Anda di halaman 1dari 4

Abstrak:

Genre sastra khususnya roman mengandung sejarah kolonialisme.


Hal ini berhubungan erat dengan kajian sastra postkolonial.
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan kolonialisme yang
terdapat dalam novel Kepunan karya Benny Arnas. Untuk
mengetahui kolonialisme dalam roman Kepunan maka digunakan
kajian sastra postkolonial yang meliputi, 1) aspek sejarah, 2)
aspek ideologi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif.
Hasil analisis data menunjukan bahwa novel Kepunan karya Benny
Arnas mengandung nilai sejarah kolonialisme yang kuat. Hal ini
dengan dibuktikan dengan adanya drama-jarak-jauh berlatar situasi
pra dan pasca-kemerdekaan di Musirawas antara tahun 1920-1983.
analisis yang dilakukan dengan pendekatan postcolonial terbukti
tetdapat aspek sejarah meliputi sejarah pada sejarah, sejarah pada
psikologi dan sejarah pada religius dan aspek ideologi.

PENDAHULUAN: Karya sastra Bentuk dan isi karya


adalah fenomena yang unik. Ia sastra ini telah menjadi suatu
juga fenomena organik tradisi dalam suatu masyarakat
didalamnya penuh serangkaian terentu dalam semiotik, tradisi
makna dan fungsi. Makna dan merupakan suatu tanda yang
fungsi itu sering kabur dan tak dipelajari. Konvensi yang
jelas. Karya sastra memang memungkinkan suatu objek
syarat dengan imajinasi. Karya peristiwa atau suatu gejala
sastra adalah fenomena budaya, menjadi tanda itu juga
kemanusiaan yang kompleks disebut sebagai kode sosial
dan mendalam. Sastra dan (Faruk, 1994:44). 1 Disajikan
manusia merupakan dua hal dalam Seminar Bahasa dan
yang tidak dapat dipisahkan. Sastra Indonesia 2017 di
Keduanya saling berhubungan Palembang 2 Mahasiswa Prodi
satu sama lain. Sastra ada Bahasa dan Sastra Indonesia
karena ada manusia yang FKIP Universitas Sriwijaya
menciptakannya. “ Ta n p a 187 Karya sastra tidak dapat
kehadiran manusia sastra tak dipisahkan dari manusia dan
bakal ada”. Hubungan antara gejala sosialnya, sebab karya
sastra dan manusia ini dapat sastra yang diciptakan
dilihat pada bentuk karya merupakan cerminan
sastra dan sastra ada pada masyarakat dari pengaranngya
bagaimana suatu aturan dapat hidup. Karya sastra memiliki
membangun suatu karya sastra, hubungan erat dengan
maka dari segi isi dapat kenyataan, lahirnya karya
dilihat pada penceritaan sastra merupakan suatu
kehidupan didalam karya cerminan keperdulian
sastra. sastrawan terhadap kehidupan.
Keperdulian itu lahir karena
sastrawan adalah bagian dari ditulis dalam Kepunan ini,
masyarakat yang merupakan meskipun dicetak jadi buku
subjek kehidupan. yang ia baca, namun latar
zaman pra dan
Karya sastra bertujuan
pascakemerdekaan membuat
bukan sekedar menghibur
cerita yang disajikan seperi
tetapi juga mendidik
ditulis dengan tangan.
masyarakat untuk berpikir
mendalam tentang kehidupan. Alkisah, kurun tahun
Karya sastrapun erat 1920-1983 di daerah
hubungannya dengan politik Musirawas, kabupaten tetangga
dan sejarah, terutama sejarah kota Lubuklinggau tempat
bentuk-bentuk kolonialisme di Mimi La Rose bermukim, kisah
Musirawas dalam novel cinta unik, mengilhami, patut
Kepunan karya Benny Arnas. dicontoh, juga menyayat hati
Dari pernyataan di atas dari kaum pribumi, terjadi.
jelaslah bahwa tugas peneliti Ta u t a n a n t a r a p r i b u m i - B e l a n d a
tidak hanya terbatas pada yang penuh drama, skandal,
tugas ilmiah murni saja tetapi termasuk kisah sekunder
ikut dalam meyebarluaskan, semacam penyair cabul dan
membantu dalam masalah sebuah takdir di tengah
selesksi, menyunting teks, kecamuk perang, menciptakan
menafsirkannya, ledakan-ledakan pada tiap bab.
menjelaskannya latar belakang Bagi penggemar cerita Benny
sosial budayanya dan sejar Arnas, akan merasa seperti
perkembagannya. Mimi LaRose dihadapkan pada puzzle-puzzle
dalam resensinya yang dimuat cerpen-cerpennya terdahulu,
di Sumatera Ekspres edisi 188 lalu diramunya lebih
Minggu, 22 Januari 2017 pada detail dan rinci, begitulah
halaman 12. Ia menyatakan gambaran yang Mimi La rose
betapa gembiranya ia saat rasakan, ia juga aktif d
menyapu halaman pertama komunitas Linggau Wr i t i n g
novel Benny Arnas sepanjang Class dan komunitas
tahun 2015. Ini tak terlepas Perempuan Indonesia. Buku
dari foramat antalogi terbatunya, Jeramba-
penulisannyasebagai kumpulan jeramba Malam (2016).
surat. Sebagai penyuka tulisan Penelitian mengenai
tangan, surat-surat yang kolonialisme juga dilakuakan
bernas- dengan isi dan bahasa oleh Denni Andriyadi pada
terpilih-isinya bisa tahun 2009 dengan judul
mengalahkan indahnya surat “Kolonialisme dalam Roman
cinta, membuat ia merenung di Jejak Langkah Karya
sejumlah halaman. Ia P r a m o e d y a A n a t a To e r ” .
beranggapan segala sesuatu
Hasil penelitian itu
yang ditulis tangan pasti
menyimpulkan bahwa roman
memliki nilai lebih dan ia
Jejak Langkah karya
suka itu. Dan surat-surat yang
Pramoedya Ananta To e r menginterprestasikan kondisi
berdasarkan hasil analisis data yang ada. Penelitian ini
melalui pendekatan bersifat kuantitatif. Penelitian
postkolonial untuk kuantitatif sering diartikan
membongkar kolonialisme pada sebagai penelitian yang tidak
seluruh isi roman diperoleh mengadakan “perhitungan”
sebuah kesimpulan bahwa atau dengan angka-angka
roman ini adalah sebuah fase (M o e l i o n o , 1 9 9 1 : 11 ) . M e t o d e
sejarah perorganisasian deskriptif digunakan untuk
perlawanan pribumi terhadap mendeskripsikan kolonialisme
kekuasaan kaum kolonialis dalam novel Kepunan 190
Belanda yang represif dan Pendekatan yang digunakan
menjangkit dijantung dalam penelitian ini adalah
kehidupan Hindia dengan pendekatan postkolonial
menuai kegagalan pada abad Folcher dkk., (2008:2-3).
k3-20 di tahun 1901-1912. Menyatakan bahwa pendekatan
Alasan peneliti memilih novel postkolonial terhadap kajian
Kepunan sebagai studi kajian sastra membicarakan
adalah sebagai berikut. bagaimana teks-teks sastra
Pertama novel ini belum dengan berbagai caranya
pernah diteliti. Kedua novel mengugkapkan jejak-jejak
Kepunan banyak mengandung perjumpaan kolonial, yaiitu
nilai-nilai kolonialisme, konfrontasi antar ras, antar
mengambarkan masa bercokol, bangsa, dan antar budaya
masa jayanya dan pengaruh- dalam kondisi hubungan
pengaruhnya baik secara kekuasaan tidak setara, yang
langsung atau tersembunyi, telah membentuk bagian yang
dan pendudukan penjajahan signifikan dari pengalaman
Hindia Belanda selama tiga manusia sejak awal zaman
setengah abad di Hindia sampai imperalisme Eropa.
dengan pengaruh dan pratik
Te k n i k p e n g u m p u l a n d a t a
keejamanya. Ketiga novel
ini menggunakan studi
Kepunan berisi masa stagnasi
pustaka. Studi pustaka adalah
antagonis kolonialisasi di
“penelitian atau penyidikan
Hinda.
ilmiah terhadap semua buku
karangan dan tulisan mengenai
suatu bidang ilmu, topik,
METODE PENELITIAN
gejala, atau kejadian”. Untuk
Metode yang digunakan menganalisis data berupa
dalam penelitian ini adalah novel Kepunan karya Benny
metode deskriptif. Mardalis Arnas, peneliti menempuh
(1995:26) menyebutkan metode langkah-langkah berikut:
deskriptif adalah suatu metode
1) Menganalisis struktur
yang berupaya
instrinsik novel Kepunan
mendeskripsikan, mencatat,
karya Benny Arnas,
menganalisis, dan
dalam novel ini meliputi
unsur-unsur instrinsik
novel, yaitu: tema, tokoh
(penokohan), alur (plot)
dan latar (setting) serta
unsur ekstrinsik novel,
yaitu : sejarah, sosiologi,
dan religius.
2) Membuat sinopsis
Kepunan karya Benny
Arnas.
3) Menganalisis aspek-aspek
postkolonial (1) aspek
sejarah, (2) aspek
ideologi.
4) Mengindentifikasikan
seluruh isi novel
Kepunan karya Benny
Arnas.
5) Mendeskripsikan
kolonialisme dalam novel
Kepunan karya Benny
Arnas.
6) Mengkasifikasikan
kolonialisme dalam novel
Kepunan karya Benny
Arnas.
7) Menarik kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai