A. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal dalam proses pemberian layanan profesional, di mana data
dan informasi yang relevan dikumpulkan untuk memahami situasi atau masalah yang akan
ditangani.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang umum dilakukan dalam pengkajian:
1. Mengumpulkan data tentang situasi atau masalah yang akan ditangani
Identifikasi dengan jelas tujuan pengkajian dan jenis informasi yang diperlukan.
Misalnya, apakah pengkajian bertujuan untuk menilai kesehatan fisik, kesejahteraan
mental, atau faktor sosial.
Berikut beberapa contoh tujuan pengkajian yang umum:
a) Penilaian Kesehatan Fisik
Pengkajian bertujuan untuk mengevaluasi kondisi fisik individu. Informasi yang
diperlukan meliputi riwayat kesehatan, gejala atau keluhan saat ini, riwayat penyakit,
riwayat pengobatan, riwayat alergi, pola tidur, pola makan, aktivitas fisik, dan
pemeriksaan fisik.
Pertanyaan terbuka
Gunakan pertanyaan terbuka yang memungkinkan individu untuk memberikan
penjelasan dan cerita yang lebih rinci. Pertanyaan terbuka mendorong individu untuk
berbicara lebih banyak daripada pertanyaan yang hanya memerlukan jawaban "ya"
atau "tidak".
B. Diagnosis
Dalam proses diagnosis, langkah-langkah berikut dapat diikuti untuk menetapkan diagnosis
berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan:
1. Evaluasi data pengkajian
Tinjau kembali data yang telah dikumpulkan selama pengkajian, termasuk informasi dari
wawancara, alat pengkajian tambahan, dan observasi. Analisis data ini akan membantu
Anda mengidentifikasi pola, tren, dan faktor yang relevan.
Tinjau kembali data yang telah dikumpulkan selama pengkajian adalah langkah penting
dalam proses diagnosis. Berikut adalah beberapa poin yang dapat membantu dalam
analisis data:
a) Organisasi data
Susun data yang telah dikumpulkan dalam format yang sistematis dan terstruktur.
Misalnya, jika Anda menggunakan formulir atau catatan pengkajian, pastikan
informasi diatur dengan jelas dan mudah dibaca.
b) Identifikasi pola dan tren
Tinjau data secara keseluruhan untuk mencari pola atau tren yang muncul. Perhatikan
adanya kesamaan, perbedaan, atau perubahan yang signifikan dalam data yang terkait
dengan situasi atau masalah yang sedang dievaluasi.
c) Fokus pada informasi yang relevan
Identifikasi informasi yang paling relevan dengan tujuan pengkajian. Tinjau ulang
wawancara, hasil tes, skala penilaian, atau observasi untuk mengekstrak informasi
yang paling penting terkait dengan masalah yang sedang dievaluasi.
d) Kategorisasi dan pengelompokan
Kategorisasikan data berdasarkan tema atau aspek yang saling terkait. Misalnya, jika
Anda mengumpulkan informasi tentang gejala psikologis, Anda dapat
mengelompokkan data tersebut berdasarkan jenis gejala atau kelompokkan dalam
kategori yang relevan.
e) Identifikasi faktor yang berperan
Identifikasi faktor-faktor yang berperan dalam situasi atau masalah yang sedang
dievaluasi. Ini dapat mencakup faktor-faktor fisik, emosional, sosial, atau lingkungan
yang mempengaruhi individu atau kelompok yang dievaluasi.
D. Implementasi
Implementasi adalah tahap dalam proses di mana intervensi atau tindakan yang telah
direncanakan dilaksanakan. Langkah-langkah yang perlu diikuti dalam implementasi meliputi:
1. Melaksanakan intervensi
Mulailah melaksanakan intervensi yang telah direncanakan sesuai dengan rencana tindak
lanjut yang telah disusun. Terapkan strategi dan tindakan yang telah ditentukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pastikan untuk memperhatikan prinsip-prinsip
etika dan standar profesi yang berlaku dalam bidang yang relevan.
2. Menggunakan keterampilan dan pengetahuan yang relevan
Manfaatkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dalam melaksanakan tindakan.
Gunakan teknik, metode, atau pendekatan yang telah terbukti efektif dan sesuai dengan
kebutuhan individu atau keluarga yang sedang dievaluasi. Terus tingkatkan keterampilan
Anda melalui pengembangan profesional yang berkelanjutan.
3. Memantau dan mendokumentasikan perkembangan
Selama implementasi, lakukan pemantauan terhadap perkembangan individu atau
keluarga yang sedang dievaluasi. Perhatikan perubahan yang terjadi dan catat dengan
baik. Dokumentasikan perkembangan, tindakan yang dilakukan, dan hasil yang dicapai.
Hal ini akan membantu dalam evaluasi kemajuan yang telah dicapai dan memberikan
panduan untuk penyesuaian tindakan jika diperlukan.
4. Melibatkan individu atau keluarga
Selalu melibatkan individu atau keluarga yang terlibat dalam proses implementasi.
Berikan informasi yang jelas tentang intervensi yang dilakukan, tujuan yang ingin
dicapai, dan peran mereka dalam mencapai tujuan tersebut. Dukung mereka dengan
memberikan penjelasan, bimbingan, dan pemahaman yang diperlukan. Dengan
melibatkan mereka secara aktif, mereka akan merasa memiliki dan lebih termotivasi
untuk bekerja sama dalam proses implementasi.
5. Memberikan dukungan yang diperlukan
Pastikan bahwa individu atau keluarga mendapatkan dukungan yang diperlukan selama
proses implementasi. Hal ini dapat mencakup dukungan emosional, informasi tambahan,
bantuan praktis, atau koordinasi dengan sumber daya lain yang relevan. Perhatikan
kebutuhan mereka dan tindaklanjuti dengan respons yang tepat.
E. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap penting dalam proses pengkajian dan intervensi yang melibatkan langkah-
langkah berikut:
1. Mengevaluasi efektivitas intervensi
Tinjau hasil dari intervensi yang telah dilaksanakan dan evaluasi sejauh mana intervensi
tersebut efektif. Bandingkan hasil dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada
tahap perencanaan. Pertimbangkan apakah intervensi telah mencapai hasil yang
diharapkan.
2. Membandingkan hasil dengan tujuan
Tinjau apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Identifikasi apakah ada kesenjangan antara hasil aktual dan tujuan yang diinginkan. Ini
akan membantu dalam mengevaluasi keberhasilan intervensi dan menentukan langkah-
langkah selanjutnya.
3. Mengidentifikasi keberhasilan dan kendala
Tinjau dan identifikasi faktor-faktor yang berperan dalam keberhasilan atau kegagalan
intervensi. Identifikasi keberhasilan yang telah dicapai dan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadapnya. Selain itu, identifikasi kendala atau hambatan yang mungkin
muncul selama proses dan evaluasi dampaknya terhadap pencapaian tujuan.
4. Menyesuaikan perencanaan dan intervensi
Berdasarkan hasil evaluasi, lakukan penyesuaian pada perencanaan dan intervensi yang
telah dilakukan. Jika intervensi terbukti efektif, pertimbangkan untuk mempertahankan
atau mengembangkan tindakan tersebut. Namun, jika hasil tidak sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan, evaluasi ulang strategi atau mencari alternatif baru yang lebih sesuai.
5. Melakukan evaluasi berkelanjutan
Evaluasi adalah proses berkelanjutan yang harus dilakukan secara rutin. Terus pantau
perkembangan individu atau keluarga yang sedang dievaluasi dan tinjau hasilnya secara
berkala. Hal ini akan membantu dalam menentukan keberhasilan jangka panjang dan
mengidentifikasi perubahan yang diperlukan.
Evaluasi yang efektif memungkinkan kita untuk memahami dampak intervensi, mengidentifikasi
faktor-faktor yang berkontribusi pada keberhasilan atau kegagalan, dan melakukan penyesuaian
yang diperlukan dalam perencanaan dan intervensi berdasarkan hasil evaluasi. Evaluasi yang
terus-menerus membantu dalam mencapai hasil yang lebih baik dan memberikan perhatian yang
tepat kepada individu atau keluarga yang sedang dievaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Amirono & Daryanto. (2016). Evaluasi & Penilaian Pembelajaran Kurikulum. 2013. Yogyakarta:
Penerbit Gava Media.
Akib, Haedab. 2010. Implementasi Kebijakan Apa, Mengapa, dan Bagaimana. Universitas
Negeri Makasar. Jurnal Administrasi Publik. 1(1).
Esther, John D. (2010). Patofisiologi Aplikasi pada Praktik Keperawatan. Dialih bahasakan oleh
Andry Hartono. Jakarta: EGC
Francis, Caia, (2012). Perawatan Respirasi. Dialih bahasakan oleh Stella Tiana Hasianna.
Jakarta: Erlangga
Kasmad, Rulinawaty. (2018). Studi Implementasi Kebijakan Publik. Makassar: Kedai Aksara.