Anda di halaman 1dari 9

Praniti Vol I No.

2, April 2021

PENCAMPURAN WARNA MELALUI


PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK
MENINGKATKANPENGENALAN WARNA PADA
ANAK TAMAN KANAK-KANAK
CHRISTINA TRI SUPRIHANI
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
TK Negeri Sendangmulyo Semarang
aniksigit965@gmail.com

Dikirim: 3 Desember 2020


Diterima: 15 Maret 2021

Abstract
Pendekatan saintifik di taman Kanak-Kanak dapat dilaksanakan dengan suasana yang
menyenangkan bagi anak melalui pengamatan, menanya,mengumpulkan informasi,
penalaran, dan mengkomunikasikan sesuai pengetahuan anak.Tujuan penelitian ini untuk
mendiskripsikan peningkatan pengetahuan warna dan ketrampilan pencampuran warna
serta perubahan prilaku anak TK Negeri Sendangmulyo dengan pendekatan saintifik.
Pendekatan yang digunakan penelitian ini dengan pendekatan kualitatif karena dalam
penelitian ini lebih mengutamakan deskriptif analistik untuk memecahkan konsep-konsep
didalamnya.Dengan mengandalkan pengamatan,peran serta ( partisipant observation ),
dan wawancara pendalaman ( indeth interwiew) sebagai instrumen. “ ( Bogdan.1982:13 )
Dengan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 PAUD, hasil belajar anak mengalami
peningkatan baik dalam pengetahuan dan ketrampilan anak dalam mencampur warna
serta perubahan prilaku anak yang semakin antusian dalam pembelajaran mengenal
warna dengan suasana yang asyik dan menyenangkan bagi anak. Sehinga dapat mencapai
ketuntasan belajar anak sesuai KKM yang ditetapkan.

Kata Kunci: Saintifik, bermain, warna


PENDAHULUAN dan ketrampilan anak dengan suasana yang
Pendidikan Taman Kanak- Kanak menyenangkan. Mengenal pencampuran
merupakan salah satu bentuk pendidikan- warna anak TK pada kenyataannya masih
pra sekolah yang terdapat di jalur pendidi- banyak mengalami banyak kendala baik
kan sekolah (PP No. 27 Tahun 1990). Seba- berasal dari guru maupun pada anak. Ken-
gai lembaga pendidikan pra-sekolah, tugas dala dari guru diantaranya guru kurang da-
utama Taman Kanak-Kanak adalah mem- pat menentukan metode yang tepat dalam
persiapkan anak dengan memperkenalkan pembelajaran pengenalan warna. Kendala
berbagai sikap perilaku, pengetahuan, kete- dari anak, diantaranya anak hanya melihat
rampilan. macam-macam warna tanpa memperha-
Dengan demikian Taman Kanak- tikan cara mencampur warna yang dapat
Kanak bertanggung jawab untuk men- menghasilkan macam-macam warna.
gembangkan sikap prilaku,pengetahuan Dengan pendekatan Saintifik di Ta-
78
Praniti Vol I No. 2, April 2021

man Kanak-Kanak dapat dilaksanakan campur warna sendiri. Jika diberi kesempa-
dengan suasana yang menyenangkan me- tan mencampur warna hanya sebagian anak
lalui kegiatan eksplorasi dengan melaku- yang mau melakukannya, sebagian anak
kan eksperimen secara sederhana melalui menolak jika ditunjuk guru mereka merasa
pengamatan,menanya, menggumpulkan takut kalau tumpah, dan ada ketakutan ka-
informasi, penalaran, mengkomunikasikan lau dipermalukan temannya.
sesuai aturan pengembangan pra-sekolah. Dalam proses pembelajaran men-
Berdasarkan prinsip dasar yang hakiki di genal pencampuran warna, faktor utama
Taman Kanak-Kanak sebagai sebuah ta- yang sering dijumpai adalah permasalahan
man bermain, sosialisasi, dan pengemban- yang bersumber dari dalam diri anak sendi-
gan berbagai kemampuan pra-skolastik ri (faktor internal), yaitu masalah keberani-
yang lebih mendalam di bidang pengem- an dan rasa percaya diri. Banyak anak me-
bangan kemampuan dasar yang meliputi rasa takut jika ditunjuk untuk menuangkan
kemampuan Moral Agama Sosial Emosio- warna yang sudah disiapkan guru di depan
nal, bahasa, kognitif, fisik-motorik dan seni. kelas. Meskipun dalam keseharian mereka
Mencermati kondisi kegiatan pembe- bermain bersama teman namun saat ditun-
lajaran di Taman Kanak-Kanak yang ber- juk untuk maju kedepan mereka seringka-
langsung sebagaimana digambarkan di atas, li merasa takut dan cemas dan sulit men-
perlu dilakukan penelitian yang bersifat ref- gendalikan diri dihadapan banyak orang.
lektif dengan melakukan tindakan tertentu Penyebabnya adalah anak belum tahu cara
yang direncanakan, dilaksanakan dan die- mencampur warna dengan benar.
valuasi. Dengan serangkaian tindakan itu Selama ini pengetahuan yang diteri-
diharapkan dapat mengubah suasana pem- ma anak tentang pencampuran warna ma-
belajaran ke arah pembelajaran yang lebih sih kurang, hal ini terbukti masih banyak
memungkinkan siswa terlibat secara aktif kesalahan dalam mencampur warna saat di-
dan menyenangkan. Hal itu dapat dicapai depan kelas. Komposisi warna yang benar
melalui pembelajaran menggunakan pen- akan menghasilkan warna yang kita ingin-
dekatan saintifik. Dengan menggunakan kan sesuai takaran dan perbandingan yang
media,sumber bahan, yang asli maupun tepat merupakan indikator yang sangat
tiruan secara nyata untuk menumbuhkan penting diketahui anak. Pengetahuan dan
ketertarikan anak,dan menumbuhkan rasa teknik mencampur warna sesuai perban-
ingin tahu yang tinggi.Maka diperlukan dingan warna yang dikuasi anak akan mem-
persiapan guru dalam mengajar dengan pe- buat anak lebih berani dan merasa sukses
rencanaan yang matang. menghasilkan warna yang diinginkannya.
Proses pembelajaran di TK Negeri Indikator selanjutnya adalah anak
Sendangmulyo Semarang, khususnya ke- mampu menguasai ketrampilan mencam-
lompok B dalam pembelajaran mengenalan pur warna dengan ukuran yang benar.
warna belum sepenuhnya dilakukan den- Secara klasikal anak belum memenuhi in-
gan teknik yang baik. Kegagalan pembe- dikator ini. Dalam kelas sering dijumpai
lajaran pengenalan pencampuran warna hanya beberapa anak yang berani mela-
mencapai 35%. Hal ini ditandai oleh KKM kukan mencampur warna di depan kelas
yang dicapai hanya 65%. Sebagai gambaran hanya didominasi anak-anak tertentu saja.
lain, anak dalam pengenalan mencampuran Mereka pada umumnya kurang trampil ka-
warna komposisinya kurang tepat. Sebagi- rena kurang berani mencoba melakukan
an besar anak tidak berani mencoba men- pencampuran warna dengan warna yang
Praniti Vol I No. 2, April 2021 79

sudah disediakan oleh guru. Anak merasa pat memberi nasehat-nasehat,pemotivator


perlu dimotifasi dan dilatih untuk menco- sebagai pemberi inspirasi dan model. Den-
ba mencampur warna agar trampil dalam gan demikian anak akan merasa nyaman
mencampur warna sesuai dengan komposi- bermain warna bersama guru sehingga da-
si yang benar. Latihan yang perlu dilakukan pat bereksplorasi dalam mencampur warna
guru adalah menumbuhkan keberanian tanpa ada rasa takut. Dengan melihat guru
dan rasa percaya diri anak untuk mencoba sebagai model anak akan terinspirasi untuk
mencampur warna dengan bantuan guru. melakukan seperti apa yang dilakukan seo-
Hal ini disebabkan anak belum mengetahui rang guru.
komposisi warna yang harus dicampur. Berkaitan dengan pembelajaran men-
Apabila hal ini tidak segera diper- genal pencampuran warna melalui pende-
baiki, maka yang menjadi salah satu tuju- katan saintifik dapat dijadikan pilihan yang
an kurikulum yaitu anak mampu mengenal tepat dan efektif untuk mencapai indikator
macam-macam warna tidak akan tercapai. mengenal warna dengan hasil pencampu-
Dengan kata lain kompetensi mengenal ran warna. Kelebihan pendekatan saintifik
warna tidak tercapai, dan tidak tuntas se- dalam pembelajaran pencampuran warna
suai KKM yang ditetapkan. Penyebabnya ini adalah (1) anak dapat secara langsung
anak belum sepenuhnya mengenal war- mangamati cara mencampur warna, (2)
na dari hasil pencampuran warna dengan Anak dapat secara langsung melakukan eks-
baik. Hal ini bisa terjadi karena guru dalam perimen dalam mencampur warna sehing-
pembelajaran hanya menggunakan metoda ga anak dapat secara langsung menemukan
ceramah dan kurang memberi kesempatan jawaban dan menyebutkan warna dari hasil
kepada anak untuk bereksperimen. Guru pencampuran earna yang mereka lakukan,
hanya menunjukan benda sesuai dengan (3) Anak dapat secara langsung mengeta-
warna-warna yang sudah ada. Tanpa men- hui cara mencampur warna sesuai ukuran
demostrasikan warna dari hasil pencampu- / komposisi yang tepat, (4) Suasana kelas
ran warna yang tepat. Atau mungkin hanya menjadi lebih hidup dan menyenangkan.
menyuruh anak untuk menyebutkan dan Pendekatan saintifik ini juga mempunyai
menunjukan macam-macam warna yang kelemahan, diantaranya adalah (1) harus
ada disekitar kelas saja. Akibatnya anak ti- mempersiapkan alat peraga sesuai kebutu-
dak tahu warna yang dihasilkan dari pen- han yang berfariatif sesuai jumlah anak. (2)
campuran 2 warna. anak cenderung menunggu contoh guru
Yang dapat membangkitan motiva- yang dijadikan sebagai model.
si dari dalam diri anak untuk berani be- Dengan pendekatan saintifik ini me-
reksplorasi dalam bermain warna dapat di- rupakan tantangan bagi guru untuk mem-
tempuh dengan cara mengajak anak untuk persiapkan sarana dan prasara / alat peraga
langsung mencoba mencapur warna yang yang bervariatif dan menciptakan suasana
sudah disediakan dengan pendampingan kelas yang nyaman sehingga mendukung
guru. Hal ini karena mengingat perkem- anak untuk melakukan eksperimen tan-
bangan anak usia TK membutuhkan sosok pa ada rasa takut dan tertekan. Dengan
model yang harus diikuti. Dia akan mudah demikian guru akan meningkatkan kwali-
menerima konsep model atau contoh yang tas guru sebagai guru yang inovatif, dan
nyata yang dilakukan oleh guru. mempersiapkan pembelajaran dengan baik
Menurut Prey Kats.( 2014:1 ) peran dan suasana yang menyenangkan sehingga
guru sebagai komunikator, sahabat yang da- akan mendapatkan respon dari anak yang
80
Praniti Vol I No. 2, April 2021

baik pula. mecahannya melalui tindakan-tindakan ter-


Dari uraian diatas, dengan pende- tentu.
katan saintifik sangat menarik perhatian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
penulis untuk melakukan penelitian den- mencakup dua siklus. Setiap siklus, terdiri
gan Judul “Pencampuran Warna Melalui atas empat komponen, yaitu perencanaan,
Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan tindakan, observasi dan refleksi. Siklus I
Pengenalan Warna Pada Anak Kelompok bertujuan untuk mengetahui kemampu-
B Semester I TK Negeri Sendangmulyo Se- an mencampur warna dengan pendekatan
marang Tahun Pelajaran 2019/2020”. saintifik dalam tindakan awal dan sebagai
refleksi untuk melakukan siklus II. Semen-
METODE tara itu, siklus II merupakan perbaikan dari
Penelitian ini adalah penelitian tinda- siklus I yang bertujuan untuk mengetahui
kan kelas. Rangkaian tindakan akan melalui peningkatan pengetahuan mencampur
tahapan-tahapan, yakni tahapan perenca- warna dengan pendekatan yang sama se-
naan, tindakan, pengamatan, analisis dan telah dilakukan perbaikan terhadap proses
refleksi. Dari hasil analisis dan refleksi seti- pembelajaran yang didasarkan pada refleksi
ap akhir kegiatan dilakukan perbaikan pada siklus I melalui :
siklus berikutnya P : Perencanaan
Adapun metode pembelajaran yang R : Refleksi
digunakan dalam penelitian ini adalah pen- T : Tindakan
dekatan saintifik agar menarik perhatian RP : Revisi Perencanaan
anak dalam pembelajaran di sekolah. O : Observasi
Prosedur Pelaksanaan Siklus I
Desain Penelitian Prosedur tindakan pada siklus I ter-
Tujuan penelitian ini adalah mendes- diri atas empat tahapan, yaitu perencanaan,
kripsikan kemampuan anak dalam pembe- tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat
lajaran di kelas, terutama deskripsi pening- tahapan tersebut akan diuraikan sebagai
katan pengetahuan anak dalam mencampur berikut.
warna. Penelitian ini menggunakan jenis
Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Pen- Perencanaan
elitian tindakan kelas didefinisikan sebagai Pada tahap perencanaan siklus I,
bentuk penelitian yang bersifat reflektif peneliti melakukan persiapan pembelaja-
dengan melakukan tindakan-tindakan ter- ran mengenal pencampuran warna meng-
tentu untuk memperbaiki dan meningkat- gunakan pendekatan saitifik dengan me-
kan praktik-praktik pembelajaran di kelas nyusun rencana pembelajaran terlebih
secara profesional . Guru akan dapat me- dahulu sesuai dengan tindakan yang akan
ningkatkan hasil pembelajaran anak didik- dilakukan. Langkah berikutnya, peneli-
nya jika guru tersebut mau melihat kembali ti mempersiapkan materi dan perangkat
pembelajaran yang diberikan kepada anak pembelajaran yang mendukung kegiatan
didiknya . Hal ini karena penelitian tinda- pembelajaran. Dalam penelitian ini, pene-
kan kelas bersifat reflektif, artinya dalam liti menyiapkan materi tentang pencapuran
proses penelitian, guru sekaligus sebagai warna dengan pendekatan saintifik.
peneliti yang memikirkan apa dan mengapa Setelah menyusun rencana pembe-
suatu tindakan terjadi di kelas. Berdasarkan lajaran dan menyiapkan materi serta me-
pemikiran itu kemudian guru mencari pe- dia yang akan dipergunakan, peneliti juga
Praniti Vol I No. 2, April 2021 81

menyiapkan instrumen observasi berupa muan selanjutnya akan mencoba mencam-


pedoman deskripsi perilaku anak, dan pe- pur warna kembali dengan bahan yang le-
doman instrumen lainnya. Sebelum melak- bih menyenangkan.
sanakan tindakan, peneliti berkoordinasi 2) Pertemuan Kedua Pada tahap
dengan teman sejawat yang membantu pendahuluan,anak dikondisikan agar siap
penelitian mengenai pencampuran warna mengikuti pembelajaran. Peneliti membe-
dengan pendekatan saintifik. rikan apersepsi berupa tanya jawab den-
gan anak untuk mengungkap pengetahuan
Tindakan anak mengenai macam-macam warna yang
Tindakan sesuai rencana pembela- diketahui anak. Selanjutnya guru menjelas-
jaran yang telah ditetapkan, yaitu pencam- kan tujuan dan manfaat pembelajaran men-
puran warna dengan pendekatan saintifik. genai pencampuran warna dengan pende-
Tindakan dilakukan dalam dua pertemuan. katan saintifik. Anak diberi kesempatan
Setiap pertemuan terdiri atas tiga tahap, untuk mengamati macam-macam warna
yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan pe- yang sudah disiapkan guru.
nutup. Kegiatan inti terdiri atas eksplorasi, Tahap inti, * eksplorasi; Peneliti men-
dan konfirmasi. Uraian tindakan siklus I gajak anak untuk bertanya jawab tentang
adalah sebagai berikut. macam-macam warna yang dilihatnya ,
1) Pertemuan Pertama dan menjelaskan mengenai cara mencam-
Pada tahap pendahuluan,anak dikon- pur warna, dan guru memberi kesempatan
disikan agar siap mengikuti pembelajaran. kepada anak untuk bertanya dan mengung-
Peneliti memberikan apersepsi berupa ta- kapkan apa yang diamatinya. Selain itu,
nya jawab dengan anak untuk mengungkap peneliti juga memberi kesempatan kepada
pengetahuan anak mengenai macam-ma- anak untuk mencoba mencampur warna
cam warna yang diketahui anak. Selanjut- yang disuakinya.
nya guru menjelaskan tujuan dan manfaat * konfirmasi; guru memberi kesem-
pembelajaran mengenai pencampuran war- patan pada anak untuk menceritakan hasil
na dengan pendekatan saintifik. anak diberi pencampuran warna yang dibuatnya dan
kesempatan untuk mengamati macam-ma- memberikan tanggapan terhadap hasil pen-
cam warna yang sudah disiapkan guru. campuran warna temannya temanya.
Tahap inti, eksplorasi; Peneliti men- Pada tahap penutup,anak dimotiva-
gajak siswa untuk bertanya jawab tentang si guru untuk melakukan pencampuran
macam-macam warna yang dilihatnya , dan warna yang lebih baik . anak dan guru me-
menjelaskan mengenai cara mencampur refleksi pembelajaran. Guru memberikan
warna, dan guru memberi kesempatan ke- penguatan serta motivasi pada anak. Anak
pada anak untuk bertanya dan mengung- diminta menceritakan hasil pencampuran
kapkan apa yang diamatinya. Selain itu, wana yang dibuatnya.
peneliti juga memberi kesempatan kepada 3) Pertemuan Ketiga Pada tahap
anak untuk mencoba mencampur warna pendahuluan,anak dikondisikan agar siap
yang disuakinya. mengikuti pembelajaran. Peneliti membe-
Pada tahap penutup, peneliti bersama rikan apersepsi berupa tanya jawab den-
anak mengadakan refleksi dan menyimpul- gan anak untuk mengungkap pengetahuan
kan kegiatan pembelajaran yang telah dila- anak mengenai macam-macam warna yang
kukan. Guru memberi pujian kepada anak diketahui anak. Selanjutnya guru menjelas-
dan menginformasikan bahwa pada perte- kan tujuan dan manfaat pembelajaran men-
82
Praniti Vol I No. 2, April 2021

genai pencampuran warna dengan pende- Tahap ini merupakan evaluasi ter-
katan saintifik. Anak diberi kesempatan hadap proses tindakan dari hasil pencam-
untuk mengamati macam-macam warna puran warna dengan pendekatan saintifik
dan bahan yang sudah disiapkan guru. pada siklus I. Data-data yang terkumpul
Tahap inti, * eksplorasi; Peneliti men- baik dari hasil catatan harian dan observasi
gajak anak untuk bertanya jawab tentang deskripsi perilaku kemudian dianalisis oleh
macam-macam warna yang dilihatnya , peneliti. Analisis ini untuk mengetahui (a)
dan menjelaskan mengenai cara mencam- kelebihan dan kekurangan metode yang di-
pur warna, dan guru memberi kesempatan gunakan dalam pembelajaran, (b) tindakan-
kepada anak untuk bertanya dan mengung- tindakan anak selama proses pembelajaran,
kapkan apa yang diamatinya. Selain itu, dan (c) tindakan-tindakan peneliti selama
peneliti juga memberi kesempatan kepada mengajar. Hasil analisis ini digunakan se-
anak untuk mencoba mencampur warna bagai pedoman untuk menentukan langkah
yang disuakinya. selanjutnya.
* konfirmasi; guru memberi kesem-
patan pada anak untuk menceritakan hasil Subjek Penelitian
pencampuran warna yang dibuatnya dan Subjek dalam penelitian ini adalah
memberikan tanggapan terhadap hasil pen- Pengenalan Pencampuran Warna di Ke-
campuran warna temannya . lompok B Semester I TK Negeri Sendang-
Pada tahap penutup,anak dimotiva- mulyo Kecamatan Tembalang Semarang.
si guru untuk melakukan pencampuran Dengan jumlah 18 anak, terdiri atas 8 anak
warna yang lebih baik ,anak dan guru me- laki-laki dan 10 anak perempuan. Peneliti
refleksi pembelajaran. Guru memberikan memilih kelompok B TK Negeri Sendang-
penguatan serta motivasi pada anak. Anak mulyo ini sebagai subjek penelitian karena
diminta menceritakan hasil pencampuran faktor-faktor berikut (1) TK Negeri Sen-
wana yang dibuatnya sendiri. dangmulyo merupakan tempat mengajar
Setelah melaksanakan pembelajaran peneliti, (2) pengetahuan dan keterampilan
siklus I, peneliti menulis catatan harian mencampur warna di Kelompok B TK
anak untuk mengetahui perilaku anak se- Negeri Sendangmulyo hasil penilaianya be-
lama melaksanakan kegiatan mencampur lum berkembang sesuai harapan.
warna.
Variabel Penelitian
Observasi Variabel yang digunakan dalam pen-
Observasi adalah mengamati hasil elitian ini terdiri atas dua variabel, yakni
atau prilaku yang dilakukan anak selama ke- variabel pembelajaran dalam pengenalan
giatan mencampur warna. Peneliti melaku- pencampuran warna dengan pendekatan
kan observasi untuk mengetahui dan mem- saitifik, dan variabel prilaku anak selama
peroleh data tentang segala peristiwa yang dalam kegiatan pencampuran warna.
terjadi serta respon atau tingkah laku anak
selama proses pembelajaran berlangsung Variabel Pengenalan Pencampuran
sebagai tolok ukur keberhasilan mengenal Warna dengan Pendekatan Saintifik.
pencampuran warna dengan pendekatan Variabel bebas dari penelitian tinda-
saintifik. kan kelas ini adalah dengan pendekatan
saintifik sehingga dalam kegiatan ini anak
Refleksi mulai mengamati,menalar,menanya,mengu
Praniti Vol I No. 2, April 2021 83

mpulkan informasi dan mengkomunikasi- tapkan.


kan segala sesuatu yang dilakukanya dalam
kegiatan mencampur warna. Hal ini dapat Indikator Kualitatif
terlihat dari kemampuan anak untuk men- Indikator yang bersifat kualitatif me-
ceritakan dan mengkomunikasikan hasil rupakan penilaian terhadap perilaku bela-
pencampuran warna yang dilakukannya jar siswa kearah yang positif atau negatif.
sendiri dan hasil pencampuran warna yang Siswa dikatakan berhasil apabila didukung
dilakukan temannya. dengan perubahan perilaku ke arah yang
positif. Perubahan perilaku tersebut se-
Variabel Perilaku Siswa dalam Kegiatan cara tidak langsung dapat mempengaruhi
Mencampur Warna penilaian kuantitatif. Perubahan perilaku
Perilaku merupakan salah satu aspek positif tersebut yaitu (1) keaktifan siswa se-
yang diamati dalam penelitian tindakan ke- lama melaksanakan pembelajaran, (2) kedi-
las. Selama pembelajaran anak diharapkan siplinan dalam kegiatan pembelajaran dan
menunjukkan perubahan perilaku. Hal yang terhadap tugas yang diberikan oleh guru,
menjadi perhatian adalah perilaku positif (3) kemampuan bekerja sama dan berbagi
anak yang selama kegiatan pembelajaran pengalaman dalam kegiatan diskusi dengan
berlangsung. Perilaku positif yang diamati, teman maupun dengan peneliti.
yaitu (1) keantusiasan anak dalam memper-
hatikan penjelasan guru, (2) keaktifan anak Teknik Pengumpulan Data
dalam bertanya dan memberi tanggapan, Teknik yang digunakan untuk men-
(3) keaktifan anak dalam mencampur war- gumpulkan data melalui menceritakan hasil
na bersama kelompok, (4) keantusiasan kegiatan mencampur warna. Dengan men-
anak memperhatikan hasil pencampuran ceritakan hasil yang dilakukan untuk men-
warna temannya. gukur pengetahuan anak dalam mengenal
pencampuran warna. Langkah-langkah
Indikator Kinerja pengambilan data tersebut adalah sebagai
Indikator kinerja dalam penelitian ini berikut. 1)Pemberian tugas menyebutkan
meliputi dua aspek, yaitu indikator kuanti- warna yang sudah diketahuinya. (2)Menga-
tatif dan kualitatif. Kedua indikator terse- mati anak secara langsung dan mengamati
but dijelaskan sebagai berikut. ulang melalui rekam catatan.(3)Melakukan
penilaian dengan cara memberi kesempa-
Indikator Kuantitatif tan untuk menceritakan hasil warna yang
Indikator kuantitatif penelitian ini dicampurnya.(4)Memberikan skor tes anak
adalah ketercapaian target mengenal pen- berdasarkan indikator aspekpenilaian. (5)
campuran warna yang diketahui melalui Selain mengamati secara langsung, penulis
hasil. Anak dinyatakan berhasil melakukan jugamelakukan pendokumentasian melalui
pembelajaran mengenal pencampuran war- foto digital.Pendokumentasian tersebut di-
na dengan pendekatan saintifik apabila nilai lakukan untuk memperoleh data yang aku-
yang diperoleh sesuai dengan target yang rat mengenai pelaksanaan pembelajaran
telah ditentukan. Target nilai dalam pene- dengan cara mengamati secara berulang-
litian ini sebesar 85%. Pembelajaran pen- ulang sesuai keperluan.
genalan Pencampuran warna ini dianggap Peneliti telah mempersiapkan be-
berhasil apabila 85% siswa mencapai BSB berapa instrumen penilaian agar tujuan
( Berkebang Sengat Baik ) yang telah dite- pembelajaran tercapai yaitu : (1) mengenal
84
Praniti Vol I No. 2, April 2021

macam-macam warna (2) mengenal ma- Tabel 2. Penskoran Penilaian Tiap Anak
cam –macam bahan pewarna,(3) mengenal
ukuran pencampuran warna .(4) dapat me- Indikator Skor Penilaian
nyebutkan hasil pencampuran warna . Berkembang San- 5 (BSB)
Keempat aspek penilaian tersebut gat Baik
berlandaskan pada tujuan pembelajaran Berkembang Ses- 4 (SSH)
yang terdapat dalam kompetensi dasar, yai- uai Harapan
tu anak dapat menyebutkan warna dari ha- Mulai Berkem- 3 (MB)
sil pencampuran warna. bang
Belum Berkem- 2 (BB)
Teknik Analisis Data bang
Peneliti menggunakan penilaian pen-
campuran warna dengan pendekatan sain- Tabel 3. Disrtibusi Hasil Penilaian Anak
tifik. Prosedur yang dilaksanakan dalam Didik
menganalisis data dalam catatan harian Presen-
adalah sebagai berikut. Skor Frekuensi tase
Mengamati cara mencampur warna ( S) ( F) % SXF
Mengamati siswa secara langsung dan men- 5 3 17% 15
gamati ulang 4 6 33% 24
melalui rekaman catatan. 3 9 50% 27
Melakukan penilaian terhadap prilaku dan 18 100% 66
kerjasama anak
selama melakukan kegiatan pencampuran Keterangan :
warna. S X F = Skor X Frekuensi
Mengamati hasil pencampuran warna . Skor Rata – rata = 66 : 18 = 3,66
Menentukan tingkat kemampuan men-
campur warna berdasarkan penilaian yangTabel 4. Menentukan tingkat kemampuan
dikemukakan oleh M Nurgiantoro dalam sesuai standar penilaian PAUD
Aryani, 2010:49 Interval Presen- Keterangan
tasi Tingkat Ke-
Tabel 1. Tolok Ukur Penilaian di Taman mampuan
Kanak-Kanak 85 % - 100% Berkembang Sangat
Interval Persentasi Keterangan Baik
Tingkat Kemam- 75% - 84% Berkembang Sesuai
puan Harapan
85% - 100% Berkembang Sangat 59% -74% Mulai Berkembang
Baik
75% - 84% Berkembang Sesuai 0% - 50% Belum Berkembang
Harapan
59% - 74% Mulai Berkembang
0% - 50% Belum Berkembang
( Nurgiantoro dalam Aryani,2010:49)
Praniti Vol I No. 2, April 2021 85

Adanya pemahaman cara mencam- 84% 3 anak dengan kategori Berkembang


pur warna menjadikan hasil yang mening- Sesuai Harapan , sedangkan yang berhasil
kat. Terbukti pada pra siklus rata-rata ha- memenuhi KKM dan mencapai indikator
sil pencampuran warna hanya 75%, dan yang ditentukan 85% berjumlah 14 anak
mengalami peningkatan pada siklus I sebe- dengan kategori Berkembang Sangat Baik
sar 3% menjadi 78% dan setelah dilakukan Perubahan Prilaku Anak
siklus II terjadi peningkatan 5% pada siklus Perubahan prilaku anak sangat di-
siklus II menjadi 90%. Dengan Pedekatan pengaruhi oleh pemahaman konsep anak
saintifik menjadikan pembelajaran yang tentang macam-macam warna, selain itu
efektif baik dalam proses maupun dalam juga dipengaruhi motivasi guru selama pro-
pembelajaran. ses pembelajaran sehingga membuat anak
antusias dalam mengikuti pembelajaran da-
HASIL DAN PEMBAHASAN lam siklus satu maupun siklus dua. Adanya
Hasil belajar mengenal warna dan perubahan prilaku anak itu menunjukan se-
ketrampilan mencampur warna pada ke- mangat dan antusias anak dalam mengikuti
lompok B TK Negeri sendangmulyo Se- pembelajaran dengan pendekatan saintifik
marang memberikan hasil sebagai berikut. yang sangat menyenangkan. Perubahan si-
Tabel 5. Frekuensi dan Presentase kap prilaku anak sangat berpengaruh pada
Presen- S hasil belajar anak.
SKOR FREKUENSI tase X
( S) ( F) % F DAFTAR PUSTAKA
5 3 17% 15 Luluk Asmawati dkk, Pengelolaan
4 14 78% 56 Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini,
3 1 6% 3 Univesitas Terbuka , Jakarta , 2008
JUM- Sugianto T Mayke, Bermain Mainan
LAH 18 100% 74 dan Permainan, Jakarta : Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia , 1995
Ket:
UU Sisdiknas 2003, Jakarta, Sinar
SXF= Tabel Frekuensi
Grafika, 2003
Skor Rata – rata = 74 : 18 = 4,1
Kemdikbud.2013 .Pengembangan
Menentukan tingkat kemampuan sesuai
Kurikulum 2013 ,STPPA, KI DAN KD
standar penilaian PAUD
Kemdikbud.2013Pendekatan sainti-
fik dalam pembelajaran
SIMPULAN
Permendiknas 146 .2014
Dari Presentase 85,4% tersebut, maka
Permendiknas 137 .2014.
penelitian dihentikan karena telah berhasil
Undang-undang Republik Indonesia
mencapai indikator yang diharapkan mini-
no 20 Tahun 2003 Tentang Sisttem Pendidikan
mal 85%. Dilihat dari interval , anak yang
Nasional.Bandung.Citra Umbara
mendapat kurang dari 59% - 74% berjum-
Merdeka Belajar Program Kebijakan
lah 1 anak dengan kategori Mulai Berkem-
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
bang, anak yang mendapat interval 75% -
Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai