Anda di halaman 1dari 16

Disusun oleh : ADI SANDI, SE

REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

MODUL AJAR MATEMATIKA


BILANGAN PECAHAN, DESIMAL DAN PERSEN
FASE E (KELAS X)

MODUL 1

SMKN 1 LEUWILIANG

DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA BARAT
2022
A. Informasi Umum
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

Kode Modul : 1
Satuan Pendidikan : SMKN 1 LEUWILIANG
Nama Penyusun : ADI SANDI, SE
Tahun Penyusunan : 2022
Fase/Kelas : E/X
Domain/Topik : Bilangan/Bilangan Pecahan, Desimal, dan Persen
Kata Kunci : Bilangan Pecahan, Desimal, Persen, Konversi
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (4 x Pertemuan)
Pengetahuan/Keterampilan : Jenis-jenis bilangan, operasi hitung pada bilangan bulat
Prasyarat
Profil Pelajar Pancasila : Berfikir kritis dan kreatif
Sarana dan Prasarana : Ruang Kelas, Papan Tulis Whiteboard, Jaringan Internet
Target Peserta Didik : 1. Reguler
2. Cerdas dan berbakat istimewa
3. Memiliki hambatan belajar
Jenis/Moda Pembelajaran : Tatap Muka dan Daring
Model Pembelajaran : Problem Based Learning

B. Gambaran Umum Modul (rasionalisasi, urutan materi pembelajaran, rencana asesmen):


Rasionalisasi
Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari terkadang banyak ditemukan perhitungan dengan
menggunakan bilangan pecahan, desimal, dan persentase. Modul ini berisi materi mengenai operasi
hitung pada bilangan pecahan, desimal dan persen kemudian bagaimana mengkonversi/mengubah
bilangan pecahan ke dalam bentuk desimal dan persen serta sebaliknya.
Model pembelajaran pada topik ini menggunakan model problem based learning agar siswa dapat aktif
terlibat dan mampu untuk mengeksplorasi dirinya dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan
bilangan pecahan, desimal dan persen.
Pada awal pembelajaran siswa akan mempelajari operasi hitung bilangan pecahan kemudian melakukan
konversi kepada bilangan desimal dan sebaliknya. Selanjutnya siswa akan mempelajari bagaimana
menentukan nilai persentase dari suatu permasalahan kontekstual dalam kehidupan sehari-hari.

Urutan Materi Pembelajaran


1. Bilangan Pecahan
2. Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pada pecahan
3. Operasi hitung perkalian pada pecahan
4. Operasi hitung pembagian pada pecahan
5. Konversi pecahan ke dalam bentuk desimal dan sebaliknya
6. Menentukan persentase dari permasalahan kontekstual

Rencana Assesmen
Asesmen individu : 1. Kuis bentuk uraian
2. Penugasan

C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

Topik Bilangan Pecahan dan Desimal


Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik memahami bilangan pecahan dan desimal

2. Peserta didik dapat mengoperasikan bilangan pecahan dan desimal


3. Peserta didik dapat mengkonversi bilangan pecahan menjadi bentuk
desimal dan sebaliknya
4. Peserta didik memahami persentase
5. Peserta didik dapat mengkonversi bilangan dalam bentuk persentase
dan sebaliknya
Pemahaman Bermakna  Bilangan pecahan terdiri dari pembilang yaitu bilangan yang letaknya
diatas dan penyebut yang letaknya dibawah
 Operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan dapat
dilakukan apabila penyebutnya sama
 Cara menyamakan penyebut pecahan pada operasi penjumlahan dan
pengurangan pecahan adalah dengan mencari KPK nya
 Operasi perkalian pada pecahan adalah dengan cara mengalikan
pembilang dengan pembilang, kemudian penyebut dengan penyebut
 Operasi pembagian pada pecahan adalah dengan cara membalik
bilangan pecahan pembagi dimana pembilang menjadi penyebut dan
sebaliknya kemudian mengubah operasinya menjadi perkalian
 Bilangan desimal adalah bilangan se per sepuluh dari katanya desi
yang artinya 10.
 Mengubah atau mengkonversi bilangan pecahan menjadi bentuk
desimal adalah dengan cara membagi pembilang dengan penyebut
 Mengubah bentuk desimal ke dalam bentuk pecahan adalah dengan
cara membagi bilangan dibelakang koma dengan 10.
 Persen adalah seper seratus
 Mengubah bilangan biasa atau pecahan ke dalam bentuk persen
adalah dengan cara mengalikannya dengan 100%.
Pertanyaan Pemantik 1. Apakah yang dimaksud dengan bilangan pecahan?
2. Apakah yang dimaksud dengan persen?
3. Dimanakah perhitungan bilangan pecahan dan persen dalam
kehidupan sehari-hari dapat kalian temukan?

D. Urutan Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1 dan 2 (3x40 menit)
Uraian Kegiatan Alokasi Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 15 menit
 Guru meminta salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa atau memimpin
mengucapkan salam untuk menumbuhkan perilaku religius
 Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kabar kepada siswa
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru memberikan pertanyaan pemantik
 Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan yang akan dicapai dalam
mempelajari bilangan pecahan dan desimal serta persen kepada siswa
 Guru memberikan gambaran prasyarat materi yang harus dikuasai sebelum
mempelajari materi bilangan pecahan dan desimal serta persen, yaitu jenis-jenis
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

Uraian Kegiatan Alokasi Waktu


bilangan dan operasi hitung bilangan bulat.
 Guru menjelaskan informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen
individu berupa quis dalam bentuk soal uraian
 Guru memberikan informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
1. Mencatat materi pelajaran yang dituliskan guru di papan tulis.
2. Memperhatikan penjelasan dari guru tentang materi bilangan pecahan,
desimal, dan persen
3. Menyimpulkan bilangan pecahan, desimal, persen dan bagaimana melakukan
operasi hitungnya.
4. Mengerjakan latihan soal (quis)
5. Mengumpulkan hasil latihan soal (quis)
2. Kegiatan Inti
 Siswa diminta untuk mencatat materi bilangan pecahan yang dituliskan guru di
papan tulis
 Siswa diminta untuk mencermati dan mangamati penjelasan guru tentang definisi
dan operasi hitung pada bilangan pecahan
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait pembahasan 95 menit
materi jika ada yang kurang jelas
 Guru menuliskan quis berupa soal uraian di papan tulis
 Siswa diminta untuk mengerjakan soal quis secara individu pada kertas yang
disediakan kemudian dikumpulkan
 Guru membahas soal quis
3. Kegiatan Penutup
 Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran baik
secara langsung maupun tidak langsung
 Secara bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran 10 menit
 Guru menyampaikan informasi tentang materi pembelajaran berikutnya yaitu
mengenai konversi bilangan pecahan kedalam bentuk desimal dan persen.
 Guru memberikan salam

Pertemuan 3 dan 4 (3x40 menit)


Uraian Kegiatan Alokasi Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 15 menit
 Guru meminta salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa atau memimpin
mengucapkan salam untuk menumbuhkan perilaku religius
 Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kabar kepada siswa
 Guru mengabsen kehadiran siswa
 Guru memberikan pertanyaan pemantik
 Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan yang akan dicapai dalam
mempelajari bilangan pecahan dan desimal serta persen kepada siswa
 Guru menjelaskan informasi tentang asesmen yang dilakukan yaitu asesmen
individu berupa quis dalam bentuk soal uraian
 Guru memberikan informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
1. Siswa mencermati dan mengamati materi yang diberikan guru.
2. Memperhatikan penjelasan dari guru tentang materi konversi bilangan
pecahan, desimal, dan persen
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

Uraian Kegiatan Alokasi Waktu


3. Menyimpulkan konversi bilangan pecahan, desimal, persen dan sebaliknya.
4. Mengerjakan latihan soal (quis)
5. Mengumpulkan hasil latihan soal (quis)
2. Kegiatan Inti
 Siswa diminta untuk mencatat materi bilangan pecahan yang dituliskan guru di
papan tulis
 Siswa diminta untuk mencermati dan mangamati penjelasan guru tentang definisi
desimal, persen, dan konversi bilangan pecahan ke dalam bentuk desimal dan
persen serta sebaliknya.
95 menit
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait pembahasan
materi jika ada yang kurang jelas
 Guru menuliskan quis berupa soal uraian di papan tulis
 Siswa diminta untuk mengerjakan soal quis secara individu pada kertas yang
disediakan kemudian dikumpulkan
 Guru membahas soal quis
3. Kegiatan Penutup
 Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi atas kegiatan pembelajaran baik
secara langsung maupun tidak langsung
 Secara bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran 10 menit
 Guru menyampaikan informasi tentang materi pembelajaran berikutnya yaitu
mengenai skala dan perbandingan.
 Guru memberikan salam

Refleksi Guru :
1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
2. Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
3. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
4. Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
5. Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
6. Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

Refleksi Siswa :
1. Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari hari ini?
2. Pada bagian mana yang belum kalian pahami?
3. Media apa yang dapat memudahkan kalian memahami materi ini?

E. Lampiran-Lampiran

Materi Pelajaran Pertemuan 1 dan 2


Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

Bilangan Pecahan
a
Bilangan pecahan disebut juga bilangan rasional yang dinyatakan dalam bentuk b dengan a, b ∈ B dan b ≠
0, dengan a disebut pembilang dan b penyebut.

Operasi hitung pada bilangan pecahan


1. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan

a b
Jika b dan d masing-masing adalah bilangan pecahan maka berlaku operasi penjumlahan dan
pengurangan sebagai berikut:
a c ad +bc
+ =
b d bd
a c ad−bc
− =
b d bd

Contoh Soal :
1. Hitunglah nilai operasi penjumlahan pada bilangan pecahan berikut !
3 2 2 6
+ +
a. 4 5 b. 9 5

Jawaban :
3 2 (3. 5 )+(2 . 4 ) 15+ 8 23
+ = = =
a. 4 5 4 .5 20 20

2 6 (2 .5 )+(6 . 9 ) 10+54 64
+ = = =
b. 9 5 9.5 45 45

2. Hitunglah nilai operasi pengurangan pada bilangan pecahan berikut !


3 2 2 6
− −
a. 4 5 b. 9 5

Jawaban :
3 2 (3 .5 )−(2. 4 ) 15−8 7
− = = =
a. 4 5 4.5 20 20

2 6 (2. 5 )+(6 . 9) 10−54 44


− = = =−
b. 9 5 9. 5 45 45

Mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa dan sebaliknya


Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

Contoh :
1. Ubahlah bentuk pecahan campuran berikut menjadi pecahan biasa:

1 3
2 1
a. 3 b. 20
Jawaban :
1 (2 .3 )+1 6+1 7
2 = = =
a. 3 3 3 3

3 (20 .1 )+3 20+3 23


1 = = =
b. 20 20 20 20

2. Ubahlah bentuk pecahan berikut menjadi bentuk pecahan campuran!


15 22
a. 7 b. 9
Jawaban :
15 +1 1
=2. 7 =2
a. 7 7 7

22 +4 4
=2 . 9 =2
b. 9 9 9

Pecahan biasa hanya dapat diubah menjadi bentuk pecahan campuran apabila pembilang > penyebut.
Operasi hitung pada bilangan pecahan campuran akan lebih mudah dilakukan apabila diubah terlebih
dahulu kedalam bentuk pecahan biasa.

Contoh soal :
Tentukanlah hasil operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan berikut ini!
1 2
2 +3
1. 3 5
2 5
4 +3 +
2. 7 6
3 1
4 −2
3. 4 6
Jawaban:
1. Cara 1 dengan mengubah terlebih dahulu pecahan campuran menjadi bentuk pecahan biasa
1 2
2 +3
3 5
1 (2. 3)+1 6+1 7
2 = = =
3 3 3 3
2 (3 .5 )+ 2 15+2 17
3 = = =
5 5 5 5
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

1 2 7 17 (5. 7 )+(3 .17 ) 35+51 86 11


2 +3 = + = = = =5
3 5 3 5 3.5 15 15 15

Cara 2 dengan menjumlahkan langsung


1 2 1 2 (1. 5 )+(2. 3 )
2 +3 =(2+3)+ + =5+
3 5 3 5 3. 5
5+6 11 11
=5+ =5+ =5
15 15 15
+11 75+11 86
=5 . 15 = =
15 15 15

2 5
4 +3 +
2. 7 6
Cara 1 dengan mengubah pecahan campuran menjadi bentuk pecahan biasa
2 +2 +2 23
3 =3. 7 =21 =
7 7 7 7
23 5 (6 .23 )+(5 .7 )
4 + + =4+
7 6 7.6
138+35 173
=4+ =4+
42 42
(4 . 42 )+173 168+173 341 5
= = = =8
1 . 42 42 42 42
Cara 2 dengan menjumlahkan langsung
2 5 2 5 (2 . 6)+(7 . 5 )
4 +3 + =(4+3)+ + =7+
7 6 7 6 7.6
12+35 47 5
=7+ == 7+ =7+1+
42 42 42
5 5
=8+ =8
42 42

3. Cara 1 dengan mengubah pecahan campuran ke dalam bentuk pecahan biasa


3 1
4 −2
4 6
3 +3 16+3 19
4 =4 . 4 = =
4 4 4 4
1 +1 12+1 13
2 =2. 6 = =
6 6 6 6
3 1 19 13 (19 .6 )−(13 . 4 ) 114−52 62 14 7
4 −2 = − = = = =2 =2
4 6 4 6 4 .6 24 24 24 12
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

Cara 2 dengan melakukan langsung operasi pengurangan


3 1 3 1 3 1 (3 .6 )−(1. 4 )
4 −2 =4−2+ − =2+ − =2+
4 6 4 6 4 6 24
18−4 14 7 7
=2+ =2+ =2+ =2
24 24 12 12

2. Operasi Perkalian Pecahan


a c
Jika b dan d masing-masing adalah bilangan pecahan, maka berlaku operasi perkalian sebagai
berikut:
a c a×c
× =
b d b×d

Contoh Soal :
Hitunglah hasil perkalian bilangan pecahan berikut ini!
5 2
×
1) 4 3
1 3
3 ×2
2) 2 4
Jawaban :
5 2 5×2 10 5
× = = =
1) 4 3 4×3 12 6
1 3 +1 + 3 7 11 77 5
3 ×2 =3. 2 ×2 . 4 = × = =9
2) 2 4 2 4 2 4 8 8

3. Operasi Pembagian Pecahan


a c
Jika b dan d masing-masing adalah bilangan pecahan, maka berlaku operasi pembagian sebagai
berikut:
a c a d a×d
: = × =
b d b c b×c

Contoh Soal :
Hitunglah hasil pembagian bilangan pecahan berikut ini!
2 4
:
1) 10 7
3 1
5 :1
2) 5 5
Jawaban :
2 4 2 7 14 7
: = × = =
1) 10 7 10 4 40 20
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

3 1 +3 +1 28 6 28 5 140 14 2
5 :1 =5 .5 :5 . 1 = : = × = = =4
2) 5 5 5 5 5 5 5 6 30 3 3
Lampiran Quis Operasi Hitung pada Pecahan
Jawablah Soal-soal berikut ini!
1) Tentukanlah hasil operasi penjumlahan pecahan berikut ini:
2 1
+
a. 7 5
5 2 11
2 +3 +
b. 12 3 12
2) Tentukanlah hasil operasi pengurangan pecahan berikut ini:
11 6 1
− −
a. 5 7 10
4 2
2 −1
b. 5 3
3) Tentukanlah hasil operasi perkalian pecahan berikut!
2 4
×
a. 3 5
1 1
1 ×3
b. 4 5
4) Tentukanlah hasil operasi perkalian pecahan berikut!
1 1
:
a. 5 2
2 2
2 :5
b. 3 3
5) Seorang karyawan mendapat upah Rp120.000,00, per minggu. Berapakah upahnya selama seminggu
1
jika ia mendapat kenaikan 5 dari upah semula?

Jawaban
2 1 (2 .5 )+( 1 .7 ) 10+7 17
+ = = =
1) a. 7 5 7.5 35 35 (skor : 5)
5 2 11 5 2 11 5+(2. 4 )+11
2 + 3 + =2+3+ + + =5+
b. 12 3 12 12 3 12 12
5+8+11 24
=5+ =5+ =5+2=7
12 12 (skor : 15)

11 6 1 (11. 70 )−(6 . 50 )−(1 .35 ) 770−300−35 435 87 17


− − = = = = =1
2) a. 5 7 10 5 .7 . 10 350 350 70 70 (skor: 10)
4 2 4 2 ( 4 .3 )−( 2. 5) 12−10 2 2
2 −1 =2−1+ − =1+ =1+ =1+ =1
b. 5 3 5 3 5.3 15 15 15 (skor: 10)
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

2 4 2×4 8
× = =
3) a. 3 5 3×5 15 (skor : 5)
1 1 5 16 5×16 80
1 ×3 = × = = =40
b. 4 5 4 5 4×5 20 (skor : 15)
1 1 1 2 1×2 2
: = × = =
4) a. 5 2 5 1 5×1 5 (skor : 5)
2 2 8 17 8 3 8
2 :5 = : = × =
b. 3 3 3 3 3 17 17 (skor : 15)

5) Diketahui upah awal : Rp 120.000/minggu


1 1
×120. 000=24 . 000
Kenaikan upah : 5 dari upah semula yaitu 5
Ditanyakan upah saat ini setelah adanya kenaikan?
1
Upah saat ini = upah awal + 5 x upah awal
= 120.000 + 24.000
= 144.000
Jadi upah per minggu saat ini adalah Rp 144.000 (skor : 20)

Pedoman penilaian :
Nilai = (jml skor soal no 1)+(jml skor soal no 2)+(jml skor soal no 3)+(jml skor soal no 4)+(jml skor soal no 5)

Materi Pelajaran Pertemuan 3 dan 4

Konversi Bilangan Pecahan, Desimal, dan Persen


A. Konversi bilangan pecahan ke dalam bentuk Desimal dan Sebaliknya
Bentuk desimal adalah bentuk bilangan dibagi 10 atau 1 angka dibelakang koma. Mengubah bentuk
pecahan menjadi bentuk desimal dapat dilakukan dengan cara membagi pembilang oleh penyebutnya.
Contoh Soal:
Nyatakan pecahan di bawah ini ke dalam bentuk desimal!
2
1. 5
3
2
2. 4
Jawaban:
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

1.
¿ 2
Jadi 5
=0,4
2.
¿ 3
2 =2 ,75
Jadi 4

Cara lainnya adalah dengan membuat penyebut dari pecahan agar menjadi 10 atau 100
2 2 2 4
× = =0,4
1. 5 agar penyebutnya menjadi 10 adalah dengan cara mengalikan pecahan 5 2 10
3 11
2 =
2. 4 4 agar penyebutnya menjadi 10 adalah dengan cara mengalikan pecahan
11 2,5 27 ,5
× = =2 ,75
4 2,5 10
Mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan hanya berlaku untuk bilangan desimal dengan angka di
belakang koma terbatas atau banyaknya angka di belakang koma tak terbatas dan berulang.
Contoh
Ubahlah bentuk desimal berikut kedalam bentuk pecahan!
1. 0,25
2. 3,5
Jawaban
1. 0,25 karena angka dibelakang koma terbatas hanya ada dua, maka pecahan tersebut merupakan
25 1
0 , 25= =
pecahan dengan penyebut 100 (seperseratus) sehingga 100 4 jadi bentuk pecahan dari
1
0 ,25=
4
2. 3,5 , karena terdapat 1 angka dibelakang koma, maka pecahan tersebut merupakan pecahan dengan
35 7 1 7 1
3,5= = =3 3,5= =3
penyebut 10 (sepersepuluh) sehingga 10 2 2 jadi bentuk pecahan dari 2 2

B. Konversi bentuk pecahan kedalam bentuk persen dan sebaliknya


Mengubah bentuk atau mengkonversi bilangan pecahan ke dalam bentuk persan adalah dengan cara
mengalikan bilangan pecahan tersebut dengan 100%.
Contoh Soal :
Nyatakanlah bilangan berikut ke dalam bentuk persen!
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

2
1. 5
3
2
2. 4
Jawaban
2 200
×100 %= %=40 %
1. 5 5
3 11
2 = ×100 %=11×25 %=275 %
2. 4 4

Mengubah bentuk persen kedalam bentuk pecahan adalah dengan cara mengubah tanda % menjadi
bentuk seperseratus, kemudian dinyatakan dalam bentuk pecahan yang paling sederhana.
Contoh
Nyatakan bentuk persen berikut ke dalam bentuk pecahan dan desimal
1. 24%
3
5 %
2. 4
Jawaban :
1 24 6
24 %=24× = =
1. 100 100 25 sedangkan untuk bentuk desimalnya adalah
1 24
24 %=24× = =0 , 24
100 100
3 23 23 1 23
5 %= %= × =
2. 4 4 4 100 400 sedangkan untuk bentuk desimalnya adalah
3 23 23 1 23 25 575
5 %= %= × = × = =0 , 0575
4 4 4 100 400 25 10 . 000

Soal Latihan Konversi Bilangan Pecahan


Kerjakanlah Soal-Soal Berikut!
1. Nyatakanlah bentuk pecahan berikut ke dalam bentuk desimal
5 1 3 2
2 6 4 5
a. 8 b. 7 c. 10 d. 9
2. Nyatakanlah bentuk pecahan berikut ke dalam bentuk persen
5 1 3 2
2 6 4 5
a. 8 b. 7 c. 10 d. 9
3. Nyatakanlah bentuk desimal berikut ke dalam bentuk pecahan
a. 0,12 b. 8,25 c. 0,3 d. 1,66
4. Nyatakanlah bentuk persen berikut ke dalam bentuk pecahan
1 2
10 % 25 %
a. 20% b. 5% c. 8 d. 5
5. Hitunglah hasil dari operasi berikut ini
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

4
5 %+ −0 , 25
a. 5
2 3
6,8−2 +2 %
b. 5 4
Jawaban

1. a.

skor : 10
¿ b.
¿
dibatasi sampai dengan 3 angka dibelakang koma
skor : 10

3 43
4
= =4,3
c. 10 10 (skor : 10) d.
¿
karena akan terus bersisa 2, maka dibatasi hingga 2 angka dibelakang koma
(skor : 10)

5 21
2 = ×100 %=21×12 , 5 %=262 ,5 %
2. a. 8 8 (skor : 10)
1 43 4300 %
6 = ×100 %= =614 , 285714 %≈614 ,23 %
b. 7 7 7 (skor : 10)
3 43
4 = ×100 %=430 %
c. 10 10 (skor : 10)
2 47 4700 %
5 = ×100 %= =522 , 22 %
d. 9 9 9 (skor : 10)

3. a. 0,12 karena ada 2 angka dibelakang koma, maka penyebutnya adalah 100 sehingga
12 3
0 , 12= =
100 50 (skor : 10)
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

b. 8,25, karena ada 2 angka dibelakang koma, maka penyebutnya adalah 100 sehingga
825 825 33 1
8 , 25= = = =8
100 10000 4 4 (skor : 10)
3
0,3=
c. 0,3, karena ada 1 angka dibelakang koma, maka penyebutnya adalah 10 sehingga 10 (skor:10)
d. 1,66, karena ada 2 angka dibelakang koma, maka penyebutnya adalah 100 sehingga
166 83 33
1 ,66= = =1
100 50 50 (skor : 10)

20 2 1
20 %= = =
4. a. 100 10 5 (skor : 10)
5 1
5 %= =
b. 100 20 (skor : 10)
1 81 1 81
10 %= × =
c. 8 8 100 800 (skor : 10)
2 127 1 127
25 %= × =
d. 5 5 100 500 (skor : 10)

4 5 4 25 5+(20 . 4 )−25
5 %+ −0 , 25= + − =
5. a. 5 100 5 100 100
5+80−25 85−25 60 3
= = = =
100 100 100 50 (skor : 20)
2 3 68 12 11 1 68 12 11
6,8−2 +2 %= − + × = − +
b. 5 4 10 5 4 100 10 5 400
( 40. 68 )−(80 . 12)+11 2720−960+11 1771
= = =
400 400 400 (skor : 20)

5
∑ Skor soal
1
Nilai=
2

Lampiran Remedial dan Pengayaan


1. Remidial
a.Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian pembelajarannya belum tuntas
b.Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau
tugas dan diakhiri dengan tes / non tes.
2. Pengayaan
Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan) < n < n(maksimum) diberikan materi masih dalam cakupan materi
pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siwa yang mencapai nilai n = n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan materi pembelajaran
Disusun oleh : ADI SANDI, SE
REKAMAN
Nomor :
Edisi :A
PENGENDALIAN PROSES Revisi :0
PEMBELAJARAN Status : Dokumen Tingkat III
SMK NEGERI 1 Berlaku Sejak : 16 Juli 2022
LEUWILIANG Halaman :

dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Anda mungkin juga menyukai