Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUAN KE- 7

BANTALAN

A. Umum
Bantalan berfungsi meneruskan beban dari rel ke balas, menahan lebar sepur,
dan stabilitas ke arah luar jalan rel.
Bantalan dapat dibuat dari kayu, baja, atau beton. Pemilihan bahan bantalan
didasarkan pada kelas jalan yang sesuai dengan klasifikasi jalan rel Indonesia.

B. Bantalan Kayu
1. Pada jalan yang lurus bantalan kayu mempunyai ukuran :
- panjang (L) = 200 cm
- Lebar (b) = 22 cm
t L
- Tinggi (t) = 13 cm
b

2. Mutu kayu yang digunakan untuk bantalan kayu harus memenuhi ketentuan
peraturan bahan jalan rel Indonesia (PBJRI).
3. Bantalan kayu pada bagian tengah mapun bagian bawah rel harus mampu
menahan momen maksimum sebesar :
Kelas Kayu Momen Maksimum (kg.m)
I 800
II 530

4. Bentuk penampang melintang kayu harus berupa empat persegi panjang


pada sebuah tubuh bantalan.

C. Bantalan Baja
1. Pada jalur lurus bantalan baja bisa mempunyai ukuran :
- Panjang = 200 cm
- Lebar atas = 14,4 cm
- lebar bawah = 23,2 cm
- Tebal baja = minimal 7 mm

40
2. Mutu baja yang dipakai untuk bantalan harus memenuhi ketentuan peraturan
bahan jalan rel Indonesia (PBJRI)
3. Bantalan baja pada bagian tengah bantalan maupun pada bagian bawah rel,
harus mampu menahan momen sebesar 650 kg-m.

D. Bantalan Beton Praktekan Blok Tunggal Dengan Proses Pretension.


1. Roda jalan lurus, bantalan beton pratekan blok tunggal dengan proses
pretension mempunyai ukuran panjang :
L = l + 2α ø
Dimana: l = jarak antara kedua sumbu vertikal rel (mm)
α = 80 – 160 mm
ø = diameter kabel baja pra tegang (mm)
2. Mutu campuran beton harus mempunyai kuat tekan minimal 500 kg/cm 2,
mutu baja untuk tulangan geser minimal U–24 dan mutu baja prategang
ditetapkan sebesar 17.000 kg/cm2 (tegangan putus).
3. Bantalan beton pratekan dengan proses pretension harus mampu memikul
momen minimum sebesar :
- Bantalan bawah rel : + 1500 kg-m
- Tengah bantalan : – 765 kg-m
4. Bentuk penampang bantalan beton harus menyerupai trapesium, dengan luas
penampang bagian tengah bantalan, tidak kurang dari 65 % luas penampang
bagian bawah rel.

41
5. Pusat berat baja prategang diusahakan sedekat mungkin dengan pusat berat
beton.
6. Perhitungan kehilangan tegangan pada gaya prategang cukup diambil
sebesar 25% gaya prategang awal. Kecuali jika diadakan hitungan teoritis,
maka dapat diambil selain dari 25 %.

E. Bantalan Beton Pratekan Blok Tunggal Dengan Proses “Posttension”.


1. Pada jalur lurus, bantalan beton pra tekan dengan proses “posttension”
mempunyai ukuran panjang :
L = l + 2.γ
Dimana l = jarak antara kedua sumbu vertikal rel (mm)
γ = panjang daerah regularisasi tegangan yang tergantung pada jenis
angkur yang dipakai (mm).
2. Mutu Beton minimal K 500, mutu baja tulangan minimal U-24 dan mutu baja
prategang minimum 17.000 kg/cm2.
3. Bantalan beton pratekan dengan proses “postension” harus mampu memikul
momen minimum sebesar :
- Bagian bawah rel : + 1500 kg-m
- Bagian tengah bantalan : - 765 kg-m
4. Bentuk penampang melintang bantalan beton harus trapesium, dengan luas
penampang bagian tengah bantalan, tidak kurang dari 85% luas penampang
bagian bawah rel.
5. Pusat berat baja prategang harus selalu terletak pada daerah sepanjang tubuh
bantalan.
6. Perhitungan kehilangan tegangan pada gaya prategang cukup diambil 20%
gaya prategang awal. Kecuali jika diadakan hitungan teoritis, maka dapat
diambil lain dari 20 %.

F. Bantalan Beton Blok Ganda

42
1. Pada jalur lurus, satu buah bantalan beton blok ganda mempunyai ukuran
sebagai berikut :
- Panjang = 700 mm
- Lebar = 300 mm
- Tinggi rata-rata = 200 mm
2. Pada bagian jalur yang lain, hanya panjang batang penghubungnya yang
disesuaikan.
3. Mutu beton minimal K 385, mutu baja untuk tulangan lentur dan batang
penghubung minimal U-32.
4. Panjang batang penghubung harus dibuat sedemikian rupa, sehingga cukup
untuk meletakkan angkur penambat.

G. Jarak Bantalan
1. Baik bantalan beton, baja, maupun kayu, pada jalan lurus jumlah bantalan
yang digunakan adalah 1.667 buah tiap kilometer panjang.
2. Pada lengkungan, jarak diambil 60 cm diukur pada rel luar.

H. Pengujian
Terhadap bantalan beton, baja, dan kayu harus diuji kekuatannya dengan
pengujian :
- Uji beban statis
- Uji beban dinamis
- Uji cabut

[ Tugas Perencanaan Bantalan ]

43

Anda mungkin juga menyukai