Anda di halaman 1dari 13

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
DENGAN
PT……………………………
NOMOR:
NOMOR:
TENTANG
KERJASAMA PELAYANAN KESEHATAN

Pada hari ini, ............ tanggal ........bulan ........ tahun dua ribu sembilan belas
(dd-.mm-20..), yang bertanda tangan di bawah ini:

1. ……………………………..selaku Direktur Klinik Jantung PACCE, dalam hal ini


bertindak dalam jabatannya tersebut dan atas nama Klinik Hasna Medika
Malang, berkedudukan di Jl. Raya Pakisaji, No 1 Rt.01/Rw.01 Pakisaji-
Kabupaten Malang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. …………………………selaku Direktur ………………….. dalam hal ini bertindak


dalam jabatannya tersebut dan berkedudukan di
……………………………….selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA, secara bersama-sama disebut PARA PIHAK,
dan masing-masing disebut PIHAK, sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja
Sama yang saling menguntungkan dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk mewujudkan peran serta
dalam medukung program kesehatan di lingkungan

2. Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk meningkatkan pelaksaanaan


pelayanan secara berkelanjutan dan terintegrasi
Pasal 2

RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Perjanjian Kerja Sama meliputi:

1. Kerjasama Pelayanan Kesehatan Umum

 MCU bagi Karyawan

 Rawat Jalan/Poliklinik

 Rawat Inap

2. Kerjasama Pelayanan Kesehatan Kecelakaan Kerja

3. Kerjasama Pelayanan Bidang Informasi dan Pengetahuan Kesehatan

Pasal 3

PROSEDUR PELAYANAN

Proses pelaksanaan rujukan dan pelayanan kesehatan di lakukan sesuai dengan


standar prosedur yang berlaku untuk pelayanan :

 Gawat Darurat atau Pelayanan Kecelakaan Kerja


 Poliklinik/Rawat Jalan
 Dan MCU

1. Prosedur pelayanan IGD (Instalasi Gawat Darurat)

a. Penerimaan dan Registrasi Pasien:


b. Penilaian Awal (Triase):
Petugas triase akan menilai tingkat kegawatan pasien. Biasanya, ada
beberapa kategori seperti gawat darurat, darurat, mendesak, dan non-
mendesak. Pasien dengan kondisi yang lebih serius akan mendapatkan
prioritas perawatan
c. Pemeriksaan Fisik Pertama:
d. Pemberian Tindakan Pertolongan Pertama:
Jika diperlukan, tindakan pertolongan pertama akan diberikan sesuai dengan
kondisi pasien. Ini bisa termasuk pemberian oksigen, cairan intravena, atau
obat-obatan.
e. Pemeriksaan Diagnostik:
Bila diperlukan, pasien akan menjalani pemeriksaan diagnostik seperti rontgen,
CT scan, tes darah, atau tes lainnya untuk membantu mendiagnosis masalah
kesehatannya.
f. Konsultasi dengan Spesialis:
Jika kondisi pasien memerlukan perhatian spesialis, maka konsultasi dengan
dokter spesialis yang sesuai akan diatur.
g. Penentuan Perawatan Lanjutan:
h. Perawatan dan Pengawasan:
Pasien akan dirawat dan dipantau sesuai dengan kondisinya. Perawatan bisa
termasuk pemberian obat, perawatan luka, dan perawatan lain yang sesuai.
i. Konsultasi Keluarga:
Keluarga pasien akan diinformasikan tentang kondisi pasien dan rencana
perawatannya. Mereka juga akan diberi kesempatan untuk bertanya dan
memberikan informasi tambahan tentang riwayat medis pasien.
j. Layanan Lanjutan atau Rujuk:
Pasien akan diberikan perawatan yang sesuai dengan kondisinya. Mungkin
pasien dapat diberhentikan setelah kondisinya membaik, atau dia akan dirujuk
ke rumah sakit atau unit perawatan lain jika perawatan lebih lanjut diperlukan.
k. Dokumentasi Medis:
Semua informasi tentang perawatan dan kondisi pasien akan
didokumentasikan dengan baik untuk rekam medis pasien.
l. Tindak Lanjut:
Setelah pasien diberhentikan dari IGD atau dirujuk ke unit perawatan lain, ada
prosedur tindak lanjut yang harus diikuti oleh tim medis untuk memastikan
pasien menerima perawatan yang sesuai.

2. Prosedur Pelayanan Rawat Jalan/Poliklinik


a. Pendaftaran:
b. Triage (Bila diperlukan):
 Pada beberapa poliklinik, terutama di rumah sakit, mungkin ada proses
triage untuk menentukan tingkat kegawatan pasien
 Pasien dengan kondisi yang memerlukan perhatian segera akan
diprioritaskan.
c. Pemeriksaan Awal:
 Pasien akan dipanggil oleh petugas pendaftaran untuk menjalani
pemeriksaan awal oleh perawat atau tenaga medis lainnya
 Pemeriksaan awal mencakup pengukuran tekanan darah, suhu tubuh,
dan anamnesis singkat tentang keluhan pasien
d. Konsultasi dengan Dokter:
 Pasien akan dipanggil oleh dokter sesuai dengan nomor antrian atau
jadwal yang telah ditentukan
 Pasien dapat menyampaikan keluhan dan gejala mereka kepada dokter,
dan dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut
 Dokter akan memberikan diagnosis, perawatan, atau resep obat jika
diperlukan.
e. Pemeriksaan Tambahan:
 Jika dokter merasa perlu, mereka dapat merujuk pasien untuk
pemeriksaan tambahan seperti tes darah, foto rontgen, atau tes
laboratorium lainnya
 Pasien akan diberi petunjuk tentang bagaimana melakukan pemeriksaan
tambahan ini dan mendapatkan hasilnya

f. Pengobatan atau Tindakan Medis:


 Jika diperlukan, pasien akan diberikan pengobatan langsung atau
tindakan medis sesuai dengan diagnosis yang telah diberikan oleh
dokter
 Petugas medis akan menjelaskan prosedur pengobatan atau tindakan
kepada pasien.
g. Pembayaran dan Administrasi:
 Setelah pelayanan medis selesai, pasien akan menuju loket administrasi
 Pasien juga akan mendapatkan rekam medis dan bukti administrasi
h. Jadwal Kontrol (jika perlu)
Dokter dapat memberikan jadwal kontrol atau tindak lanjut kepada pasien, jika
diperlukan.
i. Keluar dari Poliklinik:
 Pasien keluar dari poliklinik setelah mendapatkan pelayanan medis dan
mengambil resep obat atau instruksi lain dari dokter.
 Pasien diingatkan untuk mengikuti petunjuk dokter dan menjalani
perawatan sesuai dengan yang direkomendasikan.

3. Pelayanan MCU

a. Riwayat Kesehatan:
Pasien akan diminta untuk memberikan informasi tentang riwayat kesehatan
mereka, termasuk riwayat penyakit, penggunaan obat-obatan, alergi, dan
masalah kesehatan lainnya.
b. Pemeriksaan Fisik:
Dokter atau perawat akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa
berbagai fungsi tubuh, seperti tekanan darah, denyut jantung, berat badan,
tinggi badan, dan sebagainya.
c. Pemeriksaan Laboratorium:
Ini mencakup pengambilan sampel darah dan urin untuk analisis laboratorium.
Tes darah dapat mencakup pemeriksaan kadar gula darah, kolesterol, fungsi
hati, fungsi ginjal, dan tes lain yang relevan.
d. Pemeriksaan Radiologi:
Jika diperlukan, pemeriksaan radiologi seperti sinar-X, CT scan, atau
pemindaian lainnya dapat dilakukan untuk mendapatkan gambaran lebih jelas
tentang kondisi tubuh.
e. Konsultasi Dokter:
Hasil pemeriksaan akan dianalisis oleh dokter, dan pasien akan berkonsultasi
dengan dokter untuk mendiskusikan hasilnya. Dokter akan memberikan
rekomendasi tentang tindakan yang perlu diambil berdasarkan temuan
pemeriksaan.
f. Rekomendasi dan Tindakan Lanjutan:
Berdasarkan hasil MCU, dokter akan memberikan rekomendasi terkait dengan
gaya hidup, perubahan diet, pengobatan, atau tindakan medis lain yang
mungkin diperlukan untuk menjaga atau memperbaiki kesehatan pasien.

4. Pasien PIHAK KEDUA bisa dilayani di ruang rawat inap apabila


a. Telah tersedia tempat tidur yang kosong
b. Telah tersedia alat penunjang sesuai kebutuhan dan prosedur pelayanan

Pasal 4

HAK DAN KEWAJIBAN

Tanpa mengesampingkan kewajiban PARA PIHAK sebagaimana diatur dalam pasal-


pasal lain perjanjian kerjasama ini, maka kewajiban PARA PIHAK antara lain:

KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang professional dan sesuai standar


pelayanan yang berlaku kepada pasien dari PIHAK KEDUA;

2. Menjaga kode etik kedokteran, standard profesi, dan standar pelayanan medik
yang berlaku;

3. Menjaga mutu pelayanan termasuk pada Kendali Mutu (QC) dan Pemantapan
Mutu (QA), serta kalibrasi peralatan;

4. Memberitahukan kepada PIHAK KEDUA dalam terjadi hal-hal yang


menyebabkan tertundanya atau akan tertundanya Laporan Hasil Pemeriksaan
karena hal-hal sebagai berikut;
a. Aliran listrik padam karena kerusakan fasilitas Perusahaan Listrik Negara
atau terjadi pemadaman aliran listrik tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
dari pihak

b. Perusahaan Listrik Negara, dimana rentang waktu padamnya aliran listrik


tersebut melampaui rentang waktu kemampuan supply alat cadangan listrik
(UPS/Uninterrupted Power Supply) PIHAK PERTAMA;

c. Kekosongan film dan/atau bahan habis pakai lain untuk pemeriksaan yang
disebabkan pasokan dari pemasok terhambat;

d. Pasien tidak memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan atau


diperlukan pemeriksaan ulang.

e. Pasien tidak memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksan,


pelayanan,pengobatan, tindakan atau diperlukan rujukan ke tingkat lebih
lanjut

5. Bertanggungjawab terhadap akurasi pada hasil pemeriksaan parsial


Laboratorium dan/atau parsial Radiologi;

6. Mematuhi protokol kesehatan;

7. Memenuhi perjanjian kerjasama yang telah disepakati.

KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. Memberikan informasi dengan baik sesuai dengan standar pelayanan yang


berlaku untuk pasien baik BPJS maupun pasien umum yang akan dirujuk atau
di lakukan pemeriksaan ke PIHAK PERTAMA;

2. Memberikan informasi, pengantar atau surat rujukan (dokter,faskes Pratama


BPJS) untuk pasien yang akan dirujuk ke PIHAK PERTAMA untuk pelayaan
pasien poliklinik atau rawat jalan

3. Bertanggung jawab terhadap Life Saving pasien yang akan dirujuk jika terjadi
sebuah kecelakaan kerja

4. Melakukan pembayaran biaya pelayanan kepada PIHAK PERTAMA;

5. Mematuhi protokol kesehatan;

6. Memenuhi perjanjian kerjasama yang telah disepakati.


Pasal 5

HAK PARA PIHAK

Tanpa mengesampingkan hak PARA PIHAK sebagaimana diatur dalam pasal-pasal


lain perjanjian kerjasama ini, maka hak PARA PIHAK antara lain:

HAK PIHAK PERTAMA:

1. Menerima rujukan pasien dari PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan dan
prosedur yang telah disepakati;

2. Menerima informasi tentang pasien dari PIHAK KEDUA selama menjalani


pemeriksaan

3. Menerima pembayaran biaya Pelayanan dari PIHAK KEDUA;

4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pemenuhan hak dan kewajiban


yang muncul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian kerjasama ini oleh PARA
PIHAK.

HAK PIHAK KEDUA:

1. Mengirimkan rujukan pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan

2. Mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dari PIHAK PERTAMA;

3. Menerima informasi dari PIHAK PERTAMA apabila terjadi hal-hal yang


menyebabkan tertundanya atau akan tertundanta Laporan Hasil Pemeriksaan
karena hal-hal sebagai berikut:

a. Aliran listrik padam karena kerusakan fasilitas Perusahaan Listrik Negara atau
terjadi pemadaman aliran listrik tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dari pihak
Perusahaan Listrik Negara, dimana rentang waktu padamnya aliran listrik
tersebut melampaui rentang waktu kemampuan supply alat cadangan listrik
(UPS/Uninterrupted Power Supply) PIHAK PERTAMA;

b. Kekosongan film dan/atau bahan habis pakai lain untuk pemeriksaan yang
disebabkan pasokan dari pemasok terhambat;

c. Pasien tidak memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan atau diperlukan


pemeriksaan ulang.

d. Pasien tidak memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan atau diperlukan


rujukan ke tingkat lebih lanjut

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pemenuhan hak dan kewajiban yang
muncul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian kerjasama ini oleh PARA PIHAK.
Pasal 6

KERAHASIAAN

PARA PIHAK selama pelaksanaan perjanjian ini maupun setelah selesainya


perjanjian ini, wajib senantiasa menjaga kerahasiaan data/identitas Pasien dan
hasil pemeriksaan sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang
mengatur mengenai kerahasiaan medis.

Pasal 7

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

1. PIHAK PERTAMA akan menerbitkan hasil pemeriksaan dalam bentuk atau


tampilan dan format sesuai dengan format yang telah ditentukan dan berlaku di
PIHAK PERTAMA;
2. Hasil pemeriksaan akan diambil oleh PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 3x24
jam setelah pemeriksaan selesai dikerjakan sesuai dengan jadwal yang
tercantum didalam Daftar Pemeriksaan Rujukan dan atau akan dikirim melalui
email oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 8

PENGULANGAN PEMERIKSAAN

Apabila menurut PIHAK KEDUA terdapat hasil pemeriksaan yang meragukan


sehingga diperlukan pemeriksaan ulang, maka PIHAK PERTAMA bersedia untuk
melakukan pemeriksaan ulang dengan ketentuan:

a. Hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan prognosa dokter pemeriksa atau


terdapat alasan-alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan secara medis;
b. Interpretasi hasil pemeriksaan yang dianggap meragukan tersebut
disampaikan secara tertulis dari dokter pengirim;
c. Pengulangan pemeriksaandengan ditentukan berdasarkan keadaan pasien
yang akan dilakukan pemeriksaan tersebut.

Pasal 9

BIAYA dan TATA CARA PEMBAYARAN

1. Besarnya tarif Pelayanan Medis dan Pelayanan Penunjang Medis dalam Perjanjian
Kerjasama ini berdasarkan tarif yang berlaku pada PIHAK PERTAMA.
2. Dalam hal pelaksanaan rujukan parsial, maka penjaminan pasien dilakukan oleh
PIHAK KEDUA berdasarkan tarif yang berlaku di Klinik PIHAK PERTAMA.
3. Dalam hal biaya pelayanan kesehatan yang ditanggung oleh PIHAK KEDUA, maka
PIHAK PERTAMA menyampaikan kepada PIHAK KEDUA tagihan biaya pelayanan
kesehatan yang telah diberikan kepada pasien, secara kumulatif dari tanggal 1
(satu) sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) setiap bulannya pada bulan
berikutnya sebelum tanggal 15 termasuk tagihan biaya perawatan bagi pasien yang
dirawat lebih dari 1 (satu bulan).
4. PIHAK KEDUA akan melakukan pembayaran atas tagihan yang dikirimkan oleh
PIHAK PERTAMA maksimal 7 (tujuh) hari setelah tagihan diterima. Pembayaran
dengan tunai/giro/transfer ke rekening PIHAK PERTAMA dengan nomor rekening
dan nama Bank yang ditunjuk :
5. Klinik Utama Jantung Hasna Medika
Malang

Nama Bank
No. Rekening
Pemilik Rekening
PIHAK KEDUA wajib mengirimkan bukti transfer dengan keterangan nomor tagihan
yang dibayarkan kepada PIHAK PERTAMA segera setelah transaksi dilaksanakan.
6. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan membayar kepada Pihak lain sebagain dana tau
seluruhnya dengan cara apapun atas biaya pelayanan kesehatan pasien PIHAK
KEDUA yang ditagihkan oleh PIHAK PERTAMA.
7. Apabila PIHAK KEDUA ternyata menghadapi sesuatu yang sifatnya diluar
kekuasaannya (overmacht) sehingga mengakibatkan pembayaran tagihan biaya
pelayanan kesehatan yang diajukan PIHAK PERTAMA mengalami
hambatan/keterlambatan, maka PIHAK KEDUA wajib memberikan surat
pemberitahuan dengan disertai alasan dan bukti-bukti yang cukup kuat kepada
PIHAK PERTAMA.
8. Apabila PIHAK KEDUA mengalami hal-hal sebagaimana tersebut dalam ayat (9),
maka PIHAK PERTAMA dapat memberikan kelonggaran penyelesaian
pembayaran selama jangka waktu 30 (tigapuluh) hari terhitung sejak tanggal surat
pemberitahuan diterima oleh PIHAK PERTAMA.
9. Dalam hal PIHAK PERTAMA akan melakukan perubahan tarif pemeriksaan, maka
PIHAK PERTAMA akan membuat surat pemberitahuan kepada PIHAK KEDUA
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tarif baru tersebut diberlakukan.
10. Apabila PIHAK KEDUA tidak menyetujui perubahan tarif pemeriksaan
sebagaimana diatur dalam ayat (3) pasal ini, dan antara PARA PIHAK tidak
tercapai kesepakatan mengenai hal ini, maka perjanjian ini menjadi putus atau
berakhir dengan sendirinya.

Pasal 10

PENANGGUNG JAWAB HARIAN DAN ALAMAT KORESPONDENSI

Untuk kelancaran pelaksanaan perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat bahwa semua
hubungan surat menyurat dan permasalahan tentang operasional obyek perjanjian
selama berlangsungnya perjanjian ini dialamatkan :

1. PIHAK PERTAMA

Penanggungjawab :

Nama : Ulung Hasan Setiadi


Jabatan : Kepala Bagian Marketing
No.Telp : 085 287 474 722
E-mail : ulunghs6@gmail.com

2. PIHAK KEDUA
Nama : ………………..
Jabatan : …………………
No.Telp : …………………
E-mail : ………………
Pasal 11

JANGKA WAKTU

Perjanjian Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak
ditandatangani, dan dapat diperpanjang berdasarkan persetujuan PARA PIHAK
dengan pemberitahuan secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum jangka waktu berakhir

Pasal 12

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (selanjutnya disebut FORCE


MAJEURE) adalahsuatu keadaan yang terjadinya diluar kemampuan
kesalahan atau kekuasaan PARA PIHAK dan menyebabkan Pihak yang
mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksamenunda pelaksanaan
kewajiban dalam Perjanjian ini. Force Majeure tersebut meliputibencana alam
banjir, wabah, perang (yang dinyatakan maupun tidak dinyatakan),
pemberontakan, huru-hara, pemogokan umum, kebakaran dan kebijaksanaan
pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan
Perjanjian ini;
2. Dalam hal terjadinya peristiwa Force Majeure, maka Pihak yang terhalang
untuk melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh pihak lainnya.
Pihak yangterkena Force Majeure wajib memberitahukan adanya peristiwa
Force Majeure tersebut kepada yang lain secara tertulis paling lambat 7 (tujuh)
hari kalender sejak saatterjadinya peristiwa Force Majeure yang dikuatkan oleh
surat keterangan dari pejabatyang berwenang yang menerangkan adanya
peristiwa Force majeure tersebut. Pihak yang terkena Force Majeure wajib
mengupayakan dengan sebaik-baiknya untuk tetapmelaksanakan
kewajibannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini segera setelahperistiwa
Force Majeure berakhir;
3. Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga melebihi
atau diduga oleh Pihak yang mengalami Force Majeure akan melebihi jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari kalender, maka PARA PIHAK sepakat untuk
meninjau kembali Jangka Waktu Perjanjian ini;
4. Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu pihak sebagai akibat
terjadinya peristiwa Foce Majeure bukan merupakan tanggung jawab Pihak
yang lain.

Pasal 13

PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI

1. Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul


sehubungan dengan Perjanjian ini akan diselesaikan terlebih dahulu secara
musyawarah dan mufakat oleh PARA PIHAK;
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah sebagai dimaksud dalam ayat 1.
Pasal ini tidak berhasil mencapai mufakat, maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut melalui Pengadilan;
3. Mengenai Perjanjian ini dan segala akibatnya, PARA PIHAK memilih kediaman
hukum atau domisili yang tetap dan umum di Kantor Panitera Pengadilan
Negeri Kabupaten Malang.

PASAL 14

LAIN-LAIN

1. PARA PIHAK menjamin bahwa Pihak yang menanda tangani perjanjian ini
merupakan perwakilan perusahaan yang berhak dan berwenang untuk
bertindak dan menanda tangani Perjanjian serta melakukan tindakan hukum
dalam Perjanjian sesuai kewenangan yang dimilikinya.
2. Seluruh adendum atau perjanjian pembaruannya/perubahannya atas
Perjanjian ini sah apabila ditandatangani oleh PARA PIHAK.
3. Setiap perubahan yang akan dilakukan serta hal-hal yang belum cukup diatur
dalam Perjanjian ini akan ditetapkan kemudian secara musyawarah oleh PARA
PIHAK serta akan dituangkan dalam perjanjian tambahan (adendum), atau
perjanjian pembaruannya/perubahannya yang disepakati oleh PARA PIHAK
dan merupakan suatu kesatuan dan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
Perjanjian ini.
4. Perjanjian ini mengandung seluruh pengertian antara PARA PIHAK dan
menggantikan semua perundingan, surat menyurat dan perjanjian apapun
yang dilakukan sebelumnya antara PARA PIHAK, baik secara lisan maupun
tertulis berkenaan dengan masalah masalah pokok dari Perjanjian ini.
5. Bilamana karena suatu perubahan hukum atau kebijakan pemerintah atau
keputusan badan peradilan atau arbitrase atau karena alasan apapun salah
satu atau lebih dari ketentuan Perjanjian ini menjadi atau dinyatakan tidak sah,
tidak mengikat atau tidak dapat dilaksanakan, maka PARA PIHAK setuju untuk
mengganti ketentuan-ketentuan tersebut dengan ketentuan yang sah,
mengikat dan dapat dilaksanakan yang dari segi tujuan perjanjian dan aspek
komersialnya paling dekat dengan ketentuan yang menjadi atau dinyatakan
sebagai tidak sah, tidak mengikat atau tidak dapat dilaksanakan tersebut.

PASAL 15

PENUTUP

1. Perjanjian Kerja Sama ini bersifat mengikat PARA PIHAK dan dibuat
berdasarkan musyawarah PARA PIHAK;
2. Jika dalam berjalannya Perjanjian Kerja Sama ini ada perubahan atau
tambahan, maka akan dibicarakan lebih lanjut oleh PARA PIHAK;
3. Perubahan terhadap hal-hal yang ada dalam perjanjian kerja sama ini dapat
dilakukan atas kesepakatan bersama PARA PIHAK sepanjang tidak
menyimpang dari Perjanjian Kerja Sama.

Demikianlah Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), asli masing-masing


sama bunyinya di atas kertas bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum
yang sama setelah ditanda tangani oleh PARA PIHAK.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

PT………………….

Direktur

……………………………………….
Direktur

Anda mungkin juga menyukai