Daftar Pustaka
http://biologi-lestari.blogspot.com/2013/03/konsep-belajar-dan-pembelajaran.html
TINJAUAN PUSTAKA
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
d. Menyampaian cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.
2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
I. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/ tema
materi yang akan pelajari dengan menerapkan prinsip alam terkembang jadi guru dan belajar
dari aneka sumber
2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lainnya.
3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
II. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna.
2) Memfasilitasi peserta didik melalui tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tulisan.
3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak
tanpa merasa takut.
4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
5) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tulisan, baik individu maupun kelompok.
7) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok.
8) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan.
9) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
III. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber.
3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan.
4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar.
a) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitas dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang
menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar.
b) Membantu menyelesaikan masalah
c) Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi.
d) Member informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
e) Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. Bersama-sama dengan peserta didik dan/ atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan
pelajaran
b. Melakukan penilaian dan/ atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, program
pengayaan, layanan konseling dan/ atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
b. Supervisi
1. Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, palaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran.
2. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan,
dan konsultasi
3. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.
c. Evaluasi
1. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara
keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
2. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
a) Membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar poses
b) Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.
3. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses
pembelajaran.
d. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada
pemangku kepentingan.
e. Tindak Lanjut
1. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar.
2. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar.
3. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/ penataran lebih lanjut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
I. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/ tema
materi yang akan pelajari dengan menerapkan prinsip alam terkembang jadi guru dan belajar
dari aneka sumber
2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lainnya.
3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
II. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna.
2) Memfasilitasi peserta didik melalui tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tulisan.
3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak
tanpa merasa takut.
4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
5) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tulisan, baik individu maupun kelompok.
7) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok.
8) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang
dihasilkan.
9) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
III. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber.
3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan.
4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/ atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan
pelajaran
2) Melakukan penilaian dan/ atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram.
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, program
pengayaan, layanan konseling dan/ atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Daftar Pustaka
https://rumahradhen.wordpress.com/materi-kuliahku/materi-lain/pembelajaran/materi-
belajar-dan-pembelajaran/
pendahuluan
Berbicara tentang belajar dan pembelajaran adalah berbicara tentang sesuatu yang
tidak perna berakhir sejak manusia ada dan berkembang di muka bumi sampai akhir jaman
nanti. Belajar adalah suatu proses dan aktivitas yang biasa di lakukan dan aktifitas yang
selalu dilakukan dan dialami manusia sejak manusia di dalam kandungan, buaian, tumbuh
berkembang dan anak-anak, remaja sehinga menjadi dewasa, sampai ke liang lahat, sesuai
dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat.
Paul Engrand pada tahun 1940 mengemukakan konsep pendidikan sepanjang hayat,
lifelong education, sebagai laporan kepada UNESCO, yang berimplikasi berupa
terselenggaranya belajar sepanjang hayat, lifelong learning. Sebenarnya jauh sekitar 15 abad
yang lalu, Muhammad SAW. Perna menyampaikan bahwa belajar memang seharusnya sejak
dalam buaian sampai ke liang lahat, minaal mahdi ilaal lahdi, from cradle to the grave. Cina
juga menyatakan “jika engkau berinvestasi sepanjang hayat “tanamlah” manusia (didiklah
manusia). Bahkan, menimbang pentingnya belajar ini, Seneca, ahli fisafat Yunani,
menyatakan bahwa waktu luang yang tidak digunakan untuk belajar sama dengan kematian.
Pada pemrakarsa konsep ini menyampaikan bahwa “jika guru menjelaskan secara
gamblang dan tepat hal-hal yang diharapkan dipelajari oleh siswa, serta menunjukan langkah
langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas akademik tertentu ternyata siswa
bisa lebih baik”
Dalam pembelajaran yang baik dan multiarah, seorang guru menyajar sekalian
belajar, para siswa berajar sekaligus menyajar, ya mengajari temannya, bahkan dalam hal
tertentu juga mengajari gurunya. Dan dalam era komunikasi global saat ini, para siswa lebih
sering mampu menguasai teknologi informasi dari gurunya.
Istilah pembelajaran sering di identikkan dengan pengajaran juga terliat dalam reaksi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan, pasal 20 dinyatakan: “perencanan proses pembelajaran meliputi silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan
penilaian hasil belajar.
Kecenderungan lain yang mewarnai kehidupan manusia yang bermula pada akhir
abad ke-20 sampai saat ini yaitu dunia yang lebih mementingkan nilai-nilai kemanusiaan.
Usaha untuk mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dalam pendidikan melahirkan kembali
pendekatan pendidik yang mementingkan pengembangan dan kreativitas anak. Gerakan
humanisasi meminta informasi yang mendasar dalam pendidikan baik dalam metodologi
belajar-mengajar sampai kepada manajemen dan perancanaan pendidik.
Peter F. Drucer dalam bukunya Post Capitalis Soiety menyatakan bahwa sejak
pertengahan ke-20 pengetahuan telah menjadi knowledges karna menyatunya ilmu dan
teknologi dan telah membangun sisem tersendiri sebagai kuatan yang menciptakan
masyarakat baru. Sementara ini sampai saat ini sistem pendidikan nasional Indonesia
berasumsi bahwa pengetahuan masih bersifat knowledge, tunggang dan terpisah dari
teknologi, artinya jika kita tidak ingin tertinggal dalam perkembangan sains dan teknologi,
maka diperlukan sistem pendidikan yang berimplikasi kepada pembelajaran dan dilandasi
oleh paradigma knowledges.
METODE PEMBELAJARA
Metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-
langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan.
Metode pembelajaran dapat dianggap sebagai suatu prosedur atau proses yang teratur, suatu
jalan atau cara yang teratur untuk melakukan pembelajaran.
Contoh metode pembelajaran konversional antara lain yaitu metode ceramah, metode tanya
jawab, metode diskusi, metode pemberian tugas, metode proyek, dan sebgai variasinya.
MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang
mengambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, desain unit-unit pelajaran dan
pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, program multi media, dan bantuan
belajar melalui program komputer.
STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran adalah rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran yang
terkait dengan pengelolaan siswa, pengelolaan guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran,
pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan sumber belajar dan penilaian agar pembelajaran
lebih efektif dan efisien sesuai dengan pembelajaran yang di tetapkan.
Strategi pembelajaran erat hubungannya dengan tehnik pembelajaran.
TEKNIK PEMBELAJARAN
Teknik pembelajaran adalah upaya untuk menjamin agar seluruh siswa di dalam kelas
diberikan berbagai peluang belajar sesuai kebutuhan dan minat mereka. Teknik pembelajaran
implementasi dari metode pembelajaran yang secara nyata berlangsung di dalam kelas,
tempat terjadi proses pembelajaran. Teknik pembelajaran merupakan suatu yang menyangkut
pengertian yang lebih sempit.
Hubungan antar metode dengan teknik dapat diumpamakan sebagai hubungan antar strategi
dan taktik. Taktik pembelajaran menerapkan sebagai kiat, atau taktik untuk memenuhi tujuan
atau kompetisi yang diinginkan, bersifat lebih taktis dan merupakan penjabaran dari strategi.
STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran adalah suatu cara untuk peningkatkan pembelajaran yang
optimal bagi siswa termasuk bagaiman mengelolah disiplin kelas dan organisasi
pembelajaran.
Menurut Colin Marsh, menyatakan bahwa hanya ada dua strategi pembelajaran pokok, yaitu
pembelajaran berpusat pada guru (teacher-centered teaching) dan pembelajaran perpusat
pada siswa (student-cebtered teaching).
B. Tipe Belajar
1. Belajar Berdasarkan Behaviorisme
a. Belajar sederhana tanpa asosiasi
b. Belajar asosiasi
c. Pengondisian klasik
d. Pengondisian operan
e. Belajar melalui kesan
f. Belajar pengamatan
g. Belajar melalui bermain
h. Belajar tuntas
2. Belajar yang Dilandasi Kognitivisme dan Konstruktivisme
a. Belajar melalui pembudayaan
b. Belajar menurut David P.Ausubel dan Floyd G. Robinson
Belajar menerima
Belajar menghafal
Belajar menemukan
Belajar bermakna
3. Hierarki Belajar Menurut Robert M. Gagne
Belajar isyarat
Belajar rangsangan-tanggapan
Rantai perbuatan
Asosiasi verbal
Belajar membedakan
Belajar konsep
Belajar aturan-aturan
Belajar pemecahan masalah
4. Pembelajaran Multimedia, misalnya belajar di luar kelas menggunakan media
tumbuhan atau hewan yang berada d sekitarnya. Sekaligus belajar menggunakan
sumber-sumber seperti kliping, majala pengetahuan dan bantuan komputer,bantuan
narasumber atau ahli, dan sebagainya.
5. Belajar Berbasis Internet dan Belajar yang Diperkaya, belajar ini dilakukan dengan
menggunakan alat elektronik atau tepatnya menggunakan jaringan komputer
berbasis internet.
6. Jenis Belajar Berlandaskan Perkembangan Konsepsi
Perkembangan konseptual
Resolusi konseptual
Pertukaran konseptual
Model generatif
Perubahan konseptual
7. Jenis Belajar Berdasarkan Jenis Pengorganisasian
Belajar informal
Belajar formal
Belajar nonformal
Belajar nonformal yang dikombinasikan
KONSEP PEMBELAJARAN
A. PERAN GURU SEBAGAI INSAN MULTIMEDIA
1. Guru sebagai Guru
2. Guru sebagai Teladan
3. Guru sebagai Penasehat
4. Guru sebagai Pemegang Otoritas
5. Guru sebagai Pembaru
6. Guru sebagai Pemandu
7. Guru sebagai Pelaksana Tugas Rutin
8. Guru sebagai Insan Visioner
9. Guru sebagai Pencipta
10. Guru sebagai Orang yang Realistis
11. Guru sebagai Penutur Cerita dan Seorang Aktor
12. Guru sebagai Pembongkar Kemah
13. Guru sebagai Peneliti
14. Guru sebagai Penilai
15. Atribut Guru Lainnya:
a. Pemandu moral
b. Pembangun
c. Ahli filsafat
d. Fasilitator
e. Pencari tahu sejati
f. Orang yang menjadi jembatan
g. Pembuat perubahan
B. LANDASAN PEMBELAJARAN
Setiap pengajar harus berkeyakinan bahwa:
1. Belajar adalah sangat penting dan sangat menyenangkan.
2. Anak patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang unik.
3. Anak hendaknya menjadi pelajar yang aktif, mereka perlu di dorong untuk
membawa pengalaman, gagasan, minat, dan bahan mereka di kelas.
4. Anak perlu merasa nyaman di kelas, dan dirangsang untuk selalu belajar.
5. Anak harus mempunyai rasa memiliki dan kebanggaan di dalam kelas.
6. Guru merupakan Narasumber (fasilitator,mediator), bukan polisi atau dewa. Anak
harus menghormati guru, tetapi merasa aman dan nyaman dekat dengan guru.
Anak bukan lah robot, karna robot kecil tidak akan belajar, dan juga tidak kreatif.
7. Guru memang harus kompoten, tetapi tidak perlu sempurna.
8. Anak perlu merasa bebas untuk mendiskusikan masalah secara terbuka baik
dengan guru maupun dengan teman sebaya.
9. Kerja sama bernilai lebih daripada kompetisi, walau pada akhirnya mereka harus
Bertanggung jawab secara pribadi.
10. Pengalaman belajar hendaknya dekat dan berasal dari pengalaman yang diperoleh
dari dunia nyata.
- Kriteria yang harus dimiliki seorang guru agar pembelajaran efektif, yaitu;
Sifat
Pengetahuan
Apa yang disampaikan
Bagaimana mengajar
Harapan
Reaksi guru terhadap siswa
ManajemeN