PEDOMAN PENULISAN
PROPOSAL PENELITIAN DAN
TESIS
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat Nya revisi buku
pedoman penulisan tesis Program Pedidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia ini dapat
diterbitkan. Buku pedoman penulisan tesis ini merupakan revisi dari buku pedoman
sebelumnya, dalam rangka memberikan acuan kepada peserta didik Program Pendidikan
Dokter Gigi Spesialis Periodonsia dan pembimbing, agar diperoleh hasil tesis dengan format
yang seragam.
Dengan tersusunnya buku pedoman penyusunan tesis ini, tidak lupa kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bekerja keras demi
tersusunnya buku pedoman ini.
Bila ada kritik dan saran untuk penyempurnaannya, akan kami terima dengan senang
hati.
TIM REVISI
PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN DAN TESIS
DAFTAR ISI
TIM REVISI iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1
BAB 1
PENDAHULUAN
Tesis merupakan karya ilmiah hasil penelitian yang mandiri untuk memenuhi
persyaratan memperoleh gelar Spesialis Periodonsia (Sp.Perio) pada Program Studi
Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia FKG USU. Peserta didik wajib menyusun
tesis, selain itu juga dipersyaratkan menyerahkan seluruh penelitiannya dalam bentuk naskah
publikasi ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah internasional. Dalam memulai penelitian
peserta didik wajib membuat proposal penelitian yang kemudian harus diseminarkan. Setelah
proposal penelitian disetujui oleh pembimbing tesis peserta didik harus menjalankan
penelitian dan hasilnya disusun menjadi tesis.
Dalam menyusun buku pedoman penulisan proposal penelitian dan tesis Program
Studi Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia FKG USU, disesuaikan dengan bidang
ilmu Periodonsia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik, pembimbing dan
pengelolaan administrasi Akademik Program Studi. Penulisan proposal penelitian, hasil
penelitian dan tesis berpedoman pada Buku Pedoman Penulisan Proposal penelitian dan Tesis
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia.
Proposal penelitian dan penulisan tesis yang diimplementasikan dalam bentuk mata
ajar pada Kurikulum Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia FKG USU. Tesis sebagai
karya akademik mandiri, berisi sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta pemecahan masalah nyata merupakan karya ilmiah peserta didik yang
memenuhi kaidah:
• Kesahihan metodologi penelitian
• Ketajaman penalaran dan kedalaman penguasaan teori
• Menunjukkan ketertarikan pemikiran dan kecermatan dalam rangkaian kegiatan
penelitian dan penulisan tesis dari perumusan masalah sampai pada tahapan
kesimpulan dan saran
• Disusun berdasarkan format tesis yang ditetapkan
Pedoman penulisan proposal penelitian dan tesis ini disusun dengan tujuan agar para
peserta didik dan pembimbing mempunyai pegangan dalam pembuatan proposal penelitian
dan penulisan tesis, diarahkan pada bentuk teknis penulisan yang relatif seragam sebagai
pedoman umum.
BAB 2
PROPOSAL PENELITIAN
A. Halaman Judul
Halaman judul terdiri dari 2 lembar, yaitu bagian sampul depan dan bagian sampul
dalam. Isi 2 lembar sampul ini adalah sama, perbedaannya hanya pada warna bahan atau
kertas yang digunakan. Sampul depan, adalah kertas dengan bahan Linen Margono atau
Linen Holland atau linen sejenis dan berwarna kuning dan sampul dalam adalah kertas HVS
warna putih. Tulisan atau isi halaman judul adalah :
• Judul penelitian, dibuat secara singkat dan jelas menunjukkan dengan tepat masalah
yang hendak diteliti dan tidak membuka peluang penasiran yang berbeda,
mengggunakan huruf kapital tebal jenis huruf Times New Roman 16.
• Lambang USU berbentuk bundar (bukan segi lima) dengan diameter sekitar 5,5 cm.
Menggunakan lambang USU yang resmi.
• Nama mahasiswa ditulis lengkap dan tanpa gelar kesarjanaan. Di bawah nama
dicantumkan Nomor Induk Mahasiswa (NIM). Diketik dengan huruf kapital pada
setiap awal kata.
• Institusi pendidikan, yaitu Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Spesialis
Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, Medan.
• Tahun pengajuan proposal ditulis di bawah kata “Medan” menggunakan huruf kapital
tebal jenis huruf Times New Roman 14 (contoh: Lampiran 1)
• Penulisan pada halaman judul diketik dengan satu spasi.
B. Halaman Persetujuan
Halaman ini berisi persetujuan Pembimbing Utama dan Pembimbing Anggota beserta
persetujuan Ketua Program Studi lengkap dengan tanda tangan dan tanggal (contoh:
Lampiran 2).
C. Daftar Isi
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi
proposal penelitian dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu
Bab atau Sub Bab. Daftar isi disusun berurutan menurut nomor halaman, daftar tabel, daftar
gambar dan judul dari Bab dan Sub Bab. Dalam daftar isi dimuat pula daftar pustaka yang
digunakan selama penyusunan proposal dan lampiran. Kata “DAFTAR ISI” diketik dengan
huruf kapital tebal tanpa diakhiri titik dan ditempatkan di tengah-tengah kertas 2 spasi di
bawah nomor halaman. Kata “Halaman” diketik di pinggir kanan 2 spasi di bawah daftar isi,
dan 3 sentimeter dari sisi kanan.
Susunan daftar isi menyusul 2 spasi di bawahnya. Bila daftar isi memerlukan lebih
dari 1 halaman maka diteruskan pada halaman berikutnya. Pembagian atau penyusunan dari
Bab, Sub Bab dan seterusnya tergantung dari daftar isi. Jarak tulisan Bab dan Sub Bab adalah
2 spasi, dan antar Sub Bab 1 spasi. Judul dari tiap Bab diketik dengan huruf besar. Huruf
pertama setiap kata di dalam judul Sub Bab ini diketik dengan huruf besar, kecuali kata depan
dan kata penghubung (contoh: Lampiran 3).
D. Daftar Tabel
Jika dalam proposal penelitian terdapat banyak tabel (≥5 tabel), perlu dibuat daftar
tabel yang memuat urutan judul tabel disertai nomor halamannya. Kata “DAFTAR TABEL”
diketik dengan huruf kapital tebal tanpa diakhiri titik dan ditempatkan di tengah kertas.
Nomor tabel menggunakan angka Arab. “Nomor” atau “No” diketik tepat pada permulaan
batas pinggir kiri 2 spasi di bawah daftar tabel. Jarak dari kata daftar tabel ke tabel pertama
adalah 4 spasi; dan 2 spasi di bawah daftar tabel, di pinggir kanan diketik kata “Halaman”.
Judul tabel dalam daftar harus sama dengan judul tabel dalam teks. Akhir dari setiap
judul tabel dihubungkan dengan titik-titik dengan nomor halaman tempat tabel tersebut
dijumpai dalam teks proposal penelitian. Judul yang memerlukan lebih dari satu baris diketik
1 spasi dan dimulai di bawah huruf kelima kata pertama baris kalimat di atasnya. Jarak antara
judul tabel 2 spasi. Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman
(contoh: Lampiran 4).
E. Daftar Gambar
Jika dalam proposal penelitian terdapat banyak gambar (≥5 gambar), perlu dibuat
daftar gambar yang memuat judul gambar disertai nomor halamannya. Kata “DAFTAR
GAMBAR” diketik pada halaman baru dengan huruf kapital tebal tanpa diakhiri titik dan
ditempatkan di tengah kertas. Tidak dibedakan antara grafik, peta atau potret, semua
bernomor urut angka Arab. Semua gambar ditempatkan seperti teks, terkecuali bila ukuran
gambar mengharuskan penempatannya sepanjang kertas. Daftar gambar memuat nomor urut
gambar, judul gambar dan nomor halaman (contoh: Lampiran 5).
F. Daftar Lampiran
Daftar lampiran dibuat bila proposal penelitian dilengkapi dengan lampiran yang
banyak (≥5 lampiran). Kata “DAFTAR LAMPIRAN” dengan huruf kapital tebal tanpa
diakhiri titik dan ditempatkan di tengah kertas. Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran,
judul lampiran dan nomor halamannya dibuat dengan angka Arab (contoh: Lampiran 6).
G. Daftar Istilah
Daftar ini memuat arti lambang, singkatan dan istilah yang dipergunakan dalam
proposal, daftar ini dibuat bila dalam proposal banyak memuat lambang dan singkatan.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Aplikatif
1.4.2 Manfaat Keilmuan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Selanjutnya, bagian utama proposal penelitian tesis, dapat dijelaskan secara ringkas
dengan uraian di bawah ini.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Isi latar belakang adalah untuk memberikan alasan mengapa penelitian dilakukan. Di
dalam latar belakang harus ada rumusan berbagai argumentasi sehingga menyimpulkan
bahwa masalah yang diusulkan adalah masalah yang menarik dan penting untuk diteliti.
Menjelaskan dampak masalah, menjelaskan area spesifik penelitian, elaborasi dan
kesenjangan.
1.2 Permasalahan
Sebelum merumuskan masalah penelitian perlu diketahui lebih dahulu apa yang
dimaksud dengan masalah. Masalah adalah gap atau kesenjangan antara harapan kenyataan,
antara apa yang diinginkan atau yang dituju dengan apa yang terjadi faktanya. Memilih
masalah penelitian dapat digunakan kriteria sebagai berikut: 1. Relatif baru. 2. Aktual, artinya
masalah yang akan diteliti menjadi masalah saat ini. 3. Memadai artinya sesuai kemampuan
dan yang diharapkan peneliti. 4. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah atau merupakan
kebutuhan program pelayanan. 5. Sesuai dengan tingkat pengetahuan dan kemampuan
mahasiswa, pada akhir permasalahan dicantumkan rumusan masalah penelitian yang akan
dilakukan.
menyamakan hipotesis penelitian dengan hipotesis statistik. Yang tertulis tersebut adalah
hipotesis statistik , bukan hipotesis penelitian. Perlu diketahui bahwa hipotesis penelitian
berbeda dengan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap
pertanyaan penelitian yang berawal dari permasalahan penelitian sedangkan hipotesis statistik
adalah dugaan sementara apakah sampel yang diteliti dapat mewakili keseluruhan populasi.
Sehingga hipotesis penelitian berada di bab 1 setelah pertanyaan penelitian.
Contoh Hipotesis mayor :
Ada hubungan antara perilaku ibu tentang gizi dengan status gizi anak balita
Contoh hipotesis minor/subhipotesis :
- ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi anak balita
- ada hubungan antara sikap ibu tentang gizi dengan status gizi anak balita
- ada hubungan antara praktik pemberian makanan anak balita oleh ibu dengan status gizi
anak balita
Apabila suatu hipotesis sudah spesifik, dan sudah tidak perlu dijabarkan lagi, maka hipotesis
minor (subhipotesis) tidak perlu disusun.
Manfaat praktis :
Bagi doktergigi dan tenaga medis lainnya dapat memberikan edukasi tentang efek radikal
bebas terhadap SAR dan daun jambu biji dapat menjadi pilihan perawatan SAR
2. Tinjauan Pustaka
Permasalahan yang akan diungkapkan dalam usulan penelitian memerlukan tinjauan
kepustakaan yang cukup. Tinjauan kepustakaan umumnya mencakup dua hal yaitu tinjauan
teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti dan tinjauan hasil penelitian lain
yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
Hasil tinjauan pustaka serta landasan teori penelitian yang dirumuskan, kemudian
dikembangkan menjadi kerangka teori dan kerangka konsep. Kerangka teori
menggambarkan teori-teori dan argumentasi tentang variabel yang akan diteliti maupun
interaksinya, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Kerangka konsep penelitian
adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep
yang lain atau keterkaitan, antara variabel dengan variabel lain. Kerangka konsep harus
digambarkan dalam diagram skematik (bagan) sehingga pembaca dapat jelas melihat
hubungan variabelnya.
C. Landasan Teori
Landasan teori adalah suatu hasil sintesis, pemilihan, atau kesimpulan ringkas, bernas,
dan lugas dari berbagai teori, hasil penelitian terdahulu, pendapat para ahli, dan ketentuan
administratif yang berlaku di lokasi penelitian yang digunakan peneliti sebagai dasar untuk
mencari dan memperoleh justifikasi (alasan/pertimbangan) terhadap rangkaian kegiatan
penelitiannya. Sumber utama penyusunan landasan teori adalah hasil tinjauan pustaka.
Landasan teori disusun sendiri oleh peserta didik.
3. Metodologi Penelitian
Metode penelitian berisi penjelasan tentang bagaimana suatu penelitian harus
dilakukan. Metode penelitian berisi informasi antara lain mengenai jenis penelitian yang
digunakan, lokasi penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, definisi
operasional, metode pengukuran, dan metode analisis, yang dapat dijelaskan secara ringkas,
sebagai berikut :
E. Variabel Penelitian
Merumuskan secara ringkas dan jelas tentang variabel yang diamati dalam penelitian,
terdiri dari :variabel bebas, variabel terikat, variabel terkendali dan variabel tidak terkendali.
F. Definisi Operasional
Merumuskan secara ringkas dan jelas tentang definisi variabel dan indikator sampai
pada tingkat mudah untuk dipahami (secara kualitatif) dan mudah untuk dilakukan
pengukuran (secara kuantitatif).
G. Metode Pengukuran
Uraikan secara ringkas dan jelas mengenai metode pengukuran yang digunakan
dantata cara penggunaannya untuk mengukur konsep, variabel dan indikator penelitian.
H. Analisis Data
Uraikan secara ringkas dan jelas metode dan teknik analisis data yang digunakan,
serta maksud penggunaan metode dan teknik analisis tersebut.
Supplemen
Whelton HP, Ketley CE, McSweeney F, O’Mullane DM. A review of fluorosis in the European
Union: Prevalence, risk factors and aesthetic issues. Community Dent Oral Epidemiol 2004; 32
(Suppl.1): 9-18.
BUKU
McDonald RE, Avery DR. Dean JA. Dentistry for the child and adolescent. 8th ed., St Louis: CV
Mosby Co, 2000; 180-5.
TESIS/DISERTASI
Cairns BB. Infra-red spectroscopic studies of solid oxygen. Thesis. Berkeley, Califor-nia:
University of California, 1995: 156.
Situmorang N. Dampak karies gigi dan penyakit periodontal terhadap kualitas hidup: Studi di dua
kecamatan kota Medan. Disertasi. Jakarta: Program Pasca Sarjana FKM UI, 2004: 35.
TERJEMAHAN
Lemenhow S, Hosmer DW, Klar J. Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Alih Bahasa.
Pramono D. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997: 12-5.
ABSTRAK
Walter R. Duarte WR, Pereira PN, Swift EJ, Heymann HO, Arnold RR Effect of resin adhesive
systems on root caries formation in-vitro. Quintessence Int 2008; 39(1): 33-7. (abstract)
PROSIDING KONFERENSI
Zulkifli A, Rogayah J, Razlan M. Cigarette smoking among Malaysian youth: problems and
prospects. In: Malaysian Dental Association, ed. Proceedings of the Malay-sian Society of Health
21st Scientific Symposium. Kuala Lumpur, 1997.
INTERNET
Pucher JJ, Otomo-Corgel J. Periodontal disease and systemic health-diabetes.
<http://www.cda.org/member/pubs/journal/jour0402/diabetes.html> (28 Agustus 2003).
B. Lampiran
Lampiran berisi informasi tambahan yang diperlukan pada tingkat proposal dan tesis.
Lampiran pada proposal penelitian antara lain kuesioner penelitian dan jadwal penelitian.
BAB 3
PENULISAN PENELITIAN TESIS
Sama halnya dengan proposal penelitian, tesis juga terdiri atas tiga bagian, yaitu
bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.
C. Halaman Persetujuan
Halaman ini berisi persetujuan Pembimbing yang terdiri dua anggota beserta
persetujuan Ketua Program Studi dan Dekan, lengkap dengan tanda tangan dan tanggal lulus
(contoh: Lampiran 11).
E. Halaman Pernyataan
Halaman ini berisikan pernyataan dari mahasiswa bahwa hasil karya ini belum pernah
dilaksanakan atau pun diperlihatkan oleh mahasiswa lain (contoh: Lampiran 13).
F. Abstrak
Abstrak merupakan uraian singkat tentang latar belakang, masalah, tujuan, metode yang
dipergunakan, hasil penelitian yang penting dan kesimpulan.
Gunanya abstrak adalah untuk memberi uraian yang sesingkat-singkatnya tentang isi
skripsi, dengan kata lain abstrak berfungsi untuk menjelaskan kepada pembaca inti karya
ilmiah yang bersangkutan. Hendaknya diperhatikan bahwa tidak semua isi skripsi
dimasukkan dalam abstrak. Abstrak dijilid dalam skripsi dan ditempatkan pada awal tulisan
dan mendahului judul. Tidak perlu diindeks yang berarti dan tidak dicantumkan dalam daftar
isi.
Isi Abstrak adalah:
a. Latar belakang masalah dan tujuan penelitian (1-4 kalimat)
b. Metode penelitian (2-4 kalimat) yang isi, jenis dan rancangan penelitian, cara
melakukan/mengumpulkan data, analisis data.
c. Hasil Penelitian (2-4 kalimat)
d. Diskusi (1-2 kalimat)
Bentuk Abstrak
Jumlah kata maksimal 250 kata, tidak termasuk kata yang bersuku satu dan kata
depan seperti, yang, di, ke dan sebagainya. Idealnya abstrak ditulis tidak lebih dari satu
halaman
G. Kata Pengantar
Berisi uraian tentang ucapan syukur kepada Tuhan, dan ucapan terimakasih atau
penghargaan kepada orang-orang yang berjasa membantu (memberi dukungan dan
bimbingan) dalam proses penelitian dan penulisan tesis, terutama yang berasal dari institusi
pendidikan, lokasi penelitian, keluarga, dan lainnya yang dinilai penting. Kata pengantar
diakhiri dengan uraian singkat tentang manfaat tesis untuk perkembangan ilmu pengetahuan
dan pemecahan masalah praktis.
H. Daftar Isi
Cara penulisan daftar isi tesis relatif sama dengan daftar isi proposal. Daftar isi tesis
dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi tesis (contoh:
Lampiran 15).
I. Daftar Tabel, Gambar, Lampiran, dan Istilah
Daftar Tabel diketik pada halaman baru. Kata “DAFTAR TABEL” diketik dengan
huruf besar seluruhnya pada bagian tengah halaman dua spasi dari batas atas Perkataan
“Tabel” terletak disebelah kiri tepat pada tepi kiri, sedangkan perkataan “Halaman” terletak
di sebelah kanan dan kedua-duanya terletak pada satu dan berjarak tiga spasi dari perkataan
“DAFTAR TABEL”. Perkataan “Tabel Halaman” diketik dengan huruf kecil. Nomor unit
tabel memakai angka Arab. Huruf pertama judul tabel pada daftar tabel diketik dengan huruf
besar selanjutnya ketik dengan huruf kecil, berjarak satu spasi dan pada akhir baris diberi
titik-titik sampai pada nomor halaman. Jarak baris terakhir dari judul tabel yang satu dengan
judul tabel yang lain adalah satu setengah spasi. Daftar Gambar dan Daftar Grafik cara
pengetikannya sama dengan Daftar Tabel.
J. Riwayat Hidup
Berisi uraian tentang data dan informasi penting dari mahasiswa, di antaranya: nama,
tempat/tanggal lahir, agama, alamat, riwayat pendidikan, dan riwayat pekerjaan.
ketat, tetapi lazimnya jumlah Sub Bab tidak terlalu banyak atau sesuai dengan kebutuhan
penelitian. Adapun contoh pembagian Sub Bab pada Bab hasil penelitian adalah sebagai
berikut:
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Permasalahan
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
C. Karakteristik Individu
Berisi tentang data dan informasi variabel karakteristik individu yang digunakan dalam
penelitian. Data kuantitatif sebaiknya disusun dalam bentuk tabel, dan jika diperlukan dapat
disajikan juga dalam bentuk grafik atau gambar. Setiap isi tabel dinarasikan secara ringkas,
terutama data yang sifatnya menonjol/perlu mendapat perhatian khusus dalam pembahasan.
Data kualitatif yang terkait dengan data kuantitatif, disajikan dalam bentuk narasi.
D. Kepuasan Kerja
Berisi data dan informasi tentang konsep dan variabel kepuasan kerja yang digunakan
dalam penelitian. Data kuantitatif sebaiknya disusun dalam bentuk tabel, dan jika diperlukan
dapat disajikan juga dalam bentuk grafik atau gambar. Setiap isi tabel dinarasikan, terutama
data yang sifatnya menonjol/perlu mendapat perhatian khusus dalam pemhasan. Data
kualitatif yang terkait dengan data kuantitatif, disajikan dalam bentuk narasi.
E. Hasil Analisis
Hasil analisis khususnya hasil uji statistik diuraikan dalam 3 bentuk, yaitu:
• Hasil analisis data yang dapat disusun dalam tabel, harus disusun dalam tabel, terutama
bagian dari hasil analisis yang penting atau menjadi dasar pembahasan hasil penelitian.
• Narasikan temuan atau hasil uji statistik, terutama yang akan menjadikan dasar
pembahasan hasil penelitian.
• Buatlah tafsiran atau kesimpulan dari hasil uji statistik sesuai dengan bidang ilmu yang
digunakan dalam penelitian.
3.2.2 Pembahasan
Pembahasan disusun dalam Bab tersendiri yang dapat terdiri dari beberapa Sub Bab
sesuai kebutuhan pembahasan, dan setiap Sub Bab diberi judul. Dalam bagian ini dijelaskan
dan diulas hasil penelitian serta menghubungkannya dengan tujuan penelitian. Hal ini
biasanya dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian terdahulu, pendapat para ahli,
atau teori, apakah hasil tersebut memperkuat, berlawanan atau sama sekali baru. Tiap
pernyataan harus dijelaskan dan didukung oleh kepustakaan yang memadai.
Dalam pembahasan perlu dikemukakan penjelasan tentang keterbatasan penelitian
(misalnya variabel penelitian yang digunakan, teknik pengambilan sampel, atau pelaksanaan
penelitian), yang berdampak pada hasil penelitian.
BAB 4
PENGATURAN PENULISAN
Mekanisme pengaturan penulisan mencakup uraian ukuran atau spesifikasi bahan dan
ukuran kertas, pengetikan, penomoran, tabel dan gambar, bahasa, penulisan nama, dan
kutipan.
4.2 Pengetikan
Ketentuan pengetikan, meliputi: jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas
tepi, pengisian ruangan, alinea baru, permulaan kalimat, judul dan sub judul, rincian ke
bawah, dan letak simetris, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Jenis Huruf
Naskah diketik dengan huruf Times New Roman 12 untuk seluruh naskah, kecuali
judul skripsi pada halaman kulit dan judul diketik dengan ukuran huruf 16 dan nama
Fakultas, Universitas, kota, diketik dengan ukuran huruf 14, ukuran sub judul 12. Tinta
yang digunakan berwarna hitam.
Huruf miring digunakan untuk menggantikan penulisan kata (kalimat) yang biasanya
digaris bawahi untuk tujuan tertentu, misalnya latin, singkatan asing, nama bakteri dan
lain-lain.
Lambang, huruf Yunani, atau simbol yang tidak dapat diketik, harus ditulis dengan
rapi memakai tinta hitam.
C. Jarak Baris
Jarak antara dua baris dibuat 1,5 spasi, kecuali ringkasan, kutipan langsung, judul
daftar (tabel) dan gambar yang lebih dari satu baris, dan daftar pustaka, yang diketik dengan
jarak 1 spasi ke bawah.
D. Batas Tepi
Batas pengetikan, ditinjau dari pinggir kertas, ketentuannya diatur sebagai berikut:
Tepi atas : 3 cm
Tepi bawah : 3 cm
Tepi kiri : 4 cm
Tepi kanan : 3 cm
E. Pengisian Ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah diisi penuh, artinya pengetikan harus
mulai dari batas tepi kiri sampai batas ke tepi kanan, dan jangan sampai ada ruangan yang
terbuang, kecuali kalau akan mulai dengan alinea baru, persamaan, daftar, gambar, sub judul,
atau hal-hal yang khusus.
F. Alinea Baru
Alinea baru dimulai pada ketukan yang ke-6 (Tab: 1,27 cm) dari batas tepi kiri.
G. Permulaan Kalimat
Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang dimulai suatu kalimat, harus dieja,
misalnya: sepuluh buah sarung tangan.
I. Rincian Ke Bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus ke bawah, pakailah nomor urut
dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Penggunaan garis penghubung (-)
yang ditempatkan di depan rincian tidaklah dibenarkan.
J. Letak Simetris
Gambar, tabel, persamaan, dan judul, ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan
pengetikan.
4.3 Penomoran
Bagian ini terdiri dari penomoran halaman, tabel, gambar, dan persamaan.
A. Halaman
Bagian awal laporan, setelah halaman judul dalam sampai ke daftar lampiran, diberi
nomor halaman dengan angka Romawi kecil, diletakkan di tengah bawah.
Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan (Bab 1) sampai ke halaman
terakhir, memakai angka Arab sebagai nomor halaman.
Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas
atau tepi bawah.
C. Persamaan
Nomor urut persamaan yang dibentuk rumus matematis, reaksi kimia, dan lain-
lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam kurung dan ditempatkan di dekat batas tepi
kanan. Rumus harus dituliskan menggunakan formula editor khusus yang terdapat pada setiap
aplikasi pengolah kata pada setiap software komputer. penulisan rumus; keterangan rumus
jika diperlukan ditulis di bawah rumus tersebut.
Contoh:
_
X=
X
n
dimana:
_
X = Mean yang sedang dicari
X = nilai tiap data
n = banyak data
Metronidazole gel
25% alginate base 25% non alginate base
metronidazole gel metronidazole gel
ANOVA test
(*) significant p<0,05
a b
Figure 1. The inhibition zone diameter of metronidazole gel to A.actinomycetemcomitans bacteria.12
a) 15% alginate-based metronidazole gel,
b) 25% alginate-based metronidazole gel,
c) Non-alginate based metronidazole gel.
4.5 Bahasa
A. Bahasa Yang Dipakai
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku yang sesuai dengan kaidah
c
EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), yaitu ada subyek dan predikat, dan supaya lebih
sempurna, ditambah dengan objek dan keterangan, bahasa yang digunakan sederhana, lugas,
dan bernas.
B. Bentuk Kalimat
Penulisan kalimat, tidak boleh menampilkan orang pertama dan atau orang kedua
(saya, aku, kami, engkau, dan lain-lain), tetapi dibuat dalam bentuk pasif. Pada penyajian
ucapan terima kasih pada prakata, “saya” diganti dengan “penulis”.
B. Istilah
Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan. Jika
terpaksa harus memakai istilah asing, cantumkan dengan cetak miring.
C. Kesalahan Yang Sering Terjadi
Kata penghubung seperti “sehingga”, dan “sedangkan”, tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat. Kata depan misalnya “pada”, sering dipakai tidak pada tempatnya,
misalnya diletakkan di depan subjek (merusak susunan kalimat). Kata “di mana” dan “dari”
sering kurang tepat pemakaiannya dan hanya dipakai seperti penggunaan kata “where” dan
“of” dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia bentuk yang demikian tidaklah baku dan
jangan dipakai. Awalan “ke” dan “di” harus dibedakan dengan kata depan “ke” dan “di”.
Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.
Supplemen
Whelton HP, Ketley CE, McSweeney F, O’Mullane DM. A review of fluorosis in the European
Union: Prevalence, risk factors and aesthetic issues. Community Dent Oral Epidemiol 2004; 32
(Suppl.1): 9-18.
BUKU
McDonald RE, Avery DR. Dean JA. Dentistry for the child and adolescent. 8th ed., St Louis: CV
Mosby Co, 2000; 180-5.
TESIS/DISERTASI
Cairns BB. Infra-red spectroscopic studies of solid oxygen. Thesis. Berkeley, Califor-nia:
University of California, 1995: 156.
Situmorang N. Dampak karies gigi dan penyakit periodontal terhadap kualitas hidup: Studi di dua
kecamatan kota Medan. Disertasi. Jakarta: Program Pasca Sarjana FKM UI, 2004: 35.
TERJEMAHAN
Lemenhow S, Hosmer DW, Klar J. Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Alih Bahasa.
Pramono D. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997: 12-5.
ABSTRAK
Walter R. Duarte WR, Pereira PN, Swift EJ, Heymann HO, Arnold RR Effect of resin adhesive
systems on root caries formation in-vitro. Quintessence Int 2008; 39(1): 33-7. (abstract)
PROSIDING KONFERENSI
Zulkifli A, Rogayah J, Razlan M. Cigarette smoking among Malaysian youth: problems and
prospects. In: Malaysian Dental Association, ed. Proceedings of the Malay-sian Society of Health
21st Scientific Symposium. Kuala Lumpur, 1997.
INTERNET
Pucher JJ, Otomo-Corgel J. Periodontal disease and systemic health-diabetes.
<http://www.cda.org/member/pubs/journal/jour0402/diabetes.html> (28 Agustus 2003).
Lampiran 1
EVALUASI IN VITRO EFEKTIFITAS ANTIMIKROBA
GEL METRONIDAZOL BERBASIS ALGINAT TERHADAP
BEBERAPA BAKTERI PATOGEN PERIODONTAL (14pt)
Proposal Penelitian
Diajukan oleh:
MARTINA AMALIA
117160018
Lampiran 2
Proposal Penelitian
Diajukan oleh
Martina Amalia
117160018
Diketahui Oleh:
Lampiran 3
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
ABSTRAK …………………………………………………………………… i
ABSTRACT …………………………………………………………………. ii
DAFTAR TABEL............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah....................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 3
1.4 Hipotesis………............................................................................ 4
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................... 4
Lampiran 4
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1 Spesies Bakteri yang Paling Banyak Ditemukan pada Penyakit
Periodontal……………………………………………………… 6
Tabel 2 Definisi Operasional Variabel Penelitian………………………….. 22
Tabel 3 Diameter zona hambat uji aktivitas masing-masing gel
metronidazol terhadap bakteri A.actinomycetemcomitans………… 32
Tabel 4 Diameter zona hambat uji aktivitas masing-masing gel
metronidazol terhadap bakteri P.gingivalis……………….……….. 33
Tabel 5 Diameter zona hambat uji aktivitas masing-masing gel
metronidazol terhadap bakteri F. nucleatum……………...……… 34
Tabel 6 Perbedaan zona hambat masing-masing gel metronidazol terhadap
bakteri A. actinomycetemcomitans, P.gingivalis dan F. nucleatum. 36
Lampiran 5
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1 Aggregatibacter actinomycetemcomitans (Aa)……………........... 8
Gambar 2 Porphyromonas gingivalis ……………......................................... 9
Gambar 3 Fusobacteria nucleatum ……………............................................ 10
Gambar 4 Rumus bangun metronidazol ……………..................................... 12
Gambar 5 Struktur M: - D asam mannuronat dan G: - L asam guluronat.. 13
Gambar 6 Struktur alginat …………….......................................................... 14
Gambar 7 Uji antibakteri formulasi gel metronidazol berbasis alginat
terhadap bakteri Staphylococcus aureus …………….................... 15
Gambar 8 Cara mengukur zona hambat pada agar.......................................... 17
Gambar 9 Pengembangan gel alginat dalam mortar di dalam lemri laminar
air flow………………………………………………………….. 24
Gambar 10 Gel alginat yang telah dikembangkan dalam mortar di dalam
lemari laminar air flow………………………………………….. 24
Gambar 11 Gel metronidazol berbasis alginat di dalam spuit steril…………. 24
Gambar 12 a. Bahan baku untuk membuat Trptic (Trypticase) Soy Agar ….. 25
b. Trptic (Trypticase) Soy Agar Plate ……………………………… 25
Gambar 13 Standar kekeruhan Mc Farland …………………………………. 26
Gambar 14 Pengambilan bakteri dari TSB ………………………………….. 26
Gambar 15 Cakram kertas yang digunakan…………………………………. 27
Gambar 16 Penempatan cakram kertas pada media ………………………… 27
Gambar 17 Media yang telah diberi caram kertas dimasukkan kedalam
inkubator anaerob……………………………………………...... 27
Lampiran 6
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 7
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 8
TESIS
MARTINA AMALIA
117160018
Lampiran 9
Disetujui Oleh
Pembimbing:
Diketahui Oleh:
Lampiran 10
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan
untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan,
Martina Amalia
Sebagai sivitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah
ini:
beserta perangkat yang ada (bila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non Eksklusif ini
Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelolanya
dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan/
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta iijn dari saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta. Segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelangaran Hak
Cipta dalam karya ilmiah ini menjadi tanggung jawab saya pribadi.
(Martina Amalia)
Lampiran 11
ABSTRAK
Pendahuluan: Secara umum sebagian besar bakteri yang diidentifikasi dalam poket
periodontal adalah bakteri Gram negatif anaerobik seperti P. gingivalis, P. intermedia, F.
nucleatum. Metronidazol telah berhasil digunakan sebagai antimikroba penunjang untuk
perawatan penyakit periodontal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis efektifitas gel metronidazol berbasis alginat dalam menghambat pertumbuhan
bakteri A. Actinomycetemcomitans secara in vitro. Bahan dan Cara: Gel yang digunakan
dalam penelitian ini berbasis alginat mengandung metronidazol 15%, 25%, serta
menggunakan gel metronidazol 25% berbasis non alginat sebagai pembanding. Bakteri yang
digunakan adalah kultur murni A. actinomycetemcomitans (ATCC 29522) yang dikultur
dalam media Tryptic Soy Agar (TSA). Uji bakteri dilakukan dengan menempatkan gel
metronidazol ke media TSA mengandung bakteri yang ditempatkan pada kertas cakram
dengan bantuan pinset steril, dan 100μl gel metronidazol diteteskan pada kertas cakram,
setelah itu media TSA diinkubasi pada suhu 37 0C selama 24 jam. Pengukuran diameter zona
hambat diamati setiap hari selama 3 hari dengan menggunakan kaliper. Hasil: Rerata
diameter zona hambat gel metronidazol 15%, 25% berbasis alginat dan gel metronidazol 25%
berbasis non alginat terhadap bakteri A. actinomycetemcomitans adalah 15,33 mm, 16,67
mm dan 15,33 mm. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hari ke 1 sampai hari ke 3
pada gel metronidazol 15% dan 25% berbasis alginat, kecuali pada gel metronidazol 25%
berbasis non alginat terdapat perbedaan yang signifikan antara hari ke 1, 2 dan 3.
Kesimpulan: Hasilnya menunjukkan bahwa gel metronidazol 15 %, 25% berbasis alginat
dan gel metronidazol 25% berbasis non-alginat memiliki efektifitas yang kuat terhadap
bakteri A. actinomycetemcomitans.
Kata Kunci: gel metronidazole, alginat, Aggregatibacter actinomycetemcomitans.
Abstract
Introduction: Generally, most of the identified bacteria in periodontal pocket are anaerobic
negative-Gram as P. gingivalis, P. intermedia, F. nucleatum. Metronidazole has been
successfully used as an antimicrobial support for the treatment of periodontal disease.
Objective: This study was to analyze the effect of alginate based metronidazole gel in
inhibiting A. actinomycetemcomitans bacteria growth with in vitro evaluation. Materials
and Method: Alginate-based gel used in this study contains metronidazole 15% , 25%, and
25% metronidazole non-alginate based gel as comparison. The bacteria used were pure
culture of A. actinomycetemcomitans (ATCC 29522), cultured in Tryptic Soy Agar (TSA)
media. Bacteria test was done by placing the metronidazole gel into TSA media that
contained bacteria which was placed on the disc paper with the aid of sterile tweezers, and
100µl of gel metronidazole was dripped on the disc paper, after that TSA media was
incubated at 370 C for 24 hours. Measurement of the inhibit zone diameter was observed
daily for 3 days using calipers. Results: The average diameter of inhibition zone of 15%,
25% metronidazole alginate-based gel and 25% metronidazole non-alginate based gel
towards A. actinomycetemcomitans were 15,33 mm, 16,67 mm and 15,33 mm. There was no
significant difference between day 1 and 3 on 15% and 25% alginate based metronidazole
gel, except for non-alginate-based metronidazole gel there was a significant difference
between day 1, 2 and 3. Conclusion: The result suggested that 15%, 25% alginate based and
25% metronidazole non-alginate-based metronidazole gel has strong influence towards A.
actinomycetemcomitans bacteria.
Lampiran 12
a b
Metronidazole gel
25% alginate base 25% non alginate base
metronidazole gel metronidazole gel
ANOVA test
(*) significant p<0,05
Lampiran 13
RIWAYAT HIDUP
Keterangan Pribadi
Nama :
Alamat Tempat Tinggal :
Jenis Kelamin :
Agama :
No. Kontak :
Nama Ayah :
Nama Ibu :
Suami :
Anak :
Pekerjaan :
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar :
Sekolah Menengah :
Sekolah Menengah Atas :
Fakultas Kedokteran Gigi :
Pendidikan Spesialis :
Lampiran 14
SISI BUKU
TESIS
MARTINA AMALIA
1171618
PPDGS
PERIODONSIA
2015