Anda di halaman 1dari 30

PANDUAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN

PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM BIDANG LH


PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

Asisten Deputi Urusan Kelembagaan Lingkungan


Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan
Peningkatan Kapasitas
Kementerian Lingkungan Hidup
2009
KATA PENGANTAR

Dengan dikeluarkannya SPM bidang lingkungan hidup, maka pemerintah daerah


propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota wajib melaksanakan SPM tersebut.
Untuk mengetahui sejauh mana kinerja pemerintah daerah dalam penerapan dan
pencapaian SPM bidang lingkungan, maka perlu dilakukan evaluasi. Salah satu bahan
untuk melakukan evaluasi penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup
daerah propinsi dan daerah kabupaten/kota adalah berdasarkan laporan penerapan dan
pencapaian SPM bidang lingkungan hidup daerah propinsi dan daerah kabupaten/kota.

Dalam rangka memenuhi amanah Pasal 17 ayat (3) Permendagri Nomor 6 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan SPM dan untuk memudahkan
daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota dalam menyusun laporan penerapan dan
pencapaian SPM bidang LH, maka Kementerian Negara Lingkungan Hidup telah
menyusun “Panduan Penyusunan Laporan Penerapan dan Pencapaian SPM
Bidang LH Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota”.

Harapan kami, panduan ini dapat menjadi acuan bagi lembaga lingkungan hidup daerah
provinsi dan daerah kabupaten/kota dalam menyusun laporan penerapan pencapaian
SPM Bidang LH.

Deputi Menteri Negara LH


Bidang Pembinaan Sarana Teknis
Lingkungan dan Peningkatan
Kapasitas,

Dr. Henry Bastaman, MES


BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Sesuai Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, lingkungan hidup merupakan urusan wajib dan dalam
penyelenggaraannya berpedoman pada standar pelayanan minimal (SPM) yang
dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah. Hal ini sejalan
dengan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

Peraturan lain yang terkait langsung dengan standar pelayanan minimal adalah
PP Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM,
Permendagri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan
Penetapan SPM serta Permendagri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Rencana
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal.

Berdasarkan peraturan tersebut di atas, maka Kementerian Negara Lingkungan


Hidup telah menerbitkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota.

Dalam rangka memudahkan pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah


kabupaten/kota dalam menyusun laporan penerapan pencapaian SPM bidang LH,
Kementerian Lingkungan Hidup menyusun “Panduan Penyusunan Laporan
Penerapan dan Pencapaian SPM Bidang LH Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota”. Panduan ini berisi format laporan tahunan penerapan dan
pencapaian SPM bidang lingkungan hidup daerah provinsi dan daerah
kabupaten/kota, yang mengacu pada Lampiran II Permendagri Nomor 6 Tahun
2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan SPM dan juga format
laporan yang sifatnya lebih detil dalam penerapan dan pencapaian SPM bidang
LH yang merupakan lampiran dari laporan tahunan penerapan dan pencapaian
SPM bidang lingkungan hidup daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota.

II. TUJUAN
Tersusunnya panduan penyusunan laporan penerapan dan pencapaian SPM
bidang lingkungan hidup daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota
III. MANFAAT
Tersedianya acuan bagi pemerintah daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota
dalam menyusun laporan penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan
hidup daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota
BAB II
MEKANISME DAN WAKTU PELAPORAN

A. MEKANISME PELAPORAN
1. Laporan Tahunan
a. Bupati/Walikota menyusun dan menyampaikan laporan umum tahunan kinerja
penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup kepada Mendagri
melalui Gubernur
b. Gubernur menyusun laporan umum tahunan kinerja penerapan dan
pencapaian SPM bidang lingkungan hidup
c. Gubernur menyampaikan ringkasan laporan umum tahunan kinerja penerapan
dan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup kepada Menteri LH .

Mekanisme laporan umum tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM bidang
lingkungan dapat dilihat pada diagram alir berikut :

Bupati/Walikota

Gubernur

MenLH

Evaluasi

2. Laporan Teknis Tahunan Pemerintah Daerah Kab/Kota


a. Lembaga LH Daerah Kabupaten/Kota menyampaikan laporan penerapan dan
pencapaian SPM bidang LH kepada Bupati/Walikota dengan tembusan
lembaga LH Daerah Provinsi
b. Bupati/Walikota menyampaikan laporan penerapan dan pencapaian SPM
bidang LH daerah kab/kota kepada Gubernur
c. Berdasarkan laporan tersebut, Gubernur melakukan pembinaan dan
pengawasan teknis penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup
kepada lembaga LH daerah kab/kota

Mekanisme laporan penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan daerah


kab/kota dapat dilihat pada diagram alir berikut :
Bupati/Walikota Lembaga LH Daerah
(tembusan Kab/Kota
Lembaga LH
Unit yang
Gubernur mengkoordinir
l
L
Unit yang bertanggung
Pembinaan dan jawab dlm
pengawasan pelaksanaan SPM

3. Laporan Teknis Tahunan Pemerintah Daerah Provinsi


a. Lembaga LH Daerah Provinsi menyampaikan laporan penerapan dan
pencapaian SPM bidang LH kepada Gubernur
b. Gubernur menyampaikan laporan penerapan dan pencapaian SPM bidang
lingkungan hidup provinsi dan ringkasan laporan penerapan dan pencapaian
SPM bidang LH daerah kabupaten/kota kepada KLH
d. Berdasarkan laporan tersebut, KLH melakukan pembinaan dan pengawasan
teknis penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup kepada
lembaga LH daerah provinsi dan juga lembaga LH daerah kab/kota
berkoordinasi dengan Bupati/Walikota

Mekanisme laporan teknis tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM


bidang lingkungan daerah provinsi dapat dilihat pada diagram alir berikut :

Bupati Kab/Kota Lembaga LH Daerah


Kab/Kota

Gubernur Lembaga LH Daerah


Provinsi

Kementerian Negara Unit yang


Lingkungan Hidup mengkoordinir
l

Unit yang bertanggung


Pembinaan dan
jawab dlm
pengawasan
pelaksanaan SPM
B. WAKTU PELAPORAN
1. Daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota wajib membuat laporan penerapan
dan pencapaian SPM bidang LH
2. Laporan penerapan dan pencapaian SPM bidang LH untuk daerah
kabupaten/kota diserahkan kepada provinsi (Gubernur) melalui surat
Bupati/Walikota paling lambat bulan Februari
3. Laporan penerapan dan pencapaian SPM bidang LH untuk daerah provinsi dan
laporan ringkasan penerapan dan pencapaian SPM bidang LH daerah kab/kota
diserahkan kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup melalui surat Gubernur
paling lambat bulan Maret
4. KLH membuat laporan penerapan dan pencapaian SPM bidang LH daerah
provinsi dan daerah kabupaten/kota secara nasional dan di sampaikan ke
Depdagri melalui surat Meneg. LH paling lambat bulan April.
BAB III
FORMAT LAPORAN UMUM TAHUNAN

Berdasarkan lampiran II Permendagri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis


Penyusunan dan Penertapan Standar Pelayanan Minimal, maka format laporan
penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup daerah provinsi dan daerah
kabupaten/kota adalah :

LAPORAN TEKNIS PENERAPAN DAN PENCAPAIAN


STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ……..
TAHUN ……………

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Latar belakang memuat hal-hal yang berkaitan dengan alasan atau
dasar pertimbangan mengapa pemerintah daerah memutuskan
untuk menerapkan SPM Bidang Lingkungan Hidup selain karena
perintah peraturan perundang-undangan.

B. KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan umum menggambarkan kebijakan umum daerah yang
dimuat dalam rencana penerapan dan pencapaian SPM Bidang
Lingkungan Hidup yang dituangkan dalam RPJMD

C. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan menggambarkan orientasi dan komitmen yang telah
ditetapkan oleh pemerintah daerah selama satu tahun anggaran
dalam rangka penerapan dan pencapaian SPM Bidang Lingkungan
Hidup yang dituangkan dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA)

BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM BIDANG LH

1. Jenis Pelayanan Dasar


Jenis pelayanan dasar adalah jenis-jenis pelayanan dasar yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang telah ditetapkan dalam
SPM Bidang LH.
2. Indikator dan nilai SPM Bidang LH serta Batas Waktu Pencapaian SPM
Bidang LH secara Nasional
Berdasarkan SE Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor tentang
Penerapan SPM Bidang LH Daerah Provinsi dan Daerah Kab/Kota bagi
lembaga lingkungan hidup daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota
yang belum melaksanakan SPM bidang LH pada tahun 2009, dapat
melaksanan pada tahun 2010 dengan pencapaian target tahun 2010.

3. Target Pencapaian SPM oleh Daerah dan Realisasinya


Target pencapaian adalah target yang ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah dalam mencapai SPM Bidang Lingkungan Hidup selama kurun
waktu tertentu dan membandingkannya dengan rencana pencapaian
SPM Bidang Lingkungan Hidup yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Realisasi adalah target yang dapat dicapai atau direalisasikan oleh


pemerintah daerah selama 1 tahun anggaran dan membandingkannya
dengan rencana target yang ditetapkan sebelumnya oleh pemerintahan
daerah yang bersangkutan

Keterangan menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan


informasi pencapaiannya.
Contoh : berdasarkan hasil pemantauan, bahwa sungai A telah
memenuhi semua kriteria baku mutu air kelas I dan sudah ditetapkan
serta diinformasikan status mutu airnya melalui papan pengumuman

No Jenis Target Target Realisasi Keterangan


Pelayanan Nasional Daerah
1
2
3

4. Alokasi Anggaran
Alokasi anggaran adalah jumlah belanja langsung dan tidak langsung
yang ditetapkan dalam APBD dalam rangka penerapan dan
pencapaian SPM Bidang LH oleh pemerintah daerah, yang bersumber
dari :

APBD Sumber lain yang sah


No Jenis Pelayanan
(Rp.) Sumber Jumlah (Rp.)
1
2
3
5. Dukungan Personil
Dukungan personil menggambarkan jumlah personil atau pegawai
yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian SPM Bidang LH
baik PNS maupun non PNS dan juga menjelaskan tentang unit yang
menangani setiap jenis pelayanan

No Jenis SDM Unit Tupoksi


Pelayanan
Penddk PNS/non Lainnya
PNS

6. Permasalahan dan Solusi


Permasalahan dan solusi menggambarkan permasalahan yang
dihadapi dalam penerapan dan pencapaian SPM Bidang LH baik
permasalahan eksternal maupun internal, dan langkah-langkah
penyelesaian permasalahan yang ditempuh

7. Sinkronisasi Pelaksanaan SPM


Dalam rangka efisiensi dan efektifitas dalam penerapan dan
pencapaian SPM bidang LH, daerah provinsi dan daerah
kabupaten/kota dapat melaksanakan sinkronisasi baik dalam hal
penetapan objek SPM maupun dalam penyusunan anggaran.
Sinkronisasi ini dapat melibatikan instansi LH sendiri maupun sektor
terkait.

BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN


Program dan kegiatan yang terkait dengan penerapan dan pencapaian
SPM Bidang LH

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN
1. LAPORAN SPM BIDANG LH DAERAH PROVINSI
2. LAPORAN SPM BIDANG LH DAERAH KABUPATEN / KOTA
3. DATA-DATA LAIN, MISAL:
a. RP-SPM Bidang LH
b. SK Tim Pelaksanaan SPM
c. Dokumen Perencanaan
d. SK Bupati/Walikota tentang Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah
e. Peta
f. Foto Kegiatan
g. Data Sekunder dan Data Primer
h. Dan lain-lain
BAB IV
PENUTUP

Salah satu kendala kenapa pemerintah tidak bisa secara cepat mengambil tindakan
untuk pembinaan dan pengawasan dalam penerapan dan pencapaian SPM bidang
lingkungan hidup adalah karena belum adanya format baku pelaporan penerapan dan
pencapaian SPM bidang lingkungan hidup. Oleh karena itu dengan tersusunnya
Panduan penyusunan laporan penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup
daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota ini diharapkan arah pembinaan dan
pengawasan dari KLH akan lebih focus dan terarah, sehingga kinerja pemerintah daerah
propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota untuk selanjutnya lebih optimal dalam
pencapaian SPM bidang lingkungan hidup.

Panduan penyusunan laporan penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup
ini antara lain berisi format laporan umum tahunan penerapan dan pencapaian SPM
bidang lingkungan hidup dan format laporan teknis tahunan yang merupakan lampiran
dari panduan ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya buku ini dan mudah-mudahan buku ini bermanfaat dan dapat dipahami di
daerah. Kami sadar bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mohon masukan dari semua pihak untuk penyempurnaan buku ini.
LAMPIRAN I
LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI

1. PELAYANAN INFORMASI STATUS MUTU AIR


a. Jumlah sumber air : ………………………………………………
b. Disain pemantauan
NO SUMBER AIR LOKASI TARGET TAHUN PEMANTAUAN
PEMANTAUAN
(1) (2) (3) (4)
2009 2010 2011 2012 2013
1 ………………….. V V V V V

2 ………………… V V V V

3 ………………… V V V

4 ……………….. V V

5 ……………….. V

Catatan
(1) Nomor sumber mata air berdasarkan target tahun pemantauan.
(2) Sumber air mencakup sungai, mata air, danau dengan minimal 5 lokasi yang
diprioritaskan untuk Air Baku Air Minum (ABAM) selama periode waktu rencana target
SPM (misalnya antara 2009-2013).
(3) Lokasi pemantauan, diisi dengan informasi :
• Titik koordinat untuk setiap titik pantau (hulu, tengah dan hilir), jika tidak ada titik
koordinat dapat menampilkan peta lokasi.
• Nama daerah (desa, kecamatan, kabupaten/kota)
Keterangan tambahan:
• Penetapan titik pantau paling sedikit 3 (tiga) titik pantau yang mewakili daerah hulu,
tengah dan hilir dari setiap sumber air, sesuai dengan SNI 6989.57:2008.
Sedangkan parameter pemantauan Sesuai dengan kriteria mutu air kelas I
berdasarkan PP 82/2001 , meliputi fisika, kimia anorganik, mikrobiologi,
radioactivitas dan kimia organik
• Waktu pengambilan contoh air dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, mewakili
musim hujan dan kemarau.
(4) Target tahun pemantauan untuk tiap-tiap sumber air berdasarkan rencana SPM bidang
LH tahun 2009-2013

d. Penyebaran Informasi

Tempat dan
No Media informasi Keterangan
waktu publikasi
(1) (2) (3) (4)
1

3
Catatan:
(1) Nomor urut
(2) Media informasi dapat berupa papan pengumuman, media cetak,
media elektronik, dll
(3) Tempat dan waktu publikasi diisi lokasi dan kapan informasi disampaikan
kepada masyarakat
(4) Keterangan diisi pihak-pihak yang terlibat dalam penyampaian
informasi

e. Format Pencapaian Target

% Jml Sbr Air


Jml Sbr Air Yg
Yg Dipantau
Dipantau Jml Sbr Air Yg
Kualitasnya
Tahun Kualitasnya Telah Ditetpkn
No Dittpkn Status
Pelaksanaan Dittpkn Status Dr Hsl
Mutu Air &
Mt Air & Identifikasi*
Diinformskn
Diinformskn
(3)/(4)X100%
(1) (2) (3) (4) (5)
1 2009 1 5 20
2 2010 2 5 40
3 2011
4 2012
5 2013

*Minimal 5 (lima) lokasi sumber air yang ditetapkan sebagai ABAM

2. PELAYANAN INFORMASI STATUS MUTU UDARA AMBIEN


a. Jumlah kab/kota yang melakukan pemantauan kualitas udara mandiri (lampirkan) :
………………………….
b. Jumlah kab/kota yang dipantau oleh instansi LH propinsi (lampirkan) : ……………………
c. Jumlah laboratorium di wilayah propinsi (lampirkan) : …………………………………...........
d. Disain pemantauan

NO KAB/KOTA LOKASI ALAMAT TARGET TAHUN PEMANTAUAN


PEMANTAUAN
2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
(5)
1 ……………… v v v v V

2 …………….. V v v V

3 ……………… v v V

4 ……………. V V
5 ……………… V

6 Dst

Catatan:
(1) Nomor urut kabupaten/kota yang akan dipantau berdasarkan skala prioritas
(2) Semua kabupaten/kota harus dipantau
(3) Setiap kab/kota menetapkan 3 lokasi pemantauan (kawasan padat lalu
lintas/permukiman/kawasan industria) dan minimal 1 (satu) titik pantau pada setiap
lokasi pemantauan dan diambil 2 (dua) kali dalam setahun
(4) Berisi tentang alamat setiap lokasi pemantauan dan keterangan tentang lokasi setiap
titik pantau
(5) Berisi tentang perencanaan target tahun pemantauan setiap kab/kota
f. Penyampaian informasi
No Media Tempat dan waktu Keterangan
informasi publikasi
(1) (2) (3) (4)
1

Catatan:
(1) Nomor urut
(2) Media informasi dapat berupa papan pengumuman, media cetak,
media elektronik, dll
(3) Tempat dan waktu publikasi diisi lokasi dan kapan informasi disampaikan
kepada masyarakat
(4) Keterangan diisi pihak-pihak yang terlibat dalam penyampaian informasi
g. Format Pencapaian Target

Prosentase Jml
Jml Kab/Kt Yg
Kab/Kt Yg
Dipantau
Jml Kab/Kota Yg Dipantau Kualitas
Tahun Kualitas Udr
No Ada Udr Ambien &
Pelaksanaan Ambien & Diinfo
Diwilayahnya* Diinfo Status Mut
Status Mutu Udr
Udr Ambiennya
Ambiennya
(3)/(4) X 100%
(1) (2) (3) (4) (5)
2009 2 10 20
2010 4 10 40
2011
2012
2013
* Misal : Jumlah Kab/Kota di suatu wilayah provinsi ada 10

3. PELAYANAN TINDAK LANJUT PENGADUAN MASYARAKAT AKIBAT ADANYA


DUGAAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LINGKUNGAN
a. Jumlah PPNS dan PPLH : ………………………………………………………
b. Disai Pemantauan

Pengaduan Masy Tahun Pemantauan


No
Yang Ditindaklanjuti 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 A X
2 B X
3 C X
4 D X
5 E X

c. Jumlah pengaduan yang diterima pada tahun berjalan

Penanganan Pengaduan
Pejabat/inst Waktu Sumber (7)
Pokok
No Pengadu ansi tujan diterimanya klasifikasi Diteruskan ke Diserahkan ke Dilakukan
Aduan
pengaduan pengaduan pengaduan dinas terkait KLH atau inst. verifikasi
LH kab/kt lapangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (a) (b) (c)
Catatan:
(1) Nomor urut pengaduan yang diterima
(2) Pokok Aduan berisi tentang pokok permasalahan yang diadukan
(3) Pengadu berisi tentang identitas pengadu
(4) Pejabat/instansi tujuan pengaduan berisi tentang jabatan atau instansi
pemerintah yang menjadi tujuan pengadu
(5) Waktu diterimanya pengaduan berisi tentang tanggal diterimanya pengaduan
(6) Klasifikasi pengaduan berisi tentang kateggori pengaduan,apakah termasuk
pengaduan lingkungan atau pengaduan non-lingkungan. Pengaduan
lingkungan dikategorikan lagi menjadi kewenangan instansi LH provinsi,
kab/kota atau KLH
(7) Penanganan pengaduan berisi tentang bentuk penanganan pengaduan
berdasarkan klasifikasi pengaduan. Bentuk penanganan pengaduan berupa:
diteruskan ke dinas terkait bagi pengaduan nin lingkungan, diserhakan ke KLH
atau instansi LH kab/kota bagi pengaduan lingkungan yang bukan
kewenangan instansi LH provinsi dan dilakukan verifikasi lapangan
bagipengaduan lingkungan yang merupakan kewenangan instansi LH provinsi.

d. Jumlah pengaduan yang ditindalkanjuti pada tahun berjalan

TAHUN …………………………….
Jenis Waktu Usulan
Hasil
No. Pengaduan Pokok Diterimanya Tindak Keterangan
Verifikasi
Lingkungan Aduan Pengaduan Lanjut
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Catatan:
(1) Nomor urut pengaduan lingkungan berdasarkan hasil klasifikasi pengaduan
yang diterima
(2) Jenis pengaduan dibedakan menjadi:
a. Pencemaran lingkungan yang meliputi pencemaran air, udara atau
tanah;
b. Perusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan, pembukaan
lahan, pembakaran atau kegiatan lainnya.
(3) Pokok aduan berisi tentang pokok permasalahan yang diadukan
(4) Waktu Diterimanya Pengaduan berisi tentang tanggal diterimanya
pengaduan oleh unit kerja yang menangani pengaduan.
(5) Hasil verifikasi pengaduan meliputi 2 yaitu:
a. Pengaduan tidak terbukti (tidak terjadi pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang perlindungan & pengelolaan
lingkungan; dan
b. Pengaduan terbukti, yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu:
1). terjadi pelanggaran pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang pengendalian pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
hidup, tetapi tidak mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan;
2). terjadi pelanggaran pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang pengendalian pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
hidup, dan mengakibatkan terjadinya pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup, dan telah menimbulkan kerugian bagi
orang atau lingkungan;
3). terjadi pelanggaran pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang pengendalian pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
hidup, mengakibatkan terjadinya pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup atau ada indikasi tindak pidana sebagaimana
diatur dalam UU No. 32 Tahun 2009;
4). terjadi pelanggaran pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang pengendalian pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
hidup karena belum adanya atau kesalahan kebijakan pemerintah
atau pemerintah daerah.
(6) Usulan tindak lanjut dapat berupa: diinformasikan kepada pengadu & yang
diadukan, penerapan sanksi administrasi, penerapan saksi administrasi
dan/atau penegakan hukum perdata, penerapan sanksi administrasi
dan/atau penegakan hukum pidana dan peninjauan kebijakan atau
peraturan.
(7) Keterangan:
a. Target pencapaian untuk jenis pelayanan ini berdasarkan jumlah
pengaduan yang diterima setiap tahun (tidak akumulasi)
b. Apabila pengaduan lingkungan yang masuk belum ditindaklanjuti pada
tahun berjalan, maka ditindaklanjuti pada tahun berikutnya
c. Jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti pada tahun
berjalan : ………………..
d.
e. Format Pencapaian Target
Prosentase
Jumlah Jumlah Jumlah
Tahun Pengaduan Pengaduan Pengaduan
No
Pelaksanaan Yang Yang Yang
Ditindaklanjuti Diterima Ditindaklanjuti
(3)/(4) X 100%
(1) (2) (3) (4) (5)
1 2009 30 50 60
2 2010
3 2011
4 2012
5 2013

LAMPIRAN II
LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN/KOTA

1. PELAYANAN PENCEGAHAN PENCEMARAN AIR


a. Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi mencemari air (data
dilampirkan) :…………………………
b. Prioritas Jenis usaha dan/atau kegiatan yang akan dipantau, (minimal 5 usaha
dan/atau kegiatan)
NAMA JENIS LOKASI
NO TARGET TAHUN PEMANTAUAN
USAHA/KEGIATAN USAHA/KEGIATAN USAHA/KEGIATAN
2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
(5)
1 X X X X X
2 X X X X
3 X X X
4 X X
5 X
Catatan:

(1) Nomor urut usaha/kegiatan yang akan dipantau


(2) Nama usaha/kegiatan yang akan dipantau, minimal 5 usaha/kegiatan
(3) Diisi jenis usaha/kegiatan dari usaha/kegiatan yang akan dipantau
(4) Diisi alamat lengkap dari usaha/kegiatan yang akan dipantau
(5) Rencana target tahun pemantauan dari setiap usaha/kegiatan yang akan dipantau
c. Format Laporan

Persyarat
Usaha Persyar Status an teknis Status
Param Kesim DST
No /Kegiata atan (Ada/Ti (Kepmen (Ada/ BM THN I
eter* p Thn I ….
n Adm dak) LH 51/95 Tidak)
Ps 6)
1

*Parameter disesuaiakan dengan jenis usaha/kegiatan dan berdasarkan PUU


yang berlaku,

contoh : industri tekstik sesuai Kepmen. 51/95 tentang Baku mutu limbah cair
untuk kegiatan industry

Contoh Pemantauan Industri Tekstil


Persyarat
Status an teknis Status BM Kesim
Usaha/ Persyarat Parame
No (Ada/ (Kepmen (Ada/ THN I p THN DST
Kegiatan an Adm ter*
Tidak) LH 51/95 Tidak) (mg/l) I
Ps 6)
1 PT. Izin
……. usaha/
Tekstil keg IPLC BOD 60 …
Slrn
pemb
AMDAL lbh cair COD 150 …
UKL/UP Alt ukur
L debit TSS 50 …
Fenol
Dll Dll total 0,5 …
Krom
total 1,0 …
Minya
k dan
lemak 3,0 …
pH 6.0 -
9.0 …
Debit …
limba
h mak

d. Format Pencapaian Target

Prosentase Jml Usaha


Jml Usaha Dan/Atau
Jml Usaha Dan/Atau Keg Yg
Tahun Keg Yg Mentaati
No Dan/Atau Keg Mentaati Persy Adm &
Pelaksanaan Persy Adm & Tekns
Yang Diawasai Tekns Pencghn Penc Air
Pencghn Penc Air
(3)/(4) X 100%
(1) (2) (3) (4) (5)
1 2009 1 5 20
2 2010 2 5 40
3 2011
4 2012
5 2013

2. PELAYANAN PENCEGAHAN PENCEMARAN UDARA DARI SUMBER TIDAK


BERGERAK
a. Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang potensial mencemarai udara yang
telah diinventarisir (data dilampirkan): ………….
b. Matrik Pemantauan

NAMA JENIS TARGET TAHUN


USAHA YANG PEMANTAUAN
JENIS/USAH
NO POTENSIAL ALAMAT
A 200 201 201 201 201
MENCEMARI
9 0 1 2 3
UDARA
1 PT A Boiler X X X X X
2 PT B Kaca X X X X
3 PT C X X X
4 PT D X X
5 PT E X
6 Dll

c. Format Laporan
d. Hasil Pemantauan
1) Nama industri :…………………………..
2) Jenis industri yang dipantau: ………………………..
3) Lokasi industri yang dipantau:……………………….
4) Hasil pemantauan dengan menggunakan CEM:…..
5) Hasil pemantauan manual dan pihak – pihak yang terlibat:………………..
6) Jumlah terjadinya kasus/kerusakan:………………………………..

e. Format Pencapaian Target

JML USAHA JML USAHA PROSENTASE JML USAHA


DAN/ATAU KEG DAN/ATAU KEG DAN/ATAU KEG SBR TDK
TAHUN
SBR TDK BGRK YG SBR TDK BGRK BGRK YG MENTAATI
NO PELAKSAN
MENTAATI PERSY YG POTENSIAL PERSY ADM & TEKNS
AAN
ADM & TEKNS MENC UDR YG PENCGHN PENC UDR
PENCGHN PENC TLH (3)/(4) x 100%
UDR DIINVENTARISAS
I

(1) (2) (3) (4) (5)

3. PELAYANAN INFORMASI STATUS KERUSAKAN LAHAN DAN/ATAU TANAH UNTUK


PRODUKSI BIOMASSA

a. Matrik Penetapan Kerusakan Lahan Dan/Tanah

LUAS KERUSAKAN LAHAN TAHUN PEMANTAUAN


DAN/TANAH YANG
NO
DITETAPKAN UTK PROD
2009 2010 2011 2012 2013
BIOMASSA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 X X X X X

2 X X X X

3 X X X

4 X X
5 X

b. Format Laporan
HASIL ANALISIS SIFAT DASAR TANAH TIPE LAHAN KERING
LOKASI PEMANTAUAN : ………………………….
TAHUN : ……………………

No Luas Hasil Pengukuran


Lahan Pada Titik Pantau Kesim
p
Parameter Ambang Kritis Ket
Tahun
1 2 3 4 Ds I
t
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 A ha Erosi Tebal
(mm/10 tanah
tahun) < 20 cm > 0,2 -< 1,3
20 - <50 1,3 - < 4,0
cm
50 - <100 4,0 - <9,0
cm
100 – 150 9,0 – 12
cm
>150 cm >12
Ketebalan solum <20
(cm)
Kebatuan >40
permukaan (%)
Komposisi fraksi < 18 koloid, >
(%) 80 pasir kuarsa
Berat isi (g/cm3) >1,4
Porositas total (%) <30; >70
Derajat pelulusan <0,7; >8,0
air (cm/jam)
pH (H2O) 1:2,5 <4,5; >8,5
Daya hantar >4,0
listrik/DHL (mS/cm)
Redoks (mV) <200
Jumlah Mikroba >102
(cfu/g tanah)
HASIL ANALISIS SIFAT DASAR TANAH TIPE LAHAN BASAN
LOKASI PEMANTAUAN : ………………………….
TAHUN …………………………………………….

Hasil
Pengukuran
Luas Pada Titik Kesim
No Parameter Ambang Kritis Keterangan
Lahan Pantau p
1 2 3 4 d
st
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8)
2 B ha Subsidensi >35 cm/5 tahun
gambut di untuk ketebalan
atas pasir gambut ≥3 m
kuarsa (cm atau 10 %/5
atau %) tahun untuk
ketebalan
gambur <3 m

Kedalama <25 (dengan


n lapisan pH≤2,5)
berpirit dari
permukaa
n tanah
(cm)

Kedalama >25
n air tanah
dangkal
(cm)
Redoks >100
untuk
tanah
berpirit
(mV)
Redoks >200
untuk
gambut
(mV)
pH (H2O) <4,0;>7,0
1:2,5
Daya >4,0
Hantar
Listrik/DHL
(mS/cm)
Jumlah <102
mikroba
(cfu/g
tanah)

c. Penetapan status kerusakan lahan dan/atau tanah.


SK Bupati/Walikota tentang Penetapan Status Kerusakan Lahan dan/atau
Tanah (SK dengan dilampiri peta lahan yang ditetapkan status
kerusakannya).

d. Penyampaian informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah kepada


masyarakat
Bukti-bukti penyebarluasan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah
seperti Foto Papan Pengumuman, Kliping Media Cetak, selebaran.
Daerah harus melampirkan:
1) Peta lahan potensi rusak skala 1:50.000
2) SK Bupati tentang penetapan kerusakan lahan/tanah
3) Bukti penyebaran informasi status

e. Format Pencapaian Target

Luas Lahan
Prosentase Luas Lahan
Yang Dittpkn & Luas Lahan Yg
Yang Dittpkn &
Tahun Diinformskn Diperuntukkn
No Diinformskn Status
Pelaksanaan Status Kerskn Utk Prod
Kerskn Lhn/Tnh Utk Prod
Lhn/Tnh Utk Biomassa
Biomassa (3)/(4)X100%
Prod Biomassa
(1) (2) (2) (3) (4)
1 2009
2 2010
3 2011
4 2012
5 2013
4. PELAYANAN TINDAK LANJUT PENGADUAN MASYARAKAT AKIBAT ADANYA
DUGAAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LINGKUNGAN

a. Jumlah PPNS dan PPLH : ………………………………………………………


b. Disai Pemantauan

Pengaduan Masy Tahun Pemantauan


No
Yang Ditindaklanjuti 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 A X
2 B X
3 C X
4 D X
5 E X

c. Jumlah pengaduan yang diterima pada tahun berjalan

Penanganan Pengaduan
Pejabat/inst Waktu Sumber (7)
Pokok
No Pengadu ansi tujan diterimanya klasifikasi Diteruskan ke Diserahkan ke Dilakukan
Aduan
pengaduan pengaduan pengaduan dinas terkait KLH atau inst. verifikasi
LH kab/kt lapangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (a) (b) (c)

Catatan:
(1) Nomor urut pengaduan yang diterima
(2) Pokok Aduan berisi tentang pokok permasalahan yang diadukan
(3) Pengadu berisi tentang identitas pengadu
(4) Pejabat/instansi tujuan pengaduan berisi tentang jabatan atau instansi
pemerintah yang menjadi tujuan pengadu
(5) Waktu diterimanya pengaduan berisi tentang tanggal diterimanya
pengaduan
(6) Klasifikasi pengaduan berisi tentang kateggori pengaduan,apakah termasuk
pengaduan lingkungan atau pengaduan non-lingkungan. Pengaduan
lingkungan dikategorikan lagi menjadi kewenangan instansi LH provinsi,
kab/kota atau KLH
(7) Penanganan pengaduan berisi tentang bentuk penanganan pengaduan
berdasarkan klasifikasi pengaduan. Bentuk penanganan pengaduan berupa:
diteruskan ke dinas terkait bagi pengaduan nin lingkungan, diserhakan ke KLH
atau instansi LH kab/kota bagi pengaduan lingkungan yang bukan
kewenangan instansi LH provinsi dan dilakukan verifikasi lapangan
bagipengaduan lingkungan yang merupakan kewenangan instansi LH provinsi.
d. Jumlah pengaduan yang ditindalkanjuti pada tahun berjalan

Jenis Waktu Usulan


Hasil
No. Pengaduan Pokok Diterimanya Tindak Keterangan
Verifikasi
Lingkungan Aduan Pengaduan Lanjut
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Catatan:
(1) Nomor urut pengaduan lingkungan berdasarkan hasil klasifikasi pengaduan
yang diterima
(2) Jenis pengaduan dibedakan menjadi:
a. Pencemaran lingkungan yang meliputi pencemaran air, udara atau
tanah;
b. Perusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan, pembukaan
lahan, pembakaran atau kegiatan lainnya.
(3) Pokok aduan berisi tentang pokok permasalahan yang diadukan
(4) Waktu Diterimanya Pengaduan berisi tentang tanggal diterimanya
pengaduan oleh unit kerja yang menangani pengaduan.
(5) Hasil verifikasi pengaduan meliputi 2 yaitu:
a. Pengaduan tidak terbukti (tidak terjadi pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang perlindungan & pengelolaan
lingkungan; dan
b. Pengaduan terbukti, yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu:
1). terjadi pelanggaran pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang pengendalian pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
hidup, tetapi tidak mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan;
2). terjadi pelanggaran pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang pengendalian pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
hidup, dan mengakibatkan terjadinya pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup, dan telah menimbulkan kerugian bagi
orang atau lingkungan;
3). terjadi pelanggaran pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang pengendalian pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
hidup, mengakibatkan terjadinya pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup atau ada indikasi tindak pidana sebagaimana
diatur dalam UU No. 32 Tahun 2009;
4). terjadi pelanggaran pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang pengendalian pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
hidup karena belum adanya atau kesalahan kebijakan pemerintah
atau pemerintah daerah.
(6) Usulan tindak lanjut dapat berupa: diinformasikan kepada pengadu & yang
diadukan, penerapan sanksi administrasi, penerapan saksi administrasi
dan/atau penegakan hukum perdata, penerapan sanksi administrasi
dan/atau penegakan hukum pidana dan peninjauan kebijakan atau
peraturan.
(7) Keterangan:
a. Target pencapaian untuk jenis pelayanan ini berdasarkan jumlah
pengaduan yang diterima setiap tahun (tidak akumulasi)
b. Apabila pengaduan lingkungan yang masuk belum ditindaklanjuti pada
tahun berjalan, maka ditindaklanjuti pada tahun berikutnya

e. Format Pencapaian Target

Prosentase
Jumlah Jumlah
Jumlah
Tahun Pengaduan Pengaduan
No Pengaduan
Pelaksanaan Yang Yang
Yang Diterima
Ditindaklanjuti Ditindaklanjuti
(3)/(4) X 100%
(1) (2) (3) (4) (5)
1 2009 30 50 60
2 2010
3 2011
4 2012
5 2013

Anda mungkin juga menyukai