Anda di halaman 1dari 3

Nama : Johanes Putra Heninda Pertama

Nim : 048032158
Kode Matkul : Pendidikan Agama Kristen 54
Kelas Tuton : Pendidikan Agama Kristen/MKWU4103.54
Tugas ke :2

Tugas Tuton 2

1. Jelaskan pandangan ilmu pengetahuan menurut Alkitab dan bagaimana Alkitab tetap
dipercayai sebagai sumber kebenaran!

Jawaban:
Pandangan ilmu pengetahuan menurut Alkitab tidak seperti halnya pandangan ilmu ilmiah
pada umumnya. Alkitab mengajarkan tentang ajaran moral, nilai nilai sepiritual, dan panduan
etika. Alkitab sebagai sumber kebenaran tidak selalu berdasarkan pada argumen ilmiah,
melainkan lebih didasarkan pada keyakinan agama dan pengalaman spiritiual individu.

Alkitab juga dipercayai sebagi sumber kebenaran, beriku beberapa alasannya,


 Keyakinan dan wahyu ilahi
 Kesesuaian Historis dan Arkeologis
 Transimisi Teks yang Akurat
 Dampak Positif Dalam Hidup Individu dan Masyarakat.

2. Sejauh Mana Orang Kristen di Indonesia Melaksanakan Politik Sesuai dengan Ajaran
Alkitab?

Jawaban:
Orang kristen di Indonesia menggunakan hukum taurat sebagai landasan dasar ia
dalam berpolitik. Seperti yang telah dicontohkan oleh Dr. J. Leimena, Dr. T.B.
Simatupang dan yang lainnya.
3. Sebutkan 10 Usulan sikap dan tidakan yang patut dilakukan dengan benar dalam
menghadapi kemajemukan etnis dan agama!

Jawaban :
 Fundamentalisme Agama Cenderung Meningkat Tidak Hanya di Indonesia
 Meningkatnya Fundamentalisme dan Radikalisme dibarengi Oleh Menguatnya
Keyakinan Akan Adanya Kebenaran dan Iterpertasi Teks Agama yang Tunggal.
 Ketidakdewasaan Dalam Beragama Menyebabkan Mereka yang Mengaku Hamba
Allah yang Taat Terperosok dalam Sikap dan Tidakan Emosional
 Kurang Berkembangnya Wada Komunikasi atau Kerukunan Antar Agama
 Berkurangnya Ruang Publik
 Adanya Kehausan akan Kekuasaan
 Tidaak Adanya Pemisah antar Agama dan Negara
 Tidak Adanya Kebebasan Beragama
 Kekerasan dan Penghakiman Atas Nama Agama Serta Kurangnya Penegakan Hukum
 Pembentukan Hukum Yang cenderung Sektarian.

4. Jelaskan Pengertian Pluralisme Keagamaan dan Model Pluralis Hubungan Iman


Kristen dengan Agama dan Kepercayaan Lain!

Jawaban
 Pluralisme Keagamaan
Pedekatan atau sikap yang mengakui dan menghormati keberagaman agama dan
kepercayaan spiritual di dalam masyarakat. Dalam konteks ini, dianggap bahwa tidada
agama yang memiliki klaim eksklusif atas kebenaran absolut, melainkan berbagai
tradisi keagamaan memiliki nilai dan kebeneran yang beragam dan perlu dihormati.
 Model Pluralis Iman Kristen dengan Agama dan Kepercayaan Lain.
Model pluralis Iman Kristen dengan agama dan kepercayaan lain adalah saling
toleransi antar umat beragama, menghargai satu sama lain dan menjalin dialog dan
kerja sama satu dengan yang lain.

5. Apa yang dimaksud dengan intoleransi beragama? Jelaskan dan berikan beberapa
pokok yang tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan atau sikap intoleran!

Jawaban

Intoleransi beragama merujuk pada sikap atau tindakan yang menunjukkan ketidakmampuan
atau penolakan untuk menghormati, mengakui, atau menerima keberadaan, keyakinan, atau
praktik agama orang lain. Hal ini dapat mencakup diskriminasi, kebencian, permusuhan,
atau kekerasan terhadap penganut agama lain.

Berikut ini beberapa pokok yang tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan atau sikap
intoleran:

 Rasa ingin tahu dan pertanyaan yang berlandaskan keinginan untuk


memahami: Memiliki pertanyaan tentang keyakinan agama orang lain dan ingin
memahaminya lebih baik adalah wajar. Jika pertanyaan tersebut diajukan dengan
rasa ingin tahu yang tulus dan saling penghormatan, bukan untuk menyerang atau
merendahkan, maka hal tersebut tidak dianggap sebagai tindakan intoleran.
 Pemahaman perbedaan: Mengakui adanya perbedaan dalam keyakinan dan praktik
keagamaan dan menghormati hak setiap individu untuk menjalankan agamanya
sendiri adalah sikap yang jauh dari intoleransi. Menghargai perbedaan dan bersedia
belajar dari pengalaman agama orang lain adalah tindakan inklusif dan menghormati.
 Dialog antaragama yang konstruktif: Melakukan dialog antara penganut agama
yang berbeda dengan tujuan saling memahami, berbagi pengetahuan, dan
meningkatkan pemahaman adalah cara yang baik untuk mempromosikan toleransi.
Melalui dialog ini, orang dapat mencapai kesepahaman dan kerjasama, mengatasi
ketidaktahuan dan stereotip yang mungkin ada.
 Kehidupan berdampingan yang damai: Menjalani kehidupan sehari-hari dengan
saling menghormati dan hidup berdampingan dengan penganut agama lain tanpa
memaksakan keyakinan atau merendahkan adalah contoh toleransi beragama.
Masyarakat yang menghargai keberagaman dan membiarkan setiap individu
menjalankan agamanya sendiri adalah bukti inklusivitas.
 Perlindungan hak asasi manusia: Menghormati dan melindungi hak asasi manusia,
termasuk kebebasan beragama, tanpa memandang agama atau keyakinan seseorang,
adalah tindakan yang sangat penting dalam mendorong toleransi beragama.

Tindakan atau sikap yang mencerminkan sikap terbuka, penghormatan, dan pengakuan
terhadap kebebasan beragama serta hak-hak individu dalam konteks keberagaman dapat
membantu menghindari intoleransi beragama.

Anda mungkin juga menyukai