PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
HUSNUL KHOTIMAH
NPM/NIMKO : 2015.12.01.27.0026
suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun
motorik, emosional, dan sosial yang tepat dan benar agar anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal. Rentang usia anak usia dini yaitu 0-6 tahun
dan sering disebut dengan masa keemasan (the golden age). Pada masa
pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini juga akan berpengaruh pada
Selain itu, pendidikan anak usia dini harus mampu memberikan stimulus
anak. Adapun aspek perkembangan anak ada lima yaitu aspek fisik motorik,
berkembang pesat pada usia dini, hal ini memerlukan perhatian khusus
perkembangan kognitif dalam pendidikan anak usia dini sering pula disebut
daya pikir. Perkembangan kognitif pada anak sangat diperlukan guna untuk
rasa, cium, dan raba melalui panca indra yang dimiliki anak. Piaget
memaparkan bahwa anak usia 3-4 tahun berada dalam tahap pra-operasional,
lebih jelas dan mulai mengenali beberapa simbol termasuk bahasa dan
gambar.1
warna untuk anak usia 3-4 tahun yaitu berada pada mengenal 5-7 macam
usia dini.2
1
Slamet Suyanto. Pembelajaran untuk Anak Taman Kanak-kanak. (Departemen
Pendidikan Nasional, 2005), 55
2
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini
3
pengetahuan bagi anak. Hal ini sesuai dengan tahapan dari perkembangan
kognitif Piaget yang menyatakan bahwa anak usia 3-4 tahun berada pada
secara konkrit. Mengenal symbol warna akan memberikan bekal bagi anak
melibatkan anak secara langsung dan belajar sambil bermain. Namun, pada
kenyataannya teori belajar yang digunakan oleh guru pada umumnya adalah
stimulus dan keluaran atau respon.3 Salah satu kelemahan dari teori
verbalisme yang mengandalkan pada ingatan anak. Hal ini tampak pada
3
C. Asri B, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: UNY, 2002), 27
4
4 tahun. Hal ini dibuktikan dari 19 anak di kelas hanya terdapat 10 anak yang
warna kurang bermakna bagi anak. Proses pengenalan warna dilakukan oleh
dini yaitu pembelajaran dengan media permainan puzzle buah atau percobaan
kreativitas anak.
anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses
sederhana. Kelebihan dari media permainan puzzle buah adalah anak lebih
dilakukannya sendiri. Anak juga dapat terlatih dalam cara berfikir yang
ilmiah dan anak dapat menemukan bukti kebenaran dari sesuatu yang sedang
menemukan warna baru dan menambah rasa percaya diri anak atas hasil
4
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT
Asdi Mahasatya 2005), 234
6
B. Rumusan Masalah
Pandan Laras?
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan
warna pada anak usia 3-4 tahun dapat ditingkatkan dengan melalui media
E. Manfaat Penelitian.
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis.
a. Bagi Lembaga
b. Bagi Guru
c. Peneliti selanjutnya
dalam pembelajaran.
warna dapat meningkat dengan media permainan puzzle buah. Namun, pada
beberapa percobaan yang dilakukan anak belum divalidasi oleh ahli dari sains
anak
G. Definisi Operasional
1. Mengenal Warna
mandiri.
2. Media Puzzle
H. Penelitian Terdahulu
eksperimen bahan alam, hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai rata-rata kelas
pada pra siklus 54,99, siklus I 66,33 dan pada siklus II meningkat menjadi
siklus II sebesar 14. Selanjutnya juga dapat dilihat dari nilai ketuntasan anak
5
Yulita Susanti, Peningkatan Kemampuan Pengenalan Warna pada Anak Kelompok A2
Melalui Metode Eksperimen Bahana Alam di RA Darul Ibad Jember Tahun Pelajaran 2016/2017,
(Jember; Universitas Jember, 2017), 1
6
Sudaryanti, Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Anak Usia Dini, (Yogyakarta : Jurnal
Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012), 1
10
sekarang adalah skripsi yang ditulis peneliti adalah metode yang digunakan,
7
M. Nailash Shofa, Penanaman pendidikan karakter untuk anak usia dini, (Kudus : Jurnal
pendidikan guru raudlatul atfal Vol. 5 No. 1, 2017), 1
11
I. Kajian Pustaka
benda yang dikenalnya (warna). Pada penelitian ini yang dimaksud dengan
8
Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1996), 12
9
E. Faiqoh. Pengertian Kemampuan (Malang, Jurnal Pendidikan, 2011), 10
10
K. Agung Hudi, Pengertian Kemampuan, (Jakarta, Jurnal Pendidikan, 2012), 10
11
Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional, 2002), 478
12
Sukinten. Peningkatan Kemampuan Mengenal Warna Melalui Bermain Edukatif Balok
Warna pada Anak Usia 3-4 Tahun di KB Tunas Bangsa, (Jurnal PAUD, 2014), 2
12
pengalamannya sendiri.
2. Media Puzzle
dalam suatu media itu sendiri.13 Puzzle dapat berupa jigsaw atau bentuk 3
kepingan besar atau kecil, atau gabungan keduanya. Puzzle juga dapat
serta dapat pula disusun pada landasan/bingkai tertentu atau harus dirakit
hiburan. Akan tetapi, puzzle juga dapat digunakan untuk tes kecerdasan.
puzzle dengan bentuk bola (salah satu contoh) juga dapat merangasang
13
Dianne Miller Nielsen, Mengelola Kelas untuk Guru Tk, (Jakarta: PT. Indeks 2009), 98
14
Ibid, 98
13
interpersonal.15
J. Metode Penelitian
bangun ruang sisi datar, maka dengan demikian data yang akan
paparan gabungan definisi dari tiga kata “penelitian, tindakan dan kelas”.
15
Suyadi, Permainan Edukatif yang Mencerdaskan, (Yogyakarta: Power Books, 2009),
213
14
sendiri.16
bersama peserta didik, atau oleh peserta didik dibawah bimbingan dan
kualitas pembelajaran.
dari Kemmis & Mc. Taggart yang perangkatnya terdiri atas empat
instruksional.
16
Rochiati Wiratmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010), 13
17
Prof.DR. H. E. Mulyasa, M.Pd, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), 11
18
Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Gaung Persada, 2011), 28
19
Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Yrama Widya, 2009), 16
15
berikut:20
20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), 16
16
a. Perencanaan (planning)
c. Observasi (observation)
d. Refleksi (reflection)
peneliti disini sangat diperlukan karena peneliti berperan aktif dalam proses
3. Kancah Penelitian
21
Ibid, 28
17
4. Subjek Penelitian
sebanyak 19
hanya informasi lebih ditonjolkan dari segi servis, sedangkan data lebih
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data ini
pembelajaran berlangsung.
b. Data tentang aktivitas belajar siswa melalui media Puzzle buah pada
belajar siswa.
c. Data tentang hasil belajar siswa melalui melalui media Puzzle buah
pada RA. Miftahul Jannah Pandan Laras, sumber datanya yaitu skor
22
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Format-format Kuantitatif dan Kualitatif,
(Surabaya: Airlangga University Press, 2001), 123
18
6. Pengumpulan Data
mengamati atau pengambilan data guna melihat seberapa jauh akibat dari
dua orang yaitu peneliti dibantu oleh teman sejawat. Dalam satu kelas
P= x 100%
Keterangan : P = Persentase
dan data hasil belajar. Semua data dianalisis dengan analisis deskriptif
siswa dalam penelitian ini sudah terlaksana atau belum. Data hasil belajar
siswa juga dideskripsikan berapa siswa yang nilainya sudah tuntas dan
20
berapa siswa yang nilainya belum tuntas. Analisis data ini dijadikan acuan
8. Prosedur Penelitian
a. Tahap Perencanaan
dan dokumentasi.
b. Tahap Pengamatan
c. Tahap Refleksi
tindakan kelas ini, peneliti melakukan refleksi dari mulai siklus I, II,
K. Daftar Pustaka
Dianne Miller Nielsen, Mengelola Kelas untuk Guru Tk, (Jakarta: PT. Indeks
2009), 98
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,
(Jakarta: PT Asdi Mahasatya 2005), 234