Anda di halaman 1dari 1

1.

Asas kebebasan berkontrak merupakan asas yang menjelaskan bahwa setiap orang
bebas mengikat dirinya dalam perjanjian, terhadap oranglain selama perjanjian itu
bertujuan untuk hal yang baik. Penjelasan ini berkaitan dengan asas kebebasan
berkontrak yang berhubungan erat dengan perjanjian dagang internasional. Asas
kebebasan berkontrak dalam perjanjian dagang internasional sangatlah
penting.Dikarenakan setiap Negara memiliki aturan hukum yang berbeda, maka
hukum yang digunakan dalam kepentingan ini merupakan hukum asing. Dan
letentuan yang terdapat didalamnya mengenai Hukum nasional, dokumen kontrak,
kebiasaaan yang dilakukan dalam hukum perjanjian dagang internasional, prinsip
umum hukum kontrak, putusan pengadilan, doktrin, dan perjanjian internasional.
Point-point itulah yang membatasi dalam kegiatan perjanjian dagang internasional.
2. Force majeure adalah klausul yang termasuk dalam kontrak untuk menghapus
tanggung jawab atas bencana alam dan tidak dapat dihindari yang mengganggu
jalannya peristiwa yang diharapkan dan mencegah pihak terkait memenuhi kewajiban.
Force majeure sendiri merupakan istilah Perancis yang secara harfiah berarti
kekuatan yang lebih besar. Pengaturan nya terdapat dalam Pasal 1244 dan 1245
KUHPerdata.
a. Contoh force majeure yang pernah terjadi adalah longsoran salju yang
menghancurkan pabrik pemasok di Pegunungan Alpen Prancis, sehingga
menyebabkan penundaan pengiriman yang lama dan membuat klien menuntut
ganti rugi. Pemasok mungkin menggunakan alasan force majeure lantaran
longsoran salju adalah peristiwa yang tak terduga, eksternal, dan tak tertahankan.
Kecuali kontrak secara khusus menyebutkan longsoran salju sebagai pengecualian
kewajiban pemasok, pengadilan mungkin memutuskan bahwa pemasok berhutang
dan ganti rugi. Demikian pula, perang di zona yang dilanda konflik tidak terduga.
b. Hal yang menyatakan terjadinya force majeur adalah sebagai berikut :
a. Adanya kejadian yang tidak terduga
b. Adanya halangan yang menyebabkan suatu prestasi tidak dapat dilaksanakan
c. Ketidakmampuan tersebut tidak di karenakan debitur.
3. Aliran legisme memiliki pokok pikiran yang menganggap bahwa undang-undang
adalah satu-satunya sumber hukum. Sedangkan peradilan hanya menerapkan undang-
undang. Dalam aliran ini, hakim hanya sebagai corong undang-undang. Dengan
demikian, tidak ada hukum di luar undang-undang.
4. Unsur kesalahan merupakan unsur yang masih tetap ada dalam membahas mengeai
perbuatan melawan hukum.
Sedangkan hubungannya dalam gugatan perlindungan konsumen, di jelaskan dalam
pemahasan, Tanggungan Gugat Produk (Product liability), yang merupakan suatu
konsepsi hukum yang merupakan pemberian perlindungan terhadap konsumen dengan
jalan memberikan perlindungan pembebanan untuk membuktikan bahwa kerugian
konsumen timbul dalam proses produksi.

Anda mungkin juga menyukai