Disusun Oleh:
Ricky Supriyadi
21.2.09.058
Ricky Supriyadi
21.2.09.058
ANALISIS HUMAN EROR PADA PENGOPERASIAN MESIN
GENERATOR MENGGUNAKAN METODE SHERPA
Disusun Oleh:
Ricky Supriyadi
21.2.09.058
Disetujui oleh,
Diketahui oleh,
Direktur
Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai
Ricky Supriyadi
21.2.09.058
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
7
dengan menggunakan metode SHERPA yang membahas tentang penelitian untuk
rekomendasi yang akan diperlukan untuk mereduksi error pada proses pengoprasian dengan
metode SHERPA yaitu melakukan pemeriksaan secara teliti dan rutin terhadap masing-
masing proses dan memberikan pelatihan secara berkala terhadap pekerja.Begitu juga dengan
(Ridwan Gucci & Abdul, 2023) yang membahas tentang kondisi yang diakibatkan oleh
human error harus diminimalisir dengan melakukan perbaikan agar tidak terjadi kecelakaan
dan kesalahan kerja, karena hal ini akan menimbulkan kerugian bagi operator dan perusahaan
nantinya dengan menggunakan metode Sherpa.Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
(Santoso et al., 2022) pada Strategi Meminimalkan Error Pada Teknisi Maintenance Mesin
350F dengan Systematic Human Error Reduction and Prediction,dengan menggunakan
metode sherpa yang membahas tentang Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat critical
error pada aktivitas teknisi dan mengusulkan rencana meminimalkan error dengan
pendekatan systematic human error reduction and prediction approach (SHERPA). Rencana
strategi untuk kegiatan pembongkaran mesin (Action Error) melalui penerapan kebijakan
perawatan (Organizational) dengan acuan kebijakan pemeliharaan preventif (PM) sesuai
kriteria waktu, penggunaan, dan kondisi.
Walaupun banyak artikel yang telah membahas tentang human eror pada
pengoprasian mesin generator menggunakan metode SHERPA,pada kapal penangkapan
ikan.padahal penelitian semacam ini memiliki signifikan yang besar,terutama dalam upaya
untuk melakukan optimasi tentang sistem keselamatan kerja di atas kapal (Gumelar et al.,
2021) .Selain itu,penerapan metode deteksi human eror pada pengoprasian mesin generator di
kapal perikanan.(Arsy, 2021)
Oleh karena itu praktek ini dengan judul analisis human eror pada pengoprasian
mesin generator melalui pendekatan Sherpa dari pembahasan ini digunakan untuk
mengetahui apa paktor human eror pada saat pengoprasian mesin generator.Pengembangan
deteksi pada human eror melalui pendekatan metode Sherpa ini sangat signifikan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan tentang cara analisis human eror,mengingat belum ada
penelitian yang membahas aspek ini.
8
1.1. Tujuan
Berdasarkan Ulasan Latar Belakang Yang Sudah Di Susun, Maka Tujuan Penelitian
Ini Agar Menjadi Acuan Dalam Pembahasan Yaitu
1. Mengidentifikasi pengerjaan pengoprasiaan mesin generator di atas kapal
2. Analisis human eror terhadap pengoprasian mesin generator di kapal
1.2. Manfaat
Manfaat Yang Didapatkan pada praktek ini yaitu:
1. Penulis mampu mengetahui kecelakaan kerja yang berada di atas kapal pengangkap
ikan
2. Penulis mampu mengetahui kecelakaan kerja apa saja yang dapat diketahui di kapal
ikan
3. Penulis mampu mengetahui resiko-resiko pekerjaan di atas kapal perikanan
9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1. Kesalahan saat Operasi: Ini melibatkan tindakan manusia yang tidak tepat selama
pengoperasian generator, seperti mengaktifkan atau mematikan peralatan dengan cara
yang salah, atau mengabaikan prosedur operasi yang benar.
2. Pemeliharaan yang Tidak Tepat: Ketidakpatuhan terhadap jadwal perawatan,
penggantian suku cadang yang tepat, dan pembersihan yang tidak memadai dapat
menyebabkan kerusakan pada komponen generator.
3. Overload atau Penggunaan Berlebihan: Mengoperasikan generator melebihi
kapasitas atau batasnya dapat menyebabkan kelebihan panas, keausan komponen, dan
akhirnya kerusakan.
4. Penggunaan Bahan Bakar yang Salah: Menggunakan bahan bakar yang tidak
sesuai atau berkualitas rendah dapat mengganggu kinerja generator dan merusak
komponen internal.
5. Kesalahan Pemantauan dan Pengendalian: Salah mengawasi atau mengendalikan
parameter penting seperti tekanan, suhu, atau aliran dalam sistem generator dapat
menyebabkan masalah operasional.
10
dari kesalahan manusia, tetapi juga karena adanya kesalahan pada perancangan dan prosedur
kerja.
Kesalahan kerja yang terjadi banyak diakibatkan oleh manusia itu sendiri yang
disebut dengan human error. Human error yang sering terjadi dalam kegiatan produksi bisa
merugikan perusahaan dalam mewujudkan efektivitas dan efisiensi produksi. Oleh karena itu
maka perlu dilakukan perbaikan performansi pekerja untuk mengurangi seringnya terjadi
kesalahan kerja. Beberapa metode dalam mengidentifikasi human error diantaranya metode
SHERPA, metode SHERPA ini adalah suatu metode kualitatif dalam menganalisis human
error yang menjadikan task level sebagai dasar inputnya.(Zetli, 2021)
Penting untuk diperhatikan bahwa kesalahan manusia sering kali diakibatkan oleh
kombinasi faktor-faktor ini, dan faktor-faktor tersebut dapat berinteraksi dengan cara yang
11
kompleks. Memahami sifat spesifik dari kesalahan manusia dapat membantu organisasi
mengembangkan strategi untuk mencegah atau memitigasinya (Ramdhan, 2006).
Pada dasarnya terdapat klasifikasi human error untuk mengidentifikasi penyebab
kesalahan tersebut. Menurut Iftikar. Z. Sutalaksana (1979) klasifikasi tersebut secara umum
ada 3 penyebab terjadinya human error adalah sebagai berikut :
a. Sistem Induced Human Error
b. Desain Induced Human Error
c. Pure Induced Error
Penjelasan dari kutipan di atas adalah Sistem Induced Human Error adalah dimana
mekanisme suatu sistem memungkinkan manusia melakukan kesalahan, misalnya manajemen
yang tidak menerapkan disiplin secara baik dan ketat. Desain Induced Human Error adalah
terjadinya kesalahan diakibatkan karena perancangan atau desain sistem kerja yang kurang
baik. Sesuai dengan kaidah Murphy (Murphys) menyatakan bahwa bila suatu peralatan
dirancang kurang sesuai dengan pemakai (aspek ergonomis) maka akan terdapat
kemungkinan akan terjadi ketidaksesuaian dalam pemakaian peralatan tersebut, dan cepat
atau lambat akan terjadi (Yogi Sari, 2021)
2.2.1 RESIKO
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), risiko adalah akibat yang kurang
menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atautindakan. Risiko selalu
dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatuyang merugikan yang tidak diduga/
tidak diinginkan (Keswari & Rinawati, n.d.)
Resiko adalah akibat dari pekerjaan yang tidak hati-hati menyebabkan kecelakaan
sehingga melukai atau menciderai korban.seperti mengelas plat kapal tidak menggunakan
kaca mata,sehingga mata menjadi merah .Resiko yang mengalami korban jiwa akibat
kesalahan dari diri pribadi seseorang diatas kapal maupun diruang mesin ialah kurangnya nya
alat pelindung diri untuk melakkan sebuah pekerjaan.Risiko (Risk) Menurut OHSAS
18001:2007 “Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau
paparan dengan keparahan dari cidera atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
kejadian atau paparan tersebut’’(Kerskens, 2020)
Paktor Human Error Merupakan Kesalahan Yang Mungkin Bisa Terjadi Dalam
SaatPenyelesaian Suatu Kegiatan Pekerjaan Yang Spesifik Yang Dipengaruhi Dari
12
FaktorLuar Pekerajaan Dan Didalam Pekerjaan Yang Dapat Menyebabkan
TerhambatnyaPada Proses Operasi Atau Keselamatan Atau Bahkan Dapat Merusak Benda
DanPeralatan (Miranda, 2018).
13
BAB 3 METODOLOGI
14
Mulai
Studi Literatur
Pemilihan data
Analisa Dan
Pembahasan
Kesimpulan
selesai
15
Kuesioner digunakan sebagai media untuk memberikan jawaban dan penilaian yang sudah
disediakan oleh peneliti kepada responden sebagai tolak ukur. Penyusunan dilihat dari sudut
pandang pekerja. Parameter pembuatan kuesioner 10 diketahui dari hasil survei dan
wawancara dengan pekerja, maka peneliti mengajukan atribut kuesioner sebagai berikut
16
3.4 Metode
SHERPA dikembangkan oleh Embrey pada tahun 1986 sebagai teknik prediksi
human error yang juga menganalisis tugas dan mengidentifikasi solusi potensial untuk
kesalahan dengan cara yang terstruktur. SHERPA merupakan salah satu metode untuk
menganalisis terjadinya human error dengan menggunakan input hirarki task level dasar.
Task yang akan dianalisis di-breakdown terlebih dahulu,kemudian dari tiap task level dasar
atau sub task akan diprediksi human error yang terjadi (Stanton, 2005).
17
DAFTAR PUSTAKA
Andoyo, L., Sarwito, S., & Zaman, B. (2015). Analisis human error terhadap kecelakaan
kapal pada sistem kelistrikan berbasis data di kapal. Jurnal Teknik ITS, 4(1), G10–G14.
Arsy, M. F. (2021). Kebijakan Maritim Dalam Menunjang Keselamatan Dan Keamanan
Transportasi Laut. Seminar Sains Dan Teknologi Kelautan, Gedung CSA Kampus
Fakultas Teknik UNHAS Gowa, November, 56.
Gumelar, F., Sutanto, H., Sunusi, M. S., & Adiputra, I. K. H. P. (2021). OPTIMALISASI
KOMPETENSI AWAK KAPAL DALAM PENERAPAN KESELAMATAN KERJA DI
KAPAL LATIH FRANS KAISIEPO. JPB : Jurnal Patria Bahari, 1(2), 10–28.
https://doi.org/10.54017/jpb.v1i2.24
Ikhsanto, jurusan teknik mesin L. N. (2020). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者
における 健康関連指標に関する共分散構造分析{Title}. 21(1), 1–9.
Kerskens, C. M. (2020). Implementation of Statistical Quality Control to Reduce Defects in
Mabell Nugget Products ( Case Study at PT . Petra Sejahtera Abadi ).
https://doi.org/10.1088/1757-899X/852/1/012107
Keswari, A. I., & Rinawati, D. I. (n.d.). No Title. Industrial Engineering Online Journal; Vol
6, No 2 (2017): Wisuda Periode April 2017.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/16499
Kumar, A. (2019). Sensitivity and reliability evaluation for a thermal power plant subject to
complex failures and human error. Multidiscipline Modeling in Materials and
Structures, 15(5), 895–912. https://doi.org/10.1108/MMMS-10-2018-0165
Nugraha, A. A. S. (2019). Bab 1 pendahuluan. Pelayanan Kesehatan, 2015, 3–13.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23790/4/Chapter I.pdf
Pamuka, A. S., & Susanto, N. (2018). No Title. Industrial Engineering Online Journal; Vol 7,
No 3 (2018): WISUDA PERIODE JULI 2018.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/22319
Preischl, W., & Hellmich, M. (2013). Human error probabilities from operational experience
of German nuclear power plants. Reliability Engineering & System Safety, 109, 150–
159. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ress.2012.08.004
Ramdhan, D. H. (2006). Manajemen Risiko & Manajemen Risiko. In Dep. K3 FKMUI (Issue
april).
Ridwan Gucci, D. O. D., & Abdul, R. (2023). Analisa Human Error Menggunakan Metode
Systematic Human Error Reduction and Prediction Approach (SHERPA) Dan Human
error Assessment and Reduction Technique (HEART) Pada Pengujian Destructive Test
Mesin Milling Studi Kasus PT ABCD. JURNAL REKAYASA SISTEM INDUSTRI, 8(2),
11–16. https://doi.org/10.33884/jrsi.v8i2.7218
Santoso, P. N., Sullyartha, E. R., & Sihombing, L. M. (2022). Strategi Meminimalkan Error
Pada Teknisi Maintenance Mesin 350F dengan Systematic Human Error Reduction and
Prediction Approach (SHERPA) di PT. XYZ. Angkasa: Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi,
14(2). https://doi.org/10.28989/angkasa.v14i2.1360
Yogi Sari, O. (2021). Quality Control Analysis Using Statistical Procces Control (Spc) To
18
Reduce Product Defects In Roastery X. Turkish Journal of Computer and Mathematics
Education, 12(8), 1555–1562.
Zetli, S. (2021). Analisis Human Error dengan Pendekatan Metode SHERPA dan HEART pada Produksi
Batu Bata UKM Yasin. Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya, 7(2), 147–156.
https://doi.org/10.30656/intech.v7i2.3934
19