Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ILMU TAUHID

Tentang

Qudrat dan Iradat

Disusun Oleh : Kelompok 5

Fikha Aulia Putri (22140100)

Khairul Fajri (22140100)

Aisyah Qurotul Sabila (2214010070)

Khairuna Fitri Lubis

Salsabila Faruza Nasution

Dosen Pembimbing :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI-B)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN )

IMAN BONJOL PADANG

1444 H / 2023 M
A. QUDROH
Sifat yang ke tujuh yang wajib bagi Allah ta'ala adalah sifat Qudroh/Kuasa
yaitu sifat bagi Allah ta'ala yang azali, yang ada,yang berdiri dengan dzatnya Allah
ta'ala, yang mampu dengannya mewujudkan/mengadakan sesuatu yang mungkin,
yakni mengeluarkan sesuatu tsb dari tiada menjadi ada, makna mampu
dengannya(sifat qudroh) mewujudkan sesuatu yg mungkin adalah bahwa
sesungguhnya berhasil dengan sebab sifat qudroh mewujudkan perkara yang
mungkin, yakni mengeluarkannya dari tiada menjadi ada, maka berhubunglah
(ta'alluq) sifat qudroh dengan sesuatu yang tidak ada maka sifat qudroh menjadi sebab
dalam mengadakannya dan sifat qudroh ta'alluq (berhubungan) dengan sesuatu yang
ada maka sifat qudroh menjadi sebab dalam mentiadakannya, ta'alluqnya sifat qudroh
dengan sesuatu yang ada dan dengan sesuatu yang tidak ada diucapkan baginya
(dinamakan) ta'alluq tanjiziy haadits.
Makna adanya ta'alluq itu tanpziy adalah sesungguhnya ta'alluq itu ta'alluq
(berhubung sambung) dengan pekerjaan, sifat qudroh juga mempunyai ta'alluq
(berhubungan) shuluhiy qodim yaitu pantasnya sitat qudroh pada azahy bagi
mewujudkan dan meniadakan, maka kepantasan tersebut pantas pada azaliy bagi
pengadaamya kepantasan ish si zad itu tinggi atau pendek ta'alluq tauzy klitsus
dengan keadaan yang mana zaid ada padanya Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya
sifat Qudroh / Kuasa tidak ta'alluq (berhubung) kecuali dengan mumkinat/perkara
jaiz/sesuatu yang mungkin, maka tidaklah sifat qudroh ta'alluq/berhubung dengan
perkara wajib (perkara yang pasti adanya dan tidak menerima tiada) yaitu Dzat dan
Sifat-sifat Allah ta'ala, dan juga tidak ta'alluq dengan perkara-perkara mustahil seperti
sekutu bagi Allah ta'ala karena perkara qudroh adalah mewujudkan dan mentiadakan
sedangkan Dzat Allah ta'ala maujud/Ada, sifat-sifat Allah juga begitu, sedangkan
mewujudkan sesuatu yang maujud/ada adalah muhal karena didalamnya ada tahsilul
hasil (menghasilkan perkara yang hasil) maka tidaklah sifat qudroh ta'alluq dengan
wujudnya Allah ta'ala dan juga tidak ta'alluq dengan mentiadakan Allah ta'ala karena
mentiadakan Allah ta'ala adalah mustahil karena adanya sesuatu yang akan tetap atas
'dam mentiadakan Allah ta'ala yaitu kerusakan perkara yang mustahil adalah perkara
yang pasti tidak ada, maka tidaklah mungkin mennadakan sesuatu yang tidak ada.
Maka jika ada seseorang bertanya kepadamu : Apakah Allah kuasa/mampu
membuat untuk dirinya sekutu atau istri atau anak maka jangan kau katakan padanya
"Allah kuasa/mampu atas itu" karena menciptakan untuk dirinya sekutu, istri atau
anak adalah mustahil atas Allah, sedangkan sifat qudroh tidak ta'alluq dengan
mustahil, dan jangan kau katakan padanya Allah tidak kuasa/mampu atas itu karena
(jika kamu jawab dengan begitu) kamu menetapkan bagi Allah sifat 'ajz (lemah)
sedangkan sifat 'ajz lemah atas Allah adalah muhal/tidak mungkin, kamu hanya bisa
mengatakan ini adalah perkara mustahi, qudroh Allah ta'ala tidak ta'alluq/berhubung
dengan mustahil, maka ingatlah itu, maka sifat qudroh Allah ta'ala tidaklah ta'alluq
berhubung dengan kecuali dengan perkara- perkara yang mungkin, tidak taaluq
dengan perkara-perkara wajib dan perkara-perkara mustahil Ketahuilah bahwa
sesungguhnya tidak ada ta'tsir/pengaruh (labet:jawa) bagi qudroh pada mumkin, ta'tsir
hanyalah milik Allah ta'ala, sedangkan qudroh adalah sebab pada ta'tsir, Ibnu Dzikro
rahimahu Allah mengatakan: Fi'il/Perbuatan itu milik Dzat dengan sifat-sifat ini,
maka barang siapa meyakini bahwa sesungguhnya sifat Qudroh menta'tsir pada
mumkin dengan dirinya sendiri atau dia bersama Dzat maka ia kafir. Wal 'iyaadzu
billahi ta'ala Dan dan itu engkau mengetahui haramnya ucapan orang awam Qudroh
itu yang menjadikan karena memberinya waham ncapan itu bahwa sesungguhnya
qudroh itulah yang menjadikan dengan sendirinya bukan qudroh itu adalah sebab
dalam menjadikan mahal/tempat haramnya ucapan ini (Qudroh itu yang menjadikan)
adalah selama tidak dituju/bertujuan menyandarkan perbuatan kepada qudroh, jika
menyandarkan perbuatan kepada qudroh maka ia kafir (Peringatan) Tidaklah
diucapkan Sifat Qudroh itu perantara dan tidak pula diucapkan Silat qudroh im alat
berbeda dengan pendapatnya orang yang mengatakan “Sesungguhnya sifat qudroh itu
sebagaimana pensil bolpoint bagi penulis”, Dan bagi Allah sifat-sifat yang Luhur
Susunannya dalil begini dapat engkau ucapkan Jika tiada dari Allah sifat
qudroh/kuasa maka Allah Dzat yang lemah, jika Allah dzat yang lemah maka tidaklah
wujud sesuatu dari alam semesta ini, padahal tiada wujud/adanya sesuatu dari alam
semesta adalah perkara muhal karena menyelisihi hissi/perasaan dan 'iyan kenyataan,
maka batallah apa yang menjadikan/ menyampaikan kepada muhal/mustahil, yaitu
persifatan Allah dengan al-'ajz/lemah, maka tetaplah kebalikannya lemah yaitu
persifatannya Allah ta'ala dengan sifat qudroh kuasa dan jika telah tetap bagi Allah
ta'ala sifat Qudroh maka mustahil atasNya sifat al-'ajzu (apes jawa) yang mana sitat
apes/lemah adalah lawannya sitat qudroh.

B. IRODAH
Sifat yang ke delapan yang wajib bagi Allah ta'ala adalah sifat
Irodah/kehendak yaitu sifat bagi Allah ta'ala yang azaliy, maujud/ada, seperti sifat
Qudroh, dengan sekiranya dibuka dari kita hijab/penghalang maka melihatlah kita
kepada sifat Irodah Sifat Irodah itu berdin dengan Dzar Allah ta'ala, bentaalluq
berhubung dengan setiap perkara yang mumkin jaiz, dan tidak ta'alluq berhubung
dengan perkara-perkara waph (Allah dan sifat-sifatNya), dan tidak ta'alluq dengan
perkara-perkara yang mustahil sifat Irodah tu menungkinkan dengannya mentakhshis
mewigudkan mengadakan perkara yang mumkin jaiz makhluq dengan sebagian
perkara yang boleh atas mumkin penjelasannya adalah sesungguhnya makhluk-
makhluk itu sebelum adanya boleh saja atas mereka bahwa mereka ditemukan
mempunyai sifat yang bukan sifat saat mereka diwujudkan maka silat putih ada dalam
keadaan boleh atasnya ditemukan dalam keadaan hitam atau merah atau hijau,
panjang boleh ada dalam keadaan boleh atasnya ditemukan dalam keadaan pendek
langit-langit ada dalam keadaan boleh atasnya ditemukan dalam keadaam dibawah.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya sifat irodah Allah mendahului dalam akal
fikiran atas sifat qudroh Allah ta'ala, itu karena irodah Allah ta'ala dalam akal fikiran
kita ta'alluq dengan sesuatu maka sifat irodah mentakhsis/menentukannya dengan
sebagian sifat-sifat yang boleh atasnya (syai') maka si Zaid umpamanya sebelum
adanya dia boleh saja dia itu putih atau hitam atau pendek atau tinggi panjang, di
timur atau barat, diarah atas atau bawah, maka mentakhisis si zaid dengan putih
umpamanya, dengan panjang tinggi, dengan adanya ia di arah timur dan darah bawah
adalah tator bagi irodah dan sesudah itu satat qudroh menta'sir pada zaid dalam
keadaan seperti itu akan tetaps im dengan madhor bagi angan-angan kita, adapun
dengan nadhor/melihat/berfikir bagi sifat-sifat Allah ta'ala maka tidak dikatakan
begitu karena tidak ada urutan pada sifat-sifat Allah ta'ala pada ta'tsir/menciptakan,
dan di luar maka tidak dikatakan sifat irodah ta'alluq/berhubung kemudian qudroh
ta'alluq, karena ini (berurutannya sifat-sifat) termasuk sifat-sifat makhluk Dan
ketahuilah bahwa sesungguhnya perkara-perkara mumkinjaiz yang berhubung itaalluq
dengannya sitat qudroh dan irodah ada 6 (enam), yaitu:

1. wujud ada dan 'Adam/tiada

2. Sifat-sifat seperti panjang dan pendek

3. Zaman/waktu

4. Tempat-tempat

5. Arah-arah.

6 Ukuran-ukuran
Enam tersebut dinamakan mumkinat mutaqobilat Telah menadhomkannya
sebagian ulama Al-mumkinat al-mutaqobilat itu adanya kita, tiada dan sifat-sifat
Zaman-zaman tempat-tempat arah-arah begitu pula telah terpercaya orang-orang
ukuran-ukuran meriwayatkannya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya sifat Irodah
mempunyai dua ta'alluq, yaitu:
1. Ta'alluq shuluchi qodim yaitu sahnya mentakhshishnya irodah pada perkara
mumkin pada azaliy dengan semua yang boleh atasnya (mumkin), maka si zaid yang
tinggi boleh saja adanya tidak pada sesuatu yg ia ada atasnya dengan
i'tibar/memandang kepantasan irodah, maka sfat irodah pantas mentakhshis si zaid
dengan adanya si zaid menjadi raja dan adanya si zaid gembel dengan memandang
ta'alluq shuluhi qodim ini
2. Ta'alluq tanjiziy qodim yaitu mentakhsisnya sifat irodah pada azali kepada
si mumkin jaiz dengan sifat yang ada padanya pada perkara yg tidak hilang yaitu ada
atau tiada, putih atau hitam. Ketahuilah bahwa sesungguhnya penyandaran takhshish
bagi sifat irodah itu majaz karena mukhoshshish secara hakikat adalah Allah, maka
sifat irodah adalah menjadi sebab saja orang yang meyakini bahwa sesungguhnya
takhshish itu.
Dengan sifat irodah atau dengan silat irodah dan dzat maka ia kafir Ketahuilah
bahwa sesungguhnya irodah tidaklah menetapi perkara berbeda dengan pendapat
muktazilah maka Allah menghendaki kebaikan dan keburukan, tetapi Allah tidak
memerintahkan kecuali kebaikan Dalil atas tetapnya sifat Irodah bagi Allah ta'ala
adalah adanya alam semesta, tarkib/susunan dalilnya adalah dapat kamu ucapkan
begini: Jika Allah bukan dzat yang berkehendak maka Allah dipaksa, jika Allah
dipaksa/terpaksa maka Allah dzat yang lemah, jika Allah dzat yang lemah maka
hilanglah sifat kuasa Allah, jika hilang sifat kuasa/qudroh Allah maka tidak akan
ditemukan sesuatu apapun dari alam semesta ini, padahal tiadanya sesuatu dari alam
semesta ini adalah batil/salah/tidak mungkin karena menyelisihi hissi/perasaan dan
'iyan/kenyataan , maka batallah apa yang menjadikan tiadanya sesuatu dari alam
semesta ini yaitu lemahnya Allah ta'ala, jika tiada sifat lemahnya Allah ta'ala maka
tiada pula sifat terpaksanya Allah ta'ala dan tetaplah lawannya yaitu sifat kehendak
irodah, jika telah tetap sifat irodah/kehendak maka mustahillah tidak mungkin atas
Qudrat
KESIMPULAN

1.QUDRAT

Sifat wajib Allah SWT ketujuh adalah Qudrat artinya pemegang kuasa terhadap segala
sesuatu. Karena itu, Allah SWT memiliki sifat qudrat yang artinya berkuasa.

Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

ٍ ‫اِن ُك َّل َش ْي ٍء َخلَ ْق ٰنهُ ُك ّل بِقَد‬


‫َر اِنَّا‬

Artinya: Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.


(QS. Al Qamar: 49)

Qudrat artinya kuasa. Jagat raya ini yang terdiri dari berjuta-juta bintang dan planet yang
selalu bergerak teratur tanpa terjadi tabrakan. Juga adanya manusia sejak Adam hingga
sekarang, tidak ada dua orang manusiapun yang persis sama. Kesemuanya itu adalah
merupakan bukti Allah itu Maha Kuasa. Wajib Allah bersifat kudrat (kuasa). Manusia saja
dapat menguasai dan memanfaatkan alam untuk meningkatkan taraf hidupnya, apalagi Allah
yang menciptakan manusia itu. Maka mustahil Allah bersifat lemah. Allah SWT berfirman:

‫ضهُ ْم َو ِديَ َرهُ ْم َوَأ ْم َواهُ ْم َوَأرْ ضًا لَّ ْم تَطَعُوهَا ۚ َو َكانَ هَّللا ُ َعلَى‬
َ ْ‫َوَأوْ َرثَ ُك ْم َأر‬

‫) ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِديرًا‬

Artinya :

Dan Dia mewariakan kepada kamu tanah-tanah, rumah-rumah dan harta benda mereka, dan
(begitu pula) tanah yang belum kamu injak dan adalah Allah Maha Kuasa terhadap segala
sesuatu.(QS. Al Ahzab:27)

‫انَ هَّللا ُ َعلَى‬tt‫ ِّريَ ُح َو َك‬t‫ذرُوهُ ال‬tْ tَ‫ي ًما ت‬t‫بَ َح ه َِش‬t‫ص‬
ْ ‫ض فََأ‬
ِ ْ‫ات اَأْلر‬ ْ َ‫َواضْ ِربْ لَهُم َّمثَ َل ْال َحيَو ِة ال ُّد ْنيَا َك َما ٍء َأن َز ْلنَهُ ِمنَ ال َّس َما ِء ف‬
ُ َ‫اختَلَطَ بِ ِه نَب‬
‫) ُكلِّ َش ْي ٍء ُم ْقتَ ِدرًا‬

Artinya :
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang
Kami turunkan dari langit, Maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi,
kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. dan adalah
Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Kahfi: 45)

Artinya :

‫إن هَّللا َ َعلَى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر‬


َّ ....

....Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.(QS. Al Baqarah: 20)

Apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak terjadi.
Tiada daya dan upaya melainkan atas kehendak Allah, di antara kekuatan dan kekuasanNya
adalah Allah menciptakan langit, bumi serta semua yang ada di antara keduanya dalam enam
hari. Dia menciptakan makhluk, kemudian mematikan mereka, lalu menghidupkan mereka
dan setelah itu mereka dikembalikan kepadaNya.

Di antara tanda kekuasaan-Nya adalah:

1. Bumi dalam keadaan tandus, lalu ketika hujan diturunkan kepadanya, kemudian menjadi
subur, serta menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.

2. Adanya berbagai bencana dan siksaan yang ditimpakan Allah kepada umat-umat yang
mendustakanAllah dan orang-orang kafir yang zhalim. Tipu daya,harta benda pasukan
benteng tidak dapat membendung sedikitpun azab Allah ketika keputusannya telah datang.

3. Kekuatan, kemampuan dan teknologi tidak berguna sedikitpun untuk menghadapi musibah
dan hukumNya (yang memunahkan) yang menimpa mereka, padahal mereka telah berusaha
keras untuk mengantiapasinya, tetapi ketentuan Allah memang pasti menang. Unsur-unsur
alam tinggi dan alam rendahpun tunduk kepada kekuasaanNya.

Di antara kesempurnaan keperkasaan Allah dann kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan


makhluk-makhluk ( hamba-hambaNya),menciptakan perbuatan mereka, ketaatan mereka dan
kemaksiatan mereka. Di lihat dari segi penciptaan dan takdir, semua ini disandarkan kepada
Allah. Sedangkan jika di lihat dari segi perbuatan dan hubungan langsung dengan perbuatan,
maka semua ini disandarkan kepada para hambaNya. Kedua hal rersebut saling menafikan,
karena Allah adalah pencipta kemampuan dan keinginan mereka, dimana Pencipta (sebab
yang sempurna sama dengan Pencipta akibat Allah SWT berfirman:
)2( َ‫َوهَّللا ُ خَ لَقَ ُك ْم َو َما تَ ْع َملُون‬

Artinya: "Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu". ( QS.
Ash Shaffaat: 96)

Diantara jejak kekuasaan Allah adalah pertolonganNya terhadap para wali-Nya yang
disebutkan dalam Alqur'an. Walaupun jumlah dan peralatan mereka sedikit, Allah
memenangkan mereka ketika menghadapi musuh-musuh yang mengungguli mereka dari segi
jumlah dan peralatan. Allah SWT berfirman:

َّ ‫يرةٌ بِِإ ْذ ِن هَّللا ِ َوهَّللا ُ َم َع ال‬


... َ‫صبِ ِرين‬ َ ِ‫ت فَِئةٌ َكث‬
ْ َ‫) كم ِّمن فَِئ ٍة قَلِيلَ ٍة َغلَب‬

Artinya:

"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak
dengan izin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar (QS. Al-Baqarah: 249)

Di antara tanda kekuasaan dan rahmat Allah adalah berbagai siksaan yang diberikan kepada
penghuni neraka dan dan berbagai nikmat yang diberikan kepada penghuni surga. Dengan
kekuasaannya Dia mewujudkan segalanya, mengendalikannya dan menyempurnakannya.
Dengan kekuasaanNya. Dia membolak balikkan hati dan menggerakkannya menurut
kehendakNya. Apabila Dia menghendaki sesuatu maka Dia hanya berkata, "Jadilah!" lalu
jadilah ia

2. IRADAT (Berkehendak )

Allah SWT bersifat Iradat artinya berkehendak. Allah bebas menentukan kehendak atau
kemauanNya tanpa ada apa dan siapapun yang dapat memerintah atau melarangnya. Segala
sesuatau yang diciptakan Allah atas kehendak-Nya, bukan karena terpaksa atau disengaja.
Jika Allah menghendaki sesuatu cukup berfirman kun jadilah Allah SWT berfirman:

َ ُ‫)ِإنَّ َما َأ ْم ُرهُ ِإ َذا َأ َرا َد َش ْيًئا َأن يَق‬


ُ‫ول لَهُ ُكن فَيَ ُكون‬
Artinya :

Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:


"Jadilah!" Maka terjadilah ia. (QS. Yasin : 82)

Allah SWT berfirman:

َ‫ق َما يَ َش ۤا ُء َويَ ْختَا ُر ۗ َما َكانَ لَهُ ُم ْال ِخيَ َرةُ ۗ ُسب ْٰحنَ هّٰللا ِ َوت َٰع ٰلى َع َّما يُ ْش ِر ُكوْ ن‬
ُ ُ‫ك يَ ْخل‬
َ ُّ‫َو َرب‬

Artinya: Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali
tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan (dengan Dia). (QS. Al Qasas: 68)

Anda mungkin juga menyukai