Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

AKAR
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu :
Dr. Amprasto, M.Si.
Dr. Eni Nuraeni, M.Pd.
Dr. Hj. Sariwulan Diana, M.Si.
Dr. H. Taufik Rahman, M.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok 1
Pendidikan Biologi B 2022
Imam Ardiansyah 2206477
Elsa Theodorisma 2205546
Mawar Laura Mandana 2200556
Mashita Aurellia Putri 2200157
Adzfira Taushiyah Kaylani 2208071
Aniisah Himayatul 'Aliyyah 2207294

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2023
A. JUDUL

Akar

B. PELAKSANAAN KEGIATAN

Hari, Tanggal : Kamis, 11 Mei 2023


Waktu : Pukul 07.00 – 09.30 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan (STB)

C. TUJUAN

1. Mengidentifikasi karakteristik umum akar monokotil


2. Mengidentifikasi struktur umum akar dikotil muda dan dewasa

D. DASAR TEORI

Akar adalah salah satu organ tumbuhan yang berfungsi sebagai penopang dan
penyerap air serta nutrisi. Akar bertanggung jawab untuk menjaga kestabilan tumbuhan,
menyerap air dan mineral dari tanah, serta menghubungkan tanaman dengan lingkungan
sekitarnya. Akar memiliki struktur yang beragam, tergantung pada jenis tanaman dan
kondisi lingkungan. Akar dapat berbentuk tunggang, serabut, atau campuran dari
keduanya. Akar tunggang terdiri dari satu akar utama yang berkembang ke bawah, dengan
akar samping yang bercabang dari akar utama. Sementara itu, akar serabut lebih pendek
dan banyak bercabang, tidak memiliki akar utama yang jelas (Taskirah, 2023).

Berdasarkan asalnya, akar dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu akar primer dan akar
adventif. Akar primer adalah akar yang berasal dari calon akar (radikula) pada embrio.
Akar primer akan membentuk akar tunggang yang mampu mengadakan pertumbuhan
sekunder dengan percabangannya, sedang akar adventif tidak mengadakan pertumbuhan
sekunder (Intan, 2015). Fungsi akar primer ialah untuk mencengkramkan tumbuhan dalam
tanah, untuk menyerap air dan zat terlarut dan berperan sebagai tempat penyimpanan
bahan makanan. Fungsi akar sekunder adventitif sangat beragam. kadang-kadang akar
adventif masuk ke dalam tanah dan berperan sebagai akar primer.

Susunan jaringan primer pada akar berturut-turut dari dari luar kedalam adalah
epidermis (sistem jaringan dermal), korteks (sistem jaringan dasar), dan silinder pembuluh
(sistem jaringan pembuluh). Struktur lain yang juga termasuk kedalam jaringan primer
akar adalah tudung akar. (Nuryani, dkk. 2017).

Akar monokotil umumnya memiliki sistem akar yang terdiri dari banyak akar serabut.
Akar serabut ini tumbuh secara horizontal dan tidak memiliki akar utama yang jelas.
Mereka bercabang dan tumbuh dalam berbagai arah di sekitar pangkal batang atau
rimpang tanaman. Akar monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekunder yang
signifikan. Ini berarti mereka tidak membentuk jaringan kayu dan tidak memiliki
pembaharuan seperti pada akar dikotil. Pertumbuhan utama terjadi di ujung meristematik
akar. Akar monokotil cenderung memiliki struktur yang lebih tipis dan lebih serat
dibandingkan dengan akar dikotil. Mereka tidak memiliki lapisan pelindung yang tebal
seperti pada akar dikotil. Akar monokotil memiliki banyak akar serabut yang tersebar luas
di permukaan tanah. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyerap air dan nutrisi
dengan efisien, tetapi membuat mereka lebih bergantung pada kelembaban tanah yang ada
di sekitarnya. Akar monokotil umumnya memiliki adaptasi untuk bertahan dalam kondisi
kekeringan. Akar serabut yang luas membantu tanaman monokotil menyerap air dari area
yang lebih luas di sekitar permukaan tanah, memungkinkan mereka untuk bertahan dalam
kondisi kekeringan yang lebih baik (Riastuti dkk, 2021).

E. ALAT DAN BAHAN

Tabel 1. Alat-alat yang digunakan

No. Nama Alat Jumlah

1. Mikroskop 2

2. Objek glass 6

3. Cover glass 6

4. Tissue 6

5. Kamera Handphone 1
Tabel 2. Bahan-bahan yang digunakan

No. Nama Bahan Jumlah

1. Preparat awetan akar Zea mays 1 buah

2. Preparat awetan akar Lilium sp 1 buah

3. Preparat awetan akar Helianthus sp muda 1 buah

4. Preparat awetan akar Helianthus sp tua 1 buah

5. Preparat awetan akar Ranuculus sp 1 buah

6. Preparat awetan akar Balsam 1 buah

F. LANGKAH KERJA

Berikut langkah kerja dari setiap kegiatan praktikum.

Diagram 1. Mengidentifikasi Preparat Awetan Akar Zea mays


Diagram 2. Mengidentifikasi Preparat Awetan Akar Lilium sp

Diagram 3. Mengidentifikasi Preparat Awetan Akar Helianthus sp Muda dan Dewasa


Diagram 4. Mengidentifikasi Preparat Awetan Akar Ranunculus sp

Diagram 5. Mengidentifikasi Preparat Awetan Akar Balsam


G. HASIL PENGAMATAN

Berdasarkan hasil praktikum dan pengamatan yang telah dilakukan diperoleh data
sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Pengamatan Struktur Akar Dikotil dan Monokotil

No Nama Preparat Gambar

1 Sayatan Melintang pada


akar Zea mays

Gambar 1. Sayatan Melintang akar Zea mays.


Perbesaran 40
(Dokumentasi Kelompok 1B, 2023)

Gambar 2. Sayatan Melintang akar Zea mays.


Perbesaran 100
(Dokumentasi Kelompok 1B, 2023)
No Nama Preparat Gambar

2 Sayatan Melintang akar


Lilium sp

Gambar 3. Sayatan Melintang akar Lilium sp.


Perbesaran 100
(Dokumentasi Kelompok 1B, 2023)

3 Sayatan melintang akar


Helianthus sp muda

Gambar 4. Sayatan Melintang akar Helianthus sp muda.


Perbesaran 100
(Dokumentasi Kelompok 1B, 2023)
No Nama Preparat Gambar

Gambar 5. Sayatan Melintang akar Helianthus sp muda.


Perbesaran 40
(Dokumentasi Kelompok 6B, 2023)

4 Sayatan melintang akar


Helianthus sp dewasa

Gambar 6. Sayatan Melintang akar Helianthus sp dewasa.


Perbesaran 100
(Dokumentasi Kelompok 6B, 2023)
No Nama Preparat Gambar
Gambar 7. Bagian epidermis akar Helianthus sp muda.
Perbesaran 100
(Dokumentasi Kelompok 8B, 2023)

5 Sayatan melintang akar


Ranunculus sp muda

Gambar 8. Sayatan Melintang akar Ranunculus sp muda.


Perbesaran 40
(Dokumentasi Kelompok 1B, 2023)

Gambar 9. Sayatan Melintang akar Ranunculus sp muda.


Perbesaran 100
(Dokumentasi Kelompok 1B, 2023)
No Nama Preparat Gambar

6 Sayatan melintang akar


Balsam

Gambar 10. Sayatan Melintang akar Balsam.


Perbesaran 40
(Dokumentasi Kelompok 1B, 2023)

H. PEMBAHASAN

1. Preparat Awetan Akar Zea Mays

Berdasarkan hasil pengamatan pada preparat awetan sayatan melintang (cross


section) akar Zea mays nampak jelas struktur anatomis akar. Jaringan pada akar
tersusun berturut-turut dari dari luar ke dalam, yakni jaringan epidermis, korteks,
endodermis, stele (silinder berkas pengangkut) yang terdiri dari berkas pengangkut
xilem dan floem yang tersusun secara berselingan (radial). Pada akar Zea mays yang
diamati terdapat jumlah jari-jari xilem (arc) berjumlah lebih dari 6 (polyarch). Secara
umum akar monokotil mengandung arc lebih dari 6, hal tersebut terbukti pada akar
Zea mays yang merupakan tumbuhan monokotil.

2. Preparat Awetan Akar Lilium sp


Dari hasil pengamatan didapat bahwa pada preparat awetan akar Lilium sp
xilem dan floem nampak tersusun secara radial. Akar Lilium sp. tidak ditemukan
adanya kambium, dikarenakan Lilium sp. merupakan tumbuhan monokotil. Pada
preparat akar Lilium sp. memiliki jumlah floem yang banyak jumlahnya (poliark).
Struktur umum akar monokotil yaitu, berkas pembuluhnya melingkar dan terdapat
pola empulur. Jaringan floem nya poliarch (xilem menjorok ke dalam dan berjumlah
banyak). Secara umum, struktur akar monokotil akar Lilium sp. memiliki sistem
perakaran serabut dilihat dari morfologinya. Pada akar monokotil struktur anatomi
dari lapisan terluar ke lapisan terdalam yaitu epidermis, korteks, endodermis,
perisikel, jaringan pembuluh, empulur. Pada akar Lilium sp. berkas xilem (lengan
protoxylem) berjumlah banyak, tidak terdapat kambium, serta empulur luas dan
berkembang.

3. Preparat Awetan Akar Helianthus sp Muda

Berdasarkan dari hasil pengamatan pada preparat awetan sayatan melintang


(cross section) akar Helianthus muda pada mikroskop nampak jelas struktur anatomis
akar. Pada akar susunan jaringan berturut-turut dari arah luar ke arah dalam adalah
yang dari luar ke dalam, yakni jaringan epidermis, korteks, endodermis, stele (silinder
berkas pengangkut) yang tersusun atas berkas pengangkut xilem dan floem yang
terstruktur berselingan (radial). Pada akar Helianthus muda yang diamati terdapat jari-
jari xilem (arc) yang berjumlah 6 (Hexarc), secara umum akar dikotil memiliki arc
tidak lebih dari 6, hal ini dibuktikan pada akar Helianthus muda yang termasuk
tumbuhan dikotil.

4. Preparat Awetan Akar Helianthus sp Dewasa

Berdasarkan dari hasil pengamatan pada akar Helianthus dewasa sudah


nampak jari-jari empulur yang dibentuk oleh kambium di tahun pertama. Xilem
tersusun atas protoxilem dan metaxilem serta terdapat seludang sklerenkim
disekelilingnya. Floem tersusun atas sel tapis dan sel pengantar. Terdapat kambium
intervasikuler dan kambium intravasikuler. Pada korteks dipenuhi oleh jaringan
parenkim.

5. Preparat Awetan Akar Ranunculus sp


Terdapat jaringan endodermis pada preparat awetan akar Ranunculus yang
mengalami penebalan dan yang tidak mengalami penebalan. Sel pelalu merupakan
bagian endodermis yang tidak mengalami penebalan. Pada akar Ranunculus memiliki
berkas xilem (lengan protoxylem) berjumlah 5 (pentarch). Bagian tengah terisi oleh
parenkim empulur, tidak terisi oleh metaxilem.

6. Preparat Awetan Akar Balsam

Berdasarkan dari hasil pengamatan pada akar Balsam nampak empulur yang
dibentuk oleh kambium. Xilem tersusun atas protoxilem dan metaxilem serta terdapat
seludang sklerenkim disekelilingnya. Floem tersusun atas sel tapis dan sel pengantar.
Terdapat kambium intervasikuler dan kambium intravasikuler. Pada korteks dipenuhi
oleh jaringan parenkim. Juga terdapat epidermis dan endodermis.

I. PERTANYAAN

1. Pada seluruh preparat akar yang diamati, apakah Anda menemukan sklerenkim?
Jawab: Sklerenkim ditemukan di bagian korteks
2. Pada seluruh preparat akar yang diamati, apakah Anda menemukan sel endodermis?
Apakah terjadi penebalan sel? Apakah seluruh endodermis mengalami penebalan? Apa
fungsi dari endodermis tersebut?
3. Apakah penebalan kambium pada preparat apa Anda menemukan kambium dan
kambium interfasikuler? Apa fungsi kambium tersebut?
4. Bagaimana susunan xilem dan phloem pada seluruh preparat yang Anda amati? Disebut
apakah susunan tersebut? susunan xilem floem yaitu melingkar dengan xilem berada di
dalam dan floem di luar. disebut radial
5. Berapa jumlah phloem pada seluruh preparat yang Anda amati?
6. Tentukan jaringan apa yang membentuk akar lateral?
7. Setelah mengalami penampangan melintang akar jagung dan Lilium sp. bagaimana pola
umum akar monokotil?
8. Tentukan perbedaan antara struktur akar Helianthus sp. muda dan dewasa berdasarkan
a. Jumlah phloem
b. Struktur kambium
c. Struktur xilem
d. Struktur phloem
e. Adanya empulur dan dilintasi jari-jari empulur.

9. Berdasarkan pola struktur akar Helianthus sp. muda dan Ranunculus sp., sebutkan
persamaannya dengan pola umum dikotil!

J. SIMPULAN

Struktur umum akar monokotil akar jagung dan akar Lilium sp. memiliki struktur
morfologi yang sama, kedua tanaman tersebut memiliki sistem akar yang sama yaitu akar
serabut. Lapisan terluar ke lapisan terdalam struktur anatomi dari tanaman tersebut pada
akar monokotil yaitu epidermis, korteks, endodermis, perisikel, jaringan pembuluh,
empulur. Akar jagung dan Lilium sp. berkas xilem (lengan protoxilem) jumlahnya banyak,
tidak terdapat kambium, empulurnya luas dan berkembang dengan baik.

Struktur umum akar dikotil muda dan dewasa diwakili oleh Helianthus muda dan dewasa
dilihat dari anatomi lapisan luar ke lapisan dalam yaitu dimulai dari epidermis, korteks,
endodermis, perisikel, kambium, jaringan pembuluh. Pada akar Helianthus muda belum
terjadi pertumbuhan sekunder, sedangkan pada Helianthus dewasa sudah terjadi
pertumbuhan sekunder. Hal tersebut dapat dibuktikan perbedaannya saat melakukan
pengamatan langsung menggunakkan media preparat awetan tumbuhan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Taskirah, A. (2023). STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN. Biologi Umum,


45.

Riastuti, R. D., Si, M. P., Febrianti, Y., & Si, M. P. (2021). Morfologi Tumbuhan Berbasis
Lingkungan. Ahlimedia Book.

ustaman, Nuryani. dkk (2017). Buku Petunjuk Praktikum : Anatomi Tumbuhan. Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai