Wabilia Husnah
Pusat Penelitian Sumber Daya Regional-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
E-mail: wabilia_husnah@yahoo.com
1 Terimakasih kepada Dr. Cahyo Pamungkas, Peneliti Madya bidang Sosiologi Puslit. Sumber Daya Regional-LIPI yang telah memberikan
saran dan masukan dalam penulisan tinjauan buku ini
81
puisi ataupun menulis artikel menjadi barometer pemerintahannya ke daerah Hangzhou di selatan,
penerimaan pegawai melalui ujian negara. sehingga kemudian drama yang muncul pada
Sementara novel dan drama menjadi karya-karya masa pemerintahan dinasti Song dikenal dengan
sastra informal yang memiliki derajat yang rendah nama drama selatan. Salah satu drama selatan
dalam sastra Tiongkok klasik. yang terkenal adalah The Injustice to Dou E
karya Guan Hanqingyan, yang menggambarkan
Salah satu essai yang sangat terkenal pada
kegelapan dan ketidakadilan pada dinasti Yuan,
masa Tiongkok klasik adalah Kitab Analek
serta mengkritik moral dan kebiasaan hidup
Konfusius. Kitab ini berisi seluruh perkataan
sistem feodal. Pada masa dinasti Yuan, drama
yang diajarkan oleh Konfusius, yang mengajarkan
cenderung bersifat puitis. Salah satu drama yang
sistem politik, standar moral, dan pendidikan
terkenal adalah Romance of the West Chamber
etika. Kata-kata yang digunakan dalam kitab
karya Wang Shifu, yang berusaha menampilkan
ini cenderung datar, implisit, dan kaya makna,
kode etik feodal dan kisah mengenai kesulitan
dengan menggunakan gaya penulisan tanya
dalam kebebasan menikah. Sementara, pada
jawab. Dogma dan pandangan Konfusius tersebut
masa dinasti Ming dan Qing cerita yang banyak
kemudian menjadi dominan dalam masyarakat
diangkat adalah kisah-kisah legenda. Drama
Tiongkok dan menjadi dasar ideologi untuk aturan
pada masa ini lebih kompleks dan skripnya
dalam mengontrol masyarakat. (Xu, 2007, 93)
lebih panjang daripada drama terdahulu. Tidak
Selain itu, ada juga catatan sejarah karya Sima
mengherankan, karena biasanya drama pada masa
Qian, yang berisi biografi keluarga kerajaan,
dinasti Ming dan Qing ditulis oleh para sarjana,
biografi penguasa-penguasa, biografi orang-orang seperti seorang cerdik cendikia bernama Tang
terkenal, serta tabel kronologi kejadian-kejadian Xianzu yang mengarang The Peony Pavilion.
penting dan tabel kronologi orang-orang penting
yang ditulis secara sangat subjektif tanpa menilai Novel menjadi hal yang tidak bisa
baik dan buruknya seseorang. dipisahkan dari perkembangan kesusastraan
Tiongkok klasik. Novel berkembang di Tiongkok
Sementara itu, puisi pada masa Tiongkok diawali dari orang-orang Tang (618-907 M) yang
klasik tumbuh subur bagaikan jamur di musim mulai terbiasa untuk menulis novel, termasuk
penghujan. Setiap daerah memiliki ciri khas legenda dinasti Tang. Kemudian, muncul naskah-
masing-masing dalam pembuatan puisi. Periode naskah dongeng dari para pendongeng pada
yang berbeda pun menghasilkan puisi dengan dinasti Song dan novel-novel tertulis pada dinasti
karakteristik yang berbeda pula. Misalnya, puisi Ming (1368–1644 M). Selanjutnya, muncul
dinasti Tang (618-907 M) bersifat lebih emosional novel berdasarkan babak-babak pada dinasti
ketimbang puisi Ci pada dinasti Song (960–1279 Ming (1368–1644 M) dan Qing (1644–1911 M),
M) yang lebih rasional. Li Bai dan Du Fu adalah seperti novel sejarah berjudul Romance of the
dua pujangga paling terkenal yang banyak menulis Three Kingdoms, novel legenda patriotik berjudul
puisi pada masa Tiongkok klasik. Puisi karya Water Margin, novel fantasi mengenai Tuhan dan
Li Bai bersifat bebas, romantik, dan memiliki setan berjudul Journey to the West dan Dream of
emosional yang dalam dan berwarna. Sementara the Red Chamber yang membawa novel ke masa
puisi-puisi Dufu, lebih banyak menampilkan kejayaan. Novel-novel ini biasanya ditulis dengan
situasi politik dan mengkritik dengan tajam. gaya bahasa campuran antara klasik dan bahasa
Dibandingkan dengan essai dan puisi, drama sehari-hari, karena target pembacanya adalah
di Tiongkok cenderung terlambat berkembang. rakyat biasa. Novel hantu romantik baru muncul
Ia baru muncul pada dinasti Song dan Yuan pada abad 17, yang menampilkan cerita-cerita
(abad 12). Drama di Tiongkok berkembang tentang arwah, monster, hantu, dan goblin. Novel
seiring dengan pergantian dinasti. Pada masa dengan genre ini secara tersirat menceritakan
dinasti Song, pemerintahan memindahkan pusat realita gelap dari kehidupan masyarakat feodal,