Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN

4.1 Analisa

Analisa adalah penguraian dari suatu masalah atau suatu objek yang akhirnya

menghasilkan suatu kesimpulan, tahap analisa data merupakan tahaap yang paling penting

daalam pengembangan sebuah sistem,karena pada tahap inilah nantinyaa dilakukan evaluasi

kinerja, identifikasi terhadap masalah yang ada rancangan sistem daan langkah-langkah yang

dibutuhkan untuk perancangan yang di inginkan sampai pada analisis yng diharapkan.

4.1.1 Analisa Data

Analaisa data merupakan tahap yang paling penting dalam perancangan sebuah sistem,

dimana merupakan tahap awal dalam perancangan dan pengembangan sebuah sistem

keamanan, dengan analisa data kebutuhan dari masalah-masalah yang ada akan teridentifikasi

sehingga dapat dilakukan perbandingan terhadap sistem tersebut.

Analisis pada Dinas Penanaman Modal Lubuk Basung dalam analisis perbandingan

system keamanan jaringan L2TP dan SSTP pada jaringan VPN diperlukan data agar vbisa

diolah dan anaalisa terhadap sistem. Pada penelitian ini terdapat data yang didapatkan olen

peneliti :

a. Internet Service Provider (ISP) yang digunakan di Dinas Penanaman Modal

Kabupaten Agam merupakan dari icon.

b. Jumlah bandwicht ISP di Dinas Penanaman Modal Kabupaten Agam adalah

20 Mbps download dan 20Mbps Upload.

c. Topologi jaringan yang digunakan yaitu topologi star.


4.1.1.1 Topologi Jaringan Dinas Penanaman Modal Kabupaten Agam

Gambar 4.1 Topologi Jaringan Dinas Penanaman Modal Kabupaten Agam

Dari topologi yang di dapat, dapat dijelaskan dinas penanaman modal Kabupaten Agam

menggunakan topologi star.Jaringan pemerintahan yang ada di Kabupaten Agam berpusat di

dinas penanaman modal.Ada organisasi perangkat daerah, puskesmas, dan kecamatan yang

terintegrassi sehingga memudaahkan dalam mengirim data pada Kabupaten Agam.

4.1.2 Analisa System

Dari analisa proses metode yang digunakan dalam penelitian ini peneliti akan

membangun sebuah VPN (Virtual Privat Network) menggunakan protocol L2TP (Layer 2

Tunnelling Protokol) dan SSTP (Secure Socket Tunneling Protokol) dari 2 metode tersebut

peneliti akan membandingkan system keamanan yang lebih baik dalam menjaga data user.

Pengaturan konfigurasi L2TP dan SSTP pada router sebagai jalur penghubung antar instansi
di Lubuk Basung yang sesuai dengan analisis di Dinas Penanaman Modal Lubuk Basung

Kabupaten Agam.

Prose yang dilakukan virtual privat network (VPN) menjadi sebuah jaringan privat

dengan mengunakan protocol L2TP dan SSTP sebagai pembangun suatu tunnel atau

terowongan sebagai instansi di masing-masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Lubuk

Basung bisa melakukan sharing data lebih mudah dan aman dengan menggunakan protocol

L2TP dan SSTP. Adapun kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan

dalam pengerjaan tugas akhir ini yang ditunjukan pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Perangkat Keras

Perangkat keras Unit Rincian

PC 1 ASUS Processor Intel(R) Core(TM) i3-5005u

CPU @ 2.00GHz 2.00GHz.

Router Mikrotik 1 1. RouterBoard 941-2 rb

Tabel 4.2 Perangkat Lunak

Perangkat Lunak Rincian

Windows 7 ultimate (64 bit) L2TP

SSTP

Wireshak_(32 bit)_v2.2.7 Penganalisian Paket Data Jaringan

Winbox Mengoperasikan Router Mikrotik

Speedtes Mengecek Performa Jaringan


4.1.3 Analisa Sistem Yang Berjalan

Setelah melakukan penelitian langsung kelapangan terhadap sitem yang sedang

berjalan pada Dinas Penanaman Modal Lubuk Basung,didapat sistem kerja yang berjalan saat

itu menggunakan router wireless dengan rangkaiaan topologi star,dimana semua komputer

terhubung dengan pengguna menggunakan wireless agar komputer dapat terhubung dengan

internet perangkat menggunakan 1 router.

4.1.4 Analisa Sistem Yang Akan Diterapkan

Analisa sistem ini merupakan dasar dalam merencanakan sistem yang akan

diterapkan.Analisa system di lakukan untuk melihat batasan dalam pengembangan sebuah

sistem yang sedang dikembangkan, penelitian ini menggunakan router mikrotik. Router yang

pertama sebagai VPN Server dan router yang kedua sebagai VPN Clien yang terkoneksi

melalui protokol L2TP dan SSTP. Adapun perangkat leptop akan mencoba koneksi VPN

Server Mikrotik,setelah terkoneksi peneliti akan mencoba melakukan perbandingan feforma

jaringan antara protocol L2TP dan SSTP.

4.2 Perancangan

Perancangan adalah suatu proses yang menggambarkan suatu system yang

dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dari tahap analisis.Adapun tahap yang dilakukan

dalam perancangan system ini membahas tujuan perancangan systemserta menjelaskan tahap

perancangan pengembangan jaringan yang akan diterapkan pada Dinas Penanaman Modal

Kabupaten Agam.
4.2.1 Perancangan Topologi Jaringan

Adapun sedikit gambaran topologi jaringan yang akan diterapkan pada Dinas

Penanaman Modal Kab Agam dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.2 Topologi jaringan yang akan diterapkan

Pada perancangan di atas peneliti akan menerapkan koneksi VPN dengan

menggunakan protokol L2TP dan SSTP, untuk router OPD 1 akan di setting sebagai VPN

Server sedangkan router OPD 2 di setting sebagai VPN Client. Komputer client yang

terhubung pada router OPD 1 dan OPD 2 nantinya bisa saling bertukar data menggunakan

VPN. Untuk client padaa PC 4 akan mencoba koneksi ke VPN Server. Setelah berhasil

terkoneksi peneliti akan mengnalisa perbandingan sysstem keamanan pada VPN dalam

menggunakan protocol L2TP atau SSTP,sehingga proses pertukaran dataa antara Dinas

Penanaman Modal Kabupaten Agam dengan OPD lainnya lebih aman.


4.2.2 Konfigurasi Pada Router

1. Login Winbox

Pada langkah awal kita perlu login ke aplikasi winbox dengan memasukan MAC

address pada neightbors , isi juga login dengan admin sedangkan password kosong saja

Gambar 4.3 Login Winbox

Sebelum menekan tombol connect pastikan kita sudah klik MAC address

bukan pada ip address.

2. Halaman Utama Winbox

Berikut adalah halaman utama untuk winbox :

Gambar 4.4 Halaman Utama pada Winbox

3. Menambahkan IP Pool
IP Pool berfungsi untuk memberikan IP DHCP otomatis untuk setiap client

yang terkoneksi ke VPN Server, cara menambahkan IP Pool,klik menu IP, lalu Pool, klik

tombol (+), isikan kolom data seperti pada gambar 4.5

Gambar 4.5 Menambahkan IP Pool

4.2.3 Konfigurasi Protocol Virtual Private Network

4.2.3.1 Mengaktifkan L2TP dan SSTP Server

1. Enable L2TP Server

Untuk mengaktifkan L2TP Server klik menu PPP, pada menu tersebut pilih

L2TP Server, pada kolom L2TP tersebut centang baagian “Enabled” untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.6


Gambar 4.6 Enabled L2TP Server

2. Enabel SSTP Server

Untuk mengaktifkan SSTP Server klik menu PPP, pada menu tersebut pilih

tombol SSTP Server, pada kolom SSTP Server centang bagian “Enabled” untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.7

Gambar 4.7 Enabled SSTP Server

3. Interface L2TP Server Binding

Untuk menambahkan dengan klik tombol (+) lalu pilih L2TP Server Binding,

lalu sesuaikan nama pada interface L2TP, setelah itu klik ok, seperti pada gambar 4.8
Gambar 4.8 Menambahkan Interface L2TP Server Binding

4.Interface SSTP Server Binding

Untuk menambahkan klik tombol (+) lalu pilih SSTP Server Binding, lalu

sesuaikan nama pada interface SSTP, setelah itu klik ok, seperti pada gambar 4.9

Gambar 4.9 Menambahkan Interface SSTP Server Binding

5. Mengubah Konfigurasi PPP Profile

Pada konfigurasi ini untuk mengatur IP address VPN Server dan IP address VPN

Client, dengan cara pilih menu profiles, maka akan terlihat seperti pada gambar

dibawah ini :
Gambar 4.10 Tampilan tab menu profiles

Pilih”Vpn_1”, isi kolom local address alamat IP VPN Server yang akan digunakan

dan pada kolom remote address pilih IP Pool yang ditambahkan tadi,seperti pada

gambar 4.11

Gambar 4.11 Mengubah konfigurasi PPP Profiles

Gambar 4.12 Mengubah konfigurasi PPP Profil L2TP


Gambar 4.13 Mengubah konfigurasi PPP Profil SSTP

6. Menambahkan User VPN

Pada konfigurasi ini untuk membuat akun VPN yang akan terkoneksi dengan

VPN yang dirancang,dengan cara pada kolom tab menu secets,klik tombol (+), isikan

pada kolom menambahkannya seperti pada gambar 4.14

Gambar 4.14 Menambahkan user VPN


Gambar 4.15 Menambahkan user VPN

7. Konfigurasi VPN Client

Pada penelitian ini menggunakan router, router utama sebagai server yang berada

di Dinas Penanaman Modal Kabupaten Agam, sedangkan router lainnya berada pada

OPD lain, agar router client bisa terkoneksi dengan VPN Server.

a. Menambahkan interface L2TP Client

Pada menu PPP, klik tombol (+), lalu pilih L2TP Client maka akan tampil

penambahan L2TP Client,tab dial out, isi kolom connection ToIP Publik yang

digunakan pada router utama, untuk user dan password isikan sesuai dengan

user VPN yang di buat pada VPN Server. Seperti pada gambar 4.16

Gambar 4.16 Penambahan interface L2TP Client


b. Menambahkan interface SSTP Client

Untuk menambahkan interface SSTP Client sama dengan L2TP Client.

Isikan sesuai user VPN yang di buat pada VPN Server. Seperti pada gambar

4.17:

Gambar 4.17 Penambahan interface SSTP Client

jika user telah te.rkoneksi dengan VPN Server akan muncul connected, dan pada

bagian IP Address akan muncul VPN Client

8. Konfigurasi Route

Agar client dari maing-masing router bisa terhubung dan bisa melakukan sharing

data secara jarak jauh dengan VPN, di perlukan proses routing kemasing-masing IP

LAN, dengan gateway IP VPN Server. Cara menambahkan route pada menu IP, lalu

pilih router

Gambar 4.18 Proses routing


4.3 Melakukan Tes Ping

Setelah konfigurasi selesai, dilakukan test ping memastikan apakah sudah terkoneksi

atau belum.

1. Test ping PC

Ping dilakukan dengn ip pada server “192.168.52.90” karena ip pada server adalah ip

tersebut.

Gambar 4.19 Test Ping PC

2. Test Ping dari Mikrotik

Gambar 4.20 Test Ping Server


3. Test Ping DNS Server

Gambar 4.21 Test Ping DNS Server

4.4 Pengujian Jaringan

Dalam hal membangun jaringan computer perlu ndilakukan sebuah pengujian

jaringanyang telah dibangun sebelumnya, hal ini berguna untuk menampilkan bahwa semua

system yang telah dibuat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang direncanakan.

4.4.1 Pengujian Paramenter Sebelum Menggunakan VPN

1. Throughtput

Throughput adalah bandwith actual yang terukur pada suatu ukuran waktu

tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketentuan sedang

mendownload suatu file untuk melihat throughput pada aplikasi wireshark , klik

statistic pilih capture file properties, hasil dari throughput dapat dilihat pada gambar

berikut ini:
Gambar 4.22 Test Throughput

Menghitung kecepatan rata-rata pengiriman data efektif,yang dilakukan yang diukur

dalam bps (bit per second), untuk rumus pencarian data throughput adalah sebagai

berikut :

Jumlah byte : time spain =

354131 byte : 20.632 s = 17.164 byte/ s

= 17.164 KB/S

= 17.164 X 8 = 137 KB/s

2. Packet Loss

Packet loss adalah banyaknya paket yang hilang selama proses transmisi data tujuan.

Paket hilang terjadi ketika satu atau lebih paket data yang melewati suatu jaringan

gagal mencapai tujuannya. Untuk melihat Packet Loss dapat dilihat pada gambar

berikut:
Gambar 4.23 Tes Paacket Loss

Untuk mendapatkan hasil dari packet loss memakai rumus sebagai berikut :

(Paket yang dikirim - paket diterima)/paket dikirim x 100)

= (733 -731)/733) x 100

= ( 2 /733)x 100

= 0,272

3. Delay

Delay merupakan keterlambatan dalam waktu transmisi data pemberi dan

penerima. Satuan dari delay adalah secon (detik).Untuk melihat hasil dari delay

dilakukan perumusan pada media microsof exel. Berikut hasil dari pengukuran delay :
Gambar 4.24 Hasil dari delay

4. Jilter

Jilter merupakan variasi dari delay atau selisih antara delay pertama dengan

delay selanjutnya.Untuk melihat hasil dari jilter dilakukan perumusan pada media

microsof exel. Berikut hasil dari pengukuran jilter :

Gambar 4.25 Hasil Jilter

4.4.2 Pengujian Setelah Menggunakan VPN

1. Throughtput

Throughput adalah bandwith actual yang terukur pada suatu ukuran waktu

tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketentuan

sedang mendownload suatu file untuk melihat throughput pada aplikasi wireshark ,
klik statistic pilih capture file properties, hasil dari throughput dapat dilihat pada

gambar berikut ini:

Gambar 4.26 Test Throughput

Menghitung kecepatan rata-rata pengiriman data efektif,yang dilakukan yang diukur

dalam bps (bit per second), untuk rumus pencarian data throughput adalah sebagai

berikut :

Jumlah byte : time spain =

1875807 byte : 10,825 s = 173.284 byte/ s

= 173.284 KB/S

= 173.284 X 8

= 1386 KB/s

2. Packet Loss

Packet loss adalah banyaknya paket yang hilang selama proses transmisi data

tujuan. Paket hilang terjadi ketika satu atau lebih paket data yang melewati suatu

jaringan gagal mencapai tujuannya. Untuk melihat Packet Loss dapat dilihat pada

gambar berikut:
Gambar 4.27 Packet Loss

Untuk mendapatkan hasil dari packet loss memakai rumus sebagai berikut :

(Paket yang dikirim - paket diterima)/paket dikirim x 100)

= (1637 -1637)/1637) x 100

= ( 0 /1637)x 100

=0

3. Delay

Delay merupakan keterlambatan dalam waktu transmisi data pemberi dan

penerima. Satuan dari delay adalah secon (detik).Untuk melihat hasil dari delay

dilakukan perumusan pada media microsof exel. Berikut hasil dari pengukuran

delay :
Gambar 4.28 Delay

4. Jilter

Jilter merupakan variasi dari delay atau selisih antara delay pertama dengan

delay selanjutnya.Untuk melihat hasil dari jilter dilakukan perumusan pada media

microsof exel. Berikut hasil dari pengukuran jilter :

Gambar 4.29 Jilter

4.5 Pengujian Pada SpeedTest

Speedtest akan mengukur kecepatan maksimum koneksi internet yang kamu buat saat

itu. Hal ini dilakukan dengan mengirim dan menerima berkas data ke yang menerima tes di

sekitar lokasimu , hasil speedtest tidak selalu sama dan tidak mutlak. Banyak yang

mempengaruhi proses tersebut, namun hasil tersebut memberi gambaran kasar tentang kualitas

koneksi internet yang dibuat.

4.5.1 Pengujian Sebelum Menggunakan VPN dengan SpeedTest

Pada tahap ini penulis melakukan uji coba kecepatan jaringan sebelum

menerapkan VPN menggunakan speedtest. Dimana akan terlihat index ping, download
dan upload pada jaringan, sehingga akan terdapat perbandingan kecepatan sebelum

dan sesudah menerapkan VPN.

Gambar 4.30 Sebelum Speedtest

4.5.2 Pengujian Setelah Menggunakan VPN dengan SpeedTest

Pada tahap ini penulis melakukan uji coba kecepatan jaringan sebelum

menerapkan VPN menggunakan speedtest. Dimana akan terlihat index ping,

download dan upload pada jaringan, sehingga akan terdapat perbandingan

kecepatan sebelum dan sesudah menerapkan VPN.

Gambar 4.31 Setelah Speedtest

Anda mungkin juga menyukai