Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Asyrofal Adyan

NPM : 2011080470

KELAS : BKPI A

TEKNIK TEKNIK KONSELING MATERI 9 : PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY


A. Pandangan tentang manusia
Hakikat Manusia Menurut Cognitive Behavior Therapy Teori Cognitive Behavior Therapy pada dasarnya
meyakini bahwa manusia memiliki pola pemikiran yang terbentuk melalui proses rangkaian Stimulus-
Kognisi-Respon (SKR), yang saling berkait dan membentuk semacam jaringan dalam otak manusia,
dimana proses kognitif akan menjadi faktor penentu dalam menjelaskan bagaimana manusia berfikir,
merasa dan bertindak.

B.konsepdasar
Cognitive-Behavior Therapy (CBT) merupakan pendekatan konseling yang didasarkan atas
konseptualisasi atau pemahaman pada setiap konseli, yaitu pada keyakinan khusus konseli dan pola
perilaku konseli. Proses konseling dengan cara memahami konseli didasarkan pada restrukturisasi
kognitif yang menyimpang, keyakinan konseli untuk membawa perubahan emosi dan strategi perilaku
ke arah yang lebih baik. Oleh sebab itu CBT merupakan salah satu pendekatan yang lebih integratif
dalam konseling. (Alford & Beck, 1997 dalam Muqodas)

C.perandanfungsikonselor
Pada pendekatan kognitif behavioral, seorang konselor bersifat lebih menjadipendengar yang sensitif
dan empatik, ketika mendengarkan masalah konseli. Hubungan yangdemikian akan memudahkan
konselor mencari informasi dari konseli. Dengan menggunakan teori behavioral dan kognitif sebagai
petunjuk, konselor mencari secara detail informasimengenai masalah yang dialami oleh konseli,
sehingga konselor dapat mengetahuibagaimana, kapan dan situasi ketika masalah itu terjadi.

D. Tahap-Tahap Konseling CBT (Cognitive-Behavior Therapy)

Konseling CBT memiliki empat tahap yaitu :

1. Melakukan asesmen (assessment)

Tujuan melakukan asesmen adalah untuk menentukan apa yang dilakukan oleh konseli pada saa tini.
Asesmen dilakukan adalah aktivitas nyata, perasaan dan pikiran konseli.

2. Menentukan tujuan (goal setting)

Burks dan Engelkes (1978) mengemukakan bahwa fase goal setting disusun atas tiga langkah, yaitu :

• Membantu konseli untuk memandang masalahnya atas dasar tujuan-tujuan yang diinginkan

• Memperhatikan tujuan konseli berdasarkan kemungkinan hambatan-hambatan situasional tujuan


belajar  yang dapat diterima dan dapat diukur

• Memecahkan tujuan kedalam sub tujuan dan menyusun tujuan menjadi susunan yang berurutan

• Mengimplementasikan teknik (technique implementation)


Setelah merumuskan tujuan konseling, konselor dan konseli menentukan strategi belajar yang terbaik
untuk membantu konseli mencapai perubahan tingkahlaku yang diinginkan.Dalam implementasi teknik
konselor membandingkan perubahan tingkahlaku antara baseline data dengan data intervensi.

3. Evaluasi dan mengakhiri konseling (evaluation termination)

Evaluasi dibuat atas dasar apa yang konseli perbuat. Tingkah laku konseli digunakan sebagai dasar untuk
mengevaluasi efektivitas konselor dan efektivitas tertentu dari teknik yang digunakan.Terminasi lebih
dari sekedar mengakhiri konseling, terminasi meliputi

4. Menguji apa yang konseli lakukan terakhir

• Eksplorasi kemungkinan kebutuhan konseling tambahan

• Membantu konseli mentransfer apa yang  dipelajari ketingkahlaku konseli

• Memberi jalan untuk memantau secara terus menerus tingkahlaku konseli

E. Teknik-Teknik Konseling CBT (Cognitive Behavior Terapy)

- Operant Conditioning

- Desensitization

- Wolpe (dalam Muchlisin)

- Flooding

- Assertivness dan Social - Skill Training

- Participant Modeling

- Self Control Procedures

- Contigency Contracting

- Cognitive Restructuring

Anda mungkin juga menyukai