°fia e
Rod@ifili
EfiC 1529
This is a translation of
PHYSICS OF THE BODY, 2 Ed.
Copyright fl 1992, 1999 bj John R. Cameron, James G Skofronick, and
Roderick M. Grant
All rights reserved.
Anggota IKAPI
Cameron, John R.
Fisika tubuh manusia / John R. Camerr›n ... [ct.al.} ; aiih bahasa,
8rahm U. Pendii : editor edisi bahasa Indonesia, Chairunnisa. — FT. 2
— Izkarta : EGC. 2006.
xiii, 358 hlm. ; 15,S x 24 cm.
612
Isi
.
Prakata XI
Pen
2 4 5 Efek 8usana—Clo 31
33
a Memen aruhi Tubuh
1, 1 Seba ian dari Efek Gravitasi
3. J.2 Ga a Listrikada Tubuh
a Gesekan ........
a, Otot, dan Sendi
3.3.1 Otot dan Klasifikasin
3.3.2 Ga a Otot Melibatkan Tuas .. . 38
3.3.3 Kolumna Spinali
ta
Men kat dan Ber . 50
Ga ul dan Paha .
Ga
4.1 Contoh Ga a Saat Tumbukan .
3.4.2 Selamat Setelah Jatuh dari Ketin ... 59
65
5.2 Bebera a Contoh Sederhana Fisika
dalam Ortodontik 69
3.5.3 Mahkota, Jembatan, dan Im
Fisika Tulan 77
4.1 Kom osisi Tulan
Kekuatan Tulan 83
Pelumasan Lubrikasi 95
Pen ukuran Mineral Tulandi Tubuh. 97
6 OsmossdanGlna
lnrlnks
Prakato
Pada abad ke-17 dan ke-18, fisika masih disebut sebagai Filsafat Alam
(Noturni Philosophy). Kata physics (fisika) berasal dari kata Yunani
un- tuk alam dan merupakan akar kata bagi sejuoilah kata media,
misalnya pfiysicina (dokler), physital (fisik/tubuh),dan fisiologi (ilmu
faal). Salah satu buku teks fisika pertama yang membahas hsika tubuh
adalah Ele- ments of Physics or Nalxrof Philosophy: General end Medical
oleh dr. Neil Amott, yang diterbitkan di London pada tahun 1827.
Publikasi inl menandai dimulainya fisika kedokteran sebagai suatu
disiplin yang koheren. Buku menimbulkan dampak besar pada
pengajaran fisika di abad ke-19 dan pada perkembangan fisika
kedokteran di abad ke-20. Buku ini sangat populer dan diterbitkan
sampai enam edisi serta digunakan sebagai buku pegangan fisika
selama kira-kira 75 tahun.
Bidang ilmiah yang dicakup oleh fisika adalah benda/zat (mutter),
gaya (;furces), dan energi dalam berbagai bentuk. Fisika memiliki dna
bidang aplikasi penting dalam dunia kedokteran fisika tubuh manu-
sia (fisika fisiologi) dan fisika instrumen yang digunakan untuk diag-
nosis dan terapi. Dalam buku ini, kami membahas fisika tubuh. Kami
sesekali menyinggung instrumen medis yang berkaitan dengan organ
yang sedang dibahas. Buku penyerta, Medical Physics: Instrumentation
for Ore osis and Therapy, yang sedang dipersiapkan, menjelaskan in-
strumen kedokteran yang umum digunakan dan diperkirakan sudah
terbit pada tahun 2000.
Sebuah sebutan klasik untuk fisika tubuh manusia adalah iatrofisi-
ka (iiifrophysics). latro berasal dari kata Yunani untuk medis. Ahli iatro-
fisika pertama adalah seorang ahli fisikatfalia, Giovanni Alfonso Borelli.
Bukunya De motu sninnfum (On the muttons o/anictnfs, ’tentang gerak
hewan”) diterbitkan pada tahun 1680 setelah ia meninggal. Buku
membahas soal gerakan dan kontraksi otot, temiasuk penjelasan ten-
tang daya seekor ikan torpedo menimbulkan syok oleh kontraksi
cepat sebuah otot yang sekarang dikenal sebagai organ elektrik.
Kemudian pada abad ke-17 dan 18, Galileo dan temannya yang dokter
Sanctori- ous rnenerapkan fisika pada pengembangan sejumlah
instrumen ke- dokteransederhana—termometeruntuk menunjukkan
suhu tubuh dan pendulum sederhana untuk mengukur kecepatan
nadi.
Sementara peran kimia dan biologi dalam kedokteran sudah
diakui dengan baik, peran fisika biasanya tidak terlalu jelas.
Walaupun meng- ikuti kuliah fisika dasar, namun sebagian besar
mahasiswa kedokteran dan keperawatan jarang atau tidak melihat
penerapan fisika di bidang kedokteran. Kesenjangan komunikasi ini
terutama disebabkan oleh banyaknya bahan di dalam kuliah fisika
tingkat mahasiswa sehingga pembahasan tentang fisika tubuh kurang
memadai. Penyebab kedua adalah bahwa, secara umum, dosen fisika
kurang banyak memahami fisika tubuh.
Buku ini ditulis terutama bagi mahasiswa yang ingin berkarier di
bidang medis. Kami menjelaskan secara sederhana manfaat fisika un-
tuk memahami fungsi berbagai sistem organ tubuh misalnya mata,
te- paru, dan jantung. Walaupun buku ini dibuat terutama sebagai
buku teks untuk mereka yang memiliki pemahaman dasar tentang
fisi- ka, namun kami percaya bahwa sebagian besar dari isi buku ini
akan menarik dan dapat dipahami oleh semua orang yang ingin tahu
ten- tang bagaimana tubub bekerja. Matematika yang digunakan
adalah matematika tingkat aljabar.
Edisi baru fisrfi Tubuh M#ousie ini merupakan pembaruan dari
edi- st pertama, yang sebaliknya merupakan revisi terhadap sekitar
separuh dari isi buku Meditof Physics oleh Cameron dan Skofronick,
yang diter- bitkan oleh ¥Viley-lnterscience pada tahun 1978. ‹Medical
Physics sudah tidak diterbitkan dan hak ciptanya dikembalikan ke
penulisnya). Edisi baru ini menyertakan perbaikan di beberapa bab,
termasuk penambahan beberapa soal. Urutan bab telah dimodifikasi,
dilakukan penambahan bahan baru mengenai gaya di bidang gigi, dan
fisika telinga dan pen- dengaran sekarang menjadi bab terpisah
dengan penambahan terinci tentang fungsi telinga dalam.
Di seluruh buku ini digunakan sistem international (international
efstem, SI) untuk satuan, tetapi biasanya juga diberikan satuan-satuan
lain yang lazim digunakan dalam tanda kuning. Buku ini tidak di-
maksudkan sebagai buku referensi, tetapi di akhir buku dilampirkan
referensi umum serta bibliografi yang spesifik untuk sehap topik bab.
Apendiks A menyajikan data tentang standar pada manusia. Logarit-
ma dan pangkat digunakan di beberapa tempat; keduanya dibahas di
Apendiks B.
Prolésor £imeritus Russell Hobbie dari the University of
Minnesota, penulis buku teks yang lebih maju yaitu fxferitiediote
Physics Jr Medi- cinr and Biology, telah berbaik hati untuk menulis
Bab 6 tentang fisika
osmosis karena berkaitan deng I P»rtasicairan melalui nembran
tubuh. Beliau juga memberi kontribnsi dalam revisi Bab 9. Bantuan
beliau sangat kami hargai.
Kami berterima kasih kepada para sahabat yang membantu buku
sebelumnya, Medical Pltysits, yang tercantum di prakata buku
tersebut. Kami juga berterima kasih kepada Nn. Joy Opheim untuk
kontribusi- nya tentang masalah fisika gigi. Kami mengucapkan terima
kasih khusus
Prakata
John R. Cameron
James G. Skofronick
Roderick M. Grant
Gainesville, Florida
Takahassee, Florida
Granville, O fio
Mei 1999
Terminologi, Pembuoton
don Pengukuron
Di bab ini kami menyajikan empat topik besar. Pertama, kami meng-
ulas apa yang dimaksud dengan fisika kedokteran dan menjelaskan
beberapa ilmu yang terkait dan yang saling tumpang-tindih. Di
Bagian
1.2 kami membahas pembuatan model (modeling), suatu konsep yang
penting dalam sains, teknik, dan kedokteran. Di Bagian 1.3, kami
mem- bahas dan memberikan contoh nmpan-balik, suatu hal yang
penting di banyak model. Terakhir, di Bagian 1.4, kami secara singkat
membahas ketelitian dan keakuratan dalam pengukuran dengan
menggunakan contoh yang diarnbil dari penelitian-penelitian mengenai
tubuh manusia.
1.1 Terminologi
Istilah fisika kedokteran (medical physics) mengacu kepada dua
bidang besar, yaitu (1) penerapan prinsip-prinsip fisika untuk
memahami fung- Si tubuh manusia dalam keadaan sehat dan sakit,
serta (2) penerapan fisika dalam instrumentasi yang digunakan untuk
diagnosis dan tera- pt. Yang pertama ini dapat disebut sebagai fisika
fisiologi (physrcs o/ physiologyj; yang kedua sering disebut sebagai
fisika kedokteran klinis
{clinical medical physics).
Kata/sik muncul di sejumlah konteks medis. Kata pitysicisl (ahli fiSi-
ka) dan physician (dokter) memiliki akar yang sama di kata Yunani,
yaitu physio (ilmu tentang alam). Baru satu generasi late di Inggris
seorang professor o/physic sebenarnya adalah seorang profesor kedok-
teran. Saat ini, hal pertama yang dilakukan seorang dokter setelah
melakukan anamnesis pasien adalah pemeriksaan fisik. Selama peme-
riksaan, dokter menggunakan stetoskop untuk mendengar bunyi jan-
tung, paru, dan darah di arteri; mengukur kecepatan nadi dan
tekanan darahr‘ Serta dengan cara Iain menerapkan berbagai prinsip
dan teknik yang berasal dari fisika. Cabang ilmu kedokteran yang
disebut sebagai physical medicine (kedokteran fisik) membahas
tentang diagnosis dan pengobatan penyakit dan cedera dengan cara
fiaik, misalnya manipu- lasi, pemijatan, olahraga, panas, dan air.
Pbysirof therapy (terapi fisik) adalah terapi untuk penyakit atau
kelemahan tubuh yang lebih mela- lui cara-cara fisik, misalnya
pemijatan dan olahraga dibandingkan obat atau pembedahan.
1
2
1.3 Umpan-Balik
Salah satu kata favorit para ahli fisika adalah/ungsi. Simbol untuk fungsi,
jangan dicampur-adukkan dengan simbol untuk gaya F. Persamaan
¥V — /H) berarti berat W adalah fungsi dari tinggi H. Persamaan ini
tidak menjelaskan kaitan antara berat dan tinggi atau faktor lain apa
yang ikut berperan. Ini adalah sejenis steno matematis. Dalam bidang,
med is kita dapat menulis R = QI°) untuk menitnjukkan bahwa denyut
jantung R adalah fungsi dari daya yang dihasil kan oleh tubuh P. Lang-
kah selanjutnya menghapus/Can menuliskan persamaan yang men-
jelaskan secara spesifik bagaimana berbagai faktor berkaitan satct sama
lain—adalah yang tersulit.
Seorang peiieliti mcd is dapat menggunakan suatu model dari be-
berapa fungsi tubuh mtuk mempcrkira kan sifat yang tidak didiiga
se- belumnya. Sebaliknya, sebagiaii model sangat sederhana sehingga
ha- nya bermanfaat sebagai pehinjiik iintttk mengliasilkan model yang
lebih baik.
Banyak parameter tubuh yang relatif konstan (misalnya stabilitas
suhu atau kalsium darah). Honieosfdsis adalah kata medis yang men-
jelaskan kecenderungan tubiih u ntuk mempertahankan stabilitas.
Dalam fisik a atau teknik, llal ini disebut kontrol unipnn-bnlik. Seorang
insinyur yang ingin mengoiitrol kctaiititas yang berubah sciring
dengan waktu, akan mcngambil sampel tentang apa yang sedang
dihasilkan dan menggunakan sampel ini sebagai sinyal untuk
mengontrol prodtiksi sampai ke tahap tertenl ii. .Seliiib ctiigan dengan
itit, scbagiaii dari procltiksi /keliiaran dimasiikkan kembali ke
pangkal/asal untuk me- ngeiidalikan produksi. Apabila sistem
dirancang sedemiki.iii rupa se- hingga peningkatan keltiaran
menghasilkaii sinyal cimpan-balik yang mengrirangi prodtiksi dan
bahwa penurunaii kel uaran menghasilkan sinyal umpan-balik yang
mcningkatkan prodsksi, maka umpan-balik- nya bersifat negatif.
Umpan-balik nRgatif mcnghasil kan konl rol yang stabil, scdangkan
umpaii-balik positif, yaitu perubahan sampel meng- hasilkan iimpan-
balik yang menyebabkan perubahan dalam a rah yang sama,
menghasilkaii koiitrol yang tida k stabil.
Salah satu contoh mekai isme umpon-balik negatif (liomcostasis)
yang penting di dalam tiibuh adalah pengendalian gliikosa (giila)
darah. Manusia normal mempertahaiikaii kadar glukosa kira-kira
850 mg/li- ter (Ini biasanya ditulis sebagai 85 mg/ d1). Yaitu, kira-
kirk 0,085‘/ dari darah Anda adalah gliikoss atau pada orang dewasa
rerata terdapat kira-kira lima gram gula kira-kira seperenam ons.
Oliikosa adalah ba- han bakar bagi ol'ak. Seperti oksigen, glukosa
sangat penting bagi ke- hidupan dan digunakan secara terns-menerus.
Kadar gliikosa yang ter lalu tinggi atau ter)alti rendah menyebabkan
masalah kesehatan yang sering. Sant Anda makan, gliikosa darah
Anda meningkat dalam wak-
Terminologi, Pembuatan Model, dan Pengukuran
1.4 Pengukuran
Salah satu karakteristik utama ilmu pengetahuan adalah
kemampuan- nya menghasilkan pengukuran kuantitas suatu parameter.
Dalam prak- tik kedokteran, upaya-upaya yang dulu dilakukan untuk
mengukur kuantitas parameter tertentu sering dicernooh karena
dianggap menu- rtinkan keterampilan dokter. Sebagai contoh, walaupun
suhu tubuh dan denyut nadi sudah dapat diukur sejak abad ke-17,
namun kedua peng- ukuran tersebut belum dilakukan secara rutin
sampai abad ke-19. Sela- ma abad terakhir terjadi perkembangan ilmu
pengetahuan yang man- tap dalam bidang kedokteran seizing dengan
meningkatnya jumlah dan keakuratan pengukuran Luantitatif dalam
praktik klinis. Bahkan, da- pat dikatakan bahwa banyak pengukuran
sekarang dilakukan secara lebih akurat daripada yang diperlukan
untuk tujuan klinie. Perubahan kuantitas terhadap waktu sering kali
menjadi lebih penting. Maksud- nya adalah keceimatan
(pengulangan) lebih penting daripada keaku- raton (Lihat
pembahasan tentang kecermatan dan £eakuratan pada bagi- an
selanjutnya).
Gambar 1.1 memperlihatkan beberapa pengukuran yang lazim di-
gunakan di bidang kedokteran. Sebagian dari pengukuran ini lebih
memberikan hasil yang spesifik daripada yang lain. Sebagai contoh,
pemeriksaan sinar-X hanya memberikan informasi kualitatif tentang
bagian dalalri tubuh; pengulangan foto sinar-X dengan mesin yang
ber- beda mungkin memberikan gambaran yang tampak berbeda
bagi pengamat yang tidak terlatih.
Dalam kuliah pengantar fisika dipelajari banyak jenis pengukuran.
Secara umum, untuk mengukur berbagai kuantitas digunakan satuan
Sistem International (SI), atau satuan metrik. Sayangnya, sistem ini tidak
umum digunakan di Amerika Serikat dibandingkan di sebagian besar
Terminologi, Pembuatan Mode!, dan Pengukuian 7
BERAT BADAN
DENYUT NADI
FoTo siAR-X
belahan dtinia lainnya. Satuan SI dasar yang kami gunakan di buku ini
adalah meter (m) untuk panjaiig, kilogram (kg) untuk massa, dan detik
(dtk) untuk waktu. Untuk mempermridah, kami sering menggunakan
satuan yang lebih besar atau kecil.
Jelasnya, kami menggunakan baik satuan yang lebih besar maupun
yang lebih kecil agar lebih mtidah dipahami. Berikut ini adalah beber-
apa contoh.
1.1 Tunjukkan bahwa kecepatan denyut nadi istirahat Anda berada pada
interva) waktu yang sesuai dengan periode sebuah pendulum
dengan panjang dalam tentang L = 0,1 sampai 0,25 meter. {Periode
sebuah pendulum sederhana adalah T = 2n (L/g)'*2, dengan L adalah
pan- jang pendulum dan g adalah percepatan gravitasi].
Etspifasi dalam
Batas bawah
Gambar f.2. Ketinggian diafragma saat inspirasi dalam dan ekspiras dalam. Saat
insp‹rasi,
pusat qiavitasi sedikit menurun.
1
MAS ALA H
Energi, Panos, Kerjo,
don Doyo Tubuh
Energi adalah suatu konsep dasar dalam fisika. Dalam fisika tubuh
manusia, energi mempakan hal yang sangat penting. Seluruh aktivitas
tubuh, termasuk berpikir, menggunakan energi. Perubahan energi men-
jadi kerja, seperti mengangkat suatu beban atau mengendarai sepeda,
hanya mencerminkan sebagian kecil penggunaan energi total di
tubuh. Pada keadaan istirahat (basal), konsumsi energi tubuh
terutama di- gunakan oleh: otot rangka dan jantung (25%); otak (199»);
ginjal (10%); serta hati dan limpa (27T»). Sisanya 19°/» tersebar di banyak
sistem, rnisal- nya sistem pencernaan.
Makanan adalah sumber utama energi (bahan bakar) bagi tubuh.
Makanan yang kita konsumsi umumnya tidak terdapat dalam bentuk
yang sesuai untuk konversi energi secara langsung. Makanan hams
diubah secara kirniawi oleh tubnh untuk menghasilkan beragam
mole- kulyang dapat berikatan dengan oksigen di sel tubuh. Kami
tidak mem- bahas proses kimiawi kompleks ini—siklus Krebs. Dari
sudut pandang fisika, kita dapat menganggap tubuh sebagai suatu
pengubah (convert- er) energi yang tunduk pada hukum kekekalan
energi. Tubuh meng- gunakan energi dari makanan untuk
mengoperasikan berbagai organ- nya, menghasilkan panas agar suhu
tubuh konstan, melakukan pekerjaan eksternal, dan men •*• •• gi
simpanan(dalam
bentuk lemak) untuk kebutulun mendatang. Sebagian kecil (-59•) energi
makanan diekskresikan di feses dan urin. Energi yang digunakan un-
tuk menjalankan organ akhimya muncul sebagai panas tubuh. Sebagi-
an panas ini bermardaat untuk mempertahankan suhu tubuh normal,
tetapi sisanya harus dibuang. Sumber energi lain, misalnya panas dari
matahari dan energi panas dari lingkungan sekitar kita, dapat mem-
bantu mempertahankan suhu tubuh, tetapI tidak bermanfaat untuk
fungsi tubuh.
Di bab ini kami membahan kekekalan energi di tubuh (hukum
per- tama termodinamika), perubahan energi di tubuh, kerja (u›ori)
yang dilakukan oleh tubuh dan daya (pomeYj tubuh, serta bagaimana
tubuh mengatur suhu serta kehilangan panas.
lfi
J6
AU = AQ - AW (2.1)
dengan AU adalah perubahan simpanan energi, AQ adalah panas yang
hilang atau diperoleh, dan AW adalah kerja yang dilakukan oleh tu-
biih. (Berdasarkan perjanjian, AQ adalah positif apabila tubrih iiiendn-
pnt panas, dan AW adalah positif apabila tiibtih tiielakukn n kerja). Th-
brA yang tidak melakukan kerja (AW — 0) dan pada suhu konstan
secara umum akan kehilangan panas ke lingkungannya apabila suhu
ling- kungan lebih rendah sehingga AQ negahf. Oleh karena itu, AU juga
negatil, yang menunjukkan peniirunan simpanan energi. Perihal ener-
gi AU dibahas di Dagiaii 2 2r erihal AW dibahas di Bagian 2.3, dan
perihal panas AQ dibahas di Bagian 2.4.
Ada manfaatnya bila kita menghitiing kecepatan perubahan AU, AQ,
dan AW (perubahan ketiga kuantitas ini dalam interval waktu singkat
At). Persamaan 2.1 kemudian menjadi:
— (2.2)
Tabel 2.1 Hubungan Energi Standar pada Beberapa Mal‹anan dan Bahan
Bakar ” ” “”
Energi yang dibebaskan Energi yang dibebaskan Energi yang dibebaskan
Makanan atau per.satuan volume Of per kilogram yang per gram (kkal/g)
Bahan Bakar yang dikonsums (J/m’) dikonsums\ (Jog)
Glukosa 21,0x 10a 1,6 x 10’ 3,8
Karbohidrat 22,2 x 10^ 1,72 x 10’ 4,1
Protein 18.0 x l 0^ 1,72 x 10’ 4,1
Lemak 19,7 x 10^ 3,89 x JO’ 9,3
Makanan sehari-hari 20,1-20,9 x 10a —
Bensin — 4,77 x 10’ I 1,4
Batubara — 3,35 x JO’ 8,0
Kaye (pinus) — \,88 x 10’ 4,5
Um BMR energi
Karena telah digantikan oleh uji serapan
yang digunakan untuk tiroid 24 jam (24-hour
metabolisme thyroid
basal berubah
n ptakr panas
menjadi test). Tiyang
mid terutama
mengg u nakan iod in mmelalui
dikeluarkan da lam kulit,
hormon yangdapat
maka me-
ngendalikan bahwa
diperkirakan fungsi metabohk. Jumlah iodium
laju metabolisme yang diserap
basal berkaitan dari makanan
dengan luas per-
adalah parameter yang baik untuk aktivitas metabolik. Aktivitas metabo-
mukaan atau massa tubuh. Gambar 2.1 adalah plot BMR (yang dinya-
lik mudah diukur dengan iodium radioaktif. Setelah Perang Dunia Il, iodi-
takan dalam kkal/hari)
um radioaktif untuk waktu
(1-131) dengan berbagai hewan
paruh 8 hariyang beramya
mulai berbeda-
dapat diperoleh.
beda.
Kita Kecuraman
dapat mengukurgaris“penyerapan
menunjukkan bahwa
iodium” BMRindikator
sebagai proporsional
fungsi dengan
tiroid.
(massa)"‘. Oleh
Pasien diberi karena
1-131 dosisitu, ketika
rendah (37 khewan
Bq) persemakin membesar,
oral dan keesokan BMR
harinya
mereka
Jumlahmeningkat lebih
zat radioaktif cepat diukur
di liroid daripada peningkatan
dengan suatu stin luas permukaan,
tillution detector.
Persen yang diserap ditentukan dengan membandingkan radioaktivitas di
leher dengan radioktivitas pada kapsul I-131 idenfik dalam suatu silinder
plastik seukuran leher.
20
Babi
Raja meta dollsme basalt k ke Thf
10’
Tikus
10'
10° 10' 1@ 10’
M8sse tobuh (kg)
Gam6ar 2.7. Hubungan antara laju metabolisms basal (BMR) dan massa tubuh untuk
beberapa hewan.
Energi, Panas, Kerja. dan Daya Tubuh 21
Tabel 2.2 Konsumsi Oksigen dan Daya yang Dibutuhkan untuk Aktivitas
Sehari-hari
Produksl Panas
Aktivitas Konsumsl 0 Etivalen Xonsumsi Energi
x Jo^ (m’/dtk) kkal/mnt J/dtk W\g J/m’dtk
TidU£ 4,0 1,2 83 47,7
Istirahat duduk S,7 1,7 120 66.8
Berdiri santai 6,0 1,8 125 72,6
Naik mobil 6,7 2,0 140 78,5
Duduk saat kuliah(terjaga) 10,0 3,0 2J0 119,1
Beqalan lambat (5 km/jam) 12,7 3,8 265 1SJ,J
Bersepeda 1S km£jam 19,0 5,7 400 226,6
Maintenis 2›,0 6.3 440 250.0
8e enang gaya dada
(I ,6 km/jam) 22,7 6,8 475 265,0
Main seluncur es 15 km/jam 26,0 7,8 545 310,0
Naik tangga
116 langkah/mnt 32,7 9,8 68S 390,0
Naik sepeda 21 km/’jam 33,3 10,0 700 395,0
Main basket 38,0 11,4 800 450,0
Harvard Step Test” 53,7 16,1 1120 640,0
°Suatu oji di mana subjek na\k-turun anak tangga 0,4 m dengan kecepatan 30 kali/mnt selama 5 menit.
RJ«yeng dileWlnn
energi yang dikonsumsi
emeWa .. ,
eerenang di permukaan - .-
Bdrenang menyefam ' . . ' . -4
Menyekop -3
Mesin uap ” . .” -” ” ’- 1Y
Mesin bensin “ 3â
Fase aerobik
1,0 10
Gambar2.3. Daya standar yang dihasilkan oleh Seorang dewasa sehat yang bersepeda.
Z.7
Berapa perkiraan efisiensi kerja maksimum dari seorang pembalap
MASALA
(hipotalamus)
Pengeluaran air
E, e A o T’ (2.5)
E, adalah kecepatan energi yang dipancarkan; e adalah emisivitas, yang
memiliki nilai OF e S 1 dan disebabkan karena permukaan bukan
meru- pakan pemancar energi yang sempuma; A adalah luas, u adalah
kons- tanta Stefan-Boltzmann, dan T adalah suhu mutlak. Tubuh juga me-
nerima energi radiasi dari benda benda di sekitarnya. Perkiraan
perbedaan antara energi yang diradiasikan oleh tubuh dan energi yang
diserap dari radiasi dari sekeliling dapat dihititng dengan menggunakan
persamaan 2.6.
H, = K, A, e (T, - T,) (2 6)
H, adalah kecepatan tubiih kehilangan (atau menerima) energi akibat
racliasi. A, adalah luas permiikaan tiibiih efektif yang memancarkan
radiasi,s adalah emisivitas permiikaan, T, adalah suhu ktilil (C), dan
Tq adalah suhu dinding sckitar (C). [Di sisi kita dapat menggunakan C
untuk menggantikan K, karena kita menghitting AT. K adal.th suatu
konstanta yang bergantung pada berbagai parametcr fisik dam besar-
nya sekitar 2,1 x lW J /(m° jam C) (5,0 kkat / m° jam C)]. Emisiv itas e
di rcgio inframerah tidak bergantung pada wanna kulit dan hampir
mende- kaH 1, yang menunjukkan bahwa kulit di panjang gelombang
iiii meru- pakan penyerap dan pemancar radiasi yang hampir
sempiirna (Apabi- la kita dapat melihat sinar inframerah dalam yang
dipancarkan melt tubuh, kita semua akan tampak ”hitam“).
Pada kondisi normal sekitar sepanih energi kita lenyap melalui ra-
diasi, bahkan saat suhu binding sekitar tidak jauh lebih rend ah daripa-
da suhu tubtih.
Energi, Panas, Kerja, dan Daya Tubuh 29
2.9 Apabila sebuah tubub telanjang memiliki luas permukaan efekfif 1,2
m° dan suhu kulit 34°C (93,2°F), hitunglah kecepatan (dalam kkal/
jam dan W) tubuh kehilangan panes ke dinding yang dipertahankan
pada suhu 25°C (77°F). {Jawaban: 54 kkal/jam = 62,8 W] (Catatan:
Jumlah ini adalah sekitar separuh dari pengeluarw panas tubuh. Se-
bagian besar pengeluaran panas sisanya berlangsung melalui konveksi).
itas. Dengan cara ini, sebagian panas dari darah yang mengalir ke ek-
stremitas digunakan untuk menghangatkan darah yang keinbali ke jan-
tung. Pertukaran panas countermurrent ini menurunkan suhu ekstrem-
itas dan rnengurangi pengeluaran panas ke lingkungan. Pada inusim
panas atau di lingkungan yang hangat, darah vena yang kembali ke
jantung mengalir dekat ke permukaan kulit sehingga suhu kulit me-
ningkat dan terjadi peningkatan pengeluaran panas dari tubuh.
2.10 Misalnya seseorang duduk telanjang di tepi pantai Florida. Pada hari
cerah, energi radiasi dari rnatahari diserap oleh orang tersebut de-
ngan kecepatan 30 Tal/jam atau 34,9 W. Suhu udara adalah 30°C,
dan suhu kulit orang tenebut adalah 32°C. Luas permukaan tubuh
efekbf yang terpajar› ke znatahazi adalah 0,9 m’.
(a) Hitung penambahan atau pengurangan netto energi dari radiasi
setiap jam. Jawaban: penambahan 21 kkal/jam atau 24 W]
(b) Apabila terdapat âni;in sepoi-sepoi 4 m/dtk, hitung kehilangan
energi melalui proses konveksi setiap jamnya. Jawaban: 48
kkal/ jam atau 56 W]
(c) Apabila laju metabolisms orang tersebut 80 kkal/jam (93,0 W),
dan bernapas menyebabkan kehilangan 10 kkal/jam (11,6W), bera-
pa lagi panas yangharuh dikeluarkan melalui evaporasi agar
suhu inti tubuh konstan?’(Jawaban: 55,5 kkal/jam atau 64,5 W]
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Otot dan Gaya 35
Gambar 3. f. Berjalan normal. (a} Sewaktu tumit menjejak lantai, terdapat gaya
kom- ponen gesekan horizontal, F„ dan gaya komponen vertikal N dengan resultan R
sehing- ga terjadi perlambatan (deselerasi) kaki dan tubuh. Gesekan antara tumit dan
permu- kaan lantai mencegah kaki terpeleset ke depan. (b) Saat kaki meninggalkan
lantai, gaya gesekan, FH. mencegah kaki terpeleset ke belakang dan menghasilkan gaya
untuk mem- percepat tubuh ke depan. tDiadaptasidari M. Williams dan H. R. Lissner,
Biomechanics
of Human Motion, Philadelphia, W. B. Saunders Company, 1962, p. 122, dRngan ijin). “
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Otot dan Gaya 39
Gamhar 3.4. Tiga kelas tuas pada tubuh dan contoh skematik masing-masing. W ada-
lah gaya yang biasanya adalah berat, F adalah gaya di titik tumpu, dan M adalah gaya
otot. Perhatikan bahwa berbagai jenis tuas bergantung pada perbedaan susunan ketiga
gaya M, W, dan F.
ketiga (Gbr. 3.4). Tuas kelas ketiga merupakan jenis yang paling sering
ditemukan pada tubuh, sedangkan tuas kelas pertama paling jarang.
Namun, tuas kelas ketiga tidak sering dijumpai dalam dunia
teknik. Untuk menggambarkan mengapa demikian, misalkan anda
ingin mem- buka sebuah pintu yang gagangnya terletak dekat dengan
engsel sam- Untuk membuka pintu diperlukan torsi dalam jumlah
ter-
tentu. Ingatlah bahwa torsi (tenaga putaran, torque} adalah hasil dari
gaya yang diberikan dan lengan tuas serta menerangkan efek yang di-
timbulkan oleh gaya ini untuk menghasilkan rotasi mengelilingi
engsel sendi. Karena lengan tuas di contoh ini pendek, diperlukan gaya
yang cnkup besar untuk mernbuka pintu. Terakhir, perhatikan bahwa
gaya yang diberikan di contoh ini harus menggerakkan di dekat eng-
sel hanya dalam jarak pendek agar pintu terbuka. Pada manusia, sistem
tuas jenis ini memperbesar gerakan kontraksi otot kifa yang terbatas
sehingga gerakan ekstremitas dapat menjadi lebih lebar/luas (dan le-
bih cepat)! Kami akan memberi contoh gerakari lengan bawah di bagi-
an selanjutnya.
Otot mengecil di kedua ujungnya tempat terbentuk tendon. Tendon
menghubungkan otot ke tulang. Otot dengan dua tendon di salah satu
ujungnya disebut biseps; otot dengan tiga tendon di salah satu ujung-
nya disebut triseps. Karena otot hanya dapat berkontraksi, maka ke-
lompok otot terdapat berpasangan; satu kelompok berfungsi menghasil-
kan gerakan ke satu arah mengelilingi suatu sendi engsel, dan
kelompok berlawanan menghasilkan gerakan ke arah yang sebaliknya.
Rotasi le- ngan bawah mengeliling siku adalah contoh yang
sempuma tentang
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Otot dan Gaya 43
075
m
U L
16 cm
Gambar 3.8. Mengangkat lengan kanan. (a) Otot deltoid dan tulang yang terlibat.
(b) Gaya-gaya di dengan. T adalah tegangan di otot deltoid yang terfiksasi di sudut
a, R adalah gaya reaksi di sendi bahu, W, adalah berat lengan yang terletak di pusat
gravitasi- nya, dan W adalah berat tangan. (Diadaptasi dari L. A. Strait, V. T. \
nman, and H. 1. Ralston, Amer J Phys, 15. 1917, p.379.)
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Otot dan Gaya 47
6ervikal
Terakal
Lumbal
Gamhar 3.9. Tulang belakang merupaLan penopang utama untuk kepala dan batang
tubuh. Tulang beTakang memiliki bentuk “S", dan luas penampang vertebra semakin
besar seizing dengan meningkatnya beban yang harus ditopang. Panjang tulang
bela- kang untuk pria dewasa biasa adalah sekitar 0,7 m.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Otot dan Gaya 51
Gambar 3.W. Diagram gaya tegangan di ligamentum patela saat seseorang berjongkok.
Tegangan T sangat besar saat seseorang berjongkok rendah.
3.10
Suatu bentuk permainan yang saat inI pOpuler adalah bungee jump-
ing, yaitu seseorang diikatkan ke seutas tambang bungee yang sangat
lentur dan meloncat dari tempat yang cukup tinggi. Tambang bungee
memperlambal orang tersebut dalam jarak yang jauh. Sensasi ditimbul-
kan oleh terjun bebas dan deselerasi. Dalam batasan yang digunakan
di Gbr.- 3.17, jarak perlambatan biasanya lebih dari 10 m dan kecepat-
annya di bawah 100 km/jam. Hal ini menempatkan bungee jumping
ter- letak jauh di atas bagian kanan atas dari gambar ini.
Gambar 3.26. (a) Kadang-Ladang pada tindaLan ortodontik, gigi digeser oleh
head- gear eksternal yang memberikan gaya pada gigi. (b) Untuk sebagian gigi yang
cetah di antaranya terlalu besar, gaya dari sebuah pita karet sudah memadai. (c)
Susunan alat penceLat \pegas baja antikarat) sederhana digunakan untuk
menghasilkan gaya kecif (J -2 N) pada kuspid yang perlu digeser agar pas dengan
rahang atas. (Gambar dimodi- fikasi oleh Ken Ford, gambar asli Hak Cipta0 1994,
TechPool Studios Corp., USA).
Mahkota
diberi mahkota
Gambar 3.39. \a) Sebuah gigi yang rusak akibat pembusukan. (b) Gigi yang rusak
diper- siapkan untuk dipasangi mahkota. Dibuat cetakan pada gigi alami untuk
mempersiap- kan penggantian mahkota. (c) Mahkota tampak sudah disemen di
tempatnya. (Gambar dimodifikasi oleh Ken Ford, gambar ash Hak Cipta ‹D 1994,
TechPool Studios Corp, USA.)
(a) Gigi dipersiapkan dengan (b) Jembalan (C) Disemen age d6{Xtt digtJ06k00
menglkir untuk menopang jembatan
Mahkota berlapis emas 3/4
Penopang parsial
Gambar 3.30. Protesa jembatan sederhana. (a) Gigi yang hilang dan gigi di kedua sisi
dipersiapkan dengan mengikir agar jembatan dapat dipasang. (b) Jembatan pengganti
dan struktur penapang di kRdua s+si gigi yang hilang. Diperlukan cetakan dari gigi yang
hilang dan gigi di rahang atas dan bawah agar pemasangannya pas seperti diperlihat-
kan di (c) untuk jembatan yang disemenkan ke tempainya. (Diadaptasi dari Garfield S.
Teeth, Teeth, Teeth. New York, Simon & Schuster, 969, P. 257.)
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Fisika Tulang 79
tektif bagi jantung, paru, dan hati. (Iga dan otot dada juga berfung9i
sebagai struktur mirip-embusan, yang sewaktu mengembang dan ber-
kontraksi menyebabkan terjadinya inhalasi dan ekspirasi udara). Se-
lain perarmya sebagai penopang, tulang belakang berfungsJ sebagai
tameng lentur bagi korda spinalis.
Tulang bekerja sebagai "bank" untuk menyimpan unsur-unsur kimia
yang dapat digunakan oleh tubuh di kemudian hari. Tubuh dapat
meng- ambil zat-zat kimia ini sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, di
dalam darah diperlukan kadar kalsium minimum tertentu; apabila
kadar turun ter- lalu rendah, suatu "sensor kalsium" akan menyebabkan
kelenjar para- tiroid melepaskan lebih banyak hormon paratiroid ke
dalam darah, dan hal ini kemudian menyebabkan tulang
membebaskan kalsium yang dibutuhkan.
Gigi adalah tulang khusus yang dapat memotong makanan (incisor),
merobek makanan (taring), dan menggiling makanan (geraham) se-
hingga berfungsi menyediakan zat gizi bagi tubuh (lihat juga Bagian 3.5).
Pada manusia, gigi terdapat dalam dna set—gigi desidua (susu, bayi)
dan gigi permanen (set ketiga kadang-kadang didapat dari dokter gigi).
Tulang terkecil di tubuh adalah osikulus di telinga tengah. Tiga tu-
lang kecil ini berfungsi sebagai tuas dan menghasilkan suatu sistem
pencocokan impedansi untuk mengubah getaran suara di udara men-
jadi gerakan suara di cairan koklea (lihat Bab IJ, Fisik Tclinga den Pen-
dengaran). Tulang-tulang ini adalah satu-satunya tulang yang ukuran-
nya sudah mencapai ukuran dewasa sebelum lahir!
Kadang-kadang tulang dianggap sebagai bagian tubuh yang sudah
"mati" atau inert dan bahwa pada saat telah mencapai ukuran dewasa,
tulang tidak akan berubah sampai yang bersangkutan meninggal atau
mengalami kecelakaan parah lain (misalnya kecelakaan ski). Sebenar-
nya, tulang adalah jaringan hidup dan memiliki pasokan darah serta
9araf. Sebagian besar jaringan tulang bersifat inert, tetapI di antaranya
terdapat osteosit, sel yang meinpertahankan tulang agar tetap sehat.
Sel-eel membentuk sekitar 20/o dari volume tulang. Apabila set-eel ini
mati (misalnya akibat gangguan aliran darah), tulang akan matt dan
kehilangan sebagian kekuatannya. Terdapat suatu kelainan panggul
serius yang disebabkan oleh nekrosis aseptik, yaitu sel-sel tulang di
panggul matt akibat tidak adanya darah. Sendi panggul biasanya gagal
berfungsi sebagaimana mestinya dan kadaog-kadang perlu diganti
dengan sendi buatan.
Karena merupakan suatu jaringan hidup, tulang akan mengalami
perubahan selama hidup. Proses penghanciiran tulang lava danpem-
buatan tulang baru secara terns-menerus, yang disebut rcmodeling tu-
lang, dilakukan oleh sel-sel tulang khusus. Osteoklas
menghancurkan tulang, dan osteoblas membangunnya. Dibandingkan
dengan banyak proses tubrih lainnya, remodeling tulang merupakan
proses yang ber- langsung lambat. Kita memiliki kerangka baru setiap
sekitar tujuh tahun; setiap hari osteoklas menghancurkan tulang yang
mengandung sekitar
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Fisika Tulang 83
(a)
Camgar4.6. Kepala dan leher femur. (a) Garis kompresi dan tegangan yang disebabkan
oleh berat tubuh W. (b) PDtongan melintang yang rnemperlihatkan pola trabekula
nor- mal. Perhatikan bahwa gar‹s-garis tersebut mengikut! garis kompresi dan
tegangan.
sekitar 1,9 x 10’ kg/m' (atau 1,9 kali dibandingkan densitas air). Pada
usia lanjut, tulang menjadi lebih berpori dan menghilang dari permu-
kaan bagian dalam, atau endosteum, tulang padat. Oensitas tulang kom-
pak sisanya tetap normal; kekuatan tulang ini berkurang karena men-
jadi lebih tipis bukan karena densitasnya berkurang. Kuantitas fisik
dari
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Marilah kita lihat gaya-gaya yang bekerja pada sebuah tulang saat
kita jatuh. Dari hukum kedua Newton, gaya yang timbul saat
tumbuk- an atau jatuh sama dengan kecepatan perubahan
momentum, yaitu momentum tubuh dibagi oleh durasi tumbukan
(Bab 3, Otot dan Cnya). Oleh karena itu, semakin singkat durasi
tumbukan, semakin beear gaya. Untuk niengurangi gaya sehingga
kemungkinan fraktur berkurang, maka waktu turnbukan perlu
diperlama. Saat jatuh dan melonipat dari ketinggian, waktu tumbukan
dapat secara bermakna diperlama dengan berguling saat jatuh atau
melompat sehingga perubahan momentum tubuh tersebar dalam
periode waktu yang lebih lama. Contoh yang baik tentang berguling
saat tumbnkan adalah latihan cara mendarat bagi penerjun:
pergelangan kaki dan lutut menekuk saat tumbukan dan tu- buh
miring ke satu sisi dan jatuh mula-mula pada tungkai, kemudian
panggul, dan kemudian sisi dada. Pada saat niendarat dengan
tungkai lurus, gaya yang dihasilkan akan sekitar 1,42 x 10’ N (32.000
lb) yang berarti bahwa masing-masing tibia, yang luasnya di
pergelangan kaki adalah sekitar 3,3 x 10" m', akan menahan stres
sebesar 2,1 x 10' N/m2 (31.000 lb/in'). Angka ini melebihi kekuatan
kompresi maksimum tu- lang sebesar sekitar 30%.
Namun, tulang dapat menahan gaya yang lebih besar untuk jangka
waktu singkat tanpa patah, sementara gaya yang sama dengan
periode yang lebih lama akan menyebabkannya patah. Yaitu, gaya
singkat yang terbentuk saat Anda jatuh atau melompat, walaupun
mungkin melebihi kekuatan kompresif maksimum tulang, tidak terlalu
berbahaya di- bandingkan dengan gaya yang sama yang berlangsung
lebih lama. Si- fat ini disebut viskoelastisitas.
Gamgar 4.9. Fraktur tibia. (a) Gambar skematik fraktur spiral akibat terpuntir. {b)
Foto sinar-X suatu fraktur spiral akibat puntiran. {c) Gambar skematik fraktur tekanan di
tibia.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
F‹sika Tulang 95
a
100
e
0,10 ***'*
1 2 3 4 5 6 7
Pergeseran di sepanjang Tungkal (cm)
Gambar4.15. Sebuah grafik dari intensitas berkas yang disalurkan sewaktu bRrkas melin-
tasi tulang selama absorptiometri foton. Intensitas diplotkan dalam skala logaritmik.
Daerah berarsir sebanding dengan massa mineral tulang per cm panjang tulang.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Tekanan di Tubuh 103
Tekanan Lazim
kPa mmHg
Tekanan darah arteri
Maksimum (sistol) 13—\8 100-140
Minimum (diastol) 8-12 60-90
Tekanan darah vena 0,#0,9 3-7
Mena-vena besar ‹01 <i
Tekanan darah kapiier
U ung arteri 4 30
Ujung vena 1,3 10
Tekanan te|inga tengah <0, I <
Tekanan mata—aqueous humor 2,6 20
Tekanan cairan serebraspinal
di otak tberb6ring telentang) 0,6-t6 5-12
Gastrointestinal 1,3—26 10-20
Tekanan \ntratoraks
(antara paru dan dinding dade}
Gambar 6.3. Sebuah membran yang ditembus oleh pori-pori. (a) Pori lurus. (b)
Pori yang berkelok-kelok. (Hobbie RK. Intermediate Physics for medi'cine and
Biology, 3rd ed.. Springer-Verlag New York, 1997. Direproduksi dengan izin dari
Springer-Verlag. New York).
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Osmosis dan Ginjal 123
Gambar 6.•k Tekanan total dan tekanan pendorong di dalam dan di luar kapiler. (a) Oi
dalam. (b) Di luar. (c) Perbandingan tekanan pendorong di dalam dan di luar
menghambat aliran balik darah vena dari usus ke jantung sehingga ter-
jadi edema abdomen yang disebut ssites.
Yang ketiga adalah meningkatnya permeabilitas dinding kapiler
bagi molekul besar yang secara efektif menururtkan tekanan osmotik.
Pem- bengkakan akibat memar adalah contoh pembengkakan jenis
ini.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Osmosis dan Ginjal 127
Gamhar 7.7. Spirometer digunakan untuk mengukur berbagai kuantitas fungsi paru.
Aliran udara masuk dan keluar paru direkam dalam sebuah bagan yang berputar
(a) Potongan melintang spirometer yang memperfhatkan bagaimana air digunakan
sebagai penutup kedap-udara agar udara tetap berada di drum penyeimbang. (b)
Salah satu penulis (JRC) menghasilkan graf k yang diper)ihatkan di Gambar 7.8.
Penjepit hidung memaksa semua udara mengalir melalui mulut.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Fisika Paru dan Bernapas 147
Gembar 7’. IO. Tekanan intratoraks yang diplotkan terhadap volume paru saat
respirasi
untuk volume tidal yang lebih besar daripada rerata (Diadaptasi dari Hildebrandt, J., and
A. C. Young, in T. C. Ruch dan H. D. Patton (eds.), Physiology and Biophysics, J9th ed.,
0 W. B. Saunders Company Philadelphia, 1965, p. 754).
Gember 7’. I f. Kurva P-V untuk tiga kecepatan bernapas yang berlainan: (a) bernapas
lambat sekitar 3 kali/mnt. (b) sekitar 40 kali/mnt; dan (c) kecepatan bernapas
maksimum sekitar 150 kali/mnt (10 cm H2O = 1 kPa). (Diadaptasi dari Hildebrandt, J.,
and A. C. Young, in T. C. Ruch and H. D. Patton (eds.), Physiology and Biophysics,
19th
a., e WB Saunders Company, Philadelphia, 1965, p. 754.)
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Fisika Paru dan Bernapas 163
Gaznbsr 7.J6. Kurva kecepatan konsumsi O, otot pernapasan untuk orang normal dan
pengidap emfisema berat. (Diadaptasi dari E. J. M. Campbell, E. K. Wesdake and R. M.
Cherniak, 1. 4pp/. Physiol. 1 :303—308, 1957, Fig. 3.)
arteriol) ya menjadi j
ringan pembuluh yang sangnt halus yang dlsebutJaringan kapller (cap-
they bed j. Selama beberapa detik di dalam jaringan kapiler, darah
menyalurkan O, ke sel dan menyerap CO dari eel. Setelah melewati
jaringan kapiler, darah berkumpul di vena-vena kecil (venula) yang
Ga 6ar & f. Jantung. (a) Perhatikan dinding otot yang lebih tebal dan kuat di sisi kiri
tepat sebagian besar kerja dilakukan. (b) Potongan melintang memperlihatkan bentuk
sirbdar ventrikel kiri, bentuk ini secara efisien menghasilkan tekanan tinggi yang
diper- lukan untuk Sirkulasi umum.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Fisika Sistem Kardiovaskular 171
8.1
MASALA
8.3
8.4
Apabila leukosit (sel darah putih) memiliki diameter rerata 12 pm,
berapa persentase volume darah yang mengandung leukosit? [Jawab-
an: 0,Z9o]
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
Fisika Sistem Kardiovaskular 175
Gamhar 8.10. Sewaktu kecepatan cairan meningkat di bagian sempit tabung, sebagian
dari energi potensial (tekanan) diubah menjadi energi kinetik sehingga di bagian
Eni tekanan menurun, P,. P2 lebih key! daripada P, dan P3.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
194
atau 115 cm darah) akibat adanya kolom darah di atasnya. Saat tung-
kai lainnya berjalan atau berolahraga, kontraksi otot mendorong darah
vena ke arah jantung. Kerja otot pada darah ini disebut pompa vena
atau pompa otot. Di berbagai titik di sepanjang perjalanan vena terda-
pat katup-katup satu-arah yang mencegah darah mengalir balik. Kerja
pompa otot dan katup menyebabkan vena memiliki tekanan sekitar 3
kPa (20 mmHg) saat olahraga. Apabila katup mengalami gangguan
dan akhimya darah mengalir balik, darah akan menumpuk di vena dan
vena akan mengalami pelebaran (varises). Vena varikosa dapat diper-
parah oleh keadaan-keadaan yang membatasi kembalinya darah ke jan-
tung. Bertambahnya berat abdomen sewaktu hamil dapat menghambal
aliran balik vena. Mamun, beberapa eksperimen menunjukkan bahwa
manset tekanan yang diletakkan di atas lutut dan dikembangkan
hing- ga 12 kPa (90 mmHg) tidak menghambat kerja pompa olot pada
vena internal. Terapi standar untuk vena varikosa adalah pengangkatan
pem- buluh penyebab secara bedah. Biasanya terdapat vena-vena
paralel dalam jumlah yang memadai untuk mengangkut darah
kembali ke jan- tung.
fam6ar &I6. Distribusi potensial di dada pada saat ventrikel mengalami depolarisasi
separuh. Elektrode yang dipasang di A, B, dan C akan menunjukkan potensial pada saat
tenebut.
negatif yang setara dipisahkan satu sama lain. Dipol listrik ini di-
gambarkan sebagai sebuah vektor). Dalam hal ini, artis ion dari jan-
tung yang mengalami depolarisasilah yang menimbulkan dipol ams
listrik. Untuk teks ini, kita menyebutnya sebagai dipol ams. Garis
ekui- potensial pada waktu lain dari aiklus jantung juga dapat
direpresenta- sikan oleh dipol listrik; namun, selama sikltts
jantung, kekuatan dan orientasi dipol berubah-ubah. Model dipol
jantung yang aekarang di- gunakan diajukan pertama kali oleh AC
Waller pada tahun 1889 dan sejak itu telah banyak mengalami
perubahan.
Potenslal listrik {jantung) yang klta itkur di permukaan tubuh ada-
lah proyeksi instan dari dipol listrik dengan arah tertentu. Karena vek-
tor berubah herring dengan waktu, maka poterisial yang diproyeksikan
juga berubah. Gbr. 9.17 memperlihatkan suatu dipol ams di sepanjang
tiga bidang tubuh elektrokardiografik.
Blektrode permMaan untuk memperoleh EKG umumnya terletak
di lengan kanan (RA), lengan kiri (LA), dan tungkai kiri (LL), walau-
pun lokasi elekWode dapat berbeda-beda untuk keadaan klinis yang
berbeda; kadang-kadang digunakan tangan atau posisi yang dekat de-
ngan jantung. Di Gbr. 9.18 posisi-posisi ini masing-masing dilabel se-
bagai potential V , V , dan*t ,sesuaidengan urutan poeisinya.
Peng-
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
22a
(a)
(b)
Gambar 9.2Z. Posisi EKG bidang transversal. {a) Tampak frontal yang
memperlihatkan sirkuit elektronik yang menghas;Ikan elektrode indiTeren (negatif)
dari rerata V , V , dan V . Elektrode positif digerakkan ke posisi-posisi di dada yang
tokastnya diberi nama V1 sampai V . (b) Tampak atas.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this
bOOk.
342
B.2 Logaritma
Logaritma adalah kebalikan dari proses pemangkatan. Logaritma
pen- ting dalam fisika kedokteran; sebagai contoh, sistem indra kita
(misal- nya telinga dan mata) berespons secara logaritmia terhadap
intensitas sinyal yang dapat berkisar dalam tentang lebih dari l0
sampai J2 kali lipat (yaitu dengan faktor sebesar 10'° sampai 101')
(lihat Bab 10 untuk contoh tentang pemakaian logarihna dalam
menjelaskan respons teli- nga terhadap suara dengan intensitas
berbeda-beda),
Berdasarkan definisi, apabila y = oz, maka x adalah Logaritma dari y
dengan bilangan pokok/dasar «:
x = log, (y)
Sebagai suatu contoh, misalkan bilangan pokok, a = 10. Karena 100 =
l0' maka 2 = log„ (100). Dengan casa yang sama,