Anda di halaman 1dari 1

Inkontinensia urin tidak berkaitan dengan kondisi akut dan berlangsung dengan lama

(lebih dari 6 bulan) ada 2 penyebab Inkontinensia urin kronik (persisten) yaitu:
menurunnya kapasitas kandung kemih 17 akibat hiperaktif dan karena kegagalan
pengosongan kandung kemih akibat lemahnya kontraksi otot detrusor. Pada skenario
didapatkan bahwa pada pemeriksaan USG abdomen didapatkan pembesaran protat.
Dengan pembesaran kelenjar prostat pada pria merupakan penyabab yang paling
umum yang terjadinya obstruksi aliran urine dari kandung kemih. Kondisi ini
menyebabkan kejadian inkontinensia urin karena adanya mekanisme overflow.
Inkontinensia urin tipe overflow : pada keadaan ini urin mengalir keluar dengan akibat
isinya yang sudah terlalu banyak di dalam kandung kemih, pada umumnya akibat otot
detrusor kandung kemih 18 yang lemah. Biasanya hal ini bisa dijumpai pada gangguan
saraf akibat dari penyakit diabetes, cedera pada sumsum tulang belakang, dan saluran
kencing yang tersumbut. Gejalanya berupa rasanya tidak puas setelah kencing (merasa
urin masih tersisa di dalam kandung kemih), urin yang keluar sedikit dan pancarannya
lemah.

Pada penderita diabetes terjadi peningkatan gula darah secara kronis, hal ini dapat
menyebabkan iritasi pada saraf dan organ berkemih yang dapat menyebabkan
gangguan dari mekanisme berkemih sehingga inkontinensia dapat terjadi.

Referensi:
Goepel M, Kirschner-Hermanns R, Welz-Barth A, Steinwachs KC, Rübben H. Urinary
incontinence in the elderly: part 3 of a series of articles on incontinence. Dtsch Arztebl
Int. 2010 Jul;107(30):531-6. doi: 10.3238/arztebl.2010.0531. Epub 2010 Jul 30. PMID:
20737059; PMCID: PMC2925344.
Harding C, Lapitan M, Arlandis S, Bo K, Costantini E, Groen J, et al. EAU Guidelines on
Management of Non-neurogenic Female Lower Urinary Tract Symptoms. EAU
Guidelines. European Association of Urology; 2022.

Anda mungkin juga menyukai