Oleh :
Di susun oleh:
Mengetahui
Ketua Program Studi S1
Keperawatan Pembimbing Akademik
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Diagnosa
Trauma Abdomen Di Sistem Pencernaan”. Laporan pendahuluan ini disusun guna
melengkapi tugas (PPK 2).
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKES Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners
STIKES Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Yelstria Ulina. T., S.Kep., Ners selaku pembimbing akademik yang
telah banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam
penyelesaian asuhan keperawatan ini
4. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................4
2.1 Konsep Dasar Penyakit.....................................................................4
2.1.1 Definisi...........................................................................................4
2.1.2 Anatomi Fisiologi...........................................................................4
2.1.3 Etiologi...........................................................................................7
2.1.4 Klasifikasi.......................................................................................7
2.1.5 Patofisiologi...................................................................................8
2.1.6 Manifestasi Klinis (Tanda dan Gejala)...........................................11
2.1.7 Komplikasi.....................................................................................11
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang..................................................................12
2.1.9 Penatalaksanaan Medis..................................................................13
2.2. Manajemen Asuhan Keperawatan....................................................13
2.2.1 Pengkajian......................................................................................13
2.2.2 Diagnosa.........................................................................................15
2.2.3 Intervensi........................................................................................16
2.2.4 Implementasi..................................................................................24
2.2.5 Evaluasi..........................................................................................24
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN............................................................25
3.1 Pengkajian.........................................................................................25
3.2 Diagnosa............................................................................................34
3.3 Intervensi...........................................................................................37
3.4 Implementasi.....................................................................................44
3.5 Evaluasi.............................................................................................44
BAB 4 PENUTUP...........................................................................................56
4.1 Kesimpulan........................................................................................56
4.2 Saran..................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1
3
1
5
BAB 2
TINJUAN PUSTAKA
adalah pembagian abdomen oleh dua buah bidang bayangan horizontal dan dua
bidang bayangan vertikal. Bidang bayangan tersebut membagi dinding anterior
abdomen menjadi sembilan daerah (regiones). Dua bidang diantaranya berjalan
horizontal melalui setinggi tulang rawan iga kesembilan, yang bawah setinggi
bagian atas crista iliaca dan dua bidang lainnya vertikal di kiri dan kanan tubuh
yaitu dari tulang rawan iga kedelapan hingga ke pertengahan ligamentum
inguinale. Regio abdomen tersebut adalah: 1) hypocondriaca dextra, 2)
epigastrica, 3) hypocondriaca sinistra, 4) lumbalis dextra, 5) umbilical, 6)
lumbalis sinistra, 7) inguinalis dextra, 8) pubica/hipogastrica, 9) inguinalis
sinistra.
ketinggian), maka beratnya trauma merupakan hasil dari interaksi antara faktor -
faktor fisik dari kekuatan tersebut dengan jaringan tubuh. Berat trauma yang
terjadi berhubungan dengan kemampuan obyek statis (yang ditubruk) untuk
menahan tubuh. Pada tempat benturan karena terjadinya perbedaan pergerakan
dari jaringan tubuh yang akan menimbulkan disrupsi jaringan. Hal ini juga
karakteristik dari permukaan yang menghentikan tubuh juga penting. Trauma
juga tergantung pada elastitisitas dan viskositas dari jaringan tubuh. Elastisitas
adalah kemampuan jaringan untuk kembali pada keadaan yang sebelumnya.
Viskositas adalah kemampuan jaringan untuk menjaga bentuk aslinya walaupun
ada benturan. Toleransi tubuh menahan benturan tergantung pada kedua keadaan
tersebut.. Beratnya trauma yang terjadi tergantung kepada seberapa jauh gaya
yang ada akan dapat melewati ketahanan jaringan. Komponen lain yang harus
dipertimbangkan dalam beratnya trauma adalah posisi tubuh relatif terhadap
permukaan benturan. Hal tersebut dapat terjadi cidera organ intra abdominal yang
disebabkan beberapa mekanisme :
1. Meningkatnya tekanan intra abdominal yang mendadak dan hebat oleh gaya
tekan dari luar seperti benturan setir atau sabuk pengaman yang letaknya tidak
benar dapat mengakibatkan terjadinya ruptur dari organ padat maupun organ
berongga.
2. Terjepitnya organ intra abdominal antara dinding abdomen anterior dan
vertebrae atau struktur tulang dinding thoraks.
3. Terjadi gaya akselerasi – deselerasi secara mendadak dapat menyebabkan
gaya robek pada organ dan pedikel vaskuler
10
Terjatuh, kecelakaan,
dipukul, luka tusuk,
luka tembak
Trauma tajam Benda tajam Traumatic jaringan Mengenai oragan Melukai Nyeri akut
ginjal lambung
Luka tusuk Lambung distress
Luka tusuk Terputusnya
Pergerakan
kontinunitas jaringan Aliran darah ke
Nyeri terbatas
ginjal menurun HCL meningkat
Terkena pembuluh Keruskan syaraf
darah besar MK: Intoleransi
perifer
syock Arteri/vena Laju fittral Rasa mual di perut aktivitas
hipovolemik glomerulus
Stimulus neuritrasmitter menurun
Kebocoran
(histamine,prostaglandi
pembuluh darah
Suplai O2 ke n, bradikinin. mual
Produksi urin turun
dalam darah
menurun pendarahan
MK: Nyeri MK: Defisit nutrisi
MK: Gangguan
akut
elimasi urine
MK ; Pola MK:Resiko
nafas tidak Perdarahan
efektif
12
2.1.9.4 Pasien yang tidak stabil atau pasien dengan tanda-tanda jelas yang
menunjukkan trauma intra-abdominal (pemeriksaan peritoneal, injuri diafragma,
abdominal freeair, evisceration) harus segera dilakukan pembedahan.
2.2 Menajemen Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian Keperawatan
2.2.1.1 Identitas Klien
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, pekerjaan, kebangsaan, suku,
pendidikan, tanggal MRS, Diagnosa medis.
2.3.1.2 Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri P : nyeri pada bagian perut kiri bawah, Q :seperti
di tusuk-tusuk, R : nyeri terasa pada luka tusuk dan di sekitar luka S : skala nyeri
7 , T : nyeri hilang timbul
2.3.1.3 Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan pada hari senin tanggal 26 November 2020 , klien
mengalami luka tusuk di bagian perut kiri bawah akibat ditusuk oleh seorang
teman di acara pernikahan dan langsung dilarikan ke IGD Rumah Sakit Doris
Sylvanus Palangka Raya dan dilakukan pengkajian didapatkan luka tusuk pada
perut kiri bagian bawah cukup dalam sekitar 5 cm dan lebar 5 cm dan mengalami
perdarahan. dari hasil pengkajian Tn. S mengatakan bahwa dia merasa nyeri pada
luka dan terdapat darah yang keluar dari luka., tanda-tanda vital TD: 90/60mmHg,
N:80x/menit, R:20x/menit, S = 36,5°C, terpasang infus NaCl 0,9 % di tangan
sebelah kanan dan dilakukan tindakan rawat inap.
2.3.1.4 Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi)
Tidak ada riwayat penyakit dan riwayat operasi sebelumnya
biasanya kesimetrisan, ekspansi, dan taktil fremitus norma, Perkusi pada perkusi
didapatkan suara hipersonor , Auskultasiditemukan suara napas wheezing atau
suara vesikuler melemah
2. B2 (blood)
Pendarahan dalam rongga abdomen karena cidera dari rongga rongga
abdominal yang padat maupun berongga atau terputusnya pembuluh darah,
sehingga tubuh kehilangan darah dalam waktu singkat yang mengakibatkan syock
hipovolemik dimana tidak cukup mengisi rongga pembuluh darah. Pada infeksi
adakah pendarahan aktif atau pasif yang keluar dari abdominal dan adakah
anemis, pada palpasi bagaimana mengenal kulit, suhu daerah akral dan bagaimana
suara dekat jantung atau menurun dan adakah denyut jantung paradoks.
3. B3 (Brain)
Tingkat kesadaran saat infeksi perlu dikaji. Disamping itu diperlukan
pemeriksaan GCS, untuk menentukan tingkat kesadaran klien apakah
composmentis, somnolen, atau koma.
4. B4 (Bladder)
Berkaitan dengan intake cairan maka perhitungan dan pengukuran volume
output urine perlu dilakukan, sehingga perawat memonitor apakah terdapat
oliguria, karena hal tersebut merupakan tanda awal dari syok.
5. B5 (Bowel)
Infeksi luka, adakah distensi abdomen kemungkinan adanya pendarahan
dalam cavum abdomen, palpasi adaka spasme/defance mascular dan abdomen
adakah nyeri tekan pada quadran berapa, jika ada vulnus berapa kedalamannya,
perkusi adakah nyeri ketok dan pada quadran berapa, kemungkinan-kemungkinan
adanya cairan/ udara bebas dalam cavum abdomen. Auskultasi kemungkinan
adanya peningkatan atau penurunan dari bising usus atau menghilang
6. B6 (Bone)
Infeksi adakah jejas dan kelainan bentuk extremitas terutama daerah pelvis,
palvasi adakah ketidakstabiulan pada tulang pinggung atau pelvis.
2.3.1.7Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1. Kulit dan rambut
Inspeksi
16
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
terpasang infus NaCl 0,9 % di tangan sebelah kanan dan dilakukan tindakan
rawat inap.
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi)
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit dan riwayat operasi
sebelumnya
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarga pasien tidak ada yang mengalami penyakit keturunan ataupun
penyakit menular lainnya.
Genogram Keluarga :
KETERANGAN:
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Hubungan keluarga
= = Menikah
= Tinggal serumah
= Pasien
2. Status Mental :
Tingkat kesadaran klien somnolen, ekpresi wajah klien tampak lemah,
bentuk badan klien simetris, posisi berbaring terlentang/bebas, klien
berbicara jelas, suasana hati klien sedih, penampilan klien cukup rapi, klien
mengetahui waktu pagi, siang dan malam dapat membedakan antara perawat
dan keluarga serta mengetahui dirinya sedang dirawat di rumah sakit, insigt
klien baik, dan mekanisme pertahanan diri klien adaptif.
3. Tanda-tanda Vital :
Saat pengkajian TTV klien tanggal 26 November 2020 pukul 10:00 WIB,
suhu tubuh klien/ S = 38,5°C tempat pemeriksaan axilla, nadi/N =
80x/menit dan pernapasan/ RR = 20 x/menit, tekanan darah TD = 90/ 60
mmhg.
4. Pernapasan (Breathing)
Bentuk dada klien teraba simetris, klien tidak memiliki kebiasaan merokok,
klien tidak mengalami batuk, tidak ada sputum, tidak sianosis, klien tidak
terdapat nyeri, tidak mengalami sesak nafas..
Masalah Keperawatan : tidak ada
5. Cardiovasculer (Bleeding)
Klien tidak merasakan nyeri di dada, tidak ada merasakan keram dikaki,
klien tampak pucat, tidak merasakan pusing, tidak mengalami clubbing
finger, tidak sianosis, tidak merasakan sakit kepala, tidak palpitasi, tidak
pingsan, capillary refill klien saat ditekan dan dilepaskan kembali dalam 2
detik, tidak ada terdapat oedema, lingkar perut 72 cm, ictus cordis klien
tidak terlihat, vena jugulasir klien tidak mengalami peningkatan, suara
jantung klien (S1-S2) ireguler dan tidak ada mengalami kelainan. Tidak ada
keluhan lainnya
Masalah keperawatan : tidak ada
6. Persyarafan (Brain)
22
kestabilan tubuh klien tampak baik, refleks bisep kanan dan kiri klien baik
skala 1, trisep kanan dan kiri klien baik skla 1, brakioradialis kanan dan kiri
klien baik skla 1, patella kanan kiri klien baik skla 1, dan akhiles kanan dan
kiri klien baik skla 1, serta reflek babinski kanan dan kiri klien baik skla 1.
Tidak ada keluhan lainnya
Masalah keperawatatan : nyeri akut
7. Eliminasi Uri (Bladder)
Tidak ada masalah dalam eliminas urin, klien memproduksi urin 250 ml 5x
24 jam (normal), dengan warna kuning khas aroma ammonia, klien tidak
mengalami masalah atau lancer, tidak menetes, tidak onkotinen, tidak
oliguria, tidak nyeri, tidak retensi, tidak poliguri, tidak panas, tidak
hematuria, tidak hematuria, tidak terpasang kateter dan tidak pernah
melakukan cytostomi. Tidak ada keluhan lainnya
Masalah keperawatan : tidak ada.
8. Eliminasi Alvi (Bowel)
Bibir klien tampak lembab tidak ada perlukaan di sekitar bibir, jumlah gigi
klien lengkap tidak ada karies, gusi klien normal tampak kemerahan, lidah
klien tidak ada lesi, mokosa klien tidak ada pembengkakan, tonsil klien
tidak ada peradangan, rectum normal, tidak mengalami haemoroid, klien
BAB 2x/hari warna kekuningan dengan konsistensi lemah, tidak diarem
tidak konstipasi, tidak kembung, kembung, bising usus klien terdengar
normal 15 x/hari, dan tidak ada terdapat nyeri tekan ataupun benjolan.
Tidak ada keluhan lainnya
Masalah keperawatan : tidak ada.
9. Tulang – Otot – Integumen (Bone)
Kemampuan pergerakan terbatas, tidak ada parase, tidak ada paralise, tidak
ada hemiparese, tidka ada krepitasi, tidak terdapat nyeri di bagian
punggung bagian kanan, tangan kanan, pantat kaki kiri dan kaki kanan,
tidak ada bengkak, tidak ada kekakuan, tidak ada flasiditas, tidak ada
spastisitas, ukuran otot klien teraba simetris. Uji kekuatan otot ekstermitas
atas = 5 (normal) dan ektermitas bawah = 5 (normal). Terdapat luka tusuk
pada perut kiri bagian bawah dengan kedalaman 5 cm dan lebar 5 cm
24
Bagian reproduksi klien tidak tampak adanya kemerahan, tidak ada gatal-
gatal, gland penis baik/ normal, meatus uretra baik/ normal, tidak ada
discharge, srotum normal, tidak ada hernia, dan tidak ada keluhan.
3.1.4 Pola Fungsi Kesehatan
1. Persepsi Terhadap Kesehatan dan Penyakit :
Klien mengatakan ”saya ingin cepat sembuh dan ingin segera pulang
kerumah“.
2. Nutrisida Metabolisme
Klien tidak ada program diet, klien merasa mual, ada muntah, napsu makan
buruk/anoreksia, ketidakmampuan untuk makan karena distres pernapasan,
penurunan berat badan menetap.Turgor kulit buruk, edema dependen,
berkeringat, penurunan berat badan, penurunan massa otot/lemak subkutan
TB : 160 Cm
BB sekarang : 58,5 Kg
BB Sebelum sakit : 59 Kg
IMT = BB
(TB)²
= 58,5
(160)²
= 22,9 ( normal)
Pola Makan Sehari-hari Sesudah Sakit Sebelum Sakit
Frekuensi/hari 1x/ hari 3x/ hari
Porsi 1 porsi (habis) 3 porsi
bakteri.
2 Katerolac 3x 10 mg IV obat untuk meredakan nyeri
dan peradangan.
4 PCT 2x 250,1/2 Oral obat untuk penurun demam
dan pereda nyeri
cth
5 Membantu menurunkan
produksi asam lambung dan
Cimetidine 2x400 mg Oral
membantu pemulihan ulkus
atau luka pada lambung atau
usus
6 Infus NaCl 500/24 jam IV untuk menggantikan cairan
tubuh yang hilang,
mengoreksi
ketidakseimbangan
elektrolit, dan menjaga
tubuh agar tetap terhidrasi
dengan baik.
29
ANALISIS DATA
DATA SUBYEKTIF
KEMUNGKINAN
DAN DATA MASALAH
PENYEBAB
OBYEKTIF
DS: pasien mengatakan Benda tajam
perutnya luka karena Resiko Pendarahan
ditusuk pisau Luka tusuk
DO :
- Terdapat luka tusuk Terkena pembuluh
pada perut bagian kiri darah arteri/vena
bawah dengan
kedalaman 5 cm dan Kebocaran pembuluh
lebar 5 cm darah
- Terdapat darah yang
keluar dari luka pendarahan
- Keadaan umum
tampak lemah
- Tampak pucat
- TTV
TD: 90/60 mmHg.
S :36,5oC
N :80 x/menit
RR : 20 x/menit
- Hb : 10 g/dl
PRIORITAS MASALAH
Intervensi Keperawatan
Nama Pasien : Tn. S
Ruang Rawat : -
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi
1. Risiko pendarahan Penyembuhan luka SLKI Observasi
berhubungan dengan (L.14130, hal:78) 1. Monitor tanda dan gejala pendarahan
terputusnya kontinuitas Setelah dilakukan tindakan 2. Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setela
jaringan keperawatan selama 1x7 jam kehilangan darah
diharapkan tingkat regenerasi sel 3. Monitor tanda-tanda vital ortostatik
dan jaringan pada proses Terapeutik
penutupan luka. 1. Pertahankan bed res selama pendarahan
1.Penyatuan kulit (2) 2. Batasi tindakan invasif, jika perlu
2.Penyatuan tepi kulit (3) 3. Gunakan kasur pencegahan dekubitus
3.Nyeri (2) 4. Hindari pengukuram suhu rektal
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala pendarahan
2. Anjurkan menggunakan kaus kaki ambulasi
3.Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindari
konstipasi
4. Anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan
5. Anjurkan segera melapor, jika terjadi pendarahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat pengontrol pendarahan, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian produk darah, jika perlu
3. Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
33
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
3. Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
Kolaborasi
1. Kolaborasi prosedur debridement (mis. enzimatik, biologis,
mekanis, autolitik), jika perlu
2. Kolaborasi pemberian antiniotik, jika perlu
36
46
DAFTAR PUSATAKA
Kumar, S., Bansal, V. K., Muduly, D. K., Sharma, P., Misra, M. C., Chumber,
S., ... & Bhardwaj, D. N. (2015). Accuracy of focused assessment with
sonography for trauma (FAST) in blunt trauma abdomen—a prospective
study. Indian Journal of Surgery, 77(2), 393-397.
Angelo, M.R., Dutton, R.P. Management of Trauma-Induced Coagulopathy :
Trends and Practices. AANA Journal Trauma 78:1, 2010.
PPNI (2018).Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan tindakan
keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018).Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan kriteria hasil
keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Kemekes RI
46