Anda di halaman 1dari 11

MODUL 6

KOEFISIEN MUAI PANJANG


KODE MODUL: KMP

A. Tujuan
1. Menentukan koefisien muai panjang tembaga
2. Menentukan koefisien muai panjang aluminium

B. Alat dan Bahan


1. Set alat mulai panjang
2. Batang tembaga
3. Batang aluminium
4. Kompor listrik
5. Ketel uap
6. Air panas
7. Termometer celcius

Gambar 6.1 Set Alat Koefisien Muai Panjang


C. Dasar Teori
Sebuah benda sepanjang 𝑙0 diberikan perlakuan suhu sehingga mengalami
perubahan sebesar ∆𝑇. Jika ∆𝑇 bernilai cukup kecil, maka perubahan panjang
∆𝑙 berbanding lurus dengan 𝑙0 dan ∆𝑇. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai persamaan (6.1) sebagai berikut:

97
∆𝑙 = 𝛼 𝑙0 ∆𝑇 .............................................................. (6.1)
∆𝐿
𝛼=𝑙 ............................................................... (6.2)
0 (𝑇1 −𝑇0)

∆𝑙 adalah perubahan panjang (𝑚)


𝛼 adalah kefisien muai panjang (/℃)
𝑙0 adalah panjang awal benda (𝑚)
∆𝑇 adalah perubahan suhu (℃)
𝑇1 adalah suhu benda setelah dipanaskan (℃)
𝑇0 adalah suhu awal benda (℃)
Pada benda padat, perubahan suhu berpengaruh pada seluruh bagian
benda. Logam merupakan benda isotropik, sehingga hanya perlu diukur pada
satu dimensi. Perubahan satu dimensi dari benda padat, yaitu panjang, lebar,
dan tebal dinamakan pemuaian linier. Arah pemuaian mungkin berbeda, namun
jika arah pemuaiannya sama maka disebut pemuaian isotropik.

D. Langkah Percobaan
1. Rangkai set alat koefisien muai panjang seperti pada Gambar 6.1
2. Peralatan terdiri dari sebuah jaket/tabung uap dengan alat ukur (dial
indikator) untuk mengukur ∆𝑙 batang. Uap dialirkan dari pembangkit uap
ke dalam tabung uap dengan menggunakan selang
3. Perhatikan cara pembacaan skala pada alat ukur yang memiliki ketelitian
0.01 𝑚𝑚. Satu garis skala pada penunjuk panjang bernilai 0.01 𝑚𝑚
sehingga skala penuh bernilai 1 𝑚𝑚 (skala yang terbaca dibagi 100).
Sedangkan satu garis skala pada skala penunjuk pendek bernilai 1 𝑚𝑚
4. Saat melakukan pengukuran, perhatikan skala penunjuk pendek terlebih
dahulu, kemudian baca skala yang ditunjuk oleh jarum panjang
Harap berhati-hati terhadap uap dan logam panas pada percobaan ini!
5. Ukur panjang batang tembaga (𝑙0 ) pada suhu kamar (𝑇0)
6. Masukan batang ke dalam tabung kaca seperti pada Gambar 6.1. Salah satu
ujung batang dipasang pada sekrup ujung tetap dan ujung lain menekan
lengan alat ukur sebesar ∆𝑙

98
Gunakan kain, sapu tangan, atau sarung tangan saat menyentuh
batang logam agar tidak meningkatkan suhu batang tersebut!
7. Kalibrasi dial indikator hingga menunjukkan skala nol. Saat batang
memuai, jarum penunjuk akan bergerak berlawanan arah jarum jam
8. Isi ketel dengan air. Letakan pada kompor listrik
9. Nyalakan kompor listrik. Pilih pengaturan pemanas listrik yang sesuai
dengan kebutuhan
Tanyakan pada asisten!
10. Saat uap air mulai mengalir, perhatikan dial indikator dan termometer.
Tunggu hingga pembacaan suhu pada termometer stabil
11. Catat nilai suhu yang terukur (𝑇0) pada termometer dan perubahan panjang
batang logam (∆𝑙) pada dial indicator
12. Matikan pemanas listrik
13. Ulangi langkah 5-12 untuk semua jenis batang

E. Uji Pemahaman
1. Jelaskan cara membaca skala pada dial indicator!
2. Mengapa nilai modulus young pada setiap batang logam berbeda?

F. Tugas Pendahuluan
1. Sebuah kawat baja memiliki panjang 20 𝑚 ketika suhunya 40℃. Berapa
Panjang baja jika suhunya dinaikan hingga 100℃ dimana koefisien muai
panjang baja adalah 12.3 × 106 /℃ ?
2. Sebuah kuningan memiliki panjang 1 𝑚. Apabila koefisien muai panjang
kuningan adalah 14.5 × 10−6 /𝐾, tentukan panjang kuningan tersebut jika
temperaturnya dinaikan dari 10℃ hingga 40℃!

99
Nama : _______________________
NIM : _______________________
Tugas Pendahuluan
Judul Praktikum: Kelas TPB : _______________________
Koefisien Muai Panjang Tanggal Praktikum : _______________________
Nama Asisten : _______________________

Nama Anggota Kelompok:

1.__________________________ 5. __________________________ 9. __________________________

2.__________________________ 6. __________________________ 10. _________________________

3.__________________________ 7. __________________________ 11. _________________________

4.__________________________ 8. __________________________ 12. _________________________

100
101
Nama : _______________________
NIM : _______________________
Lembar Kerja Mahasiswa
Judul Praktikum: Kelas TPB : _______________________
Koefisien Muai Panjang Tanggal Praktikum : _______________________
Nama Asisten : _______________________

Nama Anggota Kelompok:

1.__________________________ 5. __________________________ 9. __________________________

2.__________________________ 6. __________________________ 10. _________________________

3.__________________________ 7. __________________________ 11. _________________________

4.__________________________ 8. __________________________ 12. _________________________

Perhitungan Koefisien Muai Panjang Benda


Persamaan koefisien muai panjang benda adalah
∆𝐿
𝛼=
𝑙0 (𝑇1 − 𝑇0 )
Keterangan:
𝛼 adalah koefisien muai panjang (/℃)
∆𝑙 adalah perubahan panjang (𝑚)
𝑙0 adalah panjang awal benda (𝑚)
∆𝑇 adalah perubahan suhu (℃)
Perhitungan koefisien muai panjang Tembaga:

∆𝐿
𝛼=
𝑙0 (𝑇1 − 𝑇0 )
𝑘ℎ𝑔𝑦𝑡𝑟𝑢𝑔𝑔𝑔𝑦𝑦𝑦𝑦𝑟
𝛼=
𝑢𝑦𝑢𝑔𝑖ℎ𝑢(𝑑𝑏𝑑𝑠𝑏 − 𝑑𝑏𝑑𝑠𝑏)
𝑘ℎ𝑔𝑚𝑛𝑛𝑣𝑐
𝛼=
∆𝑥
𝛼=
Sehingga nilai koefisien muai panjang tembaga adalah

𝑘=

102
Perhitungan koefisien muai panjang Aluminium:

∆𝐿
𝛼=
𝑙0 (𝑇1 − 𝑇0 )
𝑘ℎ𝑔𝑦𝑡𝑟𝑢𝑔𝑔𝑔𝑦𝑦𝑦𝑦𝑟
𝛼=
𝑢𝑦𝑢𝑔𝑖ℎ𝑢(𝑑𝑏𝑑𝑠𝑏 − 𝑑𝑏𝑑𝑠𝑏)
𝑘ℎ𝑔𝑚𝑛𝑛𝑣𝑐
𝛼=
∆𝑥
𝛼=
Sehingga nilai koefisien muai panjang aluminium adalah

Tabel 6.1 Perhitungan Nilai Koefisien Muai Panjang Material


𝑙0 𝑙 ∆𝑙 𝑇0 𝑇1 ∆𝑇 𝛼
Material
(𝑚) (𝑚) (𝑚) (℃) (℃) (℃) (/℃)
𝐶𝑢

𝐴𝑙

103
PEMBAHASAN

104
105
KESIMPULAN

106
UJI PEMAHAMAN

107

Anda mungkin juga menyukai