MODUL 1. Bil Pecahan Dan Desimal
MODUL 1. Bil Pecahan Dan Desimal
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :
MODUL 1
SMKN 1 LEUWILIANG
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA BARAT
2022
A. Informasi Umum
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :
Kode Modul : 1
Satuan Pendidikan : SMKN 1 LEUWILIANG
Nama Penyusun : ADI SANDI, SE
Tahun Penyusunan : 2022
Fase/Kelas : E/X
Domain/Topik : Bilangan/Bilangan Pecahan, Desimal, dan Persen
Kata Kunci : Bilangan Pecahan, Desimal, Persen, Konversi
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (4 x Pertemuan)
Pengetahuan/Keterampilan : Jenis-jenis bilangan, operasi hitung pada bilangan bulat
Prasyarat
Profil Pelajar Pancasila : Berfikir kritis dan kreatif
Sarana dan Prasarana : Ruang Kelas, Papan Tulis Whiteboard, Jaringan Internet
Target Peserta Didik : 1. Reguler
2. Cerdas dan berbakat istimewa
3. Memiliki hambatan belajar
Jenis/Moda Pembelajaran : Tatap Muka dan Daring
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Rencana Assesmen
Asesmen individu : 1. Kuis bentuk uraian
2. Penugasan
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :
Refleksi Guru :
1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
2. Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
3. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
4. Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
5. Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
6. Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?
Refleksi Siswa :
1. Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari hari ini?
2. Pada bagian mana yang belum kalian pahami?
3. Media apa yang dapat memudahkan kalian memahami materi ini?
E. Lampiran-Lampiran
Bilangan Pecahan
a
Bilangan pecahan disebut juga bilangan rasional yang dinyatakan dalam bentuk b dengan a, b ∈ B dan b ≠
0, dengan a disebut pembilang dan b penyebut.
a b
Jika b dan d masing-masing adalah bilangan pecahan maka berlaku operasi penjumlahan dan
pengurangan sebagai berikut:
a c ad +bc
+ =
b d bd
a c ad−bc
− =
b d bd
Contoh Soal :
1. Hitunglah nilai operasi penjumlahan pada bilangan pecahan berikut !
3 2 2 6
+ +
a. 4 5 b. 9 5
Jawaban :
3 2 (3. 5 )+(2 . 4 ) 15+ 8 23
+ = = =
a. 4 5 4 .5 20 20
2 6 (2 .5 )+(6 . 9 ) 10+54 64
+ = = =
b. 9 5 9.5 45 45
Jawaban :
3 2 (3 .5 )−(2. 4 ) 15−8 7
− = = =
a. 4 5 4.5 20 20
Contoh :
1. Ubahlah bentuk pecahan campuran berikut menjadi pecahan biasa:
1 3
2 1
a. 3 b. 20
Jawaban :
1 (2 .3 )+1 6+1 7
2 = = =
a. 3 3 3 3
22 +4 4
=2 . 9 =2
b. 9 9 9
Pecahan biasa hanya dapat diubah menjadi bentuk pecahan campuran apabila pembilang > penyebut.
Operasi hitung pada bilangan pecahan campuran akan lebih mudah dilakukan apabila diubah terlebih
dahulu kedalam bentuk pecahan biasa.
Contoh soal :
Tentukanlah hasil operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan berikut ini!
1 2
2 +3
1. 3 5
2 5
4 +3 +
2. 7 6
3 1
4 −2
3. 4 6
Jawaban:
1. Cara 1 dengan mengubah terlebih dahulu pecahan campuran menjadi bentuk pecahan biasa
1 2
2 +3
3 5
1 (2. 3)+1 6+1 7
2 = = =
3 3 3 3
2 (3 .5 )+ 2 15+2 17
3 = = =
5 5 5 5
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :
2 5
4 +3 +
2. 7 6
Cara 1 dengan mengubah pecahan campuran menjadi bentuk pecahan biasa
2 +2 +2 23
3 =3. 7 =21 =
7 7 7 7
23 5 (6 .23 )+(5 .7 )
4 + + =4+
7 6 7.6
138+35 173
=4+ =4+
42 42
(4 . 42 )+173 168+173 341 5
= = = =8
1 . 42 42 42 42
Cara 2 dengan menjumlahkan langsung
2 5 2 5 (2 . 6)+(7 . 5 )
4 +3 + =(4+3)+ + =7+
7 6 7 6 7.6
12+35 47 5
=7+ == 7+ =7+1+
42 42 42
5 5
=8+ =8
42 42
Contoh Soal :
Hitunglah hasil perkalian bilangan pecahan berikut ini!
5 2
×
1) 4 3
1 3
3 ×2
2) 2 4
Jawaban :
5 2 5×2 10 5
× = = =
1) 4 3 4×3 12 6
1 3 +1 + 3 7 11 77 5
3 ×2 =3. 2 ×2 . 4 = × = =9
2) 2 4 2 4 2 4 8 8
Contoh Soal :
Hitunglah hasil pembagian bilangan pecahan berikut ini!
2 4
:
1) 10 7
3 1
5 :1
2) 5 5
Jawaban :
2 4 2 7 14 7
: = × = =
1) 10 7 10 4 40 20
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :
3 1 +3 +1 28 6 28 5 140 14 2
5 :1 =5 .5 :5 . 1 = : = × = = =4
2) 5 5 5 5 5 5 5 6 30 3 3
Lampiran Quis Operasi Hitung pada Pecahan
Jawablah Soal-soal berikut ini!
1) Tentukanlah hasil operasi penjumlahan pecahan berikut ini:
2 1
+
a. 7 5
5 2 11
2 +3 +
b. 12 3 12
2) Tentukanlah hasil operasi pengurangan pecahan berikut ini:
11 6 1
− −
a. 5 7 10
4 2
2 −1
b. 5 3
3) Tentukanlah hasil operasi perkalian pecahan berikut!
2 4
×
a. 3 5
1 1
1 ×3
b. 4 5
4) Tentukanlah hasil operasi perkalian pecahan berikut!
1 1
:
a. 5 2
2 2
2 :5
b. 3 3
5) Seorang karyawan mendapat upah Rp120.000,00, per minggu. Berapakah upahnya selama seminggu
1
jika ia mendapat kenaikan 5 dari upah semula?
Jawaban
2 1 (2 .5 )+( 1 .7 ) 10+7 17
+ = = =
1) a. 7 5 7.5 35 35 (skor : 5)
5 2 11 5 2 11 5+(2. 4 )+11
2 + 3 + =2+3+ + + =5+
b. 12 3 12 12 3 12 12
5+8+11 24
=5+ =5+ =5+2=7
12 12 (skor : 15)
2 4 2×4 8
× = =
3) a. 3 5 3×5 15 (skor : 5)
1 1 5 16 5×16 80
1 ×3 = × = = =40
b. 4 5 4 5 4×5 20 (skor : 15)
1 1 1 2 1×2 2
: = × = =
4) a. 5 2 5 1 5×1 5 (skor : 5)
2 2 8 17 8 3 8
2 :5 = : = × =
b. 3 3 3 3 3 17 17 (skor : 15)
Pedoman penilaian :
Nilai = (jml skor soal no 1)+(jml skor soal no 2)+(jml skor soal no 3)+(jml skor soal no 4)+(jml skor soal no 5)
1.
¿ 2
Jadi 5
=0,4
2.
¿ 3
2 =2 ,75
Jadi 4
Cara lainnya adalah dengan membuat penyebut dari pecahan agar menjadi 10 atau 100
2 2 2 4
× = =0,4
1. 5 agar penyebutnya menjadi 10 adalah dengan cara mengalikan pecahan 5 2 10
3 11
2 =
2. 4 4 agar penyebutnya menjadi 10 adalah dengan cara mengalikan pecahan
11 2,5 27 ,5
× = =2 ,75
4 2,5 10
Mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan hanya berlaku untuk bilangan desimal dengan angka di
belakang koma terbatas atau banyaknya angka di belakang koma tak terbatas dan berulang.
Contoh
Ubahlah bentuk desimal berikut kedalam bentuk pecahan!
1. 0,25
2. 3,5
Jawaban
1. 0,25 karena angka dibelakang koma terbatas hanya ada dua, maka pecahan tersebut merupakan
25 1
0 , 25= =
pecahan dengan penyebut 100 (seperseratus) sehingga 100 4 jadi bentuk pecahan dari
1
0 ,25=
4
2. 3,5 , karena terdapat 1 angka dibelakang koma, maka pecahan tersebut merupakan pecahan dengan
35 7 1 7 1
3,5= = =3 3,5= =3
penyebut 10 (sepersepuluh) sehingga 10 2 2 jadi bentuk pecahan dari 2 2
2
1. 5
3
2
2. 4
Jawaban
2 200
×100 %= %=40 %
1. 5 5
3 11
2 = ×100 %=11×25 %=275 %
2. 4 4
Mengubah bentuk persen kedalam bentuk pecahan adalah dengan cara mengubah tanda % menjadi
bentuk seperseratus, kemudian dinyatakan dalam bentuk pecahan yang paling sederhana.
Contoh
Nyatakan bentuk persen berikut ke dalam bentuk pecahan dan desimal
1. 24%
3
5 %
2. 4
Jawaban :
1 24 6
24 %=24× = =
1. 100 100 25 sedangkan untuk bentuk desimalnya adalah
1 24
24 %=24× = =0 , 24
100 100
3 23 23 1 23
5 %= %= × =
2. 4 4 4 100 400 sedangkan untuk bentuk desimalnya adalah
3 23 23 1 23 25 575
5 %= %= × = × = =0 , 0575
4 4 4 100 400 25 10 . 000
4
5 %+ −0 , 25
a. 5
2 3
6,8−2 +2 %
b. 5 4
Jawaban
1. a.
skor : 10
¿ b.
¿
dibatasi sampai dengan 3 angka dibelakang koma
skor : 10
3 43
4
= =4,3
c. 10 10 (skor : 10) d.
¿
karena akan terus bersisa 2, maka dibatasi hingga 2 angka dibelakang koma
(skor : 10)
5 21
2 = ×100 %=21×12 , 5 %=262 ,5 %
2. a. 8 8 (skor : 10)
1 43 4300 %
6 = ×100 %= =614 , 285714 %≈614 ,23 %
b. 7 7 7 (skor : 10)
3 43
4 = ×100 %=430 %
c. 10 10 (skor : 10)
2 47 4700 %
5 = ×100 %= =522 , 22 %
d. 9 9 9 (skor : 10)
3. a. 0,12 karena ada 2 angka dibelakang koma, maka penyebutnya adalah 100 sehingga
12 3
0 , 12= =
100 50 (skor : 10)
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :
b. 8,25, karena ada 2 angka dibelakang koma, maka penyebutnya adalah 100 sehingga
825 825 33 1
8 , 25= = = =8
100 10000 4 4 (skor : 10)
3
0,3=
c. 0,3, karena ada 1 angka dibelakang koma, maka penyebutnya adalah 10 sehingga 10 (skor:10)
d. 1,66, karena ada 2 angka dibelakang koma, maka penyebutnya adalah 100 sehingga
166 83 33
1 ,66= = =1
100 50 50 (skor : 10)
20 2 1
20 %= = =
4. a. 100 10 5 (skor : 10)
5 1
5 %= =
b. 100 20 (skor : 10)
1 81 1 81
10 %= × =
c. 8 8 100 800 (skor : 10)
2 127 1 127
25 %= × =
d. 5 5 100 500 (skor : 10)
4 5 4 25 5+(20 . 4 )−25
5 %+ −0 , 25= + − =
5. a. 5 100 5 100 100
5+80−25 85−25 60 3
= = = =
100 100 100 50 (skor : 20)
2 3 68 12 11 1 68 12 11
6,8−2 +2 %= − + × = − +
b. 5 4 10 5 4 100 10 5 400
( 40. 68 )−(80 . 12)+11 2720−960+11 1771
= = =
400 400 400 (skor : 20)
5
∑ Skor soal
1
Nilai=
2