Anda di halaman 1dari 22

KIMIA ANALISIS LINGKUNGAN

Karmanto, M.Sc.
Prodi Kimia UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
ANALISIS KIMIA LINGKUNGAN
Definisi :
Suatu studi analisis kimia pada suatu
komponen lingkungan yang bertujuan untuk
:
• Menentukan background, kondisi rona
lingkungan awal, berupa data
konsentrasi natural suatu konstituen
kimia di lingkungan (background
monitoring).
• Menentukan konsentrasi senyawa
polutan berbahaya dalam suatu sistem
lingkungan (pollution monitoring)
TUJUAN MONITORING POLUSI

 Identifikasi ancaman potensial thd Kesehatan manusia dan


ekosistem
 Penentuan pemenuhan thd standar National & Internasional
 Informasi kpd Masyarakat ttg kualitas lingkungan lingkungan
dan membangkitkan kepedulian masyarakat akan isu-isu
lingkungan
 Mengembangkan dan melakukan validasi thd model-model
komputer yang
mensimulasikan proses-proses lingkungan dan banyak
digunakan sebagai
sarana manajemen lingkungan
 Evaluasi thd efektivitas tindakan-tidakan yang telah diambil
dalam kontrol polusi
 Penyelidikan kecenderungan sifat polusi dan identifikasi
masalah-masalah yang
mungkin muncul di masa yang akan datang
4
KARAKTERISTIK PROBLEM
LINGKUNGAN
 Melibatkan hub. Antara organisme hidup dan lingkungan

 Diperlukan Metode gabungan antara metode Kimia/Fisika & Biokimia


 Interpretasi data harus dikaitkan dengan efeknya pada Mahluk hidup
 Mikroanalisis karena konsentrasi analit/polutan dalam sampel relatif kecil

 Tersedia lebih dari satu metode analisis untuk penentuan satu parameter

 Hasil analisis sering tidak saling mendukung / Tidak bersesuaian

 Disepakati adanya “metode standar” untuk setiap pengujian parameter

(APHA= American Public Health Association)


(AWWA= American Water Works Association)
(WEF= Water Environment Federation)
03/15/12 5
TAHAPAN DALAM ANALISIS
LINGKUNGAN
 Pengenalan masalah
 Monitoring untuk menentukan besar/kecilnya
(tingkat bahaya) dari masalah
 Penentuan prosedur kontrol polusi yang akan
diterapkan
 Pemberlakuan aturan-aturan untuk
memamastikan bahwa prosedur kontrol polusi
yang telah diambil benar-benar dilaksanakan
 Monitoring untuk memastikan bahwa masalah
yang timbul telah terkontrol dengan baik

03/15/12 6
Problem pada lingkungan

Definisi Probelm

Pendekatan Kuantitatif

Diperlukan Prosedur dan Metode Analisis

Data Kuantitatif

Desain Fasilitas untuk Monitoring dan supervisi


Mengatasi problem lingkungan dan alat pengolahan
limbah
7
03/15/12
Langkah-langkah dalam Proses
Analisis
Lingkungan
Re-definisi Masalah
Definisi masalah

Tugas Analitik Interpretasi data


Perencanaan
Topik kali ini
Tujuan Analisis
Hasil Analisis
Sampling

Sample Evaluasi data

Perlakuan awal sampel

Sampel siap untuk Proses pengukuran Hasil Pengukuran


pengukuran
Kontrol kualitas
03/15/12 8
Prakiraan Pola Dispersi Senyawa Polutan di
Udara Ambien
Prakiraan Pola Dispersi Senyawa Polutan di
Udara Ambien
Prakiraan Pola Dispersi Senyawa Polutan di
Udara Ambien
Klasifikasi Analisis
Physicho-Chemical Analysis

Qualitative analysis Quantitative analysis

Tell us what components are Tell us How much components


Present in the sample are present in the sample

• By selective chemical reactions • The history of samples are known


• with the use of instrumentation • Pre-qualitative analysis should be
performed
Based on the analyte content: Based on the nature of sample:
Macro analysis Destructive analysis
Micro analysis Non-destructive analysis
Trace analysis Speciation analysis
Ultratrace analysis
Perlu teknik sampling & Preparasi sampel
03/15/12 12
SAMPLING LINGKUNGAN
SAMPLING LINGKUNGAN
• Sampling :
adalah suatu kegiatan/proses yang dilakukan dalam rangka
memperoleh sampel.
• Sampel :
adalah bagian fisik dari lingkungan yang diambil untuk
dianalisis (gas, cair atau padatan). Komponen sampel yang
dianalisis disebut analit.
Peran Penting Teknik Sampling
• Reliabilitas data yang diperoleh di laboratorium sangat ditentukan
oleh bagaimana sampling di lapangan dikerjakan
• Kesalahan hasil (dan juga kesalahan interpretasi) lebih banyak
disebabkan oleh sampling yang tidak memadai ketimbang
kesalahan analisisnya itu sendiri

03/15/12 14
MACAM-MACAM
SAMPLING
 Batch Sampling / Grab Sampling. :
 Pengambilan sampel dari lingkungan dilakukan pada waktu
dan tempat tertentu.
 Analisis sampel dapat dilakukan insitu (pada tempat
pengambilan sampel) atau sesudah sampai di
laboratorium.
Contoh : Sejumlah volume tertentu diambil dari aliran
pembuangan limbah, kemudian dianalisis pH-nya.

 Continuous Sampling:
 monitoring secara kontinu parameter-parameter lingkungan
yang diteliti.
Contoh :pengukuran pH dilakukan terus menerus dengan
mencelupkan elektroda secara langsung ke dalam aliran
pembuangan limbah dan mencatat perubahan pH dengan
chart recorder.

03/15/12 15
MACAM-MACAM
SAMPLING
 Composite Sample:
 Diperoleh dengan mencampur beberapa sampel batch yang
dikumpulkan dari tempat sampling yang sama tetapi pada
waktu pengambilan yang berbeda.
Misal: setiap 2 jam diambil sampel dan dikumpulkan dalam
tempat yang sama selama 24 jam, kemudian dianalisis,
hasil analisis merupakan rata-rata selama 24 jam

Hal-hal yang perlu diperhatikan agar diperoleh


sampel yang representative:
• Kapan dan dimana sampel diambil (tempat dan waktu)
• Berap banyak sampel yang harus diambil (banyaknya
pengambilan sampel)
• Berapa banyak sampel yang diperlukan (setiap sampel
berapa mL/gram)

03/15/12 16
Istilah-
istilah
dalam
proses
Scan sampling
Jenis-
jenis
Scan Sampling
PERBANDINGAN BEBERAPA PROGRAM
SAMPLING
PENYIMPANAN SAMPEL (SAMPLE
STORAGE)
 Tujuan:
mencegah terjadinya perubahan integritas sampel
akibat transportasi dan penyimpanan sementara
sebelum analisis dilakukan

 Penyebab perubahan integritas sampel:


1. Reaksi kimia
2. Reaksi biologis
3. Interaksi analit (komponen yang akan dianalisis)
dengan botol/penampung sampel
Contoh
beberapa
kondisi
penyimpana
n
yang
dianjurkan
Prosedur Preservasi Sampel Air Untuk
Analisis Nutrients (Nitrogen, Fosfor,
dll.)

• Refrigerasi (Pendinginan): akan menurukan, tetapi tidak


dapat menghilangkan 100% reaksi-reaksi kimia dan bakteri.
Kecepatan reaksi pada 4 oC kurang lebih ¼ kali lebih lambat
dibandingkan kecepatan reaksi pada 25 oC.
• Freezing (Pembekuan): akan mengurangi laju reaksi
kimia dan bakteri lebih rendah lagi
• Asidifikasi (Penambahan asam): penurunan pH sampel
akan menurunkan aktivitas bakteri secara signifikan.
• Penambahan Bakterisida: Banyak agen bekterial telah
digunakan untuk menghilangkan aktivitas mikroorganisma.
Contoh yang paling umum digunakan adalah Merkuri(II)
klorida dan kloroform

Anda mungkin juga menyukai