Anda di halaman 1dari 4

MADRASAH TSANAWIYAH YAHYA

MODUL
TAHUN PELAJARAN: 2022-2023

KELAS/SEMESTER: VIII (DELAPAN)/I (SATU)

MATA PELAJARAN: QUR’AN DAN HADITS

NAMA: _____________________________

KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami isi kandungan QS. Al-Fajr ayat 15-18, tentang berbagi infak dan shadaqah
dengan ikhlash.

INDIKATOR:

- Membaca, menulis individu


- Menerjemahkan individu
- Menganalisis isi kandungan
- Menghafal dan mempresentasikan hafalan
- Menjelaskan pengetian infak dan shadaqah

TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mengetahui arti infaq dan shadaqah, hafal dengan terjemahnya, mengetahui isi
kandungan QS surat Al-Fajr ayat 15-18

MATERI POKOK
98. QS. Al-Fajr ayat 15-18
BAB II

KUBERBAGI INFAK DAN SEDEKAH

(QS. Al- Fajr (89): 15-18, QS. Al- Baqarah (2): 254 dan 261)

1. Pengertian Infak dan Sedekah

Infak menurut bahasa berasal dari kata anfaqa-yunfiqu yang artinya membelanjakan atau
membiayai yang berhubungan dengan perintah-perintah Allah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia infak adalah pemberian (sumbangan) harta dan
sebagainya (selain zakat wajib) untuk kebaikan.

Sedangkan menurut istilah, infak adalah mengeluarkan atau memberikan sebagian dari harta
atau pendapatan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan dalam ajaran Islam.

Infak berbeda dengan zakat, infak tidak mengenal istilah nisab dan jumlah yang ditentukan
secara hukum tetapi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dan penerimanya pun tidak
ditentukan sebagaimana zakat. Infak dapat diberikan kepada mustahik zakat dan selain
mustahik zakat seperti keluarga dan kerabat, bahkan untuk membiayai kebutuhan diri sendiri.

Lebih luas lagi pengertian sedekah, meliputi harta dan jasa, bahkan seyum pun sebagai
sedekah, Membuang ranting atau duri dari jalan pun sedekah. Infak dan sedekah hendaklah
dengan harta yang baik

2. Al-Qur’an Surat Al-Fajr Ayat 15-18

‫َفاَمَّا ااْل ِ ْن َسانُ ا َِذا َما ا ْب َت ٰلى ُه َرب ُّٗه َفا َ ْك َر َم ٗه َو َن َّع َم ٗ ۙه َف َيقُ ْو ُل َرب ِّْٓي اَ ْك َر َم ۗ ِن‬
15. Maka adapun manusia, apabila Robb mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan,
maka dia berkata, “Robbku telah memuliakanku.”

‫َواَمَّٓا ا َِذا َما ا ْب َت ٰلى ُه َف َقدَ َر َع َل ْي ِه ِر ْز َق ٗه ەۙ َف َيقُ ْو ُل َرب ِّْٓي اَ َها َن ۚ ِن‬
16. Namun apabila Robb mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Robbku telah
menghinaku.”

‫َكاَّل َب ْل اَّل ُت ْك ِرم ُْو َن ْال َي ِت ْي ۙ َم‬


17. Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim

ِۙ ‫َواَل َت ٰۤحض ُّْو َن َع ٰلى َط َع ِام ْال ِمسْ ِكي‬


‫ْن‬
18. dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin
Isi Kandungan Q.S. AL- Fajr ayat 15-18

Dalam QS. Al- Fajr ayat 15-16 dijelaskan bahwa kecenderungan manusia merasa mulia dengan
rezeki yang diberikan Allah Swt, padahal tidaklah demikian, sesungguhnya harta itu hanyalah
ujian dan cobaan bagi mereka. Dan begitu pula sebaliknya, jika mereka diberi kesempitan
rezeki, mereka menganggap Allah Swt. menghina mereka. Padahal sebenarnya kekayaan dan
kemiskinan adalah ujian Tuhan bagi hamba-hamba-Nya.

Begitu pula Allah Swt. menyempitkan rezeki kepada siapapun yang disukai-Nya dan tidak
disukai-Nya. Maka dari itu hendaklah manusia hanya bergantung kepada Allah. Jika diberi
keluasan rezeki hendaklah ia bersyukur. Dan jika dalam kesempitan rezeki hendaklah ia
bersabar tanpa menyalahkan siapapun.

Maksudnya ialah: Allah menyalahkan orang-orang yang mengatakan bahwa kekayaan itu adalah
suatu kemuliaan dan kemiskinan adalah suatu kehinaan seperti yang tersebut pada ayat 15 dan
16. tetapi sebenarnya kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Allah bagi hamba-hamba-Nya.

Pada ayat: 17-18 Allah Swt. mengisyaratkan agar manusia memuliakan dan menyayangi anak
yatim. Memperlakukan mereka dengan baik, sebagaimana penjelasan dalam hadis riwat Ibnu
Majah dari Abi Hurairoh Rasulullah Saw bersabda: ”Sebaik-baik rumah seorang muslim adalah
rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang
Islam yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat”.

Betapa mulianya orang-orang yang menyayangi anak yatim. Kelak Mereka akan berdampingan
bersama Rasulullah Saw.

Rasulullah Saw. bersabda dalam hadis riwayat Bukhari dari Abu Sahl bin Sa’ad:

“Aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim di surga seperti ini, Beliau menunjukkan
jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkan keduanya”.

Pada ayat 18: Allah SWT memperingatkan agar manusia saling menyeru, saling
mengingatkan agar memberi makan orang miskin. Orang yang tidak mau menyantuni anak
yatim dan tidak memberi makan orang miskin berarti termasuk pendusta Agama.

Yang dimaksud dengan tidak memuliakan anak yatim ialah tidak memberikan hak-haknya dan
tidak berbuat baik kepadanya.
TUGAS!

Kerjakan Soal-Soal Di Bawah Ini Dengan Benar!

1. Tulis Qs Al-Fajr ayat 15-18!


2. Tulis arti surat Al-Fajr ayat 15-18!
3. Jelaskan arti infak menurut bahasa!
4. Jelaskan arti infak menurut istilah!
5. Jelaskan perbedaan antara infak dengan zakat!
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan shadaqah!
7. Jelaskan apa yang harus kita lakukan terhadap anak-anak yatim sesuai dengan sunnah
Rosulullah saw!
8. Jelaskan isi kandungan Qs Al-Fajr ayat 15!
9. Jelaskan isi kandungan Qs Al-Fajr ayat 17!
10. Siapakah yang disebut oleh Allah sebagai pendusta agama.

Anda mungkin juga menyukai