Anda di halaman 1dari 63

KEPERAWATAN JIWA

Konsep Dasar Keperawatan Jiwa

Sejarah perkembangan pelayanan kesehatan, metal psikiatri !


 Jaman purbakala
 Penyebab : dosa, roh
 Pengobatan ; ritual, menggunakan
 Persepsi thd gg mental  tdk dapat disembuhkam  diperlakukan tampa
perkembangan.
 Abad pertengahan

Klien dirawat diAsylun (S mesy Hospital – Bethlehem, london 


Model
 Abad 15 – 17
Asylum  klien ; kronik tidak diobati
Kebutuhan dasar & diperhatikan
 Abad 18
Revolusi prancis ; 3 Amerika

Human Right

Hak dalam mendapat pengobatan

Benyamin Rush (1745 – 1813)



Model Tretment

Klien dapat diobati
Ditempatkan dilingkungan yg tenang & nyaman

Philip Dinel (1745 – 1826)



model tretment  humanistik
Willeam luke (1732 – 1822)
Kesadaran masyarakat u/menanggulangi maslah yg masuk  dana ; rumah (aman,
nyaman)

Abad 19

Pergerakkan dari eropa  amerika



menderikan rumah sakit
 perlu tenaga terdidik
peranan perawat psikiatrik
perawat berperan penting dlm asuhan pencegahan, promosi kesehatan.

Dorothes Lynde Dix (1802 – 1887)

Abad 20 (era Psykiatri0

USA  meningkatnya sikap masyarakat dlm promosi /peran kesehatan mental


Gangguan mental
  studi secara sains & klinik

Adol Mesyer (1866 – 1950)  swedia


Teori psikobiologi
Dinamika, konsep pelayanan psikiatri.

perubahan kematangan fisik &emosional

o studi lingkungan holistik dari individu
o Kepribadian individu
(biokimia, genetik, psikososial )

Pengobatan

Konsep Dasar Keperawatan Jiwa

Proses interpersonal yg berupaya me ,mempertahankan prilaku  fungsi integrasi


S/ bidang spesialisasi praktek keperawatan yg menerapkan teori prilaku sbg ilmunya dan
penggunaan diri secara teraupetik sebagai kiatnya.(ANA).

Filosopi
Sikap individu memiliki
Kekuaatan &martabat
Tumbuh, kembang, mandiri
Merelasikan diri
Pontensi untuk berubah
Kesatuan yg utuh : Bio-psiko-sosial-spritual.

Tanggal 9 sept 2001


Jusuf, Skp

Model Konseptual Praktek

Model :
Suatu cara u/ mengorganisasikan pengetahuan yang komplit
Membantu prateksi, memberi dasar-dasar:
o Pengkajian
o Intelegensi
o Evaluasi

Beberapa model praktek

 Psikoanalisa  Suportif
 interpersonal  Komunikasi
 Sosial  Perilaku
 Eksistensial  Medik
Model Stress adaptasi
Asuhan keperawatan Psikiatrik
 Pertama kali dikembangkan “ Gail Stuart”
Tahun 1983  + tahun 1995
 Mengidentifikasi sehat sakit sebagai hasi; beberapa karakteristik individu yang
berinteraksi dengan faktor lingkungan
 Mengintegrasikan komponen biologis, psikologi dan sosial

 Tahapan pengobatan
 Peningkatkan kesehatan
 Pemeliharaan
 Akut
 Krisis
 Komponen
 Faktor predisisposisi\  Mekanisme koping
stressor presipitasi  Rentang respon koping
 Penilaian terhadap strss\  ok pengobatan
sumber koping

Tahap  kesehatan Pemeliharaan Akut Krisis


pengobatan
Tujuan Tingkat Pemulihan Remisi Stabilitas
pengobatan kesehatan
sejahtera
optimal
Pegkajian kep Kualitas hidup 3 Status fungsi
kesejahteraan

Peran profesional
 Secara kompleks mencakup :
o Kompetensi klinik
o Advokasi klien
o Tanggung jawab klien
o Tanggung jawab fiskal
o Kolaborasi profesional
o Akontabilitas sosial
o Kewajiban etik  legal
 Intervensi keperawatan mencakup
o Pencegahan primer
C konsep komunita mendekati penyakit
o Sekunder
o tersier

Asuhan u/s konsepsi


3 domain
 asuhanlangsung
 komunikasi
 penatalaksanaan

12 sept 2001
Keperawatan Jiwa

Psikiatri
Ilmu kep jiwa
 Cabang ilmu kedokrteran
 Mempelajari segala hal yg berhubungan dgn gangguan jiwa
 Pengenalan
 Pengobatan
 Rehabilitatif
 Pencegahan
 Peningkatan kesehatan jiwa

Psikologi
Ilmu Jiwa
 Ilmu yg mempelajari prilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungan sehingga
dapat
 Memahami
 Memprediksi
evaluasi prilaku
 Mengambil kebijakan guna mengatasi masalah individu/kelompok
Untuk dapat hidup sejahtera di masyarakat

Sejarah
Tengkorak
Aliran Psikiatri
Sigmund Freund : Psikologik, gangguan jiwa banyak dipengaruhi oleh gangguan
psikologik : libido
Adolf Meyer : Teori manusia terjadi akibat faktor fisik (biologik) cont : Badan ada
gangguan akan terjadi gangguan jiwa
Behaviorisme : teori cont ‘john Lock ’ bahwa prilaku manusia dipengaruhi oleh faktor
lingkungan
Holistik : Karen Horney “ bahwa variasi gangguan jiwa tidak dapat diterangkan hanya
dari saru faktor, karena banyak mengandung faktor bio – psikologi- sosial tapi ketiga-
tiganya

Stress
Stress disebabkan oleh stressor
Stress psikologik  Gangguan pada perasaan pada individu

Stress
Batasan
Stress  Reaksi penyesuaian diri yg terlalu keras sehingga mengguncangkan
keseimbangan badan, jiwa, dan lingkungan
Tidak mungkin didunia tanfpa adanya stress
Stressor perlu untuk memacu ket
P
R
E
T
A
S
I

4) Kebutuhan Psikologik dasar


dincintai
keterlibatan
Haarga diri
Kebebasan

Stress Psikologik
Prilaku manusia  stress

Kebutuhan Dorongan (drives)


(need)

Badan : makan Lapar / lezat


Minum haus lega
Psikis : dicintai
Keterlibatan Perasaan
Harga diri senang/tidak senang
Kebebasan
Sosial : sosialisasi Reward / punishment

Stressor

gangguan keseimbangan jiwa
ketegangan/ kecemasan

Mekanisme penyesuaian diri

Eustress stress patologik


 
Lebih kuat > lebih rentan terganggu
> matang

4 konflik
? ? C

C

Pengelakan ganda C

C

Pendekatan Ganda (pemilihan yang sulit)


C
 ?
C

Pendekatan  pengelakan (merugikan)

 C
Daya Tahan Stress
Stressor (besar)


Spesifik
Cara penyesuaian diri

Psikologik
Manusia Hambatan Tujuan

 Stress

Manusia

Penyesuaian diri
(gangguan jiwa & Kes)

Berorentasi pada tugas mekanisme pembelaan diri


(task oriented) psikis (ego, MPE)

T.O

Macam-macam mekanisme pembelaan diri psikologik (ego)


o Fantasi o Reaction formation
o Identifikasi o Sublimasi
o Fiksasi o Penyangkalan
o Regresi o Acting Out
o Salah pindah o Kompensasi
o Proyeksi o Rasionalisasi
o Internalisasi o Konversi
o Depresi o Sublimasi

Kepribadian ?
Kapan & bagaimana > baik/ Jelek

8 sehat jiwa (WHO)


1. dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan
2. Mendapat kepuasaan dari usahanya
3. Lebih puas memberi dari pada menerima
4. Bebas (relatif) dari cemas
5. Berhubungan dengan oranglain secara tolong menolong & memuaskan
6. Dapat menerima kekecewaan sebagai pelajaran dikemudian hari
7. Mengarahkan rasa bermusuhan pd penyesuaian yg kreatif & konstruktif
8. Daya kasih sayang yg besar.

Penyebab yg umum terjadi gangguan jiwa


1. F. somatik / somatogenik
a. F. keturunan
1. Standar down trisomi pd kromoson 21
2. Sindrom turner : jumlah sex kromoson ( AB, N)
3. Pada SKIZ :
a. Kembar monozigot  86,2 %
b. Kembar Heterozigot  14,5 %
b. F. Konstitusi
1. Bentuk badan
2. Kecerdasan
c. Cacat Tubuh (TBH)

 F. Psikologik / Psikogenik.
a. Deprivasi dini
 Deprivasi maternal
 Stress / masa trauma, pada perkembangan emosi (masa gawat)
b. Pola kelaurga yang patogenik
 Sikap orangtua  perkembangan kepribadian anak
 Overproteksi  egoistis, (maya) menuntut, menarik, perhatian,
tanggung jawab (-)
 Penolakan  melawan orangtua, memberi /terima kasih sayang (-)
 Masa remaja  krisis identitas
Fakktor sosial budaya / sosiagenik
 Future shock
 Culture shock
 Moderenisasi
 Ketidakadilan sosial
 Daerah subur  tandus
 Daerah yang subur
 Faktor somatik
1. Faktor psikologik
2. Faktor sosiogenik

Sosial patologik
Kesadaran:
Proses berpikir
Meliputi
persepsi
19 sept 2001

Hubungan terapeutik antara perawat & klien

Hubungan terapeutik ?
Hubungan ?

Stuart & Sunden, 1991

Hubungan terapeutik P-K :


Hubungan kerjasama yg ditandai dengan tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran &
pengalaman dan membina hubungan intim yang terapeutik :

Komunikasi terapeutik
Hubungan antar individu
Proses belajar untuk berbagi pengalaman
Untuk memperbaiki perilaku.

Prinsip komunikasi dalam ilmu jiwa


Stuart & Sunden, 1991
1. Komunikasi adalah cara untuk membina hubungan yg teapeutik
2. Komunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain
3. Komunikasi adalah berhubungan, hubungan perawat, klien yg terapeutik tidak
mungkin dicapai tnpa komunikasi

Carol Dr Kris , Helly Wiben


1. Komunikasi dpt terjadi secara interpersonal kelompok & masyarakat
2. Kemampuan menerima, mengevaluasi & mengirimkan pesan dipengaruhi : latar
belakang, persepsi, memori, pengalman lalu, jumlah sistem nilai
3. Komunikasi terjadi dengan bahasa tubuh, bahsa isyarat, bahasa gerakkan,bahsa
benda, bahasa digital verbal
4. Pesan yg bersipat valid, iterpretasi pesan sama b aik oleh pengirim maupun
penerima
5. Feedback / umpan balik

Tujuan hubungan terapeutik P –K


 Meningkatnya diri penerimaan dan penghargaan diri
 Meningkatnya pengertian yg jelas ttg identitas diri &integritas diri
 Meningkatnya kempuan untuk membina hubungan untuk interpendent dengan
kecakapan menerima &memberikan rasa sayang.
 Meningkatkan fungsi & kemampuan untuk mecapai tujuan realistis.

Hubungan terapeutik P-K


‘@ P “ memakai diri secara terapeutik membantu klien

 Perlu pengendalian diri perawat melalui analisa diri :


o Kesadaran diri
o Klarifikasi nilai
o Eksploitasi perasaan
o Kemampuan menjadi model
o Rasa tanggung jawab
Perilaku & pikiran : Jauhari Window, dikutip dari Stuart & sunden

(1) Diketahui oleh diri (2) hanya diketahui oleh diri


sendiri & orang lain sendiri
(3) Hanya diketahui oleh (4) Hanya diketahui O/
orang lain siapapun (?)
Prinsip Jauhari Window :
1. Perubahan satu kuadran mempengaruhi kwadran yang lain
2. Jika kwadran (1) paling kecil berarti komunikasi buruk
3. Kwadran (1) paling besar pada individu yg mempunyai kesadaran yg tinggi

Fase hubungan perawat - KLien


1. Pre interaksi
 Mulai sebelum kontak 1 dengan klien
 Peraat mengeksploitasi perasaan fantasi & ketakutannya
 Analisa kekuatan & kelemahan
 Dapatkan data ttg klien
2. Perkemihan &orientasi
 Alasan klien minta pertolongan
 Bina rasa percaya penerimaan & komunikasi terbuka
 Rumuskan kontak

Elemen kontak
 Nama individu  Tempat pertemuan
 Peran perawat- klien  Waktu
 Tanggung jawab P-K  Situasiterminasi
 Harapan P-K  Kerahasiaan
 Tujuan hungan
3. Kajian
 Eksploitasi stressor yang tepat
 Meningkatnya diri klien
 Mengembangkan mekanisme koping yg konstruktif
 Perubahan prilaku
4. Terminasi
 Ciptakan realitas perpisahan
 Prosispasi & pencapain tujuan
 Eksploitassi perasaan
 Konsep proses keperawatan
Sikap perawat dan komunikasi
Hadir secara utuh baik fisik & psikologi pada waktu berkomunikasi dengan klien

Cara untuk menghadirkan diri scr fisik menurut ega (1975)


 berhadapan
 Mempertahankan kontak mata
 Mempertahankan sikap terbuka
 Tetap rileks

Perilaku manusia verbal (jun 1991)


 Kontak mata
 Ekspresi muka
 Sentuhan

Dimensi respon
 Keiklasan
 Mengahrgai
 Meningkatkan empati
 Meningkatkan konkrit

Dimensi tindakan
 Komprontasi
 Kesiagaan
 Keterbukaan perawat
 Emosional kartasis
 Berpain peran

Analisa proses interaksi (API)


Alat keja yg dinilai oleh perawat untuk mempelajari &memahami interaksi yg terjadi
dengan klien
Tujuan API
 Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
 Meningkatkan tingkat kepekaan terhadap kebutuhan klien
 Mempermudah pedekatan perawat
Analisa Proses Interaksi
Inisial klien Interaksi ke :
Usia klien Nama perawat:
Lingkungan Tanggal
Komunikasi verbal Komunikasi non Analisa terpusat Analisa berpusat
verbal pada perawatan pada klien
P P
K
K K
P
P P
K

Lingkungan
 Tempat interaksi
 Situasi tempat interaksi
 Posisi mahasiswa(perawat) &klien

Tujuan
 Tujuan yg akan dicapai dalam interaksi selama 20 -30 menit
 Tujuan berpusat pada klien

Analisa berpusat pad klien


 Pusatkan analisa pada kemampuan
 Tingkah laku non verbal
 Isi pembicaraan yg muncul & terselubung
 Perasaan klien
 Kebutuhan klien

Analisa berpusat pada perawat


 pusatkan an
 Tingkah laku alisa pada perasaan sendiri non verbal
 Isi pembicaraan yg muncul & terselubung
 Tujuan interaksi

Alasan teoritis
 Sintesa & terapan teori proses interpersonal
 Teori komunikasi
 Teori interpersonal
 Teori adaptassiteori keperawatan

Dr. H. Imam Kurnein Sp.Kj

Penggolongan golongan Gangguan Jiwa


F0 sampai F10
F10 sampai F20
F20 sampai F30
F30 sampai F40
F40 sampai F50
F60 sampai F70
F80 sampai F90
F90 sampai F100
F 0 sampai F 10
Gangguan mental oraganik
 Psikotik
 Non psikotik
Disebabkan
Trauma
Ineksi
Degenarasi
Tumor
Gangguan metabolisme

Contoh :
F00  dimensia Alzeheremer (pikun)
F01  dimensia vaskuler
F02  dimensia karna parkinson, HIV, dll
F04  amnesia organik
F05  delirium  typoid fever &malaria
F06  Gangguan faham organik
Ganguan kognitif organik
Ganguan manix organik (gembira)
Gangguan depresif organik
Ganguan cemas organik (anxietas)
Ganguan askpisf organik (kurang kemauan)
Gangguan katatonik organik motorik terganggu
Gangguan halusinasi organik
F07 Gangguan kepribadian organik cont

F 10 sampai F20

Gangguan mental keperibadian dan prilaku akibat zat psioaktif :


Bisa psikotik
Bisa non psikoaktif

Penyebab zat psikoaktif


Jenis
F10 F1.0 penggunaan mental/alkohol
1.1  pengguanan opioida
1.2  penggunan kanabinoida
1.3  penggunan sedatifa & hepnotiva
1.4  Penggunaan cocain
1.5  penggunaan kapein
1.6  penggunaan halusinogenika
1.7  penggunaan tembakau
1.8  penggunaan pelarut yang sudah menua
1.9  penggunaan zat multiple

F 20 sampai F 30

Psikotik akut , skizoprenia & gangguan waham menetap


Penyebab : belum diketahui secara pasti, faktor keturunan berperan besar terjadinya
skozoprenia
2.0 gangguan skizoprenia
F20.0 skizoprenia paranoid
1 skizoprenia paratonik
2 skizoprenia ketatonik
3 skizoprenia tak tergolongkan
4 skizoprenia sisa depresi
5 skizoprenia risuduel
6 skizoprenia simplek

2.2 gangguan skizoprenia menetap


2.3
2.3.1 gangguan psikotik akut polimorpik sesuai gejala skizoprenia
2.3.0 gangguan akut polimorfik tidak sesuai gejala skizoprenia
F2.3.2 gangguan simplek morpic sesuai skizoprenia
F.2.3.3 gangguan P.a pre dominan waham

F30 sampai 40
Gangguan afektif (ganguan suasana), bisa psikotik dan bisa non psikotik
Penyebab : bi;a diketahui secara pasti
3.0 episodinamik  gembira berlebihan (terpingkal-pingkal)
3.1 tipoler  gembira dan sedih yang berulang-ulang (1 :1)
3.2 episodie dipresif  sedih
3.3 depresif berulang
3.4 gangguan efektif menetap
cont : siklosia, disklonia

F40 sampai F50

Isi gangguan stress , & gangguan neurotik dan gangguan simpoaprok


Penyebab : stressor
Cont :
F4.3.0 gangguan stress akut
4.3.1 gangguan paska trauma
4.3.2 gangguan penyesuaian

F41 gangguan cemas


41 gangguan cemas oberix
42 gangguan obsesif konfulsif
44 psikoaktif
neurostemia

gangguan somatotron
45.1 gangguan somatisasi
4.5.2 gangguan hipokunder
45.3 gangguan fungsi otonom  sistem tubuh (pencemaran &pelepasan)
45.4 gangguan nyeri

F 50 sampai F 60

Gangguan psikologis (non psikotik)


Penyebab : gangguan psikologis
F 51 gangguan tidur
50 gangguan makan
52 gangguan kemampuan seksual
53 gangguan terkait masa nifas 96 minggu)
55 gangguan penyalahgunaan zat yg sifatnya ringan (antalgin), vitamin )

F 60 sampai F 70

Gangguan keperibadian, gangguan kebiasaan, gangguan perkembangan sosial, gangguan


jenis kelamin, hgangguan prevalensi seksual.
Penyebab : faktor psikologis
Gangguan kepribadian
F 6.0.0 gangguan kepribadian paranoid (pencuri)
60.1 gangguan keperibadian skizokoid (menyendiri)
2 gangguan keperibadian dissosial (tidak bisa dengan orang lain)
3 gangguan emosional (mudah marah, perasa)
4 gangguan kepribadian diskronik (manja)
5 gangguan keperibadian anankastik (berulang-ulang)
6 gangguan kepribadian cemas
7 gangguan kepribadian dependent (tergantung)

F63 gangguan kebiasaan (piromania)


66 gangguan perkembangan sosial
67 gangguan identitas jenis kelamin
68 gangguan prevalensi seksual &penyimpangan

F70 sampai F80

Retardasi mental (RM) kecerdasan kurang (bodoh)


F70 Retardasi mental ringan : IQ 50 -70
1 retardasi mental sedang : IQ 35 -50
2 retardasi mental berat : IQ 20 -35
3 retardasi mental sangat berat <20

F 80 sampai F 90

Gangguan perkembangan
Penyebab : gangguan psikologis
Contoh:
F8.0 gangguan perkembangan bicara & berbahasa
81 gangguan perkembangan belajar
84 gangguan perkembangan perpasif con :
84.0 Autesme masa anak
84.2 sindroma RVTT
84.4 hiperaktif
84.5 sindroma asferger

F90 sampai F100

Gangguan emosional, gangguan psikologis, gangguan berlaku pada anak/remaja.


Penyebab : non psikotik (tak psikologis)
Gangguan emosional
93.0 gangguan anxietas perpisahan
1 gangguan anxietas pobik
2 gangguan anxietas sosial

gangguan psikologis
98.0 hgangguan aneurisme (mpengompolan)
1 gangguan enkopresis (berakkan)
2 gangguan makan
3 gangguan PIKA
4 gangguan stereoifik
5 gangguan gagap (statering/statering)
6 gangguan cepat dan tersendat /clatering
gangguan
95 .0 tik sementara
1 tik motorik vokal tunggal
2 tik motorik vokal multiple

gangguan prilaku
F91
91.0 gangguan tingkah laku domestik
1 gangguan tingkah laku single
2 gangguan tingakh laku berkelompok
3 gangguan tingkah lau pembangkangan

90 gangguan kinetik
94 gangguan fungsi sosial
94.0 mutisme elektif (tidak mau berbicara)
94 1 kelelahan reaktif
2 gangguan campiran
3 gangguan tingkah laku depresif

cat! Penulisan diagnosa dengan menggunakan axis :


axis I : keleniskan
II : tentang kepribadian
gangguan mental
III : kelainan skizoprenia
IV : sosial psikososial
V : penilai global

26 september 2001

keperawatan Jiwa
proses keperawatan : jiwa
Nkaa

Perkembangan sebelum proses keperawatan

Sebelum perkembangan proses keprawatan



Asuhan keperawatan

Instruksi medis
Orientasi penyakit # kebutuhan klien.

Perkembangan pandangan tahun proses keperawatan


Florence Nightingle
 Keperawatan dipisahkan dari medis
 Fungsi perawat didefinisikamn sebagai mengatur dan menyesuaikan lingkunan
yg telah adekuat sehingga dpt memberikan klien menjadi baik

Handerson
Memberikan pernyataan belum proses keperawatan sama dengan tahap metode
ilmiah

Orlando
 Memperlihatkan proses keperawatan sebagai interaktif
 Fase proses keperawatan
Tingkat laku klien
Reaksi pada perawat
Kegiatan keperawatan

Yura H & Walsh


Menggunakan 4 komponen dari proses keperawatan, pengkajian, perencanaan,
intervensi, evaluasi.

Bloch. D
Mengajurkan 3 tahap proses : keperawatan yg sama dengan medel 4 tahap.
1. Mengeumpulkan data
2. Definisi masalah
3. Merencanakan intervensi
4. Implementasi intervensi
5. evaluasi

Peplau
Keperawatan adalah hubungan interpersonal :
Orientasi
Eksploitasi
Pemecahan masalah/resolusi

Mall
Mendefinisikan proses keperawatan dengan 3 tahapan
Observasi
Bantuian/pertolongan
Validasi

Johnson
Proses kep meliputi : pengkajian, keputusan, implementasi

Roy Soster Calisteroy


6 tahap proses keperawatan :
 mengakji tingkah laku klien
 mengakji faktor yg mempengaruhi
 identifikasi masalah
 merumuskan tujuan
 seleksi pendekatan?
 Evaluasi

Menganjurkan pengguanaan istilahu diagnosa keperawatan


Kemampuan yg hrs dimiliki perawat dalam pelaksanaan proses keperawatan.
1. Keterampilan interpersonal
 Komunikasi
 Mendengar
 Menyampaikan interest
 Empati
 Pengetahuan & informasi
 Mengembangan kepercayaan
2. Keterampilan teknisi
 Pengunaan olat-alat
 Penampilan dalam melaksanakan prosedur
3. Keterampilan intelektual
 Kemampuan pemahaman
 Berpikir kkritis berpikir
 Membuat keputusan

Karakteristik proses keperawatan :


1. Sistem terbuka, fleksibel & dinamis.
2. Pendekatan individual pada tiap kebutuhan klien
3. Dilakukan secara terencana
4. Diarahkan pada tujuan
5. Fleksibel dalam memenuhi kebutuhan klien
6. Memberikan kesempatan pleksibel yg maksimal pada klien  peraat
7. Merupakan suatu siklus (tahap yg saling berhubungan)
8. Menekankan umpan balik – memperlihatkan rencana asuhan
9. Merencanakan validasi  masalah benar

P K (proses keperawatan penting) untuk Perawat – klien

1. Perawat
 Pendidikan keperawatan yg konsisten & sistematis
 Kepuasaan kerja – Renpra
 Bukti tindakan asuhan yg legal
 Mengandung tanggung jawab & tanggung jawab sebagai perawat

2. Klien
 Meningkatkan kualitas asuhan pada klien
 Menjamin ketidak sinambungan asuhan keperawatan
 Meningkatkan partisipasi klien dengan memberikan asuhan keperawatan.

Proses keperawatan
Pengertian
Metode yg rasional, sistematis dalam merencanakan dan memberikan asuhan
keperawatan.
Tujuan
 Mengidentifikasi kebutuhan asuhan keperawatan baik aktual maupaun
pontensial.
 Menetapkan perencanaan untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi
 Melaksanakan intervensi keperawatan untuk memenuhi kebuutuhan klien

Partisipasi perawat individu hubungan masyarakat

The nursing proses

Diagnosa
Validasi validasi

Pengkajian Evaluasi outcome


Idemtifikasi

Validasi Validasi

Implementasi Planning
Validasi

Proses keperawatan

Persiapan Perawat sikap/ bentuk perawat


Kesadaran buat kontrak
Observasi akurat pengkajian dapatkan informasi
Komunikasi therapeutik validitas data
Sikap perawat organisasi data

Pengambilan keputusan diagnosa keperawatan identifikaksi analisa


sintesa data
logis
dasar ilmu yg baik identifikasi masalah
metode deduktif & produktif validasi masalah
dengan klien
sensitif terhadap sosbud identifikasi prioritas
masalah

berpikir dan bertindak cepat


berkerjasama dengan klien & identifikasi K.K hipotesa
keluarga kriteria yg spesifik
validasi tujuan
dengan klienrespek pada
klien dan keluarga identifikasi kegiatan
perawat /validasi
rencana dgn klien

Responsive dimensi pertimbangan


Asuhan kemampuan riset Implementasi sumber daya
melakukan rencana
yg dibuat alternatife
fungsi koordinasi
dgn tujuan yg lain

Supervisi Evaluasi Bandingkan respon


Analisa data dengan kriteria hasil
Pre review Review proses kep
Partisifasi klien & keluarga modifiksai sesuai
Kebutuhan

Evaluasi
Bertujuan
Menilai hasil akhir seluruh tindakan keperawatan yg telah dilakukan dengan
membandingkan dgn standar pd kriteria evaluasi  sejauh mana tujuan telah dicapai

Evaluasi mencakup 3 aspek :


Sistem : fasilitas fisik gaya kepemimpinan

Pengkajian
Biopsikososial componen of the stress adaptition model of psychiatric Nursintg care

Predisposing faktor

Biological psychological sosial cultural

Presipitation stressor
Nanture orgin timing number

apraised of stressor

Cognitive Affective Physiological behavior sosial



coping resourses

Personal ability sosial suportif material asset positive belifs

Coping mechanisme

Contruktive Obstruktife
 
continue coping Responses

Adaptive response Maladaptive esponse

Nursing diagnosis
A Stress adaptation model of psychiatric Nursing care (Stuard & Sunden, 1991)
Psy sc

Faktor predisposisi
Stressor presipitasi
Atraisal of stressor
Theoretical  Coping resoursces
Coping mechanisme

Nursing 
Psychopatologi 
Neurobiologi  continue of coping responses
Development 
Adaptive Nursing diagnosis

Learning 
Sosialcultural 
Cognitive  Threatment Health Maintence Acut Crisis
Behavior  Stage Promoti e
Interpersonal on
Groups Threatment Optimal Recovery Remi Stabili
Family goal level of si on zation
Nellow weelnee
Pharmacology s
Legal ethic Is Quntilit Fungsional Risk
assesment y of live status Symt factor
well om

Expeted Insipire Reinforce


Outcome c ment Copi Manag
&valida Advocate ng e
te respo Enviro
Improved nse tment
Attain Function
opt Muti No
Ouality cal harm
of live Thre to self
at or
other
Materi : Ilmu Kesh Jiwa
Oleh ; Dr Lestari BS.
Tgl : 10 oktober 2001

Gangguan Jiwa Pada Anak dan Remaja

Gangguan yang biasanya mulai nampak dalam masa, anak dan remaja.
Harus ditinjau dari :
 Tahap perkembangan
 Derajat
 Frekuensi

Gangguan yang biasanya nilai timbul pada anak dan remaja, ada 3 kelompok besar :
 Retardasi Mental
 Gangguan perkembangan psikologis
 Gangguan : perilaku & emosional dengan onset biasanya pada anak & remaja.

I. Retardasi mental
1. Adalah suatu sindroma / kumpulan gejala yang ditandai dengan :
2. Fungsi intelaktual umum dibawah rata-rata yang cukup bermakna (IQ  70 )
3. Yang mengakibatkan adalah berhubungan engan kekurangan / hendaya dalam
perilaku adaptif.
4. Timbul sebelum usia 18 tahun

RM dibagi :
 RM ringan IQ = 50 -70
 RM sedang IQ = 35 – 49
 RM berat IQ = 20 – 34
 RM sangat berat IQ =  20

Etiologi
 Faktor biologik
 Kelainan kromosom, kelamin metabolik, gangguan post natal /
gangguan perinatal
 Faktor psikososial
Deprivasi psikososial, misalnya :
 Kurangnya stimulasi sosial, bahasa dan intelektual
 Kehidupan keluarga yang tidak harmonis
 Sering berganti pengasuh dan tidak adekuat

25 % kasus faktor penyebabnya adalah faktor biologik.


Tingkat RM yang ditimbulkan adalah sedang- berat IQ < 50
75 % kasuspenyebabnya tidak ditemukan faktor biologiknya
tingkat RM nya ringat IQ = 50 – 70

Diagnosa :
Dx ditegakkan setelah anak masuk sekolah
Gejala klinik :
Tergantung tingkat RM, gejala umum :
 IQ  70
 Adanya hendaya perilaku adaptive
 Timbul sebelum usia 18 tahun
 Gejala-gejala penyerta : iritabilitas, agresivitas, gerakkan –gerakkan
stereotifik, gangguan neurologik terutama pada RM berat.

Pemeriksaan :
 Anamnesa : riwayat kehamilan, kelahiran, keturunan,latar belakang sosial
kultur
 Pemeriksaan psikiatrik, fisik dan neurologik

DD/:
 Kelainan sensoris terutama bisu – tuli
 Cerebral palsy
 Gangguan perkembangan spesifik
 Gangguan perkembangan perpasif
 Penyakit-penyakit kronis
 Kesulitan belajar  IQ > 70

Penyulit :
 Adanya ketidakmampuan berfdungsi secara mandiri  membutuhkan
pengawaan dan bantuan keuangan terus.

Penanganan :
Terdiri dari
 Pencegahan primer : usaha –usaha untuk menghilangkan / mengurangi kondisi
yang dapat menimbulkan gangguan yang berhubungan dengan RM, eks :
pendidikan kesehatan masyarakat, perbaikkan sos-ek.
 Konseling genetik
 Tindakan kedokteran (pengawasan prenatal, post natal yang baik)

ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
gangguan pemusatan perhatian – hiperaktivitas

gangguan klinis ADHD


 banyak ditemui
 belum banyak dipahami
 gejala mulai usia < 7 tahun
 terdiagnosa setelah beberapa tahun kemudian.

Masalah :
 Keluarga
 Masyarakat
 Proses belajar

Angka kejadian :
 USA : 3 -5 dari anak SD – prapubertas
 Inggris : 1 % lebih rendah dari USA
 :  = 3 : 1 – 5, 8 : 1
 saudara kandung ADHD :
o Resiko tinggi  ADHD
o Gangguann tingkah laku
o Gangguan cemas /depresi
o Prestasi akademik jelek

Penyebab ADHD
 Tidak diketahui dengan pasti
 Dicurigai
 Bahan beracun
 Prematuritas
 Hal-hal lain secara mekanis berpengaruh pada susunan syaraf pusat janin
 Penyebab makanan, zat pewarna, gula (belum ada bukti)
 Faktor genetik
 Kerusakan otak – infeksi waktu janin
 Kondisi zat : kimia otak.
 Proses kematangan otak
 Faktor psikososial

Gambaran klinis
Gejala pokok / inti :
a. Kurang kemampuan untuk memusatkan perhatian
b. Hiperaktivitas
c. Impulsivitas

1. Kurangnya kemampuan
a. Sering tidak dapat memusatkan perhatian pada suatu hal secara detail / rinci, sering,
membuat kesalahan karena ceroboh
b. Sulit mempertahankan perhatiannya pada tugas –tugas atau aktifitasnya bermain
c. Segera tidak mendengarkan sewaktu diajak bicara
d. Sering tidak mengikuti perintah / cendrung menentang dan tidak memahami
perintah
e. Sering tidak dapat mengorganisasi / mengatur tugas-tugas /a aktivitasnya
f. Sering menolak, tidak menyenangi untuk terikat pada tugas –tugas yang menuntut
ketahan mental
g. Sering kehilangan barang
h. Perhatiannya mudah beralih
i. Pelupa

2. Hiperaktivitas
a. Kaki dan tangannya tidak dapat tenang
b. Berteriak-teriak ditempat duduknya sering meninggalkan temapat duduknya
sewaktu dikelas
c. Berlari kesana-kemari
d. Sulit melakukan aktivitas / bermain dngan tenang
e. Ada saja yang dilakukan
f. Seringkali bicara keras-keras

3. Impulsivitas
a. Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai diutarakan
b. Sulit untuk dapat menunggu giliran
c. Sering mengintrerupsi / menyela orang lain

ADHD dibagi 3 tife :


a. Tife gangguan pemusatan perhatian (GPP)
b. Tipe hiperaktivitas dan impulsivitas
c. Tipe campuran (GPP + hiperaktivita & impulsivitas)

Terapi
a. Farmako terapi (obat-obatan)
b. Psiko terai
c. Terapi perilaku
d. Bimbingan belajar

Pada umumnya dengan memperbaiki fungsi keluarga, fungsi sosial penderita, megurangi
agresivitas diharapkan akan dapat menyembuhkan ADHD dengan optimal.

Prognosa :
a. Gejala berlenjutan sampai remaja / dewasa
b. Memperbaiki pada masa pubertas
c. Hiperaktivitas (-) tapi GPP & impulsivitas tetap ada.

 Sering perbaikan terjadi pada usia 1 -20 taun


 Kebanyakkan sembuh partial /sebagian  reiko terjadi gejala tingkah laku anti sosial.,
gejalaemosi, penggunaan zat
 15 – 20 % ADHD  menetap sampai dewasa
 anak ADHD  kesulitan sosial, gejala psikiatri, mis : sekolah / keluarga.

Autisme Masa Kanak


 Termasuk gangguan perkembangan perpasif
 Gejala mulai timbul pada usia  3 tahun
 Fungsi abnormal (hendaya kualitatif)
Dalam 3 bidang yaitu :
 Interaksi sosial
 Komunikasi
 Perilaku terbatas dan berulang

Prevalensi :
0,02 – 0,05 0/00 anak usia < 12 tahun bila RM + autisme dimasukkan  0,2 0/00
(3/4 kasus autisme menderita RM)

Tanggal : 24 oktober 2001


Oleh : Dr. Iman kurnen, SpKj

PSIKIATRI SOSIAL
I. Pengertian
Psikiatri sosial = pikiatri masyarakat yaitu ilmu yang mempelajari kesehatan jiwa
dalam kaitannya dengan hubungan antar manusia.
Psikiatri mastarakat merupakan aplikasi psikiatri sosial sebab sasaranya adalah
masyarakat.
Psikiatri masyarakat  ilmu kesehatan masyarakat, karena orientasi sama pada
masyarkat dimana sudut pandangnya adalah pencegahan.

II. Tugas psikiatri masyarakat


Melaksanakan program promosi, preventive, terapi, dan rehabilitasi yang berhubungan
dengan kesehatan jiwa masyarakat dengan sudut pandang pencegahannya.

III. Prinsip dasar psikiatri masyarakat


Sama dengan psikiatri klinik, yaitu berusaha agar individu dan masyarakat dalam
keadaan sehat jiwa.
Perbedaan :
Psikiatri klinik : bertanggung jawab pada individu
Psikiatri masyarakat : bertanggung jawab pada masyarakat
 psikiatri klinik harus berkerjasama dengan psikiatri masyarakat.

IV. Lapangan kerja


Psikiatri masyarakat memunyai lapangan kerja yaitu masyarakat
 Petugas harus memahami berbagai hal tentang masyarakat sekitar / binaan
(sosial, politik, ekonomi, budaya)
 Petugas harus berkerjasama dengan beberapa profesi dan instalasi yang
terkait dalam masyarakat binaan.
 Program dilaksanakan secara terpadu dalam sistem pelayanan kesehatan
masyarakat.

V. Kegiatan
1. Memonitor masyarakat binaan mengenai :
 Individu – individu yang rawan menderita
 Individu – individu yang sedang menderita
 Faktor-faktor yang memperkuat daya tahan terhadap gangguan jiwa
 Faktor-faktor yang mempermudah timbulnnya gangguan jiwa
2. Menentukan prioritas pelaksanaan program
3. Melaksanakan program dan evaluasai berasama masyarakaat secara terpadu
4. Malakukan penelitian-penelitian yang berguna untuk mengurangi / mencegah
timbulnya gangguan jiwa.

Semua kegiatan-kegiatan tersebut dikoordinir oleh :


A. PKJM RSJ
B. Bagian psikiatrik RSU
C. Bagian psikiatrik Fakultas kedokteran

VI. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa mayarakat


A. Tuan rumah / host
Dikenal dengan istilah faktor nasib, misal :
 Umur : pada keadaan tertentu maka kelompok umur teretentu
yang mengalami kecemasaan.
 Jenis kelamin : kasus perkosaan meningkat  wanita cemas
 Psikologis : dulu tamat SD  orang tua tidak cemas melepas anak
sekarang sarjana  orang tua ?
B. kekebalan/ pembekalan (coret yg salah)
harus dimiliki secara terus menerus karena kehidupan ini selalu mengalami
perubahan  jadi harus dapat menyesuaikan dngan kondisi yang ada, dapat
berupa :
fisik : makan – minum, pakaian, perumahan / lingkungan.
Psikososial : rangsangan yang konstruktif dari orang-orang yang berarti
dalam hidupnya.
Sosbud : pengaruh dari adat istiadat.
Secara sosbud etiologi penyakit ada 3 ?
1. Illahi
2. Magic
3. Duniawi

VII. Preventive
A. Pencegahan primer
Usaha mengurangi kasus baru gangguan jiwa dimasyarakat
denganmengurangi hal-hal yang dapat menimbulkannya.
Usaha ini didasari konsep :
o Banyak gangguan jiwa terjadi merupakan akibat dari penyesuaian diri
yang salah (penyesuaian diri Vs faktor-faktor yang berpengaruh)
o Kekurangan pembekalan juga menyebabkan gangguan jiwa karena
krisis yang dialami  intervensi krisis
Kondisi krisis :
 Jatuh sakit berat
 Hilang orang yang dicintai
 Kehilangan jabatan
 Kecelakaan, dll

Krisis  fisik
 Psikis
 lingkungan

pelaksanaan pencegahan primer : secara fisik


ceramah

B. pencegahan sekunder
usaha diagnosa dini terapi segera sehingga lamanya sakit dipersingkat
C. pencegahan tersier / rehabilitasi
usaha memperkecil cacat akibat penyakit jiwa.
Usaha ini dilaksanakan sejak pertama didiagnosa ditegakkan dan ada
hubungan dengan segala aspek perawatan klien di RS, Rawat jalan, dan
dimasyarakat.

Cacat yang sering terjadi akibat gangguan jiwa


 Stigma  kepribadian yang jelek
 Disosialisasi

Disosialisasi ditekan / dicegah dengan cara


a. Kondisi perawatan di RS  kondisi masyarakat terapeutik (jangan
dilupakan pentingnya pergaulan)
b. RSJ didirikan ditengah-tengah masyarakat umum
c. Segera pulangkan dari RSJ bila keadaan memungkinkan dengan rawat jalan
d. Bila memungkinkan rawat jalan saja
e. Kalau memungkinkan dengan perawatan di rumah.

Usaha-usaha rehabilitasi lain :


a. Day care hospital (siang dirawat di RS – maam Pulang)
b. Night care hospital ( malam dirawat – siang pulang)
c. After care service ( kontrol setelah pulang)
d. Foster Home / foster parent
e. Half way house
f. Sheltered work shop (bengkel berperisai)
g. pulang dari RSJ, ditampung disuatu tempat dan diberi pekerjaan
h. DLL.

VIII. Peranan tenaga kesehatan jiwa masyarakat.


Membantu klien sebelum, selama, dan sesudah KRS .

Gx Somatik : Kekuaatan  , apatis


Gx. Prilaku / psikologis : Perubahan peran rasa sakit, pre masa lalu, daya ingat ,
usaha bunuh diri (terutamapada lansia yang hidup sendiri
(kekurangan gizi, waham, Halusinasi.

Gejala keseluruhan
S : Sigap
I : interest
G : Guilty
E : Energy
C : Concentration
A : Apektif / Apetite
F : Pcykomotor
S : Syside

Kekuaatan
Sindroma Klinis
 Depresi
o Rasa sepi & sendiri o ganguan tidur
o Tidak berdaya o gangguan makan
o Harga diri  o gangguan fikir
o gangguan klinis o gangguan bunuh diri
Depresi terselubung
 Gejala somatik 
 nyeri
 lelah
 kerap
 40 % kedokter umum

b. pseudodementia
keluhan gangguan daya ingat, konsentrasi, selektif
keterampilan sosialisasi.

c. Gangguan distemik
Keluahan sedih ) 2 thn
Rasa kehilangan : harga diri
Semangat
Gairah hidup BD
Bunuh diri – puncak kesedihan
Mudah curiga
Sukar tidur ( mulai / tebangun )
d. Gejala afektif berat
o Psikosa gangguan tidur bangun dini hari
o Puncak kesedihan : tidak berdeup
o Bunuh diri : awal = akhir kesedihan.

 Dimensia / Pikun
Penyebab : D : Drug (obat-obatan tertentu)
E : Emotional Disorder / gangguan emosi
Terutama sudah
M : Metalolisme / endokrin
E : Eye/ Ear Dyspungsi  gangguan lihat/ engar
N : nutritional – gangguan gizi kurang Vit B1 – Banyak Alkohol
T : Tumor / trauma
I : Infektional
A : Arteroscelorotic (setelah stroke

 Perlambat proses pikun


o tetap berpikir
o Alih kerja yang baik
o Menekuni bidang baru
o Kursus usila (intervensi ke III)
o Hitung menghitung
o Teka-teki silang

 Diet : cegah pantangan


 Senam pagi hari
 Hati-hati dampak negatif : penelataran & penganiyaan, penyalahgunaan
 buat team : bidang hukum
 bidang penaungan, keuangan dan bidang kesehatan : wandering Dimensia.

 Demensia
 Fungsi intelektual : hendaya sosial/BAK
 Multi infark : tergantung luas – lokalisasi
 Pick : perubahanu/ etik, moral

 Alzheimer
 Presenil (48 thn, senil >65 thn.
 Pelan, progresif : agnosia
Aproksia
afasia
Slow but sure

 Cara diagnosa
1. Daya ingat : mini mental scale
2. Daya pikir : abstrak
3. Menilai / mengandalkan impuls
4. Fungsi luhur lain
Sirkum stansialitas apraxia
Stereotipi agnosia
5. Pemb kepribadian apasia
6. Penyerta
Daya ingat
3-5 mendiamkan tanpa lagi
benda
digital
penjumlahan & pengurangan
abstraksi : pribahasa
komprehensif
tgl 3 okt 2001

Delirium @ S.O.O
1. Fluktuasi kesadaran menurun :
 Apatis
 Somnolen
 Supourt
 Koma
Meningkat : alert : sensitive
Interval Amnesia
2. Gangguan berpikir : kosentrasi bingung
3. Persepsi : halusinasi visual.
4. Psychomotor : mengikuti gangguan pikir & halusinasi

 Penyakit Parkinson
- - Depresi (+)

1. Paranoid  parafrenia Involusi.


 Waham  mula-mula idea of refernce
 Kadang-kadang penyerta demensia
 Premorbid, schizoid/paranoid
2. Schizoprenia
 Dahulu (45 tahun)
 Gejala sama
 DD/Demensia + halusinasi
Tx./neproleptik
“ Start low and slow”

Bila Demensia (sering lupa) & skizoprenia

Perawatan lansia  holistik


- Lansia
- Usaha : mandiri
 Sejahtera
 Ceria
 Produktif
 Beriman

Cara pertahankan kesehatan * O.R (olah raga).


 Daya ingat  kepandaian, TTs, Hitung, sibuk.
 Acara dari  untuk lansia
Santai, saling membantu memberi masukan.
 Bila mengganggu
Tx. Oabat hati-hati
Obat neproleptika, antidepresi

Obat psikotropika pada lansia

 Akibat perubahan fisiologis lansia, ada perbedaan dengan usia dewasa :


 Farmako kinetik :
 Absorbsi  sama (kecuali : antasida dengan golongan Benzodiazepin sukar).
 Obat hepar
 Perubahan metabolisme  akumulasi obat  bahaya toksin (neproleptik)
 Distribusi tiap lemak meningkat : obat –obat yang larut dalam lemak lama (+)
 Eksresi
 Fungsi ginjal  : clearence obat <<
 Farmako dinamik
Perubahan neourotransmiter akibat sel otak menurun
 Perpanjangan waktu paruh\diazepam 24 jam  75 jam
 Perlu waktu lama untuk mencapai stendy state di plasma.
 Therapeutik window metabolik kecil
 Ant dosis tx dengan dosis tox (s sampit)
 Motto : start low, goslow
 Muda terjadi efek samping obat, misal efek sedasi  bingung  agitasi
jangan kombinasi.
Contoh :
 Neproleptika : thioridazin, haloperidol
 Anti cemas : jangan waktu paruh panjang, short acting > baik
 Anti depresi: gangguan jantung (+), pakai golongan SSRI.

 Pengobatan holistik
Prinsip : perhatikan fisiknya
Pertahankan intelektual interest”
 Hobi lama, kesibukan baru
 Pak yang brguna  RT
 (pak kosong (-) Psikis
 teman baru  spy sepi (-)

 anggota keluarga mau mengeti menyesuaikan


 bila perlu masuk RS : short stay slin sosial
inpatient
 rasa dikucilkan
 baa barang-barang sendiri
 hati-hati terhadap obat-oabatan (petunjuk didalam).

 Filisofi : peningkatan kwalitas hidup !


 Badan  stabilitas (perbaiki keadaan fisik )
 Jiwa  cita-cita: tujuan hidup, kek emosi
 Lingkungan  hidrasi isolasi, seatap/ bersaudara
Tamu  penyegaran.
Spiritual  penebalan iman, meninggal dalam iman.

Red ridden : ganti posisi setiap 2 jam


 Ngompol  ganti (2 jam) tidak ngompol  4 jam
 Perhatikan intake, makan/ minim

Penatalaksanaan (MRS)  Short stay inpatient


Ingat  tambah dimenssia  demensia  stress : fisik
Fsikis
Jangan menambah bingung pasien
a. Peerkenalkan staf ruangan
b. Bawa benda-benda pribadi
c. Yang merawat jangan banyak-banyak
d. Physioterapi  golongan badan
 senam
e. occupational terapi
 fungsi hidup sehari-hari
 kewajiban (mandi, makan)
 rehabilitasi daya ingat
 keterampilan lama, baru
 sosialisasi & keluarga.

26 sept 2001
sikap dan prilaku
kepribadian :
matang  no problem
tidak matang dan suka mengeluh :
keluhan meningkat
mengisolasi diri
merasa diabaikan kondisi fisik
menyesali dan
rewel

persiapan Purnable : MPB


pekerjaan : A kerja :
sesuai dengan yang lama
energi yang dilaksanakan sebelum
IQ dan bakat sesuai
Sesuai tujuan hidup.

Keluarga : Istri
Sidang dalam fase apa ?
Menopouse  gejala “ sangkar kosong”
Menjelang purnabakti juga kebiasaan yang sudah ada.
Anak-anak
Sedang dalam proses dan tahap perekembangan
Sosialiasme mereka ?

Masyarakat : lingkungan lama


Dipertahankan
Jangan mengganggu kehidupan orang lain
Lingkungan baru
Sangat perlu
Menunjang pekerjaan dan keluarga
Menunjang keamanan.

Hasil : sehat.mandiri, cara produktif dan beriman

Post Power Syindroma

Post power : kehilangan kedudukan yang mempunyai kekuasaan


Post power sindroma  keadaan mal – adjusment mental dari seseorang yang mempunyai
kedudukan
Jadi dan “ada” menjadi “tidak ada” dengan menu jukkan gejala-gejala diantaranya
Fruister,, depresi dll pada orang yang bersangkutan

Perhatikan 4 faktor post power sindroma :


 Perkembangan kepribadian yang relatif
 Kedudukanyang relifmemberikan kekuasaan dari kepuasaan
 Proses kehilangan kedudukan yang relatip cepat
 Lingkungan yang mungkin memberikan suasana terhadap yang mungkin
memberikan suasana terhadap timbulnya post power syndroma.

Gangguan tingkah laku pada orang tua / dimensia


 Akibat /gangguan tidur
 Tidur segar fisial, merasa tidak gangguan tidur
 Night / siang : jangan tiddur nonton TV tegang

Gangguan tidur
Sebenarnya lansia butuh waktu tidur sama lamanya dengan ind semasa lebih muda.
Keluhan tidak bisa tidur – gangguan tidur
O.K : sering kekamar mandi
Relatif mengganggu  tidur siang/ sore hari/ meninggal mengurangi kegiatan tidur waktu
malam.

Gangguan tingkah Laku pada orang tua/ lansia


(akibat)

wandering
cemas, contosio
dimensia
Tx. Beri tanda pengenal aktivitas harian meningkat.

Fundowning
Gelisah/ teriak-teriak waktu magrib  confusion
Dipanti  semua akat
Tx. / gone beri aktivitas u/ lewat
Lampu : jangan remang-remang

Agitasi, agresi, hostility (kegelisahan yang merusak)

DEPRESI
Efidemiologi : :
Resiko depresi meningkat 5 % , insiden > dimensia
Gejala klinis : sulit dibedakan depresi pada orang lansia.
Daya ingat menurun konsentrasi turun
Tidur turun
Nafsu makan turun.
Gejala depresi pada usia muda # lansia
Agitasi agresif
Somatik

Macam-macam dimensia :
 Ringan
 Sedang
 Berat

Hati-hati penelataran, penyksaan usia pikun


Contoh : BPK A piun (tidak berputra)

tanda tangan kertas segel kosong.

ditulis hibah harta kekeponakan

ada perlindungan Hukum badan organisasi mana ?

contoh : Bik B pensiun



depresi
(mengarah kepikun : pseudomesia)
ada organisasi mengaturahli kerja ?
contoh : ibu C sc batang vena, darah tinggi , rematik.
Gangguan mental – prilaku akibat
Penggunaan zat psikoaktif

Pendahuluan
Penyalahgunaan zat psikoaktif / narkoba / hafza  masalah (-)

 Kesehatan (medis – psiko – sos – ek)


Kecelakaan , phk, kriminilitas

 Nafza / narkoba : manfaat Tx bl disalahgunaan : bahaya >>


 Zat psikoaktif : zat ape yang masuk tubuh mempengaruhi (+) (SSP) : perubahan emosi
/ perilaku
Ketagihan / ketergantungan
 UU R.I No 22 /1997 : Narkotika
 Zat / obat yang asal tanaman /(-) ssintiesis (+) /(-) yang menyebabkan pembela
kesadaran (+/), hilang, rasa dan nyeri, ketergantungan.

Narkotika : 3 golongan
 Gol I : hanya untuk tujuan mengembangkan . heroin ilmu , tidak
untuk / tx /potensi - kokain ketergantungan sangat tinggi.
 Gol II : Untuk tujuan TX /s. Morfin akhir dari pengembangan ilmu
(-) Petidin periferinsi ketergantungan tinggi.
 Gol III : Untuk tujuan Tx./pengembangan ilmu Cont : codein , ilmu
potensi ketergantungan ringan.

UU RI 5 / 1997 : psikotrofika
Zat / obat, alamiah/sintesis narkotik (-) khasiat psikoaktif (+) dengan pengaruh
subjektif pada SSP  perubaan khas mental – perilaku.

Psikotropika : 4 golongan, tujuan, potensi ketergantungan.

Data epidemiologi
National Institusi of Drug Abuse
(NIDA)

 37 % populasi pernah menggunakan  menggunakan 1 macam,ucit substance “ selama


kehidupan
 16 % menggunakan * iluat substance* selama 1 bulan sebelum survey
 13 % menggunakan ileut substance pada tahun yang lalu.
> 2/3 pengguna illiet substance berusi sekitae 20 -25 tahun.

 Pengguna pria > wanita


 Pengguna tidak berkerja
 pengguna medical profesional *>>

* current simokers  drunkers /illiet drug


 angka kekambuhan besi
 keperibadian antisosol + zat yang sering dipakai benzodiazepin marijuana, kokain .
antetamin.

Zat /obat yang sering disalahgunakan:


 Narkotika
 Nafza

Narkotika : zat : heroin (putauw) ganja (cimeng), kokain.


Obat morfin, kodein.
Alkohol : Bir , kuncil, legi,vodka, johny, walker
Psikotropik zat : satu (ss, amfetamin)

Istilah sekitar zat obat : putauw, PT, PITI, Dumping,sakauw


OD : negedrug-nyabu
Sugesti – craving
Jangkis on
Insur sport ngegelek
Bong
Parno

Tingkatan pemakaian
1. Coba-coba, pingin tahu.
2. Sosial : rekreasi, santai dan senang-senang
3. Situasional ; menghilangkan stress
4. Penyalahgunaan :
Patologi
Ganguan fungsi sosial pekerjaan
5. Ketergantungan
 Ingin tahu mendapat / memakai
 Merugikan diri sendiri & lingkungan
 Timbul efek toleransi
 Timbul gejala putus zat
(withdrawal syndroma)

mengapa memakai zat / obat

lingkungan Individu
“teori sosiologi $ tiori biologi
$ teori psikologi

penyalahgunaan zat /obat

zat adiktif
kemudian mendapatkannya
tanda-tanda umum penyalahgunaan zat/ obat :

perubahan fisik perubahan prilaku


 badan kurus  emosi labil
 tampak mengantuk  takut sinar / air
 mata merah, cekung  menyindiri
 bekas suntik  bohong, mencuri
 goresan ditangan/ betis  menjual barang
 pergi tanfa pamit
 halusinasi
 paranoid

Ditemukan
Sendok, aqua. Insulin, korek api, grenggeng, darah, obat, bbubuk. Bungkus kerts, alkohol,
bong dll.

Narkotika :
Heroin, kokain, morfin, codein.
Ciri :
 Eufaria
 Perubahan prilaku
 Mengantuk
 Melayang
 Analgesis
 Mual & muntah
 Obstifasi
 Depresirespirasi
 Penekanan Reflek batuk
 Penekanan kerja jantung

Gejala putus zat narkotika


Terjadi setelah 6 – 10 jam pemakaian
 Craving (sugesti)
 Gelisah mudah tersinggung
 Peningkatan kepekaan terhadap rangsang nyeri
 Mual & muntah
 Nyeri otot
 Disporia, cemas
 Keringat berlebihan
 Pubereksi
 Takikardi
 Hipetensi
 Diare
 Insomnia
 Demam

Bahaya akibat\penyalahgunaan obat


Fisik :
 Kematian(OD / withdrawal
 Keradangan pada semua organ tubuh (hpatitis,, HIV,AIDS)
 Kelumpuhan /stroke
 Kerusakan organ tubuh
 Amputasi
Psikis
 Mudah cemas / depresi
 Banyak bicara
 Gangguan tingkah laku
 Halusinasi / waam * gila*
Lingkungan
 Mengganggu lingkungan
 Prestasi sekolah / kerja menurun.

GANGGUAN JIWA PADA ANAK DAN REMAJA


dr. Lestari → 10-10-01

Gangguan yang biasanya mulai nampak dalam masa anak dan remaja.
Harus ditinjau dari segi:
- tahap perkembangan
- derajat
- frekuensi

Ada 3 kelompok:
1. Retardasi mental
2. Gangguan perkembangan psikologi
3. Gangguan spesifik

RETARDASI MENTAL

Suatu sindroma yang ditandai dengan:


1. Fungsi intelektual umum di bawah rata-rata yang cukup bermakna (IQ ≤ 70)
2. Hendaya (hambatan/gangguan/kekurangan) dalam perilaku adaptif
3. Timbul sebelum usia 18 tahun.

Dibagi atas:
1. RM Ringan : IQ = 50-70
2. RM sedang : IQ = 35-49
3. RM Berat : IQ = 20-34
4. RM Sangat berat : IQ = < 20

Etiologi:
1. Faktor biologik:
- Kelainan kromosom, kelainan metabolik, gg. post/perinatal.
- 25% RM
- Tkt Sedang-Berat (IQ <50)
2. Faktor psikososial:
- Deprivasi psikososial, misalnya:
o Kurangnya stimulus sosial, bahasa dan intelektual
o Keluarga tidak harmonis
o Sering berganti pengasuh dan tidak adekuat
- 75% RM
- Tkt Ringan (IQ 50-70)

Diagnosa:
Dx. biasanya dapat ditegakkan setelah anak masuk sekolah.
Gjl klinis, tgt tkt RM, scr umum:
- IQ <70
- Hendaya dlm perilaku adaptif
- Timbul sebelum usia 18 tahun
- Gjl penyerta: iritabilitas, agresifitas, gerakan stereotipik, gjl neurologik, tu pada
RM berat.
Pemeriksaan:
Anamnese : riwayat kehamilan, kelahiran, keturunan, latarbelakang sosio-kultural
Pemeriksaan : psikiatrik, fisik dan neurologik.

DD:
- Kelainan sensoris tu bisu-tuli
- Serebral palsi
- Gg perkembangan spesifik
- Gg perkembangan pervasif
- Penyakit kronis
- Kesulitan belajar → IQ >70

Penyulit:
Adanya ketidakmampuan fungsi hidup mandiri → membutuhkan pengawasan dan bantuan
keuangan scr terus menerus.

Penanganan:
1. Pencegahan primer: usaha menghilangkan/mengurangi kondisi yg dapat
menimbulkan gg yg berhub. Dgn RM → HE masy, perbaikan sosek.
2. Konseling genetik & teknologi kedokteran

ADHD (ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVIY DISORDER)

Secara klinis:
- Banyak ditemui → belum banyak dipahami
- Gjl mulai sejak usia <7 tahun → terdiagnosa setelah bbrp tahun kemudian

Masalah dapat berdampak thd:


- keluarga
- masyarakat
- proses belajar ybs.

Angka kejadian:
- USA : 3-5% anak SD-Pubertas
- Inggris : 1% lebih drpd USA
- Perbandingan ♂ : ♀ = 3-5 : 1 → 8 : 1
- Saudara kandung ADHD:
 Risti ADHD
 Gg tingkahlaku
 Gg cemas depresi
 Prestasi akademik jelek.
Etiologi:
- tiadak diketahui secara pasti
- diduga:
 bahan toksik
 prematuritas
 hal lain yg berpengaruh scr mekanis pada SSP janin
 penyedap makanan, zat pewarna, gula (belum ada bukti)
 faktor genetik
 kerusakan otak
 kondisi zat/kimia otak
 proses kematangan otak
 faktor psikosoial

Gambaran klinis:
Gjl pokok/inti:
1. kurang kemampuan memusatkan perhatian
2. hiperaktivitas
3. impulsivitas

ad.1 Kurang kemampuan untuk memusatkan perhatian


a. Sering tidak dapat memusatkan perhatian pada suatu hal secara detail/rinci, sering
membuat kesalahan karena ceroboh
b. Sulit mempertahankan perhatiannyapada tugas/aktivitas bermain
c. Segera tidak mendengarkan pada saat diajak bicara
d. Sering tidak mengikuti perintah/cenderung menentang dan tidak memahami
perintah
e. Sering tidak dapat mengorganisasi/mengatur tugas-tugas
f. Sering menolak, tidak menyenangi untuk terikat pada tugas-tugas yang menuntut
ketahanan mental
g. Sering kehilangan barang
h. Perhatiannya mudah beralih
i. Pelupa.

ad.2 Hiperaktivitas
a. Kaki dan tangannya tidak dapat tenang
b. Berteriak-teriak di tempat duduknya
c. Sering meninggalkan tempat duduknya sewaktu di kelas
d. Berlari kesana kemari
e. Sulit melakukan aktivitas bermain dengan tenang
f. Ada saja yang dilakukan
g. Seringkali bicara keras-keras.

ad.3 Impulsivitas
a. Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai diutarakan
b. Sulit untuk dapat menunggu giliran
c. Sering mengiterupsi/menyela orang lain.

Pembagian:
1. Tipe GPP (Gangguan Pemusatan Perhatian)
2. Tipe Hiperaktivitas dan Impulsivitas
3. Tipe Campuran (1 & 2)

Terapi:
- Farmakoterapi
- Psikoterapi
- Terapi perilaku
- Bimbingan belajar
Pdunya dgnmemperbaiki fungsi keluarga, fungsi sosial penderita, mengurangi agresivitas
diharapkan dapat menyembuhkan ADHDdengan optimal.

Prognosa:
1. Gejala berkelanjutan sampai remaja/dewasa
2. Membaik pada masa pubertas
3. Hiperaktivitas hilang tetapi GPP dan Impulsivitas tetap ada

- Perbaikan sering terjadi pada usia 12-20 tahun


- Kebanyakan sembuh partial→ resiko terjadi gjl tingkah laku antisosial, gejala
emosi, penggunaan napza
- Sebanyak 15-20% ADHD menetap sampai dewasa
- Anak ADHD → kesulitan sosial (sekolah, keluarga), gjl psikiatri

AUTISME MASA KANAK

- Termasuk gg perkembangan pervasif


- Gjl mulai timbul usia ≤ 3 tahun
- Fungsi abnormal (hendaya kualitatif) dlm 3 bidang, yaitu:
1. Interaksi sosial
2. Komunikasi
3. Perilaku terbatas → berulang

Prevalensi:
0,02-0,05‰ anak usia <12 tahun bila RM + Autisme dimasukkan → 3/4 kasus Autisme
menderita RM.

Akacom® ‘01
ASKEP PADA KLIEN
GANGGUAN BERHUBUNGAN
N.K. Alit¸SKp.

Fokus Pembahasan:
1. Karakteristik hub interpersonal yg sehat
2. Review tahap perkembangan

Manusia:
Mahluk sosial → hub interpersonal yang sehat:
- terlibat dlm suatu hub intim
- tetap dapat mempertahankan identitas dirinya

Kakarakteristik Intimacy

Stuart, Sundeen, Sullivan:


- peka thd kebutuhan orang lain
- saling menghargai

Rogers:
- komunikasi terbuka
- menerima org lain sbg org yg memp. nilai sendiri
- adanya perasaan empati

Individu matang:
- prioritaskan kebutuhan
- pertahankan tkt hubungan
- merasa puas berhub dgn org lain

“Tumbang”

Perkembangan Berhubungan:

Berkaitan dgn proses tumbang (teori Sullivan, Ericson, Haligrust, dsb)


1. Masa Bayi
 Kebutuhan bio-psikologis tgt org lain → ibu
 Trust vs Mistrust

2. Masa Kanak
 Mengembangkan diri sebagai individu
 Konflik terlalu dikontrol
 Individu yg independent:
- Kasih sayang yg tulus
- Aturan yg konsisten
- Komunikasi terbuka

3. Masa Pra Remaja & Remaja


 Mengembangkan hub intim dgn teman sejenis (per grup) → lawan jenis
 Mempelajari perbedaan nilai dlm masyarakat
 Konflik: Keseimbangan hub teman dan org tua.

4. Masa Dewasa Muda


 Pe↑ kemandirian
 Mempertahankan hub interdependen
 Membentuk kehidupan baru: bekerja, menikah

5. Masa Dewasa Pertengahan


 Ketergantungan anak me↓
 Mengembangkan aktivitas baru
 Mempertahankan hub interdependent antara ortu dan anak.

6. Masa Dewasa akhir


 Proses kehilangan
 Ketergantungan me↑
 Perlu dukungan klg/lingk.

Gangguan Berhubungan yang Sering Ditemui:


1. Menarik diri
- Tidak mampu mempertahankan hub intim
2. Tergantung (Dependency)
- Sangat tergantung kepada org lain
3. Manipulasi
- Org lain dijadikan obyek u/ memenuhi kebutuhannya
4. Curiga
- Gagal mengembangkan rasa percaya kpd org lain (BASIC TRUST)
5. Gg Komunikasi
6. Kesepian

Rentang Respon Adaptif

Adaptif Maladaptif
Solitude Loneliness Manipulation
Autonomy Withdrawl Impulsive
Mutuality Dependens Narcism
Interdependency
(Stuart & Sunden, 1995)
PROSES KEPERAWATAN

Pengkajian:
1. Faktor Predisposisi
2. Faktor Presipitasi
3. Mekanisme Koping
4. Perilaku Klien

1. Faktor Predisposisi
a. Faktor perkembangan
 Tugas perkembangan yang tidak dilalui dengan baik
tugas perkembangan yang tidak dilalui dengan baik
b. Faktor komunikasi dalam keluarga
 Sikap bermusuhan, selalu mengkritik
 < kehangatan
 Ekspresi emosi yang tinggi
 Double blind → 2 pesan yang bertentangan
c. Faktor sosial budaya
 Isolasi sosial → norma → cacat/penyakit
d. Faktor biologis
 Genetik → anggota kel skizofrenia
 Gg struktur otak.

2. Faktor Presipitasi
a. Stressor sosbud
 Kejadian/perubahan dlm kehidupan (sosbud) memici kesulitan
berhubungan → cara berperilaku, dll.
b. Stressor biokimia
 Skizofrenia → Dopamin↑ pd mesokortikal, mesolimbik dan traktus saraf
 ↓ MAD (Mono Amin Oksidase dlm darah
 Faktor endokrin:
 FSH/LH↓, prolaktin↓ → Skizofrenia
 ↑/↓ Adrenokortikal → tingkahlaku psikotik
c. Stressor biologis
 Skizofrenia sering terjadi akibat interaksi antar individu,
lingkungan dan fk biologis
d. Stressor psikologis
 Kecemasan tinggi → ↓ kemampuan berhubungan

3. Mekanisme Koping
Mekanisme pertahanan diri → mekanisme penyelesaian masalah oleh individu:
 Curiga, halusinasi, waham
 Depency
 Menarik diri
 Proyeksi
 Regresi
 Represi
 Isolasi
 Reaksi formasi
 Dll

4. Perilaku Klien
 Curiga, halusinasi, waham
 Depency Skizofrenia
 Menarik diri

Gejala utama Skizofrenia (Bleuler), ada 4 yaitu:


1. Gg afek
2. Gg asosiasi
3. Gg autisme
4. Gg ambivalensi

Ciri-ciri autisme:
 Asyik dengan diri sendiri
 Tidak peduli org lain
 Tidak memperhatikan org lain

Diagnosa Keperawatan:
1. Isolasi sosial: menarik diri b/d harga diri rendah.
2. Perubahan persepsi sensori: halusinasi b/d menarik diri.
3. Sindrom defisit perawatan diri b/d intoleransi aktivitas.

Perencanaan:
Tujuan:
 Menumbuhkan perasaan yang menyenangkan dalam hubungan interpersonal.
 Mempertahankan perubahan yang telah dicapai dalam hubungan yang telah dibina.
 (dsb., disesuaikan dengan masalah klien)

Intervensi:
 Membina hubungan salaing percaya
 Komunikasi verbal dan non verbal → open ended question
 Melibatkan org lain dengan klien
 Pemenuhan kebutuhan biologis
 Pemberian obat (kolaborasi)
 Intervensi keluarga.

Evaluasi:
1. Fokus pada perawat:
 Self evaluation
 Supervisi o/ perawat lain yg lebih berpengalaman.
2. Fokus pada klien:
 Perubahan perilaku
 Komunikasi verval dan non verbal
 Mampu mengambil keputusan
 Harga diri dan kepercayaan diri ↑
 Dapat menggunakan sumber koping yang adekuat.

Akacom® ‘01
GANGGUAN ORIENTASI REALITAS
Guntur, APP

Adalah seseorang yang:


 Tidak mampu menerima rangsang eksternal
 Tidak mampu menilai keadaan secara realistik

Psikosa:
- Kehilangan sence of reality.

GOR:
- Gg pd fs otak

Rangsang eksternal

Panca indera

Transmitter (dopamin, serotonin)
Berperan dlam proses berpikir

Otak
Terjadi pertimbangan:
Judgement
Comprehension
Memory
Penalaran
Penerapan (persepsi)

Respon neurobiologik:
Proses berpikir
Afek/emosi
Persepsi Dx Medik/Keperawatan
Psikomotor
Kemauan
 Skizofrenik : sering muncul karena masalah psikososial.
 Pada keadaan psikotik/skizofren, terdapat pe↑ dopamin/serotonin di piramidal (kortex)
dan sistem limbik.
 Anamnese kep. jiwa: anamnese terbuka, sehingga klien menjelaskan masalahnya
panjang lebar.
 Pada PPDGJ III Skizofrenia didiagnosa setelah terdapat gejala selama 1 bulan,
sebelumnya (PPDGJ II) = 6 bulan.

Proses berpikir:
Non realistik : sebab-akibat, cara bicara tidak sesuai realita
Autistik : hidup di alam pikiran sendiri, dimanifestasikan dengan menarik diri,
bicara sendiri, mengis, tertawa → biasanya karena waham/halusinasi.
Kini autisme banyak diderita anak-anak → IQ↓, kejang, < kasih sayang.

Cara menilai proses berpikir:


1. Bentuk : realistik/non realistik
2. Arus : jalannya berpikir → cara berkomunikas, kesinambungan antar kalimat
a. Asosiasi longgar → tidak ada hubungan antar kalimat
b. Inkoheren →
c. Flight of ideas →
3. Isi:
a. Waham →keinginan/keyakinan yang dipertahankan dan tidak realistik.
b. Pikiran tidak memadai (PTM) → eksentrik, tidak sesuai kenyataan dan tidak
dipertahankan/berubah-ubah.

Afek:
Nada perasaan, senang/tidak senang disertai komponen tingkah laku → yang tahu hanya
diri sendiri.

Emosi:
Manifestasi dari afek, bersifat sementara (sebentar), banyak dipengaruhi komponen
fisiologis.
Exp.: tertawa, menangis

Gg afek-emosi (merupakan respon maladaptif), meliputi:


1. inadekuat : ketidaksesuaian antara afek dan emosi
2. dangkal : tidak menampakkan rasa senang atau sedih sekalipun ia berada dalam
realitas senang/sedih.
3. euforia : menampakkan rasa senang yang berlebihan (melebihi realitas yang ada)
disertai komponen fisik
4. labil : mudah berubah dalam waktu singkat

Persepsi:
Halusinasi : ada penerapan tanpa rangsangan
Ilusi : penerapan yang keliru

Psikomotor:
Suatu keadaan yang dipengaruhi oleh proses berpikir.
Tipe: gaduh gelisah, pe↑/↓ psikomotor.
Pe↓ psikomotor ditandai:
 Fleksibilitas serea → mempertahankan posisi yang dibuat orang lain
 Katalepsi → mempertahankan posisi bila hendak diubah orang lain (biasanya pada
skozofrenia stupor)
Pada Sk. Stupor terdapat bradikardia, sering salah alamat ke bedah/dalam karena
menyerupai koma.

Penilaian kesadaran:
1. Kuatitatif → GCS
2. Kualitatif → penilaian scr relasi ybs dengan lingkungan (limitasi dan orientasi thd
lingkungan)

Psikosa:
1. Organik (GMO, GMS)
Gg mental organik, jika penyebabnya intraserebral (meningitis, tumor otak)
Gg mental simptomatik, jika penyebabnya ekstraserebral (diabet, malaria)
2. An Organik
Psikosa reaktif (maks 2 minggu), jika lebih dari 2 minggu, mengarah pada:
Psikosa paranoid
Psikosa afektif salah satunya
Skizofrenia (gjl terdapat selama 1 bulan)

Skizofrenia hebefrenik : biasa, non realistik

Skizofrenia katatonik : autistik, afek-emosi dangkal, psikomotor ↓, kemauan ↓, tidak


marah

Skizofrenia paranoid : waham paranoid dominan

Skizofrenia residual : ada gejala sisa yang kembali kambuh setelah keluar RS

Skizofrenia eksaserbasi: sudah pernah sembuh total (tanpa gejala sisa) kemudian terserang
lagi di kemudian hari.

Akacom® ‘01
PENGOBATAN PSIKIATRI
31 0ktober 2001
Dr B. handoko

Sejarah:
1. Magic religius
2. Psiko-analitik
3. Psikobiologi/psikiatri biologik
→ gg jiwa = gg biologik/neurotrasmitter
4. Terapi approach
→ secara holistik

Holistik:
Somato-Psiko-Sosial → Somato-Psiko-Sosial-Spiritual
Terapi harus menyangkut semua aspek tersebut.
Magis  psikoanalitik  psikobiologi  Holistik approch.

Caren gungy  Holistik approch

Somatoterapi:
1. Obat-obatan
→ Farmakoterapi, dalam psikiatri disebut Medikasi Psikotropik, Psiko-
farmakoterapi
2. Pembedahan
3. Fisioterapi
Pada psikiatri somatoterapi
 Farmakoterapi
 Pembedahan lokotomi
 Teke

Farmakopsikiatri → bagian dari psikiatri yang mempelajari cara memberi obat


psikoterapi/psikotropk
Psikofarmaka (obat-obatan psikotropik) adalah obat yang mempunyai efek terapeutik
langsung pada proses mental karena efeknya pada otak.

Pembagian obat psikotropik


Golongan obat-obatan:
1. Tranquilizer (anti cemas) mempunyai tranqulizer.
2. Neuroleptika (antipsikosa)
3. Antidepresan.atau anti depresent
4. Psikomemetika

ad.1 Tranquilizer (anti cemas, anti tegang, anti agitasi)

a. Benzedisepin:
 Chlordiazepoede
 Diazepam, Valium, Sasolid
o Medazepam
o Lorzepam antium Ranquait,merteprum.
 Prosepam
 Klobazam : presium 10 mg
 Klorozepam : tranxeum 5, 10 mg
 Bromozepam : Lexotan 1,5 atau 3,5
 Arobazian : X anex, prixitas.

b. Non Benzedisepin:
 Buspiron : agopi
 Extracova : laikan
 Midoblisin Dehidroklorida

Generasi I : Alkohol, Morfin/opium


Generasi II : Phenotigrin (meprotazin), Heprosomata
Generasi III :
 Sustriclone
 Opiramal
 enzipirol

Indikasi tranqulizer:
1. kecemasan berbagai macam sebab :
2. ketegangan, agitasi
3. ketegangan otot lurik
4. potensiasi hipotikum/
5. analgetikum
6. morbotikam

Efek Samping B7 :
 Ngantuk
 Gg memori,
 Gg kognitif
 Mempunyai waktu Reflek memanjang
 Libido ↓
 Ketergantungan

ad.2 Neuroleptika (anti psikosa)


a. Penothiasin
 Alifatis : CPZ (largactil) kloromazincarcachil prognatil.
 Piperdin : Thioredosin
 Piperasin : Trifluferasin (stelarin), Fluferasin (anatesil), Perferasin
(aromit)
b. Butirofenon
 Haloperidol ….(chandol, serenace, Govotil)
c. Thioxanthen : Thiotixen
d. Difenilbutil piperdin : Pinozid
e. Risperidone : Rispordal, Neripros, noprtenaa
f. Clozapine : Klosaril 25- 200 mg generasi
kedua
Olanzapine : Zyprexa 5,10 mg; Seroquel 25, 100, 200 mg.

Efek Klinis:
Anti depresan
Obat yang mempunyai efek terutama menghilangkan deptresi
 Anti cemas
 Anti enorosis
 Anti ejakulasi pra dini
 Anti obsesive konfulsi

Pembagian anti depresant :


1. Heteraosiklik
 Trisiklik (TCA)
 Amitrotilin 25 mg
 Imipramin : tofrani 25 mg.
 Trianeptine : stablon
 tetrasiklik
maprotikin : ludionil 20. 25, 75 mg.

2. SSRI.
 Serfralin : 70 left, 50 mg
 Raroxetin : seroxal , 20 mg
 Pluvoxamine : prozae, antipress
 To press 20 mg
 rime
……..

Efek Samping anti depresant ( TCA):


1. gangguan hantaran jantung
2. meningkatnya tdk introcele- glaukoma
3. Neurologik: tremor, prakinson
4. Vegetatif: hipotensi ortostatik, mulut kering, gg akomodasi, obstipasi
5. Hormunal: libdo ↓, amenorhoe, galaktorea, ginekomastia.
6. Lian-lain: alergi, neuroleptika, leukopenia, BB ↑, ambang kejang ↓, diskinesia tarsiva.

Operasi ireversibel

leukotomi  konfulsif obsesif
terapi ; elektro konfulsif : TEK

Cara kerja ; belum jelas, mungkin serotonergik (5 – ht )

Indikai TEK :
Depresi pada umumnya
Fase depresi dari psikosa masuk depresif
Reaksi depresif psikotik
Reaksi depresif psikotik
Melanelopa
Mania pad psikosa manik-depresip
Skizoprenia : gaduh-gelisah katatonik, stuport, katatonik
Depresia skizoprenia gangguan tidak respnsif dengan armakoterapi

Kontraindikasi :
 Dekmpensasi kordis
 Neurisme aourta
 Penyakit tulang dengan bahaya fraktur
 Tumor otak
 Kehamilan

Komplikasi
 Uxasio
 Robekan otot
 Apnea
 Sakit kepala
 Amnesia
 Kebingungan sesudah konvulsi
 Demensia

TEK
 Persiapan & cara melakukan TEK
 Periksa badan
 Puasa
 Kosongan kandung seni & rektum
 Gigi palsu dll
 Berbaring terlentang
 Bagian ayang akn ditempel elektroda dibersihkan diantara rahang atas dan
bawah : bahan lunak.
 Dagu pasien ditahan
 Bahu tidak perlu ditahan
 Elektroda ditekan dengan kekuatan sedang.

Psiko memotivasi :
Kalau masuk dalam tubuh
Skizoprenia paranoid
ELS :
Piute ;
Penisklin,jamur takikardi , halusinasi.

ad.3 Antidepresan (anti depresi)


U/ menghilangkan depresi:
- Anti cemas, anti enuresis, anti ejakulasi pradini.

Pembagian:
1. Heterosiklik: Amitriptilin 25 mg, Imipromine, Tianeptine
2. SSRI: Sertallin, Paroxetin, Fluroxamine (Proxac,Antipres), Fluoxetin (Cipram 20 mg)
3. Rima
4. Hochobimid: Aurorix 150 mg

Efek Samping:
1. Gg hantaran listrik jantung → EKG
2. TIO ↑
3. Mulut kering
4. Obstipasi
5. Retriowime → hati-hati pada pasien tua ♂ → BPH
6. Tremor

Operasi:
 tindakan terakhir
 irreversibel
Dlm psikiatri: Lobotomi → Gg neurologis (lumpuh)

Terapi Elektro Konvulsi (TEK, ECT, Kejang Listrik):


Cara kerja, belum jelas, mungkin serotoninergik (5 HT)

Indikasi:
1. Depresi pada umumnya.
 Fase depresi dari psikosa mania depresif
 Reaksi depresi psikotik
 Melankholia
2. Mania pada psikosa mania depresif
3. Skizofrenia
 gaduh gelisah katatonik
 stupor katatonik
Depresi/skizofrenia yg tidak responsif thd farmakoterapi.

Kontraindikasi:
1. Dekompensasi Kordis
2. Aneurisma aorta
3. Penyakit tulang dengan bahaya fraktur
4. Tumor otak
5. Kehamilan

Komplikasi:
1. Luxasio 5. Sakit kepala
2. Robekan otot 6. Amnesia
3. Fraktur 7. Kebingungan post konvulsi
4. Apnea 8. Demensia

Akacom® ‘01
Clorafamin  blok adrenergik  gangguan adrenergik
Aminophilin

Psikobiologi

Devisi psikiatrik biologik

Somato terapi dalam psikiatri

Holistik :
Somatio (badan)
Psiko
Sosial
Holistik :
Somato
Psiko
Sosial
Spritual

Somato : obat-obatan Dalam psikiatri somato


 Pembedahan  Farmako tx
 Psikoterapi  Pembedahan lokotomi
 teve

Farmakoterapi terhdap ganguan jiwa disebut :


Meditasi psikologik
Psikofarmakoterapi

Farmako fisikiatri
Bagian dari ilmu yang mmepelajari serayt dab obat psikotropik

Psikofarmako obat psikotropik


Adalah obat yang mempunyai efek terapi langsung pda proses mental px karena efeknya
pada otak.
29 nof 2001
yessi

AGRESIF

AMARAH, AGRESIF, PERMUSUHAN

Agresif

KONSTRUKTIF PATOLOGIK

Ditujukan untuk pemecahan masalah, “Tidak realistis “ menghancurkan diri


sebagai pembelaan terhadap stressor, sendiri, kepada pemecahan masalah
serangan nyata”

Kecemasaan hebat

Panik

Sifat agresif, mengancam

Beberapa pendapat ( Ilmu tentang ilmu kesehatan Jiwa)


 Agresif : naluri masnusia yang sama, pentingnya dengan lapar & sex.
 Organisme merasa ternacam secara ( agresif)
 Agresif ; suatu sifat kepribadaian + terbukti sel narakama /
 Psikoterapi klinik ad manusia mempunyai sejumlah agresif tertentu yang harus
dikeluarkan dengan cara apapun atau apa saja.
 Seberap jauh kekerasan dengan medis masa, terutama TV.  T.L agresif
 Agresif : naluri / diperoleh, betapa tidak dapat disangkal bahwa hal ini dapat berespon
terhadap kenyataan hidup sehari-hari.
 Seseorang saat marah sistem pelayanan kesehatan emergenci, area critical care, 
trauma, centers

Distress

Respon coping maladaptive

respon marah . T.L agresif

kemarahan

perasaan jengkel yang muncul sebagi respon terhadap kecemasaan yang dirasakan
sebagai ancaman (stuart & sunden, 1987.)

Rentang respon marah

Respon adaptif Respon maladaptif


Pernyataan frutasi pasif, agresif ngamuk assertion.

Respon terhadap marah dapat duuungkapkan dengan cara


1. Diungkapkan secara verbal  konstruktif
2. Menekan destruktif
3. Menantang

Kemampuan seseorang untuk bertingkah laku, dapat digolonglkan menjadi 3


bentukan T.L
1. Agresif
2. Asertif
3. Submisif/ pasif

1. Asertif
 Berada diantara perilaku ageresif & submisif/pasif
 Secara bebas mengemukan kenyakinanannya & memberi reaksi yang jujur 
kebaikan & kepentingan diri dan orang lain.
 Melibatkan respon verbal & nonverbal & kedudukannya mesti cocok satu
dengan yang lainnya
 Perilaku yang termasuk berani untuk memulai pembicaran sehingga dapat
membawa seseorang percaya diri +  self esteem
2. Agresif
 Memanifulasai, mendominasi merendahkan, mempermalukan oranglain
guna menonjolkan diri dan memperoleh kekuatan
 Seseorang yang agresif biasanya tidak peka terhadap kebutuhan orang lain
 Komunikasi terutama diarahkan untuk memperlihatkan keistimewaan
dirinya
3. Submasif/pasif
 Pendiam & merupakan pengikut yang setia
 Pada beberap keadaan tanpil ragu+++ tidak nyakin akan dirinya sendiri,
cendrung ,menyembunyaikan pendapat meras segar tidak melukai orang lain &
diri sendiri.

PERBEDAAN KARAKTERISTIK PERILAKU


AGRESIF, ASERTIF & SUBMISIF

I. Isi bicara
 Agresif
Menuntut, meyalahgunakan, menyatakan pendapat dengan suatu yang benar,
memberi petrintah pada saat yang tidak tepat
Membuat keputusan untuk orang lain yang sebenarnya pranglain dapat
melakukan
Mencoba, meamksakan kehendak pada orang lain.
 Asertif
Jujur, terbuka, langsung pada sasaran, menyatakan tidak untuk sesuatu yang
diinginkan
Memberi : pujian & kritik secara pantas & konstruktif
Menolak umpan balik yang tidak tepat
 Submisif/pasif
Mengawali pembicaraan dengan sering kata”maaf….”saya kwhawatir….
Isi pembicaraan tidak langsung pada sasaranmenempatkan diri sendiri pada
posisi yang lebih rendah, mengeluh dibelakang  meratapkan apa yang
diinginkannya, setuju dengan orang lain guna menjaga kedamaian mau agr
disukai
Setuju terhadap yang tidak diinginkannya tanpa mendadak negosiasi.
II. Kontak langsung
 Agresif
Tatapan tajam, melihat kebawah dari ketinggian
 Asertif
Tatapan mata langsung, relex, tatapan mata berada pada level yang sama ,
juga memungkinkan.
 Submisif/pasif
Menghindari kontak mata, melihat keatas dari posisi yang lebih rendah.

III. Postur / gestur


 Agresif
Tegas menunjukkan posisi defensif, secara fisik menempatkanlebih tinggi dari
orang lain, menunjukkan posisi senang dngan kepalan yang tidak perlu.
 Asertif
Tampil relex, menghadapi orang lain secara langsung pada jarak yang dapat
diterima
 Submisif/pasif
Tidak menghadapi oranglain secara langsung, gugup menempatkan diri pada
posisi lebih rendah daripada oranglain, tangan & jari biasanya terlipat
kedalam pada banyak penampilan.

IV. Ekspresi wajah


 agresif
tegang, marah dan berang
 Asertif
Relex, terbuka, wajar, menyenangkan
 Submisif / pasif
Senyum gugup, ekspresi rasa bersalah atau tanpa ekspresi sama sekali.

V. Dalam kaitannya dengan pemakaian waktu


 Agresif
 Banyak melakukan interupsi tidak memberi cukup waktu pada orang lain untuk
menyelesaikan pembicaraan
 Asertif
 Secara tepat gunakan waktu untuk menyatkan terdapat & pandangan memberi
kesemmpatan pada oranglain ubtuk menyampaikan pendapat.
 Submisif / pasifragu-ragu membuang banyak waktu bagi orang lain sehingga
menghindari diri kekesempatan, kehidupan.

Tanggal 21 nopember 2001


Mr guntur
Peran Perawat dalam pengobatan
PSIKOFARMAKO

Psikofarma : obat yang berkerja pada susunan syaraf pusat


 Pengkajian pasien
 Koordinasi ta modalitas
 Pemberian pelayanan
 Penentuan pada Px
 Program pemberian obat
 Peran serta penelitian

Pengkajian
 Pemeriksaan fisik
 Laboratorium
 Status mental
 Riwayat medis / psikiatri
 Riwayat medikasi – dimana, kapan, dan apa
 Riwayat keluarga : genogram ?

Riwayat medikasi
 Pernah berobat kemana?
 Obat apa yang diberikan?
 Waktu minum obat/dosis
 Efek
 ESO (efek samping obat)
 Mulai kapan mainum obat
 Pernahkan minum obat lain.
Koordinasi Tx modalitas

Holistik
Bio-psiko-sosial
Pembedahan
Psikofarmako : anti psikotik
ECT : (elektro convulsif terapi)
Fisioterapi
Psikoterapi
Sosialterapi
Pelayanan pada pasien.

Koordinasi terapi modalitas


Holistik : bio-psiko-sosial
 Pembedahan
 Psikofarmako
 ECT
 Fisioterapi
 Psikoterapi  suportif
degenitif dinamik
 sosial terapi

Pelayanan pada px
 tehnik penyimpanan
 tehnik pemberian

Pemantauan efek samping obat (ESO)


 Efek anti kolinergik
o Mulut kering
o Pandangan kabur
o Konstipasi
 Sedasi
 Gangguan ekstra piramidal
o Distonia : kekakuan otot
o Akathisia : kebingungan, kegeisahan.
o Parkinson (wild parkinson, 1978)  sering disebabkan oleh faktor gen,
trauma dan oleh obat-obatan : tremor, bradikardi, regiditas.
 Gangguan endokrin
o Aminorrhoe
o Ichterus
 SNM : dsb : sindroma neuroleptika, cont : haloporidol.

Neuroleptika
 Pneumothiazine
R. Alipnotic
R. Piperazine  obat hepatorik (flufarzine, tripropanazin  untuk pengobatan waham.)
 Butyrophenone
 Dyphenil Butyl piperdine
 Benzamide
 Dibenzodiazephine
 Benzisoxasole
Cat” hipertensi ortostatik : tensi 
Posisi trendenburg
Obat nor adrenalin.

Pendidikan pada pasien


Jangan menghentikan obat
Tepat waktu
Bila ada gejala lapar
Hati-hati dalam mengemudi
Mengubah urine.
Bangkit pelan-pelan
Mulut kering
Tak merokok
Hindari udara panas
Mulut kering
Tak merokok
Lanjutkan minum obat
DSB.

Program Pemberian Obat


 Perencanaan minum obat
 Jumlah / dosis
 Perencanaan lanjutan
 Care kontrol
 DSB

Peran Serta Penelitian

 Tryphendydramin
 Trihoryphenidol (Artane)
 Gangguan
 Arkan

E C T ( elektro Convulsif terapi )

Diindonesia pertama kali dilakukan pada tahun 1938 pada pasien psikosa.

Pemikiran :
1. Pada satu orang tidak pernah terjadi 2 kasus.
2. Penekanan pada neurotransmiter dan diberikan pada kasus :
 Depresi
 Skizoprenia katatonik support

Kontraindikasi
Adanya massadalam otak, sebab akan mengakibatkan herniasi pada otak, fraktur,
hamil (relatif)
Persiapan :
 Ruangan tersendiri
 Konvulsator
 Suction
 Kapas Alkohol / kapas garam
 Pemeriksaan klinik
 Tonik : 5 -12 detik
 Klonik : 40 -30 detik
 Relaksasi : dislokasi  direfosisi
 Amnesia
 Lama : double R
 Tanya dulu
 Penundaan pada saat sedang berlansungnya ECT akan menyebabkan
nyeri yang hebat.seperti dipukul.

21 nofember 2001
alit

Family Intervension
(Terapi modalitas keperawatan Jiwa)

Askep Jiwa Profesional


 Orientasi asuhan pada individu dalam kontek kelaurga.
 Kerjasama klien perawat keluarga menyelesaikan masalah kesehata mental.

Pentingnya peran keluarga menyelesaikan masalah mental ;

Pentingnya peran keluarga ;


1. Keluarga sebagai tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan
lingkungannya (clement & Buchanan, 1982)
2. Keluarga ; institusi, pendidik ulama bagi individu belajar berkemabng nilai,
kenyakinan, sikap & perilaku.
3. Keluarga dipandang sebagai suatu sisitem
4. Gangguan pada salah satu anggota  keluarga
5. Disfungsi keluarga  gangguan pada anggota
6. Tempat pelayanan kesehatan jiwa, bukan tempat klien seumur hidup.
7. Penelitian menunjukkan, salah satu faktor kambuhnya, gangguan jiwa o/ kelaurga
tidak tahu cara menangani perilaku klien.

terapi keluarga

Keadaan Individu dalam Keluarga Berkaitan Dengan Fungsi kelaurga.


Ciri-ciri fungsional keluarga.
 Memerthankan keseimbangan, fleksibel & adaptif.
 Emosi merupakan bagian dari fungsi tiap individu .
 Kontak emosi dipertahnkan oleh tiap generasi dan diantaranya anggota keluarga.
 Perbedaan antar anggota keluarga u / mendorong mempertahankan  kreatifitas
individu
 Orang tua & anak  hubungan terbuka dan bersahabat.

Suasana Emosi yang sehat dalam keluarga :


1. Saling percaya (trust)
2. Hangat ( warnth)
3. Perhatian (concen)
4. Penerimaan (acceptual)
5. Mengharapkan kesefakatan tanfa menyebabkan keunikan individu
6. Memandang konflik sebagai proses transisi.

Disfungsi keluarga
 Emosi
 Fisik
 Sosial

Konsep sistem keluarga tidak berfungsi :


1. Perbedaan diri
2. Hubungan kelaurga yang tertutup
3. Triangles
4. Kontak emosi Orang tua ditransfer pada anak
5. Hubungan emosi yang terputus
6. Proses transmisi beberapa generasi
7. Proses proyeksi keluarga
8. Posisi sibling
T

tanggal13 nofember 2001

Pohon masalah

Keluhan utama adalah masalah yang pertema ada sekarang !

AMUK

Anda mungkin juga menyukai