Anda di halaman 1dari 13

RANGKUMAN MODUL KEWIRAUSAHAAN

TECHNOPRENEUR
KEWIRAUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI
1

BAB I
TECHNOPRENEURSHIP

A. Apa itu Technopreneurship


Technopreneurship
Menurut Posadas (2007) Menurut Wacana Nasional
Wirausaha di bidang teknologi yang Lebih mengacu pada
mencakup teknologi semikonduktor pemanfaatan teknologi informasi
sampai ke asesoris Komputer Pribadi untuk pengembangan wirausaha.
(PC).

B. Elemen Kunci Technological Entrepreneurship


Memahami technological entrepreneurship dapat dilakukan dengan
mengidentifikasi elemen-elemen kunci yang memiliki keterkaitan dengan proses
pembentukan usaha berbasis teknologi, Igor Prodan (2007) mengidentifikasi
elemen-elemen tersebut sebagai berikut.

Technological
Entrepreneur

Advisor Universities

Elemen
Kunci
Government Corporation

Market/
Capital
Costumers
2

C. Peran Pemerintah dalam Pengembangan Entrepreneurship dan


Technopreneurship
 Meningkatkan insentif pasar untuk entrepeneurship.
 Peningkatan ketersediaan kredit dan modal.
 Mengembangkan program yang mendukung entrepeneurship.
 Memprakarsai program pelatihan entrepeneurship.
 Reformasi regulasi pasar untuk memfasilitasi penetrasi pasar.
 Peningkatan peluang/kesempatan entrepeneurship bagi para wanita
dan kawula muda.

D. Pendidikan TI Berbasis Technopreneurship


Tujuan  Memberikan kontribusi kongkret dalam
mensiasati masalah pengangguran intelektual
di Indonesia.
 Mengembangkan spirit kewirausahaan di dunia
perguruan tinggi.
 Meminimalisir gap antara pemahaman teori
dan realita praktek dalam pengelolaan bisnis.
Manfaat bagi mahasiswa  Memperoleh pencerahan mengenai alternatif
profesi sebagai wirausaha.
 Memiliki skill-based yang memadai dalam
bidang Teknologi Informasi.
 Mendapatkan pengetahuan dasar dalam
mengelola suatu bisnis.
 Memperoleh akses untuk membangun
networking dunia bisnis.
Program Pengembangan  Pelatihan materi ”Techno SKILL BASED”
Budaya  Magang Kewirausahaan
Technopreneurship di  Kuliah Kewirausahaan
Perguruan Tinggi  Kuliah Kerja Usaha
 Karya Alternatif Mahasiswa
3

E. Manfaat dan Dampak Technopreneurship


Peranan Manfaat dan Dampak
 Meningkatkan efisiensi dan
produktivitas.
Ekonomi  Meingkatkan pendapatan.
 Menciptakan lapangan kerja baru.
 Menggerakan sektor-sektor
ekonomi yang lain.
 Mampu membentuk budaya baru
yang lebih produktif.
Sosial  Berkontribusi dalam memberikan
solusi pada penyelesaian masalah-
masalah sosial.
 Memanfaatkan bahan baki
darisumber daya alam Indonesia
Lingkungan secara lebih produktif.
 Meingkatkan efisiensi
penggunaan sumber daya
terutama sumber daya energi.

F. Problematika dan Usaha Peningkatan Technopreneurship


No. Problematika Deskripsi
1 Attitude Attitude yang baik akan mengutamakan
tanggung-jawab secara serius dan penting,
2 Short Minded Kesalahan pola pikir yang terlalu pendek.
Pebisnis yang berhasil di usia mudapun
sebenarnya pada usia dini mereka telah fokus
dan bereksperimen secara terus menerus
dalam jumlah waktu yang panjang.
3 Bakat Kewirausahaan vs Perbedaan penguasaan kemampuan
Keahlian Teknologi kewirausahaan dan keahlian teknologi.
4

4 Teori vs realita praktek Perbedaan pemahaman teori dan realita


praktek dalam pengelolaan bisnis.
5 Pendanaan Percepatan pertumbuhan bisnis teknologi
akan sangat terbantu dengan adanya
pendanaan yang signifikan.
6 Penghargaan produk IT Masih kurangnya penghargaan terhadap
lokal produk-produk IT yang dibuat oleh
perusahaan lokal.
7 Regulasi Peraturan perpajakan yang jelas dan
transparan, prosedur perijinan serta peraturan
pemerintah yang memberikan apresiasi
terhadap karya intelektual sangat diharapkan
oleh dunia industri.

Perlu kerjasama yang erat dari Technopreneur sebagai penggagas bisnis,


Perguruan Tinggi dan lembaga penelitian sebagai pusat inovasi teknologi baru,
perusahaan modal ventura yang memiliki kompetensi dalam pendanaan serta
pemerintah sebagai pembentuk kebijakan ekonomi agar dapat memberikan
kebijakan ekonomi yang kondusif.
Apabila mengharapkan sumber daya manusia dengan kualitas yang sesuai
dengan persaingan bisnis yang dihadapinya perlu melaksanakan:
Pemberian akses kepada calon sarjana mengenai bisnis proses dari usaha
yang dilakukannya. Sehingga dapat memberikan wawasan yang nyata
mengenai bentuk kompetensi yang diharapkan oleh dunia industri bagi
setiap individu yang akan mulai terjun mengaplikasikan pemahaman
teknologi yang telah diperolehnya dari institusi pendidikan.
Pembentukan mitra kerja dengan institusi pendidikan, agar terjalin
kerjasama industri dan edukasi.
Transfer pengetahuan dan pengalaman mengenai dunia industri dengan
memberikan kesempatan praktek magang.
5

BAB II
WIRAUSAHA BERBASIS TI

A. Perbedaan antara Entrepreneur dengan Technopreneur


Perbedaan
Entrepreneur Technopreneur
Menurut ekonom Prancis, Jean Tata Sutabri sebagaimana
Baptisa Say, Entrepreneur dikutip Sustyo menyatakan
adalah seseorang yang bahwa Technopreneurship
membawa orang lain bersama- merupakan proses dan
sama untuk membangun pembentukan usaha baru yang
sebuah organ produktif. Jika melibatkan teknologi sebagai
diterjemahkan ke bahasa basisnya
Indonesia dikenal dengan
wirausaha atau wiraswasta.

Cyberpreneurship
Cyberpreneurship merupakan Technopreneurship menggunakan
peningkatan teknologi komputer, terutama internet, untuk melakukan
usaha/bisnis, mempromosikan bisnis atau bisa juga disebut berwirausaha.
Entrepreneur melakukan promosi menggunakan brosur electronic yang
dikenal sebagai homepage pada internet. Penjualan produk dan layanan
juga menggunakan elektronik mail di internet.

B. Wirausaha Bidang TI di Sillicon Valley – Amerika Serikat


Wirausaha bidang TI di Silicon Valley sangatlah maju, hal ini dikarenakan
orang-orang di sana yang tidak cepat menyerah dalam menerima
kegagalan.
Kultur kerja di Silicon Valley yang membiasakan orang menerima
kegagalan lalu bangkit lagi merupakan kekuatan terbesar.
Semangat kerja dimana semua orang dapat berbagi informasi yang positif
mampu menciptakan budaya tumbuh bersama.
6

C. Wirausaha Bidang TI di Bangalore – India


Wirausaha bidang TI di Bangalore sangat maju, terutama di bagian piranti
lunak.
Industri berbasis pengetahuan dari India, seperti piranti lunak, jasa
teknologi informasi dan farmasi yang membutuhkan mutu sumber daya
manusia yang berpengetahuan khusus mampu dipenuhi dengan baik oleh
India dan bahkan mendapat pengakuan masyarakat bisnis internasional.

D. Wirausaha Berbasis TI di Indonesia


Proses pengembangan unit usaha dan unit produksi dengan memanfaatkan
teknologi dapat meningkatkan hasil sekaligus performa dari unit usaha
tersebut.
Di Indonesia masih belum banyak yang memanfaatkan teknologi
informasi dalam melakukan usaha. Namun ada beberapa yang sudah
memanfaatkannya.
Contoh pemanfaatan TI adalah dengan memasang iklan di internet dengan
memasang iklan di internet, penjual akan lebih banyak dilihat barang
jualannya oleh pengguna internet.
Salah satunya adalah memasang iklan jualan di forum jual beli
Tokobagus.com ataupun Kaskus.co.id.

E. Pengembangan Wirausaha Berbasis TI di Indonesia?


Contoh perusahaan yang cukup terkenal di Indonesia yaitu Agate studio
yang merupakan sebuah perusahaan yang menciptakan inovasi-inovasi
berbasis teknologi dalam bentuk game.
Namun begitu banyak perusahaan yang bergerak dibidang teknologi
informasi di Indonesia, tidak sedikit yang perkembangannya terhambat,
karena "budaya" Indonesia yang krisis kepercayaan.
Oleh sebab itu untuk meningkatkan perkembangan kewirausahaan di
bidang teknologi informasi di Indonesia, perlu ditingkatkan kepercayaan
antar golongan yang terlibat didalamnya.
7
8

BAB III
PELUANG WIRAUSAHA DALAM TI

A. Motivasi untuk Berwirausaha


Berikut adalah sebab-sebat timbulnya motivasi untuk berwirausaha:
1. Kebutuhan pribadi meningkat sehingga diperlukan pendapatan
tambahan.
2. Tidak ada lowongan pekerjaan atau perusahaan yang cocok dengan
pekerjaan yang ingin dilakukan.
3. Alternatif dari menjadi pengangguran yang membosankan.
4. Ingin memiliki kebebasan waktu dan tidak ingin menjadi ‘robot’
setiap hari.
5. Ingin mengikuti jejak sukses wirausaha lainnya.
6. Memiliki ide dan kreativitas yang dapat diwujudkan dalam bentuk
bisnis.
7. Tradisi keluarga sebagai wiraswasta.

B. Tantangan Seorang Technopreneurship

Tidak ada ide

Keinginan Tidak dapat


sesaat investor
Tantangan

Kurang pengetahuan
& pengalaman
Tidak update IT
9

C. Penerapan Technopreneurship untuk Pemula


1. Mencari ide untuk bisnis yang berasal dari keluhan orang lain.
2. Menerapkan teknologi pada bisnis yang sudah berjalan.
Drop Ship
Kelebihan Drop 1. Tidak memerlukan modal besar untuk memulai usaha.
Ship Toko Online 2. Tidak perlu keluar dana untuk membeli barang
(bagi perantara/ sebagai stock.
reseller)
Kelemahan Drop 1. Tidak bisa mengontrol stock barang dari gambar
Ship Toko Online yang dipasang ditoko online.
(bagi perantara/ 2. Tidak bisa mengetahui secara pasti apakah barang
reseller) yang dikirim ke pembeli sudah sesuai atau tidak.
3. Biaya pengiriman barang bisa lebih tinggi.
4. Rawan kecurangan barang tidak dikirim ke
pembeli.
Kelebihan Drop 1. Produk akan cepat dikenal karena dipromosikan
Ship Toko Online oleh para reseller.
(bagi vendor) 2. Tidak perlu mengeluarkan dana yang banyak
untuk promosi.

D. Langkah Awal Technopreneurship


 Mencari Modal.
 Mencari rekan bisnis yang mempunyai visi, misi yang sama.
 Membuat website.
 Mencari Vendor/Klien/Pelanggan dan mengelolanya.
 Promosi.

E. Tips Sukses Technopreneurship


Selalu eksis di ‘dunia maya’.
Bangun kepercayaan dengan pelanggan dengan brand yang konsisten.
10

Membuat website yang terlihat profesional, puaskan pelanggan dengan


membalas setiap pertanyaan mereka dengan cepat dan senyum.
Jaga kualitas produk, pelayanan, pengiriman, dan lain-lain.
Buat proses jual beli sesederhana mungkin.
Manfaatkan jejaring sosial.

F. Strategi Peningkatan Kemampuan TI untuk UKM


 Pada era ekonomi global saat ini, UKM dituntut untuk melakukan
perubahan guna meningkatkan daya saingnya. Salah satu faktor penting
yang akan menentukan daya saing UKM adalah teknologi informasi
(TI). Penggunaan TI dapat meningkatkan transformasi bisnis melalui
kecepatan, ketepatan dan efisiensi pertukaran informasi dalam jumlah
yang besar (UNDP, 2007).
 Penelitian Asia Foundation (2002) yang menunjukkan bahwa penerapan
internet di UKM (terutama yang berorientasi ekspor) mempunyai
manfaat yang signifikan bagi perusahaan.
 Pemahaman terhadap kondisi kemampuan UKM dalam mengadopsi TI
dan peranannya terhadap daya saing sangat diperlukan sebagai dasar
dalam perumusan alternative kebijakan dan strategi yang tepat bagi
UKM di Indonesia.
 Untuk menghasilkan alternatif kebijakan dan strategi peningkatan
kemampuan adopsi TI di UKM Indonesia, maka penelitian ini akan
dilakukan selama dua tahun. Pada tahun pertama (2007), pertanyaan
penelitian yang menjadi perhatian adalah:
1. Bagaimana level dan variasi adopsi TI oleh UKM di Indonesia saat
ini?
2. Bagaimana peran TI terhadap daya saing?
3. Faktor-faktor apa yang menjadi penggerak dan penghambat adopsi TI
tersebut?
4. Bagaimana pola strategi adopsi TI oleh UKM sektor manufaktur?
11

 Pola strategi adopsi TI oleh UKM yang diperoleh pada tahun pertama
akan digunakan untuk membangun model peningkatan kemampuan
adopsi TI di UKM.
12

KESIMPULAN

 Pemberdayaan dan dorongan terhadap pemberdayaan Technopreneurship


memerlukan kerjasama berbagai pihak yang terkait secara integral yaitu
sebagai berikut:
 Pemerintah memiliki peran besar dalam pembuatan aturan yang
mendorong iklim usaha kompetitif dan pemberdayaan.
 Lembaga keuangan memiliki peran dalam peningkatan kapasitas
usaha.
 Perguruan tinggi berperan dalam riset dan pengembangan terhadap
teknologi tepat guna.
 Perguruan tinggi pun berperan dalam program industrial cluster dan
incubator bisnis.
 Perguruan Tinggi berkaitan juga dengan pembangunan sumber daya
manusia dan lainnya yang semuanya dapat dikoordinasikan oleh
pemerintah.

 Tujuan jangka panjangnya adalah:


 Peningkatan kemampuan penciptaan laba oleh perusahaan berbasis
teknologi tersebut.
 Wirausahawan juga harus menempatkan strategi level bisnisnya yang
mendorong inovasi dan kreatifitas.
 Pemerintah juga mendorong peningkatan level usaha kearah
persaingan tingkat internasional.

 Peran pemerintah dalam membangun budaya kewirausahaan juga sangat


penting dalam hal:
 Peningkatan mutu.
 Membangun spirit transpormasi kewirausahaan Indonesia dari
konvensional kearah wirausaha berbasis teknologi.

Anda mungkin juga menyukai