Materi Persiapan IMSAS
Materi Persiapan IMSAS
DIREKTORAT PERKAPALAN
DAN KEPELAUTAN
PERSIAPAN IMSAS
YOGYAKARTA, Agustus 2023
• AUDITOR’ MANUAL FOR IMSAS (Circular Letter No. 3425 Tahun 2013)
FRAMEWORK FOR THE IMO MEMBER STATE AUDIT
1. Purpose
2. Application
3. Audit standard
4. Vision statement
5. Objective
6. Principles
7. Scope
8. Responsibilities
9. Technical co-operation
10. The audit process
PURPOSE (TUJUAN)
• Opening meeting
• Interim report and • Interviews,
response document review
• Audit final report • Observations and
• Action plan / non-conformities
remedial work • Closing meeting
IMO INSTRUMENT
IMO Instrument (instrumen IMO) yang berlaku terkait dengan hal -hal
yang terkait di bawah ini harus dicakup dalam audit untuk tujuan
menentukan bagaimana kewajiban dan tanggung jawab berkenaan
keselamatan maritim dan perlindungan lingkungan dilaksanakan oleh
negara-negara anggota, dengan maksud untuk lebih meningkatkan
kinerja mereka:
.1 safety of life at sea;
.2 prevention of pollution from ships;
.3 standards of training, certification and watchkeeping for seafarers;
.4 load lines;
.5 tonnage measurement of ships; and
.6 regulations for preventing collisions at sea.
VERIFICATION OF COMPLIANCE
(PEMBUKTIAN KETAATAN/MEMENUHI)
AUDIT
IMO INSTRUMENT DITAMBAHKAN SEBAGAI DASAR
PELAKSANAAN
• Konvensi SOLAS 1974 diamendemen dengan IMO Res. MSC.366(93)
• Konvensi STCW 1978 diamendemen dengan IMO Res.MSC.373(93)
• Koda STCW diamendemen dengan IMO Res.MSC.374(93)
• Protocol LL 1988 diamendemen dengan IMO Res.MSC.375(93)
• Konvensi Colregs 1972 diamendemen dengan IMO Res.A.1085(28)
• Konvensi LL 1966 diamendemen dengan IMO Res.A.1083(28)
• Konvensi TONNAGE 1969 diamendemen dengan IMO Res.A.1084(28)
• Protocol MARPOL 1978 diamendemen dengan IMO Res.MEPC.246(66)
• Protocol MARPOL 1997 diamendemen dengan IMO Res.MEPC.247(66)
IMO INSTRUMENTS IMPLEMENTATION CODE
PART 1 – COMMON AREAS PART 2 – FLAG STATES
• Objective • Implementation
• Strategy • Delegation of authority
• General • Enforcement
• Scope • Flag State surveyors
• Initial actions • Flag State investigations
• Communication of informatio • Evaluation and review
• Records
• Improvement
IMO INSTRUMENTS IMPLEMENTATION CODE
PART 3 – COASTAL STATES PART 4 – PORT STATES
• Implementation • Implementation
• Enforcement • Enforcement
• Evaluation and review • Evaluation and review
0BJECTIVE THE III CODE
Tujuan Kode ini adalah untuk meningkatkan
keselamatan maritim global dan perlindungan
lingkungan maritim dan membantu negara-negara
dalam pelaksanaan instrumen-instrumen Organisasi/
IMO.
Apa itu “Strategi”?
• Strategi adalah mekanisme efektif bagi suatu negara untuk
mengevaluasi efektivitasnya dalam memenuhi kewajiban
internasionalnya berdasarkan konvensi IMO yang relevan.
• “Kebijakan” secara keseluruhan bukanlah suatu “mekanisme”
melainkan “pernyataan niat”
• Tanpa strategi:
– Peran dan tanggung jawab berbagai lembaga mungkin tidak jelas
– Dalam kasus tertentu, dapat mengakibatkan ketidak patuhan atau
penerapan instrumen yang tidak tepat waktu
Strategi” menurut Kode
• Agar suatu Negara dapat memenuhi tujuan Kode ini, diperlukan
sebuah strategi yang harus dikembangkan, mencakup isu-isu berikut:
– implementasi dan penegakan mandatory instrumen internasional
yang relevan
– kepatuhan terhadap rekomendasi internasional, jika diperlukan;
– peninjauan dan verifikasi berkelanjutan terhadap efektivitas negara
dalam memenuhi kewajiban internasionalnya
– pencapaian, pemeliharaan dan peningkatan secara keseluruhan
• Dalam menerapkan strategi yang disebutkan di atas, panduan yang
diberikan dalam Kode ini harus dipatuhi
Untuk memenuhi tujuan Kode ini, suatu negara direkomendasikan
untuk:
1 mengembangkan keseluruhan strategi untuk menjamin bahwa
kewajiban dan tanggung jawab internasionalnya sebagai negara
bendera, pelabuhan dan pantai terpenuhi;
2 Menetapkan metodologi untuk memantau dan menilai bahwa
strategi tersebut dipastikan terimplementasi dan penegakan
internasional instrumen mandatory (wajib) yang relevan secara
efektif; dan
3 Terus menerus meninjau strategi untuk mencapai, memelihara dan
meningkatkan kinerja dan kemampuan organisasi secara keseluruhan
sebagai negara bendera, pelabuhan dan pantai.
Karenanya negara harus mempertimbangkan dan mengaplikasikan kebijakan
(policy), undang-undang, dan peraturan terkaitnya, prosedur administrasi
untuk pelaksanaan dan penegakan kewajiban dan tanggung jawab tersebut:
.1 Yurisdiksi;
.2 organisasi dan otoritas;
.3 undang-undang, dan regulasi turunannya;
.4 pemberitahuan terkait kewajiban dan pengaturan instrumen internasional
yang berlaku;.
.5 pengaturan penegakan (enforcement);
.6 fungsi kontrol, survei, inspeksi, audit, verifikasi, persetujuan dan sertifikasi;
.7 seleksi, pengakuan, otorisasi, pemberdayaan dan pemantauan organisasi
yang diakui sebagaimana mestinya, dan surveyor yang dinominasikan;
.8 investigasi yang diperlukan untuk dilaporkan kepada Organisasi; dan
.9 melaporkan kepada Organisasi dan Pemerintah lainnya.
FLAG STATES (NEGARA BENDERA)
IMPLEMENTASI
Untuk melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban negara secara
efektif, negara-negara bendera harus:
1 Menerapkan kebijakan melalui penerbitan regulasi dan panduan
nasional, yang akan membantu dalam implementasi dan penegakan
persyaratan semua konvensi dan protokol keselamatan dan
pencegahan polusi di mana mereka menjadi Party; dan
2 Menetapkan tanggung jawab dalam Pemerintahan untuk
memperbarui dan merevisi kebijakan relevan yang diadopsi,
sebagaimana diperlukan.
Suatu Negara Bendera harus menetapkan sumber daya dan proses
yang mampu menyelenggarakan program keselamatan dan
perlindungan lingkungan, sekurang-kurangnya, harus terdiri dari hal-
hal berikut:
1. instruksi administratif untuk menerapkan aturan dan peraturan
internasional yang berlaku
2. kepatuhan terhadap persyaratan instrumen internasional yang
berlaku, menggunakan program audit dan inspeksi, independen
dari badan administratif yang menerbitkan sertifikat yang
diperlukan dan dokumentasi yang relevan dan / atau entitas apa
pun yang telah didelegasikan wewenang oleh negara untuk
menerbitkan sertifikat yang diperlukan dan dokumentasi yang
relevan;
3. Kepatuhan terhadap persyaratan yang terkait dengan standar internasional pelatihan,
sertifikasi dan dinas jaga pelaut. antara lain:
.1 Pelatihan, penilaian kompetensi dan sertifikasi pelaut;
.2 sertifikat dan pengesahan yang secara akurat mencerminkan kompetensi pelaut,
menggunakan terminologi yang sesuai serta istilah yang identik dengan yang
digunakan dalam dokumen safe manning yang dikeluarkan untuk kapal;
3 penyelidikan yang tidak memihak untuk diadakan dari setiap kegagalan yang
dilaporkan, baik dengan tindakan atau kelalaian yang dapat menimbulkan ancaman
langsung terhadap keselamatan jiwa atau properti di laut atau lingkungan laut, oleh
pemegang sertifikat atau dukungan yang dikeluarkan oleh negara;
4 pengaturan untuk penarikan, penangguhan atau pembatalan sertifikat atau dukungan
yang dikeluarkan oleh negara bila diperlukan dan bila perlu untuk mencegah
penipuan/palsu;
5 pengaturan administratif, termasuk yang melibatkan kegiatan pelatihan, penilaian dan
sertifikasi yang dilakukan di bawah lingkup negara lain, yang sedemikian rupa sehingga
negara bendera menerima tanggung jawabnya untuk memastikan kompetensi
nakhoda, perwira dan pelaut lainnya yang bertugas di kapal yang berhak mengibarkan
benderanya;
4 pelaksanaan penyelidikan terhadap korban dan penanganan kasus
yang memadai dan tepat waktu yang melibatkan kapal dibawah
standar yang teridentifikasi; dan
5 pengembangan, dokumentasi dan penyediaan panduan mengenai
persyaratan yang ditemukan dalam instrumen internasional yang
relevan yang memuaskan pemerintah.
Pendelegasian wewenang
• Suatu negara bendera, atau suatu organisasi yang diakui (RO) yang
bertindak atas namanya, hanya boleh mengeluarkan atau
mengesahkan suatu sertifikat internasional kepada suatu kapal
setelah menentukan bahwa kapal tersebut memenuhi semua
persyaratan yang berlaku.
• Negara bendera hanya boleh mengeluarkan sertifikat kompetensi
atau pengesahan internasional kepada seseorang setelah ditentukan
bahwa orang tersebut memenuhi semua persyaratan yang berlaku.