“Arester”
OLEH :
KELOMPOK A
ARRIDA RAHMADANIA
44220030
3B-TPE
A. TUJUAN PERCOBAAN
B. TEORI DASAR
Bila tegangan lebih habis dan tegangan normal tinggi, tahanannya naik
lagi sehingga arus susulannya dibatasi sampai kira-kira 50 A. arus
susulan ini akhirnya dimatikan oleh sela api pada waktu tegangan
sistemnya mencapai titik nol yang pertama, sehingga alat ini bertindak
sebagai sebuah kran yang menutup arus. dari sini didapatkan nama
tahanan kran, pada arrester modern pemadaman arus susulannya cukup
besar (200-300 A) dilakukan dengan bantuan medan magnet.
Gambar 1. Arrester
Karakteristik Arrester
oleh karena telah disinggung dimuka, arrester dipakai guna
menetapkan BIL, maka karakteristiknya perlu diketahui dengan jelas,
sebagai berikut :
D. RANGKAIAN PERCOBAAN
F. KESELAMATAN KERJA
H. ANALISIS DATA
Perhitungan pada data ke 1.
Diketahui :
P = 1009 mBar
T = 30 ̊C
V eff = 3 kV
Ditanyakan :
a. V max = …?
b. V B = …?
c. FC = …?
Penyelesaian :
a. Tegangan maksimal (V max )
V max =V eff × √ 2=3× √ 2=9,24 kV
b. Tegangan sebenarnya (V B)
P 273+ 20
V B=V max × ×
1013 273+T
10 09 273+20
¿ 4 , 24 × ×
1013 273+3 0
¿ 4 , 25 kV
c. Faktor koreksi (FC)
V eff 4,25
FC = = =1,002
V B 4 , 24