ABSTRAK
ABSTRACT
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan KaryaTulisIlmiah ini dengan judul “GAMBARAN TINGKAT
KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERATIF DI RUANG BEDAH RSUD DELI
SERDANG LUBUK PAKAM’’.
Dalam penyusunanKaryaTulisIlmiahini tidak akan terselesaikan tanpa
bantuan, bimbingan dan arahan dari semua pihak yang terlibat. Oleh karena
itu,penulis mengucapkan terimakasih kepada BapakSyarif Zen
YahyaS.KP,M.Kepsebagai dosen pembimbing utamadan Bapak Abdul
HanifSiregar, SKM.,S.kep.Ns .,M Pd Sebagaipembimbing pendambing saya yang
telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, arahan, dan masukan dalam
penyelesaian KaryaTulisIlmiah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Ida NurhayatiM.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan.
2. Ibu Johani Dewita Nasution, SKM,M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik KesehatanKemenkes Medan.
3. Ibu Afniwati,S.kep,Ns,M.Kes selaku Kaprodi D-III Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
4. Ibu Dina Indarsita SST,M.Kes selaku koordinator mata kuliah Riset
Keperawatan.
5. Para dosen dan seluruh staf Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan.
6. Teristimewa buat kedua orang tua aku tercinta, buat Bapak Rista
Sembiringdan mamak Marta Br Ginting dan juga buat adik – adik ku
tersayang Novita Ramadani Sembiring danOdi Gunawanta Sembiringyang
telah memberikan support dandorongan kepada penulis dalam menyusun
Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Kepada Keluarga Besar Sembiring dan Ginting terima kasih telah
memberikan segala nasihat dan support untuk bertahan sampai pembuatan
Karya Tulis Ilmiah
8. Kepada teman kamar tingkat 1 Gagak Room Nurhanimah, Nurindiyani,
Wiwik Dalimunthe, Junika Izwani, teman dan adek kamar Walet Room
Desna,Ana, Ely, Nisa, Asrii, tari, Nila, Letifa di Asrama putri jurusan
keperawatan politeknik kesehatan Medan yang banyak memberi dorongan
moral kepada saya.
9. Kepada keluarga Depkes di asarama putrid Poltekkes Jurusan Keperawatan
Medan Nuri fatimah, Friska ayu, Nova chairani, dan Winda, Maulina
Putri,Sifa dan Tasyayang banyak memberi dorongan moral kepada saya.
10. Kepada teman satu bimbingan, Ratu sheila efendi, ElisabetSaragih, Dwi Vita
Ramadhika dan Reviska Lamtiur Manulang terima kasih telah saling
membantu dan menyuport dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
11. Terima kasih buat sahabatku Marisa Andarini SaragihdanLili Siregar utami,
Nurhalimah, yang tetap memberi semangat.
12. Terimakasih buat adek sayangku Azizah nur Lubis yang tetap memberi
semangat.
13. Terimakasih seluruh teman-teman angkatan XXIX terlebih untuk III-B jurusan
keperawatan politeknik kesehatan RI medan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan KaryaTulisIlmiah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penulisan
maupun dari tata bahasanya, maka dengn segala kerendahan hati penulis
mengharapkan saran dan kritik serta masukan dari semua pihak demi
kesempurnaan KaryaTulisIlmiahini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan harapan penulis
semoga KaryaTulisIlmiah ini bermanfaat bagi kita semua.
(Afrinawati Br Sembiring)
NIM.P07520115042
DAFTAR ISI
LEBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………….. v
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………............ vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................. 5
C. Tujuan Penelitian........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1 :SuratPernyataanMenjadiResponden
Lampiran2 :Kuesioner
Lampiran3 :SuratIzinSurveiPendahuluan
Lampiran4 :SuratKeteranganSelesaiSurveiPendahuluan
Lampiran5 :SuratIzinPenelitiandariPoliteknikKemenkes Medan
Lampiran6 :SuratIzinPenelitiandari RSUD Deli SerdangLubukPakam
Lampiran7 : Master Tabel
Lampiran 8 :Hasil SPSS
Lampiran9 :LembarKegiatanBimbingan
Lampiran10 :RiwayatHidup
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindakan pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir
semua pasien, berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang akan bisa
membahayakan bagi pasien, maka tidak heran jika sering kali pasien dan
keluarganya menunjukkan sikap yang agak berlebihan dengan kecemasan yang
mereka alami.Diperkirakan jumlah mereka yang menderita gangguan kecemasan
ini baik akut maupun kronik mencapai 5% dari jumlah penduduk, dengan
perbandingan antara wanita dan pria 2 banding 1. Dan, diperkirakan antara 2& -
4% diantara penduduk di suatu saat dalam kehidupannya pernah mengalami
gangguan cemas.(Efendy,2005).
Tidak semua orang yang mengalami stressor psikososial akan menderita
gangguan cemas, hal ini tergantung pada struktur kepribadiannya. Orang dengan
kepribadian pencemas lebih rentan (vulnerable) untuk menderita gangguan
cemas. Atau dengan kata lain orang dengan kepribadian pencemas untuk
menderita gangguan cemas lebih besar dari orang yang tidak berkepribadian
pencemas.
Perkembangan kepribadian (personality development) seseorang dimulai
dari, Sejak usia bayi hingga 18 tahun dan tergantung dari pendidikan orangtua
(psiko-edukatif) di rumah, pendidikan di sekolah dan pengaruh lingkungan
pergaulan sosialnya serta pengalaman-pengalaman dalam kehidupannya.
Seorang menjadi pencemas terutama akibat proses imitasi dan identifikasi
dirinya terhadap kedua orang tuanya, daripada pengaruh turunan (genetika) atau
dengan kata lain parental example lebih utama daripada parental genes,
demikian pula halnya dengan kepribadian depresif dan bentuk-bentuk
kepribadian lainnya.
Berdasarkan Data dari WHO, 2013 menyatakan bahwa jumlah pasien pre
operasi bertambah dengan klien yang mengalami gangguan kecemasan
sebelum menjalankan tindakan operasi di Amerika Serikat sekitar 20%.
Diperkirakan 20% dari populasi dunia menderita kecemasan sebelum
menjalankan operasi.Prevalensi kecemasan di indonesia diperkirakan berkisar
antara 9%-12% populasi (Depkes RI, 2010)
Berdasarkan hasil penelitian di lakukan di RS Penembahan Senopati
Bantul pada tanggal 13 Agustus 2015 menunjukkan adanya 4-8 pasien yang
akan dilakukan operasi setiap harinya. Setelah dilakukan pengkajian
keperawatan pada 8 orang pasien , kecemasan sedang terdapat 3 orang dan
mengalami kecemasan berat 1 orang.
Sedangkan menurut hasil penelitian indra, pada tahun 2012 tentang
tingkat kecemasan pre operatif di RSUD sragen, bahwa dari 40 orang responden
yang akan menjalani operasi memiliki tingkat kecemasan berat sebanyak 7
orang, 16 orang yang memiliki tingkat kecemasan sedang, 15 orang cemas
ringan, dan 2 orang responden yang tidak merasa cemas.
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit umum
Deli Serdang Lubuk Pakam di dapat hasil informasi dari RM (rekam medik)
bahwa tindakan pre operatif pada tahun 2017 kurang lebih 839 pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi
rumusan masalahnya dalam penelitian adalah: bagaimana gambaran tingkat
kecemasan pada pasien pre operatif di ruang Bedah RSUD Deli Serdang Lubuk
Pakam.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada pasien pre operatif
di Ruang Bedah RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ringan pada pasien pre
operatif di ruang Bedah RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam,
b. Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan sedang pada pasien pre
operatif di ruang Bedah RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
c. Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan berat pada pasien pre
operatif di ruang Bedah RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
d. Untuk mengetahui gambaran tingkat panik pada pasien pre operatif di
ruang Bedah RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit
Memberikan informasi dan masukkan bagi rumah sakit dalam mengambil
kebijakan dan program penanganan cemas pasien pre operasi khususnya
operatif.
2. Bagi Tenaga Kesehatan/Perawat
Memberikan gambaran tentang tingkat kecemasan pada pasien pre-
operatif.
3. Bagi Pasien
Menambah informasi dan pengetahuan pasien tentang tingkat
kecemasan pre operatif.
4. Bagi Peneliti selanjutnya
Menjadikan hasil penelitian sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya
yang lebih spesifik lagi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecemasan
1. Pengertian
Kecemasan adalah gejala kecemasan baik yang sifatnya akut maupun
kronik (menahun) merupakan komponen utama bagi hampir semua gangguan
kejiwaan (psychiatric disorder). Secara klinis gejala kecemasan dibagi dalam
beberapa kelompok, yaitu gangguan cemas (anxiety disorder), gangguan cemas
menyeluruh (generalized anxiety disorder/GAD). Gangguan panik (panic
disorder), gangguan phobik (phobic disorder) dan gangguan obsesif-kompulsif
(obsessive-compulsive disorder).(Dadang Hawari,2001)
4. Kewaspadaan berlebihan
a. Mengamati lingkungan secara berlebihan sehingga perhatian mudah
teralih.
b. Sukar konsentrasi
c. Sukar tidur
d. Merasa ngeri
e. Mudah tersinggung
f. Tidak sabar
5. Tingkat Kecemasan
Menurut Tarwoto & Wartonah (2004) disebutkan bahwa tingkatan
kecemasan ada 3 tingkatan yaitu:
a. Cemas Ringan. respon cemas ringan seperti sesekali bernafas pendek,
nadi,tekanan darah naik,gejala ringan pada lambung, muka berkerut dan
bibir bergatar,lapangpersepsi luas,konsentrasi pada masalah tidak dapat
duduk tenang,remor halus pada tengan
b. Cemas Sedang. Respon cemas sedang seperti:sering nafas pendek ,nadi
dan tekanan darah naik,mulut kering,anoreksia,gelisah,lapang pandang
menyempit,rangsangan luar tidak mampu diterima.bicara banyak dan
lebih cepat, susah tidur dan perasaan tidak enak.
c. Cemas Berat. Respon kecemasan berat seperti nafas pendek,nadi dan
tekanan darah meningkat,berkeringat dan sakit kepala,penglihatan
kabur,ketegangan dan lapang persepsi sangat sempit,tidak mampu
menyelesaikan masalah,blocking, verbalisasi cepat dan perasaan
ancaman meningkat.
d. Panik. Respon Panik seperti nafas pendek, rasa tercekik dan palpitasi,
sakit dada, pucat, hipotensi, lapang persepsi sempit, tidak dapat berfikir
logis, agitas, mengamuk, marah, ketakuan, berteriak-teriak,blocing,
kehilangan kendali dan persepsi kacau.
6.AlatUkurKecemasan
Untuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan seorang apakah
ringan,sedang,berat, dan panik orang menggunakan alat ukur (instrumen) yang
dikenal dengan nama Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRS-A). Alat ukur ini
terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-masing kelompok di rinci lagi dengan
gejala-gejala yang lebih spesifik.masing-masing kelompok gejala diberi penilaian
angka (score) antara 0-4,yang artinya adalah:
0 1 2 3 4
4. Gangguan tidur
-Sukar masuk tidur
-Terbangun malam hari
-Tidur tidak nyenyak
-Bangun dengan lesu
-Banyak bermimpi-mimpi
-Mimpi buruk
-Mimpi menakutkan
5. Gangguan kecerdasan
-Sukar konsentrasi
-Daya ingat menurun
-Daya ingat buruk
6. Perasaan depresi (murung)
-Hilangnya minat
-Sedih
-Berkurangnya kesenangan pada hobi
-Bangun dini hari
-Perasaan berubah-ubah sepanjang hari
7. Gejala somatik/fisik (otot)
-Sakit dan nyeri di otot-otot
-Kaku
-Kedutan otot
-Gigi gemerutuk
-Suara tidak stabil
8. Gejala somatik / fisik (sensorik)
-Tinitus
-Penglihatan kabur
-Muka merah atau pucat
-Merasa lemas
-Perasaan ditusuk-tusuk
B. Pre Operatif
1. Pengertian
Preoperatif adalah fase dimulai ketika keputusan untuk menjalani operasi
atau pembedahan dibuat dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi
(Smeltzer and Bare, 2002 ). (dalam Haqiki 2013)
Operasi merupakan tindakan pembedahan pada suatu bagian tubuh
(Smeltzer dan Bare, 2002). (dalam haqiki 2013).
2. Tipe pembedahan
Menurut fungsinya (tujuannya), Potter dan Perry ( 2005 ) membagi
menjadi:
1) Diagnostik : biopsi, laparotomi eksplorasi
2) Kuratif (ablatif) : tumor, appendiktom
3) Reparatif : memperbaiki luka multiple
4) Rekonstruktif : mamoplasti, perbaikan wajah.
5) Paliatif : menghilangkan nyeri,
6) Transplantasi : penanaman organ tubuh untuk menggantikan organ atau
struktur tubuh yang malfungsi (cangkok ginjal, kornea).
b. Nutrisi
Kondisi malnutrisi dan obesitas/kegemukan lebih beresiko terhadap
pembedahan dibandingakan dengan orang normal dengan gizi baik terutama
pada fase penyembuhan. Pada orang malnutrisi maka orang tersebut mengalami
defisiensi nutrisi yang sangat diperlukan untuk proses penyembuhan luka.
Nutrisi-nutrisi tersebut antara lain adalah protein, kalori, air, vitamin C, vitamin B
kompleks, vitamin A, Vitamin K, zat besi dan seng (diperlukan untuk sintesis
protein). Pada pasien yang mengalami obesitas. Selama pembedahan jaringan
lemak, terutama sekali sangat rentan terhadap infeksi. Selain itu, obesitas
meningkatkan permasalahan teknik dan mekanik. Oleh karenanya defisiensi dan
infeksi luka, umum terjadi. Pasien obes sering sulit dirawat karena tambahan
berat badan; pasien bernafas tidak optimal saat berbaring miring dan karenanya
mudah mengalami hipoventilasi dan komplikasi pulmonari pasca operatif. Selain
itu, distensi abdomen, flebitis dan kardiovaskuler, endokrin, hepatik dan penyakit
biliari terjadi lebih sering pada pasien obesitas.
c. Penyakit kronis
Pada pasien yang menderita penyakit kardiovaskuler, diabetes, PPOM
(Penyakit Paru Obstruksi Menahun), dan insufisiensi ginjal menjadi lebih sukar
terkait dengan pemakaian energi kalori untuk penyembuhan primer. Dan juga
pada penyakit ini banyak masalah sistemik yang mengganggu sehingga
komplikasi pembedahan maupun pasca pembedahan sangat tinggi. Ketidak
sempurnaan respon neuroendokrin pada pasien yang mengalami gangguan
fungsi endokrin, seperti diabetes mellitus yang tidak terkontrol, bahaya utama
yang mengancam hidup pasien saat dilakukan pembedahan adalah terjadinya
hipoglikemia yang mungkin terjadi selama pembiusan akibat agen anestesi, atau
juga akibat masukan karbohidrat yang tidak adekuat pasca operasi atau
pemberian insulin yang berlebihan. Bahaya lain yang mengancam adalah
asidosis atau glukosuria. Pasien yang mendapat terapi kortikosteroid beresiko
mengalami insufisinsi adrenal. Penggunaan obat-obatan kortikosteroid harus
epengetahuan dokter anestesi dan dokter bedah.
d.Merokok
Pasien dengan riwayat merokok biasanya akan mengalami gangguan
vaskuler, terutama terjadi arterosklerosis pembuluh darah, yang akan
meningkatkan tekanan darah sistemik.
e.Alkohol dan obat-obatan
Individu dengan riwayat alkoholik kronik seringkali menderita malnutrisi dan
masalah-masalah sistemik, seperti gangguan ginjal dan hepar yang akan
meningkatkan resiko pembedahan.
C. KERANGKA KONSEP
Dari kerangka konsep penelitian tentang Gambaran tingkat
kecemasan terjadinya sinusitis diatas variabel untuk penelitian dapat menjadi
2 yaitu:
Variabel Independen DependenIndependen
Tingkat kecemasan
pasien
- Cemas ringan Pre Operatif
- Cemas sedang
- Cemas berat
- Panik
KETERANGAN:
Variabel ini dibagi menjadi 2 variabel yaitu variabel independen dan
variabel dependen :
1. Variabel independen
Faktor independen adalah variabel yang menjadi sebab
(mampengaruhi) atau yang disebut variabel bebas. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel independen yaitu : cemas ringan , cemas
sedang , cemas berat ,dan panik.
2. Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau
variabel akibat dari variabel bebas. Yang menjadi variabel dependen
dari penelitian ini adalah pre operatif.
D. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Hasil Skala
Operasional Ukur Ukur Ukur
1. Independen Keadaan yang Kuesioner ceklis - Ringan Ordinal
t tidak HARS-A -Sedang
Tingkat menyenangkan - Berat
Kecemasan disertai dengan - Panik
meningkatnya
ketegangan
yang akan
menjalani pre
operatif
2 Dependent Tindakan Lembar caklis -berhasil Ordinal
Pre-Operatif sebelum observasi -tidak
dilakukan berhasil
operatif
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
N
n=
1+ N (d 2)
Keterangan :
n : sampel
N : jumlah populasi
d : presisi dengan ketetapan (0,15)
N
n= 2
1+ N (d )
839
n= 2
1+839 (0,15 )
839
n=
1+839 (0,0225)
839
n=
18.9
n=44
Membuat tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau diinginkan oleh
peneliti.
2.Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa
univariat(analisis deskriptif), yang bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik seluruh variabel yang diteliti dengan memasukkan
data dalam tabel frekuensi.
Table 4.1
Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operatif Berdasarkan
Karakteristik Responden
Karakteristik Frekuensi %
Umur 32 72,7
11 – 33
34 – 45 7 15,9
46 – 59 5 11,4
Jenis Kelamin
Laki-Laki 16 34,4
Perempuan 28 63,6
Pendidikan
S-1 4 9,1
SMA 31 70,5
SMP 7 15,9
SD 2 4,5
Total 44 100
Berdasarkan table 4.1 distribusi frekwensi berdasarkan karateristik
responden dari 44 responden dapat dilihat bahwa berdasarkan kriteria umur
mayoritas berusia 11-33 tahun 32 orang (72,7%), sedangkan pada kriteria jenis
kelamin mayoritas ialah perempuan 28 orang (63,6%), dan kriteria responden
berdasarkan pendidikan ialah mayoritas lulusan SMA 31 orang (70,5%).
Tabel 4.2
Distribusi Frekwensi Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operatif di RSUD
Lubuk Pakam Deli Serdang
No
Tingkat Kecemasan Frekwensi Percent
1 Cemas ringan
17 38,6
2 Cemas sedang
9 20,5
3 Cemas berat
16 36,4
4 Panik
2 4,5
Jumlah
44 100,0
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengelolahan data yang dilakukan peneliti
terhadap 44 responden di RSUD Lubuk Pakam Deli Serdang maka dapat di tarik
kesimpulan :
1. Mayoritas responden pre operatif mengalami kecemasan ringan sebanyak
17 responden dan 44 responden..
B. Saran
1. Bagi Pihak Rumah Sakit
Rumah sakit diharapkan tetap meningkatkan pelayanan profesionalitasnya
khususnya terhadap pasien preoperasi dalam mengkaji kecemasan pasien
preoperasi dan tetap memberikan informasi dan penjelasan tentang operasi yang
akan dijalani oleh pasien.
2. Bagi Perawat
Diharapkan kepada perawat Rumah Sakit agar lebih di tingkatkan tanggung
jawab dalam menangani pasien pre oparatif.
3. Bagi Pasien
Agar dapat mengikuti instruksi dari perawat Rumah Sakit dalam menangani
tingkat kecemasan pre operatif.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan kecemasan pada pasien
preoperasi, disarankan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan pasien
preoperasi dan hubungannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
kecemasan pasien preoperasi.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. LaporanHasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2009. Jakarta :
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI; 2009
Smelzer dan Bare.2002. Pre Operarif Pada Pasien . Jakarta : Rineka Cipta
Silahkan anda memberi tanda (√) di kolom isi sesuai dengan yang anda rasakan
saat ini dengan skala penilaian :
Nilai 0 : tidak ada gejala (keluhan)
Nilai 1 : gejala ringan
Nilai 2 : gejala sedang
Nilai 3 : gejala berat
Nilai 4 : panik
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Statistics
t.kecemasan
N Valid 44
Missing 0
t.kecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
Umur
N Valid 44
Missing 0
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
JenisKelamin
N Valid 44
Missing 0
JenisKelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
Pendidikan
N Valid 44
Missing 0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid
Data Pribadi
Nama : Afrinawati Br. Sembiring
Tempat / Tgl Lahir : Medan ,26 April 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke : 1 dari 3 bersaudara
Agama :Islam
Alamat : Lingkungan Sidodadi Namu ukur selatan Kec. Sei
bingai
Saudara
Riwayat Pendidikan
Tahun 2003 – 2009 : SD NEGERI 050616
Tahun 2009 – 2012 : SMP NEGERI 1 SEI BINGAI
Tahun 2012 – 2015 : SMA NEGERI 1 KUALA LANGKAT
Tahun 2015 – 2018 : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III