Anda di halaman 1dari 98

1

Seorang ibu datang membawa anak perempuan berusia 4 tahun karena tidak bisa
duduk dan makan sendiri. Dari anamnesis didapatkan riwayat kelahiran normal,
riwayat ikterik neonatal (+). Dari pemeriksaan fisik didapatkan TB 70cm, lingkar
kepala 44cm. dari pemeriksaan laboratorium didapatkan FT4 0.5 (N 1-2.5 ng/dl),
dan TSH 500 mikro IU/ml (N 0.3-5 mikro IU/ml). diagnosis yang paling mungkin
adalah…
a. Sindrom down
b. Hipotiroid acquired
c. Hipotiroid kongenital
d. Cerebral palsy
e. Congenital rubella syndrom
1
Seorang ibu datang membawa anak perempuan berusia 4 tahun karena tidak bisa
duduk dan makan sendiri. Dari anamnesis didapatkan riwayat kelahiran normal,
riwayat ikterik neonatal (+). Dari pemeriksaan fisik didapatkan TB 70cm, lingkar
kepala 44cm. dari pemeriksaan laboratorium didapatkan FT4 0.5 (N 1-2.5 ng/dl),
dan TSH 500 mikro IU/ml (N 0.3-5 mikro IU/ml). diagnosis yang paling mungkin
adalah…
a. Sindrom down
b. Hipotiroid acquired
c. Hipotiroid kongenital
d. Cerebral palsy
e. Congenital rubella syndrom
Hipotiroid kongenital
sindrom klinis yang diakibatkan oleh kurangnya atau
tidak adanya hormon tiroid sejak dalam kandungan.
Pemeriksaan fisik:
Tanda dan gejala:
▪ Ubun-ubun besar lebar atau
▪ Letargi, kurang aktif
▪ Gagal tumbuh perawakan pendek terlambat menutup
▪ Konstipasi ▪ Dull face
▪ Malas menyusu ▪ makroglosia
▪ Suara menangis serak ▪ Kulit kering
▪ Pucat ▪ Hernia umbilikalis
▪ Bayi dilahirkan di daerah dengan ▪ Mottling
kretinisme endemic dan kekurangan ▪ Kuning
yodium
▪ Riwayat berat badan lahir <2000 gram ▪ Hipotonia
atau > 4 0 0 0 gram Pemeriksaan penunjang
▪ Riwayat gangguan tiroid dalam ▪ FT4 menurun dan TSH
keluarga
meningkat
2
Bayi laki-laki, usia 1 minggu, datang untuk kontrol paska kelahiran. Saat
pemeriksaan, tampak seperti ada benjolan di daerah sekitar pusar. Bayi
juga tampak lemas dan jarang menetek. Pada pemeriksaan fisik tampak
kulit kering, hipotonus, perut buncit, dan makroglosi. Diagnosis yang
mungkin menyebabkan gejala pada bayi tersebut adalah…
a.Hipertiroid
b.Hipotiroid
c. Hipoglikemia
d.DM Tipe 1
e.Sindrom Down
2
Bayi laki-laki, usia 1 minggu, datang untuk kontrol paska kelahiran. Saat
pemeriksaan, tampak seperti ada benjolan di daerah sekitar pusar. Bayi
juga tampak lemas dan jarang menetek. Pada pemeriksaan fisik tampak
kulit kering, hipotonus, perut buncit, dan makroglosi. Diagnosis yang
mungkin menyebabkan gejala pada bayi tersebut adalah…
a.Hipertiroid
b.Hipotiroid
c. Hipoglikemia
d.DM Tipe 1
e.Sindrom Down
Skrining
1. Pengambilan spesimen darah yang paling ideal adalah ketika
umur bayi 48 sampai 72 jam.
2. Namun, pada keadaan tertentu pengambilan darah masih
bisa ditolerir antara 24–48 jam (contoh: ibu pulang paksa).
3. Akan tetapi, sebaiknya darah tidak diambil dalam 24 jam pertama
setelah lahir karena pada saat itu kadar TSH masih tinggi,
falsepositive).
4. sehingga akan memberikan sejumlah hasil tinggi/positif palsu
(Jika bayi sudah dipulangkan sebelum 24 jam, maka spesimen
perlu diambil pada saat kontrol, tepatnya saat bayi berusia 48
sampai 72 jam
5. Sampel darah diteteskan di kertas saring dan diperiksa di
laboratorium
6. Hasil sudah bisa diperoleh dalam 1 minggu
Intepretasi hasil

✓ Kadar TSH < 20 μU/mL berarti normal


✓ Jika kadar TSH antara ≥ 20 μU/mL , perlu pengambilan
spesimen ulang (resample)atau dilakukan pemeriksaan
DUPLO (diperiksa dua kali dengan spesimen yang sama,
kemudian diambil nilai rata- rata). Bila pada hasil
pengambilan ulang didapatkan:
▪ Kadar TSH < 20 μU/mL, maka hasil tersebut dianggap normal.
▪ Kadar TSH ≥ 20 μU/mL, maka harus dilakukan pemeriksaan TSH dan
FT4 serum
Tatalaksana
✓ Pengobatan dengan L-T4 diberikan segera
setelah hasil tes konfirmasi.
✓ Bayi dengan hipotiroid berat diberi dosis
tinggi, sedangkan bayi dengan
hipotiroid ringan atau sedang diberi
dosis lebih rendah.
DOSIS LEVOTIROKSIN (L-T4)
✓ Bayi yang menderita kelainan jantung,
mulai pemberian 50% dari dosis,
kemudian dinaikkan setelah 2 minggu.
3
An. Emas 14 tahun diantar ayahnya ke IGD karena keluhan lemas.
Pasien sudah terdiagnosis diabetes tipe 1 tetapi tidak mendapat insulin
3 hari karena habis. Keadaan umum saat ini lemas, pipis banyak, GDS
350mg/dl, keton urin (++).
a. Rehidrasi dan glibenclamid
b. Rehidrasi dan insulin
c. Rehidrasi dan acarbose
d. Rehidrasi dan glimepiride
e. Rehidrasi dan metformin
3
An. Emas 14 tahun diantar ayahnya ke IGD karena keluhan lemas.
Pasien sudah terdiagnosis diabetes tipe 1 tetapi tidak mendapat insulin
3 hari karena habis. Keadaan umum saat ini lemas, pipis banyak, GDS
350mg/dl, keton urin (++).
a. Rehidrasi dan glibenclamid
b. Rehidrasi dan insulin
c. Rehidrasi dan acarbose
d. Rehidrasi dan glimepiride
e. Rehidrasi dan metformin
Dasar Tatalaksana KAD
• NaCl 0,9% 20 ml/kg dalam waktu satu jam
Terapi cairan • Apabila kadar gula sudah turun <250
diganti dekstrose 5% dalam NaCl 0.45%

• Gunakan rapid insulin


Terapi insulin • Dosis : 0,1 iu/kg bb/ jam secara intravena

• Yang dikoreksi : Natrium dan Kalium


Koreksi gangguan • Asidosis metabolik tidak perlu dikoreksi
elektrolit
Penanganan
Pemantauan
infeksi
4
Ny Nealon usia 32 tahun, datang ke RS dengan keluhan dada berdebar-
debar, sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai gelisah, sulit tidur, mudah
lelah, dan diare. Pada pemeriksaan Tekanan darah 130/80 mmHg,
HR120x/mnt, RR 24x/mnt, suhu 37.2C, mata exopthalmus, pembesaran
kelenjar tiroid difus, akral hangat. Laboratorium: peningkatan T3 dan T4,
penurunan TSH. TSH 0,2 IU/mL (TSH 0,4-4,2 IU/mL), fT4 4 ng/dL (fT4
0,8-2,7ng/dL). Tatalaksana yang tepat adalah…
a. PTU
b. Metimazole
c. Levotiroksin
d. Perklorat
e. Radioactive iodine
4
Ny Nealon usia 32 tahun, datang ke RS dengan keluhan dada berdebar-
debar, sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai gelisah, sulit tidur, mudah
lelah, dan diare. Pada pemeriksaan Tekanan darah 130/80 mmHg,
HR120x/mnt, RR 24x/mnt, suhu 37.2C, mata exopthalmus, pembesaran
kelenjar tiroid difus, akral hangat. Laboratorium: peningkatan T3 dan T4,
penurunan TSH. TSH 0,2 IU/mL (TSH 0,4-4,2 IU/mL), fT4 4 ng/dL (fT4
0,8-2,7ng/dL). Tatalaksana yang tepat adalah…
a. PTU
b. Metimazole
c. Levotiroksin
d. Perklorat
e. Radioactive iodine
βblocker:
• Dosis40 –200 mg dalam 4 dosis, mengontrol takikardia (propranolol juga↓
konversi T4
→ T3)
•Methimazole:20 –30 mg / hari.
• 70%rekuren setelah 1 thn
• ES:pruritus, rash, arthralgia,demam, & agranulocytosispd 0.5%kasus
•DOCuntukpasiendewasa,anak-anak danibu hamil trimester keduadanketiga
PTU:
• resiko↑ nekrosishepatosellular;efek lebih lambat
• Dosisawal 300 –600 mg / hari, dosis maksimal 2.000 mg/hari
• Evaluasi:fx hepar,DPL,dan TSHsebelum terapi dan saatfollow-up
• DOCpada ibu hamil trimester pertama
Radioactive iodine(RAI):
• Premedikasi psn dgn obat antitiroid utk mencegah tirotoksikosis, hentikan 3 hari
sebelum terapi agarRAIbisadi uptake
• 75%pasien setelah terapi radioaktif menjadi hipotiroid dan siap operasi
5

Tn. Drew, usia 51 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan lemas sejak 1 hari yang
lalu. Pasien juga merasa berdebar-debar dan keringat dingin sejak sejam yang lalu.
Pasien merupakan penderita kencing manis dengan pengobatan rutin glimepiride. Sejak
2 minggu yang lalu, pasien hanya makan satu kali per hari dan jarang makan nasi. Pada
pemeriksaan fisik, didapatkan kesadaran compos mentis, TD 110/60 mmHg, HR 106
x/menit, regular, kulit basah, lembab, dan berkeringat. Pada pemeriksaan darah,
didapatkan kadar gula darah sewaktu 69 mg/dl. Tatalaksana yang tepat adalah...
a. Bolus D40% 50 cc
b. Bolus D5% 50 cc
c. Bolus D10% 50 cc
d. Bolus D20% 50 cc
e. Minum larutan gula 20 gram
5

Tn. Drew, usia 51 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan lemas sejak 1 hari yang
lalu. Pasien juga merasa berdebar-debar dan keringat dingin sejak sejam yang lalu.
Pasien merupakan penderita kencing manis dengan pengobatan rutin glimepiride. Sejak
2 minggu yang lalu, pasien hanya makan satu kali per hari dan jarang makan nasi. Pada
pemeriksaan fisik, didapatkan kesadaran compos mentis, TD 110/60 mmHg, HR 106
x/menit, regular, kulit basah, lembab, dan berkeringat. Pada pemeriksaan darah,
didapatkan kadar gula darah sewaktu 69 mg/dl. Tatalaksana yang tepat adalah...
a. Bolus D40% 50 cc
b. Bolus D5% 50 cc
c. Bolus D10% 50 cc
d. Bolus D20% 50 cc
e. Minum larutan gula 20 gram
MANAGEMENT OF HYPOGLYCEMIA

Tatalaksana Hipoglikemia Tdk Sadar ✓


(PPKPuskesmas 2014)

• Diberikanlarutan dekstrose40%sebanyak2 flakon(=50 mL)


bolus intravena.
• Diberikancairandekstrose10 %per infus 6 jam perkolf.
• PeriksaGDSsetiap satu jam setelahpemberian
dekstrosa40%
• Bila GDS<50 mg/dL→ bolusdekstrosa40%50 mLIV.
• Bila GDS<100 mg/dL → bolus dekstrosa 40% 25 mLIV.
• Bila GDS100 – 200 mg/dL → tanpabolus d40%.
• Bila GDS> 200 mg/dL→ turunkankecepatandripD10%.
• Bila GDS> 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut–turut,
pemantauan GDSsetiap 2 jam, dengan protokol sesuai
diatas, bila GDs>200 mg/dL – pertimbangkan
mengganti infus dengandekstrosa5 %atau NaCI 0,9 %.
• Bila GDs> 100 mg/dLsebanyak3 kaliberturut-turut,
protokol hipoglikemidihentikan.
6
An. Mitchell, usia 11 tahun, dibawa orangtua nya ke rumah sakit dengan
keluhan sering BAK pada malam hari. Keluhan disertai penurunan berat
badan padahal nafsu makan pasien meningkat. Pasien juga menjadi sering
minum air putih. Tanda vital HR 89kali/mnt, RR 20kali/mnt, suhu 36.9C.
Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan GDS 260 mg/dl, penurunan C-
peptida. Diagnosis yang tepat adalah...
a. Non-insulin dependent diabetes mellitus
b. Insulin-dependent diabetes mellitus
c. DM tipe 2
d. MODY
e. LADA
6
An. Mitchell, usia 11 tahun, dibawa orangtua nya ke rumah sakit dengan
keluhan sering BAK pada malam hari. Keluhan disertai penurunan berat
badan padahal nafsu makan pasien meningkat. Pasien juga menjadi sering
minum air putih. Tanda vital HR 89kali/mnt, RR 20kali/mnt, suhu 36.9C.
Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan GDS 260 mg/dl, penurunan C-
peptida. Diagnosis yang tepat adalah...
a. Non-insulin dependent diabetes mellitus
b. Insulin-dependent diabetes mellitus
c. DM tipe 2
d. MODY
e. LADA
DIABETES MELITUS TIPE 1

• Kerusakan sel ß pankreas oleh autoimun atau idiopatik


• Puncak insidens pada anak usia 5-6 tahun dan 11 tahun

• Keyword DM tipe 1: anak dengan enuresis nocturnal atau anak


dengan dehidrasi sedang- berat tetapi masih ditemukan diuresis
(poliuria), nafas Kussmaul, bau keton (+) / fruity odor → tanda telah
terjadi KAD (Emergensi)
DIABETES MELITUS TIPE 1

Pemeriksaan penunjang :
• GDS > 200 mg/dl, GDP > 126 mg/dl, G2PP > 200 mg/dl
• C-peptida untuk melihat fungsi sel beta residu
• HbA1c
• Glukosuria (tidak spesifik)
• Penanda autoantibodi : glutamicacid decarboxylase 65 autoantibodies (GAD);
tyrosine phosphataselike insulinoma antigen 2 (IA2); insulin autoantibodies (IAA);
dan βcellspecific zinc transporter 8 autoantibodies (ZnT8)
DIABETES MELITUS TIPE 1

• C-Peptida diproduksi dalam jumlah yang seimbang dengan insulin dan dapat
digunakan untuk mengukur kadar insulin pada pasien DM. Dalam praktik klinis,
pengukuran sekresi C-Peptida dapat membantu menentukan tipe (tipe 1 dan tipe 2) dan
tatalaksana pada pasien diabetes.

• Kadar normal : 0,8 – 3,1 ng/mL

• Spesimen diambil dari serum pasien puasa

Sumber : JonesAG, Hattersley AT,2013, The clinical utility of C-peptide measurement in the care
of
patients with diabetes, Diabet. Med. 30, 803–17
7

Tn. Matthew, usia 54 tahun, datang ke IGD dengan penurunan kesadaran sejak 4 jam
yang lalu. Pasien saat ini dalam terapi insulin karena penyakit kencing manisnya.
Sebelumnya, pasien sempat mengeluh sesak napas dan sempat muntah. Pada
pemeriksaan fisik, didapatkan TD 90/60 mmHg, RR 28x/m cepat dan dalam. Pada
pemeriksaan darah, didapatkan GDS 450 mg/dl, pH 6,9, HCO3 menurun, pCO2 dalam
batas normal, anion gap meningkat, hipokalemia. Diagnosis yang tepat adalah ….
a. KAD
b. HONK
c. Krisis adrenal
d. Krisis Tiroid
e. Koma Mixedema
7

7. Tn. Matthew, usia 54 tahun, datang ke IGD dengan penurunan kesadaran sejak 4
jam yang lalu. Pasien saat ini dalam terapi insulin karena penyakit kencing manisnya.
Sebelumnya, pasien sempat mengeluh sesak napas dan sempat muntah. Pada
pemeriksaan fisik, didapatkan TD 90/60 mmHg, RR 28x/m cepat dan dalam. Pada
pemeriksaan darah, didapatkan GDS 450 mg/dl, pH 6,9, HCO3 menurun, pCO2 dalam
batas normal, anion gap meningkat, hipokalemia. Diagnosis yang tepat adalah ….
a. KAD
b. HONK
c. Krisis adrenal
d. Krisis Tiroid
e. Koma Mixedema
Ketoasidosis Diabetikum
• Trias
• Hiperglikemia
• Asidosis metabolik
• Ketosis (increase total body ketone)
• Sebagian besar terjadi pada pasien DM tipe 1 atau DM
tipe 2 dengan pencetus stress katabolik (infeksi, trauma, operasi,
dsb)
Diabetik Ketoasidosis(DKA)
Trias: hiperglikemia, asidosis,ketonuria

Pencetus:infeksi,AMI, stroke,pankreatitisakut, steroid,


menghentikan atau ↓dosis insulin

Gejala klinis

Napas Kussmaul,dehidrasi, syok, napas bauaseton, Bila pasien koma, pikirkan sebab lain (uremia,
trauma, alkohol)

Kriteria dx:
Glukosa darah HCO3<15mEq/L Ketosis(Ketonuria, Peningkatan anion
>250 mg/dl pH arteri <7.3 (rendah)
BI M BELBOY Ketonemia) gap
Protocol for management of adult patients with DKA or HHS. DKA diagnostic criteria: blood
glucose 250 mg/dl, arterial pH 7.3, bicarbonate 15 mEq/l, and moderate ketonuria or ketonemia.

Abbas E. Kitabchi et al. Dia Care 2009;32:1335-1343

©2009 by AmericanDiabetes Association


8
Tn. Mario, usia 50 tahun, datang ke klinik dokter umum untuk medical
check-up. Pasien merupakan pegawai kantoran yang jarang makan di
rumah. Pada pemeriksaan didapatkan TD 150/90 mmHg, HR 88x/m, RR
20x/m, suhu afebris, BB 92 kg, TB 170 cm, lingkar pinggang 112 cm.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil GDS 240 mg/dL, GDP 122
mg/dL, kolesterol total 250 mg/dL, trigliserida 310 mg/dL, HDL 28 mg/dL.
Dokter menegakkan diagnosis kasus diatas berdasarkan...
a. TD 150/90 mmHg, kolesterol total 250 mg/dL, GDP 122 mg/dL
b. TD 150/90 mmHg, HDL 28 mg/dL , GDS 240 mg/dL
c. TD 150/90 mmHg, HDL 28 mg/dL , GDP 122 mg/dL
d. kolesterol total 250 mg/dL, trigliserida 310 mg/dL, HDL 28 mg/dL
e. GDS 240 mg/dL, GDP 122 mg/dL, kolesterol total 250 mg/dL
8
Tn. Mario, usia 50 tahun, datang ke klinik dokter umum untuk medical
check-up. Pasien merupakan pegawai kantoran yang jarang makan di
rumah. Pada pemeriksaan didapatkan TD 150/90 mmHg, HR 88x/m, RR
20x/m, suhu afebris, BB 92 kg, TB 170 cm, lingkar pinggang 112 cm.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil GDS 240 mg/dL, GDP 122
mg/dL, kolesterol total 250 mg/dL, trigliserida 310 mg/dL, HDL 28 mg/dL.
Dokter menegakkan diagnosis kasus diatas berdasarkan...
a. TD 150/90 mmHg, kolesterol total 250 mg/dL, GDP 122 mg/dL
b. TD 150/90 mmHg, HDL 28 mg/dL , GDS 240 mg/dL
c. TD 150/90 mmHg, HDL 28 mg/dL , GDP 122 mg/dL
d. kolesterol total 250 mg/dL, trigliserida 310 mg/dL, HDL 28 mg/dL
e. GDS 240 mg/dL, GDP 122 mg/dL, kolesterol total 250 mg/dL
Sindrom Metabolik

Dislipidemia
Obesitas
(TGdan
Sentral
HDL)

Toleransi
Glukosa Prehipertensi
Terganggu
Sindrom Metabolik
• Sinonim: sindrom X,
sindrom resistensi
insulin
• Adalah kumpulan
abnormalitas
metabolik yang
meningkatakan
risiko penyakit
kardiovaskular.
• Manifestasi utama:
– Obesitas sentral
– Dislipidemia
– Hiperglikemia
– Hipertensi

Sumber: Harrison’s 19th ed, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5933580/figure/fig1-1753944717711379/


Kriteria Sindrom Metabolik

Minimal 3 dari
5

Sumber: Harrison’s 19thed


TATALAKSANA
• PERUBAHAN GAYAHIDUP LEBIH SEHAT
• Obesitas → penurunan BB PENTING!
– Restriksi kalori untuk menurunkan BB awal
– Aktivitas fisik untuk mempertahankan BB ideal
– Tidak boleh turun BB dengan drastis
• Dislipidemia: terutama menurunkan LDL → First
line: STATIN
– Statin poten (atorvastatin dan rosuvastatin) juga
menurunkan trigliserida
– Jika belum berhasil, tambahkan ezetimibe (penghambat
absorpsi kolesterol)
– Gol. fibrat: jika LDL ↑dan trigliserida ↑>500mg/dL
(fenofibrat), atau hanya ↑ TG (jika LDL ↑dan TG ↑

statin first)
– HATI2 Kolestiramin bisa ↑trigliserida
Sumber: Harrison’s 19th ed
9

Ny. Shopie, usia 50 tahun, datang untuk kontrol penyakitnya ke poliklinik jantung
dan pembuluh darah. 2 minggu yang lalu, pasien baru saja mengalami serangan
jantung, dan dirawat di ICU selama 5 hari. Diketahui pasien memiliki riwayat
kolesterol tinggi dan DM. Pada pemeriksaan fisik Tanda vital TD 140/90, HR
89kali/mnt, RR 23kali/mnt, T 37C. Pada pemeriksaan darah, didapatkan kadar
kolesterol 250 mg/dl, LDL 170 mg/dl. Tatalaksana dislipidemia yang tepat pada
pasien tersebut adalah...
a. Rosuvastatin 1x5 mg
b. Atorvastatin 1x40 mg
c. Simvastatin 1x20 mg
d. Simvastatin 1x10 mg
e. Atorvastatin 1x20 mg
9

Ny. Shopie, usia 50 tahun, datang untuk kontrol penyakitnya ke poliklinik jantung
dan pembuluh darah. 2 minggu yang lalu, pasien baru saja mengalami serangan
jantung, dan dirawat di ICU selama 5 hari. Diketahui pasien memiliki riwayat
kolesterol tinggi dan DM. Pada pemeriksaan fisik Tanda vital TD 140/90, HR
89kali/mnt, RR 23kali/mnt, T 37C. Pada pemeriksaan darah, didapatkan kadar
kolesterol 250 mg/dl, LDL 170 mg/dl. Tatalaksana dislipidemia yang tepat pada
pasien tersebut adalah...
a. Rosuvastatin 1x5 mg
b. Atorvastatin 1x40 mg
c. Simvastatin 1x20 mg
d. Simvastatin 1x10 mg
e. Atorvastatin 1x20 mg
Intensity of StatinTherapy
High-IntensityStatin Moderate-IntensityStain Low-IntensityStatin
Therapy Therapy Therapy

LDL–C↓ ≥50% ; ↓ TG LDL–C ↓ 30% to <50% LDL–C↓ <30%

Atorvastatin (40†)–80 mg Atorvastatin 10 (20) mg Simvastatin 10mg


Rosuvastatin 20 (40)mg Rosuvastatin (5) 10 mg Pravastatin 10–20 mg
Simvastatin 20–40 mg‡ Lovastatin 20 mg
Pravastatin 40 (80) mg Fluvastatin 20–40mg
Lovastatin 40 mg Pitavastatin 1mg
Fluvastatin XL80mg
Fluvastatin 40 mg bid
Pitavastatin 2–4 mg

Lifestyle modification remains a critical component of ASCVD risk reduction, both prior to and in concert with the use of cholesterol
lowering drug therapies.

Statins/doses that were not tested in randomized controlled trials (RCTs) reviewed are listed initalics
†Evidence from 1 RCT only: down-titration if unable to tolerate atorvastatin 80 mg in IDEAL
‡Initiation of or titration to simvastatin 80 mg not recommended by the FDA due to the increased risk of myopathy, including rhabdomyolysis.
Paling efektif
menurunkan
LDL

Sumber : KONSENSUS DM PERKENI


2015
10

Ny. Alyn, usia 26 tahun, datang dengan keluhan mudah lelah sejak 1 minggu. keluhan disertai
peningkatan berat badan dalam beberapa bulan terakhir. Sejak 2 bulan yang lalu, menstruasi
pasien tidak teratur. Sebelumnya pasien riwayat konsumsi prednison sebanyak 3x1 tablet sejak 5
bulan terakhir tanpa resep dokter. Pada Pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90 mmHg, HR 89
x/menit, RR 18 x/menit, Suhu 36,8o C. Pada area wajah didapatkan moon face dan striae pada
regio abdomen. GDS 256 mg/dL. Pada pemeriksaan supresi deksametason 0.5mg/6jam selama 2
hari tidak didapatkan supresi. Apakah kemungkinan diagnosis pasien
tersebut?
a. Obesitas
b. Hiperkortisolisme
c. Cushing Syndrome
d. Penyakit addison
e. Krisis adrenal
10

Ny. Alyn, usia 26 tahun, datang dengan keluhan mudah lelah sejak 1 minggu. keluhan disertai
peningkatan berat badan dalam beberapa bulan terakhir. Sejak 2 bulan yang lalu, menstruasi
pasien tidak teratur. Sebelumnya pasien riwayat konsumsi prednison sebanyak 3x1 tablet sejak 5
bulan terakhir tanpa resep dokter. Pada Pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90 mmHg, HR 89
x/menit, RR 18 x/menit, Suhu 36,8o C. Pada area wajah didapatkan moon face dan striae pada
regio abdomen. GDS 256 mg/dL. Pada pemeriksaan supresi deksametason 0.5mg/6jam selama 2
hari tidak didapatkan supresi. Apakah kemungkinan diagnosis pasien
tersebut?
a. Obesitas
b. Hiperkortisolisme
c. Cushing Syndrome
d. Penyakit addison
e. Krisis adrenal
Sindrom Cushing
• Pemeriksaan lab a w a l → mendeteksiadanya
hiperkortisolisme
• 24 hour-urine cortisol (meningkat)
• Early morning serum cortisol (meningkat)
• Midnight salivary cortisol (meningkat)
• Dexamethasone suppresion test low dose
• Dengan pemberian DST 1 mg→pada orang normal seharusnya
kortisol tersupresi akibat mekanisme negative feedback→hasilnya
kortisol plasma turun
• Pada sindrom cushing karena baseline sudah hiperkortisolisme,
dengan pemberian dexa kadar kortisol tidak tersupresi
• Pemeriksaan lab lanjutan →identifikasi penyebab hiperkortisolisme
(1) Kadar ACTH serum
• Rendah (<5 pg/mL) →ACTH independent (hiperkortisolisme primer) → berarti masalah
di tempat produksi kortisol =tumor adrenal
• Normal/tinggi (>20 pg/mL) → ACTH dependent (hiperkortisolisme sekunder) → berarti
masalah di axis atas →
lanjut ke tahap (2)
(2) High DST 8 mg
• Kadar kortisol tersupresi → cushing disease (adenoma hipofisis)
• Kadar kortisol tidak tersupresi → sindrom cushing selain cushing disesase (tumor
adrenal, steroid eksogen, ACTH ektopik)

• Elektrolit : hipokalemi hipernatremi


• Hiperglikemi
• Pencitraan CT & MRI untuk lokalisasi lesi
11
Seorang wanita usia 50 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak
1 hari yang lalu, sebelumnya mengeluh mual muntah, penurunan nafsu
makan.Didapatkan TD 80/60 mmHg. Hasil pemeriksaan laboratorium:
hipoglikemia, kadar kortisol dan ACTH rendah. Apa diagnosis yang tepat ?
a. Addison's disease
b. Krisis adrenal
c. Plummer's disease
d. DM tipe 2
e. Cushing’s syndrome
11
Seorang wanita usia 50 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak
1 hari yang lalu, sebelumnya mengeluh mual muntah, penurunan nafsu
makan.Didapatkan TD 80/60 mmHg. Hasil pemeriksaan laboratorium:
hipoglikemia, kadar kortisol dan ACTH rendah. Apa diagnosis yang tepat ?
a. Addison's disease
b. Krisis adrenal
c. Plummer's disease
d. DM tipe 2
e. Cushing’s syndrome
Adrenal Crisis
Medical emergency and potentially • Sudden penetrating pain in the legs,
life-threatening situation requiring lower back or abdomen
immediate emergency treatment. It
• Confusion, psychosis,slurred
is a constellation of symptoms that
indicate severe adrenal insuf iciency speech
caused by insufficient levels of • Severe lethargy
the cortisol.
• Convulsions, Fever
• Hyperkalemia, Hypercalcemia
• Hypoglycemia, Hyponatremia
• Hypotension, Hypothyroid
• Severevomiting and diarrhea, resulting
in dehydration
• Syncope
12
Anak laki-laki 9 tahun datang diantar ibunya karena merasa tinggi
badannya pendek dibandingkan teman sebayanya. Keluhan serupa
pada keluarga disangkal.Perkembangan pasien sesuai usia dan
pernah menjadi juara kelas. Postur tubuh tampak gemuk. Hasil
laboratorium: Hiperkolesterolemia. Apa kondisi pada pasien ini?
a.Tumor hipofisis
b.Hipotiroid sentral
c. Hipoparatiroid
d.Hipopituitarisme
e.Defisiensi hormon pertumbuhan
12
Anak laki-laki 9 tahun datang diantar ibunya karena merasa tinggi
badannya pendek dibandingkan teman sebayanya. Keluhan serupa
pada keluarga disangkal.Perkembangan pasien sesuai usia dan
pernah menjadi juara kelas. Postur tubuh tampak gemuk. Hasil
laboratorium: Hiperkolesterolemia. Apa kondisi pada pasien ini?
a.Tumor hipofisis
b.Hipotiroid sentral
c. Hipoparatiroid
d.Hipopituitarisme
e.Defisiensi hormon pertumbuhan
13
Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke RSUD dengan keluhan
BB meningkat 10 kg dalam 3 bulan terakhir. Keluhan di sertai dengan
tidak tahan dingin, dan konstipasi. Manakah pemeriksaan penunjang
yang tepat?
a.TSH dan TT4
b.TSH, TT4, dan thyroid peroxidase (TPO)
c. TSH, FT3, dan FT4
d.FT4 dan TT4
e.FT3, FT4, dan TPO
13
Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke RSUD dengan keluhan
BB meningkat 10 kg dalam 3 bulan terakhir. Keluhan di sertai dengan
tidak tahan dingin, dan konstipasi. Manakah pemeriksaan penunjang
yang tepat?
a.TSH dan TT4
b.TSH, TT4, dan thyroid peroxidase (TPO)
c. TSH, FT3, dan FT4
d.FT4 dan TT4
e.FT3, FT4, dan TPO
Algoritma DiagnosisHipertiroidisme

Tersangka HIPERTIROIDISME

Ukur Kadar TSHdanFT4

TSH: n TSH:  TSH:  TSH: n / 


FT4:n FT4: n FT4:  FT4: 

Bukan
UkurFT3 TSHsecreting-
Hipertiroidisme
pituitary adenoma
Thyroid hormone-
Hipertiroidismeprimer resistancesyndrome
TSH FT4
Hipertiroidisme
UkurFT 3 TSH FT4

TSH, FT4N, FT3:N TSH, FT4N, FT3

T3Toksikosis Hipertiroidisme

HipertiroidismeSubklinik
Evolving Graves’disease Penyakit Graves(70%)
Struma NodosaToksik Struma Nodosa Toksik(Multi/adenoma)
TerapiTiroksinBerlebihan Tiroiditis
Nonthyroidal illness HipertiroidismeIatrogenik/Faktisius
Hipertiroidisme Gestasional
KarsinomaTiroid
Struma Ovarii
Chorionic gonadotropin secreting Tumor
Familial nonautoimmunehyperthyroidism
and Albrights’ syndrome
14
Pasien laki-laki, usia 53 tahun datang dengan keluhan penurunan
berat badan, peningkatan nafsu makan, dan kencing terus menerus.
Pada pemeriksaan fisik, berat badan saat ini 75 kg, tinggi badan 160
cm, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan GDS 278 mg/dL. Terapi
yang diberikan adalah…
a.Glibenklamid
b.Metformin
c. Glimipirit
d.Acarbose
e.Sitagliptin
14
Pasien laki-laki, usia 53 tahun datang dengan keluhan penurunan
berat badan, peningkatan nafsu makan, dan kencing terus menerus.
Pada pemeriksaan fisik, berat badan saat ini 75 kg, tinggi badan 160
cm, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan GDS 278 mg/dL. Terapi
yang diberikan adalah…
a.Glibenklamid
b.Metformin
c. Glimipirit
d.Acarbose
e.Sitagliptin
15
Seorang perempuan berusia 27 tahun datang dengan keluhan wajah
membulat dan ditumbuhi rambut. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
obesitas sentral dengan peripheral wasting. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan tes supresi dexametason 8 mg tidak
tersupresi.Diagnosis yang tepat adalah …
a.Penyakit Cushing
b.Cushing syndrome
c. Adenoma hipofisis pensekresi ACTH
d.Ectopic ACTH syndrome
e.Penyakit Addison
15
Seorang perempuan berusia 27 tahun datang dengan keluhan wajah
membulat dan ditumbuhi rambut. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
obesitas sentral dengan peripheral wasting. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan tes supresi dexametason 8 mg tidak
tersupresi.Diagnosis yang tepat adalah …
a.Penyakit Cushing
b.Cushing syndrome
c. Adenoma hipofisis pensekresi ACTH
d.Ectopic ACTH syndrome
e.Penyakit Addison
Sindrom Cushing
• Pemeriksaan lab a w a l → mendeteksiadanya
hiperkortisolisme
• 24 hour-urine cortisol (meningkat)
• Early morning serum cortisol (meningkat)
• Midnight salivary cortisol (meningkat)
• Dexamethasone suppresion test low dose
• Dengan pemberian DST 1 mg→pada orang normal seharusnya
kortisol tersupresi akibat mekanisme negative feedback→hasilnya
kortisol plasma turun
• Pada sindrom cushing karena baseline sudah hiperkortisolisme,
dengan pemberian dexa kadar kortisol tidak tersupresi
• Pemeriksaan lab lanjutan →identifikasi penyebab hiperkortisolisme
(1) Kadar ACTH serum
• Rendah (<5 pg/mL) →ACTH independent (hiperkortisolisme primer) → berarti masalah
di tempat produksi kortisol =tumor adrenal
• Normal/tinggi (>20 pg/mL) → ACTH dependent (hiperkortisolisme sekunder) → berarti
masalah di axis atas →
lanjut ke tahap (2)
(2) High DST 8 mg
• Kadar kortisol tersupresi → cushing disease (adenoma hipofisis)
• Kadar kortisol tidak tersupresi → sindrom cushing selain cushing disesase (tumor
adrenal, steroid eksogen, ACTH ektopik)

• Elektrolit : hipokalemi hipernatremi


• Hiperglikemi
• Pencitraan CT & MRI untuk lokalisasi lesi
16
Perempuan berusia 40 tahun dibawa ke UGD RS dengan keadaan tidak sadar
sejak 5 jam yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan turgor kulit
menurun, mata cekung, dan akral dingin. Pasien sudah menderita DM sejak
3 tahun terakhir namun tidak terkontrol. Pada pemeriksaan lab: GDS 400
mg/dL, AGD pH <7,35, HCO3 <19 mEq/L, PaCO2 45 mmHg,anion gap 20
mEq/L, dan keton +++. Apa penanganan awal yang tepat pada pasien
tersebut?
a. Pemberian oksigen
b.Resusitasi cairan
c. Resusitasi cairan dan pemberian insulin
d.Pemberian insulin
e. Pemberian kalium
16
Perempuan berusia 40 tahun dibawa ke UGD RS dengan keadaan tidak sadar
sejak 5 jam yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan turgor kulit
menurun, mata cekung, dan akral dingin. Pasien sudah menderita DM sejak
3 tahun terakhir namun tidak terkontrol. Pada pemeriksaan lab: GDS 400
mg/dL, AGD pH <7,35, HCO3 <19 mEq/L, PaCO2 45 mmHg,anion gap 20
mEq/L, dan keton +++. Apa penanganan awal yang tepat pada pasien
tersebut?
a. Pemberian oksigen
b.Resusitasi cairan
c. Resusitasi cairan dan pemberian insulin
d.Pemberian insulin
e. Pemberian kalium
17
Seorang anak laki-laki usia 9 tahun datang diantar ibunya ke klinik. Anak tersebut dikeluhkan badannya
jauh lebih besar dan lebih tinggi dibanding temen sebayanya. Pasien sering diejek raksasa oleh teman-
temannya di sekolah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan rahang dan dagu menonjol, hidung mendatar
dan jari-jari tangan kaki besar, belum didapatkan pertumbuhan rambut ketiak dan pubis. Kelainan
hormon apakah yang dapat menyebabkan kondisi pasien diatas…
a. Growth hormon
b. LH
c. FSH
d. Androgen
e. Aldosteron
17
Seorang anak laki-laki usia 9 tahun datang diantar ibunya ke klinik. Anak tersebut dikeluhkan badannya jauh lebih
besar dan lebih tinggi dibanding temen sebayanya. Pasien sering diejek raksasa oleh teman-temannya di sekolah. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan rahang dan dagu menonjol, hidung mendatar dan jari-jari tangan kaki besar, belum
didapatkan pertumbuhan rambut ketiak dan pubis. Kelainan hormon apakah yang dapat menyebabkan kondisi pasien
diatas…
a. Growth hormon
b. LH
c. FSH
d. Androgen
e. Aldosteron
Gangguan Growth Hormone
Kelebihan GH Kekurangan GH
Pre-pubertas: Gigantisme Dwarfisme
- Peningkatan pertumbuhan tulang Hambatan pertumbuhan tulang

Post-pubertas: Akromegali
- Peningkatan pertumbuhan kartilago
18
Seorang anak perempuan usia 6 tahun datang bersama kedua orang tuanya dengan keluhan
sudah menstruasi sejak 2 hari yang lalu. Pada pemriksaan fisik didaptkan BB 40 kg dan TB
135 cm, payudara sesuai dengan tanner 3. Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien ini…
a. Pubertas prekoks
b. Menarche dini
c. Delayed puberty
d. Defisiensi growth hormon
e. Kelainan hormon estrogen
18
Seorang anak perempuan usia 6 tahun datang bersama kedua orang tuanya dengan keluhan
sudah menstruasi sejak 2 hari yang lalu. Pada pemriksaan fisik didaptkan BB 40 kg dan TB
135 cm, payudara sesuai dengan tanner 3. Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien ini…
a. Pubertas prekoks
b. Menarche dini
c. Delayed puberty
d. Defisiensi growth hormon
e. Kelainan hormon estrogen
Penis Testis Rambut Pubis

Pra pubertas Pra pubertas Tidak ada


1

Pembesaran Skrotum mebesar, Sedikit, panjang,


2 tekstur merah sedikit
ringan
myda berpigmen

Lebih Panjang Lebih besar Lebih hitam,


3 mulai
keriting,
sedikit

Lebih besar, Menyerupai


Lebih besar,
4 ukuran glans dewasa,
skrotum
dan besar penis jumlah sedikit,
berwarna hitam
bertambah kasar, keriting

Distribusi dewasa,
Ukuran dewasa Ukuran dewasa menyebar ke
5
permukaan medial
paha
Payudara Rambut Pubis

1 Pra-pubertas Tidak ada

Payudara dan papilla


menonjol sebagai bukit Jarang, sedikit berpigmen,
2
kecil, diameter aerola lurus, batas medial labia
bertambah

Payudara dan areola Lebih hitam, mulai keriting,


3 membesar, tidak ada jumlah bertambah
pemisahan garis bentuk

Areola dan papilla Kasar, keriting, banyak, tetapi lebih


4 sedikit dari orang dewasa
membentuk bukit kedua

Bentuk dewasa, papilla


menonjol. Aerola
Segitiga perempuan dewasa,
5 merupakan bagian dari
menyebar ke medial paha
garis bentuk umum
payudara
Analisissoal
• Seorang anak perempuan usia 6 tahun datang bersama kedua orang tuanya dengan keluhan sudah menstruasi sejak 2 hari yang lalu.

• Pada pemeriksaan fisik didaptkan BB 40 kg dan TB 135 cm, payudara sesuai dengan tanner 3.

Pubertas preoks

Perkembangan seksual (pubertas) lebih cepat dibandingkan


dengan seharusnya.

Laki-laki:
Normal : pubertas usia 9-14 tahun

Wanita
Normal : pubertas usia 8-13 tahun
19
Seorang pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke RS dengan keluhan sering terbangun untuk kencing pada
malam hari. Pasien juga mengeluhkan sangat mudah lapar dan haus. Pasien juga merasa mudah
mengantuk. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Hasil pemeriksaan GDP 110 mg/dl. GDPP 126 mg/dl.
Apa diagnosis yang paling tepat pada pasien…
a. DM tipe I
b. DM tipe II
c. TGT
d. GDPT
e. Prediabetes
19
Seorang pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke RS dengan keluhan sering terbangun untuk kencing pada
malam hari. Pasien juga mengeluhkan sangat mudah lapar dan haus. Pasien juga merasa mudah
mengantuk. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Hasil pemeriksaan GDP 110 mg/dl. GDPP 126 mg/dl.
Apa diagnosis yang paling tepat pada pasien…
a. DM tipe I
b. DM tipe II
c. TGT
d. GDPT
e. Prediabetes
What is prediabetic?

Prediabetes
GDPT(Glukosa Darah PuasaTerganggu)
Kondisi dimana
kadar gula darah TGT(Toleransi GlukosaTerganggu)
terlalu tinggi untuk Glukosaplasma
dianggapnormal, puasadidapatkan HbA1C
tetapi tidak cukup antara 100 – 125 Pemeriksaan TTGO
tinggi untuk mg/dL (5,6 – 6,9 didapatkan
A1C5,7 – 6,4
mmol/L) dan glukosaplasma2
dilabelkan sebagai jam setelah beban %
pemeriksaan TTGO
diabetes.
gula darah 2 jam < antara 140 – 199
140 mg/dL. mg/dL (7,8-11,0
mmol/L).
20
Seorang pasien laki-laki usia 55 tahun mengeluh sesak napas yang memberat sejak 1 jam lalu. Sesak
timbul 3 hari yang lalu. Pasien penderita DM sejak 5 tahun yang lalu dan tidak rutin konsumsi obat. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/100 mmHg, HR 100x/menit, RR 30x/menit, GDS 750 mg. Hasil
analisis gas darah, pH 7.3. Terapi awal pada kasus diatas adalah…
a. Insulin Short Acting
b. Insulin rapid Acting
c. Koreksi elektrolit dengan KCL
d. Natrium Bicarbonat
e. Rehidrasi dengan NaCL
20
Seorang pasien laki-laki usia 55 tahun mengeluh sesak napas yang memberat sejak 1 jam lalu. Sesak
timbul 3 hari yang lalu. Pasien penderita DM sejak 5 tahun yang lalu dan tidak rutin konsumsi obat. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/100 mmHg, HR 100x/menit, RR 30x/menit, GDS 750 mg. Hasil
analisis gas darah, pH 7.3. Terapi awal pada kasus diatas adalah…
a. Insulin Short Acting
b. Insulin rapid Acting
c. Koreksi elektrolit dengan KCL
d. Natrium Bicarbonat
e. Rehidrasi dengan NaCL
Hyperglycemic Crisesin
Patients With Diabetes Mellitus
American DiabetesAssociation
Diabetes Care2001

BI M BELBOY
21
Tn. Ganymede, berusia 56 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan
utama diare yang dialami sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai sering
buang angin dan perasaan kembung pada perut. Riwayat menderita DM
sejak 1 tahun yang lalu dan rutin mengkonsumsi obat antihiperglikemik
oral. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 78x/mnt,
RR 22x/mnt dan suhu 37C. Apakah kemungkinan obat yang dikonsumsi
oleh pasien tersebut?
A. Glibenclamide
B. Metformin
C. Repaglinid
D. Pioglitazone
E. Alfa glukosidase inhibitor
21
Tn. Ganymede, berusia 56 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan
utama diare yang dialami sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai sering
buang angin dan perasaan kembung pada perut. Riwayat menderita DM
sejak 1 tahun yang lalu dan rutin mengkonsumsi obat antihiperglikemik
oral. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 78x/mnt,
RR 22x/mnt dan suhu 37C. Apakah kemungkinan obat yang dikonsumsi
oleh pasien tersebut?
A. Glibenclamide
B. Metformin
C. Repaglinid
D. Pioglitazone
E. Alfa glukosidase inhibitor
KelasObat MekanismeAksi EfekFisiologis Keuntungan Kerugian

Penutupankanal
-↓ risiko - Hipoglikemia
kalium pada ↑ sekresi
- ↑ beratbadan
membran sel β-
Sulfonilurea mikrovaskular
insulin
- Murah - Lini pertamapada pasien non-obese
pankreas
Penutupankanal
↑ sekresi
Meglitinides kalium pada -↓ puncak - Hipoglikemia
membran sel β-
insulin
(Glinid) GD2JPP -↑
pankreas - Dosisfleksibel beratbadan
-EfeksampingGI (diare, nyeriperut)
-↓ produksi -Risikohioglikemia
- Defisiensi vitamin B12
glukosahepar minimal
AktivasiAMP- -Kontraindikasi: CKD,asidosis,dehidrasi,
Biguanides -↑ sensitivitas -↓ risiko
kinase hipoksia
insulin kardiovaskular
- Risiko asidosislaktat
- Murah - Lini pertama pada pasien obese
-Risikohipoglikemia
minimal
- ↑ kolesterolHDL - ↑ beratbadan
Aktivasinuclear - Retensicairan
↑ sensitivitas -↓ trigliserida
TZDs transcription - Fraktur
insulin (pioglitazone)
factorPPAR-γ - ↓ risiko -↑ kolesterol LDL(rosiglitazone)
kardiovaskular Kontraindikasi: edema, gagaljantung
(pioglitazone)
Menghambat -Risiohipoglikemia -Efikasiterhadappenurunan HbA1C
Menghabat
ɑ-glucosidase enzim ɑ- minimal tidak terlalu menonjol
inhibitor glucosidase
absorbs ↓GD2JPP - Efeksamping GI(diare,flatulensi)
karbohidrat ©Bimb
intestinal - Nonsistemik
Kerugian
KelasObat MekanismeAksi EfekFisiologis Keuntungan

Menghambat -Efek dermatologis terkaitimun


-↑ sekresi -Risikohioglikemia
aktivitas DPP-4 (angioedema, urtikaria,dll)
insulin minimal
DPP-4inhibitor → -↓ sekresi -Dapatditoleransi
- Pankreatitis akut (?)
meningkatkan
glucagon denganbaik
konsentrasi
incretin (GLP-1) -↑ sekresi - EfeksampingGI (mual, muntah, diare)
insulin - ↑ heart rate
-Risikohioglikemia
-↓ sekresi - Pakreatitis akut(?)
minimal
glucagon
- ↓ beratbadan
- Hiperplasi sel-Ctiroid
GLP-1receptor Aktivasireseptor -Menghambat -Sediaan injeksisehingga membutuhkan
pengosongan
- ↓ puncak
agonist GLP-1 pelatihan
GD2JPP
labung
-↓ risiko
-↑ rasa cepat
kardiovaskular
kenyang
setelahmakan
-↑ ambilan - Hipoglikemia
glukosa - ↑ beratbadan
-Responuniversal
Aktivasireseptor -↓ produksi -Sediaaninjeksi sehinggamembutuhkan
Insulin
insulin - ↓ risiko
glukosahepar pelatihan
mikrovaskular
-Menghambat
ketogenesis
- Risiko - InfeksiSaluranKemih
hipoglikemia - Hipotensiortostatik
Menghambat  reabsorbsi minimal - Dehidrasi
Sodium-Glucose glukosa pada - Menurunkan - Fraktur
SGLT-2Inhibitor Co-Transporter2 ginjal beratbadan dan - KAD
padaginjal ©Bimb Tekanan darah
22
Seorang perempuan, 52 tahun, diantar keluarga ke IGD dengan penurunan kesadaran sejak
1 jam SMRS. Keluarga mengatakan pasien punya Riwayat DM dan rutin minum obat.
Keluarga juga mengatakan tadi pagi pasien membeli obat sendiri di apotek dan belum
sarapan tadi pagi. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, HR
110x/mnt, RR 24x/mnt dan suhu 36,5C. Pasien tampak berkeringat dingin. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 55 mg/dL. Bagaimanakah mekanisme kerja obat
yang menyebabkan keluhan pasien tersebut?
A. Meningkatkan sekresi insulin sel beta pankreas
B. Meningkatkan glukoneogenesis
C. Menurunkan resistensi insulin
D. Meningkatkan hormon GLP-1
E. Menghambat DPP-IV
22
Seorang perempuan, 52 tahun, diantar keluarga ke IGD dengan penurunan kesadaran sejak
1 jam SMRS. Keluarga mengatakan pasien punya Riwayat DM dan rutin minum obat.
Keluarga juga mengatakan tadi pagi pasien membeli obat sendiri di apotek dan belum
sarapan tadi pagi. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, HR
110x/mnt, RR 24x/mnt dan suhu 36,5C. Pasien tampak berkeringat dingin. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 55 mg/dL. Bagaimanakah mekanisme kerja obat
yang menyebabkan keluhan pasien tersebut?
A. Meningkatkan sekresi insulin sel beta pankreas
B. Meningkatkan glukoneogenesis
C. Menurunkan resistensi insulin
D. Meningkatkan hormon GLP-1
E. Menghambat DPP-IV
KelasObat MekanismeAksi EfekFisiologis Keuntungan Kerugian

Penutupankanal
-↓ risiko - Hipoglikemia
kalium pada ↑ sekresi
- ↑ beratbadan
membran sel β-
Sulfonilurea mikrovaskular
insulin
- Murah - Lini pertamapada pasien non-obese
pankreas
Penutupankanal
↑ sekresi
Meglitinides kalium pada -↓ puncak - Hipoglikemia
membran sel β-
insulin
(Glinid) GD2JPP -↑
pankreas - Dosisfleksibel beratbadan
-EfeksampingGI (diare, nyeriperut)
-↓ produksi -Risikohioglikemia
- Defisiensi vitamin B12
glukosahepar minimal
AktivasiAMP- -Kontraindikasi: CKD,asidosis,dehidrasi,
Biguanides -↑ sensitivitas -↓ risiko
kinase hipoksia
insulin kardiovaskular
- Risiko asidosislaktat
- Murah - Lini pertama pada pasien obese
-Risikohipoglikemia
minimal
- ↑ kolesterolHDL - ↑ beratbadan
Aktivasinuclear - Retensicairan
↑ sensitivitas -↓ trigliserida
TZDs transcription - Fraktur
insulin (pioglitazone)
factorPPAR-γ - ↓ risiko -↑ kolesterol LDL(rosiglitazone)
kardiovaskular Kontraindikasi: edema, gagaljantung
(pioglitazone)
Menghambat -Risiohipoglikemia -Efikasiterhadappenurunan HbA1C
Menghabat
ɑ-glucosidase enzim ɑ- minimal tidak terlalu menonjol
inhibitor glucosidase
absorbs ↓GD2JPP - Efeksamping GI(diare,flatulensi)
karbohidrat ©Bimb
intestinal - Nonsistemik
Kerugian
KelasObat MekanismeAksi EfekFisiologis Keuntungan

Menghambat -Efek dermatologis terkaitimun


-↑ sekresi -Risikohioglikemia
aktivitas DPP-4 (angioedema, urtikaria,dll)
insulin minimal
DPP-4inhibitor → -↓ sekresi -Dapatditoleransi
- Pankreatitis akut (?)
meningkatkan
glucagon denganbaik
konsentrasi
incretin (GLP-1) -↑ sekresi - EfeksampingGI (mual, muntah, diare)
insulin - ↑ heart rate
-Risikohioglikemia
-↓ sekresi - Pakreatitis akut(?)
minimal
glucagon
- ↓ beratbadan
- Hiperplasi sel-Ctiroid
GLP-1receptor Aktivasireseptor -Menghambat -Sediaan injeksisehingga membutuhkan
pengosongan
- ↓ puncak
agonist GLP-1 pelatihan
GD2JPP
labung
-↓ risiko
-↑ rasa cepat
kardiovaskular
kenyang
setelahmakan
-↑ ambilan - Hipoglikemia
glukosa - ↑ beratbadan
-Responuniversal
Aktivasireseptor -↓ produksi -Sediaaninjeksi sehinggamembutuhkan
Insulin
insulin - ↓ risiko
glukosahepar pelatihan
mikrovaskular
-Menghambat
ketogenesis
- Risiko - InfeksiSaluranKemih
hipoglikemia - Hipotensiortostatik
Menghambat  reabsorbsi minimal - Dehidrasi
Sodium-Glucose glukosa pada - Menurunkan - Fraktur
SGLT-2Inhibitor Co-Transporter2 ginjal beratbadan dan - KAD
padaginjal ©Bimb Tekanan darah
23

Ny. Cressida, berusia 48 tahun, datang ke kontrol ke dokter. Pasien sudah


menderita DM tipe 2 sejak 2 tahun yang lalu. Pasien mengkonsumsi obat
metformin 2x1 dan berobat teratur. Pada 2 hari yang lalu GDS pasien 240 mg/dl.
Pasien mengaku 1 minggu yang lalu telah mengkonsumsi obat prednison,
natrium diklofenak, asam mefenamat dan antihistamin untuk nyeri pinggangnya.
Obat apa yang dapat menyebabkan meningkatnya kadar glikemik pada pasien
ini?
A. Asam mefenamat
B. Antihistamin
C. Prednison
D. Natrium diklofenac
E. Asam mefenamat dan natrium diklofenac
23

Ny. Cressida, berusia 48 tahun, datang ke kontrol ke dokter. Pasien sudah


menderita DM tipe 2 sejak 2 tahun yang lalu. Pasien mengkonsumsi obat
metformin 2x1 dan berobat teratur. Pada 2 hari yang lalu GDS pasien 240 mg/dl.
Pasien mengaku 1 minggu yang lalu telah mengkonsumsi obat prednison,
natrium diklofenak, asam mefenamat dan antihistamin untuk nyeri pinggangnya.
Obat apa yang dapat menyebabkan meningkatnya kadar glikemik pada pasien
ini?
A. Asam mefenamat
B. Antihistamin
C. Prednison
D. Natrium diklofenac
E. Asam mefenamat dan natrium diklofenac
24
Seorang wanita usia 58 tahun datang dengan keluhan bengkak di leher depan
sejak 6 bulan yang lalu. Terdapat benjolan di leher simetris dan mengikuti
gerakan menelan. Keluhan dirasakan bersamaan dengan jantung
berdebardebar dan keringat berlebih. Pada pemeriksaan didapatkan TD
hipertensi, nadi 100x/menit. Eksoftalmus (+). Diagnosis pada pasien ini
adalah...
A. Struma nodusa non toksik
B. Struma nodusa toksik
C. Struma difusa toksik
D. Adenoma hipofisis
E. Struma difusa non toksik
24
Seorang wanita usia 58 tahun datang dengan keluhan bengkak di leher depan
sejak 6 bulan yang lalu. Terdapat benjolan di leher simetris dan mengikuti
gerakan menelan. Keluhan dirasakan bersamaan dengan jantung
berdebardebar dan keringat berlebih. Pada pemeriksaan didapatkan TD
hipertensi, nadi 100x/menit. Eksoftalmus (+). Diagnosis pada pasien ini
adalah...
A. Struma nodusa non toksik
B. Struma nodusa toksik
C. Struma difusa toksik
D. Adenoma hipofisis
E. Struma difusa non toksik
STRUMA/GOITER

STRUMA STRUMA

DIFUSA NODUSA TOKSIK NON-


TOKSIK

Pembesaran Gejala Tidak ada


Pembesaran
tiroid secara
tiroid berupa hipertiroid/ gejala
umum, tirotoksikosis tirotoksikosis
benjolan (+)
benjolan (-)
(Par y’s disease / Basedow’s disease)
hipertiroid primer di mana terdapat autoantibodiyang
merangsang kelenjar tiroid →>>kadar hormone tiroid

PATOGENESIS
- Hipertiroid → gangguan
mekanismehomeostasisiyang
mengontrol sekresi
- Gangguan berasal : thyroid
stimulating immunoglobulin
(TSI) - limphosit (IgG).
- Antibodi berikatandengan
reseptor TSH(TRAb)
GRAVES’DISEASE

THYROIDEXAM CARDIACMANIFESTATION
• Tachycardia
• Difuse toxicgoiter • Atrial fibrillation

• Thrills and bruits are
LVHand strain onECG
• Prematureatrial/ventricular
important but often contractions
absent. • Congestive heartfailure
• Thrills (palpable) and • Angina with/without coronaryartery
disease
bruits (audible) signof • Myocardialinfarction
turbulence associated • Resistanceto some drug ef ects
with an increased rate (digoxin)
of flow through • Residualcardiomegaly
turtuos vessel. • SystolicBP ↑ DiastolicBP↓
• Pulse pressure50-80mmHg
25
Ny. Mother Spider Demon, 37 tahun, datang dengan keluhan berdebar-
debar sejak 4 bulan terakhir. Keluhan disertai
keringat yang banyak dan selalu merasa kepanasan. Pasien juga
mengeluhkan selalu lapar dan penurunan berat badan. Dari pemeriksaan
fisik di temukan eksoftalmus, TD 150/90, nadi 120x/menit, RR 20x/menit,
suhu 37, dan teraba benjolan di leher bagian depan. Apakah terapi utama
antihipertensi yang diberikan pada pasien ini?
A. Nifedipin
B. Captopril
C. Propanolol
D. Hidrochlorotiazide
E. Amlodipin
25
Ny. Mother Spider Demon, 37 tahun, datang dengan keluhan berdebar-
debar sejak 4 bulan terakhir. Keluhan disertai
keringat yang banyak dan selalu merasa kepanasan. Pasien juga
mengeluhkan selalu lapar dan penurunan berat badan. Dari pemeriksaan
fisik di temukan eksoftalmus, TD 150/90, nadi 120x/menit, RR 20x/menit,
suhu 37, dan teraba benjolan di leher bagian depan. Apakah terapi utama
antihipertensi yang diberikan pada pasien ini?
A. Nifedipin
B. Captopril
C. Propanolol
D. Hidrochlorotiazide
E. Amlodipin
βblocker:
• Dosis40 –200 mg dalam 4 dosis, mengontrol takikardia (propranolol juga↓
konversi T4
→ T3)
•Methimazole:20 –30 mg / hari.
• 70%rekuren setelah 1 thn
• ES:pruritus, rash, arthralgia,demam, & agranulocytosispd 0.5%kasus
•DOCuntukpasiendewasa,anak-anak danibu hamil trimester keduadanketiga
PTU:
• resiko↑ nekrosishepatosellular;efek lebih lambat
• Dosisawal 300 –600 mg / hari, dosis maksimal 2.000 mg/hari
• Evaluasi:fx hepar,DPL,dan TSHsebelum terapi dan saatfollow-up
• DOCpada ibu hamil trimester pertama
Radioactive iodine(RAI):
• Premedikasi psn dgn obat antitiroid utk mencegah tirotoksikosis, hentikan 3 hari
sebelum terapi agarRAIbisadi uptake
• 75%pasien setelah terapi radioaktif menjadi hipotiroid dan siap operasi

Anda mungkin juga menyukai