Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN

3.1 Pengkajian Keperawatan

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data : klien masuk rumah sakit jiwa
melalui IGD diantar oleh keluarga dengan keluhan : keluhan sudah sepuluh hari sebelum
dirawat pasien mengamuk tanpa sebab, merusak alat rumah tangga, membakar rumah,
mengancam orang lain, bicara ngawaur, mengejar orang tua dengan pisau, dan
menggagnggu lingkungan disekitar rumah. Keluarga memasung klien di rumah namun
tidak ada perubahan bahkan semakin parah, dan akhirnya membawa klien ke Rumah
Sakit Prof, HB Saanin Padang.

Saat interaksi dengan perawat klien mengatakan pernah dirawat sebelumnya di


rumah sakit, dan kali ini klien sudah dirawat untuk yang keenam kalinya, terakhir dirawat
di rumah sakit yang sama 6 bulan yang lalu. Selama interaksi klien tampak banyak
menunduk dan tidak banyak bicara. Klien mengatakan kalau ia malu dengan kondisinya
sekarang ini Klien mengatakan bahwa dia seperti tidak diterima dalam keluarga, karena
orang tuanya sering sekali memarahinya dan berkata kasar padanya. Apa yang dia
inginkan selalu ditolak oleh keluarga. Sejak itu ia selalu menolak jika saudaranya
mencoba untuk mendekatinya. Karena ia merasa bahwa orang tuanya lebih menyayangi
adiknya.

Sesuai dengan pendapat Townsend, M.C (1998 : 312) Factor Presdisposisi :


terjadinya harga diri rendah adalah penolakan orangtua, penolakan orangtua yang tidak
realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis.

Berdasarkan hal ini maka menurut analisa kelompok terhadap kasus Harga Diri
Rendah pada Ny. I disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya kurangnya rasa kasih
sayang yang diterima oleh klien yang menyebabkan klien berfikir bahwa dia tidak
berharga, tidak berarti.

3.2 Masalah Keperawatan

Berdasarkan hasil pengkajian dan telah dilakukan analisa data didapatkan


beberapa masalah keperawatan diantaranya : gangguan proses keluarga, respon pasca
trauma, ketidakefektifan koping keluarga, harga diri rendah, isolasi sosial, hambatan
komunikasi verbal, intoleransi aktivitas, ansietas/ketakutan dan keputusasaan, gangguan
proses pikir, ketidakefektifan koping individu, konflik peran orangtua.

Berdasarkan pohon masalah menurut Keliat (1998) yang menjadi akar


permasalahan dari pasien Harga Diri Rendah adalah berduka disfungsional,
ketidakefektifan koping individu, kegagalan peran.

Berdasarkan hal ini, maka kelompok menganalisa terhadap Ny.I dengan Harga
Diri Rendah sesuai dengan pohon masalah menurut Keliat, 1998.

3.3 Intervensi Keperawatan

Dalam penyusunan rencana keperawatan kelompok menggunakan rencana


keperawatan berdasarkan teori sebagai standar. Dalam hal ini setiap rencana keperawatan
dikembangkan berdasarkan teori yang mempermudah dalam pemberian asuhan
keperawatan.

3.4 Implementasi Keperawatan

Dalam melaksanakan tindakan keperawatan pasien dengan Harga Diri Rendah


kelompok tidak terlalu banyak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus, serta
pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan dapat berjalan sesuai rencana. Diagnosa
keperawatan antara lain : Harga diri rendah, Isolsi sosial, Perilaku kekerasan.

Dalam melaksanakan tindakan keperawatan pada Ny.I di ruangan Wisma Melati,


kelompok bekerjasama dengan perawat yang ada di ruang melati. Pertama kali kelompok
mencoba membangun rasa percaya klien terhadap kelompok. Kemudian kelompok
mencoba untuk menggali aspek positif yang dimiliki oleh klien. Setelah dikumpulkan dan
dirincikan aspek positif klien. Kemudian klien dibantu dalam memilih aspek positif yang
dapat dilakukan di rumah sakit. Aspek postif yang berupa kegiatan-kegiatan harian
tersebut, kemudian dilatih satu persatu sesuai dengan urutan yang telah dipilih klien

Anda mungkin juga menyukai