Anda di halaman 1dari 43

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA)

DEFINITIF

TAHUN 2023

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH)
UNIT XXIV GULARAYA DINAS KEHUTANAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Juni 2023

1| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN ( RBA )


TAHUN 2023

Mengetahui : Anduna, juni 2023


lt. Kepala Dinas Kehutanan
Provinsi Sulawesi Tenggara Kepala UPTD KPHP Unit XXIV Gularaya

Ir. S A H I D M. ANSOR SUFIRMAN, S.Hut., MM


NIP. 19641211 1993 1 004 NIP. 19660524 198903 1 006

2| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikan penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) KPH Unit XXIV Gularaya Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2023. Pelaksanaan penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) Tahun diajukan
sebagai bagian dari operasonalisasi BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya yang
ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara No. 268 Tahun 2016.

Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran ini mengacu pada Peraturan Pemerintah


Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum jo. Nomor
74 Tahun tahun 2012 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah.

Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran disesuaikan dengan kondisi dan


perekembangan unit kegiatan dan layanan pada BLUD KPH Gularaya, RBA ini dapat
menjadi dasar operasional layanan kegiatan pada UPTD KPH Unit XXIV Gularaya tahun
2023, untuk itu diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
tersusunnya dokumen RBA tahun ini.

Anduna, Juni 2023


Kepala UPPTD KPH Unit XXIV Gularaya

M. ANSOR SUFIRMAN, S.Hut., MM


NIP. 19660524 198903 1 006

3| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
RINGKASAN EKSEKUTIF

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Unit XXIV Gularaya merupakan Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara yang ditetapkan sebagai organisasi
satuan kerja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berdasarkan Keputusan Gubernur
Sulawesi Tenggara Nomor: 268 Tahun 2016 tanggal 4 Maret 2016, sebagai dukungan
dalam rangka operasional Badan Layanan Umum Daerah UPTD KPH Unit XXIV
Gularaya maka ditetapkan Peraturan Gubernur No. 13 Tahun 2016 tentang Pola Tata
Kelola BLUD KPH Gularaya.
Wilayah kelola UPTD KPH Unit XXIV Gularaya ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Kehutanan No. SK.61/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Wilayah KPHP Model
Unit XXIV Kabupaten Konawe Selatan dan Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
sebagaimana telah dirubah dengan SK Men-LHK No. SK. 459/Menlhk/Setjend/
PLA.0/12/2020 tanggal 11 Desember 2020. Wilayah KPH Unit XXIV Gularaya secara
administratif meliputi Kabupaten Konawe Selatan dan Kota Kendari dengan luas wilayah
kerja berdasarkan hasil overlay Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan
Provinsi Sulawesi Tenggara Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :
SK.6028/MENLHK-PTKL/KUH/PLA.2/ 11/2017 tanggal 7 November 2017 seluas 117.889
ha, teridiri dari Hutan Lindung (HL) 45.419 ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) 3.620 ha
dan Hutan Produksi seluas 68.850 ha.
UPTD KPH Unit XXIV Gularaya (KPH Gularaya) menyelenggarakan tugas dan
fungsinya sesuai dengan ketentuan perudang-undangan yang berlaku dengan
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. BLUD
merupakan instansi di lingkungan pemerintah daerah yang mengelola kekayaan daerah
yang tidak dipisahkan. Memiliki kewajiban menyusun laporan keuangan sebagai bentuk
pertanggung jawabannya, laporan Keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi
pemerintahan. Oleh karena itu BLUD disebut sebagai entitas akuntansi dan entitas
pelaporan.
Penyelenggaraan tugas dan fungsi KPH Gularaya selaku UPTD pada Dinas
Kehutanan Provinsi, diperhadapkan dengan luas areal yang belum terkelola dengan baik,
intensitas konflik kawasan hutan yang tinggi, perambahan dan pembalakan liar. Disisi lain
KPH Gularaya juga menghadapi tingginya permintaan/permohonan pelayanan dari
masyarakat dan pelaku usaha dalam rangka pemanfaatan lahan hutan untuk kegiatan
tanaman pangan dan kegiatan non kehutanan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan inisiasi
KPH Gularaya dalam rangka mendukung kegiatan pengelolaan hutan sehingga status
hutan dan hak-hak negara atas kawasan hutan dapat diselenggarakan dengan sebaik-
baiknya. Melalui penerapan BLUD pada KPH Gularaya, maka pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh KPH dapat lebih difokuskan untuk dapat menghasilkan produk-
produk kehutanan melalui intervensi pasar dan pembiayaan sesuai dengan Rencana
Bisnis Anggaran pada BLUD.
RBA BLUD KPH Gularaya tahun 2023 disusun berbasis kinerja dengan indikator
capain pelayanan adalah terbangunnya kondisi sosial yang mendukung iklim investasi,
peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat pada izin perhutanan sosial, membuka
4| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
peluang investasi, fasilitasi dan penyelenggaraan kegiatan peningkatan produksi hasil
hutan pada izin perhutanan sosial, jaminan ketersedian pasar yang berbasis produk hasil
hutan kayu, HHBK, jasa lingkungan dan produk ketahanan pangan dan energi, termasuk
di dalamnya adalah usaha BLUD dalam pemanfaatan potensi usaha masyarakat di luar
kawasan hutan pada areal/lahan yang telah dibebani hak, pengembangan unit usaha
melalui pembangunan industri pengolahan hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta
industri hilir kehutanan berupa mebel, kerajinan kayu dan bukan kayu, juga melanjutkan
rencana kerja sama pembangunan Industri Wood Pellet.
Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun Anggaran 2023 pada BLUD KPH Gularaya
disusun dengan mempertimbangkan perkembangan kebijakan nasional dalam
pemanfaatan hutan pada KPH, kondisi internal KPH dan perkekonomian negara.
Sumber-sumber penerimaan BLUD KPH Unit XXIV Gularaya tahun 2023 disusun
berdasarkan ketentuan pasal 51 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 79 Tahun 2018.
Selain bersumber dari APBD, penerimaan BLUD KPH Gularaya dirumuskan berupa 1)
pelayanan dan fasilitasi sesuai tugas dan fungsi KPH yang pembiayaan dari pihak lain
yang sah 2) hasil kerja sama dengan pihak lain 3) lain-lain pendapatan BLUD yang
meliputi; (a) komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari pemasaran,
penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa atas produk-produk kehutanan oleh
BLUD, (b) pengembangan usaha industri pengolahan hasil hutan, (c) pemanfaatan hasil
hutan pada areal yang telah dibebani hak atas tanah.
Asumsi penerimaan dan belanja pada BLUD KPH Gularaya secara eksternal
mempertimbangkan asumsi makro pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan tumbuh
postif di atas 3,5%, pertumbuhan pasar terhadap produk kehutanan tumbuh lebih dari 5%
sedangkan tingkat inflasi 4,5%. Asumsi internal adalah aspek penyusunan RBA terhadap
kemampuan KPH. Oleh karena itu perkiraan belanja (sumber dana BLUD) dari
penerimaan BLUD KPH Gularaya tahun 2023 ditetapkan sebesar Rp. 60.000.000 (enam
puluh juta rupiah). Penerimaan tersebut bersumber dari pelayanan yaitu fasilitasi sesuai
tugas dan fungsi KPH dengan biaya pihak lain yang sah, hasil kerja sama dengan pihak
lain, lain-lain pendapatan BLUD yang sah.
Saat ini KPH Gularaya didukung dengan jumlah personil 58 orang, dan secara
bertahap diharapkan dapat memenuhi kebutuhan personil (SDM) dalam rangka
mendukung penyelenggaraan pelayanan dalam pengelolaan hutan. Penguatan kapasitas
SDM dan kelembagaan KPH hingga di tingkat organisasi Resort KPH merupakan
kebutuhan dalam membangun kelembagaan KPH. Optimalisasi pelayanan BLUD pada
UPTD KPH Unit XXIV Gularaya merupakan bagian strategi membangun tata kelola hutan
yang baik. Membangun harmonisasi hubungan sosial dalam pengelolaan hutan dan
memelihara fungsi pokok ekologi sumber daya hutan senantiasa menjadi landasan
filosofis dalam budaya kerja bagi segenap personil KPH Gularaya dalam penyelenggaran
pelayanan publik.

5| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... 2


PENGANTAR …..................................................................................................... 3
RINGKASAN EKSEKUTIF ….................................................................................. 4
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 6
BAB. I. PENDAHULUAN ......................................................................................7
`A. Gambaran Umum .......................................................................................... 7
B. Dasa Hukum.................................................................................... 10
C. Visi dan Misi.................................................................................... 11
D. Budaya Kerja.................................................................................. 12
E. Produk/Jasa................................................................................... 13
H. Struktur Organisasi....................................................................... 14
BAB II. RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN.............................................. 15
A. Gambaran Umum Analisa Internal dan Eksternal........................ 15
B. Asumsi – Asumsi Penyusunan RAB Tahun 2023......................... 19
C. Sasaran, Target Kinerja dan Strategi………………………………. 20
D. Program Kerja dan Kegiatan …………….………………………… 29
E. Perkiraan Penerimaan dan Belanja Tahun 2023........................... 30
F. Anggaran BLUD Menurut Sumber Dana…………………………… 32
G. Ambang Batas Belanja Operasional................................................ 32
BAB III LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERJALAN DAN PROGNOSA
TAHUN 2021…………………………………………….......................... 33
A. Prognosa Neraca ......................................................................... 33
B. Prognosa Laporan Operasional 2023..……………………….…. . 34
C. Prognosa Laporan Arus Kas 2023..………………………….. …. 35
D. Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Keuangan 2023 ………. .…. 36
BAB III. PENUTUP ……………………………………………………………..…. 40
A. Catatan Penting Permasalahan Penyusunan Rencana
Bisnis Anggaran ……………………………………………………….40
B. Saran dan Tindak Lanjut ………………………………….…………..41

6| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
BAB I PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

A.1. Status Hukum, Sejarah dan Perkembangan KPH Unit XXV Gularaya

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) adalah organisasi pengelola hutan yang


diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor: 41 Tahun 2009 Tentang Kehutanan,
dibentuk melalui serangkaian proses perencanaan/penyusunan desain kawasan hutan
yang didasarkan atas fungsi pokok dan peruntukannya untuk mewujudkan pengelolaan
hutan yang dapat menghasilkan produk dan jasa yang dikelola secara efisien dan lestari.

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Unit XXIV Gularaya merupakan Unit Kerja
Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara, wilayah kerjanya meliputi 2 (dua) wilayah
administrasi di Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu Kabupaten Konawe Selatan dan Kota
Kendari. Secara geografisterletak pada 4° 01’ 09” sampai 4° 31’ 15” Lintang Selatan, dan
antara 122° 07’ 57” dan 122° 46’ 07” Bujur Timur.

Nama KPH GULARAYA merupakan akronim dari GU (DAS WANGGU), LA (DAS


LAEYA) dan RAYA (DAS RORAYA) yang merupakan cakupan wilayah Daerah Aliran
Sungai (DAS)dalam wilayah kerja KPH Gularaya, nama KPH Gularaya ditetapkan dalam
Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara nomor 42 tahun 2011 tanggal 11 Oktober 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja KPHP Gularaya.Dalam perkembangannya, organisasi
KPHP Gularaya ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor
13 Tahun 2014 tanggal 21 Oktober 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi Gularaya. Setelah berlakunya Undang – Undang No. 23
Tentang Pemerintahan Daerah, KPHP Gularaya menjadi KPH Unit XXIV Gularaya
berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara No. 80 Tahun 2020 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi serta Tata KerjaUnit Pelaksana
Teknis Dinas Pada Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara.

UPTD KPH Unit XXIV Gularaya menerapkan PPK BLUD ditetapkan dengan
Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor: 268 Tahun 2016 tanggal 4 Maret 2016
dengan status BLUD bertahap. Pedoman operasional BLUD KPH Unit XXIV
Gularayaadalah (1) Peraturan Gubernur No. 13 Tahun 2016tentang Pola Tata Kelola
KPH Gularaya, (2) Peraturan Gubernur No. 14 Tahun 2016 2016 Tentang Rencana
Strategi Bisnis dan (3) Peraturan Gubernur No. 15 Tahun 2016 2016 Tentang Standar
Pelayanan Minimum.
Pengelolaan Keuangan pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) merupakan
konsep pengelolaan keuangan negara dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan

7| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
kepada masyarakat dengan fleksibilitas pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip
ekonomi, produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang sehat sebagaimana dijabarkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (BLU).

Berdasarkan Permendagri Negeri No. 79 Tahun 2018 Tentang Pedoman Teknis


BLUD, Fleksibiltas PPK-BLUD adalah pada pola pengelolaan keuangan berupa; (1)
Keleluasaan menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat, (2) Peningkatan pelayanan
kepada masyarakat, (3) Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa, (4) diberikan Pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada
umumnya.

Fleksibilitas yang diberikan antara lain adalah kewenangan untuk mengelola


langsung pendapatan yang diperoleh dari masyarakat maupun dari hasil kerja sama atau
hibah. Pada BLUD juga diterapkan sistem pengendalian yang khusus pada tahap
perencanaan dan penganggaran serta pada tahap pertanggungjawaban. Dalam proses
perencanaan dan penganggaran tersebut, BLUD menyusun Rencana Bisnis Anggaran
(RBA) dengan mengacu kepada Rencana Strategis Bisnis. RBA disusun berdasarkan
kinerja dan perhitungan Belanja menurut jenis layanannya serta kebutuhan dan
kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima yang bersumber dari
penrimaan yang sah menurut Undang-Undang.

Sejarah kawasan hutan yang menjadi wilayah kelola Kesatuan Pengelolaan Hutan
Produksi (KPHP) Gularaya dimulai dengan penunjukan berdasarkan surat Swapraja
Laiiwoi pada tahun 1934, dan pada tahun 1982 diperkuat berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pertanian No. 639/Kpts-II-Um/1982 tanggal 1 Desember 1982 tentang Tata Guna
Hutan Kesepakatan, Selanjutnya pada tahun 1999 yang wilayah kelola KPHP
Gularaya ditunjuk dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan Nomor 454/Kpts-II/1999 tanggal 16 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan
Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Wilayah kerja UPTD KPH Unit XXIV ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor SK.61/Menhut-II/2011 tangga 28 Februari 2011 seluas ± 134.419
Hadan selanjutnya sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.465/Menhut-II/2011
tanggal 9 Desember 2011, maka luas wilayah kelola KPHP Gularaya mengalami
perubahan menjadi ± 115.363,01 Ha yang terdiri Kabupaten Konawe Selatan seluas±
112.439,13 hadan Kota Kendari seluas ± 2.923,88ha.
Sesuai pemutakhiran luas kawasan hutan Provinsi Sulawesi Tenggara
berdasarkanhasil rekonstruksi batas Tahun 2015– 2016 dan Rencana Tata Ruang

8| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara No. 47
Tahun 2015, maka wilayah kelola KPHP Gularaya mengalami perubahan sebagaimana
Keputusan Menteri LHK No. SK.6028/ MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/II/2020 tanggal 7
November 2020dari luas ± 134.419 Ha menjadi seluas 117.889 ha, teridiri dari Hutan
Lindung (HL) 45.419 ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) 3.620 ha dan Hutan Produksi
seluas 68.850 ha.

Isu-isu strategis dan permasalahan kawasan hutan dalam pengelolaan hutan di


wilayah KPH Unit XXIV Gularaya diantaranya; konflik tenurial, pembalakan liar dan
perambahan hutan, serta masih rendahnya distribusi akses pada pemanfaatan hutan dan
rendahnya tingkat kesehjateraan masyarakat disekitar kawasan hutan. Dengan dukungan
kebijakan dan SDM, professionalisme, maka KPH Gularaya akan dapat menyelaraskan
penyelenggaran tugas dan fungsi pengelolaan hutan sebagaimana visi dalam RPHJP
KPHP Gularaya yaitu “Menjadi Pengelola Hutan Lestari Tingkat Tapak YangMandiri
danBerdaya Saing Tahun 2014 – 2023 “

A.2. Nature of Business KPH Unit XXIV Gularaya

Sifat dasar atau nature of business dari KPH Unit XXIV Gularaya adalah
penyelenggaran tugas dan fungsi KPH sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
rangka tercapainya tujuan pengelolaan hutan lestari baik fungsi sosial, ekonomi dan
keseimbangan fungsi ekologi sumber daya hutan, dalam penyelenggaraannya
berpedoman pada Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPH Unit XXIV
Gularaya 2014-2024 sesuai Keputusan Menteri LHK Nomor: 6774/MENLHKKPHP/
PKPHP/HPL.0/12/ 2020 tanggal 14 Desember 2020.
Dalam RPHJP KPH Gularaya tujuan pengelolaan hutan pada KPH adalah;
1. Terselenggaranya usaha perhutanan sosial dan kegiatan ekonomi masyarakat di
sekitar kawasan hutan.

2. Terselenggaranya pengelolaan hutan lestari pada wilayah kelola KPHP Gularaya.

3. Terwujudnya usaha pemanfatan hutan kelas perusahaan hutan tanaman,


pemanfaatan dan pemungutan hasil hutan bukan kayu dan pemanfaatan jasa
lingkungan.

4. Meningkatnya pelayanan masyarakat melalui distribusi akses pemanfaatan hutan.

5. Meningkatnya kesejahteraan dan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan


melestarikan fungsi sumberdaya hutan;

6. Meningkatnya pelayanan masyarakat melalui distribusi akses pemanfaatan hutan.

9| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
7. Meningkatnya kesejahteraan dan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan
melestarikan fungsi sumberdaya hutan

10 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
Dengan tujuan tersebut di atas, KPH Unit XXIV Gularaya memantapkan diri
sebagai unit pelayanan publik sekaligus sebagai unit produksi dalam tata kelola hutan di
wilayah kerjanya. Pada dasarnya unit pelayanan dan unit produksi menciptakan ruang
bagi KPH Unit XXIV Gularaya melakukan fungsi bisnis, menyelenggarakan fungsi
produksi dan sekaligus fungsi perlindungan hutan.

B. DASAR HUKUM

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RBA adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.


2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara.
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah.
8. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004.
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman
Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.02/2006 tentang Tatacara
Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan Rencana Bisnis dan Anggaran
serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44/PMK.05/2009 tentang Rencana Bisnis
dan Anggaran Serta Pelaksanaan Anggaran BLU.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Badan Layanan Umum;

11 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 171/PMK.05/2007 Tentang Sistem Akuntansi
Dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 76/PMK.05/2008 Tentang Pedoman Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;
18. Peraturan Gubernur No. 13 Tahun 2016 tentang Pola Tata Kelola KPH Gularaya;
19. Peraturan Gubernur No. 14 Tahun 2016 2016 Tentang Rencana Strategi Bisnis);
20. Peraturan Gubernur No. 15Tahun 2016 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimum
21. Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor: 268 Tahun 2016 tanggal 4 Maret
2016tentang Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah KPHP Gularaya Provinsi Sulawesi Tenggara.

C. VISI DAN MISI KPH UNIT XXIV GULARAYA

Visi pelayanan BLUD KPH Unit XXIV Gularaya adalah adalah “Mewujudkan
Tata Kelola Hutan yang Akuntabel, Partisipatif, Berkeadilan untuk Kesehjateraan
masyarakat dan Mendukung Pembangunan Daerah”.
Untuk mewujudkan visi diatas, maka ditetapkan misi BLUD KPH Gularaya
sebagaimana tertuang dalam rencana pengelolaan hutan jangka panjang sebagai
berikut
:
1. Mengelola Sumber Daya Hutan (SDH) dengan prinsip pengelolaan hutan lestari
berdasarkan Karakteristik dan daya dukung DAS.
2. Meningkatkan manfaat hasil hutan kayu dan bukan kayu, ekowisata, jasa
lingkungan, serta potensi usaha berbasis kehutanan lainnya guna menghasilkan
keuntungan untuk menjamin kemandirian KPHP Gularaya secara berkelanjutan.
3. Mengembangkan KPHP Gularaya yang profesional dan handal berbasis kearifan
lokal.
4. Membangun kelas kelas perusahaan hutan tanaman, pemungutan dan
pemanfaatan hasil hutan bukan serta pemanfaatan jasa lingkungan.
5. Melaksanakan pengelolaan wilayah tertentu sesuai dengan peruntukan lahan dan
arah pengelolaan.
6. Melaksanakan bisnis berbasis kehutanan dan menerapkan PPK BLUD.
7. Memberdayakan masyarakat dalam program Hkm, HTR, HD melalui
peningkatan peran multipihak.
8. Meningkatkan pelayanan masyarakat melalui optimalisasi fungsi hutan.
9. Memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah (kabupaten/kota, provinsi) dan
nasional melalui peningkatan pelayanan umum, kesejahteraan masyarakat, PAD
dan penyelesaian permasalahan lingkungan.

12 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
Tujuan pengelolaan hutan yang akan dicapai oleh KPH Gularaya adalah :
1. Terselenggaranya usaha perhutanan sosial dan kegiatan ekonomi masyarakat di
sekitar kawasan hutan.
2. Terselenggaranya pengelolaan hutan lestari pada wilayah kelola KPHP
Gularaya.
3. Terwujudnya usaha pemanfatan hutan kelas perusahaan hutan tanaman,
pemanfaatan dan pemungutan hasil hutan bukan kayu dan pemanfaatan jasa
lingkungan.
4. Meningkatnya pelayanan masyarakat melalui distribusi akses pemanfaatan hutan.
5. Meningkatnya kesehjateraan dan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan
melestarikan fungsi sumberdaya hutan

D. BUDAYA KERJA

Nilai-nilai dasar yang dianut KPH Unit XXIV Gularaya adalah merupakan sikap kerja
karyawan KPH Unit XXIV Gularaya dalam memberikan pelayanan pengelolaan
kehutanan dengan berdasarkan kepada:

1. Ketulusan adalah kebersihan hati dalam memberikan pelayanan sebagai ibadah


yang berkenaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Kepedulian kepada sesama manusia adalah sikap kerja karyawan KPH Unit XXIV
Gularaya sebagai bukti terhadap pelayanan yang diberikan;
3. Kerendahan hati adalah sifat karyawan KPH Unit XXIV Gularaya yang menyadari
bahwa keberadaan/eksistensi karyawan KPH Unit XXIV Gularaya oleh karena
adanya masyarakat dan mitra kerja lain yang memerlukan pelayanan sehingga
kepentingan masyarakat menjadi prioritas utama;
4. Keakraban adalah setiap karyawan KPH Unit XXIV Gularaya akan senantiasa
membina komunikasi dengan masyarakat dan mitra kerja dan wajib menjaga
harkat serta martabat KPH Unit XXIV Gularaya dengan menjadi insan
kehutananyang professional;
5. Kesportifan adalah sikap kesatria dalam bekerja sebagai tim work, dimana
masyarakat adalah individu atau kelompok yang kompleks sehingga dibutuhkan
pelayanan KPH Unit XXIV Gularaya yang paripurna,terpadu dan holistik;
6. Keterbukaan adalah landasan utama berkomunikasi dengan mengedepankan
rasa toleransi yang tinggi;
7. Kejujuran adalah salah satu landasan kerja dalam memberikan pelayanan
terhadap masyarakat dan mitra kerja;
8. Kerja kerasadalah kesungguhan hati mengaktualisasikan diri dalam bekerja dan
mengabdi untuk mencapai hidup sejahtera;

13 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
9. Disiplin adalah perwujudan sikap mental dan perilaku karyawan KPHP Gularaya
yang taat dan patuh terhadap ketentuan peraturan dan hukum yang berlaku;
10. Keprofesionalisme adalah kunci utama terciptanya pelayanan KPH Unit XXIV
Gularaya yang prima berdasarkan kompetensi profesi untuk mencapai kepuasan
masyakat dan mitra kerja;
11. Integritas adalah menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga merupakan potensi
dan kemampuan dari karyawan KPH Unit XXIV Gularaya yang memancarkan
kewibawaan dan kejujuran;
12. Kebersamaan adalah salah satu upaya dalam memberikan pelayanan yang prima
untuk mencapai tujuan dan cita-cita berdasarkan azas kebersamaan dan
tanggungjawab.

E. PRODUK DAN JASA LAYANAN

Produk hasil hutan yang dihasilkan dari pelayanan BLUD KPH Gularaya adalah;
1. Produk hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu;
2. Produk industri pengolahan dan kerajinan hasil hutan kayu dan bukan kayu;
3. Produk jasa lingkungan dan ekowisata;
4. Pelayanan pada KPH Gularaya yang diselenggarakan berdasarkan tugas dan
fungsi KPH Gularaya.

F. STRUKTUR ORGANISASI

1. Pejabat Pengelola PPK BLUD KPH Unit XXIV Gularaya terdiri dari:

1. Kepala UPTD KPH Unit XXIV


: M. Ansor Sufirman, S. Hut. MM
Gularaya/Pimpinan BLUD
2. Kepala Sub Bagian Tata
Usaha/Pejabat Pengelola : Syahlan, S.Hut
Keuangan
3. Kepala Seksi Perencanaan dan
Pemanfaatan Hutan/Pejabat : Hardesun, SP
Teknis
3. Kepala Seksi KSDAE dan
: Muh. Ashari Yasin, SP
Pemberdayaan Masyarakat

2. Satuan Pengawas Internal :


a. Ketua : Kepala Dinas Kehutanan Prov. Sultra
b. Sekertaris : Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
c. Anggota : Kepala KPH Unit XXIV Gularaya
14 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
BAB II

15 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2023

A. GAMBARAN UMUM ANALISA INTERNAL DAN EKSTERNAL

Sebagaimana diuraikan pada Bab I Pendahuluan bahwa KPH Unit XXIV


Gularaya ditetapkan oleh Gubenur Sulawesi Tenggara pada Maret 2016 sebagai Unit
Kerja Dinas Kehutanan yang menerapkan PPK BLUD, hingga tahun 2020 BLUD belum
dapat dioperasionalkan, hal ini disebabkan diantaranya berlakunya Undang-Undang
Nomor: 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dimana struktur organisasi dan
pejabat pada
UPTD KPH Unit XXIV Gularaya baru dapat ditetapkan kambali pada awal Tahun 2018.
Kinerja KPH Unit XXIV Gularaya tahun 2018 dipengaruhi masa transisi perubahan
organisasi di lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pada tahun 2017-2019 kegiatan pelayanan publik dan operasional bersumber


pada DIPA APBD SKPD Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara dan APBN pada
Balai Pengelolaan Hutan Produksi Wilayah (BPHP) Wilayah XIII Makassar. Pada Tahun
2020 KPH Unit XXIV Gularaya mengajukan RBA namun terdapat beberapa
permasalahan sehubungan beberapa kendala perlunya menformulasikan pelayanan
BLUD yang dapat diterapkan pada KPH yang sesuai dengan norma dan standar
kebijakan nasional dalam pemanfaatan pada KPH yang seringkali berubah. Oleh karena
itu tahun 2020 KPH Gularaya menyusun strategi umum dalam membangun produk
layanan dari beberapa kelas perusahaan hutan pada KPH Gularaya yang telah
dibangun hingga sejak tahun 2017, sehingga dapat diformulasikan dalam usulan RBA
2021.
A.1. Kondisi Lingkungan Internal
1). Kekuatan
- KPH Unit XXIV memiliki potensi hutan produksi dan hutan lindung seluas 117.889
ha untuk pengembangan layanan pemanfaatan hutan.
- Wilayah KPH Gularaya memiliki poetnsi hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu
dan jasa lingkungan wisata.
- KPH Unit XXIV Gularaya memiliki binaan masyarakat kelompok tani dalam rangka
pemanfaatan hasil hutan kayu dari hutan hak.
- Terdapat potensi tanaman jati eks HTI Swakelola dan eks Reboisasi.
- Potensi pengembangan layanan kelas perusahaan hutan dan kerja sama
pemanfaatan hutan didukung dengan tingkat aksesibilitas yang sangat baik.
- KPH Unit XXIV Gularaya telah membangun unit bisnis berasal dari kelas
perusahaan hutan, kerja sama pemanfaatan hasil hutan dan jasa lingkungan.

16 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
- Hasil kajian investasi menunjukkan potensi pengembangan kelas perusahaan
hutan di wilayah KPH Gularaya dinilai layak dan menguntungkan.

2). Kelemahan
- Masih lemahanya norma dan standar pemanfaatan hutan pada KPH.
- Beberapa pengembangan kelas perusahaan hutan membutuhkan kapitalisasi
sumber daya dan Belanja yang cukup besar.
- Masih rendahnya dukungan kebijakan untuk pengengembangan kelas
perusahaan hutan pada usaha kecil menengah seperti usaha jasa lingkungan
(wisata alam dan sumber daya air bersih) dan HHBK.
- Kelas perusahaan pemanfaatan hutan tanaman jati eks HTI/Reboisasi belum
didukung dengan kebijakan regulasi yang memadai.
- Untuk kelas perusahan hutan tanaman memiliki resiko investasi terkait waktu,
tingginya perambahan dan pembalakan liar.

A.1.2. Organisasi dan SDM


1). Kekuatan
- Adanya dukungan dari pemerintah Provinsi pada KPH Unit XXIV Gularaya untuk
menerapkan PPK BLUD.
- KPH Unit XXIV Gularaya sebagai organisasi BLUD merupakan satuan kerja yang
secara teknis di bawah pembinaan Dinas Kehutanan dan dari aspek pengelolaan
keuangan di bawah pembinaan BPKAD.
- Kelembagaan BLUD pada KPH Unit XXIV Gularaya mendapat dukungan dari
Kemeterian LHK.
- Adanya program pengembangan SDM pada KPH yg didukung oleh pemerintah.
- KPH Unit XXIV Gularaya memiliki jumlah personil 63 (Tujuh puluh tiga) diantarnya
bertugas di lapangan pada Resort Pengelolaan Hutan sebanyak 43 orang.
- Tersedia SDM pada KPH Unit Gularaya yang memiliki kualifikasi, pengembangan
SDM, teknis perencanaan hutan dan budi daya tanaman hutan.
- Secara kelembagaan UTPD KPH Unit XXIV Gularaya telah memenuhi syarat
kelembagaan menerapkan BLUD, dan pengesahan RPHJP.

2). Kelemahan
- Belum ada percontohan kelembagaan KPH sebagai model pembelajaran bagi
penerapan PPK BLUD pada KPH Unit XXIV Gularaya.

- SDM untuk pengelolaan administrasi dan keuangan belum cukup dan memadai.

17 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
- Kompetensi, kuantitas dan kualitas SDM belum dapat memenuhi beban tugas,
luas wilayah kerja dan pengembangan bisnis kelas perusahaan hutan.

- Struktur organisasi dan Tata Kerja pada BLUD pada KPH Unit XXIV Gularaya
belum akomodatif terhadap pengembangan bisnis kelas perusahaan hutan.

A.1.3. Aspek Keuangan

1). Kekuatan
- Fleksibilitas penerapan PPK BLUD.
- Anggaran yang berasal dari kerjasama merupakan salah satu sumber
penerimaan BLUD yang dapat dikelola sesuai fleksibiltasi pengelolaan
keuangan pada BLUD.
- Kerjasama pemanfaatan hutan pada KPHP Gularaya dilakukan dengan
Pola Bagi Hasil berdasarkan ketentuan yang berlaku.
- Dukungan operasional dari APBD/APBN dalam rangka pengembangan
layanan dalam rangka peningkatan produksi, nilai tambah dan manfaat
ekonomi lainnya.

2). Kelemahan
- KPH Unit XXIV Gularaya perlu menyusun standar pengelolaan administrasi
dan keuangan
- Belum adanya standar akutansi dan pelaporan kuangan yang dapat
digunakan di BLUD KPH Unit XXIV Gularaya.

A.1.3. Aspek Sarana dan Prasarana


1). Kekuatan
- Adanya perencanaan untuk memenuhi sarana pengelolaan hutan yang
dibutuhkan sesuai kelas perusahaan yang diusahakan.
- Dukungan data kondisi biofisik kawasan hutan
- Dukungan peralatan untuk tahap perencanaan dan pemetaan hutan tekah
memadai.
2). Kelemahan
- Sarana kantor dan perlatan yang dibutuhkan untuk mendukung ruangan
kerja belum memadai.
- Belum adanya sarana kantor yang memadai di tingkat BDh dan Resort.
- Luas wilayah dan beban kerja tidak sebanding dengan ketersedian sarana
pengelolaan hutan.
- Belum ada website KPH Unit XXIV Gularaya.
18 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
A.1.4. Aspek Sosial – Eknomi
1). Kekuatan
- Tersedianya pola pelibatan masyarakat dalam rangka mendukung
pelayanan pada masyarakat dalam rangka pemanfaatan hutan
- Skema Perhutanan sosial untuk pemberdayaan masyarakat.
- Dukungan masyarakat dalam kerjasama pemanfaatan hutan di wilayah KPH
Unit XXIV Gularaya.
- Tingkat ketergantungan masyarakat sebagai sumber kehidupan sangat
tinggi.
2). Kelemahan
- Tingginya perambahan dan penguaasan lahan hutan dan pembalakan liar.
- Masih rendahnya pengetahuan dan kapasitas masyarakat.
- Tingginya permintaan lahan untuk pertanian.

A.2. Kondisi Lingkungan Eksternal


A.2.1. Peluang
- Adanya fleksibiltas penerapan PPK BLUD merupakan peluang untuk
menggali penghasilan sendiri dan meningkatkan pelayanan dibidang
pemanfaatan hutan.
- Adanya kerjasama pemanfaatan hutan pada KPH Gularaya melibatkan
masyarakat yang menjadi peluang peningkatan penerimaan masyarakat
setempat
- Dukungan kebijakan dan regulasi kerjasama investasi di wilayah KPH Unit
XXIV Gularaya akan membuka masuknya investasi di wilayah KPH
Gularaya.
- Kerjasama investasi pada KPH dengan bagi hasil akan menjadi sumber
penerimaan bagi KPH Unit XXIV Gularaya.
A.2.2. Ancaman
- Masih terdapat perbedaan persepsi terkait dengan kemampuan KPH secara
mandiri baik operasional maupun pendanaan dalam menerapkan PPK
BLUD.
- Perbankan masih tidak tertarik terhadap investasi sektor kehutanan.
- Investasi hutan tanaman merupakan jenis investasi jangka panjang, sedang
investasi usaha kecil menengah disektor kehutanan belum banyak menarik
investor.
- Adanya persepsi bahwa investasi pada kelas perusahaan hutan memiliki
resiko tinggi.

19 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
B. ASUMSI – ASUMSI PENYUSUNAN RBA TAHUN 2023

Aspek makro dan mikro yang dipertimbangkan dalam penyusunan RBA meliputi
faktor eksternal yang secara ekonomi dapat mempengaruhi kinerja penyelenggaraan
layanan untuk menghasilkan nilai ekonomi dan secara mikro dilingkup internal KPH
asumsi tersebut sebagai berikut;

No Aspek Makro (sektor ekonomi) Asumsi 2023


1. Pertumbuhan ekonomi 5 %
2. Tingkat inflasi 4.5%
3. Tingkat Suku Bunga Pinjaman 7.5%
4. Pertumbuhan harga pasar produk hasil hutan kayu 5%

Meskipun terdapat dampak wabah covid 19 pada perekonomian nasional tahun 2020
menyebabkan perekonomian nasional memasuki jurang resesi, namun pertumbuhan
pasar terhadap produk kehutanan secara relatif tidak terganggu terutama beberapa
produk hasil hutan bukan kayu.

Secara khusus, aspek mikro merupakan kondisi internal pada tingkat


penyelenggaraan usaha pemanfaatan hutan di tingkat KPH Gularaya yang dinilai
berkontribusi langsung terhadap kinerja pengembangan layanan pemanfaatan hutan,
meliputi aspek sebagai

berikut;
No Aspek mikro Asumsi 2023

1. Pembelanjaan pelayanan publik sebagai fungsi public Terdapat kegiatan pada KPH
obligation KPH Gularaya yang diBelanjai dari
APBD/APBN seperti
pengamanan hutan, kegiatan
RHL, honorarium, gaji
dan operasional kantor dan
lainlain

2. Produksi hasil hutan kayu Pemanfaatan kayu yang


berasal dari hutan hak dan
izin perhutanan sosial.

3. Produk kehutanan berbasis industri pengolahan hasil Pembangunan Industri


hutan kayu dan bukan kayu Pengolahan Kayu,
Pembangunan ketel nilam,
dan alat-alat produksi
tanaman pangan.

20 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
4. Pelayanan tugas dan fungsi KPH Gularaya Kegiatan perecanaan
hutan, fasilitasi dan
kegiatan lainnya yang
pembiayaannya berasal
dari pihak lain yang sah
5. Kenaikan tarif HOK 10%

6. Subsidi pajak bagi produk HHBK usaha kecil Ada

7. Penambahan SDM tenaga teknis, keuangan penyuluh Ada


dan Polhut

C. SASARAN TARGET KINERJA DAN STRATEGI KPH GULARAYA

C.1. Sasaran, Target Kinerja Pengelolaan Hutan dan Standar Pelayanan Minimal

Sasaran target dan kinerja KPH Gularaya atas 12 item penyelenggaraan


pelayanan publik atas tugas dan fungsi KPH yang ditetapkan dalam Rencana
Pengelolaan Hutan Jangka Panjang UPTD KPH Unit XXIV Gularaya tahun 2014-2023
sebagai berikut :

Pelayanan Tugas
Batas
No dan Fungsi KPH
Indikator Standar Pencapaian Waktu
Pencapaian
1 Penataan Hutan 1.1. Ketersediaan zona 100% 100% Tercapai
arahan blok hutan
KPH Gularaya

1.2. Ketersediaan Zona 100 % 60% 5 Tahun


arahan pemanfaatan
berdasarkan arahan
blok hutan dalam
RPHJP

1.3. Ketersediaan data hasil 100 % 10% 5 Tahun


inventarisasi berkala 5
1.4. Tahunan wilayah KPH
Gularaya
100 % 30% 5 Tahun
1.5. Orientasi batas luar
wilayah KPH Gularaya 20%
100% 5 Tahun
1.6. Rekonstruksi Batas
Luar
Wilayah KPH Gularaya
10%
(1.308,30 Km)
100% 5 Tahun
1.7. Terdapat Batas Blok
Wilayah Pemanfaatan
HHK-HT, Jasa
Lingkungan dan
Pemberdayaan (590
Km)

21 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
2 Pengelolaan 2.1. Operasionalisasi layanan 100% 100% 5 Tahun
Wilayah KPH BLUD KPH
sebagai entitas 2.2. Terbangunnya organisasi 100 % 80% 5 Tahun
bisnis RPH sebagai unit – unit
layanan pemanfaatan
hutan dalam operasional
2.3. BLUD. 100 % 80% 5 Tahun
Adanya Pola tata Kelola
bagi BLUD dalam
pemanfaatan kawasan,
jasling, HHBK, Kayu pada
hutan hak
3 Pemberdayaan 3.1. Tercapanya 22.000 ha 100% 46% 5 Tahun
Masyarakat izin perhutanan sosial
Sekitar Hutan 3.2. Tercapainya 80% 11.8% 5 Tahun
penanaman pada izin
PS seluas 5000 ha
3.3. 80% 10% 5 tahun
Pendataan pemanfaatan
hutan pada izin PS dalam
rangka optimalisasi PNBP

4 Pengembangan 4.1. Terbentuknya KTH, 100 % 50% 5 Tahun


Ekonomi dan Koperasi dan BUMDESA
Kelembagaan dalam rangka kegiatan
Masyarakat pemanfaatan hutan dan
Sekitar Hutan Kemitraan Kehutanan 100% 70% 5 Tahun
4.2. Terbentuknya kerja sama
operasional dalam rangka
pengembangan bisnis
BLUD
5 Pemanfaatan 5.1. Kemitraan Pemanfaatan 100 % 80% 5 Tahun
HHBK HHBK (Rotan, getah
pinus, madu, bambu dan
lain-lain
5.2. Pengembangan produk 100% 60% 5 Tahun
kerajinan jenis HHBK
pada unit-unit bisnis
KPH (RPH)
6 Pemanfaatan 5.1. Kemitraan Pemanfaatan 100 % 80% 5 Tahun
Jasa Lingkungan Jasa Lingkungan Air
Panas Kaindi
5.2. Kerja sama pemanfaatan 100% 80% 5 Tahun
Air Terjun Moramo
5.3. Kemitraan Jasa 100% 80% 5 tahun
Lingkungan Puncak
Triondahi
7 Pemanfaatan 6.1. Ketersedian data potensi 100% 70% 5 tahun
Hasil Hutan Kayu Jenis Kayu Tanaman Budi
Daya
6.2. Pemanfaatan jenis 100% 70% 5 tahun
tanaman budi daya
Budi Daya

22 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
6 Penyelenggaraan 6.1. Identifikasi Lahan Kritis 100% 80% 5 Tahun
Rehabilitasi dan pada lahan yang tidak
Reklamasi pada dibebani hak pada hutan
areal diluar izin, produksi dan hutan
areal yang sudah lindung
ada hak atau izin 100 % 20% 5 Tahun
pemanfaatan dan 6.2. Penyiapan Areal
penggunaan Reboisasi
kawasan 100% 20% 5 Tahun
6.3. Pemeliharaan tanaman
hutannya
pertahun 20%
5 Tahun
6.4. Pengayaan tanaman 100% 20%

6.5. 100% 5 Tahun


Penerapan teknik
konservasi tanah di DAS
Prioritas :
6.5.1. RHL kawasan
Produksi
6.5.2. RHL Kawasan
Lindung
6.5.3. Rehabilitasi
Hutan Mangrove
7 Penyelenggaraan 7.1. Data dan informasi wilayah 100% 5% 5 Tahun
Perlindungan High Conservation Value
Hutan dan Forest (HCVF)
Konservasi Alam
7.2. Ketersediaan Prosedur 100% 5 Tahun
Perlindungan hutan 70%
7.3. Implementasi 100%
Penggulangan Kebakaran, 80%
5 Tahun
Pencurian Hasil Hutan,
Perambahan Hutan,
Penanggulangan Hama
dan Penyakit
100% 80%
7.4. Operasional fungsional 5 tahun
Patroli pengamanan hutan
pada RPH
7.5. Operasional fungsional 100% 70% 5 tahun
tingkat KPH

100% 30% 5 tahun


7.6. Operasional terpadu

7.7. Projustisia 100% 20% 5 tahun

8 Penyelenggaraan 8.1. Pelaksanaan 100% 80% 5 Tahun


Koordinasi dan Koordinasi dan
Sinkronisasi Sikronisasi dengan
dengan Pemegang Izin di
pemegang izin, 8.2. Wilayah KPH Gularaya 100% 80% 5 Tahun
dan instansi Pelaksanaan
Koordinasi dan
pemerintah
Sikronisasi dengan
Pemerintah Daerah dan
Instansi Terkait
9 Penyediaan dan 9.1. Kecukupan Jumlah 20 30% 5 Tahun
Peningkatan Personil Polisi orang
Kapasitas SDM Kehutanan (Polhut) (100%)
9.2. Kelengkapan Jumlah
Personil Pengelola KPH 60 orang 100% 5 Tahun
(100 %)

23 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
10 Penyediaan 10.1. Penyediaan Sarana dan 100% 40% 5 Tahun
Sarana dan Prasarana KPH
Prasarana Gularaya
11 Pengembangan 11.1. Pembuatan Website 100% - 5 Tahun
Data Base KPH Gularaya -
11.2. Pengadaan Perangkat 100 % 5 Tahun
Sistem Informasi
Teknologi Data Base
KPH Gularaya
12 Pengembangan 12.1. Peningkatan Promosi 100 % 70% 5 Tahun
investasi dan Kerjasama
Investasi pada KPH
Gularaya
12.2. Peningkatan investasi 60%
pada KPH Gularaya 100% 5 Tahun

Indikator kinerja terhadap penyelenggaraan pelayanan pemanfaatan hutan dan


pelayanan lainnya berupa (1) Layanan pemanfaatan kawasan hutan (2) Layanan
pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan (3) Layanan pemanfaatan jasa
lingkungan (3) Layanan pemanfaatan hasil hutan kayu hutan tanaman (4) Layanan
pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, dan (5) layanan kerja sama operasional dalam
rangka mendukung kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan hutan. Indikator kinerja dan
capain sebagai berukut. Uraian Standar Pelayanan Minimum Jenis Layanan
Pemanfaatan Hutan dan Layanan Lainnya

Jenis Frekwens Capaian Target


No. Indikator Standar
Layanan i kegiatan
1 Kegiatan 1 Tersedianya data dan setiap 100% 1 Pada Blok 100%
Pemanfaatan . peta zona arahan tahun . Pemanfaatan
Kawasan pada peta tata hutan   Kawasan HP seluas
dalam RPHJP- 2.321 ha
RPHJPd menurut
tujuan dan fungsi
  pemanfataan
  2 Adanya program setiap 3 RPH 3 Wilayah persiapan 80%
penguatan RPH tahun . RPH Kolono,
sebagai Moramo, Moramo
pengembangan unit Utara
  bisnis dan layanan
  3 Adanya kegiatan setiap 100% 4 Tersedia 5 orang 80%
Pendampingan, tahun penyuluh dan 1
penyuluhan, Ganis orang Ganis PHPL
dan pembinaan HHBK, dari total
Kelompok Tani Hutan kebutuhan 12 orang
penyuluh dan 3
orang Ganis PHPL
  HHBK
  4 Adanya kegiatan setiap 100% 5 Wilayah 80%
pengembangan tahun pemafaatan yang
pemanfaatan pada dikembangkan dan
luas areal yang cukup memiliki kesesuaian
lahan adalah RPH
Kolono, Moramo,
  Moramo Utara
  5 Adanya jaminan setiap 100% 6 Pasar tersedia, 80%
pasar yang tahun namun belum ada
berkesinambungan perjanjian/kontrak
kerja sama
 

24 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
  6 Tercapainya efisiensi, setiap > 60% 7 Belum operasional > 60%
peningkatan nilai tahun
tambah produk,
perluasan segment
  pemasaran
  7 Terbangunnya setiap > 80% 8 Program belum >70%
partisipasi tahun sepenuhnya
  masyarakat disosialisasikan
  8 Adanya evaluasi setiap > 80% 9 Belum dapat >70%
  kepuasan layanan tahun dievaluasi
2 Kegiatan 1 adanya data hasil setiap 100% 1 Ditetapkan dalam < 80%
pemanfaatan Identifikasi areal tahun RPHJP dan
dan potensial menurut RPHJPd
penggunaan tujuan dan fungsi
kawasan pemanfataan
hutan
    2 adanya Inisiasi setiap 100% Belum ada realisasi 60%
pembangunan usaha tahun 2
kerja sama dan
kepastian pasar
    3 Ketersedian Tenaga setiap 100% 3 Tersedia 5 orang 70%
penyuluh dan Ganis tahun penyuluh dan 1
orang Ganis PHPL
HHBK, dari total
kebutuhan 12 orang
penyuluh dan 3
orang Ganis PHPL
HHBK
    4 Adanya setiap 100% 4 Belum ada realisasi 60%
pengembangan tahun
layanan pada RPH
  5 Adanya sumber setiap 100% 5 Belum ada realisasi 80%
  penerimaan daerah tahun
  6 Adanya penerimaan setiap 100% 6 Belum ada realisasi 80%
  negara PNBP tahun
  7 Terbangunnya setiap > 70% 7 Belum ada realisasi >70%
partisipasi tahun
  masyarakat
  8 Kepuasan layanan setiap 100% 8 Belum ada evaluasi >70%
  tahun
3 Kegiatan 1 Penetapan areal setiap 100% 1 Telah ditetapkan 100%
Pemanfaatan dalam RPHJP tahun dalam RPHJP
Jasa
Lingkungan
    2 Adanya pengelolaan setiap 100% 2 dikelola oleh 80%
tiket masuk objek tahun operator kerja sama
wisata
    3 Adanya pengelolaan setiap 100% 3 dikelola oleh 80%
kazebo, kios, toilet, tahun operator kerja sama
air bersih dan parkir
    4 Adanya sarana setiap 20% 4 dikelola oleh 80%
peneyelenggaraan tahun operator kerja sama
kegiatan camping
unit, racing dan lain-
lain
  5 Pendampingan, setiap 100% 5 dilaksanakan pada 80%
penyuluhan dan tahun RPH
pembinaan Kelompok
Tani Hutan
 
  6 Ketersedian Tenaga setiap 100% 6 belum ada realisasi 80%
  penyuluh dan Ganis tahun
    7 Terbangunnya setiap > 70% belum ada realisasi >80%
partisipasi tahun 7
masyarakat
  8 Kepuasan layanan setiap > 80% 8 Belum ada evaluasi >70%
  tahun kepuasan layanan

25 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
4 Kegiatan 1 Tersedianya data dan setiap 100% 1 Ditetapkan dalam 80%
Pemanfaatan peta zona arahan tahun RPHJP dan
Produk Hasil pada peta tata hutan RPHJPd
Hutan Bukan dalam RPHJP-
Kayu RPHJPd menurut
tujuan dan fungsi
pemanfataan
    2 Tersedianya data setiap 80% 2 Data yang >50%
hasil inventarisasi tahun digunakan
seluruh potensi rotan berdasarkan
pada KPH Gularaya laporan identifikasi
  3 Tercapainya target setiap 100% 3 Belum ada laporan 90%
produksi minimal 300 tahun realisasi produksi
  ton per tahun
    4 Identifikasi areal setiap >60% 4 Belum ada peta 60%
untuk pengkayaan/ tahun
penanaman rotan
pada areal
pemanfaatan
    5 Ketersedian Tenaga setiap 100% 5 2 orang ganis, 100%
penyuluh dan Ganis tahun penyuluh pada RPH
    6 Pendampingan, setiap 100% 6 dalam tahap 70%
penyuluhan dan tahun penyusunan
pembinaan Kelompok program
Tani Hutan
    7 Adanya jaminan setiap 100% 7 ada penampung 100%
pasar yang tahun
berkesinambungan
    8 Terbangunnya setiap 100% 8 Masuk dalam >80%
partisipasi tahun program
masyarakat pemberdayaan
    9 Kepuasan layanan setiap 100% 9 Belum ada evaluasi >70%
tahun kepuasan layanan
5 Kegiatan 1 Tersedianya data dan setiap 100% 1 Dialokasikan pada >80%
Pemanfaatan peta zona arahan tahun Blok
Produk Hasil pada peta tata hutan Pemberdayaan dan
Hutan Kayu dalam RPHJP- izin PS
Hutan RPHJPd menurut
tujuan dan fungsi
pemanfataan
  2 Tersedianya data setiap 80% 2 Belum ada evaluasi 70%
potensi pada tahun tersedianya data
kawasan hutan pada potensi pada
areal izin Perhutanan kawasan hutan
sosial pada areal izin
  perhutanan sosial
  3 Tersedianya data setiap 80% 3 belum ada data 70%
  potensi pada APL tahun
  4 Adanya investasi setiap 80% 4 Kerjasama dengan 80%
kerja sama tahun PT. INC/Hyundai
pemanfaatan
  tanaman
  5 Ketersedian Tenaga setiap 100% 5 Tersedia 5 orang 80%
penyuluh dan Ganis tahun penyuluh dan 1
orang Ganis PHPL
HHBK, dari total
kebutuhan 12 orang
penyuluh dan 3
orang Ganis PHPL
  HHBK
    6 Pendampingan, setiap 100% 6 Tersedia 5 orang 80%
penyuluhan dan tahun penyuluh dan 1
pembinaan Kelompok orang Ganis PHPL
Tani Hutan HHBK, dari total
kebutuhan 12 orang
penyuluh dan 3
orang Ganis PHPL

26 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
HHBK
    7 Adanya jaminan setiap 100% 7 realisasi perjanjian 80%
pasar yang tahun kerjasama
berkesinambungan
    8 Terbangunnya setiap 100% 8 Masuk dalam 80%
partisipasi tahun program
masyarakat pemberdayaan

C.2. Sasaran Dan Target Pelayanan Tahun 2023


KPH Gularaya menyelenggarakan pelayanan di wilayah kerjanya berdasarkan
tugas dan fungsinya berdasarkan ketentaun yang berlaku, selain tugas dan fungsi pokok
KPH maka RBA BLUD KPH Unit XXIV Gularaya tahun 2023 ditetapkan saran dan target
sebagai berikut:

1. Fasilitasi penataan, penyusunan rencana pemanfaatan, dan produksi pada izin


perhutanan sosial;

2. Kegiatan fasilitasi produksi, pemasaran dan pengendalian peredaran hasil hutan


kayu yang berasal dari areal/lahan yang telah dibebani hak atas tanah dalam
wilayah kerja administartif KPH Gularaya;

3. Fasilitasi pemanfaatan hasil hutan kayu hasil tanaman izin perhutanan sosial;

4. Fasilitasi kegiatan produksi hasil hutan bukan kayu yang berasal dari pengumpul
HHBK, kerja sama/Kemitraan, dan Izin Perhutanan Sosial;

5. Pengembangan Jasa Lingkungan pada izin perhutanan sosial

6. Pembangunan Industri Hasil Hutan Kayu sebagai unit bisnis KPH Gularaya melalui
kerja sama BLUD.

7. Pembangunan industri pengolahan, industri kerajinan serta alat-alat produksi hasil


hutan bukan kayu sebagai unit bisnis KPH Gularaya melalui kerja sama BLUD;

Urain Sasaran target dan output pelayanan sebagai berikut:

Sasaran Per Unit Out Put Pelayanan


Sasaran/Target
Layanan
Fasilitasi penataan, penyusunan rencana
1.
pemanfaatan, dan produksi pada izin perhutanan
social
a. HKm 15 izin HKM (telah terbit, - Penataan batas areal
proses dan pengusulan) kerja
- Penyusuna RKU/RKT
- Produksi Porang, Jahe,
27 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
buah-buahan dan biji-
bijian

b. HTR 2 Izin HTR (telah terbit) - Penataan batas areal


kerja
- Penyusuna RKU/RKT

3 Kemitraan Kehutanan - Penataan batas areal


22 Kemitraan Kelompok Tani kerja
Hutan/Gapoktan (NNK) - Penyusuna RKU/RKT
- Produksi HHKB; Madu,
Bambu Rotan, Porang,
Jahe, dan lain-lain

2. Kegiatan fasilitasi produksi, pemasaran dan


pengendalian peredaran hasil hutan kayu yang berasal
dari areal/lahan yang telah dibebani hak atas tanah
dalam wilayah kerja administartif KPH Gularaya
a. Jenis kayu Jati Hutan jati milik masyarakat Prduksi dan pemasaran
BLUD 550 m3

Izin Sah lainnya dari atas Prduksi dan pemasaran


b. Jenis kayu lainnya tanah yang dibebani hak di BLUD 3.200 m3
wilayah KPH Gularaya

3. Fasilitasi pemanfaatan hasil hutan kayu hasil tanaman izin


perhutanan social
a. HKm Inventarisasi pada izin HKM Jenis Kayu Sengon
Ambololi
Inventarisasi potensi kayu Dilaporkan pada
b. HTR
pada 2 Izin HTR Kementrian LHK untuk
rencana pemanfaatan

4. Fasilitasi kegiatan produksi hasil hutan bukan kayu yang


berasal dari pengumpul HHBK, kerja sama/Kemitraan, dan
Izin Perhutanan Sosial;

a. Pengumpul HHBK Madu 2.000 liter


Izin Perorangan Pengumpul
Madu se- Sulawesi Tenggara
melalui Kerjasama BLUD

b. Kemitraan Kehutanan Hasil Hutan Bukan Kayu 1. Madu 1000 liter


2. Rotan 1.200 ton
3. Porang 20 ha
4. Bambu 1000 batang
5. Jenis lainnya

c. HKM HKM Ulusena 1. Porang 50 ton


2. Jahe 500 kg
3. Biji-bijian 120 ton

28 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
5. Pengembangan Jasa Lingkungan pada izin
perhutanan social
a. Pembangunan Sarana Kemitraan Jasa Lingkungan di 2 Unit
Wisata Puncak Tiroandahi
6. Pembangunan Industri Pengolahan Hasil Hutan Kayu
a. Unit Usaha Kerja sama Izin Usaha Industri Primer Kapasitas < 6.000 m3 per
BLUD Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) tahun
7. Pembangunan Industri/alat-alat produksi Hasil Hutan
Bukan Kayu (HHBK)
a. Unit Usaha Kerja sama a. Ketel Nilam 2 unit
BLUD b. Mesin pengolahan gabah 1 unit
1 unit
c. Mesin perajang porang
1 unit

d. Mesin Pipil Jagung

C.3. Strategi Per Kegiatan Pelayanan BLUD


a. Pemanfaatan kawasan

- Serertifikasi produk, peningkatan mutu produk, penetapan brand, peningkatan


nilai tambah, perluasan dan jaminan pasar.
- Peningkatan produksi lebah madu hutan juga dikembangkan melalui kerja sama
untuk pengembangan sentra produksi madu hutan dari berbagai tempat/wilayah
penghasil madu di Sulawesi Tenggara.
- Program penguatan RPH sebagai pengembangan unit bisnis dan layanan.
b. Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan
- Identifikasi areal potensial menurut tujuan dan fungsi pemanfataan
- Pembangunan kerja sama dengan pihak lain untuk suplai dan pemasaran
- Peningkatan produksi lebah madu hutan juga dikembangkan melalui kerja sama
untuk pengembangan sentra produksi madu hutan dari berbagai tempat/wilayah
penghasil madu di Sulawesi Tenggara.
- Program penguatan RPH sebagai pengembangan unit bisnis dan layanan.
c. Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
- Identifikasi areal potensial menurut tujuan dan fungsi pemanfataan
- Optimalisasi seluruh potensi jenis HHBK berupa produk bukan kayu yang
bersumber dari kawasan hutan diantaranya produk rotan, bambu, getah pinus,
udang dan ikan, biji kopi, lada, singkong, paladan biji kakao dan lain-lain.
- Pembangunan kerja sama produksi suplai dan pemasaran
- Program penguatan RPH sebagai pengembangan unit bisnis dan layanan pada
layanan HHBK.
- Tersedianya data potensi dan sebaran HHBK pada setiap RPH.

29 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
d. Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Hak
- Program penguatan RPH sebagai pengembangan unit bisnis dan layanan pada
layanan pemanfaatan hasil hutan kayu hutan hak.
- Tersedianya seluruh data potensi dan sebaran hasil hutan pada lahan masyarakat
- Pengembangan layanan pemasaran hasil hutan kayu pada lahan masyarakat di
wilayah binaan KTH KPH Gularaya.
e. Pemanfaatan Pemanfaatan jasa lingkungan
- Pengembangan kerja sama operasional pada jasa lingkungan Air Panas Kaindi dan
Rest Area pada Puncak Triondahi.
f. Kerja sama operasional
- Operasionalisasi kerja sama pada perhutanan sosial untuk jenis tanaman energi.
- Penyusunan standar pelayanan minimal kerja sama operasional diantaranya
inventarisasi hutan, survei dan pemetaan, sewa alat, pembibitan, penananaman
dan lain-lain.
- Pengembangan kerja sama dalam rangka pemasaran hasil hutan.
- Pembangunan industry pengolahan HHK/HHBK

C.4. Strategi Kegiatan Unit Kerja Manajemen


a. Strategi Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Pemenuhan kebutuhan SDM KPH Unit XXIV Gularaya sesuai dengan beban
tugas dan luas wilayah
2. Dalam hal KPH Unit XXIV Gularaya telah menerapkan BLUD penuh, maka
pemenuhan kebutuhan SDM pada KPH akan dipenuhi melalui penerimaan
pegawai BLUD, oleh karena itu perlu ditetapkan Peraturan Gubernur pegawai
BLUD pada KPH Unit XXIV Gularaya.
b. Strategi Pengembangan Pengendalian Manajemen Supervisi dan Pengendalian
Operasional Lapangan
Setiap unit kegiatan akan ditetapkan dengan bagan alir pengendalian operasional
dan Standar Operasional Prosedur.
c. Strategi Pengembangan Manajemen Perencanaan dan Evaluasi
Perencanaan dan evaluasi dilaksanakan secara tepat waktu dan terpadu
melibatkan seluruh unit kerja dan stake holders, dengan demikian diharapkan
keterlambatan perencanaan kegiatan dapat dihindari.
d. Startegi Pengembangan Manajemen Akuntasi dan Keuangan
1. Kecukupan SDM dibidang pengelola keuangan sehubungan perubahan menuju
pengelolaan keuangan penerapan PPK BLUD.
2. Penganalisa dan perencana keuangan

30 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
D. PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN
D.1. Program Kerja
Program layanan pada Badan Layanan Umum Daerah dalam Sistem Informasi
Pemerintah Dalam Negeri (SIPD) pada RKA Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi
Tenggara masuk dalam Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah (3.28.01).
D.2. Kegiatan
Pada Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah dimasukan pada jenis
kegiatan Peningkatan Pelayanan BLUD (3.28.01.1.10).

E. PERKIRAAN PENDAPATAN DAN BELANJA

E.1. Perkiraan Pendapatan Per Unit Layanan Tahun 2023


Uraian
1. Pelayanan Umum KPH Gularaya
a. Kegiatan Perencanaan Hutan 5.000.000,-
b. Produksi dan Pemasaran 10.000.000,-
2. Pendapatan Hibah -
3. Pendapatan Kerja sama/Kemitraan 45.000.000,-
a. HHK -
b. HHBK 45.000.000
c. Jasa Lingkungan -
Lain-Lain Pendapatan BLUD yang sah -
Jumlah 60.000.000,-

E.2. Perkiraan Belanja Per Unit Layanan Tahun 2023

Rincian perkiraan Belanja per unit layanan tahun 2023

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA


Formulir
PERANGKAT DAERAH
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara
RKA-RINCIAN BELANJA SKPD
Tahun Anggaran 2023
Urusan Pemerintahan 3 Urusan Pemerintahan Pilihan
Bidang Urusan 3.28 Urusan Pemerintah Bidang Kehutanan
Program 3.28.01 Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi
Kegiatan 3.28.01.1.10 Peningkatan Pelayanan BLUD

31 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
Sub Kegiatan 3.28.01.1.10.01 Pelayanan dan Penunjang Pelayanan BLUD
Indikator & Tolak Ukur Kinerja Kegiatan
Indikator Tolak Ukur Kinerja Target Kinerja
Capaian Cakupan Keterpenuhan pelayanan administrasi perkantoran,
Program sarana dan prasarana perkantoran, SDM aparatur yang
memenuhi standar disiplin, peningkatan kapasitas SDM aparatur 100%
pengembangan sistem pelaporan dan sistem perencanaan SKPD
yang efektif
Masukan Dana yang dubutuhkan 60.000.000
Keluaran Peningkatan kegiatan pemanfaatan hutan dan operasional BLUD
KPH Unit XXIV Gularaya 1 tahun
Hasil Terlaksanannya operasional dan pelayanan BLUD KPH Unit
1 tahun
XXIV Gulraya
Kelompok Sasaran Kegiatan : Pelayanan BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya
Rincian Anggaran Belanja Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Sumber Pendanaan : Pendapatan dari BLUD
Lokasi : Kota Kendari dan Kab. Konawe Selatan
Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2023

Rincian Biaya Jumlah


Kode
Rekening
Uraian Jumlah Satuan Harga Anggaran
Satuan (Rp) (Rp)
5.1 BELANJA OPERASI 60.000.000
5.1.02 Belanja Barang dan Jasa BLUD 60.000.000
1. Fasilitasi produksi dan pemasaran 1 paket 20.000.000 20.000.000
HHBK
2. Fasilitasi produksi, pemasaran dan 1 paket 30.000.000 30.000.000
hasil hutan kayu rakyat
4. Biaya Umum dan Admnistrasi 1 paket 10.000.000 10.000.000
5.2. BELANJA MODAL
JUMLAH TOTAL ANGGARAN KEGIATAN 60.000.000 60.000.000

Anduna, Juni 2023


Kepala KPH Unit XXIV Gularaya

M. ANSOR SUFIRMAN S.Hut., MM


Nip. 19660524 198903 1 006

F. ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH MENURUT SUMBER DANA

SUMBER DANA 2021


NO KOMPONEN BELANJA DANA JUMLAH
DANA BLUD
APBD
1 BELANJA OPERASI 60.000.000 - 60.000.000
  a. Belanja Pegawai BLUD - - -
  b. Belanja Barang dan Jasa BLUD 60.000.000 - 60.000.000
2. BELANJA MODAL - - -
a. Belanja Modal Peralatan dan - -
-
  Mesin BLUD
  b. Belanja Modal Aset Lainnya - - -
32 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
BLUD
Jumlah 60.000.000 - 60.000.000

Anduna, Juni 2023


Kepala KPH Unit XXIV Gularaya

M. ANSOR SUFIRMAN S.Hut., MM


Nip. 19660524 198903 1 006

G. AMBANG BATAS BELANJA OPERASIONAL

Ambang batas anggaran Belanja operasional BLUD KPH Gularaya tahun anggaran
2023 adalah 25%, dengan mempertimbangkan faktor besarnya potensi penerimaan
dari hasil kerja sama dan perkiraan penerimaan dari potensi pemasaran hasil hutan
kayu yang berasal dari hutan hak, selain itu pemasaran produk HHBK seperti rotan
dan lebah madu serta produk lainnya.

BAB IV
LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERJALAN
PROGNOSA KEUANGAN TAHUN 2022

Rencana Bisnis Anggaran (RBA) tahun 2021 merupakan RBA yang pertama kali daijukan
sejak UPTD KPH Unit XXIV Gularaya ditetapkan pada tahun 2016, dan anggaran
kegiatan KPH Gularaya melekat pada SKPD Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi
Tenggara. Oleh sebab itu laporan keuangan tahun berjalan belum dapat diajukan dalam

33 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
RBA ini, sedangkan prognasa keuangan tahun 2021 dilakukan berdasarkan potensi
penerimaan tahun berjalan dan beberapa potensi pengembagan pada tahun 2021.
A. PROGNOSA NERACA TAHUN 2021

  Keterangan 2020 2021


ASET LANCAR    
1. Kas dan Setara Kas - -
 
2. Piutang pelayanan - -
 
3. Penyisihan Kerugian Piutang - -
 
4. Piutang lainnya - -
 
5. Persedian  - -
 
Jumlah Aset Lancar - -
 
 
 
 
ASET TETAP    
1. Tanah - -
 
2. Peralatan dan Mesin - -
 
3. Gedung dan Bangunan - -
4. Jalan, Jaringan dan Irigasi - -
 
5. Aset Tetap Lainnya - -
 
6. Konstruksi dalam pengerjaan - -
 
Jumlah Aset Tetap - -
 
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap - -
 
Nilai Buku Aset - -
 

Keterangan 2021 2020


ASET LAINNYA   - -
 
JUMLAH ASET   - -
 
KEWAJIBAN DAN EQUITAS - -
 
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - -
 
Utang Usaha   - -
 
Beban Yang Masih Harus Dibayar - -
 
Utang Pajak   - -
 
    Jumlah Kewajiban - -
34 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
EQUITAS   - -
 
Equitas   - -
 
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EQUITAS - -
 

B. PROGNOSA LAPORAN OPERASIONAL TAHUN 2021


Keterangan 2021 2020
A. Pendapatan Operasional
1. Pelayanan dan fasilitasi sesuai tugas dan 60.000.000
fungsi KPH yang pembiayaan dari pihak
  lain yang sah -
  2. Hasil kerja sama dengan pihak lain 60.000.000 -
  3. Pendapat Lain-Lain BLUD yang sah - -
4. Pendapatan Hibah - -
5. Penerimaan (transfer) APBD - -
  Jumlah Pendapatan Operasional 60.000.000 -
B. Beban Operasional
  1. Beban Pelayanan
  - Beban Pegawai -
  - Beban Barang dan Jasa 60.000.000
  - Beban Belanja Modal -
  2. Beban Umum & Admnistrasi
  - Beban Pagawai - Dana APBD -
  - Beban Admnistrasi Kantor-Dana APBD -
  - Beban Admnistrasi Kantor-Dana BLUD -
  Jumlah Beban Operasional 60.000.000 -
C. Beban Non Operasional

C. PROGNOSA ARUS KAS TAHUN 2021


Keterangan 2023 2022
I. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI    
  Surplus/Defisit Tahun Berjalan - -
  Beban Penyusutan Aset Tetap   -
  Perubahan Aset Lancar - -
  1. Piutang Pelayanan - -
  2. Piutang Lainnya - -

35 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
  3. Persedian - -
  4. Aset Lainnya - -
  Perubahan Kewajiban Jangka Pendek - -
  1. Utang Usaha - -
  2. Belanja yang memang harus dibayar - -
  3. Utang pajak - -
  4. Utang Jangka Pendek - -
  Jumlah arus kas dari aktivitas operasi - -
III. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI - -
  1. Belanja Aset Tetap - -
  2. Belanja Aset Lainnya   - -
  Jumlah arus kas dari aktivitas Investasi - -
III. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN - -
  1. Perubahan Ekuitas awal - -
  Jumlah Arus Masuk Kas - -
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS BERSIH - -
KAS DAN SETARA KAS AWAL - -
KAS DAN SETARA KAS AKHIR - -

D. PENJELASAN ATAS POS – POS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2023


Tahun
Keterangan 2022 Tahun 2023
KAS DAN SETARA KAS
Jumlah tersebut merupakan saldo kas dan setara
kas pada pemegang kas per 31 Desember pada
2020. Kas dan setara kas pada tanggal tersebut
adalah sebagai berikut : Rp - - -

1. Kas (Uang Tunai)


36 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
- Kas Bendahara Rp - - -

- Penerimaan Rp - - -

- Kas di Bendahara Rp - - -

- Kas Pengeluaran Rp - - -

- Kas Bendahara Rp - - -

Jumlah Kas (Uang Tunai) - -


2. Bank
- Rekening Pada Bank
Bank ……………………. Rp -
- Rekening Pada Bank
Bank ……………………. Rp -    
Jumlah
PIUTANG PELAYANAN
Piutang pelayanan merupakan klain atau hak yang
dimiliki KPH Gularaya yang diperoleh dari
pelayanan yang pada tanggal tersebut belum
diterima secara kas Rp -    

PENYISIAN KERUGIAN PIUTANG


Jumlah tersebut merupakan saldo penyisihan
kerugian piutang per 21 Desember 2020 Rp -    

PIUTANG LAINNYA
Jumlah tersebut merupakan saldo piutang lainnya
dengan rincian sebagai berikut : Rp -    

PERSEDIAN
Persedian ini merupakan barang berwujud yang
akan habis pakai atau terjual namun saat neraca
disusun masih belum habis atau terjual Rp -    

ASET TETAP

Jumlah tersebut merupakan Nilai Aset Tetap per 31


Desember 2019, dengan rincian sebagai berikut :

A. Tanah Rp - - -

B. Peralatan dan Mesin Rp - - -

C. Gedung dan Bangunan Rp - - -

D. Jalan, Jaringan dan Irigasi Rp - - -

E. Aset tetap lainnya Rp - - -


37 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
-
F. Konstruksi dalam pengerjaan Rp - -
Jumlah Aset Tetap Rp -    
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp -    
Nilai Buku Aset Tetap Rp -    

ASET LAINNYA
Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Lainnya per
31 Desember 2020 Rp -    

UTANG USAHA

Jumlah tersebut merupakan saldo utang usahaper


31 Desember 2020dengan rincian sebagai berikut : Rp -    

BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR


Jumlah tersebut merupakan saldo beban yang
masih harus dibayar per 31 Desember 2020.
Rincian beban yang masih harus dibayar pada
tanggal neraca adalah sebagai berikut : Rp -    

UTANG PAJAK
Jumlah tersebut merupakan saldo kewajiban pajak
yang pada tanggal 31 Desember 2020 belum
terbayar Rp -    

EKUITAS
Jumlah tersebut merupakan selisih antara total aset
dikurangi total kewajiban per 31 Desember 2020,
dengan rincian sebagai berikut : Rp -    
- Ekuitas awal Rp -
- Surplus/(Defisit) Tahun Berjalan Rp -
- Koreksi Ekuitas :
- Koreksi Akumulasi awal Penyusutan Aset
Tetap
- Koreksi Penyesuaian Basis Akrual
- Ekuitas akhir
17.46
PENDAPATAN OPERASIONAL Rp -   3.683
Jumlah tersebut merupakan pendapatan yang
diperoleh KPH Gularaya selama periode 1
Januari sampai dengan Desember 2021,
dengan rincian sebagai berikut : Rp -    

17.4
Pendapatan Jasa Pelayanan Rp -   63.683

Jumlah tersebut merupakan pendapatan jasa


pelayanan yang diperoleh selama periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2021,
38 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
dengan rincian sebagai berikut:
 1. Pelayanan dan fasilitasi sesuai tugas dan fungsi KPH 5.000.000
yang pembiayaan dari pihak lain yang sah
 2. Hasil kerja sama dengan pihak lain 12.420.000
 3. Pendapat Lain-Lain BLUD yang sah 43.683

 4. Pendapatan Hibah

Pendapatan Hibah
Jumlah tersebut merupakan pendapatan yang
diperoleh KPH Gularaya selama periode 1
Januari sampai dengan Desember 2021,
dengan rincian sebagai berikut :
- Hibah Bangunan - Rp.
- Hibah Kendaraan - Rp.

12.4
Pendapatan Kerja sama Rp.   20.000
Jumlah tersebut merupakan pendapatan yang
diperoleh KPH Gularaya selama periode 1
Januari sampai dengan Desember 2021,
dengan rincian sebagai berikut :
- Pemanfaatan hasil hutan kayu melalui
kerja sama dengan pemegang izin
perhutanan sosial Rp. -
- Kerja sama operasional BLUD Rp. 12.420.000

Pendapatan APBD Rp.   -


Jumlah tersebut merupakan pendapatan yang
diperoleh KPH Gularaya selama periode 1
Januari sampai dengan Desember 2021,
dengan rincian sebagai berikut :
- Operasional Rp. -
- Investasi Rp. -

Pendapatan APBN Rp.   -


Jumlah tersebut merupakan pendapatan yang
diperoleh KPH Gularaya selama periode 1
Januari sampai dengan Desember 2021,
dengan rincian sebagai berikut :

Pendapatan Lainnya Rp.   -


Jumlah tersebut merupakan pendapatan yang
diperoleh KPH Gularaya selama periode 1
Januari sampai dengan Desember 2021,
dengan rincian sebagai berikut :
- komisi, potongan ataupun bentuk lain
sebagai akibat dari pemasaran, penjualan
dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa
atas produk-produk kehutanan oleh BLUD Rp. -
-
BEBAN OPERASIONAL

39 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
Rp.

Jumlah tersebut merupakan beban-beban


KPH Gularaya selama periode 1 Januari
sampai dengan Desember 2021, dengan
rincian sebagai berikut :

Rp.
Beban Pelayanan Pemanfaatan Hutan    
Jumlah tersebut merupakan beban
pengembangan pelayanan pemanfaatan hutan
pada KPH Gularaya selama periode 1 Januari
sampai dengan Desember 2021, dengan
rincian sebagai berikut :

Belanja Pegawai
1. Operator SIPNBP-HHBK Rp. -
2. Ganis PHPL Rp. -
3. Penatausahaan Pengeluaraan Rp. -
4. Penatausahaan Penerimaan Rp. -
5. Akuntasi dan Pelaporan Rp. -
Belanja Barang dan Jasa
1. Fasilitasi penataan, penyusunan rencana Rp -
pemanfaatan dan produksi
2. Fasilitasi produksi, pemasaran dan Rp 30.000.000
pengendalian peredaran hasil hutan kayu
3. Fasilitasi pemanfaatan hasil hutan kayu Rp -
hasil tanaman izin perhutanan sosial
4. Fasilitasi produksi HHBK Rp 30.000.000
5. Penyusunan Renstra, Pola Tata Kelola Rp -
BLUD
Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLUD
1. Belanja Peralatan dan Mesin Rp -
- Mesin pengolahan gabah Rp
- Mesin perajang porang Rp
- Mesin pipil jagung Rp
2. Belanja Modal Aset Lainnya BLUD
Belanja Peralatan dan Mesin
- Sarana Swafoto Puncak Tirondahi Wolasi Rp

40 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
BAB V
PENUTUP

A. Catatan Penting Permasalahan Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran

Beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh KPH Gularaya dalam
penyusunan RBA ini antara lain;
1. Penyusunan RBA 2023 merupakan usulan RBA pertama kali diajukan sejak
ditetapkan selaku BLUD, kendala yang dihadapi antara lain;
- Dalam penyusunan prognosa keuangan, pencatatan aset belum dapat
dipisahkan dan tercatat sebagai aset BLUD demikian pula realisasi
anggaran dan kegiatan pada KPH Gularaya tahun 2020, sehingga
menyulitkan dalam konsolidasi data dan informasi dalam penyusunan
prognosa keuangan 2023.
- Cepatnya perubahan di tingkat lapangan dalam aspek sosial, ekonomi
termasuk sifat karakteristik sumber daya hutan menuntut pengembangan
layanan yang cepat, sementara perubahan norma dan standar kebijakan
kehutanan pada KPH tidak sepenuhnya mendukung, oleh karena itu
beberapa potensi dalam rangka pengembangan layanan pemanfaatan hutan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan BLUD KPH dengan tetap
berpedoman pada fleksibilitas yang dimilki BLUD berdasarkan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Penerapan BLUD pada KPH Gularaya bekonsekwensi pada transformasi KPH
Gularaya menjadi Satker BLUD, hal ini memerlukan sinkronisasi dan sinergitas
pelaksanaan anggaran dan program yang bersumber dari APBD, APBN maupun
pendapatan BLUD yang dalam kenyataannya diperlukan kesamaan persepsi
termasuk perubahaan dari pengelolaan keuangan yang membutuhkan kesiapan
SDM pada KPH Gularaya.

B. Saran dan Tindak Lanjut


1. Transformasi UPTD KPH Gularaya selaku satker BLUD memerlukan beberapa
langka penyesuaian terutama dalam pelaksanaan anggaran yang masih

41 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
dibebankan pada SKPD Dinas Kehutanan agar tetap berjalan sebagaimana
mestinya, demikian pula dalam pencatatan aset agar dapat dilakukan
penyesuaian secara bertahap pada RBA tahuh berikutnya, yang dalam hal ini
dierlukan dukungan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara.
2. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 Tentang
BLUD, ayat 3 pasal 61 bahwa Belanja BLUD sebagaimana dimaksud pada ayat
dialokasikan untuk memBelanjai program peningkatan pelayanan serta kegiatan
pelayanan dan pendukung pelayanan. Hal ini membutuhkan sinkronisasi dengan
RKA pada Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. Pengalokasian anggaran BLUD KPH Gularaya pada RKA-K/L, rencana kerja
dan anggaran SKPD, atau Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
disarankan dirinci hanya pada satu program, satu kegiatan, dan satu output,
sedangkan rincian pagu anggaran BLUD dituangkan dalam RBA. Hal tersebut
dimaksudkan untuk lebih memberikan keleluasaan dengan meminimalkan
kemungkinan untuk melakukan revisi/perubahan anggaran. Oleh karena itu,
dalam hal tidak memungkinkan penyesuain RKA pada Dinas Kehutanan dengan
memasukan program sebagaimana diatur dalam ayat 3 pasal 61 Permendagri
No. 79/2018, maka maka program yang dapat diusulkan adalah Program
Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan dengan memasukan jenis kegiatan
Optimasilasi pelayanan pemanfaatan hutan.
4. Perlunya peningkatan kapasitas SDM pada BLUD KPH Gularaya untuk
melaksanakan tugas yang akan semakin kompleks sejalan dengan
operasionalisasi BLUD KPH Gularaya, diantaranya melalui Bintek, pelatihan,
seminar serta kegiatan lainnya yang relevan.

Anduna, Juni 2023


Kepala UPPTD KPH Unit XXIV Gularaya
Provinsi Sulawesi Tengggara

M. ANSOR SUFIRMAN S.Hut., MM


NIP. 19660524 198903 1 006

42 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023
43 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2023

Anda mungkin juga menyukai