Anda di halaman 1dari 5

Ujian Tengah Semester (UTS)

Diajukan untuk memenuhi salah satu Ujian Mata Kuliah


“ Manajemen Perubahan ”

Dosen : Indria Sukma Sektiyaningsih, S.Kom, M.Si

DISUSUN OLEH :

Vina Ayu Rohmani (22010036)

INSTITUT BISNIS DAN MULTIMEDIA ASMI


FAKULTAS ADMINISTRASI BISNIS
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
2020/2021
A. Bacalah jurnal yang berjudul : “ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR-FAKTOR RESISTENSI
INDIVIDU PADA PERUBAHAN ORGANISASI PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL V
MANADO” .
1. Sebutkan tujuan penelitian tersebut?
: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat resistensi individu pada perubahan
organisasi PT. Pegadaian (persero) Kanwil V Manado. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif. Metode pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling. Sampel berjumlah 35
responden.

2. Apakah pendapat Robbins dan Judge tentang “organisasi yang sukses “ dan pendapat Triana
tentang “perubahan dalam suatu organisasi”?
Organisasi yang sukses adalah organisasi yang dapat mengubah diri untuk menanggapi persaingan
tersebut (Robbins dan Judge, 2008:340).
Perubahan dalam suatu organisasi merupakan suatu proses dimana suatu organisasi tersebut
berpindah dari keadaannya yang sekarang menuju kemasa depan yang diinginkan untuk
meningkatkan efektivitas organisasinya (Triana, et al 2016:106).

3. Apakah yang dimaksud dengan “manajemen perubahan dan resistensi” dalam jurnal
tersebut?
Manajemen perubahan : Wibowo, (2016:241) manajemen perubahan adalah suatu proses
sistematis dalam penerapan pengetahuan, sarana, dan sumber daya manusia yang diperlukan
untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang terkena dampak dari proses perubahan tersebut.
Resistensi : Santosa dan Koesmantoro (2015:123) Resistensi atau yang disebut juga penolakan
terhadap perubahan pada umumnya akan terjadi ketika ada sesuatu yang mengancam nilai
seseorang atau individu.

4. Sebutkah faktor –faktor penyebab resistance to change atau penolakan perubahan?


1. Kebiasaan, individu menolak berubah karena perubahan dianggap sebagai sebuah ancaman pada
pola perilaku yang telah melekat.
2. Rasa aman, individu merasa perubahan akan mengancam rasa keamanan mereka.
3. Faktor ekonomi, dimana insentif yang tidak sesuai juga memunculkan penolakan terhadap
perubahan.
4. Rasa takut, ketakutan berlebihan dimana rasa takut akan masa depan yang tidak diketahui dan
kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi itu dapat memicu penolakan terhadap perubahan.
5. Persepsi selektif, cara pandang setiap individu karena adanya ketidakpastian dalam suatu
perubahan

5. Sebutkan hasil/kesimpulan dari penelitian tersebut?


Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat resistensi individu mengenai
kebiasaan terhadap perubahan budaya berada pada kategori cukup sebesar 57,14%. Resistensi
individu mengenai rasa aman terhadap perubahan budaya berada pada kategori cukup sebesar
46,28%. Resistensi individu mengenai faktor ekonomi terhadap perubahan budaya berada pada
kategori cukup sebesar 51,42%. Resistensi individu mengenai rasa takut terhadap perubahan
budaya berada pada kategori cukup sebesar 41,71%. Resistensi individu mengenai persepsi selektif
terhadap perubahan budaya berada pada kategori cukup sebesar 52%.

B. Bacalah jurnal yang berjudul : “ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MNYEBABKAN


RESISTENSI DALAM PROSES PERUBAHAN ORGANISASI DI OTORITAS JASA
KEUANGAN SULAWESI UTARA, GORONTALO DAN MALUKU UTARA DI MANADO”.
1. Sebutkan tujuan penelitian tersebut?
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
terjadinya resistensi pada organisasi atau lembaga dalam proses perubahan serta mengetahui
langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi resistensi tersebut.

2. Sebutkan teknik pengumpulan data dalam penelitian dan sebutkan responden dan jumlah
responden dalam penelitian tersebut tersebut?
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, dilakukan secara langsung seperti observasi
lapangan dan pengamatan secara langsung dan menyebarkan kuesioner pada karyawan
ataupun pihak-pihak terkait (Pejabat dalam Organisasi) dalam organisasi tersebut.
Penyebaran kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang melibatkan orang-orang
secara langsung menanggapi pernyataan yang telah disiapkan oleh peneliti, dengan
menuliskan simbol centang (√) terhadap pernyataan-pernyataan berdasarkan kolom-kolom
yang tersedia dalam lembar kuesioner tersebut terkait rumusan masalah yang ada, yang
kemudian akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan peneliti.
Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin. Laki-laki sebanyak 17 orang dan responden
perempuan sebanyak 13 orang, Jumlah responden berdasarkan usia. Usia 20-30 tahun
sebanyak 11 orang, usia 30-40 tahun sebanyak 13 orang, usia 50 tahun keatas sebanyak 6
orang & Jumlah reponden berdasarkan pendidikan terakhir. Tingkat SMA sederajat
sebanyak 3 orang, D3/Sarjana sebanyak 13 orang, Magister sebanyak 9 orang dan Doktor
sebanyak 5 orang.

3. Terjadinya perubahan disebabkan oleh 2 (dua) faktor, sebutkan dan jelaskan?


1) Faktor internal Faktor internal adalah faktor penyebab perubahan yang terjadi dari
dalam diri manusia yang timbun karena adanya dorongan dari diri manusia tersebut
untuk melakukan perubahan pada dirinya dan lingkungannya. Faktor internal dapat
terjadi jika adanya dorongan atau motivasi untuk melakukan suatu perubahan.
Perubahan yang terjadi dapat berupa bentuk, sikap maupun situasi.
2) Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor penyebab perubahan yang terjadi dari
luar diri manusia. Faktor tersebut dapat disebabkan karena faktor keluarga, masyarakat
dan lingkungan.

4. Sebutkan langkah –langkah perubahan yang akan di lakukan organisasi tersebut dalam
mengatasi resistensi?
Mengidentifikasi perubahan serta karakter individu, melaksanakan perubahan tersebut
hingga menyelesaikan tanggung jawab untuk tujuan bersama.

5. Sebutkan hasil/ kesimpulan dari penelitian tersebut?


a. Hasil penelitian yang dilakukan pada lembaga Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Utara,
Gorontalo dan Maluku Utara mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya resistensi, dengan menggunakan metode penelitian analisis faktor
menunjukkan bahwa nilai BTS signifikansi pada taraf 0.000. Hal ini di tunjukkan
dengan perolehan nilai BTS sebesar 0.03, dimana nilai BTS dikatakan signifikan
apabila maksimum sebesar 0.05.
b. Nilai KMO yang didapatkan setelah dilakukan rotasi mencapai nilai 0.505. Di mana
setelah di rotasi, 20 faktor awal telah di kelompokkan menjadi 12 faktor yang kemudian
di wakili dalam tahap penamaan dengan 4 faktor utama.
c. Terdapat 4 faktor baru dengan nilai eigen value dia atas 1.00. faktor-faktor tersebut
yang membentuk impulsive buying berdasarkan hasil penelitian adalah :
i. Penolakan yang datang dari individu
ii. Penolakan emosional
iii. Penolakan karena perbedaan persepsi/cara pandang
iv. Penolakan yang dipengaruhi lingkungan/faktor eksternal
d. Langkah-langkah dalam mengatasi resistensi dapat di lakukakan dengan cara
mengidentifikasi perubahan serta karakter individu, melaksanakan perubahan tersebut
hingga menyelesaikan tanggung jawab untuk tujuan bersama.

Anda mungkin juga menyukai