Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 06 Nomor 05 Tahun 2018

ISSN 2337-6708

PENGEMBANGAN MODUL PERENCANAAN BISNIS BERBASIS KURIKULUM 2013 REVISI


2017 UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 BLITAR

Maria Ulfah Enggar Ngestu Anggraini


Prodi Pendidikan Tata Niaga
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya
E-mail: mariaanggraini@mhs.unesa.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan bahan ajar mata pelajaran perenanaan bisnis kompetensi keahlian
bisnis daring dan pemasaran berupa modul berbasis kurikulum 2013 revisi 2017 untuk siswa kelas X SMK Negeri 2
Blitar. Jenis penelitian berupa penelitian dan pengembangan model pengembangan 4D Thiagarajan. Penelitian ini
menggunakan subjek siswa kelas X Pemasaran di SMK Negeri 2 Blitar. Analisis data dilakukan melalui analisis
validasi ahli dan respon siswa. Rekapitulasi validasi kelayakan oleh ahli memperoleh nilai presentase sebesar 80%
dan dinyatakan layak, sedangkan rekapitulasi angket respon siswa memperoleh nilai presentase sebesar 87,625%
dengan kriteria sangat layak. Hasil validasi ahli dan respon siswa mendapatkan rata-rata sebesar 83,63% dengan
kriteria sangat layak. Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa modul perencaan bisnis berbasis kurikulum 2013 revisi
2017 untuk siswa kelas X SMK Negeri 2 Blitar layak digunakan sebagai bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran di
kelas X jurusan pemasaran SMK Negeri 2 Blitar
Kata Kunci: Modul, Bahan Ajar, Pengembangan

DEVELOPMENT MODULE BUSINESS PLANNING OF CURRICULUM 2013 REVISION 2017 FOR CLASS
X AT SMK NEGERI 2 BLITAR
Abstract

The aim of this research is to develop teaching materials for business planning in the form 2013 revisied 2017
curriculum based module for students of class X SMK Negeri 2 Blitar. This research issue is research and
development using the Thiagarajan 4D developmental model. This research uses the subject of student marketing
class X SMK Negeri 2 Blitar. Data analysis was carried out through evpert validation analysis and the remaining
responses of the tulation recaptilitazition validation by expert mastering the percentage value of 80% and declared
feasible, while the recapitulation of student responses a percentage value 87,625% very decent criteria. The result of
expert validation and student responses get an average of 83,63% with very decent criteria. From the acquition, it
can be conclude that the module business planning of curriculum 2013 revision 2017 for class x at smk negeri 2
blitar deserves to be used as teaching materials in learning activities in class marketing X SMK Negeri 2 Blitar.

Keyword: Module, Teaching Materials, Development

PENDAHULUAN

Semenjak Juli 2017, kurikulum 2013 diberlakukan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan di
secara Nasional. Kemendikbud (Kementerian era global. Perubahan tersebut diatur dalam
Pendidikan dan Kebudayaan) melakukan Peraturam Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
pembenahan terhadap kurikulum 2013 menjadi Nomor 20, 21, 22, 23, dan 24 tahun 2016 tentang
kurikulum 2013 revisi 2017. Perbaikan dan standar kompetensi lulusan, standar isi, standar
pengembangan kurikulum dilakukan untuk proses, standar penilaian pendidikan, kompetensi Inti
membentuk generasi yang ber- dan kompetensi dasar pelajaran pada kurikulum 2013
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah

255
Pengembangan Modul Perencanaan Bisnis Berbasis Kurikulum 2013 Revisi 2017 untuk Siswakelas X
SMK Negeri 2 Blitar

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dikembangkan oleh penelitin merupakan upaya untuk
Dan Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2016 “perbaikan memenuhi ketersediaan bahan ajar yang sesuai
buku teks pelajaran antara lain meliputi penyelarasan dengan tuntutan kurikulum 2013 revisi 2017, modul
buku terhadap KI – KD dan pembelajaran, dan tersebut nantinya akan disesuaikan dengan
memastikan kredibilitas penulis, penelaah, penilai, karakteristik siswa di SMK Negeri 2 Blitar, dan
dan perevisi secara terbuka dan dapat dihubungi oleh format modul perencanaan bisnis revisi 2017
pembaca. Pasal 2 Peraturan Menteri Pendidikan Dan dikembangkan mengacu pada peraturan BSNP
Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2016 menyebutkan dengan memberikan sedikit modifikasi penambahan
bahwa, “buku yang digunakan oleh satuan beberapa fitur untuk menunjang proses berpikir
pendidikan, wajib memenuhi nilai/norma positif yang ilmiah dan mengembangan budaya membaca.
berlaku di masyaraka, antara lain tidak mengandung
unsur pornografi, paham ekstrimisme, radikalisme, Bahan Ajar
kekerasan, SARA, bias gender dan tidak mengandung Menurut Lestari (2013:2), “bahan ajar adalah
nilai penyimpangan lainya dan wajib memenuhi seperangkat materi pelajaran yang mengacu pada
kriteria penilaian sebagai buku yang layak digunakan kurikulum yang digunakan (dalam hal ini adalah
oleh satuan pendidikan.” silabus perkuliahan, silabus mata pelajaran, dan/atau
Salah satu mata pelajaran baru yang ada silabut mata diklat tergantung pada jenis pendidikan
pada kurikulum 2013 revisi 2017 untuk Program yang diselenggarakan) dalam rangka mencapai
Keahlian Pemasaran adalah Perencanaan Bisnis. standart kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
Perencanaan Bisnis adalah kegiatan-kegiatan yang ditentukan.” Menurut Depdiknas (2008:6), “bahan
perlu dipersiapkan oleh wirausaha dalam memulai ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan
suatu bisnis. Diharapkan melalui mata pelajaran ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
Perencanaan Bisnis, siswa mampu memahami dan untuk membantu guru/instructor dalam melaksanakan
menguasai dunia bisnis, karena merupakan salah satu kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa
mata pelajaran produktif untuk program Keahlian berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.”
Pemasaan. Modul
Dalam praktek pembelajaran Perencanaan
Bisnis di SMK Negeri 2 Blitar masih ada kendala- Menurut Prastowo (2014:106), “modul
kendala sehingga pembelajaran Perencanaan Bisnis adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara
belum sesuai dengan acuan silabus kurikulum 2013 sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
revisi 2017. Salah satu permasalahan yang ada adalah peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia
keterbatasan sumber belajar Perencanaan Bisnis di mereka, agar mereka dapat belajar secara mandiri
SMK Negeri 2 Blitar. Kegiatan pembelajaran yang dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari
efektif tidak terlepas dari ketersediaan bahan ajar. pendidik. Peserta didik juga dapat mengukur sendiri
Bahan ajar berfungsi sebagai media penyampaian tingat penguasaan mereka terhadap materi yang
informasi antara guru kepada dan murid dalam proses dibahas pada setiap satu satuan modul sehingga
pembelajaran. Ketersediaan bahan ajar untuk mata apabila telah menguasainya, maka peserta didik dapat
pelajaran Perencaan Bisnis masih terbatas dan belum melanjutkan pada satu satuan modul tingkat
adanya sumber referensi mata pelajaran adaptif yang berikutnya.”
tersedia sesuai dengan silabus kurikulum 2013 revisi
Kurikulum 2013 Revisi 2017
2017. Bahan ajar yang dipakai untuk mengajar
sementara ini adalah buku lama, ditambah materi dari Nana (2009:8) berpendapat bahwa
internet yang menyesuaikan silabus. Bahan ajar “Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi
tersebut dirasa kurang, sehingga dibutuhkan bahan pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan
ajar atau referensi lain untuk membantu proses belajar-mengajar”. Pengertian tersebut juga sejalan
pembelajaran. dengan pendapat Nasution (2006:5) bahwa
Bahan ajar yang akan dikembangkan oleh “Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang
peneliti adalah bahan ajar berbentuk modul berbasis disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar
kurikulum 2013 revisi 2017. Modul yang di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau

256
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 06 Nomor 05 Tahun 2018

lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.” Mata pelajaran perencanaan bisnis merupkan
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 mata pelajaran baru yang terdapat pada kurikulum
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, 2013 revisi 2017. Tergabung dalam kelompok C2
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan (program keahlian) dalam jurusan Pemasaran.
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran Perencanaan Bisnis diajarkan pada kelas X baik pada
serta cara yang digunakan sebagai pedoman semester ganjil maupun semester genap. KI KD mata
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk pelajaran perencanaan bisnis telah ditetapkan oleh
mencapai tujuan pendidikan tertentu.” Direktorat Pembinaan SMK tahun 2017, memuat
Perubahan terhadap Sistem pendidikan kompetensi inti 3 menyangkut aspek pengetahuan dan
nasional sudah dilakukan beberapa kali, yaitu kompetensi inti 4 menyangkut aspek keterampilan.
kurikulum Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 yang Kompetensi dasar untuk aspek pengetahuan memuat
terkenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi, menganalisis lingkungan bisnis, menganalisis peluang
Kurikulum 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan bisnis dengan analisis SWOT, menerapkan strategi
Pendidikan dan sekarang yang sedang berjalan yaitu bisnis, menerapkan perencanaan bauran pemasaran,
Kurikulum 2013 (Zainudin,2008) menerapkan prosedur pengurusan surat ijin usaha,
Pada tahun 2017, kurikulum diberlakukan menganalisis tehnik memperoleh modal usaha,
secara nasional. Perubahan tersebut diatur dalam menelaah kelayakan bisnis, menerapkan prosedur
Peraturam Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pembuatan proposal usaha, menerapkan model
Nomor 20, 21, 22, 23, dan 24 tahun 2016 tentang pengelolaan kegiatan/event, menganalisis
standar kompetensi lulusan, standar isi, standar pengembangan usaha, dan menganalisis kebutuhan
proses, standar penilaian pendidikan, kompetensi Inti sumber daya manusia perusahaan. Sedangkan
dan kompetensi dasar pelajaran pada kurikulum 2013 kompetensi dasar aspek keterampilan beruppa
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. melakukan analisis lingkungan bisnis, melakukan
Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria analisis bisnis dengan analisa SWOT, menentukan
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang strategi bisnis, menyusun rencana bauran pemasaran,
mencakup sikap, pegetahuan, dan keterampilan. melaksanakan pengurusan surat ijin usaha,
Standar isi merupakan kriteria mengenai ruang menetapkan tehnik memperoleh modal usaha,
lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik menyusun studi kelayakan bisnis, menyusun proposal
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan usaha, melakukan perencanaan kegiatan/event,
jenis pendidikan tertentu. Standar proses merupakan menyusun rencana pengembangan usaha, dan
kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada membuat analisakebutuhan sumber daya manusia
satuan pendidikan untuk mencapai standar perusahaan. Materi yang disajikan di dalam modul
kompetensi lulusan. Standar penilaian merupakan perencanaan bisnis berbasis kurikulum 2013 revisi
adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, 2017 hanya dibatasi untuk KD 3.7 – 3.11 dan 4.7 –
prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen 4.11 mengacu pada silabus yang telah dirancang oleh
penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan guru SMK Negeri 2 Blitar.
sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta
didik pada pendidikan dasar dan pendidikan METODE PENELITIAN
menengah. Kompetensi inti pada kurikulum 2013 Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai pengembanga mengadaptasi model pengembangan
standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki 4D Thiagarajan, Semmel & Semmel. Pengembangan
seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. melalui 4 tahap, yaitu tahap pendefinisian (define),
Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi perencanaan (design), pengembangan (develop), dan
pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta penyebaran (disseminate). Namun penelitian hanya
didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing terbatas pada tahap pengembangan (develop)
satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi dikarenakan keterbatasan waktu penelitian.
inti. Modul diuji cobakan kepada ahli materi, ahli
Modul Perencanaan Bisnis Kurikulum 2013 Revisi media, dan ahli grafis untuk mengetahui kelayakan
2017 modul yang dikembangkan. Uji coba dilakukan

257
Pengembangan Modul Perencanaan Bisnis Berbasis Kurikulum 2013 Revisi 2017 untuk Siswakelas X
SMK Negeri 2 Blitar

melalui pengisian lembar telaah dan validasi. Telaah 81% - 100% Sangat layak
dilakukan untuk memberi masukan dan tanggapan Sumber: Riduwan (2013)
mengenai aspek materi, aspek media, aspek grafis di
dalam modul yang dikembangkan oleh peneliti agar Sedangkan untuk perhitungan angket respon
peneliti dapat merevisi modul menjadi lebih baik. siswa dianalisis memakai skala guttman yang terdiri
Validasi dilakukan untuk menilai layak tidaknya atas 2 skala penilaian yaitu (Sugiyono, 2012:96) :
modul yang dikembangkan setelah direvisi oleh
1) Skor 1 jika jawaban “ya”
peneliti. Uji coba terbatas dilakukan kepada 20 siswa
2) Skar 0 jika jawaban “tidak”
kelas X Pemasaran di SMK Negri 2 Blitar selaku
pemakai prototype produk yang dikembangkan. Uji Data hasil penelitian yang diperoleh dari
coba tersebut dilakukan setelah prototype produk pengisian lembar angket siswa dianaslisis dengan
dinyatakan layak oleh validator. Untuk mengetahui melihat persentase pilihan jawab siswa. Untuk
respon siswa terhadap modul yang dikembangkan, mengetahui persentase jawaban respon siswa atas
pada tahap uji coba, peserta didik diberikan lembar pertanyaan dalam angket digunakan rumus sebagai
respon siswa berikut:
Perolehan data berupa deskriptif kualitatif
dan deskriptif kuantitatif. Lembar telaah ahli
berisikan kritik dan saran berupa data kualitatif,
sedangkan validasi ahli dan angket respon siswa
berupa data kuantitatif. Perhitungan validasi ahli Hasil presentase kemudian akan
menggunakan perhitungan skala likert dengan kriteria dienterpretasikan berdasarkan skala likert. Modul
sebagai berikut: dikategorikan layak jika siswa memberikan respon
Tabel 1: Kriteria Skala Penilaian Likert sebanyak ≥ 61%
Kriteria Nilai/Skor HASIL DAN PEMBAHASAN
Sangat tidak baik 1 Hasil
Tidak baik 2
Proses Pengembangan
Sedang 3
Baik 4 Pengembangan modul perencanaan bisnis
Sangat baik 5 berbasis kurikulum 2013 revisi 2017 ini
Sumber: Riduwan (2013) menggunakan model pengembangan 4D Thiagarajan
(define, design, develop, disseminate) meliputi tahap
Skor tiap-tiap pertanyaan pada lembar
pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan
validasi digunakan untuk menganalisis data
penyebaran. Namun, penelitian ini hanya dilakukan
kuantitatif. Keseluruhan skor kemudian dianalisis
pada tahap develop dikarenakan keterbatasan waktu
oleh peneliti dengan rumus berikut:
penelitian. Tahap pererencanaan (define) meliputi 1)
analisis awal akhir (kurikulum yang berlaku di
sekolah, bahan ajar yang digunakan, penghambat
proses pembelajaran menurut guru), 2) analisis
Perolehan hasil presentase tersebut akan peserta didik (hambatan proses pembelajaran), 3)
menghasilkan simpulan kelayakan modul analisis konsep (analisis kompetensi dasar dan materi
menggunakan skala likert dengan kriteria interpretasi pelajaran), 4) analisis tugas (analisis tugas-tugas
skor yang akan dijelaskan sebagai berikut: untuk mencapai kompetensi), 5) perumusan tujuan
pembelajaran (analisis tujuan pembelajaran sesuai
Tabel 2 : Kriteria Interpertasi Skor kompetensi dasar).
Presentase Kriteria Interpretasi Tahap perancangan (design) dilakukan untuk
0% - 20% Sangat tidak layak menyusun rancangan modul yang akan
21% - 40 % Tidak layak dikembangkan. Peneliti memodifikasi modul dengan
41% - 60% Cukup layak mengacu format modul menurut Direktorat
61% - 80% Layak Pembinaan SMK 2008. Bagian utama modul terdiri

258
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 06 Nomor 05 Tahun 2018

atas pembuka, pendahuluan, pembelajaran, evaluasi, dinyatakan valid, modul akan di uji cobakan secara
dan penutup. Pembuka berisikan cover, kata terbatas guna mengetahui respon siswa terhadap
pengantar, daftar isi, dan peta kedudukan modul. modul yang dikembangkan.
Pendahuluan bersisi deskripsi isi modul, prasyarat
penggunaan modul, petunjuk penggunaan modul, Kelayakan Modul
tujuan akhir, kompetensi inti, dan kompetensi dasar. Modul dinyatakan “layak” setelah melalui
Pembelajaran berisi 5 kegiatan belajar, disetiap proses validasi yang dilakukan oleh ahli materi, ahli
kegiatan belajar terdapat tujuan kegiatan grafis, dan ahli bahasa yang sudah melakukan
pembelajaran, peta konsep, uraian materi, rangkuman, pengisian lembar validasi yang disediakan peniliti
tugas, tes formatif, dan evaluasi kegiatan meliputi komponen kelayakan isi, penyajian, bahasa,
pembelajaran. Evaluasi berisi petunjuk, soal penilaian dan kegrafikan. Rekapitulasi hasil validasi modul
pengetahuan, soal penilaian psikomotorik, dan soal adalah sebagai berikut:
penilaian sikap. Bagian terakhir adalah penutup,
berisikan rangkuman keseluruhan materi modul, Tabel 3. Rekapitulasi Kelayakan Modul
daftar pustaka, dan identitas penulis. Modul dicetak
Komponen
pada kertas B5 gsm. No Presentase Kriteria
Pada tahap pengembangan (develop), Kelayakan
peneliti melakukan telaah dan revisi terhadap modul 1 Kelayakan 80% Layak
yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Telaah isi/materi
dilakukan oleh para ahli, yaitu 1) ahli materi adalah 2 Kelayakan 80% Layak
ibu Renny Dwijayanti, S.Pd., M.Pd selaku dosen penyajian
Pendidikan tata niaga UNESA, 2) ahli grafis adalah 3 Kelayakan bahasa 80% Layak
ibu Citra Fitri K. S. Pd, M. Pd selaku dosen teknologi 4 Kelayakan 80% Layak
Pendidikan UNESA, 3) ahli bahasa adalah ibu Fafi kegrafisan
Inayatillah, S. Pd, M. Pd. Hasil dari telaah ahli adalah Rata-rata kelayakan 80% Layak
berupa saran terhadap modul yang dibuat peneliti Sumber: Diolah oleh peneliti (2018)
pada tahap perancangan dengan mengsi angket yang
Respon Siswa
telah disediakan, penilaian meliputi penilaian
kelayakan isi/materi, kelayakan penyajian, kelayakan Respon siswa dilakukan dengan memberikan
Bahasa, dan kelayakan kegrafisan. Berberapa saran angket terhadap 20 siswa kelas X Pemasaran SMK
yang diberikan ahli oleh ahli materi adalah Negeri 2 Blitar berisikan pertanyaan seputar modul
melengkapi materi mulai dari KD 3.7 – 3.11, yang dikembangkan oleh peneliti. Kegiatan diawali
menekankan pendekatan scientific, menguraikan studi dengan memberikan sedikit gambaran mengenai
kasus yang mencerminkan 5M, menambahkan modul perencanaan bisnis yang dikembangkan oleh
gambar ilustrasi, soal-soal latihan, evaluasi, peneliti. Masing-masing siswa diberi modul dan
memperbaiki daftar pustaka. Saran dari ahli Bahasa diarahkan untuk mepelajari, melihat dan membaca
adalah mengganti istilah EYD (Ejaan yang modul tersebut. Kegiatan terakhir adalah siswa
Disempurnakan) menjadi PUEBI (Pedoman Umum menilai modul dengan mengisi lembar angket yang
Ejaan Bahasa Indonesia), mengganti kata “anda” telah disediakan peneliti. Dibawah ini merupakan
menjadi “kamu”, mengganti huruf kecil kata rekapitulasi hasil angket respon siswa.
penghubung pada judul, memperbaiki kalimat pada
halaman 42, dan mengganti kata “resiko” menjadi Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Respon Siswa
“risiko”. Sedangkan saran dari ahli grafis adalah
Presentase
menyesuiakan gambar dan ilustrasi dengangan isi No Aspek Yang Dinilai Kriteria
(%)
materi, menambahkan logo UNESA pada cover
modul, memperbaiki bagian penutup dengan 1 Isi/materi 87,5% Sangat
menambahkan rangkuman keseluruhan materi modul, layak
mencantumkan sumber yang jelas terhadap
keseluruhan konten yang di adaptasi. Modul yang 2 Kebahasaan 87,5& Sangat
telah direvisi kemudian akan divalidasi, setelah

259
Pengembangan Modul Perencanaan Bisnis Berbasis Kurikulum 2013 Revisi 2017 untuk Siswakelas X
SMK Negeri 2 Blitar

layak Ketiga, peneliti melakukan analisis konsep.


Mengacu pada KI – KD kurikulum 2013 revisi 2017
3 Penyajian 88% Sangat modul yang akan dikembangkan oleh peneliti
layak memuat tentang pengertian studi kelayakan bisnis,
tujuan studi kelayakan bisnis, pihak pihak yang
4 Kesesuaian dengan 87,5% Sangat
berkepentingan dalam studi kelayakan bisnis, aspek-
kurikulum 2013 revisi layak
aspek studi kelayakan bisnis, menyusun studi
2017
kelayakan bisnis sendiri, pengertian proposal usaha,
Rata-rata keseluruhan aspek 87,625% Sangat komponen proposal usaha, fungsi proposal usaha,
layak manfaat proposal usaha, sistematika pembuatan
proposal usaha, membuat dan mempresentasikan
Sumber: Diolah oleh peneliti (2018) proposal usaha sendiri, pengertian pengembangan
usaha, tahapan pengembangan usaha, teknik
pengembangan usaha menyusun, mempresentasikan
kegiatan pengembangan usaha, pengertian
perencanansumber daya manusia, pengembangan
Pembahasan sumber daya manusia, analisis pekerjaan, rekrutmen,
Proses Pengembangan dan seleksi
Pengembangan modul perencanaan bisnis Keempat, peneliti melakukan analisis tugas.
berbasis kurikulum 2013 revisi 2017 ini Keterampilan yang harus dimiliki siswa setelah
menggunakan model pengembangan 4D Thiagarajan, menggunakan modul ini adalah, siswa mampu;
yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan mengevaluasi kelayakan bisnis, menganalisa
(design), pengembangan (develop), dan penyebaran kelayakan bisnis, menerapkan prosedur pembuatan
(disseminate). Namun dalam penelitian ini hanya proposal usaha, menyusun proposal usaha,
dibatasi pada tahap pengembangan yaitu prototype menerapkan model pengelolaan kegiatan/event,
produk berupa modul perencanaan bisnis berbasis melakukan perencanaan kegiatan/event, menganalisa
kurikulum 2013 revisi 2017, tanpa melakukan tahap pengembangan usaha, menyusun rencana
penyebaran dikarenakan keterbatasan waktu, biaya pengembangan usaha, menganalisis kebutuhan
dan tenaga. sumber daya manusia perusahaan, dan membuat
Tahap pendefinisian dilakukan peneliti analisis kebutuhan sumber daya manusia.
dengan analisis awal akhir, analisis peserta didik, Keterampilan-keterampilan tersebut telah disesuaikan
analisis konsep, analisis tugas, dan merumuskan dengan kompetensi yang sudah ditetapkan dalam
tujuan pembelajaran. Pada tahap analisis awal akhir perencanaan kegiatan belajar.
dketahui bahwa guru telah mengacu kurikulum 2013 Kelima, tujuan pembelajaran modul
revisi 2017 dalam melaksanakan proses perencanaan bisnis berbasis kurikulum 2013 revisi
pembelajaran, guru hanya menggunakan buku lama 2017 untuk siswa kelas X SMK Negeri 2 Blitar
relevan dan memncari di internet, hal tersebut adalah siswa dapat menjelaskan pengertian kelayakan
mengakibatkan guru kesulitan mengumpulkan bisnis, mengenali pihak-pihak yang berkepentingan
sumber belajar ditambah dengan kompetensi dasar dalam studi kelayakan bisnis, mengidentifikasi aspek-
yang harus dicapai siswa terlalu banyak. aspek dalam studi kelayakan bisnis, membuat konsep
Kedua, berdasarkan analisis siswa yang studi kelayakan bisnis, mengenali pengertian proposal
dilakukan peneliti dengan mewawancarai 20 siswa usaha, menjelaskan komponen dalam proposal usaha,
kelas X Pemasaran SMK Negeri 2 Blitar diketahui mengenali fungsi proposal usaha, mengenali manfaat
bahwa 72% anak merasa bahwa mata pelajaran proposal usaha, mengidentifikasi sitematikan
perencanaan bisnis merupakan pelajaran yang mudah, pembuatan proposal usaha, membuat proposal usaha,
namun mereka kesulitan dengan materi yang terlalu mengenali pengertian pengembangan bisnis,
banyak dan bahan ajar yang digunakan hanya berupa mengenali tahapan pengembangan usaha,
handout dan buku lama yang tidak sesuai dengan KI menjelaskan teknik pengembangan usaha, mengenali
dan KD kurikulum 2013 revisi 2017. variasi pengemabangan usaha, mengenali factor
pendukung dan penghambat industry bisnis,

260
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 06 Nomor 05 Tahun 2018

menetapkan pengembangan usaha yang akan Berdasarkan tabel 3, kelayakan isi


dilakukan, menyusun laporan pengembangan usaha, memperoleh presentase 80% dengan kriteria layak
menjelaskan perencanaan sumber daya manusia, (Riduwan, 2013). Hal ini disebabkan materi yang
menjelaskan pengembangan sumber daya manusia, dikembangkan di dalam modul perencanaan bisnis
mengidentifikasi analisis pekerjaan, menganalisis mencakup 5 kompetensi dasar. Setiap kompetensi
proses rekrutmen, menganalisis proses seleksi, dan dasar, disajikan dalam 1 kegiatan belajar. Kelima
membuat analisis kebutuhan sumber daya manusia kegiatan belajar mewakili KD 3.7 – KD 3.11 sesuai
perusahaan dengan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Tahap perancangan dilakukan peneliti Dasar dan Menengah Nomor :
dengan menentukan format modul dan membuat 330/D.D5/KEP/2017/2017 mata pelajaran
rancangan awal modul. Format modul dalam perencanaan bisnis. Materi dikemas seefektif
penelitian ini menyesuaikan kerangka modul menurut mungkin agar siswa mampu mencapai tujuan
Direktorat Pembinaan SMK 2008. Akan tetapi ada pembelajaran. Keseluruhan contoh contoh, baik
beberapa tambahan komponen agar sesuai dengan berupa gambar maupun artikel-artikel didapatkan dari
kurikulum 2013 revisi 2017 dan untuk menunjang sumber yang jelas dan up-to-date. Modul memuat
penampilan serta memudahkan penyampaian materi yang memotivasi peserta didik untuk berpikir
informasi kepada siswa. Komponen yang kritis dan kreatif dengan memberikan stimulus berupa
ditambahkan dalam modul perencanaan bisnis kegiatan mengamati, menanya, mencari informasi,
berbasis kurikulum 2013 revisi 2017 diantaranya menalar dan mengkomunikasikan pencarian
adalah adanya peta konsep di setiap awal kegiatan informasi setiap kegiatan belajar. Namun, untuk
belajar, kegiatan 5M agar siswa mampu berpikir aspek cakupan keterampilan mendapatkan skor
tingkat tinggi dan menguasai keterampilan 4C, “TIPS rendah. Hal ini dikarenakan materi yang mengasah
BINIS” berupa artike up-to-date dari berbagai sumber keterampilan peserta didik masih kurang, dan perlu
yang sesuai dengan materi pelajaran untuk diberikan agar kemampuan soft skill peserta didik
mengembangkan budaya literasi, dan identitas penulis lebih terasah.
sebagai salah satu pelengkap informasi modul. Komponen kelayakan penyajian
Tahap pengembangan dilakukan dengan memperoleh presentase 80% dengan kriteria layak
melakukan telaah dan validasi modul oleh ahli materi, (Riduwan, 2013). Hal ini disebabkan karena modul
ahli bahasa, dan ahli grafis menggunakan lembar perencanaan binis berbasis kurikulum 2013 revisi
telaah yang telah disediakan. Telaah yang dilakukan 2017 konsisten dalam sistematika penyajianya. Mulai
berupa komentar dan saran oleh ahli dijadikan dari kata pengantar; daftar isi; peta kedudukan modul
sebagai bahan perbaikan oleh peneliti. Beberapa hal berupa diagram susunan mata pelajaran; pendahuluan
yang telah diperbaiki adalah materi sudah lengkap yang didalamnya terdapat deskripsi mata pelajaran,
mulai dari KD 3.7 – 3.11, kegiatan belajar telah prasyarat menggunakan modul, petunjuk penggunaan
menekankan pendekatan scientific, studi kasus sudah modul, tujuan akhir penggunaan modul, kompetensi
mencerminkan 5M, sudah ditambahkan gambar inti dan kompetensi dasar perencanaan bisnis; 5
ilustrasi, soal-soal latihan, evaluasi, daftar pustaka kegiatan belajar, yang masing masing terdiri atas
telah diperbaiki, istilah EYD (Ejaan yang tujuan kegiatan pembelajaran, peta konsep, uraian
Disempurnakan) sudah diganti menjadi PUEBI materi, rangkuman, tugas, tes formatif, dan evaluasi
(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), kata kegiatan pembelajaran; evaluasi yang didalamnya
“anda” sudah dikonsistenkan menjadi “kamu”, kata terdapat evaluasi untuk mengukur kemampuan
penghubung pada judul sudah diawali dengan huruf kognitif, psikomotor, dan afektif masing-masing
kecil, kalimat pada halaman 42 sudah diperbaiki, kata peserta didik; penutup memuat rangkuman materi-
“resiko” sudah diganti menjadi menjadi “risiko”. materi yang dibahas dalam kegiatan belajar 1 sampai
logo UNESA sudah ditambahkan pada cover modul, dengan kegiatan belajar 5; daftar pustaka memuat
bagian penutup berisikan rangkuman keseluruhan sumber-sumber rujukan penulisan modul; dan yang
materi modul, konten yang di adaptasi sudah diberi terakhir uraian singkat identitas penulis. Namun
keterangan sumber. menurut penilaian validator, terdapat kekurangan
pembangkit motivasi belajar pada awal kegiatan
Kelayakan Modul

261
Pengembangan Modul Perencanaan Bisnis Berbasis Kurikulum 2013 Revisi 2017 untuk Siswakelas X
SMK Negeri 2 Blitar

belajar di dalam modul sehingga perlu diberikan layak (Riduwan, 2013). Tampilan modul yang
pengantar di setiap awal kegiatan belajar. menarik dengan kesesuaian bentuk, warna dan ukuran
Komponen kelayakan kebahasaan tata letak isi buku. Ilustrasi gambar menarik dan jelas
memperoleh presentase 80% dengan kriteria layak sesuai dengan bentuk, warna, ukuran yang
(Riduwan, 2013). Penggunaan bahasa di dalam modul proporsional sesuai realita objek. Penggunaan
sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir dan ilustrasi gambar yang disajikan sesuai dengan isi
perkembangan social/emosional peserta didik. Bahasa materi yang dibahas. Fitur-fitur yang memudahkan
modul mudah dipahami, memotivasi, serta peserta didik memahami informasi, mulai dari
mendorong perserta didik untuk berpikir kritis. Hal kesesuaian format modul dengan Standar Badan
tersebut tercermin dari kalimat-kalimat perintah yang Nasional Pendidikan, kegiatan 5M yang variatif dan
digunakan seakan-akan mengajak peserta didik untuk mengasah keterampilan peserta didik, serta „TIPS
berbicara secara langsung. Namun hasil validasi ahli BINIS‟ yang menambah pengetahuan siswa tentang
bahasa untuk modul perencanaan bisnis berbasis dunia bisnis.
kurikulum 2013 revisi 2017 untuk siswa kelas X di Aspek isi/materi mendapatkan presentase
SMK Negeri 2 Blitar menunjukan terdapat beberapa 87,5% dengan kriteria sangat layak (Riduwan, 2013).
kesalahan ejaan kata yang tidak sesuai dengan PUEBI Perolehan tersebut didapatkan dari penyajian materi
dan beberapa kata kurang konsisten sehingga perlu dalam modul yang mudah dipahami. Uraian, peta
diperbaiki oleh penulis. konsep, dan soal-soal evaluasi sesuai dengan materi
Komponen kelayakan kegrafisan serta memudahkan siswa mempelajari materi yang
memperoleh presentase 80% dengan kriteria layak akan dipelajari. Informasi yang disajikan didalam
(Riduwan, 2013). Ukuran modul yang dikembangkan modul variatif sehingga memberikan wawasan baru
oleh peneliti telah sesuai dengan ketentuan standar kepada siswa. Namun di dalam pelaksanaanya,
ISO, yaitu buku ukuran A5. Jenis huruf yang diketahui bahwa modul perencanaan bisnis berbasis
digunakan tidak menggunakan huruf hias/dekorasi, kurikulum 2013 revisi 2017 bukan bahan ajar pertama
dan hanya menggunakan satu jenis huruf, yaitu huruf yang didapatkan oleh siswa. Sebelumnya, guru
Georgia ukuran 10 pt. Penggunaan satu jenis huruf pengajar mata pelajaran telah memberikan bahan ajar
bertujuan agar tulisan memudahkan peserta didik berupa LKS sebagai media pendukung proses
untuk membaca. Namun pada cover buku belum pembelajaran kepada siswa.
terdapat logo lembaga pendidikan penulis (logo Aspek kebahasaan mendapatkan presentase
UNESA), sehingga perlu diperbaiki. Validator 87,5% dengan kriteria sangat layak (Riduwan, 2013).
menilai, ilustrasi baik berupa gambar maupun tulisan Perolehan tersebut didapatkan dari penggunaan
belum menggambarkan isi/materi dan belum bahasa yang mudah dipahami karena disesuikan
mengungkapkan karakter objek. Hal tersebut perlu dengan tingkat usia. Istilah-istilah yang digunakan di
dijadikan bahan perbaikan oleh peneliti. dalam modul mudah dipahami oleh siswa, serta ejaan
Rata-rata keseluruhan kelayakan penyajian yang digunakan telah sesuai dengan PUEBI
pada tabel 3 adalah 80% dengan kriteria layak (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
(Ruduwan, 2013). Sehingga dapat ditarik kesimpulan Aspek kesesuaian dengan kurikulum 2013
bahwa modul perencanaan bisnis berbasis kurikulum revisi 2017 mendapatkan presentase 87,5% dengan
2013 revisi 2017 untuk siswa kelas X di SMK Negeri kriteria sangat layak (Riduwan,2013). Perolehan
2 Blitar adalah layak dan dapat digunakan untuk tersebut didapatkan dari kemudahan siswa dalam
menunjang proses pembelajaran perencanaan bisnis mempelajari dan memamahi kegiatan belajar.
di SMK Negeri 2 Blitar sebagaimana hasil Sistematika penyajian pendekatan saintifik (5M)
pengembangan modul Nur Alfian Sasmayaputra memudahkan peserta didik untuk melakukan kegiatan
(2015), Anita Anggraini (2015), dan Fetrika Anggrani tersebut. Kegiatan mengamati dalam modul mudah
(2016) dilakukan dan memberi wawasan karena obyek yang
diamati tidak terlepas dari lingkungan sekitar. Obyek
Respon Siswa yang disajikan dalam modul, memberikan dorongan
Berdasarkan tabel 4, aspek penyajian kepada siswa untuk bertanya. Kegiatan
mendapatkan presentase 88% dengan kriteria sangat mengumpulkan informasi disajikan dengan jelas dan
luas sehingga siswa mampu menghubungkan hasil

262
Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN) Volume 06 Nomor 05 Tahun 2018

pencarian informasi maupun pengamatan dengan “Sangat Layak”. Jika dilihat dari rata-rata perolehan
materi yang disajikan. Proses mengkomunikasikan keseluruhan aspek, baik itu aspek kelayakan
hasil pengamatan dalam bentuk lisan maupun tertulis isi/materi, aspek penyajian, aspek kebahasaan, dan
sesuai dengan format dan prosedur yang telah aspek kesesuaian dengan kurikulum 2013 revisi 2017
ditentukan di dalam modul. diperoleh skor rerata 87,6%, sehingga dapat
Rata-rata keseluruhan aspek kelayakan disimpulkan bahwa materi yang dikembangkan di
penyajian pada tabel 4 adalah 87,625% dengan dalam modul telah sesuai dengan kurikulum 2013
kriteria sangat layak (Ruduwan, 2013). Sehingga revisi 2017 dengan tampilan yang menarik minat
dapat ditarik kesimpulan bahwa modul perencanaan siswa untuk belajar didukung dengan penyampaian
bisnis berbasis kurikulum 2013 revisi 2017 untuk materi yang mudah dipahami oleh siswa.
siswa kelas X di SMK Negeri 2 Blitar adalah sangat Hasil uji coba modul yang dikembangkan
layak dan dapat digunakan untuk menunjang proses didukung dengan validasi ahli materi, ahli, bahasa,
pembelajaran perencanaan bisnis di SMK Negeri 2 dan ahli grafis memperoleh kategori “Layak”.
Blitar. Hal ini selaras dengan penelitian yang Perolehan rata-rata skor kelayakan dari keseluruhasn
dilakukan Fetrika Anggraini yang berjudul aspek adalah 80%. Perolehan tersebut
Pengembangan Modul Pembelajaran Kewirausahaan mengisyaratkan bahwa modul perencanaan bisnis
Model Student Company di SMK Negeri 1 Godean. berbasis kurikulum 2013 revisi 2017 layak dan dapat
Berdasarkan hasil analisis data penerapan modul, digunakan sebahai bahan pendukung proses
kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dan terdapat pembelajaran mata pelajaran perencanaan bisnis di
peningkatan ketuntasan belajar. Selain itu penelitian SMK Negeri 2 Blitar
lain yang selaras dengan penelitian ini yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Mita Khuromah Saran
dengan judul Pengembangan Modul Pembelajaran Diharapkan modul hasil penelitian ini dapat
Berbasis Scientific Approach Mata Pelajaran dikembangkan kembali sampai pada tahap
Komunikasi Bisnis Berdasarkan Kurikulum 2013 di disseminate (penyebaran) untuk mengetahui sejauh
SMK Pawyatan Daha 1 Kediri. Pada proses uji coba, mana efektivitas modul dalam proses pembelajaran.
dapat diketahui bahwa siswa mulai aktif bertanya dan Peneliti selanjutnya dapat mengembangan media lain
lebih bersemangat mempelajari materi dengan berkaitan dengan mata pelajaran perencanaan bisnis
menggunakan modul dikarenakan penyajian materi kompetensi dasar 3.1 - 3.6 dan 4.1 – 4.6 yang lebih
disertai contoh dan gambar. Dari penelitian yang menarik namun tetap memperhatikan kharakteristik
dilakukan oleh Fetrika Anggraini dan Mita Khuromah siswa agar media tersebut mampu membantu dalam
diketahui bahwa pengembangan modul pembelajaran pencapaian kompetensi sekaligus memudahkan siswa
untuk siswa SMK Pemasaran berdampak positif dalam proses belajar.
dalam kegiatan belajar.
REFERENSI
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Anggraini, Anita. 2015. “Pengembangan Modul
Prakarya Dan Kewirausahaan Materi
Kebutuhan modul mata pelajaran Pengolahan Berbasis Product Oriented Bagi
perencanaan bisnis untuk siswa kelas X SMK Negeri Peserta Didik”. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol
2 Blitar adalah modul yang sesuai dengan kompetensi 5 (3): hal. 292-295
dasar kurikulum 203 revisi 2017, menarik, dan dapat
digunakan siswa secara mandiri. Penelitian ini Anggraini, Fetrika. 2016. “Pengembangan Modul
menggunakan model pengembangan 4D Thiagarajan Pembelajaran Kewirausahaan Model Student
sampai pada tahap develop (pengembangan) yaitu Company Di SMK Negeri 1 Godean”. Jurnal
prototype produk berupa modul perencanaan bisnis Pendidikan Vokasi. Vol 6 (1): hal 28-29
berbasis kurikulum 2013 revisi 2017.
Depdiknas. 2008a. Panduan Pengembangan Bahan
Berdasarkan hasil uji coba menggunakan
Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan
analisis data respon siswa, diketahui bahwa modul
Nasional.
hasil pengembangan peneliti masuk dalam kategori

263
Pengembangan Modul Perencanaan Bisnis Berbasis Kurikulum 2013 Revisi 2017 untuk Siswakelas X
SMK Negeri 2 Blitar

Depdiknas. 2008b. Penulisan Modul. Jakarta: 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar
Departemen Pendidikan Nasional. Inovatif. Jogjakarta: Diva Press

Lestari. Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variable-Variabel
Berbasis Kompetensi. Padang : Akademia Penelitian. Bandung: Alfabeta
Permata
Sasmayaputra, Nur Alfian. 2015. Pengembangan
Mita Khurohmah, Sopiah, dan Afwan Hariri Agus Media Modul Pembelajaran Konstruksi
Prohmini. 2016. “Pengembangan Modul Bangunan Untuk Pembelajaran Konstruksi
Dalam Mata Pelajaran Komunikasi Bisnis Bangunan di SMKN 1 Sedayu Bantul. Skripsi
Berdasarkan Kurikulum 2013”. Jurnal diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri
Pendidikan Bisnis dan Manajemen. Vol 2 (2,): Yogyakarta.
hal. 139-142
Sopiah, Mita Khuromah, dkk. 2016. “Pengembangan
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Modul Dalam Mata Pelajaran Komunikasi
Mengajar. Bandung: Remaja Rosdikarya. Bisnis Berdasarkan Kurikulum 2013”. Jurnal
Pendidikan Bisnis dan Manajemen. Volume 2,
Sudjana, Nana. 2007. Teknologi Pengajaran. Nomor 2.
Bandung: Sinar Baru Aleksindo
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan
Nasution. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Aksara Bandung: CV. Alfabeta
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Sukardi, Anita Anggraini. 2015. “Pengembangan
Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Modul Prakarya Dan Kewirausahaan Materi
Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Pengolahan Berbasis Product Oriented Bagi
Dan Pendidikan Menengah Peserta Didik SMK”. Jurnal Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Vokasi. Vol 5, Nomor 3.
Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Sukardi, Fetrika Anggraini. 2016. “Pengembangan
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Modul Pembelajaran Kewirausahaan Model
Menengah
Student Company di SMK Negeri 1
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Godean”. Jurnal Pendidikan Vokasi.
Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Volume 6, Nomor 1.
Pendidikan Dasar Dan Menengah
S. Nasution. 2003. Berbagai Pendekatan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:
Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Bumi Aksara
Pendidikan Dasar Dan Menengah

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan


Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan


Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi
Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah

Prastowo, kelayakan isi memperoleh presentase 80%


dengan kriteria layak (Riduwan, 2013) Andi.

264

Anda mungkin juga menyukai