Saat ini, dunia sedang memulai transisi hijau. Pergeseran menuju dunia yang ramah lingkungan dan
ramah iklim sangat penting tidak hanya untuk menanggapi krisis iklim global tetapi juga untuk
mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Transisi yang berhasil menuju dunia yang lebih hijau akan bergantung pada pengembangan
keterampilan ramah lingkungan dalam populasi. Green skills adalah “pengetahuan, kemampuan,
nilai, dan sikap yang diperlukan untuk hidup, berkembang, dan mendukung masyarakat yang
berkelanjutan dan hemat sumber daya”. Ini termasuk pengetahuan dan keterampilan teknis
(technical skills) yang memungkinkan penggunaan teknologi dan proses hijau secara efektif dalam
pengaturan pekerjaan, serta keterampilan transversal (transversal skills) yang memanfaatkan
berbagai pengetahuan, nilai dan sikap untuk memfasilitasi keputusan lingkungan yang
berkelanjutan dalam pekerjaan dan kehidupan.
Karena sifat interdisipliner, inti dari keterampilan ramah lingkungan terkadang diungkapkan,
sebagian jika tidak seluruhnya, melalui istilah terkait lainnya seperti “keterampilan untuk masa
depan” dan “keterampilan untuk pekerjaan ramah lingkungan”. Meskipun keterampilan ramah
lingkungan relevan untuk orang-orang dari segala usia, keterampilan ini semakin penting bagi
orang muda, yang dapat berkontribusi pada transisi hijau untuk jangka waktu yang lebih lama.
Dalam laporan “Our Common Agenda”, Sekretaris Jenderal menekankan peran penting pendidikan
dan pengembangan keterampilan untuk mendukung kapasitas masyarakat dalam menjalani
transisi masyarakat sepanjang hidup mereka. Transisi hijau membentuk pengalaman kaum muda
saat ini dalam pendidikan dan pekerjaan. Lebih dari itu, generasi muda yang dibekali green skills
akan lebih siap berperan sebagai katalisator yang dapat memimpin transisi menuju masa depan
yang lebih hijau.
Sumber https://social.desa.un.org/issues/youth/events/international-youth-day-
2023?_gl=1*tvnuxt*_ga*MTY4ODk1MDIwMi4xNjkwODU5NTY5*_ga_TK9BQL5X7Z*MTY5MDg1OTU
2OC4xLjEuMTY5MDg1OTYzNC4wLjAuMA.