Anda di halaman 1dari 25

KONSEP PEMASARAN

UNTUK RUMAH SAKIT

dr. Efran Saputra, MARS


DEFINISI

• Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari


program yang dirancang secara hati-hati untuk pertukaran nilai dengan target
pasar untuk mencapai tujuan organisasi dengan harga, komunikasi dan
distribusi yang efektif
• Pemasaran adalah sebuah rangkaian kegiatan yang dimanfaatkan untuk
memperoleh perhatian dari pembeli potensial, memotivasi calon pembeli agar
membeli, mendapatkan mereka untuk sungguh membeli, dan berusaha
mengajak mereka membeli dan membeli lagi.
JADI PEMASARAN?

1. Pemasaran merupakan proses manajemen, seperti analisis, perencanaan dan


implementasi.
2. Kegiatanyangmengikutipermintaan,bukanditebak
3. Adanya pertukaran nilai, berarti adanya saling menguntungkan
4. Adanyatargetpasar,berartiadanyasasaranyangjelas.
5. Mengutamakanpermintaanpasar
6. Kegiatan penentuan harga, dan komunikasi yang efektif
JASA

• Jasa adalah kegiatan yang dapat diidentifikasi secara tersendiri, dan pada
prinsipnya tidak dapat diraba secara fisik (intangible) tetapi dapat dipergunakan
untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan
KARAKTERISTIK JASA

1. Intangibility ( tidak berwujud ) .


2. Unstorability (tidak dapat disimpan)
3. Ketrampilan dan pengetahuan
4. Customization (kustomisasi). Jasa seringkali di disain khusus untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan. ( RS : Spesialisasi)
PRODUK DAN JASA DI RS

Jasa Produk
Dokter Obat, Alat

Perawat dan
Makanan,
pemberi asuhan
Laundry
pelayanan
KONSEP MANAJEMEN PEMASARAN

1. Konsep produksi Konsumen akan menyukai produk/jasa yang mudah diperoleh dan
terjangkau.
2. Konsep produk  Konsumen akan menyukai produk/jasa yang menawarkan mutu yang
terbaik, kinerja terbaik, dan paling inovatif.
3. Konsep penjualan  Konsumen tidak akan membeli produk/jasa dari suatu perusahaan,
kecuali perusahaan melakukan usaha penjualan dan promosi.
4. Konsep pemasaran  Perusahaan akan mampu mencapai tujuan organisasinya apabila
perusahaan mampu menentukan kebutuhan pasar, keinginan pasar dan memuaskan
pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh pesaing
5. Konsep pemasaran berwawasan sosial  Perusahaan/organisasi harus menentukan
kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran, serta dapat memberikan nilai superior kepada
pelanggan agar dengan suatu cara yang dapat menjaga dan meningkatkan kesejahteraan
konsumen dan masyarakat.
PROSES PEMASARAN

1. Menetapkan konsumen sasaran melalui kegiatan segmentasi yaitu membagi


pasar dengan memilih pasar yang tepat
2. Menentukan keunggulan kompetitif, yaitu merancang pemasaran yang kompetitif
dengan diawali dengan melakukan analisis terhadap pesaing
3. Menentukan bauran pemasaran, merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas
berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar
implementasi strategi pemasaran dan positioning yang telah ditetapkan dapat
berjalan sukes
MENETAPKAN PASAR SASARAN

Ada 3 langkah dalam menetapkan pasar sasaran


1. Melakukan segmentasi pasar, Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok
pembeli yang dapat dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku yang
meliputi meliputi segmentasi demografis, psikografis, geografis dan berdasarkan respon
konsumen meliputi segmentasi manfaat, respon dari promosi, loyalitas .
2. Menetapkan pasar sasaran, Penetapan pasar sasaran adalah kegiatan perusahaan untuk
memilih segmen mana yang akan dituju dengan mempertimbangkan kekuatan dan
kelemahan perusahaan
3. Menempatkan posisi pasar (positioning), Posisi sebuah produk/jasa adalah kedudukan
produk/ jasa tersebut secara relatif terhadap pesaing yang terlintas dalam benak konsumen
MENENTUKAN KEUNGGULAN
KOMPETITIF

Ada 3 strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk mencapai keunggulan


kompetitif yaitu :
1. strategi pemimpin pasar, ( market leader)
2. strategi penantang pasar ( market challenger)
3. strategi pengikut pasar ( market follower)
PEMASARAN RUMAH SAKIT

• Hospital marketing, pada prinsipnya sama dengan marketing produk-


produk jasa yang lain bahkan ada kemiripan dengan marketing produk
barang, tetapi hospital marketing dalam prakteknya lebih banyak
ditemui batasan-batasan dan etika yang lebih mendasar, tidak dapat
“semaunya” seperti produk-produk barang dan jasa lainnya.
KEBIJAKAN DEPKES RI DALAM
PEMASARAN RS

Kesehatan RI memberikan kebijakan dalam pemasaran rumahsakit yaitu (Darmanto Djojodibroto, 1997:135-137):
1. Pemasaran rumah sakit dapat dilaksanakan agar utilisasi rumah sakit menjadi lebih tinggi sehingga akhirnya
dapat meningkatkan rujukan medik dan meluaskan cakupan yang selanjutnya memberi kontribusi terhadap
peningkatan derajat kesehatan penduduk.
2. Pemasaranrumahsakithendaknyatidakdilepaskandaritujuanpembangunankesehatanyakniantara lain:
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan agar derajat kesehatan penduduk menjadi lebih baik Pemasaran tidak
boleh lepas juga dari dasar-dasar etik kedokteran dan etika rumah sakit serta ketentuan hukum yang berlaku.
3. Promosi yang merupakan bagian dari pemasaran sudah pasti berbeda dengan promosi perusahaan umum yang
mempunyai tujuan mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Promosi rumah sakit harus selalu penuh kejujuran.
Konsumen dalam pelayanan rumah sakit selalu mempunyai pilihan yang sempit dan sangat tergantung kepada
rumah sakit dan dokter.
ASAS UMUM PEMASARAN RS

• Pemasaran rumah sakit melalui iklan harus jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan hukum atau
perundang-undangan yang berlaku. Dalam penerapannya promosi dalam bentuk iklan harus jujur dengan tidak
menyesatkan dan dilarang memberikan keterangan yang tidak benar, mengelabuhi dengan memberikan janji yang
berlebihan serta harus mematuhi segala undang-undang dan peraturan yang berlaku.
• Pemasaran rumah sakit melalui iklan tidak boleh menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara, agama,
susila, adat, budaya, suku serta golongan. Dalam penerapannya dengan tidak menyinggung perasaan dan SARA,
berselera baik dan pantas dengan menggunakan tutur bahasa yang baik atau peristilahan yang tepat serta dilarang
menggunakan nama pahlawan, monumen dan lambang negara secara tidak layak.
• Pemasaran rumah sakit melalui iklan harus dijiwai oleh azas persaingan yang sehat. Artinya dalam penerapannya tidak
boleh menggunakan kata ter atau nomer satu serta dilarang membandingkan dengan layanan kesehatan yang lain
TUJUAN PEMASARAN

LABA :
PEMASARAN PERTUKARAN KOMERSIAL
PRODUK & JASA NILAI JUST PROFIT
NIRLABA
B
+ R
A
N
KEPUASAN D
JANGKA
PANJANG
MANFAAT UTAMA PEMASARAN RS

• KEPUASAN KONSUMEN/STAKE HOLDER


• MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN
• MENINGKATKAN EFISIENSI
MANFAAT LAIN PEMASARAN RS

• PAHAM/PEKA KEBUTUHAN MASYARAKAT


• PELAYANAN LEBIH TERFOKUS
• PENGHENTIAN PELAYANAN MERUGI
• PRODUK BARU & PELUNCURAN PRODUK BARU
• DISTRIBUSI JASA LEBIH EFEKTIF
• PENDEKATAN HARGA KREATIF
• DESAIN TEMPAT & FUNGSI LEBIH MENARIK
• MEMUASKAN PASIEN, DOKTER & KARYAWAN
• INFORMASI LEBIH LUAS DITERIMA
PENGGUNAAN PEMASARAN DI RS

• MENENTUKAN LOKASI RS/UNIT RS


• ESTIMASI JUMLAH PASIEN
• STRATEGI MENARIK PASIEN
• PERHATIAN PADA PRODUK PREVENTIF
• MENARIK SDM KESEHATAN YG TERBATAS
• UPAYA MENARIK DONATUR
KRITIK TERHADAP PEMASARAN

• MENGHAMBURKAN UANG
• MENGGANGGU
• MANIPULATIF
• MENURUNKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
• PERSAINGAN ANTAR RS
• PERMINTAAN YG TIDAK PERLU
ETIKA PELAYANAN KESEHATAN

• Etika adalah sekumpulan nilai yang dijunjung tinggi dan dilaksanakan


dalam tindakan atau perilaku pemberi pelayanan kesehatan.
• Nilai dalam etika juga dapat digunakan sebagai pedoman untuk menilai
apakah tindakan yang dilakukan oleh rumah sakit atau pemberi layanan
kesehatan tidak bertentangan dengan nilai yang telah disepakati dan
dijunjung tinggi.
• Dalam etika juga dibahas hak dan kewajiban serta aturan yang
mengaturnya
ETIKA PELAYANAN KESEHATAN

• Etika yang dijunjung tinggi dalam pelayanan kesehatan, khususnya layanan rumah
sakit telah diatur seperti dasar hukum yang mengatur hak dokter :
• PP no 6 tahun 1966 tentang “Wajib Simpan Rahasia Kedokteran”. 2)
• Permenkes 585 tahun 1989 tentang “Informed Consent atau Persetujuan Tindakan
Medik” atau Pertindik. 3)
• Kode etik kedokteran,
• Surat Edaran Direktur Jendral pelayanan Medik No. YM/02.04.3.5.2504 tentang
Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.
NON KOMPETITIF

Jasa pelayanan kesehatan tidak bisa dipromosikan seperti jasa barang


dengan media massa (iklan, TV, radio) secara bebas. Hanya sebagai
informasi
INFORMED CONSENT

• Masyarakat pengguna tidak bisa menentukan sendiri jenis


jasa maupun jenis tindakan pengobatan (Consumer
ignorance), tidak seperti seseorang yang ingin membeli
barang di supermarket. Namun demikian tindakan yang
berisiko besar seperti operasi harus dilakukan persetujuan
dari si pasien (informed consent)
EKSTERNALITAS

• Seseorang yang mendapat obat antalgin, di mana manfaat obat hanya dapat
dirasakan oleh pasien tersebut disebut private goods. Sedangkan bayi yang
mendapatkan imunisasi
• DPT di mana selain bayi mendapatkan perlindungan dari penyakit Diptheri,
Pertusis dan Tetanus (DPT), juga masyarakat memperoleh manfaat dengan
terputusnya rantai penularan ketiga penyakit tersebut (Public Goods).
KONSEP PELANGGAN

EKSTERNAL INTERNAL

KONSUMEN : PEMBELI • KARYAWAN


DAN/ ATAU PEMAKAI • PEMASOK

 SUSPECT, POTENSIAL
 PROSPEK  INSTITUSI PENGGUNA
 PELANGGAN  PERGURUAN TINGGI
 PELANGGAN LOYAL  PEMERINTAH
 PELANGGAN
ADVOKASI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai