Anda di halaman 1dari 5

Berikut ini saya jabarkan kembali penjelasan setiap komponen-komponen pengkajian keperawatan

klien anak dengan Dengue secara holistik.

A. Identitas Klien
Pengkajian identitas pada anak meliputi nama dan nama panggilan anak, tanggal lahir dan usia
anak, jenis kelamin, nama orang tua, pendidikan dan pekerjaan orang tua, alamat, agama, suku,
nomor rekam medis, diagnosa medis, tanggal masuk, lama perawatan, dan tanggal pengkajian.
Tanyakan kepada orang tua nomor telepon dan alamat kontak darurat (Ball et al., 2017).

B. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Keluhan utama merupakan keluhan yang paling dirasakan klien anak pada saat perawat sedang
melakukan pengkajian (here and now). Keluhan utama pada klien anak dengan Demam Berdarah
Dengue (DBD) biasanya meliputi demam tinggi dan mendadak, menggigil, mual dan muntah, batuk
dan pilek, lemah, kadang-kadang disertai kejang hingga penurunan kesadaran.

2) Riwayat Kesehatan Sekarang


Badan teraba panas, suhu tubuh tinggi secara mendadak dalam waktu 2-7 hari, mual dan muntah,
nafsu makan menurun, batuk dan pilek, terdapat bintik merah pada ekstremitas dan dada atau
adanya perdarahan (petekie, ekimosis, purpura pada ekstremitas atas, dada, epistaksis, perdarahan
gusi), selaput mukosa mulut kering, kadang disertai kejang dan penurunan kesadaran.

3) Riwayat Kesehatan Dahulu


Perlu dikaji apakah sebelumnya pernah menderita demam berdarah, apakah pernah mengalami
batuk dan pilek, dan malnutrisi. Kaji apakah pernah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan
mendapatkan transfusi darah. Penggunaan obat-obatan yang sudah diberikan selama sakit atau
muncul gejala beserta respons terhadap pengobatan, dan terapi komplementer yang sudah
dilakukan seperti kompres (Ball et al., 2017).

4) Riwayat Alergi
Kaji apakah anak memiliki Riwayat alergi terhadap obat-obatan khususnya antibiotik, alergi
terhadap makanan atau minuman, ataupun bahan alergen lainnya.

5) Riwayat Imunisasi
Kaji pemberian imunisasi anak mulai dari imunisasi dasar (imunisasi awal yang diberikan saat bayi
sebelum berusia 1 tahun) seperti Hepatitis-B, BCG, DPT-HB, Polio, dan Campak; dan imunisasi
lanjutan yaitu yang diberikan saat baduta dan anak sekolah (Ferasinta et al., 2021).

6) Riwayat Operasi
Kaji apakah anak memiliki pengalaman operasi sebelumnya.

7) Masa Prenatal Ibu


Kaji ibu apakah selama hamil rutin kontrol ke puskesmas atau dokter kandungan untuk
pemeriksaan kehamilannya kurang lebih 8 kali dan mendapat imunisasi TT 2 kali. Apakah
mengalami kenaikan berat badan dan terdapat masalah selama kehamilan.

8) Natal Care
Riwayat kelahiran perlu dikaji karena mungkin masalah yang dialami anak saat ini berkaitan dengan
masalah selama kehamilan, kelahiran, dan perawatan bayi baru lahir. Hal yang perlu dikaji yaitu
tempat ibu melahirkan apakah di bidan desa tempat tinggal, puskesmas, ataupun rumah sakit.
Apakah usia kandungan saat persalinan tepat waktu yaitu 9 bulan. Persalinan dilakukan secara
normal atau Sectio Caesarea.

9) Post Natal
Kondisi pasien/ anak saat lahir meliputi berat badan, panjang badan, lingkar kepala, score apgar,
apakah anak lahir dalam keadaan normal atau membutuhkan perawatan khusus.

10) Riwayat Perawatan Bayi Baru Lahir


Nutrisi yang diberikan kepada anak meliputi susu formula atau jenis susu formula yang dipakai.
Posisi tidur bayi, lama dan waktu tidur siang dan tidur malam (Ball et al., 2017).

11) Riwayat Gizi Anak


Anak dengan dengue biasanya terjadi penurunan nafsu makan sehingga selama terjadi nya gejala
kualitas dan kuantitas porsi makan berkurang signifikan dan asupan cairan yang juga berkurang.

12) Status Perkembangan Anak


Informasi tentang perkembangan motorik halus dan kasar, kognitif, Bahasa, dan sosial anak akan
membantu untuk merencanakan asuhan keperawatan. Terjadi penurunan berat badan pada pasien
anak selama sakit karena intake yang tidak adekuat. Kaji kepada ibu tahapan tumbuh kembang
pada anak mulai dari tengkurap, duduk, merangkak, berdiri, berjalan sampai berbicara apakah
sesuai dengan tahap perkembangan normal.

13) Riwayat Kesehatan Keluarga


Kumpulkan data tentang penyakit keturunan dan kondisi kesehatan penting lainnya untuk tiga
generasi anggota keluarga, termasuk orang tua, kakek-nenek, bibi, paman, sepupu, dan saudara
kandung. Perlu dikaji apakah terdapat anggota keluarga yang terserang demam berdarah atau
pernah berkunjung ke area endemik dengue dalam waktu dekat, adakah dari anggota keluarga yang
mempunyai penyakit menular, penyakit genetic (bawaan), dan penyakit kronis (Ball et al., 2017).

14) Riwayat Kesehatan Lingkungan


Deskripsi lingkungan rumah seperti kondisi air atau sumur, kebersihan lingkungan, dan
ketersediaan listrik. Pasien dengan dengue biasanya di sekitar lingkungan tempat tinggal sedang
terserang wabah demam berdarah, dan terdapat media tempat bersarangnya jentik-jentik nyamuk
seperti adanya genangan air di sekitar lingkungan rumah.

15) Pengkajian Psiko – Sosio - Spiritual


Menurut (Ball et al., 2017) pengkajian psikososial pada anak maupun orang tua adalah sebagai
berikut:
a) Hubungan Peran
Anggota keluarga yang tinggal serumah, hubungan mereka dengan anak, status perkawinan orang
tua atau struktur keluarga lainnya, dan orang-orang yang membantu merawat anak. Hubungan dan
interaksi sosial dengan teman sebaya anak.
b) Persepsi Diri/ Konsep Diri
Identitas peran anak, citra tubuh, gangguan yang tidak terlihat seperti misalnya cedera otak.
c) Pola Penanggulangan Stress
Kaji perilaku koping anak, temperamental anak, metode disiplin yang digunakan ibu kepada anak.
d) Nilai dan Keyaninan
Bagian dari kelompok spiritual atau komunitas agama. Makanan, minuman, atau intervensi medis
apapun yang dilarang menurut keyakinan keluarga.
e) Masalah sensorik/ persepsi
Bentuk adaptasi terhadap kehidupan sehari-hari jika terjadi kehilangan sensorik (penglihatan,
pendengaran, kognitif, atau motorik).
f) Perawatan di rumah untuk anak
Kesiapan merawat bayi baru lahir di rumah. Sumber daya dibutuhkan atau tersedia, perawatan
istirahat tersedia, pengetahuan dan keterampilan orang tua atau anggota keluarga lainnya.

16) Activity Daily Living (ADL)


Dampak sakit terhadap aktivitas sehari-hari seperti gangguan tidur, penurunan nafsu makan,
personal hygiene dan tidak dapat bersekolah.

Sumber:
Ball, J. W., Bindler, R. C., Cowen, K. J., & Shaw, M. R. (2017). Principles of Pediatric Nursing (Seventh
Edition). Pearson Education.
Ferasinta, Dompas, R., Nurnainah, Rahim, R., Nelista, Y., Fembi, P. N., Ningsih, O. S., Purnamawati, I.
D., Nurhayati, S., & Nababan, S. (2021). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini.

C. Pemeriksaan Fisik
Menurut (Kyle & Carman, 2013) pemeriksaan fisik berdasarkan sistem tubuh pada pengkajian anak
dengan dengue adalah sebagai berikut:

1) Keadaan Umum dan Tanda-Tanda Vital


Pasien anak dengan Demam Berdarah Dengue biasanya anak tampak lemah, tanda-tanda vital
tekanan darah normal, pernapasan dan nadi agak cepat, dan suhu meningkat > 37,5. Terjadi
penurunan berat badan karena intake yang tidak adekuat selama sakit. Hitung indeks masa tubuh
(BMI) anak.

2) Sistem Tubuh
Menurut (Ball et al., 2017) pengkajian pemeriksaan fisik berdasarkan sistem tubuh pada anak adalah
sebagai berikut:
a) Sistem Persyarafan
Anamnesa: Pada derajat 1 dan 2 pasien anak cenderung gelisah, cengeng dan rewel karena demam
tinggi dan pada derajat 3 dan 4 terjadi penurunan tingkat kesadaran.
Pemeriksaan fisik: Pada derajat 1 dan 2 konjungtiva mengalami perdarahan, dan pada derajat 3 dan
4 terjadi kejang hingga penurunan tingkat kesadaran, gelisah, GCS menurun, pupil miosis atau
midriasis, reflek fisiologis atau patologis sering terjadi.

b) Sistem Pernapasan
Anamnesa: Pada derajat 1 dan 2 awal jarang terdapat gangguan pada sistem pernapasan, namun
pernapasan cenderung cepat, kecuali bila pada derajat 3 dan 4 sering disertai keluhan sesak napas
sehingga memerlukan pemasangan oksigen.
Pemeriksaan fisik: Pada derajat 1 dan 2 kadang terdapat batuk dan pharingitis karena demam yang
tinggi, terdapat suara napas tambahan (ronchi, wheezing), pada derajat 3 dan 4 napas dangkal dan
cepat disertai penurunan kesadaran.

c) Sistem Cardiovaskular
Anamnesa: Pada derajat 1dan 2 keluhan mendadak demam tinggi 2 – 7 hari, mengeluh badan terasa
lemah, frekuensi nadi cepat (takikardia) dengan irama yang tidak teratur, pusing, mual, muntah, CRT
< 3 detik; derajat 3 dan 4 orang tua/ keluarga melaporkan pasien mengalami penurunan kesadaran,
gelisah dan kejang.
Pemeriksaan fisik: Derajat 1 Uji torniquet positif, merupakan satu- satunya manifestasi perdarahan.
Derajat 2 terdapat petekie, purpura, ekimosis, dan perdarahan konjungtiva. Derajat 3 kulit dingin
pada daerah akral, nadi cepat, hipotensi, sakit kepala, menurunnya volume plasma, meningginya
permeabilitas dinding pembuluh darah, trombositopenia dan diatesis hemorhagic. Derajat 4 shock,
nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur.

d) Sistem Pencernaan
Anamnesa: Pada derajat 1 dan 2 mual dan muntah/ tidak ada nafsu makan, haus, sakit menelan,
derajat 3 nyeri tekan ulu hati, konstipasi. Pemeriksaan fisik: Derajat 1 dan 2 mukosa mulut kering,
hiperemia tenggorokan, derajat 3 dan 4 terdapat pembesaran hati dan nyeri tekan, sakit menelan,
pembesaran limfe, nyeri tekan epigastrium, hematemisis dan melena.

e) Sistem Integumen
Kulit teraba panas dan tampak perdarahan seperti petekie, ekimosis, purpura pada ekstremitas
atas, dada, dan epistaksis yang tampak pada pasien anak dengan dengue.

f) Sistem Muskuloskeletal
Anamnesa: pada derajat 1 dan 2 pasien mengeluh nyeri otot, persendian dan punggung, pegal
seluruh tubuh, mengeluh wajah memerah, pada derajat 3 dan 4 terdapat kekakuan otot/ kelemahan
otot dan tulang akibat kejang atau tirah baring lama.
Pemeriksaan fisik: Pada derajat 1 dan 2 Nyeri pada sendi, otot, punggung dan kepala; kulit terasa
panas, wajah tampak merah dapat disertai tanda kesakitan, sedangkan derajat 3 dan 4 pasien
mengalami parese atau kekakuan bahkan kelumpuhan.

g) Sistem Genitourinaria
Anamnesa: Derajat 3 dan 4 kencing sedikit bahkan tidak ada urine.
Pemeriksaan fisik: Produksi urin menurun (oliguria sampai anuria), warna berubah pekat dan
berwarna coklat tua pada derajat 3 dan 4.
Sumber:
Ball, J. W., Bindler, R. C., Cowen, K. J., & Shaw, M. R. (2017). Principles of Pediatric Nursing (Seventh
Edition). Pearson Education.
Kyle, Terri., & Carman, Susan. (2013). Essentials of Pediatric Nursing (Second Edition). Wolters Kluwer
Health, Lippincott Williams & Wilkins.

D. Pemeriksaan Penunjang
1) Darah Lengkap
Pada pasien anak dengan demam berdarah dengue harus dilakukan pengkajian pemeriksaan darah
lengkap. Hasil yang di dapat dari pemeriksaan darah lengkap biasanya di dapat:
- Hematokrit normal : PCV/ Hm= 3 X Hb sampai meningkat >20 %.
- Trombositopenia, kurang dari 100.000/mm3.
- SGOT / SGPT mungkin meningkat.
- Ureum dan pH darah mungkin meningkat.
- Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan hipoproteinemia, hiponatremia, hipokloremia.
- Pada hari ke- 2 dan ke- 3 terjadi leukopenia, neutropenia, aneosinofilia, peningkatan limfosit,
monosit, dan basofil.
- Masa perdarahan dan protombin memanjang.
- Ig G dengue positif.
- Pada pemeriksaan urine dijumpai albuminuria ringan.

Sumber:
Ferasinta, Dompas, R., Nurnainah, Rahim, R., Nelista, Y., Fembi, P. N., Ningsih, O. S., Purnamawati, I.
D., Nurhayati, S., & Nababan, S. (2021). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini.

Anda mungkin juga menyukai