Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA KOMPUTASI II
Pertemuan II
“Merubah Matriks Menjadi Matriks Segitiga Bawah Bernilai Nol”

Hari : Senin Tanggal : 27 September 2021 Jam ke : 9

Disusun Oleh:

Damar Lisna Sari (081911333048)

Dosen Pembimbing:

1. Dr. Khusnusl Ain S.T, M.Si.


2. Ersyzario Edo Yunata S.Si., M.Si., Ph.D.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
I. Dasar Teori
Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di dalam matriks
menjadi matriks yang lebih sederhana dan banyak digunakan dalam penyelesaian
sistem persamaan linier. Prosedur penyelesaian dari metode ini adalah dengan
melakukan operasi baris menjadi matriks eselon-baris. Metode ini mengubah
persamaan linear tersebut ke dalam matriks augmentasi dan mengoperasikannya.
Sistem persamaan linier merupakan salah satu sistem persamaan yang terdiri dari
sejumlah persamaan dan variabel yang berhingga. Untuk dapat menyelesaikan suatu
sistem persamaan linier adalah mencari nilai-nilai variabel-variabel persamaan
tersebut.

Ada dua metode untuk mencari penyelesaian persamaan [2] :


1. Metode langsung, yang mana terdiri dari metode eliminasi Gauss, eliminasi
Gauss- Jordan, matriks invers dan metode dekomposisi LU.
2. Metode tak langsung, yang sering disebut juga metode iterasi. Metode ini
terdiri dari metode iterasi Jacobi dan metode iterasi Gauss-Seidel.

Adapun bentuk umum dari sistem persamaan linier adalah sebagai berikut [3] :

Penyelesaian dengan menggunakan metode eliminasi Gauss terdiri dari beberapa


tahap, yaitu:

1. Konversi persamaan linear ke dalam bentuk matriks teraugmentasi.

Maka, persamaan linear yang dikonversi ke dalam bentuk matriks


teraugmentasi adalah:
2. Kemudian operasikan matriks yang telah dikonversi ke dalam bentuk matriks
teraugmentasi dengan proses triangularisasi. Baris ke-2 pada matiks dikurangi
dengan baris ke-1.

Matriks segitiga bawah

Eliminasi gauss mengubah suatu matriks menjadi matriks segitiga  bawah


( L ).
Contoh :
Hitung determinan matriks matriks berikut :

Solusi:
II. Studi Kasus Fisika

Matriks merupakan salah satu materi kajian yang diajarkan di Program Studi Fisika
Matematika yaitu eigen, atau transformasi koordinat kartesian menjadi koordinat non-
kartesian. Pemahaman mahasiswa terhadap materi matriks dengan benar dan mendalam akan
memungkinkan mahasiswa itu mengaplikasikan pemahamannya dalam berbagai keperluan.

Pembahasan mendasar mengenai matriks terutarna yang berkaitan dengan matriks


yang dapat didiagonalisasi ini, telah jelas dikemukakan dan disajikan dalam sejumlah buku
referensi yang biasanya digunakan oleh para mahasiswa sebagai salah satu buku perkuliahan
umum.

Studi kasus fisika kali ini membahas tentang cara membuat system persamaan linier
dalam bentuk perkalian matriks dan membuat program konversi matriks A menjadi matriks C
segitiga nol bawah dengan metode Gauss dengan menggunakan persamaan.
III. Algoritma

 sistem persamaan linier tersebut dalam bentuk perkalian matriks.


1. Menulis matriks A dalam oktave [8 1 3 2; 2 9 -1 -2; 1 3 2 -1; 1 0 6 4]
2. Menulis matriks B dalam oktave [0; 1; 2; 3]
8 x 1+ x 2 +3 x 3+ 2 x 4 =0
2 x1 +9 x 2−x 3−2 x 4=1
x 1+ 3 x 2 +2 x3 −x 4=2
x 1+ 0+6 x 3+ 4 x 4 =3

Merupakan matriks A Merupakan matriks B


3. Menggunakan rumus C = [A B]
4. Selesai.

 konversi matriks A menjadi matriks C segitiga nol bawah dengan metode Gauss

1. Mengetahu bahwa n samadengan empat dan m = size(A,2


2. Memproses segitiga matriks atas
3. Menulis bahwa B=A
4. Untuk k = 1 dan n -1, i=k+1:n, j=k:m
5. Maka didapatkan persamaan A(i,j) = A(i,j)-(B(i,k)/B(k,k))*B(k,j);
6. Memproses round
7. Menulis matriks B dalam oktave [0; 1; 2; 3]
8. Menggunakan rumus C = [A B]
9. Menulis x = zeros(1,n);
10. Untuk s = n:-1:1 dan c=0;
11. Untuk l= 2:n dan c = c+A(s,l)*x(l);
12. Maka didapatkan persamaan x(s)=(A(s,m)-c)/A(s,s);
13. Selesai
VI. Flowchart

1. sistem persamaan linier tersebut dalam bentuk perkalian matriks

Input A

Input B

C = [A B]

Tampilkan C
2. program konversi matriks A menjadi matriks C segitiga nol bawah dengan metode
Gauss

Input n

m = size(A,2)

memproses segitiga matriks atas

for k=1:n-1

B=A; for i=k+1:n, for


j=k:m

A(i,j) =
A(i,j)-(B(i,k)/B(k,k))*B(k,j);

end

Memperoses A=round(A);

Input B
C = [A B]

x = zeros(1,n);

for s = n:-1:1

c=0;

for l= 2:n

c = c+A(s,l)*x(l);

end
VII. Program
VIII. Analisis Hasil
IX. Kesimpulan

1. Menjadi lebih tau tentang cara pembuatan pemrograman sistem persamaan linier
tersebut dalam bentuk perkalian matriks
2. Menjadi tau tentang cara membuat program konversi matriks A menjadi matriks C
segitiga nol bawah dengan metode Gauss
VIII. Daftar Pustaka
Shalahudin, M., 2010, “Modul Pembelajaran dan Pemrograman”, Bandung, Informatika.

Sutono, t., 2010, “Aljabar Linier dan Matriks”, Jakarta, Andi.

Anda mungkin juga menyukai