Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alief Muhammad Zulfan

NIM : 1977011397

Kelas : PAI 6D

Tugas : membuat opini pada jurnal yang ditentukan

ILMU PENDIDIKAN ISLAM (ANTARA TRADISIONAL DAN MODERN)

1. Pendidikan Islam Tradisional

Pendidikan adalah suatu upayauntuk atau proses perubahan dari aspek sikap/tata laku
seseorang untuk menjadi lebih dewasa, dan juga bisa membedakan antara baik dan buruk (amar
ma’ruf nahi munkar). Ilmu pengetahuan dalam pandangan Islam berasal dari Tuhan. Jikalau ada
perbedaan antara pemikiran dengan wahyu, maka diutamakan dari wahyu dahulu karena
kebenaran dari wahyu lebih diutamakan daripada pemikiran secara nalar.

Konsep Islam tradisional lebih kearah menyesuaikan dengan daerah masing-masing, karena
Islam tradisional dapat menyatukan antara kebudayaan Islam dengan kebuadayaan lainya. Maka
dari itu dapat disimpulkan Islam tradisional dapat digolongkan menjadi sebuah gagasan
mendekatkan antara teks dan konteks dalam ilmu keIslaman.

Pada zaman dahulu sebelum adanya Madrasah, para pendahulu kita mengajarkan Islam dirumah
Sahabat-Sahabat tertentu yang biasanya disebut dengan darul Arqam. Dan pada saat Islam
sudah mulai terbentuk/sudah banyak pengikutnya, maka Pendidikan dilakukan di dalam masjid.
Yang dimana pembelajaranya pada masa sekarang disebut metode pembelajaran ceramah dan
pada zaman dulu pembelajaran ini disebut dengan Halaqah.

Pada zaman selanjutnya terbentuklah madrasah pertama yang didirikan oleh Wazir Nizam Al-
Mulk pada tahun 1064 H. Madrasah ini kemudian dikenal dengan nama Nizam Al-Mulk. Pada
perkembangan Islam di Indonesia ada dua model pembelajaran Islam yang ada, yakni model
pesantren dan surau, yang dimana pesantren berkembangnya di pulau Jawa, sedangkan Surau
berkembangnya di pulau Sumatra.

Dua model pembelajaran ini masih sangat tradisional banget, dimana pesantren yang
memimpin/mengasuh adalah Kyai. Kyai adalah seorang Tokoh Ulama yang menjadi figure
tunggal dan sentral yang masih memiliki otoritas penuh dalam segala hal moral santrinya,
bahkan masyarakat luas. Seperti Al-Marhum Al-Maghfurlah Kyai Abdul Mannan Syukur yang
mengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Nurul Huda (NH) di Singosari dan Al-Marhum Al-
Maghfurlah Kyai Bashori Alwi Murtadho yang mengasuh Pondok Pesantren Ilmu Al-Qur’an (PIQ).

Dalam pandangan Kyai seperti halnya disebut Presiden, yang memimpin sebuah negara kecil dan
sebagai sumber mutlak atas kewenangan/kekuasaan dalam lingkup pesantren. Selain Kyai
adalah sebagai pemimpin, Kyai adalah guru dari semua santri yang ada di pondok pesantren.
Bahkan Kyai dipercaya dapat memberikan berkah dan celaka pada santrinya. Bagi santri,
kehinaan dan kesopanannya kepada Kyai adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi santri
untuk mencari berkah para Kyai. Santri kan sangat bangga dan terhormat sekaligus dengan etos
kerja tinggi bila dapat membantu Kyai menyelesaikan pekerjaan yang diperintah oleh Kyai
kepada santri. Dari aspek pembelajaran pesantren dan surau, masih tetap memakai metode
ceramah yang monoton, materi yang diajarkan hanya berfokus pada lingkungan agama seperti
ilmu Fiqih, Ushul Fiqih, Tauhid, Waris, Nikah, Tafsir, Nahwu, Sharaf dan pembelajaran agama
lainya.

Dalam studi Pendidikan Isla, pada umumnya dipahami sebagai suatu ciri khas yaitu Pendidikan
yang berfokus pada keagamaan. Pendidikan islam juga digambarkan sebagai Pendidikan yang
mampu membentuk “manusia yang unggul secara intelektual”. Pengertian ini menurut cita-cita
Pendidikan Islam sejarah dengan pengertianya untuk menjadi “insan kamil” yaitu manusia yang
sempurna dalam segala hal. Sekalipun diyakini baru manusia yang sempurna (hanya) Nabi kita
Nabi Muhammad SAW yang telah mencapai kualitasnya.

2. Pendidikan islam modern

Melihat ilmu modern seperti IPA, Fisika, Kimia dan ilmu umum lainya, pada zaman modern ini
Pendidikan islam tertinggal dengan ilmu-ilmu lainya. Ini dikarenakan pendidikan islam yang pada
intinya hanya berfokus kepada akhirat bukanya kepada duniawi, mulai dari paradigma sistem
Pendidikan dan metode yang digunakan dalam pendidikan islam tertinggal dengan ilmu-ilmu
lain. Ini dimaksudkan agar pendidikan islam tidak tersendat/stack di pengajaran seperti ini saja,
sebab kalau pendidikan islam masih berpegang teguh kepada tradisi lama yang tidak dapat
menyesuaikan dengan perkembangan IPTEK, maka pendidikan, maka Pendidikan islam akan
buntu.

Agar Pendidikan islam masih terus berkembang dan selalu sesuai dengan ilmu-ilmu lain dan
teknologi, maka perlu adanya integrase antara Pendidikan islam dan Pendidikan modern. Selain
itu juga, Pendidikan islam perlu adanya perubahan model pembelajaran yang ada pada
Pendidikan islam. Ini diharapkan Pendidikan islam dapat mengikuti mengajarkan anak-anak
zaman sekarang yang dimana anak-anak zaman sekarang pemikiranya lebih kritis dibandingkan
anak pada zaman dahulu yang cenderung manut dan mengikuti apa kata kyainya.

Islam bukan hanya pembelaran yang terfokus pada agama saja. Dalam islam, agama mendasari
aktivitas dunia, yang dimana aktivitas dunia dapat menopang ajaran agama. Islam tidak hanya
mengatur hubungan antar Tuhan. Islam juga mengatur hubungan antara manusia dengan
manusia lainya. Islam adalah ajaran Tuhan yang diwahyukan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad SAW yang pada hakikatnya tidak hanya mendakwahkan satu segi, tetapi mengeanai
segala segi kehidupan manusia. Ajaran-ajaran islam mengambil berbagai aspek-aspek itu dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Ilmu Pendidikan islam diartikan sebagai Pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai yang
terkandung dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Pendidikan islam kedepanya
harus lebih memprioritaskan kepada ilmu terapan yang sifatnya Aplikatif, bukan saja dalam ilmu
agama tetapi juga dalam ilmu teknologi. Bila dianalisis, Pendidikan islam seakan-akan terkotak-
kotak antara urusan duniawi dengan urusan akhirat. Pendidikan modern memang memiiki
beberapa karakteristik bila dibandingkan dengan Pendidikan tradisiona. Pendidikan modern
lebih mengikuti zaman dari pada Pendidikan tradisional.
Ciri khas Pendidikan islam modern buksn hanya bersifat ukhrawi sajas, tapi juga bicara tentang
masalah duniawi. Jika Pendidikan islam dapat mengikuti perkembangan Pendidikan modern
yang dimana Pendidikan islam dapat mengimbangi antara ilmu akhirat dengan ilmu duniawi,
maka Pendidikan islam mengarah kepada dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan dunia dan
kebahagiaan akhirat. Proses pembelajaran tidak berfokus pada guru, tetapi seluruh komponen
merupakan pusat pembelajaran kepada santri/siswa.

Jikalau para penimba ilmu modern dan islam bisa mengimbangi dua ilmu ini, maka kehidupanya
akan dihormati dan dihargai masyarakat, karena mereka mengamalkan ilmu yang telah dicari
olehnya dimanfaatkan dengan baik pada kehidupan dunia. Sebaliknya pada kehidupan setelah
duniawi yakni akhirat mereka para pencari ilmu dapat menikmati surga Allah karena mencari
ilmu-ilmu agama dan memanfaatkanya dengan baik pada kehidupan di dunia.

Anda mungkin juga menyukai