang dibedakan berdasarkan warna bunga, antara
lain: varietas rosea dan alba, kultivar Heatwave Burgundy, Heatwave Red, Heatwave Grape,
Heatwave Peppermint, Cobra Peach, Cora Cascade Polka Dot, Sun Devil Extreme Blush, dan
Mediteranean pink. 1 jenis tidak teridentifikasi.Keragaman varietas Catharanthus roseus tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang menjembatani sains dan pendidikan, khususnya
pada konsep klasifikasi makhluk hidup. Pendekatan pembelajaran yang relevan digunakan adalah
pendekatan sains yang melibatkan lima aktivitas utama, yaitu (1) mengamati, (2) menanya, (3)
mengumpulkan data, (4) mengasosiasi, dan (5) menyimpulkan sebagai wujud implementasi
kurikulum 2013.

Kata kunci: Catharanthus roseus, Sumber Belajar, Pendekatan Sains, dan Klasifikasi

A. PENDAHULUAN
Salah satu tantangan yang dihadapi guru dalam merupakan sebuah asset yang sangat berharga.
mengimplementasikan kurikulum 2013, Selain sebagai bagian dari pelestarian plasma
khususnya pada pembelajaran sains (IPA) pada nutfah, juga dapat digunakan sebagai sumber
konsep klasifikasi makhluk hidup di SMP Kelas belajar dalam rangka mengimplementasikan
VII adalah terbatasnya sumber belajar yang kurikulum 2013.
terintegrasi dengan sejumlah perangkat Catharanthus roseus dengan siklus
pembelajaran lainnya hingga evaluasi. hidup yang pendek, warna bunga yang beragam,
Hasil penelitian yang telah dilakukan di peka terhadap berbagai faktor lingkungan,
Kota Makassar pada tahun 2016, berhasil khususnya pengaruh lingkungan fisik dan
ditemukan 11 varietas Catharanthus roseus, 10 kimiawi merupakan variabel-variabel penting
diantaranya telah diidentifikasi dan 1 yang yang dapat dimanipulasi diintervensi dalam
belum teridentifikasi. Ke 11 varietas berbagai eksperimen biologi pada berbagai
Catharanthus roseus tersebut telah jenjang pendidikan. Sebagai tanaman hias yang
dibudidayakan di Biology Experimental Farm, telah dibudidayakan, keberadaan varietas
jurusan Biologi FMIPA UNM.Keberadaan Catharanthus roseus dapat diintegrasikan dalam
varietas Catharanthus roseus tersebut berbagai perangkat pembelajaran, dan dapat

97
98 Jurnal Bionature, Volume 17, Nomor 2, Oktober 2016, hlm. 97-101

dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan 10 kultivar Catharanthus roseus yang telah
sebagai media pembelajaran yang dapat teridentifikasi adalah:
membantu guru dan siswa dalam penciptaan 1. Rose Pink (Catharanthus roseus var. rosea)
situasi belajar yang aktif dan menyenagkan 2. Patricia (Catharanthus roseus var. alba)
(learning fun). Hal tersebut pada akhirnya akan 3. Heatwave Burgundy
mewujudkan sebuah pembelajaran bermakna 4. Heatwave Red
(meaningfull learning), yang melibatkan siswa 5. Heatwave Grape
dalam pembelajaran secara fisik dan mental. 6. Heatwave Peppermint
7. Cobra Peach
B. METODE 8. Cora Cascade Polka Dot
9. Sun Devil Extreme Blush
Penelitian ini termasuk dalam penelitian
10. Mediteranean pink
survei yang dilanjutkan dengan penelitian
Berdasarkan keragaman kultivar
deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
Catharanthus roseus yang telah diidentifikasi,
mendeskripsikan suatu fakta dan gejala yang
selanjutnya dilakukan analisis kemungkiknan
terjadi pada suatu waktu dan lokasi tertentu.
pemanfaatan Catharanthus roseus dalam
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret–
pembelajaran IPA di SMP maupun pembelajaran
Agustus 2016 di Laboratorium Kebun Percobaan
biologi di SMA.
Biologi FMIPA UNM. Sampel tanaman tapak
Kompetensi Dasar di SMP kelas VII
dara diperoleh dari Kota Makassar. Seluruh
yang relevan dengan pemanfaatan Catharanthus
sampel di kelompokkan berdasarkan karakter
roseus sebagai sumber belajar adalah:
dan sifat bunga.
1. Memahami prosedur pengklasifikasian
Selanjutnya, identifikasi varietas dan
makhluk hidup dan benda-benda tak hidup
kultivar ditelusuri berdasarkan buku dan artikel
sebagai bagian kerja ilmiah, serta
ilmiah. Tanaman tapak dara yang sudah
mengklasifikasikan berbagai makhluk hidup
diketahui kultivarnya akan disemai dan
dan benda-benda tak-hidup berdasarkan ciri
ditumbuhkan di Kebun Percobaan Biologi
yang diamati. (KD 3.3)
FMIPA UNM. Identifikasi tanaman tapak dara
2. Mendeskripsikan keragaman pada sistem
dilakukan dengan menggunakan metode
organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel
pencocokan gambar berdasarkan Sherley,
sampai organisme, serta komposisi utama
(2008); Owk A. Kumar., et al, (2013), dan
penyusun sel (KD 3.3)
Watiniasih, et al. (2012). Data morfologi yang
3. Mengenal konsep energi, berbagai sumber
digunakan dalam identifikasi tapak dara
energi, energi dari makanan, transformasi
terutama menekankan pada morfologi bunga dan
energi, respirasi, sistem pencernaan makanan,
batang dan daun.Analisis data dilakukan secara
dan fotosintesis.(KD 3.6)
deskriptif berdasarkan gambaran morfologinya.
4. Mendeskripsikan interaksi antar makhluk
Selanjutnya, analisis keterkaitan dengan
hidup dan lingkungannya (KD 3.8)
implementasi kurikulum 2013 dilakukan melalui
5. Menyajikan hasil analisis data observasi
identifikasi kompetensi dasar (KD) IPA dan
terhadap benda (makhluk) hidup dan tak
biologi pada kurikulum 2013, baik pada satuan
hidup (KD 4.2)
pendidikan SMP maupun SMA
6. Mengumpulkan data dan melakukan
.
klasifikasi terhadap benda-benda, tumbuhan,
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
dan hewan yang ada di lingkungan sekitar
Catharanthus roseus atau tapak dara (KD4.3)
adalah tanaman hias yang telah dibudidayakan di 7. Melakukan pengamatan dengan bantuan alat
Biology Experimental Farm, Jurusan Biologi untuk menyelidiki struktur tumbuhan dan
FMIPA UNM. Hasil penelitian integrasi sains hewan (KD 4.4)
dan pendidikan melalui pemanfaatan 8. Melakukan pengamatan atau percobaan
Catharanthus roseussebagai sumber belajar sederhana untuk menyelidiki proses
diuraikan sebagai berikut fotosintesis pada tumbuhan hijau ( KD 4.8)
Jenis Catharanthus roseus berdasarkan 9. Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi
hasil pengamatan dan telah dibudidayakan di makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya
Biologi Experimental Farm sebanyak 11, 10 (KD 4.12)
telah teridentifikasi dan 1 belum teridentifikasi.
Adnan et al., Pemanfaatan Catharanthus roseus sebagai Sumber Belajar IPA 99

Kompetensi Dasar di SMP kelas IX mengkilap, dan hujau tua di permukaan bawah
yang relevan dengan pemanfaatan Catharanthus dengan pelepah berwarna pucat. Perbungaan
roseus sebagai sumber belajar adalah: racemose. Bunga pentamerous, aktinomorf, dan
1. Mengidentifikasi proses dan hasil pewarisan berwarna merah muda, ungu, biru, salmon,
sifat serta penerapannya dalam pemuliaan merah tua, atau putih dengan ungu, merah, pink,
mahluk hidup (3.8) kuning pucat, atau putih dengan lubang di bagian
2. Menyajikan karya hasil perkembangbiakan tengah dan ungu muda. Tabung mahkota
pada tumbuhan (KD 4.2) berbentuk silinder, panjang 2-3 cm dengan 5
3. Melakukan percobaan sederhana untuk lobus kelopak. Benang sari berada 0.4-0.6 cm
menemukan hukum pewarisan sifat mahluk dibawah mulut mahkota, yang terdiri dari
hidup ( KD 4.7) tangkai sangat pendek yang berwarna putih dan
Kompetensi Dasar di SMA kelas X yang filiform, kepala sari subsessile. Panjang putik
relevan dengan pemanfaatan Catharanthus berkisar antara 17 hingga 26 mm, terdiri dari
roseus sebagai sumber belajar adalah: karpel panjang yang terdiri dari stigma gundul,
1. Memahami tentang ruang lingkup biologi ovary, dan 2 ovul. Setiap bunga terdiri dari 2
(permasalahan pada berbagai obyek biologi buah kecil berbentuk lonjong dan sempit,
dan tingkat organisasi kehidupan), metode panjang 2-4.5 cm dan lebar 3 m, yang dalam satu
ilmiah dan prinsip keselamatan kerja buah terdiri dari 10-20 biji dengan panjang 2-
berdasarkan pengamatan dalam kehidupan 3mm. Biji ini terdiri dari kotiledon hitam dan
sehari-hari. (KD 3.1) sedikit lebih pendek dari endosperm (Plaizier A.
2. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk C, 1981).
menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio Habitus berupa tumbuhan perdu,
berdasarkan pengamatan morfologi dan tahunan, tegak dengan tinggi 1-2 m. Batang
metagenesis tumbuhan serta mengaitkan berkayu, bulat, bercabang, beruas dan berwarna
peranannya dalam kelangsungan kehidupan hijau. Daun tunggal, letaknya silang berhadapan,
di bumi (KD 3.7) berbentuk bulat telur dengan ujung terdapat
3. Menganalisis data hasil obervasi tentang getah dan pangkal tumpul, tepi rata, mengkilat,
berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, tangkai panjang 2-6 cm, lebar 1-3 cm,
jenis dan ekosistem) di Indonesia. (KD 3.2) pertulangan menyirip, berwarna hijau. Bunga
4. Memahami prosedur pengklasifikasian tunggal, terletak di ketiak daun, mahkota
makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup berbentuk terompet, tangkai panjang 2,5-3 cm,
sebagai bagian kerja ilmiah,serta kelopak bertajuk lima, bentuk runcing. Benang
mengklasifikasikan berbagai makhluk hidup sari lima, kepala sari berwarna kuning, tangkai
dan benda-benda tak-hidup berdasarkan ciri putik putih. Buah kotak dengan bentuk pipih,
yang diamati (KD 3.3) saat masih muda berwarna hijau setelah tua
5. Menyajikan data tentang morfologi dan peran berwarna coklat. Biji kecil, keras dan berwarna
tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan coklat.Akar berupa akar tunggang dan berwarna
dalam bentuk laporan tertulis (KD 4.7) putih (Sherley et al.2008).
Kompetensi Dasar di SMA kelas XII Penggunaan Tapak dara (Catharanthus
yang relevan dengan pemanfaatan Catharanthus rosesus) untuk membelajarkan KD SMP kelas
roseus sebagai sumber belajar adalah: VII. KD 3.3 Memahami prosedur
Merencanakan dan melaksanakan pengklasifikasian makhluk hidup dan benda-
percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi benda tak-hidup sebagai bagian kerja
proses pertumbuhan dan perkembangan ilmiah,serta mengklasifikasikan berbagai
tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan makhluk hidup dan benda-benda tak hidup
menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang berdasarkan ciri yang diamati. Pada KD ini
benar. (4.1) siswa dapat dilatih menerapkan keterampilan
Tapak dara merupakan tanaman proses dalam bentuk observasi, inferensi,
menahun atau semusim, tanaman semi semak prediksi, klasifikasi, berkomunikasi secara lisan
atau herba yang tumbuh hingga tingginya satu dan tulisan berupa pembuatan laporan hasil
meter dan mengeluarkan getah susu. Akar observasi.
meluas hingga kedalaman 70 cm. Daun tanaman Penerapan tapak dara pada KD 3.3 yaitu
elips hingga berbentuk lonjong, panjang 2.5-9 penggunaannya sebagai objek untuk
cm, lebar 1-3.5, permukaan atas hijau mengklasifikasikan ciri-ciri makhluk hidup. KD
100 Jurnal Bionature, Volume 17, Nomor 2, Oktober 2016, hlm. 97-101

4.3 Mengumpulkan data dan melakukan pewarisan sifat mahluk hidup.Penerapan KD 3.8
klasifikasi terhadap benda-benda, tumbuhan, dan dan 4.7 yaitu menggunakan tapak dara sebagai
hewan yang ada di lingkungan sekitar.Pada objek pengamatan pewarisan sifat. Pembelajaran
kedua KD ini siswa dapat dilatih dilakukan berbasis proyek.
mengembangkan kunci determinasi tumbuhan, Penggunaan tapak dara (Catharanthus
penggunaan kunci determinasi, membaca hasil roseus) untuk membelajarkan KD SMA kelas X.
determinasi dan menafsirkan hasil determinasi KD 3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang
berdasarkan hubungan kekerabatan. berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen,
Penerapan Catharanthus roseus pada jenis dan ekosistem) di Indonesia. Penerapan KD
KD 4.3 yaitu tapak dara digunakan sebagai objek 3.2 yaitu sebagai objek yang diamati untuk
untuk mengamati ciri-ciri makhluk hidup. Pada observasi tentang varietas dan kultivar yang
KD ini siswa dapat dilatih untuk mengamati digunakan untuk menunjukkan keanekaragaman
pertumbuhan tanaman dan respon tanaman hayati tingkat gen. KD 3.7 Menerapkan prinsip
terhadap cahaya matahari, termasuk gerak pada klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke
tumbuhan. dalam divisio berdasarkan pengamatan
KD. 4.4 Melakukan pengamatan dengan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta
bantuan alat untuk menyelidiki struktur mengaitkan peranannya dalam kelangsungan
tumbuhan dan hewan. Penerapan tapak dara kehidupan di bumi. KD 4.7 Menyajikan data
pada KD 4.4 yaitu sebagai objek yang diamati tentang morfologi dan peran tumbuhan pada
untuk menyelidiki struktur tumbuhan, serta berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan
berbagai varietas dan kultivar digunakan untuk tertulis.Penerapan KD 3.7 dan 4.7 yaitu
menunjukkan keragaman tingkat gen. pengklasifikasian tumbuhan berdasarkan
KD 3.6 Mengenal konsep energi, pengamatan morfologi dan metagenesis
berbagai sumber energi, energi dari makanan, tumbuhan.
transformasi energi, respirasi, sistem pencernaan Penggunaan tapak dara (Catharanthus
makanan, dan fotosintesis. KD 4.8 Melakukan roseus) untuk membelajarkan KD SMA kelas
pengamatan atau percobaan sederhana untuk XI. KD 4.1 Merencanakan dan melaksanakan
menyelidiki proses fotosintesis pada tumbuhan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi
hijau. Penerapan tapak dara pada KD 3.6 dan 4.8 proses pertumbuhan dan perkembangan
yaitu tapak dara digunakan sebagai bahan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan
percobaan fotosintesis selain itu tapak dara juga menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang
dapat digunakan sebagai bahan pengamatan benar. Penerapan KD 4.1 yaitu observasi tentang
respirasi tanaman. KD 3.8 Mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman.
interaksi antar makhluk hidup dan Tapak dara digunakan sebagai media
lingkungannya. KD 4.12 Menyajikan hasil belajar untuk implementasi Kurikulum 2013
observasi terhadap interaksi makhluk hidup karena tapak dara dianggap dapat digunakan
dengan lingkungan sekitarnya. Penerapan KD sebagai media yang mudah diperoleh dan
3.8 dan 4.12 yaitu berbagai varietas dan kultivar dibudidayakan. Varietas Catharanthus roseus
tapak dara dapat digunakan untuk menunjukkan sebagai media belajar dengan KD IPA di SMP
interaksi antar makhluk hidup dan maupun KD Biologi di SMA yang terkait
lingkungannya (pH tanah). dengan keanekaragaman gen, jenis, dan
Penggunaan Tapak dara (Catharanthus ekosistem; perkembangbiakan tumbuhan;
rosesus) untuk membelajarkan KD SMP kelas morfologi tumbuhan, klasifikasi tumbuhan;
IX.KD 3.2 Memahami reproduksi pada fisiologi (pengaruh warna tanaman terhadap pH
tumbuhan dan hewan, sifat keturunan, serta tanah).
kelangsungan makhluk hidup. KD 4.2 Dari Kompetensi dasar yang telah dikaji
Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada di atas, menjadikan varietas ini dapat
tumbuhan.Penerapan KD 3.2 dan 4.2 yaitu tapak terimplementasi pada Kurikulum 2013 yang
dara dapat digunakan sebagai objek untuk telah di paparkan pada tabel 1 dan 2. Varietas
mengamati perkembangbiakan pada tumbuhan. Catharanthus roseus sebagai sumber belajar
KD 3.8 Mengidentifikasi proses dan hasil yang terkait dengan keanekaragaman gen, jenis,
pewarisan sifat serta penerapannya dalam dan ekosistem; perkembangbiakan tumbuhan;
pemuliaan mahluk hidup. KD 4.7 Melakukan morfologi tumbuhan, klasifikasi tumbuhan;
percobaan sederhana untuk menemukan hukum
Adnan et al., Pemanfaatan Catharanthus roseus sebagai Sumber Belajar IPA 101

fisiologi (pengaruh warna tanaman terhadap pH


tanah).

D. KESIMPULAN
Catharanthus roseus di Makassar terdiri Varietas Catharanthus roseus sebagai
dari 2 varietas tanaman tapak dara yaitu varietas media belajar diimplementasikan pada
rosea dan alba, serta 8 kultivar yaitu Heatwave Kurikulum 2013 IPA SMP dan Biologi SMA
Burgundy, Heatwave Red, Heatwave Grape, dengan KD yang terkait dengan keanekaragaman
Heatwave Peppermint, Cobra Peach, Cora gen, jenis, dan ekosistem; perkembangbiakan
Cascade Polka Dot, Sun Devil Extreme Blush, tumbuhan; morfologi tumbuhan, klasifikasi
dan Mediteranean pink, dan 1 kultivar yang tumbuhan; fisiologi (pengaruh warna tanaman
tidak teridentifikasi terhadap pH tanah).

E. DAFTAR PUSTAKA
Kumar, S., S. P. Rai, S. K. Rai, D. V. Singh, S. Srivastava, Schmelzer G. H. & A. Gurib-Fakim, 2008. Plant Resources
& R. K. Mishra. 2007. “Plant variety of of Tropical Africa: Medicinal Plants. The
Catharanthus roseus named ‘lli’,”.United States Netherlands: PROTA Foundation, Backhuys.
Patent PP18315 CTA, Wageningen.
Plaizier A. C. 1981. “A revision of Catharanthus roseus Watiniasih, N.L., et al.. 2012. Praktek Baik Budiyana
(L.) G. Don (Apocynaceae),”Mededelingen Tanaman Tpak Dara (Catharanthus roseus
Landbouwhogeschool, 81 (9): 1-12. (Linn.) Don). Denpasar: Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai