Anda di halaman 1dari 10

Biografi dan Karya Para Ahli Bidang Ilmu Bantu Etnografi di Indonesia

Kelompok 6 :

Nurul Fitriyah 211104040002

Tri Reqi Putri Yusufanda 211104040013

Reni Anisa Hidayati 211104040036

Moh. Rizqi Maulana 212104040002

Prof. Dr. Koentjaraningrat (15 Juni 1923 – 23 Maret 1999) adalah antropolog Indonesia.

Biografi

Ayahnya R.M. Emawan Brotokoesomo, adalah seorang pamong praja di lingkungan


Pakualaman. Ibunya, R.A. Pratisi Tirtotenojo, sering diundang sebagai penerjemah bahasa
Belanda oleh keluarga Paku Alam. Walaupun anak tunggal, didikan ala Belanda yang diterapkan
ibunya membuatnya menjadi pribadi yang disiplin dan mandiri sejak kecil. Karena anak seorang
bangsawan, pada saat usianya 8 tahun ia boleh bersekolah di Europeesche Lagere School
(setingkat sekolah dasar yang sebetulnya hanya diperuntukkan bagi anak-anak Belanda). Pada
masa-masa itu, ia sering menghabiskan waktunya untuk bermain di lingkungan keraton.
Kedekatannya dengan lingkup keraton yang kental dengan seni dan kebudayaan Jawa itu, sedikit
banyak mempengaruhi pembentukan kepribadiannya sebagai seorang antropolog di kemudian
hari. Setelah lulus dari Europeesche School, pada tahun 1939 ia melanjutkan sekolah ke MULO,
lantas ke AMS-A (1942). Saat bersekolah di AMS-A (sekarang SMA Negeri 1 Yogyakarta) ia
mulai mempelajari seni tari di Tejakusuman. Selain itu, bersama dua sahabatnya, Koesnadi
(fotografer) dan Rosihan Anwar (tokoh pers), Koentjaraningrat rajin menyambangi rumah
seorang dokter keturunan Tionghoa untuk membaca; diantaranya adalah disertasi-disertasi
tentang antropologi milik para pakar kenamaan. Setelah lulus dari AMS, ia melanjutkan ke
Universitas Gadjah Mada dan mengambil jurusan sastra Indonesia. Namun, baru satu tahun
kuliah, terjadi Revolusi Kemerdekaan. Ia kemudian menggabungkan diri dalam Korps
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada dan ditugaskan menjadi pengajar bahasa Inggris dan
sejarah bagi para prajurit Brigade 29, Kediri. Dipilihnya Koentjaraningrat sebagai pengajar para
prajurit karena sewaktu kuliah di Gadjah Mada, ia juga mengajar di perguruan Taman Siswa
(1946-1950). Saat terjadi Perjanjian Renville pada tahun 1948, ia kembali lagi kuliah di
Universitas Gadjah Mada. Kembalinya ke kampus UGM merupakan suatu keuntungan, sebab
pada tahun itu terjadi peristiwa pemberontakan PKI di Madiun. Brigade 29 yang waktu itu
memihak komunis, berhasil dihancurkan oleh pasukan Siliwangi.

Pada tahun 1950,Koentjaraningrat berhasil merampungkan kuliahnya dan mendapat gelar


sarjana muda Sastra Indonesia di Universitas Gadjah Mada. Koentjaraningrat tertarik pada
bidang antropologi sejak menjadi asisten Prof. G.J. Held, guru besar antropologi di Universitas
Indonesia, yang mengadakan penelitian lapangan di Sumbawa. Sarjana Sastra Bahasa Indonesia
dari Universitas Indonesia 1952, ini meraih gelar M.A. bidang Antropologi dari Yale University,
AS, 1956 dan doktor antropologi dari Universitas Indonesia, 1958.

Pak Koen, demikian ia disapa, merintis berdirinya sebelas jurusan antropologi di berbagai
universitas di Indonesia. Ilmuwan yang mahir berbahasa Belanda dan Inggris ini juga tekun
menulis. Beberapa karya tulisnya telah menjadi rujukan bagi dosen dan mahasiswa di Indonesia.
Ia banyak menulis mengenai perkembangan antropologi Indonesia. Sejak tahun 1957 hingga
1999, ia telah menghasilkan puluhan buku serta ratusan artikel.

Melalui tulisannya, ia mengajarkan pentingnya mengenal masyarakat dan budaya bangsa sendiri.
Buah-buah pikirannya yang terangkum dalam buku kerap dijadikan acuan penelitian mengenai
kondisi sosial, budaya, dan masyarakat Indonesia, baik oleh para ilmuwan Indonesia maupun
asing. Salah satu bukunya yang menjadi pusat pembelajaran para mahasiswanya adalah
Koentjaraningrat dan Antropologi Indonesia, yang diterbitkan pada tahun 1963. Dalam buku itu,
diceritakan kegiatan Prof Dr Koentjaraningrat dalam menimba ilmu. Juga di dalamnya, dia
menjadi tokoh pusat dalam perkembangan antropologi. Berbagai penghargaan telah
dianugerahkan padanya atas pengabdiannya dalam pengembangan ilmu antropologi. Di
antaranya, penghargaan ilmiah gelar doctor honoris causa dari Universitas Utrecht, 1976 dan
Fukuoka Asian Cultural Price pada tahun 1995. Pak Koen juga mendapat penghargaan
Satyalancana Dwidya Sistha dari Menhankam RI (1968 dan 1981). Antropolog pertama
Indonesia ini meninggal dunia dalam usia 75 tahun, Selasa 23 Maret 1999 sekitar pukul 16.25, di
RS Kramat 128, Jakarta Pusat. Dia telah terkena stroke sejak 1989. Dimakamkan di TPU Karet
Bivak, Rabu 24 Maret 1999 sekitar pukul 13.00.

Karya-Karya/ Tulisan Prof. Dr. Koentjaraningrat


 Atlas etnografi sedunia dan pertjontohan etnografi sedunia. Djakarta: Dian Rakyat
 Sedjarah kebudajaan Indonesia; Kitab peladjaran sedjarah kebudajaan Indonesia untuk
S.M.A.; Djilid I, Kebudajaan prahistori di Indonesia. N.p.: n.n., 127 pp. 1956
 Artistic and intellectual expression, in: Area handbook on Indonesia, pp. 360–401. New
Haven: Southeast Asia Studies, Yale University for the Human Relations Area Files.
 A preliminary description of the Javanese kinship system. [New Haven]: Yale University,
Southeast Asia Studies, vii+112 pp. [Cultural Report Series 4.]
 Beberapa metode anthropologi dalam penjelidikan2 masjarakat dan kebudajaan di
Indonesia (Sebuah ichtisar). Djakarta: Penerbitan Universitas, vi+532+xii pp. [PhD
thesis Universitas Indonesia.]
 Metode2 anthropologi dalam penjelidikanl masjarakat dan kebudajaan di Indonesia
(Sebuah ichtisar). Djakarta: Penerbitan Universitas, 1958
 Perbandingan faham "rechtskring" dan faham "culture area", Padjadjaran; Madjalah
Ilmu Hukum dan Pengetahuan Masjarakat 1-2:35-42.
 Beberapa pokok antropologi sosial. Djakarta: Dian Rakyat
 Ilmu antropologi di empat negara komunis, Manusia dan Masyarakat (Man and Society)
 Ilmu antropologi dan masaalah akulturasi, Medan Ilmu Pengetahuan 1:87-102.
 'Pengantar antropoloji. Edisi Malaysia. Kuala Lumpur: Pustaka Antara, 1970.
 The rise of anthropological theory;A history oftheories of culture
 Theory and anthropology; A source book
 Development and teaching of anthropology in Indonesia. Paper Conference Association
of Southeast Asian Institutions of Higher Learning, Bangkok.
 The Javanese of South.Central Java, George Peter Murdock.(ed.), Social structure in
Southeast Asia, pp. 88-115. Chicago: Quadrangle. [Viking Fund Publication in
Anthropology 29.]
 Hubungan antara antropologi sosial dan sosiologi, in: Bunga rampai ekonomi; Readings
in economics; Sebuah buku peringatan dies natalis kesembilan Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia Djakarta, pp. 313-319. Djakarta: . Senat Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia/Madjelis Ilmu Pengetahuan Indonesia.
 Some social-anthropological observations on gotong rojong practices in two villages of
Central Java. Translated by Claire Holt. Ithaca, N.Y.: Cornell Modern Indonesia Project,
Southeast Asia Program, Department of Far Eastern Studies, Cornell University, viii+67
pp. [Monograph Series.]
 Review of: Hildred Geertz, The Javanese family; A study of kinship and socialization
(New York, 1961)', American Anthropologist 64:872-874
 Djurusan antropologi dan hubungan antar-fakultas. Pidato pengukuhan guru besar ilmu
antropologi-budaja pada Fakultas Sastra, Universitas Indonesia diurjapkan pada tanggal 9
Maret 1963. Djakarta: n.n., 13 pp.
 Güna antropologi untuk historiografi Indonesia, Madjalah Ilmu-Ilmu Sastra Indonesia
1:14-46. [Translation of contribution in: An introduction to Indonesian historiography,
1964.] .
 Beberapa keterangan mengenai ilmu anthropologi di Uni Soviet, Maharddhika Pradipta
1-2/3:6-17.; '
 'Tokohl antropologi; Ichtisar dari karja2 dan konsep2 sardjanal utama dalam antropologi.
Djakarta: Penerbitan Universitas.
 Anthropology and non-Euro-American anthropologists; The situation in Indonesia, in:
Ward H. Goodenough (edj, Explorations in cultural anthropology; Essays in honor
ofGeorge Peter Murdock, pp. 293-308. New York: McGraw-Hill. Second printing, 1968.
 Use of anthropological methods in Indonesian historiography, in: An introduction to
Indonesian historiography, pp. 299-325. Ithaca: Cornell University Press.
 Antropologi-budaja, dengan Widjojo Nitisasrro and M. Makagiansar (eds), Research di
Indonesia 1945-1965; IV, Bidang ekonomi, sosial dan budaja, Djakarta: Balai Pustaka.
 review of: Iih Abdurachim, Dasar2 anthropologi Indonesia (Bandung, 1962)', Madjalah
Ilmu-Ilmu Sastra Indonesia.
 Sejarah Teori Antropologi Jilid I. 1987. Jakarta: UI Press
 Sejarah Teori Antropologi Jilid II. 1990. Jakarta: UI Press
Prof. Dr. Achmad Fedyani Saifuddin, M.A., S.S.

Biografi

Beliau lahir pada 27 Juni 1952 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Beliau merupakan
seorang pakar di bidang Antropologi dan pengajar Indonesia. ia juga menjadi seorang guru besar
Antropologi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik di Universitas Indonesia. ia mendapatkan gelar
sarjana di Universitas Indonesia dalam bidang Antropologi pada tahun 1981, kemudian gelar
Master Of Arts (M.A) pada tahun1985 dan Doktor of Philosophy (Ph.D) pada tahun 1992 di
Universitas Pittsburgh, USA.

Beliau juga mengikuti beberapa pendidikan tambahan di luar negeri seperti, kursus
singkat intensif Bahasa Inggris di departemen bahasa Oregon State University di USA pada
bulan Juni-Juli 1984, kursus singkat Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi di University
of Manitoba, Canada, pada April-Mei 1993, kemudian yang terakhir ia mengikuti kursus singkat
tentang Kajian Pustaka dan Diskusi Konsultatif Antropologi Nutrisi di Departemen Antropologi
University of Manitoba pada Mei-Juni 1993.

Beliau juga focus di bidang Kemiskinan di Perkotaan (khususnya Indonesia dan Asia
Tenggara), Agama dan Kebudayaan (khususnya konflik dan integrasi penganut agama),selain itu
bidang lain yang ia tekuni juga terkait dengan kekerabatan dan organisasi sosial, kajian-kajian
tentnag jaringan sosial, masyarakat dan kebudayaan Amerika kemudian Antropologi kesehatan
serta Metodologi Antropologi.

Beliau juga memiliki pengalaman yang cukup banyak di bidang pengajaran antaranya
yakni menjadi asisten pengajar pada jurusan Antropologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia
pada tahun 1979 hingga 1983, menjadi Asisten Pengajar pada Program Pascasarjana Kajian
Wilayah Amerika Universitas Indonesia pada tahun 1982-1984, sedari tahun 1984 hingga
sekarang ia tetepa aktif mengajar sebagai dosen di jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial
Ilmu Politik di Universitas Indonesia. selain aktif menjadi asisten pengajar beliau juga aktif
mengikuti berbagai organisasi akademik seperti menjadi Pembantu Dekan l Bidang Akademik,
Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat FISIP Universitas Indonesia pada tahun 1994-1997.

Karya Karya/Tulisan Prof. Dr. Achmad Fedyani Saifuddin, M.A., S.S.

 (Helping Dr Parsudi Suparlan). Bilbiografi Beranotasi Mengenai Sistem-sistem


Kepercayaan di Indonesia: Suatu Kajian Pendahulan. Jakarta Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. (105 Pages)
 Indoesia: the Islands of Festival, Perspective: The Official Bulletin of the XIVth
International Youth Conference, Hongsun, South Korea, pp. 14–19.
 Konflik-konflik antara Penganut Muhamadiyah dan Nahdatul Ulama di Alabio
Kalimantan Selatan, Dialogue, Vol.3, March, pp. 20–42
 (with Dr. Parsudi Suparlan). Nilai dan Norma Agama Pada Masyarakat Tradisional,
Dampak Modernisasi terhadap Kehidupan Beragama di Indonesia. Jakarta: Departemen
Agama, pp. 11–16
 Antara Margaret Mead dan Derek Freeman: Masalah Keabsahan Penelitian Antropologi;.
Berita antropologi, Vol. XII, no.39, September-December, Pp.. 48 52.
 Keluarga Luas Modifikasi pada Masyarakat Miskin di Jakarta. Jurnal Penelitian Sosial,
No.11, April, pp. 25–47
 Ciri Bioformitas pada Masyarakat Amerika. Buletin Permias Pittsburgh, No.2, April, pp.
1–5
 Some Notes on Clifford Geertz Interpretative Anthropology;. Antropologi Indonesia,
Vol. XVI, No. 49 January-March,pp. 1–16
 Agama di Amerika Serikat.Buletin Permias Pittsburgh, No. 5, Spetember, pp 1–5
 Memperkuat Institusi Masyarakat Lokal dalam Pengelolaan Sumberdaya Hutan, Peran
serta Masyarakat Lokal dalam Pengelolaan Hutan di Indonesia. Jakara: Post-
GraduateUniversity of IndonesiaForest Departement
 Family, Education, and the Arts: An Open Ended Agenda ( the Introductory remarks to
the Indonesian Section). Cultures in ASEAN and the 21st Century ( Edwin thumboo, ed.)
Singapore: NationalUniversity of Singapore Press.
 Culture and the Family: Some Notes and Reflection to Indonesia. Cultures in ASEAN
and the 21st Century ( Edwin thumboo, ed). Singapore: NationalUniversity of Singapore
Press
 Korban-korban Kemajuan (John Bodley, victims of Progress). Jakarta: Penerbit Obor,
(About 250 Pages)
 Di bawah Bayang-bayang Ratu Intan: Orang Dayak Meratus, Kalimantan Selatan (Anna
Lauwenhoff Tsing, In The Realm of the Diamond Queen: The Dayak Meratus of South
Kalimantan, Indonesia). Jakarta: Penertbit Obor. (385 Page)
 Konflik dan Integrasi: Perbedaan Faham dalam Islam di Indonesia. Jakarta: Rajawali
Press. (124 Pages)
 Perilaku Seksual Remaja di Kota dan di Desa: South Kalimantan Case. Jakarta:
Laboratorium Antropologi University of Indonesia. (102 Pages)
 (With Irwan M. Hidayana). Kesehatan Reproduksi Remaja: Suatu Pendekatan
Antropologi. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan. (About 200 Pages)
 Stability and Change: A Study of Social Networks and Household Flexibility among the
Javanese Poor of Jakarta,Indonesia. Pitsburgh: University of Pitsburgh Press. (About 250
Pages)
 Struktural-Fungsionalisme: Analisis Jaringan Sosial. Jakarta: Fonatana Presindo. (About
200 Pages)
 (With Joseph M. Kaufert and Gustaaf P Sevenhuysen). Qualitative Methods in National
Researc. Jakart: Southeast Asian Ministers of Education Organization. (About 150 Pages)
 Panduan Dasar Ilmu Sosial ( B. Hoselitz, ed., A reader in Social Sciences). Jakarta:
Rajawali Press (416 Pages)
 Agama dalam Analisis dan Interpertasi Sosiologi ( Roland Robertson, ed., Sociology of
Religion). Jakarta: Rajawali Press (439 Pages)
 Agama dalam Analisis dan Interpertasi Antropologi ( Michael Banton, ed., Anthropogical
Approaches to the Study of Religion). Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. (245 Pages)
 Masalah-Masalah Evolusi ( Mark Ridley, Problem of Evolution). Jakarta: University of
Indonesia Press. (198 Pages)
 Pokok dan Tokoh Antropologi ( Adam Kuper, Anthropology and Anthropologist).
Jakarta: Bharata karya Aksara. (247 Pages)
 A Culltural-Historical Account on Urban Poverty of Jakarta, Indonesia”. Culture and
Urbanization in Southeast Asia ( Moh. Thaib Osman,ed.). Kuala Lumpur: University
Kebangsaan Pres

Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra M.A., M.Phil

Beliau adalah Guru Besar Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
Ia lahir di Yogyakarta, pada hari Jum’at Pahing, 28 Mei 1954. Memperoleh pendidikan dalam
bidang Antropologi dari Universitas Gadjah Mada (Sarjana Muda, 1973-1976); Universitas
Indonesia (Sarjana, 1978-1980; M.A.1983); Rijksuniversiteit Leiden di Belanda (Pascasarjana,
1980-1982); dan Columbia University, Amerika Serikat (M.A, 1986; M.Phil, 1989; Ph.D, 1993).
Pendidikan tinggi dalam Bahasa Inggris diperoleh dari IKIP Sanata Dharma Yogyakarta (1974-
1976), dan Bahasa Belanda dari Jurusan Sastra Belanda Universitas Indonesia (1978-1980). Ia
juga pernah menjadi dosen luar biasa di beberapa universitas di Indonesia serta menjadi dosen
tamu di Dagon University, Myanmar (2004). Sebagai peneliti, Heddy Shri Ahimsa-Putra pernah
menjadi asisten peneliti di Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan, UGM (1976-1978); di
Department of Anthropology, Columbia University (1992); peneliti di Pusat Studi Kebudayaan,
UGM (1996-2004); dan kini menjadi peneliti senior di Pusat Studi Pariwisata, UGM (sejak
1997); anggota Tim Pertimbangan Penelitian UGM (2004-2009). Penelitian di berbagai tempat
di Indonesia mengenai berbagai masalah sosial-budaya juga telah dilakukannya, di samping
penelitian di negara lain, yakni di Belanda (1982) mengenai politik lokal dan di Myanmar (2006-
2007) mengenai pariwisata.

Karya Karya/ Tulisan Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra M.A., M.Phil

Strukturalisme Lévi-Strauss, Mitos dan Karya Sastra (2001; 2007); Patron dan Klien di
Sulawesi Selatan: Sebuah Kajian Fungsional-Struktural (2007). “Paradigma Etnosains:
Kehadiran dan Perkembangannya di Indonesia”. Makalah workshop LIPI “Perkembangan Ilmu
Sosial-Humaniora di Indonesia”, LIPI-Jakarta (2015). ”Antropologi Postmodern: Sketsa Sebuah
Paradigma Antropologi” dalam Teori, Etnografi dan Refleksi, H.S.Ahimsa-Putra (ed.). Pintal:
Yogyakarta. (2015). “Membangun Mentalitas Bangsa Melalui Ajaran Budaya Spiritual”.
Makalah Sarasehan Budaya Spiritual “Nilai-nilai Ajaran Budaya Spiritual Sebagai Aset Menuju
Revolusi Mental” (2015). ”Etnografi Untuk Riset Kesehatan. Makalah workshop
“Pengumpulan Data Riset Etnografi Kesehatan” (2014). ”Etno-Bencana: Etnosains untuk Kajian
Bencana” dalam Respons Masyarakat Lokal Atas Bencana, A.Indiyanto dan A.Kuswanjono
(eds.). Bandung: Mizan. (2012) .

Prof. Dr. Raden Pandji Soejono

Biografi

Raden Pandji Soejono lahir pada tanggl 27 November 1926, beliau menempuh sekolah
dasarnya di (ELS) Mojokorto tahun 1939, sekolah menengah pertama (HBS) Malang tahun
1942, sekolah mengah atas Yogyakarta tahun 1950, beliau menyelesaikan jenjang perguruan
tingginya di Universitas Indonesia jurusan Arkeologo tahun 1959. Raden Soejono juga
menyelesaikan jenjang doktoralnya di Universitas Indonesia dibawah bimbingan arkeolog Van
Heekeren tahun 1977, dengan disertasi yang berjudul “Sistem Penguburan Pada Akhir Masa
Prasejarah Di Bali” tahun 1984. Beliau memporel gelar profesornya serta dikukuhkan sebagai
guru besar luar biasa Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Raden Soejono akrab dipanggil dengan Pak Yono, beliau adalah arkeolog yang minat
utamanya pada budaya manusia prasejarah dan teknologi industry alat batu. Beliau dikenal
sebagai Bapak Prasejarah Indonesia, dikarenakan kontribusi beliau terhadap penelitian sejarah.
Beliau adalah pemimpin pusat penelitian Arkeologi Nasional pada tahun 1977-1987, beliau juga
berperan penting dalam mendorong penelitian arkeolog Indonesia supaya diperhitungkan dalam
tingkat Internasional. Beliau menanamkan bahwa arkeolog mempunyai peran penting dalam
menggugah rasa kebangsaan. Beliau wafat pada tanggal 16 Mei 2011 dan di makamkan di TPU
Jeruk Purut, Jakarta.

Beliau menjadikan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) sebagai pusat
penelitian yang disegani di dunia internasional. sebagai arkeolog bidang prasejarah beliau
berhasil meyakinkan, arkeologi tidak sekadar mengungkap peninggalan yang sudah berkalang
tanah. Untuk memperoleh pengetahuan lebih lengkap bangsa bersangkutan akan memberikan
perhatian pada obyek-obyek kuno yang diperoleh dari dalam tanah. Karya beliau yakni Hukum
lingkungan danperanannya dalam pembangunan penerbitan Jakarta: Rineka Cipta, 1996 dan
sisitem sistem penguburan pada akhir masa prasejarah di Bali terbitan pertama pada tahun 2008.

Anda mungkin juga menyukai