Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Nama : MUHAMAD SAEPUL ROHMANALI

NPM : 192191009

Kelas : PENJAS 19A

KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

A.   Pengertian belajar dan Pembelajaran


1.    Pengertian Belajar
Menurut Morgan, dkk ( 1984 ) memberikan definisi mengenai belajar “Learning
can be defined as any relatively permanent change in behavior which accurs as a
result of practice or experience.” Yaitu bahwa perubahan perilaku itu sebagai
akibat belajar karena latihan ( practice )atau karena pengalaman ( experience ).
Dalam bukunya Walker “Conditioning and instrumental learning”
( 1967 ). Belajar adalah perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman.
Perubahan orang dapat memperoleh, baik kebiasaan – kebiasaan yang buruk
maupun kebiasaan yang baik.
C.T. Morgan dalam introduction to psychology ( 1961 ). Belajar adalah suatu
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat / hasil dari
pengalaman yang lalu.
Sementara itu, Darsono (2000: 14) mengemukakan bahwa belajar diartikan
sebagai perubahan tingkah laku pada individu berkat adanya interaksi antara
individu dengan yang lain, di antara individu dengan lingkungannya. Faktor
lingkungan sangat mempengaruhi dalam proses belajar. Perubahan tingkah laku
seseorang terjadi akibat interaksi dengan orang lain. Proses belajar pada anak
sangat dipengaruhi dari pihak keluarga, pergaulan sekolah, dan lingkungan
masyarakat sekitarnya.
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap
semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu
tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati,
dan memahami sesuatu yang dipelajari.
2.    Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serentetan perbuatan guru
dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pembelajaran terdapat sejumlah
tujuan yang hendak dicapai. Pembelajaran dalam hal ini merupakan suatu
kumpulan yang terdiri dari komponen-komponen pembelajaran yang saling
berinteraksi, berintegrasi satu sama lainnya. Oleh karenanya jika salah satu
komponen tidak dapat terinteraksi, maka proses dalam pembelajaran akan
menghadapi banyak kendala yang mengaburkan pencapaian tujuan pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (Wikipedia.com)
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku
di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip
dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam
konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan
menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek
kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta
keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi
kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan
pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,
disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses
belajar siswa yang bersifat internal. Gagne dan Briggs (1979:3)
Istilah “pembelajaran” sama dengan “instruction atau
“pengajaran”. Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan.
(Purwadinata, 1967, hal 22). Dengan demikian pengajaran diartikan sama dengan
perbuatan belajar (oleh siswa) dan Mengajar (oleh guru). Kegiatan belajar
mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan belajar
adalah kegiatan primer, sedangkan mengajar adalah kegiatan sekunder yang
dimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal.
Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru
untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru
yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran merupakan
kegiatan yang melibatkan beberapa komponen :
a.Siswa
Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
b.Guru         
Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang
memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
c.Tujuan
Pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif, psikomotorik, afektif) yang
diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
d.Isi Pelajaran
Segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk
mencapai tujuan.
e.Metode
Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat
informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.
f.Media
Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan
informasi kepada siswa.
g. Evaluasi
Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.

B.Tujuan Belajar dan Pembelajaran


1. Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah
melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,keterampilan dan
sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. tujuan belajar adalah
suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa
setelah berlangsungnya proses belajar Komponen tujuan belajar
Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen yaitu: Tingkah laku terminal, kondisi-
kondisi tes, standar perilaku.
Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar yang menentukan tingkah
laku siswa setelah belajar. tingkah laku itu merupakan bagian tujuan yang
menunjuk pada hasil yang diharapkan dalam belajar.kondisi-kondisi tes,
komponen ini menentukan situasi dimana siswa dituntut untuk mempertunjukkan
tingkah laku terminal. kondisi-kondisi tersebut perlu disiapkan oleh guru, karena
sering terjadi ulangan/ ujian yang diberikan oleh guru tidak sesuai dengan materi
pelajaran yang telah diberikan sebelumnya.
Ada tiga kondisi yang dapat mempengaruhi perilaku saat tes. pertama, alat dan
sumber yang harus digunakan oleh siswa dalam upaya mempersiapkan diri untuk
menempuh suatu tes, misalnya buku sumber. kedua, tantangan yanng disediakan
terhadap siswa, misalnya pembatasan waktu untuk mengerjakan tes. ketiga, cara
menyajikan informasi, misalnya dengan tulisan atau dengan rekaman dll. tujuan-
tujuan belajar yang lengkap seharusnya memuat kondisi-kondisi di mana perilaku
akan diuji.
Ukuran-ukuran perilaku,komponen ini merupakan suatu pernyataan tentang
ukuran yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku siswa.
suatu ukuran menentukan tingkat minimal perilaku yang dapat diterima sebagai
bukti, bahwa siswa telah mencapai tujuan, misalnya: siswa telah dapat memecah
suatu masalah dalam waktu 10 menit. Ukuran-ukuran perilaku tersebut
dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang harus dikerjakan sebagai lambang
tertentu, atau ketepatan tingkah laku, atau jumlah kesalahan, atau kedapatan
melakukan tindakan, atau kesesuainya dengan teori tertentu.
2.Tujuan Pembelajaran
Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran
adalah kebutuhan siswa,mata ajaran, dan guru itu sendiri. berdasarkan kebutuhan
siswa dapat ditetapkan apa yan hendak dicapai dan dikembangkan dan
diapresiasikan. berdasarkan mata ajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat
ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. guru sendiri adalah sumber
utama tujuan bagi para siswa dan dia harus mampu menulis dan memilih tujuan
pendidikan yang bermakna dan dapat diukur.
Suatu tujuan pembelajaran seyogyanya memenuhi kriteria sebagai berikut:
a.tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya: dalam
situasi bermain peran.
b.Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat
diamati.
c.Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki, misalnya pada
peta pulau jawa, siswa dapat mewarnai dan memberi label pada sekurang-
kurangnya tiga gunung utama

C.Ciri-ciri belajar
Adapun ciri-ciri belajar adalah sbb:
a.Adanya kemampuan baru atau adanya perubahan tingkah laku bersipat
pengetahuan (kognitif) keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap
(apektif)
b.Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan mantap atau dapat
disimpan.
c.Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan
terjadi akibat interaksi dengan lingkungan
d.Perubahan tidak semata-mata oleh pertumbuhan pisik/dewasa, tidak karena
kelelahan, penyakit ataupun pengaruh obat-obatan

D.Hakekat Teori-teori belajar dan pembelajaran


Pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang dilakukan agar proses belajar dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
Faktor yang mempengaruhi pembelajaran, yaitu :
1.Intern yaitu yang berasal dari dalam diri guru itu sendiri sebagai penyaji materi
ajar.
Diantaranya adalah : Persiapan mental, kesesuaian tugas dan tanggung jawab,
penguasaan bahan pembelajaran, kondisi fisik dan psikis, motivasi kerja
2.Ekstern yaitu yang berasal dari luar luar diri guru
Diantaranya, keluarga, lingkungan pergaulan, masyarakat

E.Fungsi / Peran Teori


1.Menurut Gage & Berliner (2005: 6-8) psikologi belajar memiliki
beberapa fungsi, yaitu untuk: menjelaskan, memprediksikan, mengontrol
fenomena (dalam kegiatan belajar mengajar), dan dalam pengertiannya sebagai
ilmu terapan juga memiliki fungsi merekomendasikan.
2.Teori belajar berfungsi memberikan pemahaman mengenai sifat dan keterkaitan
berbagai aspek dalam belajar dan pembelajaran. Dalam hal ini teori
belajar mengkaji konsep mengenai aspek perilaku manusia yang terlibat dalam
belajar dan pembelajaran, serta lingkungan yang terkait. Sebagaimana dijelaskan
bahwa perilaku murid terkait dengan konsep-konsep tentang pengamatan dan
aktifitas psikis (intelegensi, berfikir,motivasi), gaya belajar, individual
defferencies, dan pola perkembangan individu. Sedangkan perilaku guru terkait
dengan pengelolaan pembelajaran kelas, metode, pendekatan, dan model
mengajar. Lebih lanjut, aspek lingkungan yang terkait dan berperan
dalam aktifitas belajar-pembelajaran yakni lingkungan sosial dan instrumental.
3.Di samping fungsi pemahaman, teori belajar berfungsi memberikan prediksi-
prediksi berkenaan saling terlibatnya aspek-aspek dalam belajar-pembelajaran.
Terjadinya perubahan dalam satu aspek akan berpengaruh pada aspek lainnya.
Misalnya, tingkat intelegensi dan motivasi individu dapat dipergunakan untuk
memprediksikan prestasi belajar yang akan dicapai. Selanjutnya, keadaan fisik
dan kondisi psikologis anak dapat memprediksikan kemungkinan kesulitan yang
akan ditemui dalam proses belajarnya. Dengan demikian, guru dapat melakukan
upaya-upaya pemberian bantuannya.
4.Fungsi pengendalian atau mengontrol terkait dengan manipulasi yang mungkin
dibuat. Tentu kita memahami bahwa pengetahuan anak tentang lingkungan tempat
tinggal diperoleh dari mata pelajaran Pengetahuan Sosial (PS). Bilamana ada di
antara topik-topik tertentu tidak diajarkan, maka mereka tidak memiliki
pengetahuan tentang topik-topik itu. Guru dapat merekayasa sekelompok anak
yang diberi perlakuan tertentu (pembelajaran PS), sedangkan sekelompok yang
lain tidak, sehingga dapat diketahui perbedaan hasilnya. Dengan demikian,
pengetahuan murid mengenai pengetahuan sosial dikontrol dengan pembelajaran
PS.
5.Fungsi teori belajar rekomendatif. Sebagai ilmu terapan, teori belajar tidak
hanya memberikan wawasan konseptual terkait dengan fenomena belajar-
pembelajaran, tetapi menyediakan sejumlah rekomendasi untuk praktik
pembelajaran. Meskipun rekomendasi tersebut berupa rambu-rambu umum, tidak
secara akurat berkonsekuensi dengan masalah yang dihadapi guru. Rekomendasi
tidak secara langsung ditujukan pada kasus per kasus masalah pembelajaran,
tetapi saran dan pertimbangan rekomendatif yang diajukan diharapkan tetap dapat
dijadikan pedoman bagi guru untuk mengambil keputusan instruksionalnya.
http://biologi-lestari.blogspot.com/2013/03/konsep-belajar-dan-
pembelajaran.html

Konsep Belajar dan Pembelajaran


Belajar dan pembelajaran merupakan dua konsep yang saling terkait satu satu
sama lain, bagaikan dua sisi mata uang yang sulit untuk dipisahkan. Aktivitas
belajar peserta didik hanya dimungkinkan berlangsung dalam suatu proses
pembelajaran yang dapat memberi kesempatan bagi mereka untuk belajar dengan
baik. Sebaliknya, proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik bila
medapat respons dari peserta didik. Keterkaitan antara belajar dan pembelajaran
tampak pada konsep belajar dan pembelajaran. Konsep Belajar Belajar dalam arti
luas merupakan suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya
suatu tingkah laku baru yang bukan disebabkan oleh kematangan dan sesuatu hal
yang bersifat sementara sebagai hasil dari terbentuknya respons utama.
Belajar merupakan aktivitas, baik fisik maupun psikis yang menghasilkan
perubahan tingkah laku yang baru pada diri individu yang belajar dalam bentuk
kemampuan yang relatif konstan dan bukan disebabkan oleh kematangan atau
sesuatu yang bersifat sementara. Perubahan kemampuan yang disebabkan oleh
kematangan, pertumbuhan, dan perkembangan seperti anak yang mampu berdiri
dari duduknya atau perubahan fisik yang disebabkan oleh kecelakaan tidak dapat
dikategorikan sebagai hasil dari perbuatan belajar meskipun perubahan itu
berlangsung lama dan konstan. Menurut Slameto bahwa belajar ialah suatu proses
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
Perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil dari perbuatan belajar terjadi
secara sadar, bersifat kontinu dan fungsional, bersifat positif dan aktif, bersifat
konstan, bertujuan atau terarah, serta mencakup seluruh aspek tingkah laku. Ciri-
ciri perubahan tingkah laku sebagai hasil dari perbuatan belajar tersebut tampak
dengan jelas dalam berbagai pengertian belajar menurut pandangan para ahli
pendidikan dan psikologi.
1. Belajar menurut Pandangan B. F. Skinner Belajar menurut Skinner adalah
menciptakan kondisi peluang dengan penguatan (reinforcement), sehingga
individu akan bersungguh-sungguh dan lebih giat belajar dengan adanya ganjaran
(funnistment) dan pujian (rewards) dari guru atas hasil belajarnya. Skinner
membuat perincian lebih jauh dengan membedakan adanya dua macam respons.
Pertama, respondent response, yaitu respons yang ditimbulkan oleh perangsang-
perangsang tertentu yang disebut eliciting stimuli menimbulkan responsrespons
yang secara relatif tetap, misalnya makanan yang menimbulkan keluarnya air liur.
Pada umumnya, perangsang-perangsang yang demikian itu mendahului respons
yang ditimbulkannya. Kedua, operant response, yaitu respons yang timbul dan
berkembangnya diikuti oleh perangsang-perangsang tertentu yang disebut
reinforcing stimuli atau reinforce, karena perangsang-perangsang tersebut
memperkuat respons yang telah dilakukan oleh organisme. Jadi, seorang akan
menjadi lebih giat belajar apabila mendapat hadiah sehingga responsnya menjadi
lebih intensif atau kuat.
2. Belajar menurut pandangan Skinner adalah kesempatan terjadinya peristiwa
yang menimbulkan respons belajar, baik konsekuensinya sebagai hadiah maupun
teguran atau hukuman. Dengan demikian, pemilihan stimulus yang deskriminatif
dan penggunaan penguatan dapat merangsang individu lebih giat belajar, sehingga
belajar merupakan hubungan antara stimulus dengan respons (S²R).
3. Belajar menurut Pandangan Robert M. Gagne Gagne sebagai yang dikutip oleh
Sagala memandang bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam
kemampuan manusia setelah belajar secara terus-menerus yang bukan hanya
disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Belajar terjadi apabila suatu situasi
stimulus bersama dengan isi ingatan memengaruhi individu sedemikian rupa
sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke
waktu setelah ia mengalami situasi tadi.
Pandangan Gagne di atas menunjukkan bahwa belajar adalah adanya stimulus
yang secara bersamaan dengan isi ingatan memengaruhi perubahan tingkah laku
dari waktu ke waktu. Karena itu, belajar dipengaruhi oleh faktor internal berupa
isi ingatan dan faktor ekternal berupa stimulus yang bersumber dari luar diri
individu yang belajar. Gagne membagi segala sesuatu yang dipelajari individu
yang disebut the domains of learning itu menjadi lima kategori. Pertama,
keterampilan motoris (motor skill), yaitu koordinasi dari berbagai gerakan badan.
Kesua, informasi verbal, yaitu menjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis,
dan menggambar. Ketiga, kemampuan intelektual, yaitu menggunakan simbol-
simbol dalam mengadakan interaksi dengan dunia luar. Keempat, strategi kognitif,
yaitu belajar mengingat dan berpikir memerlukan organisasi keterampilan yang
internal (internal organized skill). Kelima, sikap, yaitu sikap belajar yang penting
dalam proses belajar.
Berdasarkan uraian di atas, Gagne memandang bahwa belajar dipengaruhi oleh
faktor dalam diri dan faktor dari luar diri individu belajar yang saling berintekasi,
sehingga kondisi eksternal berupa stimulus dari lingkungan belajar dan kondisi
internal yang berupa keadaan internal dan proses kognitif individu yang saling
berinteraksi dalam memperoleh hasil belajar yang dikategorikan sebagai
keterampilan motoris (motorik skill), informasi verbal, kemampuan intelektual,
strategi kognitif, dan sikap.
3. Belajar menurut Pandangan Jean Piaget Piaget adalah seorang psikolog yang
fokus mempelajari berpikir pada anakanak sebab ia yakin dengan cara berpikir
anak-anak akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan epistemologi. Piaget
berpendapat bahwa ada dua proses yang terjadi dalam pekembangan kognitif
anak, yaitu proses assimilations dan proses accommodations.
Proses assimilations, yaitu menyesuaikan atau mencocokkan informasi yang baru
diperoleh dengan informasi yang telah diketahui sebelumnya dan mengubahnya
bila perlu. Adapun proses accommodations, yaitu menyusun dan membangun
kembali atau mengubah informasi yang telah diketahui sebelumnya sehingga
informasi yang baru dapat disesuaikan dengan baik
https://media.neliti.com/media/publications/145621-ID-konsep-belajar-dan-
pembelajaran.pdf
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
A.Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.  Santrock
dan Yussen mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif permanen
karena adanya pengalaman. Sedangkan Reber mendefinisikan belajar dalam dua
pengertian, yaitu :
1.Belajar merupakan proses memperoleh pengetahuan
2.Belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai
hasil latihan yang diperkuat.
Dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh
pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan
kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi
individu dengan lingkungannya.

B.Ciri-ciri Perilaku Belajar


Tingkah laku yang dikategorikan sebagai aktivitas belajar memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1.Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar
2.Perubahan bersifat kontinyu dan fungsional
3.Perubahan bersifat positif dan aktif
4.Perubahan bersifat premanen
5.Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

C.Faktor Yang Mempengaruhi Belajar


Ada dua faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu :
1.Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berada dalam diri individu yang sedang
belajar.  Faktor internal meliputi :
a.Faktor jasmaniah
Antara lain : kesehatan dan cacat tubuh
b.Faktor psikologis
Antara lain : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan
kelelahan.
2.Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar individu yang sedang
belajar.  Faktor eksternal menjadi :
a.Faktor Keluarga
Antara lain : cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang
kebudayaan.
b.Faktor sekolah
Antara lain : metode menajar, kurikulum, relasi antar guru dan siswa, relasi
antarsiswa, disiplin sekolah, pelajaran, waktu, standar pelajaran, keadaan gedung,
metode belajar, dan tugas rumah.
c.Faktor masyarakat
Antara lain : kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan
dalam masyarakat, media massa.

Menurut Muhibbinsyah, faktor yang mempengaruhi belajajar ada tiga macam,


yaitu :
1.Faktor eksternal
Meliputi keadaan jasmani dan rohani anak.
2.Faktor eksternal
Meliputi kondisi lingkungan di sekitar siswa.
3.Faktor pendekatan belajar
Merupakan jenis upaya yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi-materi pelajaran.  Menurut hasil penelitian Biggs, ada tiga
bentuk dasar pendekatan belajar siswa :
a.Pendekatan surface (permukaan, bersifat lahiriah)
b.Pendekatan deep (mendalam)
c.Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi)

D.Motivasi Belajar
Biggs dan Telfer menyatakan bahwa ada empat golongan motivasi belajar siswa,
antara lain :
1.Motivasi instrumental
Siswa belajar karena didorong oleh adanya hadiah atau hindari hukuman
2.Motivasi sosial
Siswa belajar untuk penyelenggaraan ugas, dalam hal ini keterlibatan siswa pada
tugas menonjol.
3.Motivasi berprestasi
Siswa belajar untuk meraih prestasi atau keberhasilan yang telah ditetapkannya.
4.Motivasi instrinsik
Siswa belajar karena keinginannya sendiri.
Motivasi yang tinggi dapat menggiatkan aktivitas belajar siswa. Motivasi yang
tinggi tersebut dapat ditemukan dalam sifat dan perilaku siswa, antara lain :
1.Adanya kualitas ketertiban siswa dalam belajar yang sangat tinggi.
2.Adanya perasaan dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam belajar.
3. Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar senantiasa
memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Keller menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan
dalam proses belajar mengajar yang disebut sebagai model ARCS.  Model ARCS
ini merupakan empat kategori kondisi yang harus diperhatikan guru agar proses
pembelajaran yang dilakukannya menarik, bermakna dan memberi tantangan pad
asiswa.  Keempat kondisi tersebut adalah :
1.Attention (perhatian)
2.Relevance (relevansi)
3.Confidence (kepercayaan diri)
4.Satisfaction (kepuasan)
A.Pengertian Pembelajaran
Pengertian pembelajaran menurut beberapa ahli :
Menurut Gulo, pembelajaran adalah usaha untuk menciptakan sistem lingkungan
yang mengoptimalkan kegiatan belajar.
Menurut Nasution, pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau
mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengna anak didik,
sehingga terjadi proses belajar.  Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah
ruangan belajar, guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya
yang relevan dengan kegiatan belajar siswa.
Biggs membagi konsep pembelajaran dalam tiga pengertian, yaitu :
1.Pengertian Kualitatif
Penularan pengetahuan dari guru kepada siswa.  Guru dituntut untuk menguasai
ilmu yang disampaikan kepada siswa, sehingga memberikan hasil yang optimal.
2.Pengertian Institusional
Penataan segala kemampuan mengajar sehingga berjalan efisien.  Guru harus
terlalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar.
3.Pengertian Kualitatif
Upaya guru utnuk memudahkan belajar siswa.  Peran guru tidak hanya
menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga melibatkan siswa dalam aktivitas
belajar yang efektif dan efisien.
Kesimpulannya, pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan
sengaja oleh pendidik utnuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengoptimalkan
dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagi metode sehingag siswa dapat
melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal.

B. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran
seingga diperoleh hasil yang optimal.  Adapun berbagai metode pembelajaran
yang dapat digunakan ipendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara lain :
1.Metode Ceramah
Penyampaian materi dari guru kepada siswa dengan melalui bahasa lisan baik
verbal maupun nonverbal.
2.Metode Latihan
Penyampaian materi melalui upaya menanamkan terhadap kebiasaan-kebiasaan
tertentu, sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optomal.
3.Metode Tanya Jawab
Menyajikanmateri pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh
anak didik.  Bertujuanmemotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran atau guru mengajukan pertanyaan dan anak didik menjawab.
4.Metode Karyawisata
Metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke objek
di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati atau
mengalami secara langsung.
5.Metode Demonstasi
Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu benda
yang berkaitan dengan bahan pelajaran.
6.Metode Sosiodrama
Metode pembalajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk
melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat dalam kehidupan
sosial.
7.Metode Bermain Peran
Pembelajaran melalui pengemgangan imajinasi dan penghayatan anak didik
denagn cara anak didik memerankan suatu tokoh, baik tokoh hidup maupun
mati.  Metode ini mengembangkan penghayatan, tanggung jawab, dan terampil
dalam memaknai materi yang dipelajari.
8.Metode Diskusi
Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa diminta
memecahkan masalah secara kelompok.
9.Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
Metode pemberian tugas dan resitasi merupakan metode pembelajaran melalui
pemberian tugas kepada siswa. Resitasi merupakan metode pembelajaran berupa
tugas pada siswa untuk melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru.
10.Metode Eksperimen
Pemberian kepada siswa utnuk melakukan percobaan.
11.Metode Proyek
Membahas materi pelajaran ditinjau dari sudut pandang pelajaran lain.
Adapun prinsip dalam pemilihan metode pembelajaran adalah disesuaikan dengan
tujuan, tidak terikat pada suatu alternatif, dan penggunaannya bersifat
kombinasi.  Faktor yang menentukan dipilihnya suatu metode dalam pembelajaran
antara lain :
1.Tujuan pembelajaran
2.Tingkat kematangan anak didik
3. Situasi dan kondisi yang ada dalam proses pembelajaran
http://najwasyarofa.blogspot.com/2015/02/konsep-dasar-belajar-dan-
pembelajaran.html

Anda mungkin juga menyukai